PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH
|
|
- Sucianty Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X Eko Megawati Putri 1, Drs. Sutadi Waskito, M.Pd 2, Drs. Pujayanto, M.Si 3 Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta, Telp/Fax (0271) ekoputri31@gmail.com ABSTRACT The purpose of research were (1) to explain the procedures in developing the teaching material in the form of Physics module for the 10 th graders of Senior High School based on scientific approach in the main material of Elasticity and Hooke s Law, and (2) to produce the teaching material in the form of Physics module for the 10 th graders of Senior High School based on scientific approach in the main material of Elasticity and Hooke s Law with good criteria for the students of Senior High School. This study employed Research and Development (R&D) method. The model used as the rationale for developing this module referred to the research model developed by Borg & Gall. The data obtained was the qualitative one supported with quantitative data. Technique of collecting data used in this research was questionnaire distributed to validator, peer reviewer, and reviewer. The validator consisted of expert lecturer, peer reviewer consisted of 2 students and reviewer consisted of 3 Physics teachers and the respondents consisted of 9 students and 30 students from 3 Senior High Schools in Surakarta and Karanganyar areas. Those three schools were: SMA N 2 Surakarta, SMA N 1 Karanganyar and SMA N 2 Karanganyar. The data analysis was conducted qualitatively to study the construct validity of the scientific approach-based Physics module supported with the data of quantitative analysis result using Syaifuddin Azwar s procedure. The cloncution of data analysis and discussion showed (1) the procedures taken in this research were as follows: (a) research and information collection, (b) planning part of module, (c) developing product, (d) preliminary field tryout with 9 subjects in 3 schools, (e) revision of preliminary field tryout result, (f) main field tryout with 30 subjects in 3 schools, and (g) revision of main field tryout result (2) based on tried out in main field, scientific approach based-physics module in Elasticity and Hooke s Law material for the 10 th graders of senior high school had been developed had satisfying the very good criterion. Keywords: development, module, Physics, scientific approach. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menjelaskan langkah-langkah dalam mengembangkan bahan ajar berupa modul Fisika SMA kelas X berbasis scientific approach pada materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke dan (2) menghasilkan bahan ajar berupa modul Fisika SMA kelas X berbasis scientific approach pada materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke dengan criteria baik untuk siswa Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Model yang digunakan untuk dasar pengembangan modul ini mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Data yang diperoleh adalah kualitatif dengan didukung data kuantitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian berupa pemberian angket kepada validator, peer reviewer dan reviewer. Validator terdiri dari 2 dosen ahli, peer reviewer terdiri dari 2 mahasiswa dan reviewer terdiri dari 3 guru Fisika serta responden yang terdiri atas 9 siswa dan 30 siswa dari 3 SMA di wilayah Surakarta dan Karanganyar. Ketiga SMAtersebutadalahSMA N 2 Surakarta, SMA N 1 Karanganyar, dan SMA N 2 Karanganyar. Analisis data secara kualitatif pada penelitian ini untuk mengkaji validitas konstruk modul Fisika berbasis scientific approach ini didukung dengan data hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan prosedur Syaifuddin Azwar. Dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan (1) bahan ajar yang dihasilkan berupa modul Fisika berbasis scientific approach disusun dengan langkah-langkah pengembangan (a) mengumpulkan informasi meliputi studi literatur, observasi kurikulum dan observasi kelas (b) merencanakan penyusunan modul meliputi struktur, komponen, dan cover modul (c) mengembangkan jenis/bentuk produk yang meliputi persiapan bahan pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi (d) uji coba lapangan awal pada tiga sekolah dengan 9 subjek penelitian (e) melakukan revisi produk dari hasil uji coba lapangan awal (f) uji coba lapangan utama pada tiga sekolah dengan 30 subjek penelitian (g) melakukan revisi produk dari hasil uji coba lapangan utama (2) berdasarkan hasil uji coba utama, modul Fisika berbasis scientific approach dengan materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke untuk SMA kelas X yang telah dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik. Kata kunci:pengembangan, modul, Fisika, scientific approach PENDAHULUAN Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah sebagai katalisator utamanya atau sebagai perangkatnya. Pendekatan ilmiah (scientific approach) diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah. Proses pembelajaran scientific merupakan perpaduan antara proses pembelajaran yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2013). Maria Varelas and Michael Ford, (2008: 31) di dalam Atsnal dan Rahmita Yuliana Gazali (2013) menambahkan bahwa metode ini memudahkan guru atau pengembang kurikulum untuk memperbaiki proses pembelajaran, yaitu dengan memecah proses ke dalam langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara terperinci yang memuat instruksi untuk siswa melaksanakan
2 kegiatan pembelajaran. Hal inilah yang menjadi dasar dari pengembangan kurikulum 2013 di Indonesia. Dalam setiap pengimplementasian model pembelajaran pada setiap kurikulum, pasti diperlukan elemen elemen pendukung kegiatan pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah bahan ajar. Untuk mendukung keberjalanan Kurikulum 2013, bahan ajar bagi semua mata pelajaran harus mengacu pada pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013 tersebut, yaitu pendekatan ilmiah (scientific approach). Buku panduan guru dan buku teks pelajaran yang disiapkan telah disesuaikan dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah Kurikulum 2013 untuk memudahkan guru dan siswa melaksanakan pembelajaran dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Pengadaan buku oleh pemerintah untuk tingkat Sekolah Menengah Atas hanya terbatas pada mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Permendikbud No. 71 tahun Untuk mata pelajaran lain, guru menyiapkan dan memilih sendiri bahan ajar yang akan menjadi pegangan dan acuan dalam mengajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, salah satunya bahan ajar fisika. Namun, bahan ajar fisika berupa buku pelajaran untuk kurikulum 2013 yang beredar di lapangan masih terbatas. Penggunaan LKS pun masih sering digunakan sedangkan materi pada LKS sangat minim dan kurang lengkap. Bahkan masih ada siswa yang tidak memiliki buku pegangan belajar dan hanya mengandalkan materi pelajaran dari guru, sehingga pembelajaran pun berlangsung satu arah dan berpusat pada guru. Keadaan yang tergambar di atas sangat bertolak belakang dengan tujuan dari kurikulum 2013 yang menggunakan scientifict approach di dalamnya. Siswa seharusnya menjadi subjek pembelajaran bukan objek pembelajaran. Siswa juga dituntut untuk menemukan konsep serta aktif membangun pengetahuan dari faktafakta yang ada di kehidupan sehari-hari, bukan hanya diberikan rumus-rumus yang sudah ada. Salah satunya yaitu materi Elastisitas dan Hukum Hooke yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Banyak fenomena atau fakta yang dapat dipelajari untuk memahami materi tersebut, sehingga siswa tidak perlu hanya diberi dengan rumus-rumus saja, tapi diajarkan melalui fenomena yang ada. Mempertimbangkan alasan-alasan yang telah diuraikan, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian hasil validasi aspek konstruk pada pengembangan bahan ajar pembelajaran Fisika berupa modul Fisika berbasis scientific approach pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk SMA kelas X. METODE Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development (R & D) yang merupakan model penelitian pengembangan. Penelitian R & D merupakan sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan, atau suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Adapun yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul pembelajaran Fisika yang berbasis scientific approach. Model yang digunakan untuk dasar pengembangan modul ini mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Model penelitian yang dimaksud adalah model prosedural yang merupakan model deskriptif. Model ini menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti sampai menghasilkan produk yang berupa modul Fisika berbasis scientific approach dengan materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk SMA Kelas X. Penelitian pengembangan modul yang dilakukan meliputi tahapan: analisis kebutuhan, desain awal produk yang dikembangkan, pengembangan draft produk, dan uji coba lapangan. Dalam tahap pengembangan, draft produk yang telah tersusun kemudian divalidasi kepada 2 dosen ahli, 2 peer reviewer, dan 3 reviewer. Setelah itu draft produk akan memperoleh penilaian dan masukan yang dijadikan perbaikan sebelum dilakukan uji coba ke lapangan. Hasil dari validasi kemudian direvisi, selanjutnya draft produk dapat divalidasi kembali pada dosen ahli, sehingga akan mendapatkan hasil yang layak untuk produk yang akan digunakan uji coba lapangan awal dan utama. Data hasil uji coba diambil dari 9 siswa pada tahap uji coba awal dan 30 siswa pada tahap uji coba utama di SMA N 2 Surakarta, SMA N 1 Karanganyar, dan SMA N 2 Karanganyar. Dari uji coba ini diperoleh data respon siswa terhadap keterbacaan modul dari komponen kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan didukung data kuantitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Analisis data secara kuantitatif pada penelitian ini untuk mengetahui kualitas modul yang dikembangkan menggunakan prosedur Syaifuddin Azwar seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Kategori Penilaian Interval Skor Hasil Penilaian Kategori Mi + 1,5 Sbi < X Sangat Baik Mi + 0,5 Sbi < X Mi + 1,5 Sbi Baik Mi - 0,5 Sbi < X Mi + 0,5 Sbi Cukup Mi - 1,5 Sbi < X Mi - 0,5 Sbi Kurang X Mi - 1,5 Sbi Sangat Kurang Keterangan: X = Skor responden Mi = Mean ideal Sbi = Simpangan baku ideal Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) Sbi = 1/6 (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) Jumlah item dari angket yang diberikan kepada validator, peer reviewer, dan reviewer dalam semua aspek ada 48 dengan 4 pilihan jawaban yakni dengan skor 1 (tidak baik/ tidak sesuai), 2 (kurang baik/ kurang sesuai), 3 (cukup baik/ cukup sesuai), dan 4 (baik/ sesuai). Evaluasi total modul oleh setiap validator menggunakan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan komponen. Skor tertinggi ideal yang dicapai untuk keseluruhan aspek adalah 192, skor minimum ideal yang dicapai adalah 48 dengan mean ideal (Mi) 120 dan simpangan baku ideal (Sbi) 24. Kriteria yang dimaksud terdapat pada Tabel 2. Untuk angket yang diberikan kepada siswa dalam uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama terdiri
3 dari 36 item dalam keseluruhan komponen. Jika responden atau siswa menjawab ya diberi nilai 1, jika tidak 0. Tabel 2 Kriteria Evaluasi Total Modul Kelompok Skor Kriteria X >156 Sangat Baik 132 X 156 Baik 108 X 132 Cukup 84 X 108 Kurang X 84 Sangat kurang Keterangan: X = Skor validator Untuk mengevaluasi modul yang dikembangkan, dalam uji coba dibutuhkan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan aspek. Skor tertinggi ideal yang dicapai untuk keseluruhan aspek adalah 36, skor minimum ideal yang dicapai adalah 0 dengan mean ideal (Mi) 18 dan simpangan baku ideal (Sbi) 5. Kriteria yang dimaksud terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Kriteria Evaluasi Total Modul Hasil Uji Coba Kelompok Skor Kriteria X > 25,5 Sangat Baik 20,5 X 25,5 Baik 15,5 X 20,5 Cukup 10,5 X 15,5 Kurang X 10,5 Sangat kurang Keterangan: X = Skor responden atau siswa Setiap item yang telah disusun dalam instrumen angket telah disusun sesuai dengan karakteristik scientific approach yakni mengandung komponen komponen mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Angket yang digunakan untuk uji coba telah disesuaikan dengan draft modul yang dikembangkan. Data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran dari validator dan responden. Di dalam proses penelitian draft produk dilakukan validasi oleh 2 dosen ahli, 2 peer reviewer dan 3 reviewer sehingga mendapat komentar dan saran yang dapat dijadikan revisi oleh peneliti. Selain berdasarkan saran dan komentar dari para dosen ahli, peer reviewer, reviewer, revisi juga dilakukan berdasarkan temuan di lapangan yaitu pada saat uji coba lapangan awal dan utama. Revisi pertama dilakukan setelah mendapat saran dan komentar dari dosen ahli, peer reviewer, dan reviewer, kemudian revisi selanjutnya dilakukan setelah diperoleh temuan pada uji coba lapangan awal dan utama. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap pembuatan draft modul Fisika berbasis scientific approach berisi materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke untuk SMA Kelas X Semester II. Penyusunan disesuaikan tujuan pembuatan modul yang berbasis scientific approach. Peneliti berusaha mengembangkan modul dengan memunculkan beberapa masalah terlebih dahulu berdasarkan fenomena yang ditunjukkan dengan tujuan agar siswa dapat mengajukan hipotesis untuk menjawab permasalahan tesebut, kemudian siswa juga dituntun ke dalam kegiatan praktikum/diskusi, menganalisis data dan menarik kesimpulan. 1. Hasil Validasi Jumlah skor keseluruhan hasil analisis data angket untuk setiap validator yakni Ahli I memberi skor total 182 dan Ahli II 183 dengan nilai pada komponen kelayakan isi adalah 54 dan 58, penyajian 70 dan 70, kebahasaan 39 dan 40, dan kegrafisan 19 dan 15. Komentar dan saran perbaikan yang diberikan oleh dosen ahli antara lain memperbaiki tata tulis sesuai EYD karena masih terdapat penulisan yang kurang tepat. Sampul diperbaiki agar pesan lebih mudah dicerna siswa. Tata tulis hendaknya lebih diperhatikan agar menjadi tulisan yang efektif dan efisien. Selanjutnya adalah penilaian dari kedua peer reviewer diperoleh Skor yaitu 157 dan 188. Pada komponen kelayakan isi mendapatkan skor 45 dan 60, penyajian 67 dan 72, kebahasaan 31 dan 37 dan kegrafisan 14 dan 19. Adapun saran perbaikan yang diberikan oleh peer reviewer adalah mengenai belum adanya penulisan notasi pada rumus ataupun persamaan yang terdapat dalam modul. Selanjutnya agar lebih meneliti lagi pada gambargambar yang terdapat dalam modul karena ada beberapa gambar yang belum diberi keterangan. Kemudian cover agar lebih diperbaiki lagi karena dinilai kurang menarik. Reviewer I, reviewer II, dan reviewer III masingmasing memberikan nilai total 164, 179 dan 172. Untuk komponen kelayakan isi masing-masing reviewer memberikan penilaian 52, 55, dan 54, untuk komponen penyajian 63, 67 dan 64, komponen kebahsaan 33, 37 dan 38, selanjtunya komponen kegrafisan yaitu 17, 20, dan 16. Reviewer dalam penelitian ini mengajar mata pelajaran Fisika di SMA N 2 surajarta, SMA N 1 Karanganyar, dan SMA N 2 Karanganyar. Reviewer menilai dengan memberikan skor penilaian pada tiap indikator dan memberi komentar serta saran secara umum (bukan komentar tiap indikator). Komentar dan saran perbaikan dari reviewer antara lain dirangkum ke dalam Tabel 4. Tabel 4. Rangkuman Saran Perbaikan oleh Reviewer Reviewer Reviewer I Catatan Komentar/Saran 1. Perlu ditambah apersepsi sebelum materi pokok. 2. Rangkuman perlu ditambah namun secara singkat. 3. Soal-soal agar dibuat lebih menantang. Reviewer II 1. Akan lebih baik bila buku dikembangkan untuk satu semester. Reviewer III 1. Perlu tambahan motivasi sebelum masuk ke materi inti. 2. Perlu perbaikan gambar pada judul bab. 3. Cover modul diganti agar lebih menarik. Hasil akhir penilaian dari ahli, peer reviewer, dan reviewer dirangkum dalam Tabel 5 dan Tabel 6. Tabel 5 menunjukkan skor yang diberikan validator untuk tiap-tiap komponen, yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan. Sedangkan Tabel 6 menunjukkan besarnya skor total yang diberikan tiap-tiap validator.
4 Tabel 5 Hasil Penilaian Setiap Komponen Validator Kelayakan Isi Penyajian Kebahasaan Kegrafisan Ahli I Ahli II Peer reviewer I Peer reviewer II Reviewer I Reviewer II Reviewer III Rata-rata 54 67,5 36,5 17,2 Tabel 6. Hasil Penilaian Total Validator Skor Kriteria Ahli I 182 Sangat baik Ahli II 183 Sangat baik Peer reviewer I 157 Sangat baik Peer reviewer II 188 Sangat baik Reviewer I 164 Sangat baik Reviewer II 179 Sangat baik Reviewer III 172 Sangat baik Rata-rata 175 Sangat baik Berdasarkan data dari Tabel 5 dan Tabel 6 dapat bahwa semua validator memberikan penilaian sangat baik atau dapat dikatakan bahwa kriteria sangat baik yang diperoleh dari validator sebesar 100% dengan nilai ratarata 175. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa hasil uji coba lapangan utama ini dapat dikatakan berhasil. Prosedur uji coba lapagan utama sama dengan uji coba lapangan awal, hanya saja dengan jumlah siswa yang lebih banyak yakni 30 siswa. Modul yang digunakan dalam uji coba lapangan utama ini merupakan hasil revisi dari uji coba awal. Secara umum, siswa menilai modul sudah baik. Siswa menilai bahwa secara keseluruhan modul yang dikembangkan membuat siswa tertarik untuk belajar dan dapat memahami isinya. Siswa merasa terbantu dengan adanya pengetahuan, praktikum, latihan soal, gambar dapat menambah pengetahuan siswa. Adapun saran dari siswa antara lain mengenai sampul buku yang agak sulit untuk dibuka, hal ini karena sampul buku berbentuk hard cover, sedangkan para siswa rata-rata lebih sering menggunakan buku dengan sampul jenis soft cover. Terdapat pula saran agar buku dibuat untuk pembelajaran selama satu semester, tidak hanya untuk satu bab saja. Komentar dan saran yang diberikan oleh ahli, peer reviewer, reviewer dan siswa, rata-rata bersifat umum seperti tata tulis dan tampilan dan kurang berkomentar mengenai alur scientific approach. Hal ini menunjukkan bahwa validator dan responden yang terlibat dalam penelitian ini sudah sepakat bahwa konstruksi modul Fisika yang dikembangkan sudah sesuai dengan karakteristik scientific approach. Hal tersebut dibuktikan dengan pemberian nilai pada setiap item pada angket di mana dihasilkan skor dengan rata-rata yang masuk dalam kriteria sangat baik. KESIMPULAN DAN SARAN 4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal Pada hasil uji coba lapangan awal yakni dengan jumlah responden 9 siswa. Dari 9 siswa, terdapat 8 siswa (88,89%) yang memberikan penilaian dengan kategori sangat baik dan 1 siswa (11,11%) dengan penilaian dengan kategori cukup baik. Siswa yang terlibat dalam uji coba lapangan awal mendapatkan modul yang dikembangkan untuk dibaca, diteliti, dan dinilai. Secara umum siswa menilai baik dan merasa terbantu dengan adanya bagian pengetahuan, kegiatan, dan latihan-latihan soal yang ada. Namun, masih terdapat beberapa masukan berupa komentar dan saran yang akan dijadikan masukan revisi selanjutnya. Adapun saran perbaikan dari siswa antara lain mengenai sampul agar dibuat lebih menarik serta penjilidan lebih baik. Kemudian diperlukan pengeditan lagi karena masih ada kata yang masih salah dalam pengetikan. Terdapat juga saran dari siswa mengenai penulisan persamaan ataupun rumus yang ada di dalam modul agar lebih dipersingkat saja. 5. Hasil Uji Coba Lapangan Utama Data selanjutnya diperoleh dari uji coba lapangan utama yang dilakukan untuk 30 responden. Untuk hasil evaluasi total dalam uji coba utama, terdapat 29 (96,67%) siswa yang memberikan penilaian dengan kategori sangat baik. Kemudian terdapat satu siswa memberikan penilaian dengan kategori baik yakni persentasenya sebesar 3,33%. 1. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bahan ajar yang dihasilkan berupa modul Fisika berbasis scientific approach disusun dengan langkahlangkah pengembangan sebagai berikut: a. Mengumpulkan informasi meliputi studi literatur, observasi kurikulum dan observasi kelas. b. Merencanakan penyusunan modul meliputi struktur, komponen, dan cover modul. c. Mengembangkan jenis/bentuk produk yang meliputi persiapan bahan pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi. d. Uji coba lapangan awal pada tiga sekolah dengan 9 subjek penelitian. e. Melakukan revisi produk dari hasil uji coba lapangan awal. f. Uji coba lapangan utama pada tiga sekolah dengan 30 subjek penelitian. g. Melakukan revisi produk dari hasil uji coba lapangan utama. 2. Berdasarkan hasil uji coba utama, modul Fisika berbasis scientific approach dengan materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke untuk SMA kelas X yang telah dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik.
5 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis dapat menjadikan modul Fisika berbasis scientific approach ini sebagai bahan rujukan dalam pengembangan bahan ajar selanjutnya, baik untuk pokok bahasan yang sama atau berbeda. 2. Peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini dapat menggunakan modul Fisika berbasis scientific approach yang telah dikembangkan untuk diteliti lebih lanjut dengan menguji produk secara eksperimen. 3. Guru sebaiknya dapat melaksanakan pembelajaran Fisika yang berbasis scientific approach dengan modul yang telah dikembangkan oleh peneliti. 4. Siswa sebaiknya dapat menggunakan modul Fisika berbasis scientific approach ini sebagai rujukan belajar sehingga memberikan kemudahan dalam belajar secara aktif dan mandiri. Untuk pengembangan produk lebih lanjut, peneliti menyarankan beberapa hal untuk peneliti selanjutnya, antara lain: 1. Perlunya pengembangan produk berupa modul Fisika berbasis scientific approach untuk materi selain Elastisitas dan Hukum Hooke. 2. Pengembangan produk lebih lanjut dapat dilakukan berupa bentuk bahan ajar yang lain. Adapun pokok bahasan bisa disajikan dengan materi yang sama atau berbeda. 3. Produk yang dihasilkan bisa dilanjutkan ke tahap uji coba berikutnya agar efektivitas produk lebih valid lagi. Kurniasih, I & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Nasution, S. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press. Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa Beta Sukmadinata, Nana Syaodih Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya Suprawoto, N. A. (2009). Mengembangkan Bahan Ajar dengan Menyusun Modul. Diperoleh 23 Desember 2012,dari an-bahan-ajar-dengan-menyusun-modul. Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. DAFTAR PUSTAKA Atsnal, M.F dan Gazali, Rahmita Yuliana. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan). Prosiding ISBN: Azwar, S. (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Borg W. R. & Gall J. P. (1983). Educational Research: An Introduction. White Plains, NY: Longman. Collette, A. T. & Chiappetta, E. L. (1994). Science Instruction In The Middle and Secondary Schools. NewYork: Macmillan. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pedoman Penulisan Modul. Jakarta: Direktorat PLP, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas. John D. Latuheru. (1988). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud. Kemendikbud Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud. (2103). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
6 Persetujuan Pembimbing Surakarta, Desember 2014 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Sutadi Waskito, M.Pd NIP Drs. Pujayanto, M. Si NIP
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Eko Megawati Putri K2310031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciKajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,
Lebih terperinciB. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Apriyanto Budi Utomo K2310012 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Skripsi Oleh: Dwi Prasetyo K2310030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS
1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS Yoshe Larissa Ulfa 1, Putri Yuanita 2, Yenita Roza 3 yoshelarissa@gmail.com, put_yuanita@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPS SMP KELAS VIII SEMESTER 1 DENGAN TEMA KEUNGGULAN LOKASI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
Pengembangan Modul Terpadu... (Ashari Afandi) 1 PENGEMBANGAN MODUL IPS SMP KELAS VIII SEMESTER 1 DENGAN TEMA KEUNGGULAN LOKASI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA THE DEVELOPMENT OF SOCIAL STUDIES INSTRUCTIONAL
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI MATRIKS KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI MATRIKS KELAS XI SMA Isna Rafianti Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa isnarafianti@untirta.ac.id
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : T.KHAIRULLIA A420110136 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH SOFTSKILLS ORIENTATION IN
Lebih terperinciHasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP
Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP Fitri Arsih 1), Yuni Ahda 2) Staf Pengajar Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Arys Rafiah K2310018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum menurut Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. Abdurrahman 1) Gardjito 2) Retni S. Budiarti 2) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh : Naufal Rozadi K2313050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMP
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMP Skripsi Oleh: Dwi Eta Darmawati K2310029 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI DAN MACAM-MACAM BUSANA SESUAI BENTUK TUBUH DAN KESEMPATAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI
1 PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI DAN MACAM-MACAM BUSANA SESUAI BENTUK TUBUH DAN KESEMPATAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI DEVELOPING A MODULE FOR DRAWING BODY PROPORTIONS AND A VARIETY OF CLOTHES
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research
Lebih terperinciKeywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS
Lebih terperinciPENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Imam Mustofa K2308038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA OLEH : Winda Amthari RSA1C412001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS X Wahyu Dwi Wulansari, Supriyono Koes Handayanto, Sumarjono Jurusan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI TITRASI ASAM BASA BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI TITRASI ASAM BASA BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH Dian Tri Oktavia S*, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperinciJURNAL MEGA ISHANA NPM
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI PERBANDINGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL MEGA ISHANA NPM. 10050128 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL Oleh : Dewi Astuti 10315244010 Pembimbing I Dr.Paidi, M.Si
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII
Pengembangan Komik Sebagai (Cahya Yanuar Hutama) 1 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII DEVELOPING A COMIC AS A SOCIAL STUDIES LEARNING RESOURCE
Lebih terperinciOleh: Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. ABSTRACT
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN TAMPILAN MAJALAH UNTUK MATERI PERBANDINGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 PADANG Oleh: Franica Sari *), Rahmi **), Sofia Edriati
Lebih terperinciDewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA, HIDROLISIS GARAM, DAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK SISWA SMA/MA Dewi Fitria Cholida, Muntholib,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN (Ratri Panggih Pangastuti )23 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DEVELOPMENT OFACID BASES CHEMISTRY ENRICHMENT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017
KEVALIDAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI ASAM BASA VALIDITY STUDENTS ACTIVITIES SHEET BASED IN PROBLEM SOLVING TO PRACTISED THE SKILLS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI
Biodik Vol 3 No.1 Juni 2017 Hal 8-15 1 PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI DEVELOPMENT OF BIOLOGY
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA Melda Yulia 1, Siska Nerita 2, Lince Meriko 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas
29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN (Muslim )55 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D THE DEVELOPMENT LEARNING MEDIA OF MOLECULAR GEOMETRY WITH AUORORA3D SOFTWARE Muslim
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PERUSHAAN DAGANG
Pengembangan-Modul-Komputer-Akuntansi-MYOB-Berbasis-Scientific-Approach-Pada-Kompetensi-Dasar Pencatatan -Transaksi-Perusahaan Dagang PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM BATANG DIAGRAM GARIS DAN DIAGRAM LINGKARAN UNTUK KELAS XI IPS SMAN 12 PADANG Dovi Alifa Suyandra*), Mulia Suryani**),
Lebih terperinciIII.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian
50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Mita Soviana 1), Syifa ul Gummah 2), L. Habiburahman 3) 1) Pemerhati Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA IKIP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Henry Ayu Kartikasari, 2) Sri Wahyuni, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG * Siska Tri Utami, ** Yulyanti Harisman S.Si M.Pd, ** Ainil Mardiyah M.Si *Mahasiswa
Lebih terperinciVALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT
VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT Iing Rika Yanti (1) Lince Meriko (2) (1) Prodi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA
1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA 1) Dini Fajria Trisna, 2) Yulyanti Harisman, 3) Anny
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)
46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciUniversitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X Zul Farida Arini, Sutarman, dan Kadim Masjkur Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.
PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS SALINGTEMAS UNTUK SMP KELAS VII DENGAN TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS SALINGTEMAS UNTUK SMP KELAS VII DENGAN TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR Skripsi Oleh: Radhitaningrum Rizqi Hardini K2309059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN
Vol. 9 No.1 Desember 2016 Halaman 24-28 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2016.v9i1.2039 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM
Lebih terperinci2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII DI SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR Eka purnama sari (1), Rena
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PENGUKURAN BESARAN FISIKA. Skripsi
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PENGUKURAN BESARAN FISIKA Skripsi Skripsi Oleh : Meta Kuswandari K 2308102 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA Oleh Vivy Rizki Novita 1, Ardi 2, Renny Risdawati 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Lebih terperinciOleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)
1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MATERI PENERAPAN ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 16 PADANG Oleh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA
PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA Queen Erlia Utomo, Titin Sunarti Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH Gusmiati 1), Gusmaweti 2), Erman Har 2) 1) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA
PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA SKRIPSI Oleh: DILLA MULYA PRATIWI K3310027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk
BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Pengembangan Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA MATERI STATISTIKA UNTUK SISWA KELAS IX SMP/MTs
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA MATERI STATISTIKA UNTUK SISWA KELAS IX SMP/MTs Zhullaikhah Eryfianawati Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo e-mail: viakazul05@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA Praba Kurnia Dini Kalinda 1, Nengah Maharta 2, Chandra Ertikanto 2 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH
PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH Nur Hasan Pradana Dirja 1, Sugiyanto 2 dan Purbo Suwasono 3 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PIUTANG BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN
PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PIUTANG BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN Faridatul Masruroh Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.
77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall
Lebih terperinciPengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 23 Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Swasti Maharani, Tri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau biasa disebut dengan research and development, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama
Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 213 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama Putri Handayani Sitompul 1, Syarifuddin 2 1 SMP Negeri 1 Perbaungan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan
67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinci