ABSTRAK. Kata kunci: Pantai Sanur, Dermaga, Marina, Speedboat
|
|
- Susanti Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK Pantai Sanur selain sebagai tempat pariwisata juga merupakan tempat pelabuhan penyeberangan ke Pulau Nusa Penida. Namun sampai saat ini, Pantai Sanur belum memiliki dermaga yang berakibat mengganggu keamanan, kenyamanan dan kelancaran aktivitas penyeberangan menuju Pulau Nusa Penida, sehingga diperlukannya sebuah dermaga yang mendukung aktivitas penyeberangan tersebut. Studi ini bertujuan untuk merancang ukuran dermaga yang tidak saja memenuhi estetika seperti pelabuhan marina, tetapi juga memenuhi kenyamanan, keamanan dan kelancaran aktivitas penyeberangan menuju Nusa Penida. Metode yang digunakan dalam perhitungan adalah dengan menerapkan rumus-rumus perencanaan dermaga dari beberapa referensi. Hasil yang didapat dari studi ini adalah berupa layout pelabuhan marina dengan panjang jari dermaga sekitar 25,75 m, panjang total dermaga 71,37 m dengan lebar pier 3,00 m dan lebar masing-masing slip 14,79 m. Elevasi dermaga yang diasumsikan adalah sekitar 3,50 m dengan kedalaman kolam pelabuhan sekitar 2,15 m. Radius kolam putar yang diperlukan 26,24 m dengan lebar alur pelayaran 68,25 m sesuai pergerakan speedboat. Kata kunci: Pantai Sanur, Dermaga, Marina, Speedboat i
2 UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya Penelitian dengan judul Studi Perencanaan Dermaga di Pantai Sanur Dalam Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Pulau-Pulau Kecil di Bali dapat diselesaikan, yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan studi strata 1 (satu) di JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah turut membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian maupun saat penulisan penelitian. Terimakasih secara khusus saya sampaikan kepada Dr. Ir.I Nyoman Budiartha RM, MSc. dan Dr. Eng. Ni Nyoman Pujianiki, ST., MT., MEng. selaku Dosen Pembimbing Penelitian, kepada kedua orang tua, serta teman-teman dan seluruh keluarga atas dorongan semangat dan doa yang diberikan. Terimakasih pula kepada teman-teman mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2012 dan semua yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. Penulis menyadari bahwa Penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih. Denpasar, April 2017 Penulis ii
3 DAFTAR ISI COVER LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN SURAT KETERANGAN REVISI ABSTRAK... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR ISTILAH... vii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitian... 3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Tahapan Perencanaan Pelabuhan Perencanaan Persiapan Perencanaan Pendahuluan Penyelidikan Lingkungan Perencanaan Tata Letak Layout Fungsi Pelabuhan Fasilitas Pelabuhan Sarana Pelabuhan Karakteristik Kapal Klasifikasi Kapal Klasifikasi Pelabuhan Pelabuhan Marina Tinjauan Hidro-oseanografi Terhadap Bentuk Pelabuhan Tinjauan Pelayaran Tinjauan Gelombang Tinjauan Sidementasi Bentuk dan Ukuran Pelabuhan Alur Pelabuhan Kolam Putar Kedalaman Kolam Pelabuhan dan Taraf Dermaga Lebar Pintu Pelabuhan Dermaga Pemilihan Tipe Dermaga Struktur Dermaga Ukuran Dermaga Gelombang Angin iii
4 Fetch Pasang Surut Refraksi Gelombang dan Gelombang Pecah BAB III BAB IV BAB V METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Lokasi Studi Persiapan Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder Pengolahan Data Perencanaan Layout Pelabuhan Pembahasan dan Kesimpulan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gambaran Umum Pantai Sanur Analisis Kecepatan Angin Perhitungan Fetch Efektif Analisis Gelombang Analisis Gelombang Pecah Pasang Surut Fungsi dan Karakeristik Kapal di Pantai Sanur Perencanaan Dermaga Perencanaan Layout Pelabuhan KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv
5 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Mooring Kapal Kecil Gambar 2.2 Susunan Dermaga Apung Gambar 2.3 Pedoman Untuk Dermaga Marina Gambar 2.4 Pengaruh Arah Gelombang Terhadap Manuver Kapal Gambar 2.5 Tata Letak Mulut Pelabuhan Gambar 2.6 Pengaruh Arah Gelombang Terhadap Sedimentasi Gambar 2.7 Ilustrasi Dimensi Kedalaman Pelabuhan Gambar 2.8 Tipe Dermaga Gambar 2.9 Perbandingan Pembuatan Warf dan Jetty Gambar 2.10 Pertimbangan Warf Tipe Terbuka dan Tertutup Gambar 2.11 Dimensi Warf Gambar 2.12 Dimensi Pier Dua Tambatan Gambar 2.13 Dimensi Pier Empat Tambatan Gambar 2.14 Hubungan Kecepatan Angin Gambar 2.15 Grafik Peramalan Gelombang Gambar 2.16 Grafik Penentuan Tinggi Gelombang Pecah Gambar 2.17 Grafik Penentuan Kedalaman Gelombang Pecah Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Gambar 3.2 Peta Lokasi Studi Gambar 4.1 Wind Rose Gambar 4.1 Fetch Pantai Sanur Gambar 4.3 Layout Pelabuhan v
6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ukuran Karakteristik Kapal Tabel 2.2 Ukuran Karakteristik Kapal (lanjutan) Tabel 2.3 Ukuran Karakteristik Kapal (lanjutan) Tabel 2.4 Ukuran Karakteristik Kapal (lanjutan) Tabel 2.5 Lebar Alur Pelabuhan Tabel 2.6 Lebar Alur Pelabuhan Menurut OCDI Tabel 2.7 Tinggi Gelombang Kritis Pelabuhan Tabel 4.1 Data Jumlah Penumpag 5 Tahun Terakhir Tabel 4.2 Data Kecepatan Arah Angin Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Fetch Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Transformasi Gelombang Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Tinggi Gelombang di Kedalaman Tertentu Tabel 4.6 Data Ukuran Boat Pantai Sanur vi
7 DAFTAR ISTILAH Displacement Tonnage, DT (ukuran isi tolak) : Berat total kapal dengan muatannya yang sama dengan berat volume air yang dipindahkan. Berat kapal diperoleh dari perkalian antara volume air yang dipindahkan kapal dan berat jenis air laut. Gross Tonnage ( tonase kotor), GT : Perhitungan volume semua ruang yang terletak dibawah geladak kapal ditambah dengan volume ruangan tertutup yang terletak di atas geladak ditambah dengan isi ruangan beserta semua ruangan tertutup yang terletak di atas geladak paling atas (superstructure). Brotto Register Ton (BRT) : Jumlah isi kapal seluruhnya Netto Register Ton (NRT) : Berat brutto dikurangi isi muatan seperti bahan bakar, ruang mesin, tangki air. Jadi NRT adalah ruang yang dapat dijual/disewakan. Dead Weight Tonnage (DWT) : Selisi antara loaded displacement dengan light displacement merupakan kapasitas muat yang biasa dinyatakan dalam long tons; 1 long tons = 1,016 ton Draft, : Bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan maksimum, atau jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (design load water line) dengan titik terendah kapal. : Panjang kapal dihiting dari ujung depan Length overall, Loa (haluan) sampai ujung belakang (buritan) Length between perpendiculars, LPP : Panjang antara kedua ujung design load water line. vii
8 Hinterland : Daerah pengaruh atau daerah yang mempunyai kepentingan hubungan ekonomi, social dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut. High Water Level : Muka air tertinggi yang dicapai pada saat air pasang dalam satu siklus pasang surut. Mean Sea Level : Muka air rerata antara muka air tinggi rata-rata dan muka air rendah rerata. Low Water Level : Kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air surut dalam satu siklus pasang surut. Wraft : Dermaga yang dibuat sejajar pantai dan dapat dibuat berhimpit dengan garis pantai atau agak menjorok ke laut. Pier : Dermaga yang serupa dengan wraft yang berbentuk seperti jari dan dapat untuk merapatkan kapal pada kedua sisinya, sehingga bisa digunakan bersandar dalam jumlah lebih banyak untuk satu satuan panjang. Jetty : Dermaga yang dibangun menjorok cukup jauh ke arah laut, dengan maksud agar ujung dermaga berada pada kedalaman yang cukup untuk merapatkan kapal. Wind Rose (mawar angin) : Metode penggambaran informasi mengenai kecepatan dan arah angin pada suatu lokasi tertentu. Harbour : Perairan yang terlindung, tempat kapalkapal berlindung dengan aman (dari gangguan alam) dengan membuang sauh atau mengikat dengan pelampung. Port : Pintu gerbang kota atau tempat yang mempunyai harbour lengkap dengan petugas-petugas bea cukai viii
9 Dock : Suatu kolam dengan pintu air tempat dimana kapal membongkar muat atau keperluan perbaikan ix
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Sanur merupakan tempat pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik. Kondisi ombaknya yang tenang menjadi daya tarik masyarakat lokal untuk sekedar rekreasi ataupun mandi di pantai tersebut. Selain itu, Pantai Sanur juga kerap dijadikan lokasi penyeberangan menuju Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Kegiatan tersebut menyebabkan pantai Sanur selalu ramai dipenuhi oleh pengunjung yang akan menyeberang menuju gugusan pulau tersebut. Pariwisata di Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, dan Pulau Nusa Ceningan merupakan salah satu sektor utama yang membantu kemajuan pertumbuhan ekonomi di gugus kepulauan tersebut. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke gugusan pulau tersebut untuk menikmati keunikan budaya, keragaman adat istiadat, dan keindahan alam yang dimiliki pulau tersebut dan mampu mengantarkan pulau ini sebagai destinasi pariwisata yang cukup terkenal. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata di gugus pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan, dan pulau Nusa Ceningan, telah mengalami pertumbuhan pesat. Begitu pula dalam bidang transportasi lautnya yang terus mengalami peningkatan kapasitas yang sebagian besar masih didominasi pelayaran rakyat. Hal ini dimungkinkan oleh investasi yang cukup besar di bidang infrastruktur utamanya hotel akibat pertumbuhan pariwisata yang luar biasa di wilayah ini. Investasi yang dihasilkan mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam hampir semua jalur pelayaran di wilayah tersebut termasuk wilayah Sanur. Pertumbuhan penumpang di wilayah Pantai Sanur tersebut tidak dibarengi dengan fasilitas pelabuhan guna menunjang sistem pelayaran transportasi laut wilayah tersebut. Sampai saat ini pelabuhan Sanur belum memiliki fasilitas-fasilitas pelabuhan yang memadai utamanya dermaga. Sehingga selama ini penumpang yang sebagian besar wisatawan asing harus turun langsung ke laut saat tiba di Sanur, dimana keamanan, keselamatan dan kenyamanannya sangat tidak memadai sehingga untuk menambah kenyamanan dan keselamatan para penumpang, maka diperlukan transportasi laut yang efisien dan infrastruktur pelabuhan. Hal ini juga penting untuk gugusan pulau Nusa Penida yang membutuhkan suatu sistem yang mempertemukan supply-demand dalam mengoptimalkan 1
11 angkutan barang maupun penumpang dari satu pulau ke pulau lain atau dari satu desa ke desa lain. Infrastruktur dan jaringan transportasi laut ini merupakan bagian dari konektivitas domestik yang diharapkan mampu menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baik dalam (intra) koridor ekonomi dan wilayah dalamnya (hinterland), termasuk daerah tertinggal, terpencil maupun antar koridor ekonomi, dan antar pulau (inter island). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang teridentifikasi untuk dipecahkan dalam studi ini adalah sebagai berikut: 1. Berapakah ukuran dermaga yang dibutuhkan di Pantai Sanur untuk menyandarkan kapal bermotor? 2. Bagaimanakah bentuk layout pelabuhan yang sesuai untuk Pantai Sanur? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari dilaksanakan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ukuran dermaga yang dibutuhkan di Pantai Sanur. 2. Untuk mengetahui layout pelabuhan yang sesuai untuk Pantai Sanur. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil studi dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman bagi pemerintah provinsi/kabupaten dalam perencanaan dermaga di Pantai Sanur untuk mendukung jaringan transportasi laut antar pulau dan aksesibilitas dengan memperkenalkan rute alternatif, mengelola kebutuhan akan prasarana transportasi, fasilitas, jasa, dan sinkronisasi lokasi pelabuhan terhadap destinasi wisata. 1.5 Batasan Penelitian Untuk memperjelas permasalahan yang dibahas, penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak menjadi bisa dari permasalahan yang ada. Dalam hal ini pengkajian difokuskan pada analisis dan sintesis terhadap kriteria-kriteria penentu yang perlu diperhatikan yang diuraikan dibawah ini. 1. Studi yang dilakukan tidak mencakup perhitungan konstruksi dan kekuatan fisik bangunan pelabuhan. 2. Pengkajian studi yang dilakukan hanya meliputi wilayah Sanur dengan koordinat 8 o LS 115 o BT. 2
12 3. Panjang jari dermaga mengikuti panjang boat terbesar yang menggunakan dermaga. 4. Konsep pelabuhan yang akan digunakan adalah pelabuhan marina. 5. Mempertimbangkan besarnya, pasang surut air laut, kecepatan angin, dan kontur dasar pantai di pantai Sanur. 6. Tidak menghitung perencanaan pemecah gelombang. 3
STUDI PEMBANGUNAN MARINA RESORT UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA PULAU LEMBONGAN-BALI
STUDI PEMBANGUNAN MARINA RESORT UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA PULAU LEMBONGAN-BALI TUGAS AKHIR Oleh : I Komang Adi Puja Sidartha 1004105062 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016
Lebih terperinciHIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA
HIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA PENGUSUL Dr. Eng. NI NYOMAN PUJIANIKI, ST. MT. MEng Ir. I
Lebih terperinciUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL ABSTRAK
STUDI KENERJA OPERASI PELABUHAN MERAK BANTEN Disusun oleh: Rheno Wahyu Nugroho NRP: 9721069 NIRM: 41077011970304 Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Bambang Ismanto. S., M.Sc UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau kecil yang biasanya menunjukkan karakteristik keterbatasan sumber daya dan tidak merata yang membatasi kapasitas mereka untuk merangkul pembangunan. Hal ini terutama
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN
BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN III.1 ALUR PELABUHAN Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke dalam kolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS HIDRO OSEANOGRAFI DAN DESAIN DERMAGA DEAD WEIGHT TON (DWT) DI TERMINAL UNTUK KEPENTIGAN SENDIRI (TUKS)
TUGAS AKHIR ANALISIS HIDRO OSEANOGRAFI DAN DESAIN DERMAGA 40.000 DEAD WEIGHT TON (DWT) DI TERMINAL UNTUK KEPENTIGAN SENDIRI (TUKS) PT. KRAKATAU STEEL (Persero) Tbk. Diajukan sebagai syarat untuk meraih
Lebih terperinciBab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas
Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas Perencanaan Dermaga Data Lingkungan : 1. Data Topografi 2. Data Pasut 3. Data Batimetri 4. Data Kapal
Lebih terperinciTIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : 1. menaik turunkan penumpang dengan lancar, 2. mengangkut dan membongkar
Lebih terperinciKata kunci: Pelabuhan Padangbai-Bali, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir.
ABSTRAK Pelabuhan Padangbai merupakan salah satu pintu keluar/masuk pulau Bali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2016), dari tahun 2011 sampai 2015 aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Padangbai
Lebih terperinciPerencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Perencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah AJI SETIAWAN,
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA ( Breakwater Design of The Indonesian Navy Harbour Pondok Dayung - North Jakarta ) Disusun oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Triatmodjo (1996) pelabuhan (port) adalah daerah perairan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut Triatmodjo (1996) pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan
Lebih terperinci3.2. SURVEY PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan survey pendahuluan. Identifikasi dan inventarisasi, pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan adalah serangkaian kegiatan sebelum memulai tahap pengumpulan data dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang
Lebih terperinciOPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE
PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK OPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya adalah perairan dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persinggahan rute perdagangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendistribusikan hasil bumi dan kebutuhan lainnya. dermaga, gudang kantor pandu dan lain-lain sesuai peruntukannya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang mempunyai lebih dari 3.700 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km. Sebagai wilayah kepulauan, transportasi laut menjadi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 70-1996 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 127, 2001 Perhubungan.Pelabuhan.Otonomi Daerah.Pemerintah Daerah.Tarif Pelayanan. (Penjelasan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-nya,
Lebih terperinciFasilitas dan peralatan di pelabuhan untuk pelayanan kapal pesiar tipe yacht
SNI XXXX:XXXX Standar Nasional Indonesia Fasilitas dan peralatan di pelabuhan untuk pelayanan kapal pesiar tipe yacht ICS XX.XXXX Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar Isi...i Prakata... iii
Lebih terperinciDAFTAR SIMBOL / NOTASI
DAFTAR SIMBOL / NOTASI A : Luas atau dipakai sebagai koefisien, dapat ditempatkan pada garis bawah. ( m ; cm ; inci, dsb) B : Ukuran alas lateral terkecil ( adakalanya dinyatakan sebagai 2B ). ( m ; cm
Lebih terperinciOPTIMASI FENDER PADA STRUKTUR DERMAGA ABSTRAK
OPTIMASI FENDER PADA STRUKTUR DERMAGA Yanuar Budiman NRP : 0221027 Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran sangat penting dalam sistem angkutan
Lebih terperincikita bisa mengetahui dan memperoleh informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada dan baru ada di Bali. Mengenai banyaknya jumlah biro perjalanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai daerah pariwisata mempunyai berbagai hal yang menarik untuk di kunjungi. Hal menarik tersebut mulai dari obyek wisata, bermacam kreasi budaya, adat istiadat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan adalah sebagai tempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan, sebagai pusat pembinaan dan peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diuraikan secara garis besar pengertian sistem pelabuhan pariwisata marina serta dijelaskan teori yang dipakai guna pendekatan penyelesaian masalah penelitian
Lebih terperinciPembuatan Alur Pelayaran dalam Rencana Pelabuhan Marina Pantai Boom, Banyuwangi
G186 Pembuatan Alur Pelayaran dalam Rencana Pelabuhan Marina Pantai Boom, Banyuwangi Muhammad Didi Darmawan, Khomsin Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Lebih terperinciDenpasar, Juli 2012
Denpasar, 12-14 Juli 2012 1. Latar Belakang 2. Tujuan dan Sasaran 3. Perkembangan Kegiatan 4. Hasil Yang Diharapkan LATAR BELAKANG MP3EI antara lain menetapkan bahwa koridor ekonomi Bali Nusa Tenggara
Lebih terperinciErosi, revretment, breakwater, rubble mound.
ABSTRAK Pulau Bali yang memiliki panjang pantai 438 km, mengalami erosi sekitar 181,7 km atau setara dengan 41,5% panjang pantai. Upaya penanganan pantai yang dilakukan umumnya berupa revretment yang menggunakan
Lebih terperinciFINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut
FINAL KNKT-08-11-05-03 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Laporan Investigasi Kecelakaan Laut Terbaliknya Perahu Motor Koli-Koli Perairan Teluk Kupang NTT 09 Nopember 2008 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI UKURAN KAPAL
IDENTIFIKASI UKURAN KAPAL PK. NPL. G. 02. M BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : PELAYARAN : NAUTIKA PERIKANAN LAUT DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA DAN PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN MORODEMAK JAWA TENGAH
127 BAB III 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus dilakukan dengan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL STRUKTUR DAN REKLAMASI PELABUHAN PARIWISATA DI DESA MERTASARI - BALI OLEH : SIMON ROYS TAMBUNAN 3101.100.105 PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Transportasi merupakan kebutuhan turunan (devired demand) dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin pada peningkatan intensitas
Lebih terperinciPERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM
PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM Refina Anandya Syahputri 1 dan Prof. Ir. Hangtuah Salim, MocE, Ph.D. 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciKata Kunci: Bangunan pelindung pantai, Pantai Sanur, persepsi masyarakat.
ABSTRAK Perlindungan pantai merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah dan melindungi pantai dari kerusakan yang terjadi akibat alam atau kegiatan manusia. Pantai Sanur merupakan salah satu pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya kelautan dan perikanan adalah salah satu sumber daya alam yang merupakan aset negara dan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi kesejahteraan suatu
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I 1.1 Tinjauan Umum Indonesia adalah negara kepulauan yang mana luas wilayah perairan lebih luas dibanding luas daratan. Oleh karena itu pemerintah saat ini sedang mencoba untuk menggali potensi
Lebih terperinciStudi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report
KATA PENGANTAR Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah Laporan Akhir () kegiatan Pekerjaan Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Koridor
Lebih terperinciDAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI
DAFTAR ISI ALAMAN JUDUL... i ALAMAN PENGESAAN... ii PERSEMBAAN... iii ALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMBANG... xiii INTISARI...
Lebih terperinciAnalisis Kelayakan Pelabuhan Hub Nasional Guna Mendukung Konsep Tol Laut Indonesia
Analisis Kelayakan Pelabuhan Hub Nasional Guna Mendukung Konsep Tol Laut Indonesia Karya tulis ilmiah yang diajukan untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Kategori Surveyor dan Umum dalam Rangka Hari Hidrografi
Lebih terperinciPengembangan Pelabuhan Batu Panjang Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Pengembangan Pelabuhan Batu Panjang MUHAMMAD RIDHO YUWANDA, YATI MULIATI SADLI NURDIN, FACHRUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP) mempunyai nilai strategis dalam rangka pembangunan ekonomi perikanan. Keberadaan Pelabuhan Perikanan
Lebih terperinciPERENCANAAN ELEVASI DERMAGA PERIKANAN STUDI KASUS PELABUHAN PERIKANAN TUMUMPA SULAWESI UTARA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN ELEVASI DERMAGA PERIKANAN STUDI KASUS PELABUHAN PERIKANAN TUMUMPA SULAWESI UTARA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Agus Setiawan
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun. 1. Perumusan dan identifikasi masalah
31 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan kita sebelum memulai tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perbandingan daratan dan lautan 38% : 62%, memiliki 17.508 pulau, dimana 6000 di antaranya telah bernama dan 1000 pulau
Lebih terperinci3 Kondisi Fisik Lokasi Studi
Bab 3 3 Kondisi Fisik Lokasi Studi Sebelum pemodelan dilakukan, diperlukan data-data rinci mengenai kondisi fisik dari lokasi yang akan dimodelkan. Ketersediaan dan keakuratan data fisik yang digunakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, telah diatur
Lebih terperinciPelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung
2. TINJAUAN PUSTAKA Pelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung dari badai atau ombak sehingga kapal dapat berputar (turning basin), bersandar atau membuang sauh sedemikian rupa sehingga bongkar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 2.1 Geografis dan Administratif Sebagai salah satu wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Tahap Persiapan
BAB III METODOLOGI 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan pengumpulan daa dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal hal penting yang harus dilakukan
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan
Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 70 TAHUN 1996 (70/1996) Tanggal : 4 DESEMBER 1996 (JAKARTA) Sumber : LN 1996/107; TLN PRESIDEN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum kegiatan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini di susun hal-hal yang penting dengan
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI ALOR, : a. bahwa pelabuhan mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi bermula dari suatu penyebaran kegiatan sosial dan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Kebutuhan akan transportasi bermula dari suatu penyebaran kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi di suatu wilayah.transportasi merupakan suatu sarana yang berkorelasi positif terhadap
Lebih terperinciPROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO
PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata ketiga setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi luas perairan 3,1 juta km 2, terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai ± 81.000 km. (Dishidros,1992).
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA Transportasi udara dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok: 1. Penerbangan domestik 2. Penerbangan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk
Lebih terperinciPerencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri
Perencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri Oleh Hendry Pembimbing : Dr. Paramashanti, ST.MT. Program Studi Sarjana Teknik Kelautan, FTSL, ITB Hendry_kl_itb@live.com Kata Kunci:
Lebih terperinciTATANAN KEPELABUHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 MENTERI PERHUBUNGAN,
TATANAN KEPELABUHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, dalam
Lebih terperinciKEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA TUGAS AKHIR Oleh: FARIDAWATI LATIF L2D 001 418 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSTATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014
s. bp uk ab. am uj m :// ht tp id go. STATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014 ISSN : - No. Publikasi : 76044.1502 Katalog BPS : 830.1002.7604 Ukuran Buku : 18 cm x 24 cm Jumlah Halaman : v + 26 Halaman
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,
Menimbang RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN, : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan telah diatur ketentuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Tata Kelola Pelabuhan Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 55 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Pelabuhan, pelabuhan merupakan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN
PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN LOKASI STUDI PERUMUSAN MASALAH Diperlukannya dermaga umum Makasar untuk memperlancar jalur transportasi laut antar pulau Diperlukannya dermga
Lebih terperinciNo. 109, 2007(Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4759)
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 109, 2007(Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4759) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan / maritim, peranan pelayaran adalah sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan / keamanan, dan sebagainya.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI JASA FASILITAS PERAIRAN DAN PELABUHAN / DERMAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN JASA KEPELABUHANAN TERTENTU KEPADA PERUSAHAAN ANGKUTAN LAUT YANG MELAKUKAN KEGIATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat luas, dirasakan sangat perlu akan kebutuhan adanya angkutan (transport) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan daerah yang sangat luas, dirasakan sangat perlu akan kebutuhan adanya angkutan (transport) yang efektif dalam
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang
Lebih terperinciKata kunci : kelayakan, finansial, kereta api, bali
ABSTRAK Dasar dari dilakukannya studi kelayakan kereta api di Bali ini karena tingkat pertumbuhan kendaraan yang tinggi di pulau Bali tidak sebanding dengan tersedianya lahan kosong untuk pelebaran jalan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN JASA KEPELABUHANAN TERTENTU KEPADA PERUSAHAAN ANGKUTAN LAUT YANG MELAKUKAN
Lebih terperinci2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1867, 2016 KEMENHUB. Pelabuhan Laut. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 146 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinci. PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI KENDAL (SHORE PROTECTION SYSTEM PLANNING OF KENDAL)
. PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI KENDAL (SHORE PROTECTION SYSTEM PLANNING OF KENDAL) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata 1 Jurusan Sipil
Lebih terperinciRANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT
PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT LAMPIRAN 9 i 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Persyaratan Utama 4.2. Kriteria Pelayaran Rakyat 4.3. Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah suatu jaringan yang secara fisik menghubungkan suatu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Transportasi adalah suatu jaringan yang secara fisik menghubungkan suatu ruang dengan ruang kegiatan lainnya, sebagai suatu kegiatan memindahkan atau mengangkut barang atau penumpang
Lebih terperinciPERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG )
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG ) Disusun oleh : Haspriyaldi L2A 000 081
Lebih terperinciDesain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau dipisahkan oleh lautan, oleh karena itu kapal laut merupakan salah satu pilihan alat transportasi antar
Lebih terperinciDesain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok
G92 Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok I Gede Hadi Saputra dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciRANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN
RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN LAMPIRAN 1 i DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Kriteria dan Variabel Penilaian Pelabuhan 4.2. Pengelompokan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG. Gambar 1.1 Pulau Obi, Maluku Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terkenal dengan kekayaan alamnya. Salah satu kekayaan tersebut yaitu nikel. Nikel adalah hasil tambang yang bila diolah dengan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TINJAUAN HASIL PERHITUNGAN BERAT HULL DESAIN KAPAL DENGAN BERAT HULL KAPAL YANG DIBANGUN ( STUDY KASUS PADA KAPAL TUG BOAT X )
TUGAS AKHIR TINJAUAN HASIL PERHITUNGAN BERAT HULL DESAIN KAPAL DENGAN BERAT HULL KAPAL YANG DIBANGUN ( STUDY KASUS PADA KAPAL TUG BOAT X ) Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1. Umum Dalam studi kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini membutuhkan data teknis dan data ekonomi. Data-data teknis yang diperlukan adalah peta topografi, bathymetri,
Lebih terperinciPENGUMPULAN DATA DAN ANALISA
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA 3.1. UMUM Pada perencanan detail pengembangan pelabuhan diperlukan pengumpulan data dan analisanya. Data yang diambil adalah data sekunder yang lengkap dan akurat disertai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa Pelabuhan Sunda Kelapa berlokasi di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara, pelabuhan secara geografis terletak pada 06 06' 30" LS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara kepulauan/maritim, sehingga peranan pelayaran sangat penting bagi kehidupaan sosial, ekonomi, pemerintahan, hankam dan sebagainya. Sarana
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia
Lebih terperinciStudi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya executive summary ini. Pelabuhan sebagai inlet dan outlet kegiatan perdagangan di Indonesia dari tahun ke tahun
Lebih terperinciOleh: Yulia Islamia
Oleh: Yulia Islamia 3109100310 Pendahuluan Kebutuhan global akan minyak bumi kian meningkat Produksi minyak mentah domestik makin menurun PT.Pertamina berencana untuk meningkatkan security energi Diperlukan
Lebih terperinciDESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN
Presentasi UJIAN TUGAS AKHIR (MN 091382) DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN MOHAMAD RIZALUL HAFIZ 4110 100 039 Dosen Pembimbing: Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc 1-35 Latar Belakang
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA Jori George Kherel Kastanya L. F. Kereh, M. R. E. Manoppo, T. K. Sendow Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN PERINTIS WINDESI KAB. KEPULAUAN YAPEN, PAPUA
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN PERINTIS WINDESI KAB. KEPULAUAN YAPEN, PAPUA Riyan Aditya N., Ivan Kaleb S., Priyo Nugroho P. *), Purwanto *) Departemen
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan pelabuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN PELABUHAN Di TELUK BINTUNI (PAPUA BARAT)
STUDI PENGEMBANGAN PELABUHAN Di TELUK BINTUNI (PAPUA BARAT) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : DANIEL YOWEI No. Mahasiswa
Lebih terperinci