PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) PERILAKU KONSUMEN BERAS INDONESIA
|
|
- Erlin Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) PERILAKU KONSUMEN BERAS INDONESIA Kajian 13 Kota tahun 2016
2 Tentang STUDI BERAS PERHEPI KOTA : Medan, Padang, Jambi, Bengkulu, Bogor, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Malang, Jember, Denpasar, Makasar Konsumen perkotaan = 56% total konsumen Indonesia Responden : 1977 orang, 83% perempuan, 77% usia tahun, 81% lulus SMA atau lebih tinggi, 67% dengan 4 orang anggota keluarga, 37% ibu rumah tangga, 52% bekerja/ wirausaha Toleransi statistik: 10% koefisien variasi
3 Tentang STUDI BERAS PERHEPI 2016 Kategori PENDAPATAN responden: Semua responden BUKAN penerima Raskin/Rastra Pendapatan rendah Pendapatan menengah Pendapatan tinggi : < Rp. 3 juta/bulan/keluarga : Rp 3 juta Rp 10 juta/bulan/kel : > Rp 10 juta/bulan/keluarga Pengumpulan dan analisa data dilakukan oleh Anggota dan Pengurus Daerah PERHEPI di masing-masing kota, 42 orang dosen/peneliti, 83% berpendidikan S3.
4 POKOK-POKOK HASIL STUDI Apakah makan NASI setiap hari masih dianggap penting disamping banyak pilihan lain (mie, roti, dll)? Pendapatan Ya Rendah 93% Menengah 98% Tinggi 83%
5 Berapa jumlah PEMBELIAN beras per KELUARGA per tahun? (kg/kel/tahun) Pendapatan Terendah Tertinggi Rata-rata Rendah Menengah Tinggi Pembelian dilakukan dalam bentuk beras, tidak termasuk pembelian dalam bentuk nasi atau kegiatan makan diluar rumah/restoran Frekwensi pembelian : 2,7 kali per bulan Rata-rata konsumsi per orang : 70,4 kg/kapita/tahun
6 Beras yang dicari : Padang : IR42, Sokan, AnakDaro, Beras Solok Jambi : IR64, Ciherang, Cisadane, Muncul, Basmati Solo : IR64, Ciherang, C4, Pandanwangi, Menthik Jember: IR64, Ciherang, Cibogo, MekongA Malang : Mentari, Pandanwangi, Bintang Timur, Cempaka Makasar : Bromo, Ciliwung, Beras Kepala, Beras Lokal Apakah berusaha / biasa MEMBELI beras merek / jenis tertentu? Pendapatan Ya Rendah 73% Menengah 78% Tinggi 86%
7 Dimana yang paling sering melakukan PEMBELIAN beras? (%) Pendapatan Warung /Toko Dekat Rumah Minimarket Dekat Rumah Pasar Tradisional Super market Rendah Menengah Tinggi % responden membeli dengan kemasan, 14% curah -- Yang membeli dengan kemasan: 63% membeli kemasan plastik < 5kg, 37% kemasan bukan plastik/kemasan > 5kg
8 Selain karena kebiasaan, apa faktor yang diperhatikan dalam membeli beras? (%) Pendapatan Bentuk: utuh/ pecah/ panjang Warna: putih Rasa: pulen/ aroma Jenis: merek Rendah Menengah Tinggi
9 Berapa HARGA BERAS yang dibeli terakhir? (Rp/kg) Pendapatan Terendah Tertinggi Rata-rata Rendah Menengah Tinggi
10 Berapa kenaikan HARGA BERAS yang akan membuat responden MERUBAH KONSUMSI NYA? (rata2 %) Pendapatan Mengurangi beras yg dibeli Mengganti dg merek/jenis lain Rendah 16,7% 10,4% Menengah 15,2% 12.3% Tinggi 21,8% 15.7% Menggunakan regresi sederhana, Elastisitas jumlah Konsumsi Beras terhadap Harga cenderung INELASTIS, dan cenderung semakin kecil dengan peningkatan pendapatan. (Tingkat signifikansi statistik : 40%; hasil ekonometrika kurang memuaskan)
11 KESIMPULAN 1. Mengkonsumsi beras (nasi) masih tetapi merupakan hal yang sangat dipentingkan oleh konsumen Indonesia, namun terdapat indikasi penurunan tingkat kepentingan tersebut, terutama pada konsumen berpendapatan tinggi. 2. PERUBAHAN pandangan konsumen terhadap beras: BERAS TIDAK LAGI DIPANDANG SAMA SATU JENIS ATAU MEREK DENGAN LAINNYA. Terdapat atribut produk beras yang semakin diperhatikan oleh konsumen. Masih terdapat jenis/merek beras yang lebih dominan dari lainnya, tetapi BERAS TIDAK DAPAT LAGI DIPANDANG SEBAGAI KOMODITI TUNGGAL YANG SERAGAM.
12 KESIMPULAN 3. Konsumen beras telah menganggap kualitas dan karakteristik beras sebagai sesuatu yang penting, sehingga konsumen memiliki MEMILIKI KESEDIAAN MEMBAYAR ( WILLINGNESS TO PAY ) yang lebih tinggi pada beras dengan kualitas dan karakteristik tertentu. 4. Konsumen beras memiliki DAYA TAHAN LEBIH DARI YANG DIPERKIRAKAN dalam menghadapi kenaikan harga beras, terutama dengan meningkatnya pendapatan.
13 REKOMENDASI Terkait pengendalian INFLASI: a. Pencatatan harga beras (inflasi beras) oleh BPS perlu lebih spesifik dirinci per jenis beras disetiap kota/desa. b. Bulog/Pemda/otoritas perlu memiliki kemampuan untuk melakukan intervensi sesuai jenis beras yang sesuai untuk masing-masing lokasi. Stok lokal perlu dibangun. c. Produksi beras jenis lokal perlu didukung disertai dengan promosi untuk melakukan konsumsi beras lokal. Hal ini akan membantu stabilitas harga.
14 REKOMENDASI Terkait pengendalian PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI: a. Produksi beras jenis lokal perlu didukung disertai dengan promosi untuk melakukan konsumsi beras lokal. b. Pencampuran jenis beras dan kualitas beras yang berbeda harus dimungkinkan sepanjang diinformasikan kepada konsumen c. Perlu dikembangkan kemampuan petani/desa untuk melakukan pengemasan beras, membangun merek, dan melakukan pemasaran beras. Sistem penjualan on-line dengan model ala GoJek yang sudah mulai berkembang perlu didukung.
15 REKOMENDASI Diperlukan PENELITIAN lebih lanjut yang lebih mendalam dan komprehensif terkait PERILAKU KONSUMEN BERAS (dan perilaku konsumen produk pangan lainnya). Pemahaman yang lebih baik atas PERILAKU KONSUMEN akan meningkatkan kemampuan merumuskan dan melaksanakan kebijakan dengan lebih baik.
16 TERIMA KASIH PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut
Lebih terperinciBoks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI
Boks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI Pangan merupakan kebutuhan pokok (basic need) yang paling azasi menyangkut kelangsungan kehidupan setiap
Lebih terperinci3. Elastisitas Permintaan VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan A. Saran DAFTAR PUSTAKA... 88
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT...
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN BERAS DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA KOTA PEKANBARU. Asgami Putri
ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN BERAS DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA KOTA PEKANBARU Asgami Putri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik konsumen yang membeli beras baik beras unggul nasional
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Jenis Beras Secara garis besar jenis beras yang ada dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu beras pera dan beras pulen. Beras pulen umumnya dihasilkan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dipentingkan konsumen ketika membeli
Lebih terperinciPERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG
67 VI. PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG Harga komoditas pertanian pada umumnya sangat mudah berubah karena perubahan penawaran dan permintaan dari waktu ke waktu. Demikian pula yang terjadi pada
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION PERHEPI ANTISIPASI PENERAPAN KEBIJAKAN RASTRA (BERAS SEJAHTERA) SISTEM TUNAI. Dr. M. Rizal Taufikurohman
LAPORAN KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION PERHEPI ANTISIPASI PENERAPAN KEBIJAKAN RASTRA (BERAS SEJAHTERA) SISTEM TUNAI Dr. M. Rizal Taufikurohman UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA 2017 Nama dan NIK : M. Rizal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,2 persen
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,2 persen ditriwulan ke III tahun 2009 (BPS 2009), mengindikasikan terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BERAS ORGANIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BERAS ORGANIK (Studi Kasus : JaPPSA, Brastagi Supermarket dan Carrefour Plaza Medan Fair) Nurul Ildrakasih 1), Diana Chalil 2), dan Sri
Lebih terperinciANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR. Oleh : Endang Pudji Astuti A
ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR Oleh : Endang Pudji Astuti A14104065 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tebu atau Saccharum officinarum termasuk keluarga rumput-rumputan. Mulai
PENDAHULUAN Latar Belakang Tebu atau Saccharum officinarum termasuk keluarga rumput-rumputan. Mulai dari pangkal sampai ujung batangnya mengandung air gula dengan kadar mencapai 20 persen. Air gula inilah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH
KODE : Sosial Humaniora ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH Zaenul Laily 1*, Wahyu Dyah Prastiwi 2 dan Hery Setiyawan 3 1 2 3 Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 21/05/11/Th.I, 5 Mei 2011 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI ACEH DAN SUMATERA TRIWULAN I-2011 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ketersediaan lahan sawah yang mencapai 8,1 juta ha, lahan tegal/kebun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara agraris. Baik dari sisi ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian memiliki peranan yang relatif
Lebih terperinciANALISIS PREFERENSI KONSUMEN PERANTARA TERHADAP DAGING ITIK (Kasus Pedagang Olahan Daging Itik Di Kecamatan Coblong Kota Bandung)
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN PERANTARA TERHADAP DAGING ITIK (Kasus Pedagang Olahan Daging Itik Di Kecamatan Coblong Kota Bandung) Evan Adiyoga, Sondi Kuswaryan, Linda Herlina (evagelion_el90@yahoo.co.id)
Lebih terperinciI PENDAHULUAN
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Hal ini perlu mendapat perhatian berbagai pihak, karena sektor pertanian
Lebih terperinciVI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE
VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Uraian Jumlah penduduk (juta jiwa) Konsumsi beras (juta ton) (Sumber: BPS, 2012)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas beras memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian dan menjadi makanan pokok oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil komoditas pertanian berupa padi. Komoditas padi dikonsumsi dalam bentuk beras menjadi nasi.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,2
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,2 persen ditriwulan ke III tahun 2009 (BPS 2009), mengindikasikan terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal Profil konsumen merupakan gambaran identitas yang dapat menonjolkan karakteristik dari seseorang yang membedakan dirinya dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia berhasil meningkatkan produksi padi secara terus-menerus. Selama
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi padi nasional terus menerus mengalami peningkatan sepanjang empat tahun terakhir. Pada saat dunia mengalami penurunan produksi pangan, Indonesia berhasil meningkatkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2011 DEFLASI 0,32 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri. Pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut bisa kita rasakan dan lihat saat ini dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay )
II. TINJAUAN PUSTAKA Kajian mengenai kesediaan membayar beras analog belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun ada beberapa kajian yang terkait dengan topik Willingness to Pay khususnya dalam menilai manfaat
Lebih terperinciKUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK
77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor-sektor yang berpotensi besar bagi kelangsungan perekonomian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus mampu mengantisipasi persaingan ekonomi yang semakin ketat di segala bidang dengan menggali sektor-sektor yang
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Karakteristik identitas responden adalah profil terhadap obyek penelitian yang dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2011 INFLASI 0,13 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIII, 1 April 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2010 DEFLASI 0,14 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 28,59 JUTA ORANG Pada bulan September 2012, jumlah penduduk
Lebih terperinciKuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :..
Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :.. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Terima kasih atas partisipasi
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Bimoli merupakan pioner dan market leader untuk minyak goreng kemasan bermerek hingga tahun 2012 ini. Para pesaing-pesaingnya terus berusaha
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/Th. XIII, 1 November 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2010 INFLASI 0,06 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAP
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAP Nama : Agus Priyanto NPM : 10211375 Jurusan : Manajemen ( S1 ) Dosen pembimbing : Syahruddin,SE.,MM
Lebih terperinciBoks.2 PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BERAS DI PROVINSI JAMBI
Boks.2 PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BERAS DI PROVINSI JAMBI Latar Belakang Produksi beras di Jambi mencapai 628.828 ton pada tahun 2010. Produksi beras dari tahun ke tahun memang menunjukkan peningkatan dalam
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN
l No. 32/08/14/Th. XII, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat
Lebih terperinciyang terbagi Pasar Johar (Bangunan Induk) m 2 Menyediakan : Kain, souvenir pernikahan, peralatan rumah tangga grosir dan satuan
13 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Lokasi Wilayah Johar Lokasi Wilayah Penelitian ini dilakukan di kompleks Johar Semarang yang terletak di jalan KH. Agus Salim, Kelurahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman yang sudah modern ini, dunia bisnis memang sudah tidak menjadi hal yang asing lagi bagi kita semua, hal ini ditandai dengan adanya perbaikan dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Minyak Goreng Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia,
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR Oleh ARI AGUNG NUGROHO H24066002 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang subur dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hal ini dikarenakan Indonesia berada di wilayah tropis. Sehingga berbagai jenis
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,33 PERSEN Februari 2016, Nusa Tenggara Timur terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Negara Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan menjadi masalah yang krusial di negara berkembang seperti Indonesia. Negara Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dan tersebar dari Sabang sampai Merauke
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penelitian.
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.
Lebih terperinciBAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan masyarakatnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/08/53/Th. XIV, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Bulan Juli Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL Bulan : Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia saat ini sudah semakin maju. Hal ini ditandai salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan. Pusat perbelanjaan
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Beras Merah Organik di Kota Denpasar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Beras Merah Organik di Kota Denpasar JESSY VENY OMBUN SIANTURI I GEDE SETIAWAN ADI PUTRA WAYAN GINARSA PS Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN III-2016
No.75/11/19/Th.VI, 07 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN III-2016 ITK PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEBESAR 112,38 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2016 Menurut persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan. pola makan yang seimbang dalam menu makanannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak yang sehat merupakan anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental yang normal, sesuai dengan umur mereka. Anak yang sehat memiliki status
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/08/53/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 1,06 PERSEN Pada Juli 2015, Nusa Tenggara Timur
Lebih terperinciRINGKASAN HASIL PENELITIAN KOMODITAS-KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI PALEMBANG DAN PROSES PEMBENTUKAN HARGANYA
Suplemen 3 RINGKASAN HASIL PENELITIAN KOMODITAS-KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI PALEMBANG DAN PROSES PEMBENTUKAN HARGANYA Bank Indonesia Palembang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera
Lebih terperinciBoks 2. Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya
Boks Pola Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya Pendahuluan Salah satu komoditas yang memiliki kontribusi besar bagi inflasi Kota Palangka Raya adalah beras. Konsumsi beras
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Beberapa Produk House Brand Giant
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Beberapa Produk House Brand Giant Lampiran 2. Karakteristik Pasar Modern di Indonesia Uraian Minimarket Supermarket Hypermarket Barang yang diperdagangkan Berbagai macam kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.
ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. 14103550 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciLampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP. Mulai. Membuat struktur hirarki
LAMPIRAN Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP Mulai - Studi Literatur - Pendapat Pakar Membuat struktur hirarki Pendapat Pakar Menentukan penilaian perbandingan berpasangan untuk setiap elemen pada
Lebih terperinciTRANSFORMASI PERTANIAN INDONESIA 2.0 Oleh: Denni P. Purbasari
TRANSFORMASI PERTANIAN INDONESIA 2.0 Oleh: Denni P. Purbasari 1. Mutu manusia yang berpola pikir lurus, jernih, dan berpegang teguh pada kaidah-kaidah berpikir sehat merupakan modal yang sangat berharga.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang memiliki volume produksi yang tinggi setiap harinya dan banyak dijumpai di pasaran. Cabai
Lebih terperinciANALISIS RESPON KONSUMEN TERHADAP MIE INSTAN PRODUK INDOFOOD
ANALISIS RESPON KONSUMEN TERHADAP MIE INSTAN PRODUK INDOFOOD Nama : Novita Anggraini NPM : 15210081 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ashur Hasrmadi, SE, MM Pendahuluan Latar Belakang Kesadaran masyarakat
Lebih terperinciTabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki
BAB V KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN RESPONDEN, DAN EKUITAS MEREK 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
Lebih terperinciPERMINTAAN BERAS KEPALA DI KOTA KENDARI, SULAWESI TENGGARA. SUHARNO Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara ABSTRACT
PERMINTAAN BERAS KEPALA DI KOTA KENDARI, SULAWESI TENGGARA SUHARNO Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara ABSTRACT Since 2000, the agribusiness of super rice in Kendari city has progress.
Lebih terperinciRumusan Permasalahan Rumusan permasalahan dalam penulisan ilmiah ini antara lain:
BAB 1 Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya dalam keputusan pembelian. Oleh karena itu
Lebih terperinciDaftar Kuesioner. : Jln. Yos Sudarso km 11,5 komp. Bea Dan Cukai No.13
Daftar Kuesioner BIODATA Nama Alamat Departemen Fakultas : Tri Wahyuni : Jln. Yos Sudarso km 11,5 komp. Bea Dan Cukai No.13 : Administrasi Negara : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi : Implementasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang berfungsi sebagai makanan pokok sumber karbohidrat. Beras merupakan komoditi pangan yang memiliki
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang berbagai macam sektor industri. Pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut bisa dirasakan dan
Lebih terperinci2007 No
LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : DESEMBER 200 2007 No.20.11.2.12.07 A. INFLASI BULAN DESEMBER 2007 I. Inflasi bulan Desember sebesar 1,10% (m-t-m), sumbangan terbesar berasal dari inflasi kelompok bahan makanan
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE
BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE 5.1 Sejarah Kota Depok Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada dataran rendah di daerah tropis yang beriklim basah, yaitu sepanjang garis khatulistiwa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2007 INFLASI SEBESAR 0,24 PERSEN Pada bulan 2007 terjadi inflasi 0,24 persen. Dari 45 kota tercatat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri makanan.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,14 PERSEN Pada Maret 2014 terjadi deflasi sebesar
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/81/Th. XVIII, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA DESEMBER 2015 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,62 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 2,37 PERSEN DI KOTA
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2011 INFLASI 0,55 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciREKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan
VII. REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN Hasil analisis perilaku konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XIV, 5 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Bulan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi sebesar 0,46
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 47 / VII / 1 September 2004 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI BULAN AGUSTUS 2004 SEBESAR 0,09 PERSEN Pada bulan Agustus 2004 terjadi inflasi 0,09 persen. Dari 45 kota IHK tercatat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
34 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KEADAAN UMUM 1. Gambaran umum beras berlabel Hasil pengamatan dan uji laboratorium oleh IPB tahun 2006 menunjukkan bahwa rataan keaslian beras Pandanwangi asli pada beras
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 41/12/31/Th. IX, 3 Desember 2007 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2007 DEFLASI SEBESAR 0,24 PERSEN Bulan November 2007, harga-harga di
Lebih terperinciPERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG
Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 75 PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG Cucu Kodir Jaelani 1 1) Badan Pelaksana Penyuluhan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 60/10/Th. XIV, 3 Oktober 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2011 INFLASI 0,27 PERSEN Pada 2011 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN
BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN Analisis sikap dan kepuasan konsumen dengan menggunakan model sikap Multiatribut Fishbein terhadap minuman teh celup merupakan suatu gambaran penilaian konsumen terkait
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN
l No. 45/11/14/Th. XII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi
Lebih terperinci2008 No
LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : MARET 2008 2008 No.20.11.2.03.08 I. Inflasi bulan Maret 2008 sebesar 0,95% (m-t-m), sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,38% Perkembangan harga
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada uari 2015, Nusa Tenggara Timur
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XV, 2 Januari 2012 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2011 MENCAPAI 29,89 JUTA ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk-produk pertanian yang dibutuhkan masyarakat untuk mencukupi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan sumber daya alam melimpah dan wilayahnya yang luas berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi bagi penduduknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak goreng. Sebagian besar permintaan terhadap minyak goreng ialah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang penting bagi masyarakat Indonesia. Minyak goreng dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/09/Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2011 INFLASI 0,93 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga
Lebih terperinciInflasi: perubahan secara umum atas harga-harga barang dan jasa pada rentang waktu tertentu. Inflasi berdampak dan menjadi dasar dalam pengambilan
Kajian Komoditi Pemicu Inflasi dan Program Unggulan Penanggulangan Inflasi di Kota Jambi Dr. Junaidi, SE, M.Si Dr. Tona Aurora Lubis, SE, MM Seminar: Komoditi Pemicu Inflasi Kota Jambi Bappeda Kota Jambi,
Lebih terperinci