PENGARUH INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AUDIO SONY (Survei pada Konsumen di Toko Aneka Irama Jalan ABC Bandung)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AUDIO SONY (Survei pada Konsumen di Toko Aneka Irama Jalan ABC Bandung)"

Transkripsi

1 PENGARUH INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AUDIO SONY (Survei pada Konsumen di Toko Aneka Irama Jalan ABC Bandung) Agus Rahayu Gita Anggarini Abstrak Semakin tingginya kompetisi dalam dunia industri membuat berbagai perusahaan berlomba untuk menciptakan keunggulan kompetitif melalui berbagai strategi agar perusahaan dapat bertahan hidup di tengah ketatnya persaingan. Persaingan dalam dunia bisnis hampir terjadi pada seluruh industri dan jasa termasuk di dalamnya industri audio, sehingga produsen dalam industri ini berusaha agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen bahkan sukses dipasaran. Dalam membeli suatu produk konsumen tidak langsung membeli begitu saja, akan tetapi mereka mengidentifikasi terlebih dahulu apa yang mereka inginkan. Apalagi untuk produk audio, konsumen harus benar-benar selektif dalam menentukan pilihan audio mana yang akan di beli, salah satunya dengan memperhatikan perkembangan inovasi yang dilakukan oleh perusahaan elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi produk yang terdiri dari keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas, dan komunikabilitas; keputusan pembelian yang terdiri dari pilihan produk/jasa, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian produk; serta pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian produk audio Sony di toko Aneka Irama Jalan ABC Bandung. Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Jangka waktu penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian ini ialah konsumen toko Aneka Irama Jalan ABC Bandung sebanyak 200 orang (rata-rata per minggu). Berdasarkan teknik penarikan sampel secara simple random sampling dan dengan menggunakan rumus Harun Al Rasyid diperoleh sampel sebesar 51 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 60 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator divisibilitas dan komunikabilitas dalam inovasi produk pada audio Sony mendapatkan respon tertinggi, sedangkan indikator yang mendapatkan respon terendah dalam inovasi produk diperoleh indikator kompleksitas. Berkaitan dengan keputusan pembelian audio Sony, indikator pilihan produk mendapatkan respon terbesar, sedangkan respon terendah diperoleh pada indikator pilihan penyaluran. Pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian dapat dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukan bahwa inovasi produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain, inovasi produk dari audio Sony mampu mempengaruhi pelanggan untuk terus melakukan pembelian produk audio Sony. Kata Kunci: Inovasi Produk dan Keputusan Pembelian PENDAHULUAN Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan, baik yang menghasilkan barang maupun jasa, sehingga menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Keadaan ini memaksa Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony perusahaan untuk lebih tanggap terhadap terjadinya perubahan pasar yang sangat cepat dan dinamis. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menganalisis peluang dan tantangan pada masa mendatang, dimana produsen berlomba memperebutkan pangsa pasar barang atau jasa yang dihasilkan, sehingga perusahaan dituntut untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen

2 Begitu pula yang terjadi di Indonesia, di mana perusahaan harus dapat menganalisis peluang dan tantangan pada masa mendatang. Oleh karena itu dalam mengembangkan strategi pemasaran perusahaan harus senantiasa mengikuti kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat. Persaingan ini terjadi hampir pada seluruh industri dan jasa termasuk industri perlengkapan rumah tangga. Berdasarkan data tingkat loyalitas konsumen Indonesia pada industri perlengkapan rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 13,8% ditahun 2005 sebesar 71,6% menjadi 85,4% pada tahun 2006 (SWA No 06/XXII/23 Maret-05 April 2006). Namun pertumbuhan tersebut masih kalah dengan pertumbuhan industri-industri lain seperti industri properti dan real estate, telekomunikasi dan banyak lagi. Hal tersebut menyiratkan bahwa industri perlengkapan rumah tangga harus lebih meningkatkan kinerjanya agar dapat berkembang di masa yang akan datang sehingga dapat bersaing dengan sektor industri yang lainnya. Perlengkapan rumah tangga merupakan perlengkapan yang sering dibeli oleh masyarakat Indonesia, baik untuk kelas menengah ke atas maupun kelas menengah ke bawah. Jenis produk perlengkapan rumah tangga disajikan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Jenis Produk Perlengkapan Rumah Tangga Jenis Produk Merek Produk Sharp, Toshiba, Sony, Samsung, LG, Polytron, Panasonic, Sanyo, Pesawat Televisi Digitec, Akari. Audio Lemari es Air Conditioner Mesin Cuci Furnitur Knock-Down Bermerek Bedding Polytron, Sony, Sharp, Aiwa, Panasonic, Samsung, Philips, Toshiba. Sharp, Sanyo, Toshiba, LG, Panasonic, Samsung, Polytron, Mitsubishi. LG, Panasonic, Toshiba, Sharp, Samsung, Sanyo, General, Hitachi, Sanken, Daikin. LG, Samsung, Sharp, Sanyo, Panasonic, Electrolux, Sanken, Toshiba, Denpo. Olympic, Ligna, Solid, Olympia, Fortuna, Family. Alga, Romance, American Pillo, Florence, Central, Guhdo, Airland, Elite. KIA, Mulia, Asia Tile, Essenza, Keramik Lantai Roman, Ikad, Diamond, Milan Sumber : Majalah Marketing/Edisi Khusus/1/2008 Salah satu industri yang termasuk ke dalam industri perlengkapan rumah tangga adalah industri audio. Industri ini merupakan salah satu dari sekian banyak industri yang menggambarkan tingginya persaingan terutama dalam memperebutkan pangsa pasar (market share). Berdasarkan data ICSA (Indeks Customer Satisfaction Award 2007 dalam majalah SWA 19/XXIII/3-12 September 2007) per kategori produk yang di dalamnya termasuk industri audio, menunjukan bahwa industri audio berada di posisi ke enam jauh di bawah industri lemari es yang menempati posisi leader, yang diikuti oleh industri mesin cuci, air conditioner, pesawat televisi (non LCD) dan pesawat televisi (LCD). Industri audio memperoleh nilai QSS (Quality Satisfaction Score) sebesar 4,025. VSS (Value Satisfaction Score) diperoleh 3,888. Perolehan PBS (Perceived Best Score) yaitu sebesar 3,983. ES (Expectation Score) industri audio memperoleh nilai sebesar 3,631, terakhir untuk perolehan TSS (Total Satisfaction Score) industri tersebut mendapat nilai sebesar 3,887. Hal ini membuktikan bahwa industri audio dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya dalam menghasilkan atau mengeluarkan produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan selera konsumen agar tercapai tingkat kepuasan yang akhirnya akan menciptakan loyalitas terhadap merek produk tersebut. Tingginya persaingan dalam industri audio dan semakin banyaknya merek-merek audio yang beredar di pasar membuat konsumen teliti untuk memilih produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas produk yang jelek atau mudah rusak membuat konsumen tidak memilih produk audio tersebut. Perusahaan agar tetap aktif dalam persaingan yang semakin meningkat, maka perusahaan tersebut perlu memperhatikan kualitas produknya agar konsumen membeli produk tersebut. Berkembangnya pasar audio saat ini khususnya produk tape recorder, menyebabkan banyak merek yang menguasai pasar audio di antaranya Polytron, Sony, Sharp, Aiwa, Panasonic, Samsung, Philips, Toshiba. Adapun market share audio yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2 di halaman berikutnya. Strategic, Volume 8, Nomor 16, September

3 Tabel 2 Market Share Produk Audio Tahun Merek Audio Polytron 35.7% 36.2% 36,9% 37.3% Sony 17,3% 14,8% 14,2% 13,3% Sharp 8,4% 7,7% 7,6% 8,0% Aiwa 8,8% 9,1% 8,2% 7,3% Panasonic 6,7% 5,3% 5,9% 5,6% Sumber: Majalah Marketing/Edisi Khusus/I/2008 Perkembangan market share produk audio dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Secara umum audio Sony mengalami penurunan yang tidak signifikan. Tahun 2005 market sharenya sebesar 17,3% sedangkan tahun 2006 market sharenya sebesar 14,8% sehingga mengalami penurunan sebesar 2,5%. Tahun 2007 market sharenya sebesar 14,2% sedangkan tahun 2008 market sharenya 13,3%, sehingga dari tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar 0,9%. Produk audio Polytron dan Sharp mengalami kenaiakan market share sebesar 0,4%. Penurunan market share audio Sony diakibatkan karena sudah semakin banyaknya produk audio di berbagai toko dan harga yang ditawarkan relatif lebih murah namun dengan kualitas yang rendah seperti pada produk audio buatan Cina ( Semakin banyak merek-merek audio yang beredar, membuat masyarakat lebih leluasa untuk memilih merek audio yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Berdasarkan data Top Of Mind audio Sony dari tahun dijelaskan bahwa dari sisi awarness, Sony dari tahun ke tahun mengalami penurunan TOM. Pada tahun 2005 TOM Sony sebesar 20,0% kemudian pada tahun 2006 mengalami penurunan sampai 3,6% menjadi 16,6%. Tahun 2007 TOM Sony juga mengalami penurunan menjadi 16,2%, namun pada tahun 2008-pun mengalami penurunan menjadi 14,8%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen mulai tidak menyadari akan audio Sony dan beralih ke audio yang lainnya (Majalah Marketing/edisi khusus/i/2008). Keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari frekuensi penjualan setiap bulannya. Apabila frekuensi setiap bulannya mengalami kenaikan maka perusahaan tersebut dapat dikatakan berhasil dan apabila mengalami penurunan secara terus menerus setiap bulannya maka perusahaan tersebut harus mengamati mengapa terjadi Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony penurunan. Frekuensi penjualan audio pada bulan Oktober sebesar unit sedangkan pada bulan November sebesar unit, sehingga pada bulan Oktober-November mengalami penurunan sebesar unit. (Marketing/No. 01./VII/Januari/ 2008). Berdasarkan dari sisi future intention dari audio Sony, jika dilihat dari commitment share nya, kinerja Sony kurang begitu baik. Pada tahun 2005 mendapatkan future intention dengan jumlah 21,1%, lalu pada tahun 2006 mengalami penurunan sampai 2,4% dengan jumlah 18,7%, ditahun 2007 tidak mengalami penurunan sama sekali yaitu dengan jumlah 18,7%. Ditahun berikutnya kembali mengalami penurunan dengan jumlah 15,4% (Majalah Marketing/edisi khusus/i/2008). Penurunan yang cukup signifikan ini menyebabkan Sony harus lebih meningkatkan kinerjanya agar kesadaran konsumen akan merek tersebut tetap melekat di hati konsumen sehingga posisi Sony di pasar akan menaik. Penurunan market share, frekuensi penjualan, TOM, dan future intension disinyalir kurang tepatnya strategi penyempurnaan produk khususnya inovasi produk oleh perusahaan. Kualitas produk yang baik dan tahan lama, penyempurnaan inovasi produk secara berkelanjutan membuat konsumen membeli produk tersebut. Dengan melakukan inovasi pada produknya diharapkan para konsumen beralih ke produk Sony. Strategi tersebut dirancang oleh Kitamura selaku pemimpin PT. Sony Indonesia, dengan menggunakan strategi ini Kitamura menargetkan meraih lebih dari 20% pangsa pasar ( Namun usaha tersebut tidak memberikan kontribusi yang berarti bagi konsumen karena dilihat dari market share-nya, Sony tetap mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa Sony banyak mendapat saingan dari perusahaan lain. Keadaan tersebut merupakan masalah bagi PT. Sony Indonesia, bagaimana audio Sony yang diproduksinya memiliki market share yang lebih baik. Sebagai salah satu pemain di pasar audio, Sony merupakan salah satu pemain yang cukup cerdik dalam menanamkan mereknya di benak konsumen. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena pasar audio dimasuki pesaing lainnya diantaranya Polytron dan Sharp yang lebih memberikan perbedaan dan kualitas yang lebih baik. Untuk tetap menanamkan merek di benak 14-95

4 konsumen maka Sony harus cerdik dalam melihat posisi pasar. Tingkat kepuasan pelanggan mencerminkan seberapa besar tingkat kualitas dan citra dari suatu produk. Karena seorang konsumen yang merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi konsumen dalam waktu lama. Husein Umar (2002:51) menyatakan bahwa Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan kenyataan dengan harapannya. Kepuasan yang hendak dicapai dan diberikan kepada konsumen ini terbagi ke dalam dua bagian. Pertama, kepuasan yang diperoleh konsumen atas manfaat dan kualitas dari suatu produk. Sebagai contoh, kepuasan yang didapat seorang konsumen setelah menikmati makanan yang dipesannya di suatu restoran. Kedua yaitu kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut atas makanan tadi yang sifatnya tidak berwujud, seperti pelayanan yang cepat dan ramah. Perusahaan yang berupaya melakukan positioning dan diferensiasi yang tepat dalam membentuk kepuasan pelanggan salah satunya adalah audio Sony. Berbagai upaya dalam menciptakan product and quality, yaitu dengan meluncurkan inovasi-inovasi pada produk Sony tersebut, kasus terciptanya Walkman merupakan contoh yang dikemukakan untuk inovasi jenis ini. Sony mencoba mendesain tape recorder kecil dengan suara stereo, tetapi kualitas suara merekamnya kurang bagus. Masaru Ibuka, presiden kehormatan Sony mengusulkan perusahaan untuk mengkombinasikan head phone ringan yang tengah dikembangkan di divisi lain dengan tape recorder setengah gagal ini (karena memiliki kualitas recording buruk, tetapi kualitas reproducing baik). Tetapi hal itu tidak membuat Sony menyerah, salah satu upaya strategi yang dikembangkan PT. Sony Indonesia pada strategi inovasi produk, Sony mulai memperbaiki kualitasnya sehingga di Inggris produk tersebut bisa mencapai 2,5 juta unit. Pada 5 Juni 2006, Sony memperkenalkan ATRAC3 Plus. Istilah ini merupakan kependekan dari Adaptive Transform Acoustic Coding 3 Plus, sebuah teknologi kompresi audio. Teknologi ini merupakan pengembangan dari ATRAC yang dirilis Sony sebelumnya. Perbedaan terletak pada kemampuan mengkompresi lagu yang semakin sempurna. Salah satu inovasi audio yang Strategic, Volume 8, Nomor 16, September 2009 dikembengkan oleh Sony adalah ATRAC3 Plus, teknologi kompresi ini mampu memperkecil ukuran file musik hingga 1/20 ukuran aslinya, namun kualitas audionya tetap baik. Keuntungannya adalah pemakaian media CD lebih sedikit, atau bahkan tidak perlu CD lagi. Dengan ATRAC3 Plus, Sony telah melengkapi seluruh produk audionya dengan memfasilitasi format teknologi kompresi tersebut. Selain mampu memainkan file MP3, sekarang seluruh peralatan elektronik Sony khususnya audio telah mampu untuk menerima file-file kompresi dari ATRAC3 Plus ( Selain itu inovasi yang ditawarkan oleh Sony adalah dengan meluncurkan audio sistem Hi-Fi, yaitu sistem audio dengan kualitas produksi suara yang bagus (noise dan distorsi rendah sedangkan respon frekuensinya tinggi). Audio jenis ini memiliki disain ukuran yang besar dan suaranya yang kencang. Sistem audio ini dibuat karena peminat musik di Indonesia beranggapan bahwa ukuran yang besar menghasilkan kualitas yang besar pula, olek karena itu peminat lebih puas menikmati sistem audio ini. Sony menyebut teknologi ini dengan istilah Turbo Sound, Max Sound, Giga Sound, dan sebagainya ( Kompetisi yang sangat ketat ini membuat setiap pemain harus cerdik membidik ceruk pasar. Apalagi audio merupakan produk impulse buying. Jadi siapa yang kreatif melakukan inovasi untuk menarik perhatian konsumen di masyarakat dan kuat dalam mengkomunikasikan produknya, maka dialah yang akan banyak dipilih oleh konsumen (Marketing/Edisi khusus/i/ 2008). Sony kurang mempublikasikan produknya di berbagai media massa. Promosinya kalah dibandingkan Polytron dan Panasonic. Langkah ini agak perlu dipertimbangkan lagi oleh manajemen Sony. Sebab, dari sisi top of mind, last usage, dan future intention, merek Sony menunjukan pola yang lambat laun cenderung menurun (Marketing/Edisi Khusus/I/2008). Persaingan untuk meningkatkan keputusan pembelian pun terjadi di toko Aneka Irama Jln. ABC. Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan Ibu Yunita yang menjabat sebagai SPV Gallery West Area, pada tanggal 10 Januari Beliau menyarankan agar peneliti melakukan penelitian di toko Aneka Irama Jln. ABC, karena toko Aneka Irama merupakan tempat yang sangat strategis, selain menjual produk

5 produk elektronik dan melayani konsumen apabila ingin melakukan perbaikan produk yang rusak toko Aneka Irama juga merupakan salah satu toko elektronik yang ramai dikunjungi oleh konsumen di Jln ABC tersebut. Hasil pra penelitian diketahui bahwa rata-rata keputusan pembelian audio Sony tergolong rendah. Mereka cenderung tertarik untuk membeli produk lain dengan kualitas yang lebih dengan harga murah atau karena iklan yang menarik. Di tengah persaingannya dengan industri perlengkapan rumah tangga lainya, dalam meningkatkan volume penjualannya, toko Aneka Irama berusaha menumbuhkan minat beli para konsumen terhadap produknya dengan cara terus melakukan penjualan produk-produk yang berkualitas. Usaha meningkatkan minat beli ini sangat penting dilakukan, karena jika minat beli dalam diri konsumen itu tumbuh pada akhirnya akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Hal ini secara otomatis akan dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan. Dan sebaliknya, jika minat beli pada diri konsumen rendah, maka kerugian akan dialami perusahaan, karena dengan sendirinya akan berpengaruh pada penurunan volume penjulan perusahaan tersebut. Namun pada kenyataannya minat beli konsumen produk audio Sony di toko Aneka Irama khususnya masih rendah, hal ini dapat dilihat dari data volume penjualan produk audio Sony yang mengalami penurunan penjualan yakni dari tahun 2005 sampai tahun 2007, yaitu sebagai berikut: Tabel 3 Volume Penjualan Produk Audio di Toko Aneka Irama Merek Audio Polytron 35,1% 36,6% 36,3% Sony 19,5% 16,7% 16,4% Sharp 8,4% 7,4% 7,9% Aiwa 9,4% 9,5% 8,4% Panasonic 6,9% 5,2% 5,7% Sumber: Pihak toko Aneka Irama Berdasarkan Tabel 3 di atas, volume penjualan dari tahun 2005 sampai 2007 mengalami penurunan dibandingkan dengan para pesaingnya yang mengalami kenaikan keadaan tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi perusahaan untuk lebih meningkatkan minat para konsumennya untuk melakukan pembelian dengan cara melakukan inovasi pada produknya agar berbeda dari produk pesaing. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony Adanya penurunan market share, TOM, future itention dan volume penjualan audio Sony menunjukkan merek tersebut mengalami penurunan minat beli konsumen. Berdasarkan fenomena yang di peroleh maka di duga pembentukkan keputusan pembelian dari audio Sony di pengaruhi oleh inovasi produk yang dilakukan oleh perusahaan PT. Sony Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan penelitian ini dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran inovasi produk audio Sony menurut konsumen di toko Aneka Irama Jln. ABC Bandung. 2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian produk audio Sony menurut konsumen di toko Aneka Irama Jln. ABC Bandung. 3. Sejauh mana pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian. KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Kotler (2006:10) pengertian pemasaran dapat dibedakan kedalam definisi sosial dan manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan bahwa peran pemasaran adalah menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi. Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan ingingkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Tugas pemasar adalah menyusun program atau rencana pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005:17). Mc Carthy (Kotler, 2005:17) mengklasifikasikan alat-alat bauran pemasaran menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Keputusan bauran pemasaran harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan juga 16-95

6 konsumen akhir. Masing-masing alat yang tercakup dalam bauran pemasaran tersebut saling berkaitan satu sama lain. Apabila salah satu alat dalam konsep bauran pemasaran tersebut tidak ada ataupun tidak lancar maka proses pemasaran tidak akan lancar dan pencapaian tujuan pemasaran itu sendiri akan tergganggu. Perkembangan dalam dunia usaha memaksa para pengusaha untuk mengerahkan kemampuan dalam memasarkan produk karena banyaknya barang dan jasa yang berada di pasar mengakibatkan persaingan yang ketat diantara perusahaan. Hal ini berlaku juga bagi para pedagang eceran yang mana pertumbuhannya sangat cepat. Untuk memenangkan persaingan tersebut, perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada konsumen, mengingat peranannya sebagai penyampai produk secara langsung kepada konsumen akhir, selain itu para pengusaha juga perlu mengetahui keinginan konsumen. Sehingga diharapkan pada akhirnya konsumen ingin membeli barang yang ditawarkan. Strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan dapat menentukan kelangsungan bisnis yang dilakukannya. Salah satu unsur bauran pemasarannya yaitu produk. Keegan (2002) Product can be defined in term of it tangible, physical attributes such as weight, dimensions, and material. Dengan menggunakan strategi yang tepat perusahaan akan lebih mudah menarik minat konsumen untuk menggunakan produk perusahaan tersebut. Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan adalah meluncurkan produk baru yang selalu inovatif. Dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan selera dan preferensi pelanggan. Perubahan ini pada gilirannya menuntut inovasi dan kreativitas setiap organisasi agar dapat menyempurnakan produk yang sudah ada dan mengembangkan produk baru dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan profitabilitas perusahaan (Fandy Tjiptono,et.al 2008:395). Perusahaan-perusahan yang gagal mengembangkan produk baru siap menghadapi risiko. Produk-produk mereka yang ada itu rentan terhadap kebutuhan dan selera pelanggan yang berubah, teknologi baru, siklus hidup produk yang pendek, dan persaingan asing dan domestik yang meningkat. Kebanyakan perusahaan mapan berfokus pada inovasi yang bertambah. Strategic, Volume 8, Nomor 16, September 2009 Perusahaan-perusahaan yang lebih baru menciptakan teknologi yang mengganggu yang lebih murah dan lebih mungkin untuk siaga terhadap ruang persaingan. Perusahaanperusahaan yang sudah mapan dapat lambat bereaksi atau melakukan investasi dalam teknologi yang mengganggu karena mereka mengancam investasi mereka. Kemudian mereka tiba-tiba merasa mengahadapi persaingan baru yang hebat, dan banyak yang gagal. Untuk memastikan bahwa perusahaan tidak jatuh dalam dunia bisnis ini, perusahaan yang ada harus cermat memantau kesukaan baik pelanggan maupun non-pelanggan sepanjang waktu dan mengetahui kebutuhan pelanggan yang sulit terartikulasi dan terus berkembang. Menurut Kotler dan Keller (2006:357) mengungkapkan proses penggunaan konsumen terfokus pada proses mental dan melalui proses ini seseorang beralih dari mendengarkan pertama kali tentang inovasi hingga akhirnya menggunakannya. Pengguna produk baru telah diamati melewati lima tahap antara lain: 1. Kesadaran (awareness), konsumen menyadari inovasi tersebut, tetapi masih kekurangan informasi mengenai hal itu. 2. Minat (interest), konsumen terangsang untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut. 3. Evaluasi (evaluation), konsumen mempertimbangkan apakah harus mencoba inovasi tersebut. 4. Uji coba (trial), konsumen mencoba inovasi tersebut untuk meningkatkan perkiraannya tentang nilai inovasi tersebut. 5. Penggunaan (adoption), konsumen memutuskan untuk memakai inovasi tersebut sepenuhnya dan secara teratur. Secara garis besar, aktivitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6 macam tipe produk baru, salah satunya adalah yang diungkapkan oleh Fandy Tjiptono,et.al (2008:396) berikut ini, penyempurnaan produk yang telah ada (improvements to existing products) yang dimaksud disini adalah produk-produk yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk yang sudah ada. Diperkirakan bahwa tipe produk baru ini mencakup sekitar 26% dari total introduksi produk baru. Penyempurnaan tersebut bias dalam bentuk kinerja atau persepsi nilai (perceived value) yang lebih tinggi. Menurut Jain yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (1997:118) 17-95

7 mengungkapkan bahwa penyempurnaan produk baru merupakan pengenalan versi baru atau model produk yang telah disempurnakan untuk menggantikan produk lama. Penyempurnaan produk baru dapat dilakukan dengan cara: 1. Menambah ciri-ciri atau model baru 2. Mengubah persyaratan/kebutuhan pemrosesan 3. Mengubah kandungan/unsur-unsur produk Pada sejumlah industri, inovasi teknologi merupakan kunci utama kesuksesan bersaing. Globalisasi pasar menghadirkan tantangan bagi setiap perusahaan agar mampu berinovasi secara berkesinambungan dalam rangka menawarkan produk dan jasa yang unik dan unggul. Introduksi produk baru berperan penting dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, sementara inovasi proses memainkan peran strategik dalam menekan biaya. Inovasi adalah pendorong kompetisi untuk bertumbuh, menghasilkan profit dan value creation yang bertahan lama. Sekalipun inovasi dengan mudahnya dapat dimasukan dalam konteks pengembangan produk atau teknologi, namun inovasi adalah tantangan mendasar untuk keseluruhan bisnis. Inovasi dapat menjadi perbincangan dari mulut ke mulut, dan kemudian tiba-tiba dilupakan pada waktu-waktu sulit. Inovasi harus menjadi proses yang selalu ada dan berkelanjutan (Peter Fisk 2006:193). Sedangkan menurut Fandy Tjiptono,et.al (2008: 438) mengungkapkan bahwa inovasi bisa diartikan sebagai implementasi praktis sebuah gagasan ke dalam produk atau proses baru. Inovasi bisa bersumber dari individu, perusahaan, riset di universitas, laboraturium dan inkubator pemerintah, maupun organisasi nirlaba swasta. Kotler dan Armstrong (2007:233) berpendapat bahwa lima karakteristik sangatlah penting dalam mempengaruhi tingkat pengadopsian inovasi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Keunggulan relatif adalah tingkat yang menunjukkan keunggulan inovasi terhadap produk yang telah ada. 2. Kompatibilitas adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai dan pengalaman calon konsumen. 3. Kompleksitas dalah tingkat kesulitan inovasi untuk dimengerti atau digunakan. 4. Divisibilitas adalah tingkat inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony 5. Komunikabilitas adalah tingkat kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat diobservasikan atau dijelaskan kepada orang lain. Menurut Kotler & Keller (2006:359) terdapat lima ciri yang mempengaruhi tingkat penggunaan inovasi, antara lain adalah: 1. Keunggulan relatif, sejauh mana inovasi tersebut tampak lebih unggul daripada produkproduk yang sudah ada. 2. Kesesuaian, sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai-nilai dan pengalaman orang-orang. 3. Kerumitan, sejauh mana inovasi tersebut relatif sukar dimengerti atau digunakan. 4. Kemampuan dipecah-pecah, sejauh mana inovasi tersebut dapat dicoba secara terbatas. 5. Kemampuan dikomunikasikan, sejauh mana hasil-hasil yang menguntungkan dari penggunaan tersebut dapat diamati atau dijelaskan kepada orang-orang lain. Inovasi produk merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari perusahaan, mengingat inovasi produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen yang sebenarnya merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Setiap perusahaan harus memilih tingkat yang dilakukan oleh perusahaan. Setiap perusahaan harus menciptakan inovasi yang akan membantu/ menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Inovasi merupakan suatu alat utama untuk mencapai posisi produk tertentu dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan. Para pembeli dihadapkan pada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian, diantaranya adalah harga, prestise, teknik, dan desain. Begitu pula halnya produsen ketika menjual produknya, ia dihadapkan pada ketatnya persaingan, menciptakan inovasi menjadi salah satu cara yang cukup ampuh untuk menarik perhatian dan keputusan pembelian konsumen. Saat sesorang membeli suatu produk baik barang maupun jasa, belum tentu orang tersebut telah memutuskan bahwa produk yang dibeli tersebut merupakan produk yang paling disukainya. Buchari Alma (2005:57) mengemukakan bahwa keputusan membeli sesorang yang asalnya dipengaruhi oleh lingkungan, kebudayaan, 18-95

8 keluarga dan sebagainya, akan membentuk suatu sikap pada diri individu, kemudian melakukan pembelian. Menurut Howard yang dikutip oleh Basu Swastha (1997:117) mengatakan bahwa Pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah. Proses keputusan untuk pembelian dipengaruhi oleh bermacam-macam dorongan. Walaupun keputusan untuk membeli sama sekali tidak bisa dipaksakan oleh pedagang atau penguasaha, akan tetapi karena adanya motif-motif pembelian itu maka para pengusaha atau pedagang dapat mempengaruhi atau memperbesar kecenderungan para konsumen tersebut untuk membeli dengan berbagai cara diantaranya dengan menciptakan inovasi produk yang menarik agar calon pembeli tertarik. Seorang konsumen yang memutuskan untuk melaksanakan maksudnya untuk membeli sesuatu akan membuat lima macam sub keputusan membeli yaitu: keputusan tentang merek, keputusan membeli dari siapa, keputusan tentang jumlah, keputusan tentang waktu beli dan keputusan tentang cara membayar. Untuk mendorong keputusan pembelian dari konsumen terhadap produknya, produsen dituntut untuk menciptakan produk yang unggul yaitu salah satunya melalui penciptaan inovasi produk yang menarik, agar mampu memenuhi selera konsumen secara memuaskan. Menurut Kotler (2004: 170) tahapan-tahapan pengambilan keputusan pembelian konsumen terjadi melalui tahap-tahap: a. Pengenalan masalah /kebutuhan b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternatif d. Keputusan pembelian e. Perilaku setelah pembelian Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan. Ada lima keputusan yang dilakukan konsumen yaitu pilihan produk/jasa, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Pada kesempatan ini penulis hanya membahas empat dari lima keputusan pembelian dari Kotler dan Armstrong yaitu: 1. Pilihan Produk/Jasa. Perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada konsumen yang berminat membeli sebuah produk atau Strategic, Volume 8, Nomor 16, September 2009 jasa serta alternatif yang mereka pertimbangkan. 2. Pilihan Merek. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri, sehingga konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. 3. Pilihan Penyalur. Setiap konsumen berbedabeda dalam hal menentukan penyalur, dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keleluasaan tempat dan sebagainya. 4. Waktu Pembelian. Keputusan pembelian konsumen bisa dilakukan dalam pemilihan waktu yang berbeda-beda, sesuai dengan kapan produk tersebut dibutuhkan. Jelaslah bahwa dalam proses perilaku keputusan konsumen, inovasi produk memegang peranan penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Selanjutnya model paradigma penelitian penelitian ini digambarkan sebagai berikut: INOVASI PRODUK Keunggulan relatif Kompatibilitas Kompleksitas Divisibilitas Komunikabilitas Gambar 1 Paradigma penelitian KEPUTUSAN PEMBELIAN Pilihan produk/jasa Pilihan merek Pilihan penyalur Waktu pembelian METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya strategi produk. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable adalah inovasi produk yang terdiri dari keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas, dan komunikabilitas. Kemudian objek penelitian yang menjadi variabel terikat atau dependent variable ialah keputusan pembelian yang terdiri dari pemilihan berdasarkan produk, pemilihan berdasarkan merek, pemilihan berdasarkan saluran pembelian dan pemilihan berdasarkan waktu pembelian. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut 19-95

9 pendapat Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian. Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi mengenai penggunaan inovasi produk oleh PT Sony Indonesia serta pandangan responden terhadap keputusan pembelian produk audio Sony. Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian. Dengan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Menurut Ker Linger dalam Sugiyono (2002:7), Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadiankejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang dipergunakan adalah metode cross sectional. Cross sectional method adalah metode penelitian yang mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang). (Husein Umar, 2002:45) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006:72). Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik yang mempengaruhi keputusan pembelian. Pengambilan populasi ini dilaksanakan setelah peneliti melakukan observasai dan wawancara dengan Ibu Yunita yang menjabat sebagai SPV Gallery West Area, pada tanggal 10 Januari Beliau menyarankan agar peneliti melakukan penelitian di toko Aneka Irama Jln. ABC Bandung merupakan tempat yang sangat strategis, selain menjual produk-produk Sony dan melayani konsumen Sony apabila ingin melakukan perbaikan produk yang rusak, dan anggota polulasinya adalah seluruh pengunjung toko Aneka Irama di mana berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak toko Aneka Irama sendiri yaitu sebanyak rata-rata 200 orang per minggu Berdasarkan teknik penarikan sampel secara simple random sampling dan dengan menggunakan rumus Harun Al Rasyid diperoleh sampel sebesar 51 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 60 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Variabel Inovasi Produk (X) Sub variabel Keunggulan relatif Kompatibilitas Tabel 4 Operasionalisasi Variabel Penelitian Konsep variabel Indikator Ukuran Skala Proses pengembangan gagasan yang kreatif dan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat (Kotler & Armstrong 2007:382) Keunggulan inovasi terhadap produk yang telah ada Kesesuaian inovasi dengan nilai dan Kejernihan suara Tingkat kejernihan suara Keunikan desain Tingkat keunikan desain Kemudahan penggunaan Tingkat kemudahan penggunaan Kesesuaian fasilital (fitur) pendukung Tingkat kesesuaian fasilitas (fitur) pendukung Kesesuaian kualitas produk Tingkat kesesuaian kualitas dengan manfaat yang dirasakan produk dengan manfaat yang Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony 20-95

10 Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) Sub variabel Kompleksitas Divisibilitas Komunikabilitas Konsep variabel Indikator Ukuran Skala pengalaman calon pembeli Kesulitan inovasi untuk dimengerti atau digunakan Inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit Kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat diobservasikan atau dijelaskan kepada orang lain Keputusan pembelian adalah perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual maupun rumah tangga, yang membeli barangbarang dan jasa untuk konsumsi pribadi. (Kotler dan Armstrong 2006:129) setelah melakukan inovasi produk Kesesuaian harga dengan inovasi produk yang telah dilakukan Kesesuaian disain dengan selera konsumen setelah melakukan inovasi produk Kesulitan pemahaman petunjuk penggunaan setelah melakukan inovasi produk Kesulitan pengoprasian audio setelah melakukan inovasi Kesesuaian kualitas produk dengan fasilitas yang ditawarkan Kesesuaian kualitas produk dengan praktek penggunaan yang dilakukan Kesesuaian produk yang dijelaskan pihak Sony kepada konsumen Seringnya konsumen mendengar dan mengetahui produk audio Sony Pembelian berdasarkan keputusan produk Pembelian berdasarkan keputusan merek Pembelian berdasarkan keputusan saluran pembelian Pembelian berdasarkan waktu pembelian Sumber : Berdasarkan Hasil Pengolahan Data dan Referensi Buku dirasakan setelah melakukan inovasi produk Tingkat kesesuaian harga dengan inovasi produk yang telah dilakukan Tingkat kesesuaian disain dengan selera konsumen setelah melakukan inovasi produk Tingkat kesulitan pemahaman petunjuk penggunaan setelah melakukan inovasi produk Tingkat kesulitan pengoperasian audio setelah melakukan inovasi Tingkat kesesuaian kualitas produk dengan fasilitas yang ditawarkan Tingkat kesesuaian kualitas produk dengan praktek penggunaan yang dilakukan Tingkat kesesuaian produk yang dijelaskan pihak Sony kepada konsumen Tingkat seringnya konsumen mendengar dan mengetahui produk audio Sony Tingkat Pembelian berdasarkan keputusan produk Tingkat Pembelian berdasarkan keputusan merek Tingkat Pembelian berdasarkan keputusan saluran pembelian Pembelian berdasarkan waktu pembelian Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variable yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian pada toko Aneka Irama Bandung. Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X1 adalah inovasi produk yang memiliki beberapa dimensi diantaranya Strategic, Volume 8, Nomor 16, September 2009 keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas dan komunikabilitas. Objek yang merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah keputusan pembelian konsumen, sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh inovasi produk (X) terhadap keputusan pembelian (Y). Tabel 4 di bawah ini menyajikan data operasionalisasi variabel penelitian

11 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan akan disajikan secara terurut. Dimulai dengan rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel penelitian, kemudian pengujian dan pembahasan hipotesis, dan diakhiri dengan penyajian mengenai implikasi penelitian ini terhadap bidang kajian yang diteliti. 1. REKAPITULASI TANGGAPAN RESPON- DEN TERHADAP VARIABEL PENELITIAN Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah Inovasi produl yang terdiri keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas dan komunikabilitas. Keputusan pembelian yang terdiri dari pemilihan berdasarkan produk, pemilihan berdasarkan merek, pemilihan berdasarkan saluran pembelian dan pemilihan berdasarkan waktu pembelian. 1. Deskripsi Variabel Inovasi Produk Inovasi produk merupakan proses pengembangan gagasan yang kreatif dan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat (Kotler dan Armstrong 2007:382). Dimensi dari inovasi produk sendiri adalah keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas dan komunikabilitas. Inovasi yang menarik akan menjadi pijakan yang kuat untuk konsumen untuk memutuskan pembelian. Tanggapan dari 60 responden konsumen audio Sony mengenai kebijakan inovasi produk dapat dijelaskan berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan dalam indikator ini. Tabel 5 di bawah ini menyajikan data hasil rekapitulasi dimensi inovasi produk yang menggambarkan perbandingan total skor pada masing-masing dimensi tersebut. Tabel 5 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Inovasi Produk pada Audio Sony No Dimensi dan Indikator Skor Rata-rata Keunggulan Relatif 1. Kejernihan suara audio Sony setelah melakukan inovasi Keunikan desain audio Sony setelah melakukan inovasi Kemudahan menggunakan audio Sony lebih mudah setelah melakukan 232 inovasi 4. Fasilitas (fitur) yang disediakan lebih lengkap setelah melakukan inovasi 244 Sub total ,5 Kompatibilitas 1. Kesesuaian kualitas dengan manfaat yang dirasakan Kesesuaian harga dengan inovasi produk Kesesuaian desain setelah melakukan inovasi produk 239 Sub total Kompleksitas 1. Kesulitan pemahaman petunjuk penggunaan Kesulitan pengoprasian audio 245 Sub total ,5 Divisibilitas 1. Kesesuaian kualitas produk dengan fasilitas Kesesuaian kualitas produk dengan praktek penggunaan 240 Sub total Komunikabilitas 1. Kesesuaian produk yang dijelaskan pihak Sony Tingkat seringnya saudara mendengar dan mengetahui produk audio 245 Sony Sumber: Hasil Pengolahan Data 2008 Sub Total Total Secara keseluruhan variabel inovasi produk di mana nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan dapat diketahui kedudukannya berdasarkan skor kriteria skor standar, yang didapat melalui yang didapat berdasarkan data dari Tabel di atas, perhitungan skor ideal (criterium) dan skor terkecil, Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony

12 sehingga melalui skor standar tersebut dapat diketahui daerah kontinium yang menunjukkan wilayah ideal dari variabel inovasi produk, hal tersebut dapat dicari dengan rumus menurut Sugiono (2006:94) sebagai berikut. Mencari skor ideal Inovasi Produk Skor ideal Skor Tertinggi x Jumlah Butir Item x Jumlah Pengguna Skor ideal 5 x 13 x 60 = 3900 Mencari skor Terendah Inovasi Produk Skor ideal Skor Terendah x Jumlah Butir Item x Jumlah Pengguna Skor ideal 1 x 13 x 60 = 780 Mencari Panjang Interval Kelas Inovasi Produk Panjang Interval Kelas Skor Ideal : Banyaknya Kelas Interval Panjang Interval Kelas 3900 : 5 = 780 Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data inovasi produk adalah 3085 lihat Tabel 4.17 dengan demikian maka inovasi produk menurut persepsi 60 responden adalah (3085 : 3900) x 100% = 79,1%. Nilai 3085 sesuai dengan data penelitian yaitu termasuk dalam kategori sedang dan tinggi tetapi lebih mendekati tinggi, jadi inovasi produk pada audio Sony dalam kategori tinggi atau baik. 2. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan yang dilakukan oleh konsumen, yang dipengaruhi oleh kebudayaan, kelas sosial, keluarga, dan referensi grup yang akan membentuk suatu sikap pada diri individu kemudian melakukan pembelian. Keputusan pembelian dalam penelitian ini terbagi kedalam empat dimensi, yaitu pemilihan berdasarkan produk, pemilihan berdasarkan merek, pemilihan berdasarkan saluran pembelian dan pemilihan berdasarkan waktu pembelian. Penjelasan dari masing-masing dimensi keputusan pembelian dirangkum dalam Tabel rekapitulasi yang tercantum pada Tabel 6 di bawah ini sehingga dapat dilihat perbandingan total skor pada masing-masing dimensi tersebut Tabel 6 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian pada Audio Sony No Dimensi dan Indikator Skor Rata-rata Pemilihan Berdasarkan Produk 1. Pembelian berdasarkan inovasi yang dilakukan Pembelian berdasarkan desain yang menarik Pembelian berdasarkan fitur yang menarik 301 Sub total ,6 Pemilihan Berdasarkan Merek 1. Pembelian berdasarkan kepercayaan terhadap merek Pembelian berdasarkan popularitas merek 237 Sub total ,5 Pemilihan Berdasarkan Saluran Pembelian 1. Pembelian berdasarkan kemudahan mendapatkan Pembelian berdasarkan kedekatan dengan toko 214 Sub total ,5 Pemilihan Berdasarkan Waktu Pembelian 1. Kesesuaian kualitas produk dengan fasilitas Kesesuaian kualitas produk dengan praktek penggunaan 240 Sub total Komunikabilitas 1. Membeli saat membutuhkannya Membeli setelah produk sebelumnya mengalami kerusakan Membeli saat mengalami kebosanaan dengan produk sebelumnya Membeli saat produknya mengalami inovasi Membeli produk audio Sony per 10 tahun 232 Sub Total ,6 Total Sumber: Hasil Pengolahan Data 2008 Strategic, Volume 8, Nomor 16, September

13 Secara keseluruhan variabel keputusan pembelian dapat diketahui kedudukannya berdasarkan skor yang di dapat berdasarkan data dari Tabel di atas, di mana nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria skor standar, yang di dapat melalui perhitungan skor ideal (criterium) dan skor terkecil, sehingga melalui skor standar tersebut dapat diketahui daerah kontinium yang menunjukkan wilayah ideal dari variabel keputusan pembelian. hal tersebut dapat dilihat dalam perhitungan sebagai berikut: Mencari skor ideal Keputusan Pembelian Skor ideal Skor Tertinggi x Jumlah Butir Item x Jumlah Pengguna Skor ideal 5 x 12 x 60 = 3600 Mencari skor Terendah Keputusan Pembelian Skor ideal Skor Terendah x Jumlah Butir Item x Jumlah Pengguna Skor ideal 1 x 12 x 60 = 720 Mencari Panjang Interval Kelas Keputusan Pembelian Panjang Interval Kelas Skor Ideal : Banyaknya Kelas Interval Panjang Interval Kelas 3600 : 5 = 720 Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data keputusan pembelian adalah 3331 lihat Tabel 4.22 dengan demikian maka keputusan pembelian menurut persepsi 60 responden adalah (3331: 3600) x 100% = 92,5%. Nilai 3331 sesuai dengan data penelitian yaitu termasuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi tetapi lebih mendekati sangat tinggi, jadi keputusan pembelian pada audio Sony dalam kategori sangat tinggi atau sangat baik. Menurut Fandy Tjiptono (2005:156), Keputusan pembelian didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah seseorang untuk melakukan keputusan pembelian. 2. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian produk audio Sony. Pengujian pengaruh antar variabel ini menggunakan aplikasi software SPSS for window Besarnya Korelasi Variabel Tabel 7 Output Nilai Pengaruh antara Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1.758(a) a Predictors: (Constant), Inovasi Produk b Dependent Variable: Keputusan Pembelian Berdasarkan Tabel model summary output SPSS 15, dapat diketahui korelasi atau hubungan antara inovasi produk terhadap keputusan pembelian yaitu 0,758 (positif), maka korelasi antara inovasi produk dengan keputusan pembelian termasuk kategori tinggi/kuat (0,600-0,799). Angka R Square (koefisien determinasi) adalah 0,575. Hal ini menunjukkan bahwa 57,5% variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh variasi dari variabel inovasi produk. 2. Analsis Regresi Linear Sederhana Tabel 8 Uji Anova (F test) Anova(b) Model Sum of Mean Squares df Square F Sig. 1 Regression (a) Residual Total a Predictors: (Constant), Inovasi produk b Dependent Variable: Keputusan Pembelian Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya F hitung melalui uji ANOVA atau F test, yaitu sebesar 78,547, sedangkan F tabel = 3,16 (dapat dilihat dalam lampiran), karena nilai F hitung>f tabel, maka dapat disimpulkan H O ditolak, artinya ada hubungan linier antara inovasi produk dengan keputusan pembelian dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian atau dapat disimpulkan bahwa inovasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony 24-95

14 Model 1 (Const ant) Inovasi produk Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Expected Cum Prob Tabel 9 Output Koefisien Regresi Coefficients(a) Unstandardized Coefficients a Dependent Variable: Keputusan pembelian Berdasarkan pengolahan data secara regresi liner sederhana dengan menggunakan program SPSS for windows 15, maka diperoleh persamaan regresi linear sederhana antara inovasi produk dan keputusan pembelian, yaitu: Berdasarkan persamaan regresi di atas, konstanta sebesar 13,344 menyatakan bahwa jika tidak ada inovasi produk atau X konstan (X = 0) maka besarnya nilai keputusan pembelian adalah 13,344. Tetapi jika terdapat perubahan sebesar 1000 pada variabel inovasi produk maka nilai variabel keputusan pembelian akan mengalami penambahan sebesar 630 (0,630X1000). Adapun bentuk dari garis linear inovasi produk terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada gambar berikut : Dependent Variable: VAR B Observed Cum Prob Gambar 2 Diagram Garis Linear Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony Gambar tersebut menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal. Maka, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Strategic, Volume 8, Nomor 16, September 2009 Standar dized Coeffici ents t Sig. Std. Error Beta B 1.0 Std. Error Y = a + bx Keputusan pembelian = 13, ,630 Inovasi 3. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap Y, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : KD = r 2 X 100% = (0.758) 2 X 100% = 57,5% Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa besarnya koefisien determinasi adalah 57,5%. Hal ini berarti bahwa 57,5% keputusan pembeliam produk audio Sony dipengaruhi oleh inovasi produk, dan sisisanya 42,5% keputusan pembelian produk audio Sony dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti seperti faktor harga, produk dan lain sebagainya. Hipotesis yang diuji yaitu pengaruh inovasi produk (X) terhadap keputusan pembelian (Y). Untuk menguji signifikansi konstanta dari variabel X diperoleh dari uji t dengan hipotesis sebagai berikut: H o : 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan inovasi produk terhadap keputusan pembelian produk audio Sony : 0 H 1, Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan inovasi produk terhadap keputusan pembelian produk audio Sony Pengujian signifikansi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t tabel dengan harga t hitung, untuk taraf kesalahan 5% uji satu pihak dengan dk = n-2, dengan menggunakan aplikasi software SPSS 15 maka diperoleh t hitung sebesar = 8,863. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh t hitung sebesar = 8,863; sedangkan dalam t tabel pada taraf signifikansi = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) N 2 = 60 2 = 58, tidak terdapat dalam tabel sehingga perlu dilakukan interpolasi antara dk = 60 dan dk = 120 yang dapat dilihat pada lampiran, sehingga diperoleh t tabel sebesar 1,672. Dengan demikian, maka t hitung = 8,863> t tabel = 1,672 artinya hipotesis nol (H 0) ditolak, dengan kata lain hipotesis yang diajukan penulis diterima yaitu: keputusan pembelian dipengaruhi secara positif oleh inovasi produk. Adapun rangkuman hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 10 di halaman berikutnya

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada era

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA Dra. Hj. Istiatin, SE. MM istiatinumi@gmail.com Hj. Sudarwati, SE. MM sudarwatiuniba@gmail.com (Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UNIBA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian semakin maju, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat,

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan. Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM :

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan. Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM : 14210639 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi yang merupakan gambaran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang cukup pesat dan dinamis. Perusahaan di berbagai sektor industri semakin

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT ASTRA INTERNASIONAL-TOYOTA CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT ASTRA INTERNASIONAL-TOYOTA CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT ASTRA INTERNASIONAL-TOYOTA CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN Sumber: PT Astra International-ToyotaCabangSisingamanrajaMedan(2015) 114 LAMPIRAN 2 KUESIONER Analisis Pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Profil Pegawai Pegawai PT Kabelindo Murni, Tbk memilik jumlah karyawan yang banyak, dengan beberapa divisi yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Data karyawan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH MAKAN DI RUMAH MAKAN MIE AYAM MAHMUD MEDAN

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH MAKAN DI RUMAH MAKAN MIE AYAM MAHMUD MEDAN Lampiran. Daftar Pertanyaan Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH MAKAN DI RUMAH MAKAN MIE AYAM MAHMUD MEDAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang diteliti. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden tersebut maka perlu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO Supriyati, Darham, Herawati Universitas Muara Bungo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO Esty Ludriana Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan bersaing untuk memperebutkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RESTI KARTIKA 3EA10 (15210768) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing: Sariyati, S.E., M.M. o o o Pada era

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG PENULISAN ILMIAH : NOVIASARI TRIWANDANI

PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG PENULISAN ILMIAH : NOVIASARI TRIWANDANI PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG PENULISAN ILMIAH NAMA NPM : 15212417 : NOVIASARI TRIWANDANI FAKULTAS: EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN LATAR

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian CV. Intertech Computer Gorontalo adalah perusahaan milik sendiri yang didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan kondisi pasar yang semakin terbuka terhadap informasi yang datang dari manapun, menuntut

Lebih terperinci

produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatankegiatan

produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatankegiatan 1 PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan permintaan kebutuhan konsumen semakin tinggi. Hal ini menyebabkan banyaknya pesaing yang bermunculan memenuhi kebutuhan konsumen untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA J u r n a l E K B I S / V o l. X V / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 6 765 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Guna mengukur aspek-aspek yang akan diteliti maka diperlukan alat ukur yang reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG Oleh ; Puji Isyanto Nelly Martini ABSTRAK Penelitian ini didasari oleh pendapat Kotler

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG Yohanes Chiftri Yulianto 1), Maria Magdalena Minarsih 2), Andi Tri Haryono

Lebih terperinci

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO ABDULLAH, I KETUT PATRA, HALIM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA Nama : Resti Diniarsi NPM : 12209081 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ajie Wahyu Jati, SE., MM. BAB I Latar Belakang Terbatasnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukan teori-teori yang melatar belakangi pelaksanaan penelitian. Di samping itu diuraikan pula mengenai metode dan teknik yang digunakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK Nama : Rival Ardiansyah NPM : 18212368 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Butik Orange Butik Orange merupakan salah satu butik yang terkemuka di Indonesia, khususnya Jakarta. Butik Orange hanya menawarkan produk pakaian wanita. Saat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015 Artikel Skripsi PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN JASA RENTAL STUDIO MUSIK 21 KARAWANG

ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN JASA RENTAL STUDIO MUSIK 21 KARAWANG ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN JASA RENTAL STUDIO MUSIK 21 KARAWANG Puji Isyanto, SE., MM. Kosasih, SE., MM. Dede Ubaidilah, SE. Abstrak Berdasarkan tingkat eksplanasinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah bisnis distribusi Tigaraksa sebenarnya dimulai pada tahun 1967.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah bisnis distribusi Tigaraksa sebenarnya dimulai pada tahun 1967. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT TigaRaksa Satria Tbk. Sejarah bisnis distribusi Tigaraksa sebenarnya dimulai pada tahun 1967. Pada waktu itu, adalah

Lebih terperinci

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran produsen akan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi merupakan salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE Nama : Winda Putri Arnanda NPM : 17212736 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Waseso Segoro, MM. I. PENDAHULUAN Rumusan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada konsumen dalam memahami kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG Nama : Santi Kusuma NPM : 16211598 Kelas : 3EA11 Pembimbing : Reni Anggraini, S.E., MMSI. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMBELIAN ONLINE PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2012 Depok) Nama : Intan Larasati

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz IV. PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz Company Limited, sebuah perusahaan multinasional berbasis di Amerika Serikat

Lebih terperinci

Nanik Zuliana B ABSTRAK

Nanik Zuliana B ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN VARIABEL KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KENTUCKY FRIED CHICKEN CABANG PANDANARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang) Nama : Neneng Badriah NPM : 15212281 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Di zaman yang modern ini smartphone merupakan sebuah alat telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini produk yang berupa jasa telah menjadi bagian yang cukup dominan pengaruhnya didalam perekonomian disamping produk dalam artian fisik. Dimana persaingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subyek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya organisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pertanyaan kuesioner kepada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI RAHAP PUTRA SWALAYAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI RAHAP PUTRA SWALAYAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI 1 PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI RAHAP PUTRA SWALAYAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE 7.1. Hubungan Bauran Promosi Terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran HONEY Madoe Bauran komunikasi pemasaran meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software Microsoft

Lebih terperinci

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Nama : Alfianta Sah Putra NPM : 10212615 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah merupakan salah satu perusahaan jasa. Dimana seluruh kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan produk dan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas menjadikan perubahan-perubahan dalam mengekspresikan gaya hidup suatu individu,

BAB I PENDAHULUAN. luas menjadikan perubahan-perubahan dalam mengekspresikan gaya hidup suatu individu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup konsumen yang bervariasi merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti perkembangannya. Dan dari generasi ke generasi berikutnya terdapat karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat berbagai macam perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk pemenuhan kebutuhan manusia.

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SAMARINDA

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SAMARINDA ANALISIS BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SAMARINDA Yulius Gessong Sampeallo ( Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Usaha

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR 1 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kota Gorontalo 4.1.1 Keadaan Geografis Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bonebolango.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To Nature atau kembali ke alam. Kondisi ini dikarenakan obat farmasi yang sangat mahal dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PAKAIAN 3SECOND DI SHOWROOM JAVA MALL SEMARANG

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PAKAIAN 3SECOND DI SHOWROOM JAVA MALL SEMARANG PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PAKAIAN 3SECOND DI SHOWROOM JAVA MALL SEMARANG PAULA TIERA PANGESTIKA B11.2009.01862 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Di dunia

Lebih terperinci

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia,

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia, BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Peneliti memperoleh data primer dengan menyebarkan kuisioner yang dimana salah satunya menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Konveksi NEWBIE adalah salah satu konveksi yang bergerak dibidang jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH 18213522 LATAR BELAKANG Pada masa globalisasi sekarang ini melihat kondisi persaingan

Lebih terperinci