DESAIN PROGRAM PRARANCANGAN OPTIMUM KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU UNTUK KAWASAN TIMUR INDONESIA
|
|
- Adi Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESAIN PROGRAM PRARANCANGAN OPTIMUM KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU UNTUK KAWASAN TIMUR INDONESIA THE DESIGN OF OPTIMUM PRELIMINARY PROGRAM OF INTER-ISLAND FERRY FOR THE EASTERN PART OF INDONESIA Mansur Yahya, Ganding Sitepu, Daeng Paroka Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondeni : Mansur Yahya, ST Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar, HP : yahya_mansur@ymail.
2 Abstrak Kawasan Timur Indonesia secara geografis terdiri dari pulau-pulau yang jaraknya relative dekat dan secara demografis kerapatan penduduk relative rendah dengan tingkat ekonomi yang juga rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi rancangan kapal penyeberangan yang sesuai dengan karakteristik wilayah perairan di Kawasan Timur Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi perairan Kawasan Timur Indonesia, kondisi permintaan penyeberangan dan infrastruktur penyeberangan. Mengembangkan konsep prosedur optimasi prarancangan kapal penyeberangan dari batasan-batasan karakteristik Kawasan Timur Indonesia dengan pertimbangan teknis dan ekonomi. Prosedur tersebut dalam bentuk bagan alir optimasi yang jadikan dasar pengembangan program aplikasi komputer dengan bahasa pemrograman Delphi XE. Hasil penelitian berupa program aplikasi komputer. Dengan program ini data system konstrain berupa oceanography, permintaan dan infrastruktur berdasarkan karakteristik tertentu diinputkan, sehingga akan didapatkan ukuran utama kapal penyeberangan yang optimum dan dapat lebih efisien, efektif dan aman dalam melayani angkutan penyeberangan antar pulau di Kawasan Timur Indonesia. Kata kunci : Kawasan Timur Indonesia, Kapal Penyeberangan, Optimasi, Program Komputer Abstract Eastern Part of Indonesia is geographically consist of islands that were located relatively near to the demographic and population density is relatively low with a low economic level as well.this study aims to optimize the design of ships crossing in accordance with the characteristics of the waters in Eastern Part of Indonesia. The study was conducted by identifying the condition of the waters of Eastern Part of Indonesia, demand conditions crossings and crossing infrastructure. Develop the concept of optimization procedures preliminary design ships crossing of boundaries characteristics Eastern Part of Indonesia with technical and economic considerations. The procedure in the form of optimization flow chart is made the basis for developing a computer application program with the programming language Delphi XE. The results in the form of a computer application program. With this program data system constraints such as oceanography, demand and infrastructure based on certain characteristics of the input, so it will get the primary measure of the ferry transport and can be more efficient, effective and safe in serving the inter-island ferry transport in eastern of Indonesia Keywords: Eastern part of Indonesia, inter island ferry, Optimization, Computer Program.
3 PENDAHULUAN Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang telah dilaksanakan selama ini belum dapat memberikan hasil yang optimal, terlihat Kawasan Timur Indonesia (KTI) masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan Kawasan Barat Indonesia (KBI). Ketertinggalan Kawasan Timur Indonesia, memerlukan langkah-langkah strategis yaitu melalui upaya percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan kawasan masa depan. Terdapat banyak potensi produktif komoditi primer seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan pertambangan belum sepenuhnya dieksplorasi secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Kawasan Timur Indonesia (KTI) secara geografis terdiri dari pulau-pulau yang jaraknya relative dekat dan secara demografis kerapatan penduduk relative rendah dengan tingkat ekonomi yang juga rendah. Pergerakan komoditas dan manusia baik jumlah maupun kualitasnya masih rendah dibanding dengan pergerakan di Kawasan Barat Indonesia (KBI). Balitbang Kementerian Perhubungan (2011) menggambarkan kondisi ketimpangan tersebut Kondisi pelayanan jaringan transportasi dan prasarana yang masih terbatas, cenderung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang tidak signifikan. Namun pada sisi lain, Kawasan Timur Indonesia (KTI) mempunyai keunggulan posisi geografis yang strategis, Transportasi laut mempunyai peran penting dalam pengembangan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) (Jinca M.Y. 2002). Sehingga perlunya dilakukan analisis yang lebih mendalam mengenai konsep kapal penyeberangan yaitu penentuan pengaturan car deck, perhitungan garis air, perhitungan stabilitas, dan lainlain (Cangara. R, 2011). Konsep optimasi kapal secara global, menggunakan pengambilan keputusan yang multiatribute, untuk mendapatkan desain kapal yang optimal. (Ray, 1994). Konsep prosedur optimasi kapal dengan berbagai batasan operasional (Younis, 2011). Karena konsep prarancangan kapal dibutuhkan proses iterasi yang kompleks karena banyaknya variabelvariabel yang saling kontradiksi, sehingga penggunaan komputer mutlak diperlukan. Penelitian mengasilkan constrain atau batasan optimasi rancangan kapal penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia, dalam bentuk Model bagan alir optimalisasi perancangan berdasarkan kondisi permintaan, kondisi oseanografis, dan infrastruktur (Noegraha, 2013). Bagan alir optimasi dibuat program aplikasi komputer, data awal rancangan berupa permintaan, oceanography dan infrastruktur yang diinputkan akan diproses dengan dan rumus-rumus prarancangan kapal dan dikontrol batasan-batasan teknis prarancangan sesuai
4 dengan karasteristik di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Iterasi dilakukan secara berulangulang untuk mendapatkan ukuran utama yang memenuhi kriteria, sehingga dihasilkan output prarancangan kapal yang optimum. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan ukuran utama optimum yang sesuai dengan karasteristik wilayah pelayaran, sehingga kapal penyeberangan akan lebih efisien, efektif dan aman. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur desain dari kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitian melalui seleksi dan desain struktur data. Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2012 sampai September Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium Komputer Program Studi Perkapalan Fakultas Teknik. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya, kondisi permintaan, infrastruktur, oseanography serta sumber data berupa ukuran utama kapal penyeberangan yang beroperasi di Kawasan Timur Indonesia. Metode Analisis Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa untuk menentukan batasan-batasan prarancangan. Dengan batasan-batasan prarancangan dikembangkan menjadi prosedur optimalisasi prarancangan kapal dengan mempertimbangkan faktor teknis yaitu kekuatan kapal, stabilitas kapal dan tahanan kapal. Kemudian membuat bagan alir (flowchart) optimalisasi prarancangan kapal yang dijadikan dasar pengembangan program aplikasi komputer dengan bahasa pemrograman Delphi XE. HASIL Program aplikasi komputer prarancangan optimum kapal adalah program yang dibuat dengan bahasa pemrograman Delphi XE. dan basis penyimpangan data dengan Microsoft Office Access. Pada tampilan program aplikasi pada Gambar 1., terdapat bagian Input Data yang terdiri dari beberapa groupbox Nama Kapal, Permintaan, Operasional Oceanography dan Infrastruktur. Pada kolom textbox tersebut data-data awal rancangan diinputkan. Pada tampilan ini juga terdapat tbutton untuk menjalankan perintah. Tombol Mulai berfungsi untuk mengktifkan program dan memulai input data. Tombol Proses berfungsi untuk menjalankan perintah proses setelah semua data telah diinputkan dengan benar. Tombol Simpan berfungsi untuk menyimpan data hasil proses pada database. Tombol Bersih berfungsi untuk
5 membersihkan layar textbox untuk memulai input baru. Tombol Data berfungsi untuk menampilkan data yang tersimpan pada database dengan mengklik tombol tersebut. Tombol Keluar untuk keluar dari program aplikasi. Pada bagian Output Data Prarancangan pada Gambar 2., data hasil proses ditampilkan. Hasil proses ditampilkan pada textbox yang terdapat pada groupbox ruang Muat, Geometri, Daya dan Displacement, Stabilitas Awal, Kontrol Prarancangan dan Fungsi Obyektif. Tabel Data berfungsi untuk menampilkan data hasil proses output praracangan yang tersimpan pada database. Sehingga semua hasil penyimpangan sebelumnya bisa ditampilkan, pada groupbox tersebut. Perbandingan kapal yang beroperasi dengan kapal hasil optimalisasi kapal pada lintasan Bitung Melonguane dapat dilihat pada Tabel 1. Ukuran kapal maksimal digunakan berdasarkan batasan infrastruktur dan regulasi. Ukuran kapal optimal lebih kecil dari kapal aktual yang beroperasi karena dimensi kapal dibatasi fasilitas pelabuhan dan kondisi permintaan akan jumlah penumpang dan muantan kendaraan. PEMBAHASAN Karena kawasan ini terdiri dari kepulauan maka konektivitas dengan kapal penyeberangan menjadi penting. Perencanaan kapal penyeberangan yang optimum akan menjadi solusi pada pengembangan konektivitas kawasan ini. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pada perencanaan kapal yaitu faktor teknis adalah kekuatan kapal, stabilitas kapal dan tahanan kapal (Watson, 1998). Pertimbangan teknis menjadi acuan dalam penentuan ukuran optimum, selain itu faktor ekonomi juga menjadi hal yang dipertimbangkan. Estimasi dari Biaya investasi pembangunan kapal dan operasional kapal serta kondisi permintaan pasar menjadi dasar penentuan kebijakan investasi di bidang ini (Scehneekluth, 1998) Berdasarkan berbagai pertimbangan dalam menentukan prarancangan ukuran optimum kapal penyebarangan, maka diperlukan suatu fungsi obyektif untuk dijadikan barometer tujuan prarancangan. Fungsi objektif yang merupakan tujuan utama dalam proses optimalisasi yaitu Biaya operasional kapal (BOK/trip). Biaya operasional kapal per trip dirumuskan sebagai berikut (Muslihati, 2011): 6 BOK (0,132. P ) (4,3. GT.10 ) (0,34. P. S. Tn) 6% (1) S B Vs BOK / Trip BOK / Tn (2) Batasan (constraints) geometri merupakan fungsi yang berhubungan dengan variabel desain. Batasan tersebut didefinisikan sebagai jarak (range) dari solusi yang dapat diambil
6 dari berbagai solusi terbaik yang harus ditemukan. Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari peta lintas penyeberangan tahun 2012 (Kementrian Perhubungan,2012), sebanyak 80 kapal feri tipe roro yang melayani penyeberangan di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dijadikan sebagai objek penelitian. Dari data tersebut kemudian dibuat batasan berdasarkan dimensi rasio yang umunya digunakan dalam perancangan kapal yaitu rasio Loa/B, Loa/H, B/T dan H/T (Tupper, 2001). Batasan rasio tersebut akan dijadikan acuan dalam optimalisasi perancangan kapal penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia (KTI), meskipun terdapat beberapa rasio dari berbagai referensi yang digunakan sebelumnya dalam perancangan kapal. Adapun rasio kapal penyeberangan untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) adalah rasio Loa/H (12-16,5), rasio Loa/B (3,47-4,52), rasio B/T (5,1-6,67), rasio H/T (1,31-1,83), Fn 0,3, Fb (1,76.L 1,43 mm), C B (0,37-0,69), MG (0,5-2,2 m), dan T roll 7 detik (IMO, 1997). Untuk mendapatkan hasil perencanaan kapal penyeberangan yang efektif dan efisien maka digunakan teknik optimalisasi. Optimasi dalam hal ini bagaimana membuat prosedur prarancangan kapal penyeberangan yang sesuai karasteristik Kawasan Timur Indonesia (KTI). Teknik optimasi dengan mengidentifikasi variabel desain yang merupakan fungsi yang dapat divariasikan untuk mendapatkan ukuran yang optimum dari prarancangan kapal penyeberangan terdiri dari L, B, T, H, Cb, tinggi geladak R4, dan Fn. Menentukan sistem bounds yang merupakan perbandingan dari sistem variabel dan sistem variabel rasio bounds yang merupakan batasan rasio tertentu dari sistem variabel yaitu L/B, L/H, B/T, H/T dan rasio Cb. Menentukan sistem constrains yang merupakan batasan-batasan pada prarancangan kapal berupa kecepatan kapal, jumlah dan jenis muatan, jarak tempuh dan regulasi. Menentukan Sistem Obyektif dalam hal ini adalah Bok/trip, karena kondisi kawasan ini penyebaran penduduk yang tidak merata dan jenis muatan atau komoditi juga tidak tentu. Selanjutnya dibuatkan diagram alir (flowchart) yang dijadikan acuan dalam melakukan optimasi. KESIMPULAN DAN SARAN Telah dikembangkan konsep prosedur optimasi prarancangan kapal penyeberangan berdasarkan karasteristik di Kawasan Timur Indonesia. Bok/trip merupakan fungsi obyektif untuk menentukan efektivitas kapal penyeberangan. Telah dibuat program aplikasi komputer untuk melakukan optimasi prarancangan kapal penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia Optimalisai prarancangan kapal penyeberangan dikawasan ini dapat dilanjutkan dengan menvariasikan permintaan pada trayek tertentu dan membandingkan dimana fungsi obyektif yang lebih baik. Program aplikasi komputer yang dibuat dapat dikembangkan lebih lanjut
7 dengan memanfaatkan fasilitas software Borland Delphi XE dan atau menggabungkan dengan software lainnya sehingga lebih user friendly. Perlu dikaji dan dianalisis lebih mendalam tentang rumus-rumus prarancangan kapal yang lebih spesifik untuk kapal penyeberangan DAFTAR PUSTAKA Balitbang Kemenhub. (2010). Studi lokasi pelabuhan utama dan pengumpul di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dalam Persepektif Efisiensi Logistik. Laporan Kajian Kemenhub. Jakarta Cangara, Ria Rahmarie. (2011). Studi Kebutuhan Angkutan Penyeberangan Berdasar Permintaan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Prosiding Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA) International Maritime Organization. (1997). IMO and Ro-ro Safety. London, United Kingdom. Jinca, M. Y, Farianto L dan Aksa, S. Kamran. (2002). Sistem Transportasi Laut Kawasan Timur Indonesia. Makassar Kementrian Perhubungan (2012), Peta Lintas Penyeberangan 2012, Jakarta Indonesia Muslihati. (2011). Formulasi Tarif Angkutan Penyeberangan Perintis. Prosiding Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA). Halaman A Noegraha, A.Dirga. (2013). Optimalisasi Perancangan Kapal Penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Makassar Schneekluth, H dan Bertram, V. (1998). Ship Design for Efficiency and Economy. Second Edition. Butterworth-Heinemann. London. T. Ray, R. P. Gokarn, and O. P. Sha, (1994) A Global Optimization Model For Ship Design, Department of Naval Architecture, Indian Institute of Technology, Kharagpur. India Tupper, E.C dan Rawson, K.J (2001) Basich Ship theory. fifth edition Tottenham. London Watson, David. (1998). Practical Ship Design. Elsevier Ocean Engineering Book Series. Volume I, First Edition. British. Younis, G.M. dkk. (2011). Techno-Economical Optimization for River Nile Container Ships. Journal Brodo Gadja. Vol. 62 No. 4. Halaman
8 Gambar 1. Tampilan Program Aplikasi Gambar 2. Tampilan Tabel Data Output Praracangan Tabel 1. Komparasi hasil pada lintasan Bitung Melonguane No. Ukuran Simbol Kapal Aktual Kapal Optimal Satuan 1 Panjang Loa 56,02 36,01 m 2 Lebar B 14,00 10,28 m 3 Tinggi H 3,80 2,79 m 4 Sarat T 2,00 1,54 m 5 Koef. block 0,62 6 Kecepatan Vs 11,00 10,42 Knot 7 Daya mesin PB Kw 8 Stabilitas MG - 0,76 m 9 Periode oleng Troll - 9,04 Detik 10 Trip/Tahun Tn Trip 11 Tonase Kotor GT ,10 12 Harga kapal Ps Rp 13 BOK/Trip BOK/Tn Rp 14 Penumpang Pnp Orang 15 Kendaraan R Unit
OPTIMALISASI PERANCANGAN KAPAL PENYEBERANGAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA OPTIMIZATION DESIGN OF SHIPS CROSSING IN EASTERN INDONESIA
OPTIMALISASI PERANCANGAN KAPAL PENYEBERANGAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA OPTIMIZATION DESIGN OF SHIPS CROSSING IN EASTERN INDONESIA A. Dirga Noegraha, Ganding Sitepu, Andi Haris Muhammad Teknik Perkapalan,
Lebih terperinciOPTIMALISASI PERANCANGAN KAPAL PENYEBERANGAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA
OPTIMALISASI PERANCANGAN KAPAL PENYEBERANGAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA Andi Dirga NOEGRAHA* 1, Ganding SITEPU 2, Andi Haris MUHAMMAD 2 1 Mahasiswa Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Lebih terperinciPENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM
PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM Daeng PAROKA 1 dan Ariyanto IDRUS 1 1 Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea
Lebih terperinciKLASTER TONASE KAPAL FERRY RO-RO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN LAHAN PERAIRAN PELABUHAN PENYEBERANGAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 KLASTER TONASE KAPAL FERRY RO-RO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN LAHAN PERAIRAN PELABUHAN PENYEBERANGAN Syamsul Asri
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK GEOMETRI TERHADAP STABILITAS KAPAL
PENGARUH KARAKTERISTIK GEOMETRI TERHADAP STABILITAS KAPAL Daeng PAROKA *1, Syamsul ASRI 1, Misliah 1, M. Ardi SARNA 1 and Haswar 1 1 Department of Naval Architecture, Faculty of Engineering, Unhas-Makassar.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu
BAB V V.1. KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan
Lebih terperinciDESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL
Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik
Lebih terperinciWAKTU EVAKUASI MAKSIMUM PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU
Jurnal Wave, UPT. BPPH BPPT Vol. XX,No. XX, 20XX WAKTU EVAKUASI MAKSIMUM PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU Daeng Paroka 1, Muh. Zulkifli 1, Syamsul Asri 1 1 Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR EXECUTIVE SUMMARY
KATA PENGANTAR Ringkasan Laporan Akhir (Executive Summary) ini merupakan hasil dari tahapan-tahapan diskusi dan pembahasan sebelumnya bersama Tim Pendamping dan Tim Pengarah Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL
PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL Jurusan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makassar,
Lebih terperinciREVITALISASI ARMADA PELAYARAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL BAJA LAMBUNG PELAT DATAR
REVITALISASI ARMADA PELAYARAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL BAJA LAMBUNG PELAT DATAR Trizkia Woro Astiti 1106007981 Mahasiswa S1, Program Studi Teknik Perkapalan, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBentuk dari badan kapal umumnya ditentukan oleh: Ukuran utama Koefisien bentuk Perbandingan ukuran kapal. A.A. B. Dinariyana
A.A. B. Dinariyana Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya 2011 Bentuk dari badan kapal umumnya ditentukan oleh: Ukuran utama Koefisien bentuk Perbandingan ukuran kapal.
Lebih terperinciStudi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report
KATA PENGANTAR Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah Laporan Akhir () kegiatan Pekerjaan Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Koridor
Lebih terperinciStudi Optimasi Kemiringan Lambung Ponton PLTGL-SB (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan) akibat Beban Gelombang Laut
Studi Optimasi Kemiringan Lambung Ponton PLTGL-SB (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan) akibat Beban Gelombang Laut Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D., MRINA Prof.
Lebih terperinciPengaruh Bulbous bow Terhadap Pengurangan Tahanan Kapal Kayu Tradisional
Prosiding Penelitian Teknologi Kelautan 2010 Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, 13 Juli 2010 Pengaruh Bulbous bow Terhadap Pengurangan Tahanan Kapal Kayu Tradisional Andi Haris
Lebih terperinciISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D
ISTA RICKY SURYOPUTRANTO (4108100093) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D Lahan semakin sempit Lahan semakin mahal Industri sepakbola semakin berkembang Pontensi besar Stadion apung lebih murah dari
Lebih terperinciPerencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Perencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah AJI SETIAWAN,
Lebih terperinciPENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER Robet Dwi Andrianto dan Djauhar
Lebih terperinciEstimasi Kebutuhan BBM
Estimasi Kebutuhan BBM Hasil Estimasi Tahun Kunsumsi Total (Liter) Gayam Nonggunong Ra as Arjasa Kangayan Sapeken Masalembu Total 2013 1.985.587 228.971 2.180.642 4.367.677 365.931 3.394.745 3.462.689
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia, terdiri dari 17.508 pulau yang tersebar di seluruh wilayah, 2/3 bagian wilayahnya merupakan
Lebih terperinciANALISA KINERJA LINTASAN PENYEBERANGAN LEMBAR PADANGBAI
PRO S ID IN G 20 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISA KINERJA LINTASAN PENYEBERANGAN LEMBAR PADANGBAI A. St. Chairunnisa M & Eko Haryono Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengukuran dimensi dan geometri bentuk kapal longline yang diteliti dilakukan di Cilacap pada bulan November. Setelah pengukuran dimensi dan geometri
Lebih terperinciStudi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya executive summary ini. Pelabuhan sebagai inlet dan outlet kegiatan perdagangan di Indonesia dari tahun ke tahun
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT
PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT Sahlan 1), Baharuddin Ali 1), Wibowo HN 1), A. Bisri 1), Berlian A. 2) 1 Unit Pelaksana Teknis Balai
Lebih terperinciKONSEP DESAIN PROTO-TYPE KAPAL PENYEBERANGAN LINTASAN BUTON MUNA KABAENA
KONSEP DESAIN PROTO-TYPE KAPAL PENYEBERANGAN LINTASAN BUTON MUNA KABAENA A. ARDIANTI*¹, Ganding SITEPU¹, A. Haris MUHAMMAD¹ ¹Program Studi Magister Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan transportasi sangat diperlukan dalam pembangunan suatu negara ataupun daerah. Dikatakan bahwa transportasi sebagai urat nadi pembangunan kehidupan politik,
Lebih terperinciPETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN
PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-2019 Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 Peta - 1 LOKASI PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan program Maxshurft, besarnya power
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitan Berdasarkan lingkup kegiatan dan permasalahan-permasalahan dalam penjelasan Kerangka Acuan Kerja (KAK), penelitian ini tidak termasuk kategori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau dengan bentangan laut yang sangat panjang yaitu 94.166 kilometer merupakan
Lebih terperinciSTUDI PENYUSUNAN KONSEP KRITERIA DI BIDANG PELAYARAN KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyusun Studi Penyusunan Konsep Kriteria Di Bidang Pelayaran. ini berisi penjabaran Kerangka
Lebih terperinciStudi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
logo lembaga Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan [ F1.144 ] Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Peneliti Utama Ir. Soegeng Hardjono, Msc Peneliti Atik Widiati
Lebih terperinciKAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN
1829-8370 (p) 2301-9069 (e) http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN Analisa Waktu Evakuasi Dengan Metode Advance Pada Kapal Perintis 1200 GT Kusnindar
Lebih terperinciOPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE
PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK OPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea
Lebih terperinciEvaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder
Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder Widia Yuliati Puspaningrum 1*, Rona Riantini 2, M. Khoirul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kekayaan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, yang memiliki lebih dari 17.000 (tujuh belas ribu) pulau yang membentang dari 6 LU sampai 11 LS dan 92 BT sampai
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik jumlahnya maupun macamnya. Usaha-usaha dalam pembangunan sarana angkutan laut yang dilakukan sampai
Lebih terperinciPerkembangan Jumlah Penelitian Tahun Prioritas Pembangunan Sentra Produksi Koridor Ekonomi Sulawesi
Pada tahun anggaran 2013, Badan Litbang Perhubungan telah menyelesaikan 344 studi yang terdiri dari 96 studi besar, 20 studi sedang dan 228 studi kecil. Gambar di bawah ini menunjukkan perkembangan jumlah
Lebih terperinciPerancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker
Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Tri Octa Kharisma Firdausi 1*, Arief Subekti 2, dan Rona Riantini 3 1 Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan
Lebih terperinciPENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL PENYEBERANGAN SEBAGAI SARANA TRASNPORTASI LAUT RUTE PULAU PADANG- BENGKALIS
PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL PENYEBERANGAN SEBAGAI SARANA TRASNPORTASI LAUT RUTE PULAU PADANG- BENGKALIS M.Firdaus 1, Pramudya I.S 2, Soejitno 3 Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Mineral dan
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI DAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KAMAR MESIN KAPAL MOTOR PENUMPANG PT. X
APLIKASI SISTEM INFORMASI DAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KAMAR MESIN KAPAL MOTOR PENUMPANG PT. X ARIO HANANTO Teknik Informatika ariohananto@gmail.com Abstrak - Saat ini pelayaran di Indonesia sedang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan membawa konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk pemenuhan kebutuhan barang dan
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN TARIF KAPAL FERRY RO-RO KMP AWUAWU LINTASAN BARRU-BATULICIN
PROSIDING 2011 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISA KELAYAKAN TARIF KAPAL FERRY RO-RO KMP AWUAWU LINTASAN BARRU-BATULICIN Abdul Haris Djlante (1) Farianto (1) Hendra Wijaya (1) Dosen tetap Jurusan
Lebih terperinciDesain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal Galih Andanniyo (1), Wasis Dwi Aryawan (2). Jurusan
Lebih terperinciModel Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten
Lebih terperinciBAB-6 BAB VI ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI
BAB-6 BAB VI ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI 6.1 Potensi dan kendala Dalam menyusun kebijakan dan program perlu memperhatikan potensi dan kendala memperhatikan faktor internal Pemerintah dan faktor
Lebih terperinciKEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA TUGAS AKHIR Oleh: FARIDAWATI LATIF L2D 001 418 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB)
OPTIMASI DESAIN KAPAL IKAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB) STUDI KASUS DAERAH PERAIRAN PROBOLINGGO Oleh : Defri Sumarwan 4106.100.011 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat,
Lebih terperinciPengembangan Desain Fisik Manajemen Sistem Informasi Pengelolaan Alat dan Mesin Pertanian
Pengembangan Desain Fisik Manajemen Sistem Informasi (Management Information System for Agricultural Machinery Development) Taufik Rizaldi dan Soekirman Abstract This study was under taken to develop a
Lebih terperinciKeseimbangan antara Pendapatan dan Biaya Operasional Kapal Penyeberangan Lintas Jangkar-Kalianget
ISSN 2355-4721 Keseimbangan antara Pendapatan dan Biaya Operasional Kapal Penyeberangan Lintas Jangkar-Kalianget Keseimbangan antara Pendapatan dan Biaya Operasional Kapal Penyeberangan Lintas Jangkar-Kalianget
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK ANGKUTAN BARANG DARI DAN KE DAERAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR, DAN PERBATASAN DENGAN
Lebih terperinci2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr
No.165, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PUBLIK. Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Perbatasan. Angkutan Barang. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPENDAHULUAN LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau dan memiliki wilayah laut yang sangat luas maka salah satu moda transportasi yang sangat diperlukan adalah angkutan
Lebih terperinciDesain Kapal Feeder Tol Laut Trayek T-5. Feeder Ship Design for Sea Toll in Route T-5
Desain Kapal Feeder Tol Laut Trayek T-5 Feeder Ship Design for Sea Toll in Route T-5 Abdy Kurniawan 1), Dienda Rieski Pramita 2) Puslitbang Transportasi Laut SDP, Badan Litbang Perhubungan Jl. Merdeka
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Perancangan Program 3.1.1 Struktur Program Input yang diperlukan program berupa data inventori. Data inventori yang dibutuhkan di sini meliputi ID barang, nama barang,
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK
ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK SKRIPSI Disusun oleh ARIYO KURNIAWAN 24010211140086 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS
Lebih terperinciDesain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta
1 Desain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta Angger Bagas Prakoso dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELABUHAN DI KTI DISINGGAHI ARMADA PERINTIS
bidang REKAYASA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELABUHAN DI KTI DISINGGAHI ARMADA PERINTIS EDDY SURYANTO SOEGOTO Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor utama yang dipertimbangkan oleh pengambil
Lebih terperinciTinjauan Terhadap Tarif Angkutan Kapal Cepat KM. Expres Bahari Lintas Palembang-Muntok di Pelabuhan Boom Baru Palembang
Tinjauan Terhadap Tarif Angkutan Kapal Cepat KM. Expres Bahari Lintas Palembang-Muntok di Pelabuhan Boom Baru Palembang Ramadhani 1 dan Achmad Machdor Alfarizi 2 Jurusan Teknik Sipil Universitas IBA Palembang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya adalah perairan dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persinggahan rute perdagangan dunia.
Lebih terperinciANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR Moch Noor Falikhin Program Studi S1 Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciANALISIS RANTAI PASOK SEMEN DI PAPUA BARAT
ANALISIS RANTAI PASOK SEMEN DI PAPUA BARAT Yandra Rahadian Perdana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto No. 1 Yogyakarta yrperdana@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciPEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996
PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996 Untung Budiarto, Sarjito Jokosisworo Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pantai Sanur, Dermaga, Marina, Speedboat
ABSTRAK Pantai Sanur selain sebagai tempat pariwisata juga merupakan tempat pelabuhan penyeberangan ke Pulau Nusa Penida. Namun sampai saat ini, Pantai Sanur belum memiliki dermaga yang berakibat mengganggu
Lebih terperinciANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI
ANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI Erik Sugianto 1, Arif Winarno 2 Universitas Hang Tuah Surabaya erik.sugianto@hangtuah.ac.id Abstrak: Tahanan kapal merupakan aspek dasar
Lebih terperinciRANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT
PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT LAMPIRAN 9 i 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Persyaratan Utama 4.2. Kriteria Pelayaran Rakyat 4.3. Daerah
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau dipisahkan oleh lautan, oleh karena itu kapal laut merupakan salah satu pilihan alat transportasi antar
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT
PERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT Rizky Novian Nugraha 1, Edo Yunardo 1, Hadi Tresno Wibowo 2 1.Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciANALISA KINERJA FASILITAS PELABUHAN AMAHAI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU (KAPET) PULAU SERAM
ANALISA KINERJA FASILITAS PELABUHAN AMAHAI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU (KAPET) PULAU SERAM Tebiary LEPINUS 1 *, Setijo PRAJUDO 2 dan Edwin MATATULLA 1 1 Program
Lebih terperinciDesain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok
G92 Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok I Gede Hadi Saputra dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz
62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi. Karenanya sistem transportasi nasional (SISTRANAS) diharapkan mampu menghasilkan jasa transportasi
Lebih terperinciRancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler
Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Dosen Pembimbing: Suwito, ST., MT. Yoga Uta Nugraha 2210 039 025 Ainul Khakim 2210 039 026 Jurusan D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Lebih terperinciTOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT
DUKUNGAN KEBIJAKAN DALAM MENGOPTIMALKAN KAPASITAS, KUALITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI PELAYARAN NIAGA DAN PELAYARAN RAKYAT SERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA DALAM MEWUJUDKAN KONEKTIVITAS NASIONAL DAN NORMALISASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama
Lebih terperinciANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT
Abstrak ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT GT Budhi Santoso 1), Naufal Abdurrahman ), Sarwoko 3) 1) Jurusan Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis ) Program Studi Teknik Perencanaan dan Konstruksi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan
Lebih terperinciYukki Nugrahawan Hanafi Ketua Umum DPP ALFI/ILFA
FGD PERAN DAN FUNGSI PELABUHAN PATIMBAN DALAM KONSEP HUB AND SPOKE Yukki Nugrahawan Hanafi Ketua Umum DPP ALFI/ILFA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI Jakarta, 24 NOPEMBER 2016 INDONESIAN LOGISTICS AND FORWARDERS
Lebih terperinciPerkembangan Jumlah Penelitian Tahun
Pada tahun anggaran 2012, Badan Litbang Perhubungan telah menyelesaikan 368 studi yang terdiri dari 103 studi besar, 20 studi sedang dan 243 studi kecil. Perkembangan jumlah studi dari tahun 2008 sampai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Pada model Linear Programming untuk optimalisasi produksi terdiri dari beberapa variabel. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam model Linear Programming:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1.Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi penggajian security yang dibangun pada PT. Garda Bhakti Nusantara Medan dapat dilihat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, November Tim Studi. Studi Pengembangan Short Sea Shipping Dalam Meningkatkan Kelancaran Arus Barang
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak dan ridhonya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian dan studi ini. Laporan ini berisi 5 (Lima) Bab
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,
Lebih terperinciPERENCANAAN ANGKUTAN TRANSPORTASI BARANG REGIONAL DI PELABUHAN BITUNG SULAWESI UTARA
PERENCANAAN ANGKUTAN TRANSPORTASI BARANG REGIONAL DI PELABUHAN BITUNG SULAWESI UTARA RENCANA PROPOSAL Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Seleksi Masuk Program Studi Pasca Sarjana Oleh : SYANNE PANGEMANAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN
III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN Bahan baku merupakan salah satu faktor penting dalam keberlangsungan suatu industri. Bahan baku yang baik menjadi salah satu penentu mutu produk yang dihasilkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses penilaian terhadap institusi secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen institusi terhadap kapasitas institusi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN AIRBOAT SEBAGAI ALAT ANGKUT PENANGGULANGAN BENCANA TAHAP II
ABSTRAK RANCANG BANGUN AIRBOAT SEBAGAI ALAT ANGKUT PENANGGULANGAN BENCANA TAHAP II Arif Fadillah * ) dan Hadi Kiswanto*) *) Jurusan Teknik Perkapalan, Fak. Teknologi Kelautan, Universitas Darma Persada
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 APLIKASI PARKIR KENDARAAN MEMANFAATKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) 1 Santoso 2 Muslimatul Auliani 1 Jurusan
Lebih terperinciPENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PRODUKSI KAPAL PENAMPUNG IKAN DI DAERAH SULAWESI UTARA Oleh: M. MARTHEN OKTOUFAN N. N.R.P. 4106 100 074 Dosen Pembimbing: Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST, MT
Lebih terperinciAnalisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-13 Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Prasetyo Adi dan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA OPERASIONAL KAPAL PADA BERBAGAI LOAD FAKTOR ANGKUTAN PERINTIS
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KAPAL PADA BERBAGAI LOAD FAKTOR ANGKUTAN PERINTIS Muslihati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui biaya operasional kapal pada berbagai load faktor. Penelitian ini bersifat
Lebih terperinciTEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_
ANALISI DAN PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KAPAL TERHADAP TARIF ANGKUTAN KAPAL CEPAT STUDI KASUS : KM. EXPRES BAHARI LINTAS PALEMBANG-MUNTOK. Ramadhani *, Achmad Machdor Alfarizi ** *Dosen Program Studi
Lebih terperinci2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an
No.539, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Kepemilikan Modal Badan Usaha. Pencabutan Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 24 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciDEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Direktorat Lalu lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 1 1. Cetak Biru Pengembangan Pelabuhan
Lebih terperinciA. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Analisa Korelasi Kebutuhan Daya Engine, Ukuran Utama Dan Thrust Propeller Terhadap Kemampuan Bollard Pull Pada Kapal Tug Boat Dengan Menggunakan Bantuan Perangkat Lunak Febrina Ikaningrum*, Irfan Syarif
Lebih terperinciMODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA
PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM BASISDATA ONGKOS LOGISTIK INDONESIA
PENGEMBANGAN SISTEM BASISDATA ONGKOS LOGISTIK INDONESIA Program Studi Teknik Industri Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204A Bandung nova.indah@widyatama.ac.id Abstrak Pengukuran logistik nasional
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034
SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 Latar Belakang Setiap perusahaan atau institusi yang beroperasi secara
Lebih terperinci