LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012"

Transkripsi

1 LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMA MELALUI PENDAMPINGAN TERPADU BERBASIS KAJI TINDAK PEMBELAJARAN DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM PROVINSI BALI Oleh: Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. (NIDN: ) Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd. (NIDN: ) Dr. I Made Kirna, M.Si. (NIDN: ) Dr. I Wayan Bagia, M.Si. (NIDN: ) Dr. Ni Made Ratminingsih, M.A. (NIDN: ) Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Penerapan Model Pengembangan Mutu Pendidikian (PM-PMP) Bagi Dosen Perguruan Tinggi Tahun 2012 N0:094/SP2H/KPM/Dit.litabmas/IX/20122 Tanggal 11 September 2012 FAKULTAS MIPA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DESEMBER

2 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul PM-PMP : Peningkatan Kompetensi Guru SMA Melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran Di Kabupaten Klungkung dan Karangasem Provinsi Bali 2. Ketua PM-PMP a. Nama Lengkap : Dr. I Nyoman Suardana, M. Si. b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIDN : d. Jabatan Struktural : - e. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala f. Fakultas/Jurusan : MIPA/Pendidikan Kimia g. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha h. Tim PM-PMP No. NIDN Nama Bidang Fakultas/ Jurusan Perguruan Keahliah Tinggi Dr. I Nyoman Pendidikan MIPA/Pend. Kimia Undiksha Suardana, M. Si Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M. Pd Dr. I Made Kirna, M.Si Dr. I Wayan Bagia, M. Si Dr. Ni Made Ratminingsih, M.A. 3. Jangka Waktu PM-PMP : 3 Bulan Kimia Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Kimia Ilmu Ekonomi Manajemen Pendidikan Bahasa Inggris Bahasa dan Seni/ Pend. Bhs Indonesia MIPA/Pend. Kimia Ekonomi/Pend. Ekonomi Bahasa dan Seni/ Pend. Bhs Inggris Undiksha Undiksha Undiksha Undiksha 4. Pembiayaan a. Jumlah biaya dari Dikti : Rp , (Delapan puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) b. Jumlah biaya dari sumber pembiayaan lain: Rp - Mengetahui, Dekan Fakultas MIPA Undiksha Singaraja, 14 Desember 2012 Ketua Tim PM-PMP, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si. NIDN Menyetujui, Ketua LPM Undiksha Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. NIDN Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. NIDN

3 ABSTRAK Mutu pendidikan pada jenjang SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem masih rendah. Hal ini tercermin dari hasil capaian ujian nasional yang belum optimal, yaitu beberapa kompetensi siswa < 60. Untuk meningkatan mutu pendidikan ini dilakukan Penerapan Model Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran. Sasaran progam pengabdian PM-PMP ini meliputi guru-guru mata pelajaran SMA yang di-unkan, kepala SMA, dan pengawas SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Model pendampingan ini mencakup empat kegiatan pokok, yaitu: (1) diklat pendalaman materi pelajaran, pembelajaran inovatif dan asesmen, lesson study, manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan; (2) lesson study di sekolah sampel; (3) evaluasi keefektivan model; dan (4) FGD tindak lanjut pengembangan mutu pendidikan. Hasil penerapan model ini adalah sebagai berikut. Guru, kepala sekolah, dan pengawas memberi respon positif terhadap pelaksanan diklat dan lesson study. Guru-guru dapat melaksanakan lesson study dengan baik. Guru-guru sudah mulai terbuka dengan pembelajaran yang dilakukan. Mereka sangat merasakan manfaat lesson study bahwa pembelajaran yang dirancang dan direfleksikan secara bersama-sama akan lebih baik dibandingkan apabila dilakukan sendiri. Efektivitas pembelajaran, juga ditunjukkan oleh respon positif dari sebagian besar siswa. Melalui lesson study, kepala sekolah dan pengawas dapat mengadakan supervisi langsung terhadap dokumen perangkat pembelajaran dan pembelajaran riil di kelas. Untuk itu, direkomendasikan agar model ini dapat dilanjutkan dan diperluas sasarannya mencakup pendidikan dasar dan menengah. Kata-kata kunci: pendampingan terpadu, kaji tindak pembelajaran, mutu pendidikan 3

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, kami berhasil menyelesaikan laporan program pengabdian PM-PMP ini. Program ini merupakan penerapan Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupeten Klungkung dan Karangasem Provinsi Bali. Model ini terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu: 1) pendidikan dan latihan (diklat), 2) kaji tindak pembelajaran (lesson study), dan 3) focus group discussion (FGD). Program PM-PMP ini melibatkan guru-guru mata pelajaran SMA yang di-un-kan, kepala SMA, pengawas, dan kepala dinas pendidikan dan olah raga Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Program pengabdian PM-PMP ini dapat terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah mendanai program PM-PMP ini. 2. Dekan FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk selalu berkarya yang terbaik. 3. Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah memfasilitasi pelaksanaan program pengabdian PM-PMP ini. 4. Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang telah berkenan menugaskan kepala SMA dan pengawas yang ada di bawah naungannya dan sekaligus bersedia sebagai peserta FGD. 5. Kepala SMA pada sekolah sampel di Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang telah berkenan menugaskan guru-guru mata pelajaran SMA yang di-un-kan pada SMA yang dipimpinnya serta sekaligus sebagai peserta diklat dan obesever pada kegiatan lesson study. 6. Guru-guru SMA mata pelajaran yang di-un-kan yang telah berkenan sebagai peserta diklat dan pelaksana lesson study di sekolahnya masing-masing. Kami mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama kami berinteraksi dengan semua pihak. Kami berharap mudah-mudahan kegiatan PM-PMP ini bermanfaat bagi semua pihak. Singaraja, 14 Desember 2012 Pelaksana PM-PMP 4

5 DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Permasalahan Wilayah Solusi yang Ditawarkan Target Luaran 15 BAB II PELAKSANAAN PM-PMP Lokasi PM-PMP Pihak yang Terlibat dalam Pengabdian PM-PMP Peran Setiap Pihak yang Terlibat Tahapan Kegiatan yang Dilaksanakan dalam Pengabdian PM-PMP 17 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PM-PMP Tempat dan Waktu Pelaksanaan Peserta dan Materi Diklat Hasil Pendidika dan Latihan (Diklat) Hasil Lesson Study di Kabupaten Klungkung Hasil Lesson Study di Kabupaten Karangasem Hasil Focus Group Discussion (FGD) Kendala-kendala Pelaksanaan Program Pengabdian PM-PMP 81 BAB IV PENUTUP Simpulan Rekomendasi 83 DAFTAR PUSTAKA 84 LAMPIRAN 85 5

6 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Profil Kompetensi Rendah Siswa untuk Setiap Mata Pelajaran yang Di- UN-kan di Kabupaten Klungkung dan Karangasem pada Tahun 2008, 2009, dan 2010 Tabel 1.2 Rincian Tahapan Kegiatan dari Model Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem Tabel 3.1 Susunan Acara Diklat PM-PMP Undiksha Tabel 3.2 Lesson Study di Kabupaten Klungkung 22 Tabel 3.3 Lesson Study di Kabupaten Karangasem 22 Tabel 3.4 Peserta Diklat Gelombang I dari Kabupaten Klungkung 23 Tabel 3.5 Peserta Diklat Gelombang I dari Kabupaten Karangasem 24 Tabel 3.6 Peserta Diklat Gelombang II dari Kabupaten Klungkung 24 Tabel 3.7 Peserta Diklat Gelombang II dari Kabupaten Karangasem 25 Tabel 3.8 Respon Guru Di Kabupaten Klungkung Terhadap Pelaksanaan Diklat 26 Tabel 3.9 Respon Guru Di Kabupaten Karangasem Terhadap Pelaksanaan Diklat 27 Tabel 3.10 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia 30 Tabel 3.11 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Inggris 33 Tabel 3.12 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika 36 Tabel 3.13 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika 39 Tabel 3.14 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Kimia 43 Tabel 3.15 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Biologi 46 Tabel 3.16 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Ekonomi 49 Tabel 3.17 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Sosiologi 51 Tabel 3.18 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Geografi 54 Tabel 3.19 Respon Guru Terhadap Lesson Study di Kabupaten Klungkung 55 Tabel 3.20 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia 58 Tabel 3.21 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Inggris 60 Tabel 3.22 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika 63 Tabel 3.23 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika 65 Tabel 3.24 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Kimia 68 Tabel 3.25 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Biologi 71 Tabel 3.26 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Ekonomi 73 Tabel 3.27 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Sosiologi 76 Tabel 3.28 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Geografi 78 Tabel 3.29 Respon Guru Terhadap Lesson Study di Kabupaten Klungkung 79 Tabel 3.30 Peserta FGD Program PM-PMP Kabupaten Klungkung dan Karangasem 80 Hal

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta Pulau Bali 1 Gambar 1.2 Diagram Alur Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran Hal. 13 7

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh Materi Pendidikan dan Latihan (Diklat) Lampiran 2. Angket untuk Guru terhadap Pelaksanaan Diklat Lampiran 3. Instrumen Lesson Study Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan Program Pengabdian PM-PMP Lampiran 5. Draf Artikel Ilmiah 8

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten yang paling kecil dari 9 (sembilan) Kabupaten dan Kodya di Bali, terletak pada koordinat 8 39 LS BT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut. Di sebelah Utara Kabupaten Bangli, sebelah Timur Kabupaten Karangasem, sebelah Barat Kabupaten Gianyar, dan sebelah Selatan Samudra India. Untuk lebih jelasnya batas-batas wilayah Kabupaten Klungkung dapat dilihat pada Gambar 1.1 Ibu kota Kabupaten Klungkung terletak di Semarapura. Luas wilayah Kabupaten Klungkung 315 Km². Kabupaten Karangasem di lain pihak terletak pada koordinat 8 22 LS BT di provinsi Bali dengan ibukota Amlapura. Batas-batas wilayah Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut. Di sebelah Utara Laut Bali, sebelah Timur Selat Lombok, sebelah Barat Kabupaten Klungkung dan Bangli, dan sebelah Selatan Samudra India. Untuk lebih jelasnya batas-batas wilayah Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada Gambar Di kabupaten ini terletak pura terbesar di Bali, yaitu Pura Besakih. Kabupaten Karangasem mempunyai 8 kecamatan, 3 kelurahan, 75 desa, 52 Lingkungan dan 552 dusun, 185 Desa Adat dan 605 Banjar Adat. Kabupaten Karangasem Kabupaten Klungkung Gambar 1.1 Peta Pulau Bali Di Kabupaten Klungkung terdapat 11 SMA yang mencakup 5 SMA Negeri dan 6 SMA Swasta. Sementara itu, di Kabupaten Karangasem terdapat 20 SMA yang terdiri atas 9 SMA Negeri dan 11 SMA Swasta. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah 9

10 Kabupaten Klungkung dan Karangasem melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hasil wawancara dengan Kabid Dikmen SMA/SMK/MA Kabupaten Klungkung Bapak I Ketut Suadnyana (2011) dinyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu: workshop Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pengengembangan kinerja guru melalui PKG, workshop mata pelajaran melalui MGMP, dan workshop evaluasi diri sekolah (EDS) yang diperuntuk bagi kepala-kepala sekolah. Sementara itu, program-program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan yang dicanangkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem meliputi: pelaksanaan setifikasi pendidik, penetapan angka kredit jabatan fungsional gutu dan tenaga teknis, pemilihan guru dan siswa berprestasi, pemilihan calon kepala sekolah, monitoring dan pengawasan (Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem tahun ). Walaupun berbagai program dan upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti yang telah diuraiakan di atas, mutu pendidikan pada jenjang SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem masih rendah. Hal ini tercermin dari tingkat ketidaklulusan siswa dan hasil capaian ujian nasional yang masih belum optimal. Hasil penelusuran Kirna et al. (2011) menemukan bahwa hampir setiap tahun ajaran terdapat cukup banyak siswa yang tidak lulus karena capaiannya masih di bawah nilai standar kelulusan. Hasil capaian siswa SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem dalam mengikuti UN dari tahun ajaran 2007/2008 sampai dengan 2009/2010 ditemukan bahwa pada tahun ajaran 2007/2008 di Kabupaten Klungkung, siswa yang tidak lulus UN diantaranya: dari SMAN 2 Semarapura sebanyak 2 (1,77%) dari 113 peserta, dari SMAN 1 Banjarangkan sebanyak 6 (8,33) dari 72 orang peserta UN, dan dari SMA PGRI Klungkung yang tidak lulus UN sebanyak 4 (4,35%) dari 92 orang peserta UN. Seluruh peserta UN yang tidak lulus dari Kabupaten Klungkung tersebut berasal dari kelompok/jurusan IPS. Di Kabupaten Karangasem, siswa yang tidak lulus UN tahun ajaran 2007/2008 adalah dari SMAN 2 Amlapura sebanyak 1 (1,22%) dari 82 peserta (IPS), dari SMA 1 Amlapura sebanyak 5 (5, 43%) dari 92 peserta (IPS), dari SMA PGRI 1 Amlapura sebanyak 23 (10,85%) dari 212 peserta (IPS), dari SMAN 1 Manggis sebanyak 1 (2,70%) dari 37 peserta (IPA), dari SMAN 1 Sidemen 4 (5,48%) dari 73 peserta (IPA) dan dari kelompok/jurusan IPS sebanyak 13 (34,21%) dari 38 peserta. 10

11 Tingkat kelulusan UN tahun ajaran 2007/2008 tersebut, memang jauh berubah dibandingkan dengan UN tahun ajaran 2008/2009, yang mana hanya ada 1 orang siswa yang tidak lulus UN dari seluruh peserta UN di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, yaitu dari SMAN 2 Semarapura (kelompok IPS). Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem untuk pelaksanaan UN tahun ajaran 2008/2009 memang mencapai tingkat kelulusan di atas tingkat kelulusan kabupaten/kota lain di Provinsi Bali. Pada tahun ajaran 2009/2010, tingkat ketidaklulusan peserta UN tampaknya meningkat lagi dibandingkan dengan tahun 2008/2009. Dari seluruh siswa yang ikut UN di Kabupaten Klungkung dan Karangasem ada beberapa peserta yang tidak lulus, diantaranya: dari SMA Parisada Amlapura 2 (5,71%) dari 35 orang peserta, dari SMAN 1 Nusa Penida sebanyak 2 (2,63%) dari 76 peserta, dari SMA Pariwisata Saraswati Klungkung sebanyak 10 (12,35%) dari 81 peserta. Semua peserta yang tidak lulus tersebut berasal dari kelompok IPS. Selain angka ketidaklulusan siswa yang hampir setiap tahunnya tetap ada dan cenderung fluktuatif, hasil analisis data terhadap hasil UN tahun ajaran 2007/2008, 2008/2009, dan 2009/2010 juga menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok terkait dengan tingkat kelulusan siswa antara sekolah negeri dan swasta, antara sekolah yang ada di kota dan sekolah yang ada di luar kota. Di samping itu, penguasaan kompetensi dasar mata pelajaran antara mata pelajaran juga menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Ada mata pelajaran yang nilai UN-nya sangat tinggi, namun nilai mata pelajaran yang lain sangat rendah. Berbagai temuan tersebut menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi siswa terhadap mata pelajaran yang di- UN- kan masih kurang maksimal. Artinya, masih ada mata pelajaran yang di-un-kan yang secara substansi kurang dikuasi oleh siswa. Dari hasil analisis terhadap perolehan rata-rata nilai ujian nasional (UN) baik pada kelompok IPA maupun IPS tampak bahwa sekolah yang berada di pusat kota Kabupaten dengan status sekolah negeri, seperti SMAN 1 dan SMAN 2 Semarapura di Kabupaten Klungkung, SMAN 1 dan SMAN 2 Amlapura di Karangasem, rata-rata nilai UN-nya lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah lain yang berada di luar pusat kota kabupaten, meskipun statusnya sama-sama sekolah negeri. Jika dibandingkan berdasarkan status sekolah, meskipun keberadaannya sama-sama di pusat kota kabupaten, rata-rata nilai yang diperoleh oleh sekolah yang berstatus negeri secara umum lebih tinggi dari sekolah yang berstatus swasta. Sebagai contoh: SMA 1 11

12 Semarapura yang berada di Kecamatan Klungkung (kota) total nilai rata-rata dari 6 mata pelajaran yang di-un-kan pada tahun pelajaran 2009/2010 pada kelompok IPA sebesar 54,78 ranking 7) dari 130 SMA yang ikut UN di Provinsi Bali. Capaian ini jauh berbeda dengan capaian dari SMAN pada kecamatan lain di Kabupaten Klungkung, seperti: SMAN 1 Dawan sebesar 53,09 (ranking 25), SMAN 1 Nusa Penida sebesar 51,81 (ranking 53), dan SMAN 1 Banjarangkan sebesar 50,31 (ranking 86). Selajutnya, jika dibandingkan antara sekolah negeri dan swasta pada lokasi/kota kecamatan yang sama, secara umum SMA Negeri capaian nilainya lebih tinggi. Sebagai contoh, SMA Wisata Dharma Nusa Penida hanya memperoleh total nilai rata-rata sebesar 46,81 (ranking 123). Capaian ini jauh lebih rendah dibandingkan SMAN 1 Nusa Penida. Berdasarkan analisis terhadap hasil capaian UN sebagaimana yang diuraikan di atas dan kajian empirik di lapangan dapat dikemukakan bahwa mutu pendidikan di Kabupaten Klungkung dan Karangasem ternyata belum merata. Dengan kata lain, masih terdapat perbedaan yang sangat mencolok berkaitan dengan mutu pendidikan antara SMA negeri dan SMA swasta, antara sekolah yang berada di pusat kota kabupaten dengan sekolah yang berada di luar kota kabupaten. Lebih lanjut, hasil analisis terhadap kompetensi siswa SMA melaui penelitian Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP) di Kabupaten Klungkung dan Karangasem pada mata pelajaran yang di-un-kan menunjukkan bahwa penguasaan pembelajaran tergolong baik (Kirna et al., 2011). Hanya beberapa kompetensi yang masih belum mencapai KKM = 60. Secara ringkas profil kompetensi rendah siswa untuk setiap mata pelajaran yang di-un-kan di tingkat kabupaten dipaparkan dalam Tabel 1.1. Pada Tabel 1.1, tahun ajaran 2007/2008; 2008/2009; dan 2009/2010 ditulis masing-masing dengan 2008; 2009; dan Secara umum, jenis kompetensi yang belum mencapai KKM = 60 untuk semua mata pelajaran yang di-un-kan, di tingkat kabupaten adalah berbeda-beda dari tahun ajaran 2007/2008; 2008/2009; dan 2009/2010. Hanya sedikit sekali kompetensi yang sama yang belum mencapai KKM = 60 muncul pada tahun yang berbeda. Kisi-kisi soal yang diujikan sedikit berbeda dari tahun ajaran 2007/2008 s/d 2009/2010. Hal ini terlihat jelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi. Ini mungkin menjadi salah satu penyebab penguasaan kompetensi pada mata pelajaran-mata pelajaran tersebut relatif kurang baik dibandingkan dengan mata pelajaran kelompok rumpun matematika dan IPA. 12

13 Tabel 1.1 Profil Kompetensi Rendah Siswa untuk Setiap Mata pelajaran yang Di-UN-kan di Kabupaten Klungkung dan Karangasem pada Tahun 2008, 2009, dan 2010 No Mata Pelajaran Tahun Bahasa Indonesia IPA Bahasa Indonesia IPS Bahasa Inggris IPA Bahasa Inggris IPS 5 Matematika IPA 6 Matematika IPS 7 Fisika 8 Kimia 9 Biologi 10 Ekonomi 11 Sosiologi 12 Geografi Kompetensi yang Belum Mencapai KKM = 60 Kabupaten Klungkung Persentase (%) Kisaran Kompetensi (%) Kabupaten Karangasem Persentase (%) Kisaran Kompetensi (%) ,00-58, ,50-59, ,55-58, ,20-58, , ,57-57, ,04-47, ,20-58, ,96-59, ,59-57, ,11-57, ,53-59, ,76-51, ,53-58, ,40-59, ,75-57, ,78-47, ,14-58, ,46-40, ,16-59, ,11-49, ,22-57, ,23-54, ,00-50, ,5 55, ,34-51, ,5 58, ,5 2,37-45, ,96; 58, ,5 29, ,94; 51, ,5 57, ,49; 59, ,91-49, ,29-54, ,98-58,64 27,5 18,09-52, ,75-57,53 17,5 27,09-57, ,5 0,39-32, ,00-45, ,5 31,94 2,5 22, ,5 52, ,92; 55, ,5 2,33-47, ,00-45, ,82; 40, ,32-59, ,5 8,66-53, ,24-46, ,78-52, ,72-50, ,5 44,44-48, ,99-55, ,19-49, ,42-58, ,5 0,00-59,56 27,5 0,20-51, ,29-52, ,42-55, ,26-52, ,26-59, ,44-55, ,82-59, ,47-55, ,40-59, ,89-58, ,98-54, ,00-56, ,21-56,24 (Sumber: Kirna et.al., 2011) 13

14 Baik di Kabupaten Klungkung maupun Karangasem memperlihatkan kecenderungan persentase kompetensi yang belum mencapai KKM = 60 adalah identik, termasuk kisaran harga KKM-nya. Sebagian besar mata pelajaran yang dicantumkan pada Tabel 1 menunjukkan karakteristik yang mirip. Hal ini memperlihatkan bahwa tingkat penguasaan kompetensi siswa terhadap mata pelajaran yang di-un-kan selama periode tiga tahun di tingkat kabupaten, baik Klungkung maupun Karangasem adalah mirip. Pencermatan terhadap jenis kompetensi yang belum mencapai KKM = 60 untuk masing-masing mata pelajaran juga memperlihatkan kemiripan di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Hanya mata pelajaran Matematika kelompok IPA, Biologi, dan Sosiologi yang menunjukkan perbedaan yang cukup berarti, sementara mata pelajaran yang lain adalah cenderung sama. Beberapa mata pelajaran hanya berbeda karena adanya perbedaan jumlah kompetensi yang belum mencapai KKM = 60. Baik di Kabupaten Klungkung maupun Karangasem terdapat kecenderungan yang sama bahwa pada kelompok IPA, penguasaan kompetensi sudah tergolong sangat baik, namun pada kelompok IPS, penguasaan kompetensi relatif kurang baik dibandingkan dengan kelompok IPA. Mata pelajaran bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) juga lebih banyak memiliki kompetensi yang belum mencapai KKM = 60. Penguasaan kompetensi siswa sepertinya sangat banyak dikontribusi oleh karakteristik mata pelajaran. Pelajaran kelompok IPS dan bahasa secara epistemologi termasuk pengetahuan yang berada pada jenjang kompleksitas yang lebih besar dari kelompok IPA. Walaupun demikian, realitasnya, siswa-siswa yang dijuruskan pada bidang IPS justru yang memiliki kemampuan akademik yang relatif kurang dibandingkan dengan jurusan IPA. Kemiripan penguasaan kompetensi dasar mata pelajaran, baik lintas kabupaten maupun sekolah tidak mudah dijelaskan. Kemiripan ini mungkin cermin dari pengelolaan sekolah maupun pelaksanaan proses pembelajaran yang relatif sama dari sekolah yang ada di dua kabupaten ini. Kemiripan ini juga mengindikasikan bahwa profil sekolah sudah relatif sama, baik dilihat dari sarana-prasarana, sumber daya manusia, dan juga pengelolaan seperti sudah disebutkan di atas. Selain kemiripan penguasaan kompetensi siswa, permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem relatif sama. Hal ini sesuai dengan hasil Focus Group Discussion tentang Analisis Dokumen Kurikulum (Silabus dan RPP) sekolah sampel di Kabupaten Klungkung (SMAN 1 Semarapura, 14

15 SMAN 1 Dawan, SMAN 1 Nusa Penida) dan di Kabupaten Karangasem (SMAN 1 Amlapura, SMAN 1 Sidemen, dan SMAN 1 Kubu), bahwa faktor penyebab belum tercapainya tingkat penguasaan kompetensi siswa (KKM = 60) pada masing-masing mata pelajaran SMA yang di-un-kan di Kabupaten Klungkung dan Karangasem adalah serupa (Kirna et al, 2011). Adapun faktor penyebabnya adalah sebagai berikut. 1) Permasalahan Standar Isi Silabus yang dibuat belum mencerminkan karakteristik sekolah karena sebagian besar silabus hanya mengadopsi contoh dari BNSP sehingga urutan dan redaksi kalimatnya banyak yang sama. Indikator dan kedalaman materi belum dikaji berdasarkan analisis materi yang cermat. Sebagian mata pelajaran tidak didukung RPP pada semester berjalan karena kurang optimalnya supervisi. Indikator, terutama untuk kelas X dan XI, kurang mengacu pada kisi-kisi soal 2) Permasalahan Standar Proses RPP belum terimplementasi secara optimal dalam pembelajaran karena tidak optimalnya supervisi. Pembelajaran masih banyak menggunakan informasi atau berpusat pada guru. Pembelajaran belum banyak yang kontekstual dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis/bernalar. Pembelajaran belum banyak berangkat dari tugas-tugas secara kooperatif yang sesuai dengan karakteristik materi subjek. Penggunaan media ICT maupun non ICT masih kurang. Pembelajaran belum didukung dengan buku ajar yang direkomendasikan kemendiknas, sebagian besar siswa belajar hanya menggunakan LKS bukan buatan guru. Sebagian besar praktikum tidak terlaksana. Supervisi hanya pada pemeriksaan dokumen tanpa tindak lanjut yang jelas dan terkesan atasan dan bawahan. Pembelajaran kurang menggunakan media alami. Kegiatan MGMP belum intensif dalam meningkatkan kinerja guru. 3) Permasalahan Standar Kelulusan Siswa Penguasaan konsep dasar masih perlu ditingkatkan. 15

16 Kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan bernalar masih rendah. Motivasi belajar sebagian siswa masih kurang. Kemampuan dalam mengeksplorasi informasi siswa sangat kurang. Sebagian besar siswa masih rendah minat bacanya. 4) Permasalahan Standar Pendidik dan Kependidikan Penguasaan guru terhadap materi tertentu, konsep dan keterampilan masih perlu ditingkatkan. Kemampuan guru dalam melakukan analisis materi masih perlu dtingkatkan dalam mengembangkan RPP. Sebagian besar guru belum memiliki pemahaman yang baik tentang permen diknas No. 41tahun 2007 tentang standar proses. Kemampuan guru dalam mengembangkan LKS dan media masih kurang. Keterampilan dalam mengelola pembelajaran berbasis teknologi masih kurang. Hanya sedikit guru yang terlibat cukup intent dalam kegiatan pelatihan. Kemampuan supervisor dalam mensupervisi pelaksanaan pembelajaran masih perlu ditingkatkan 5) Permasalahan Standar Sarana/prasaran Ketersediaan sarana/prasarana laboratorium kurang, baik jenis maupun jumlahnya. Ketersediaan buku ajar, terutama bahasa dan sastra, di perpustakaan masih kurang. Ketersediaan buku teks yang direkomendasikan oleh kemendiknas (BSE) sangat terbatas. Ketersediaan media ICT dan non ICT masih kurang. Kondisi sebagian media non ICT yang tersedia kurang baik. Belum lengkapnya jenis laboratorium sesuai dengan jenis mata pelajaran. 6) Permasalahan Standar Pengelolaan Belum adanya/optimalnya mekanisme dan prosedur operasional standar dalam mendorong pengelolaan sekolah menuju kinerja yang maksimal. Belum adanya mekanisme reward and punishment yang jelas dan tegas terkait dengan kinerja guru. 16

17 7) Permasalahan Standar Penilaian Penilaian masih dominan pada paper and pencil test, walaupun ada tuntutan penilaian afektif dan psikomotorik. Penilaian otentik belum berjalan dengan baik. Penilaian baru mencakup pada C1 dan C2, dan beberapa C3. Penilaian masih kurang mengukur kemampuan berpikir kritis. Tidak semua tugas ada tindak lanjut berupa balikan, dan balikan hanya berupa nilai dari tugas. 1.2 Permasalahan Wilayah Berdasarkan paparan dalam analisis situasi di atas, permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten Klungkung dan Karangasem dalam meingkatkan mutu pendidikan cukup luas. Untuk memecahkan semua permasalahan yang diungkapkan di atas secara bersamaan merupakan tugas yang berat. Oleh karena itu dilakukan pendalaman dan direduksi lebih lanjut menjadi permasalahan utama dan selanjutnya menjadi fokus pemecahan masalah untuk mengoptimalisasi mutu pendidikan di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Permasalahan utama tersebut adalah sebagai berikut. 1) Silabus dan RPP yang dikembangkan belum mencerminkan karakteristik sekolah dan didasarkan analisis materi yang cermat. 2) Kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan LKS dan media pembelajaran yang memfasilitasi pembalajaran berpusat pada siswa, serta pembelajaran inovatif yang memfasilitasi siswa berpikir tingkat tinggi. 3) Pembelajaran lebih dominan berpusat pada guru, kurang kontekstual, kurang memanfaatkan teknologi. 4) Evaluasi pembelajaran lebih dominan pada aspek kognitif tingkat rendah dan belum signifikan mengarah pada penilaian otentik. 5) Penguasaan guru terhadap materi subjek tertentu masih perlu ditingkatkan. 6) Mekanisme pengembangan profesi dalam wadah MGMP dan pengawasan/supervisi belum optimal. 7) Belum adanya/optimalnya tata kelola dan prosedur operasional prosedur (POS) terkait dengan supervisi dan kinerja guru. Supervisi baru menyentuh aspek administratif. 17

18 1.3 Solusi yang Ditawarkan Berdasarkan permasalahan utama yang diuraikan di atas, model pengembangan mutu pendidikan yang diharapkan dapat mengatasi masalah di atas adalah Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Model ini difokuskan pada pendampingan, yaitu suatu kolaboratif dosen (Tim PM-PMP) dengan pihak sekolah (guru dan kepala sekolah) dan pengawas untuk bersama-sama mencapai tujuan. Kata pendampingan memberi makna bahwa peran dosen adalah sebagai mitra kolegial. Walaupun demikian, model yang diajukan ini tidak bisa mengabaikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya informatif dan pelatihan keterampilan dasar sebelum dilakukan pendampingan. Peningkatan kompetensi guru dalam konteks model ini dimaksudkan sebagai semua usaha untuk meningkatkan pengetahuan guru terhadap materi subjek dan keterampilan dalam mengelola pembelajaran. Terpadu yang dimaksudkan di sini adalah peningkatan kompetensi guru dilakukan mencakup beberapa aspek yang berkontribusi terhadap kinerja guru, meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengelolaan, serta melibatkan beberapa komponen, seperti guru, kepala sekolah, pengawas (supervisor), dan dinas prndidikan kabupaten. Semua aspek dan komponen tersebut diintegrasikan dan diarahkan untuk peningkatan kompetensi guru. Program-program yang dilaksanakan dalam Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem adalah sebagai berikut. (1) Peningkatan kompetensi guru SMA yang mencakup kompetensi profesional (materi pelajaran) dan kompetensi pedagogi (pembelajaran dan asesmen). (2) Peningkatan kompetensi kepala sekolah dan pengawas SMA yang mencakup kompetensi pedagogi, manajemen sekolah dan supervisi pendidikan (3) Peningkatan kualitas perangkat pembelajaran yang meliputi Silabus dan RPP yang digunakan guru. Penerapan Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem dilakukan dengan metode sebagai berikut. 18

19 1) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pendidikan dan pelatihan dilakukan terhadap materi subjek, model pembelajaran dan asesmen, kaji tindak pembelajaran (lesson study), manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan. Peserta Diklat terdiri atas guru-guru SMA mata pelajaran yang di- UN-kan, kepala sekolah dan pengawas SMA dari Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Di Kabupaten Klungkung, guru SMA yang dilibatkan adalah guru guru dari SMAN 1 Semarapura, SMAN 1 Dawan, dan SMAN 1 Nusa Penida. Sementara itu, di Kabupaten Karangasem, guru SMA yang dilibatkan adalah guru-guru dari SMAN 1 Amlapura, SMAN 1 Sidemen, dan SMAN 1 Kubu. Diklat peningkatan kompetensi guru dilakukan dengan memberikan pendalaman meteri tentang materi subjek, model-model pembelajaran dan asesmen serta kaji tindak pembelajaran (lesson study). Sementara itu, diklat untuk kepala sekolah dan pengawas dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang model-model pembelajaran dan asesmen, kaji tindak pembelajaran, manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan. Nara sumber diklat terdiri atas: (1) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali menyampaikan materi tentang kebijakan peningkatan mutu pendidikan, (2) Tim pelaksana pengabdian PM-PMP memberikan materi sesuai dengan mata pelajaran yang di-un-kan, (3) pakar bidang pembelajaran dan asesmen, kaji tindak pembelajaran, manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan. 2) Kaji tindak pembelajaran (lesson study) Implementasi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama diklat, ditindaklanjuti dengan melaksanakan kaji tindak pembelajaran. Kaji tindak pembelajaran merupakan proses bersiklus, meliputi: tahap perencanaan plan), pelaksanaan tindakan (do), dan refleksi (see) (Saito, et al., dalam Santyasa, 2009). Tahap perencanaan dilakukan melalui kegiatan diskusi perangkat pembelajaran pada saat diklat dan disempurnakan di sekolah oleh tim lesson study. Pada tahap tindakan, masing-masing guru model menerapkan perangkat pembelajaran (yang telah rancang bersama tim lesson study) di kelas sesuai dengan jadwal mata pelajaran di sekolah masing-masing. Pelaksanaan pembelajaran ini diobservasi oleh guru observer, pengawas, dan kepala sekolah. Observasi dilakukan untuk mengatahui efektivitas dari pembelajaran yang dilakukan guru model. Pengamatan lebih diarahkan pada aktivitas belajar siswa sebagai refleksi dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru model. Hasil- 19

20 hasil observasi ini didiskusikan pada tahap refleksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya. Kegiatan ini dipantau oleh tim pengabdian PM-PMP. 3) Evaluasi keefektivan model Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem dievaluasi keefektivannya melalui observasi pada pelaksanaan diklat dan kaji tindak pembelajaran (lesson study). Evaluasi Keefektivan Diklat Keefektivan diklat diamati dari antusisme guru, kepala sekolah, dan pengawas yang hadir dalam mengikuti diklat. Keantusiasan peserta peserta (guru, kepala sekolah, dan pengawas) menunjukkan bahwa materi yang sajikan dalam pelatihan dapat dirasakan manfaatkan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas. Oleh karena itu, antusiasme peserta (guru, kepala sekolah, dan pengawas) dapat dipandang sebagai keberhasilan dari pelaksanaan diklat. Di samping itu, keefektivan diklat dianalisis dari respon guru-guru terhadap diklat yang dijaring dengan angket. Evaluasi Kefektivan Lesson Study Keefektivan lesson study dianalisis dari hasil monitoring pelaksanaan lesson study oleh tim pengabdian PM-PMP, observasi pelaksansaan pembelajaran oleh guru observer, kepala sekolah, pengawas, dan respon siswa dan guru terhadap pembelajaran, serta hasil refleksi lesson study. 4) Focus Group Discussion Tindak Lanjut Pengembangan Mutu Pendidikan Bertolak dari hasil evaluasi keefektivan Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA Melalui Pendampigan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung dan Karangasem, kepala sekolah, dan tim PM-PMP. Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan kebijakan tindak lanjut pengembangan mutu pendidikan yang berupa model peningkatan kompetensi guru dan supervisi pendidikan yang dapat diterapkan di semua SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Di samping itu, FGD juga untuk merumuskan pola kerjasama antara Undiksha dan dinas pendidikan dan olah raga kabupaten serta dengan pihak sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. 20

21 Sebagaimana suatu model perbaikan, pemecahan masalah dalam peningkatan kompetensi guru menggunakan pola pikir penelitian tindakan (Action Research), sehingga diperlukan satu kegiatan yang mewadahi evaluasi terhadap pelaksanaan dan efektivitas model pada akhir program. Hasil evaluasi keefektivan model digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan tindak lanjut pengembangan mutu pendidikan yang dilakukan melalui focus group discussion (FGD). Secara diagram, alur kegiatan dalam model pemecahan masalah diajukan ditunjukkan pada Gambar 1.2. Diklat Pendampingan Terpadu Tingkat Kabupaten Tingkat Sekolah Guru Supervisor Kepala Sekolah Plan Do Reflect Pengembangan dan implementasi model peningkatan kompetensi guru dan supervisi pendidikan Evaluasi dan FGD Gambar 1.2 Diagram Alur Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA Melalui Pendamping Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran Model pemecahan masalah yang diajukan mencakup kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di tingkat kabupaten dan sekolah. Kegiatan pada tingkat Kabupaten, maupun sekolah, baik di Kabupaten Klungkung maupun Karangasem adalah sama. Kegiatan di tingkat kabupaten terdiri atas Diklat dan FGD. Diklat melibatkan guru, pengawas, dan kepala sekolah, sedangkan FGD melibatkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, kepala sekolah, dan tim PM-PMP. Kegiatan pada diklat tingkat kabupaten terkait dengan peningkatan wawasan, pemahaman dan kemampuan guru tentang materi subjek, model pembelajaran dan asesmen, serta kaji tindak pembelajaran (lesson study). Di samping itu, kegiatan diklat di kabupaten terkait dengan peningkatan wawasan, pemahaman dan kemampuan kepala sekolah dan pengawas tentang model pembelajaran dan asesmen, kaji tindak 21

22 pembelajaran, manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan. Berbekal wawasan dan kemampuan yang diperoleh pada kegiatan di tingkat kabupaten, selanjutnya dilakukan pendampingan peningkatan kompetensi guru melalui kaji tindak pembelajaran di sekolah. Uraian kegiatan secara lebih rinci setiap komponen model yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru menurut model pemecahaan yang diajukan ini adalah seperti disajikan pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Rincian Tahapan Kegiatan dari Model Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem No Kegiatan Program Tujuan Peserta 1 Diklat Pendalaman materi subjek, model pembelajaran dan asesmen, kaji Meningkatkan penguasaan guru terhadap materi subjek Meningkatkan kemampuan guru tentang pembelajaran inovatif Guru tindak Meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran mengembangkan asesmen otentik Meningkatkan pemahaman guru tentang Pendalaman materi tentang model pembelajaran dan asesmen, kaji tindak pembelajaran manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan 2 Kaji tindak pembelajaran (lesson study) 2.1 Perencanaan/ plan 2.2 Pelaksanaan Tindakan/do 2.3 Observasi, evaluasi, dan refleksi/ reflect Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Perangkat Pembelajaran Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran di Kelas. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran di Kelas. 3 Evaluasi Evaluasi Efektivitas Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melaui Pendampingan Terpadu Berbasis kaji tindak pembelajaran Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan pengawas tentang asesmen otentik Meningkatkan pemahaman guru tentang kaji tindak pembelajaran Meningkatkan penguasaan kepala sekolah dan pengawas terhadap manajemen sekolah Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan pengawas dalam supervisi pendidikan Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP mengacu pada standar proses (Permen Diknas No. 41 tahun 2007) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembang-kan, LKS, media pembelajaran, dan asesmen otentik Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas Mengetahui Efektivitas Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melaui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran Kepala sekolah, pengawas Dosen, guru, kepala sekolah, pengawas Dosen, guru, kepala sekolah, pengawas Dosen, guru, kepala sekolah, pengawas Dosen, Kepala sekolah, dan Pengawas 22

23 4 Focus Group Discussion Kaji Tindak Pembelajaran Kebijakan pengembangan mutu pendidikan Merumuskan kebijakan tindak lanjut pengembangan mutu pendidikan di kabupaten Dosen, Kepala sekolah, dan dinas Kabupaten 1.4 Target Luaran Target luaran penerapan Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem adalah sebagai berikut. 1) Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran yang telah Terverifikasi. 2) Bukti peningkatan kompetensi guru SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem sebagai akibat dari implementasi model peningkatan kompetensi guru SMA melalui pendampingan terpadu berbasis kaji tindak pembelajaran. 3) Publikasi ilmiah pada jurnal nasional 23

24 BAB II PELAKSANAAN PM-PMP 2.1 Lokasi PM-PMP Kegiatan pengabdian PM-PMP berlokasi di Kabupeten Klungkung dan Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jarak Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dengan Kabupaten Klungkung sekitar 90 km, sedangkan dengan Kabupaten Karangasem sekitar 95 km. Jumlah SMA yang dilibatkan dalam kegiatan PM-PMP di Kabupaten Klungkung dan Karangasem masing-masing tiga SMA. SMA yang dilibatkan di Kabupaten Klungkung adalah SMAN 1 Semarapura, SMAN 1 Dawan, dan SMAN 1 Nusa Penida, sedangkan di Kabupaten Karangasem adalah SMAN 1 Amlapura, SMAN 1 Kubu, dan SMAN 1 Sidemen. 2.2 Pihak yang Terlibat dalam Pengabdian PM-PMP Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian PM-PMP di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem masing-masing 27 guru mata pelajaran SMA yang di-un-kan, tiga kepala SMA, tiga pengawas SMA, satu orang Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga, dan lima dosen tim PM-PMP. Dengan demikian, jumlah total pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian PM-PMP di masing-masing Kabupaten adalah 39 orang. 2.3 Peran setiap pihak yang terlibat Guru berperan sebagai pelaksana lesson study di sekolah yang merupakan salah satu program pengabdian PM-PMP karena guru merupakan subjek utama yang akan ditingkatkan kompetensinya. Peningkatan kompetensi guru sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan kompetensi guru bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa. Guru-guru berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran dalam pelaksanaan lesson study (kaji tindak pembelajaran). Kepala Sekolah berperan dalam melakukan supervisi terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Melalui pendampingan terpadu berbasis kaji tindak pembelajaran, kepala sekolah secara langsung dapat melaksanakan supervisi terhadap pelaksanaan pembelajaran riil di kelas. Dengan demikian, supervisi oleh kepala sekolah tidak hanya menyangkut supervisi dokumen perangkat pembelajaran, 24

25 tetapi juga supervisi terhadap implementasi perangkat pembelajaran riil di kelas. Kehadiran kepala sekolah dalam pembelajaran memberikan motivasi bagi guru-guru dalam melaksanakani pembelajaran. Pada kegiatan PM-PMP ini, kepala sekolah mendapatkan informasi aktual mengenai pembelajaran yang dilakukan guru. Pengawas SMA berperan dalam melakukan pengawasan proses pembelajaran. Pengawasan ini penting dilakukan agar guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Pengawas dapat melakukan pembinaan terhadap guru-guru yang belum dapat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik. Pengawasan dalam kegiatan PM-PMP terutama dalam pelaksanaan lesson study memberikan gambaran secara riil bagaimana guru-guru dapat memainkan peranannya dengan baik dalam proses membelajarkan siswa. Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten berperan dalam menugaskan kepala sekolah dan pengawas SMA di kabupatennya masing-masing untuk mengikuti program peningkatan kompetensi guru melalui pendampingan terpadu berbasis kaji tindak pembelajaran. Kepala Dinas juga berperan dalam merumuskan kebijakan tindak lanjut pengembangan mutu pendidikan yang berupa model peningkatan kompetensi guru dan supervisi pendidikan yang dapat diterapkan di semua SMA di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Dosen tim PM-PMP berperan sebagai pelaksana pengabdian PM-PMP. Dosen tim PM-PMP mengkoordinasikan pelaksanaan PM-PMP dengan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di Klungkung dan Karangasem, merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan PM-PMP. 2.4 Tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian PM-PMP Penerapan Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pendidikan dan pelatihan dilakukan terhadap materi subjek, model pembelajaran dan asesmen, kaji tindak pembelajaran (lesson study), manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan. Peserta Diklat terdiri atas guru-guru SMA mata pelajaran yang di- UN-kan, kepala sekolah dan pengawas SMA dari Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Di Kabupaten Klungkung, guru SMA yang dilibatkan adalah guru-guru 25

26 dari SMAN 1 Semarapura, SMAN 1 Dawan, dan SMAN 1 Nusa Penida. Sementara itu, di Kabupaten Karangasem, guru-guru yang dilibatkan adalah guru-guru dari SMAN 1 Amlapura, SMAN 1 Sidemen, dan SMAN 1 Kubu. Diklat peningkatan kompetensi guru dilakukan dengan memberikan pendalaman materi kepada guru-guru SMA tentang materi subjek, model-model pembelajaran dan asesmen serta kaji tindak pembelajaran (lesson study). Sementara itu, diklat untuk kepala sekolah dan pengawas dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang model-model pembelajaran dan asesmen, kaji tindak pembelajaran, manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan. Nara sumber diklat terdiri atas: (1) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali menyampaikan materi tentang kebijakan peningkatan mutu pendidikan, (2) Tim pelaksana pengabdian PM-PMP memberikan materi sesuai dengan mata pelajaran yang di-un-kan, (3) pakar bidang pembelajaran dan asesmen, kaji tindak pembelajaran, manajemen sekolah, dan supervisi pendidikan Kaji tindak pembelajaran (lesson study) Implementasi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama diklat, ditindaklanjuti dengan melaksanakan kaji tindak pembelajaran. Kaji tindak pembelajaran terdidi atas tiga tahapan, yaitu: tahap perencanaan plan), tahap pelaksanaan tindakan (do), dan tahap refleksi (see). Tahap perencanaan dilakukan melalui kegiatan diskusi perangkat pembelajaran pada saat diklat dan disempurnakan lebih lanjut di sekolah masing-masing oleh tim lesson study. Pada tahap tindakan, masing-masing guru model menerapkan perangkat pembelajaran (yang telah rancang bersama tim lesson study) di kelas sesuai dengan jadwal mata pelajaran di sekolah masing-masing. Pelaksanaan pembelajaran ini diobservasi oleh guru observer, pengawas, dan kepala sekolah. Observasi dilakukan untuk mengatahui efektivitas dari pembelajaran yang dilakukan guru model. Pengamatan lebih diarahkan pada aktivitas belajar siswa sebagai refleksi dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru model. Hasil-hasil observasi ini didiskusikan pada tahap refleksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya. Kegiatan ini dipantau oleh tim pengabdian PM-PMP. 26

27 2.4.3 Evaluasi keefektivan model Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampingan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem dievaluasi keefektivannya melalui oberservasi pada pelaksanaan diklat dan kaji tindak pembelajaran (lesson study), respon guru, dan respon siswa Evaluasi Keefektivan Diklat Keefektivan diklat diamati dari antusisme guru, kepala sekolah, dan pengawas yang hadir dalam mengikuti diklat. Keantusiasan peserta (guru, kepala sekolah, dan pengawas) menunjukkan bahwa materi yang sajikan dalam pelatihan dapat dirasakan manfaatkan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas. Oleh karena itu, antusiasme peserta dapat dipandang sebagai keberhasilan dari pelaksanaan diklat. Disamping itu, keefektivan diklat juga dianalisis dari respon guru. Diklat dikatakan efektif jika lebih dari 75% menjawab setuju dan sangat setuju terhadap pelaksanaan diklat. Evaluasi Kefektivan Lesson Study Keefektivan lesson study dianalisis dari hasil monitoring pelaksanaan lesson study oleh tim pengabdian PM-PMP, observasi pelaksansaan pembelajaran oleh guru observer, kepala sekolah, pengawas, dan respon siswa dan guru terhadap pembelajaran/lesson study, serta hasil refleksi lesson study. Respon siswa dikatakan positif jika lebih dari 75% siswa menjawab Ya terhadap penyataan tentang respon siswa terdahap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Demikian juga, respon guru dinyatakan positif jika lebih dari 75% guru menjawab setuju dan sangat setuju Focus Group Discussion Tindak Lanjut Pengembangan Mutu Pendidikan Bertolak dari hasil evaluasi keefektivan Model Peningkatan Kompetensi Guru SMA melalui Pendampigan Terpadu Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, kepala sekolah, dan tim PM-PMP. Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan kebijakan tindak lanjut pengembangan mutu pendidikan yang berupa model peningkatan kompetensi guru dan supervisi pendidikan yang dapat diterapkan di semua SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Di samping itu, FGD juga untuk merumuskan pola kerjasama antara Undiksha dan dinas pendidikan dan olah raga kabupaten serta dengan pihak sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. 27

28 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PM-PMP 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PM-PMP di Kabupaten Klungkung dan Karangasem dilaksanakan dalam tiga tahapan kegiatan, yaitu: 1) pendidikan dan latihan (diklat), 2) kaji tindak pembelajaran (lesson study), dan focus group discussion (FGD). Diklat dilaksanakan di kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) secara bersamaan untuk semua kabupaten/kota se-provinsi Bali dari tanggal 9 s/d 11 Nopember 2012 yang terbagi dalam dua gelombang, yaitu: gelombang I dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 10 dan gelombang II pada tanggal 10 s/d 11 Nopember Susunan acara diklat ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan foto-foto pelaksanaan diklat terlampir. Tabel 3.1 Susunan Acara Diklat PM-PMP Undiksha Tahun 2012 Gelombang I Hari/Tanggal No Acara Waktu Pelaksana Jumat, 1 Presensi Peserta + Kudapan Panitia (Ruang 1) 2 Pembukaan Laporan Ketua Panitia Sambutan Kepala Dinas Provinsi Sambutan Rektor sekaligus membuka acara Panitia 3 Kebijakan Peningkatan Mutu Kepala Dinas Provinsi Pendidikan 4 Penjelasan Umum Kegiatan PM- PMP Prof. Dr. Ida Bagus Arnyana, M.Si 5 Model Pembelajaran Inovatif dan Asesmen Prof. Dr. Ketut Suma, M.S 6 Makan Malam Panitia 7 Kaji Tindak Pembelajaran Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si. Sabtu, (Ruang 1) 1 Manajemen Sekolah Prof. Dr. Nyoman Natajaya, M.Pd. 2 Kudapan Panitia 3 Supervisi Pendidikan Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd. Ruang 2 1 Pendalaman Materi Matematika Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si 2 Kudapan Panitia 3 Pendalaman Materi Matematika Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si 28

PENDAMPINGAN TERPADU BERBASIS KAJI TINDAK PEMBELAJARAN BAGI GURU-GURU SAMA DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM. oleh, I Nyoman Suardana

PENDAMPINGAN TERPADU BERBASIS KAJI TINDAK PEMBELAJARAN BAGI GURU-GURU SAMA DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM. oleh, I Nyoman Suardana PENDAMPINGAN TERPADU BERBASIS KAJI TINDAK PEMBELAJARAN BAGI GURU-GURU SAMA DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM oleh, I Nyoman Suardana Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012 : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si Guru dan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN BAGI GURU-GURU DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM OLEH: Dr. I Made Kirna, M. Si (031126443) Dr.

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN AGREGASI PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN AGREGASI PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN AGREGASI PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PELATIHAN PENGUATAN DAN PENDAMPINGAN BERBASIS KAJI TINDAK

Lebih terperinci

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada Oleh: Ketua Tim Pengusul I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS JUDUL PROGRAM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL Oleh Drs. Putu Yasa, M.Si (Ketua) NIP. 196111041987031002 Drs. I Made

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMA MELALUI PENDAMPINGAN TERPADU BERBASIS KAJI TINDAK PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MIPA SMA DI KABUPATEN BANGLI

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MIPA SMA DI KABUPATEN BANGLI IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MIPA SMA DI KABUPATEN BANGLI Ketut Suma Universitas Pendidikan Ganesha sumaketut@ymail.com Abstrak Lesson study merupakan salah model

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah

Lebih terperinci

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Liputan Sosialisasi Kurikulum 2013 Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Wakil Menteri Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S. (kanan) dan Rektor UNDIKSHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Peneliti. iii

KATA PENGANTAR. Tim Peneliti. iii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN GURU SMP DAN SMA PEMBINA ESKTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG DAN SUKASADA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PEMBINA ELSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. I Ketut Dibia,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula

Lebih terperinci

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN Nama Peneliti dan Anggota:

LAPORAN PENELITIAN PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN Nama Peneliti dan Anggota: LAPORAN PENELITIAN PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH BAGIAN SELATAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAAN PENGGUNAAN IC 555 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU FISIKA SMP DAN SMA PEMBINA EKSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Luh Putu Budi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada Bab I telah dipaparkan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP. diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten

BAB VIII PENUTUP. diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten 267 BAB VIII PENUTUP SMAN 1 Singaraja dan SMAN 1 Gianyar merupakan sekolah yang diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten bersangkutan. Keunggulan sekolah tersebut dapat dilihat

Lebih terperinci

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG Ni Ketut Rapi, Iwan Suswandi, I G. A. Nyoman Sri Wahyuni. (2017). Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru SD di Kecamatan Buleleng. International Journal of Community

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LSBS Di SMAN 9 BANDUNG. Oleh: Tati Hermawati

LSBS Di SMAN 9 BANDUNG. Oleh: Tati Hermawati LSBS Di SMAN 9 BANDUNG Oleh: Tati Hermawati A. PENDAHULUAN Guru sebagai pelaksana pendidikan dalam sistem pendidikan, khususnya di sekolah. Komponen lain dalam 8 SNP adalah standar sarana-prasarana, standar

Lebih terperinci

PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN 2012

PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN 2012 PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN 2012 Diselenggarakan oleh HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA Sekretariat: Kampus FMIPA Jalan Udayana Singaraja Sehubungan dengan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI

Lebih terperinci

PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK

PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK Oleh Achmad Lutfi 1), Mitarlis 1), Muchlis 1), Bertha Yonata 1), dan Dian Novita 1) Abstrak Mencermati karakteristik Lesson Study dan kebutuhan

Lebih terperinci

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU Oleh Dr. Budiyono Saputro, S.Pd, M.Pd 0 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, karya ilmiah berjudul Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu Berfokus Praktikum dalam Rangka Peningkatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

D036 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI LESSON STUDY. Ahmadi 1 1,2,3

D036 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI LESSON STUDY. Ahmadi 1 1,2,3 D036 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI LESSON STUDY Ahmadi 1 1,2,3 SMP Negeri Model Terpadu Bojonegoro Email: ABSTRAK Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

PELATIHAN PRAKTIKUM IPBA BAGI GURU SMP/SMA DI KOTA SINGARAJA MENUJU OLIMPIADE ASTRONOMI Oleh: Ni Made Pujani dan Ni Ketut Rapi

PELATIHAN PRAKTIKUM IPBA BAGI GURU SMP/SMA DI KOTA SINGARAJA MENUJU OLIMPIADE ASTRONOMI Oleh: Ni Made Pujani dan Ni Ketut Rapi PELATIHAN PRAKTIKUM IPBA BAGI GURU SMP/SMA DI KOTA SINGARAJA MENUJU OLIMPIADE ASTRONOMI Oleh: Ni Made Pujani dan Ni Ketut Rapi ABSTRAK Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan

Lebih terperinci

Wisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha

Wisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha Wisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha I Wayan Muderawan Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11 Singaraja Bali 81117 Indonesia Email: wayanmuderawan@yahoo.com.au Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

IbM Untuk Sekolah Menengah Atas yang Bermasalah dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Ujian Nasional. Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun

IbM Untuk Sekolah Menengah Atas yang Bermasalah dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Ujian Nasional. Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT IbM Untuk Sekolah Menengah Atas yang Bermasalah dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Ujian Nasional Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si

Lebih terperinci

B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta

B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta Pengembangan model pembelajaran MIPA inovatif telah diselenggarakan oleh FMIPA UNY sejak tahun 2001 sampai dengan 2004 di beberapa sekolah piloting dalam rangka

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN. Oleh :

PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN. Oleh : LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN Oleh : Drs. Djoko Waluyo, M.Sc ( NIDN 006075306) Dr. Gede

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYEGARAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU SD KELAS RENDAH DI KECAMATAN TABANAN

PELATIHAN PENYEGARAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU SD KELAS RENDAH DI KECAMATAN TABANAN LAPORAN P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENYEGARAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU SD KELAS RENDAH DI KECAMATAN TABANAN Oleh: Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si (NIDN.0023086005) Drs. Djoko Waluyo, M.Sc ( NIDN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan Penelitian Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP) di Provinsi Kepulauan Riau menghasilkan seperangkat data yang menggambarkan hasil penelitian untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI UJIAN NASIONAL DI KABUPATEN MUARO JAMBI, TANJUNG JABUNG BARAT DAN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI 1 Radiatan Mardiah, Ekawarna, M. Dwi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 ` DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU SD GUGUS V KECAMATAN KUBU Oleh: I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. NIP. 198302172006041003 Prof. Dr. I Made

Lebih terperinci

PRAKATA. atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang. berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran Mind Mapping terhadap

PRAKATA. atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang. berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran Mind Mapping terhadap PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran Mind

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Rois Susilowati NIM : 3101409008 Prodi : Pendidikan Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 1 LEMBAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2017

LAPORAN AKHIR PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2017 LAPORAN AKHIR PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2017 IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERINTEGRASI LESSON STUDY

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT LAPORAN P2M PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT TUBERKULOSIS PADA KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG I TAHUN 2014 Oleh: dr. Made Suadnyani Pasek, S.Ked.,M.Kes/0021088103

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN UJIAN NASIONAL SMA DI KABUPATEN BATANGHARI, KABUPATEN TEBO DAN KOTA JAMBI 1

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN UJIAN NASIONAL SMA DI KABUPATEN BATANGHARI, KABUPATEN TEBO DAN KOTA JAMBI 1 IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN UJIAN NASIONAL SMA DI KABUPATEN BATANGHARI, KABUPATEN TEBO DAN KOTA JAMBI 1 Farida Kohar, Yusra Dewi, Rayandra Asyhar, Husni Sabil dan Hastalini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasar (KD) (Kemampuan Yang Diuji Yang Skornya Rendah =

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN Diselenggarakan oleh HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN Diselenggarakan oleh HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA PENGUMUMAN LOMBA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ANTAR GURU SE-BALI TAHUN 2013 Diselenggarakan oleh HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA Sehubungan dengan kelanjutan pelaksanaan Lomba Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL F. FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL Untuk melihat penyebab permasalahan rendahnya nilai UN maka dilakukan analisis tulang ikan terhadap data yang sudah dikumpul. Pada tahan pertama semua

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAAN PENGGUNAAN KIT LISTRIK BAGI GURU IPA SMP/MTS NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si./ 0010127001 Luh Putu Budi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UNIVERSITAS SEBELAS MARET PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN PROFESI GURU SM3T FKIP UNS TAHUN 2017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan mariati_ps@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL MODE SYSTEM) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 GAMPING Jl. Tegalyoso Banyuraden, Gamping Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Disusun Oleh : Nuryadi

Lebih terperinci

Betti Surel :

Betti Surel : PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) INOVATIF MELALUI KERJA PRAKTEK DENGAN TEKNIK UMPAN BALIK DI SD NEGERI 165726 TEBING TINGGI Betti Surel : betti165726@gmail.com

Lebih terperinci

Pengembangan. peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal

Pengembangan. peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal MATRIK BAHASAN SIDANG KOMISI I PADA REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 2009 TOPIK BAHASAN : PENDIDIKAN GRATIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) No Keadaan Saat Ini Permasalahan 1 Standar Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN HASIL UJIAN NASIONAL UTAMA DAN SUSULAN SMA/MA DAN SMK PROVINSI BALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN HASIL UJIAN NASIONAL UTAMA DAN SUSULAN SMA/MA DAN SMK PROVINSI BALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN Alamat: Jalan Raya Puputan Renon Denpasar, 80235 Telp. (0361) 226119, 235105 HASIL UJIAN NASIONAL UTAMA DAN SUSULAN SMA/MA DAN SMK PROVINSI BALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X KEPERAWATAN 3 SMK NEGERI 1 AMLAPURA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI SIKLUS ACE PADA PEMBELAJARAN KIMIA Oleh I Wayan Soma 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI SIKLUS ACE PADA PEMBELAJARAN KIMIA Oleh I Wayan Soma 1 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI SIKLUS ACE PADA PEMBELAJARAN KIMIA Oleh I Wayan Soma 1 Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 G. PROSEDUR KERJA 4 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

INFORMASI SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012

INFORMASI SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012 INFORMASI SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012 PANITIA PELAKSANA SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PROFIL KINERJA GURU IPA-FISIKA DALAM KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP WILAYAH TOMO KAB. SUMEDANG. Abstrak

PROFIL KINERJA GURU IPA-FISIKA DALAM KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP WILAYAH TOMO KAB. SUMEDANG. Abstrak PROFIL KINERJA GURU IPA-FISIKA DALAM KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP WILAYAH TOMO KAB. SUMEDANG Parsaoran Siahaan, Endi Suhendi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung Abstrak Musyawarah Guru

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kelestarian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan tujuan agar sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA TAHUN KETIGA (III)

LAPORAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA TAHUN KETIGA (III) LAPORAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA TAHUN KETIGA (III) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL BERBASIS LESSON STUDY DI SD PASCA BENCANA ERUPSI MERAPI SELO BOYOLALI JAWA TENGAH Ketua tim

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MIPA DALAM MENGEMBANGKAN INSTRUMEN PENILAIAN KELAS MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH BINAAN Kendarti Satiti Pengawas SMA/SMK pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo ABSTRAK

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PENGABDIAN PM-PMP) TAHUN ANGGARAN 2012 Implementasi Model Lesson Study dalam Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme pada SMA/MA

Lebih terperinci

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP 2010-2011 Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK Kecakapan seorang guru dalam menyampaikan materi yang dapat

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DISERTAI PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS X IPA MA UNGGULAN NURIS Lailatul Ma rifah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

1. Bimbingan dan Konseling 2. Administrasi Pendidikan, dengan orientasi : Manajemen Sekolah Manajemen Pendidikan Tinggi 3.

1. Bimbingan dan Konseling 2. Administrasi Pendidikan, dengan orientasi : Manajemen Sekolah Manajemen Pendidikan Tinggi 3. PENGUMUMAN Nomor: 1417/UN35/AK/2015 Tentang Penerimaan Calon Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016 Semester Juli - Desember 2015 di Lingkungan Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Sebelum mahasiswa melakukan PPL di sekolah secara langsung, terlebih dahulu melakukan persiapan, yang meliputi observasi

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK JUDUL PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK KKG GUGUS II KECAMATAN SERIRIT Oleh: Ni Ketut Desia

Lebih terperinci

Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang

Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DENGAN SISTEM KREDIT SEMESETER DI SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN 2011/2012 Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang Email:

Lebih terperinci

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012

PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012 PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012 LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2012 0 PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan tentang hasil pembahasan analisis kinerja pengawas sekolah menengah kejuruan dalam pelaksanaan program supervisi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. Ndara Tanggu Renda, M.Pd. (Ketua) NIDN : 0006095709

Lebih terperinci

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh, PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL oleh, Ni Nyoman Parwati dan I Nengah Suparta Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

10 Media Bina Ilmiah ISSN No 10 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI WORKSHOP DI SD NEGERI 31 AMPENAN Oleh: Sri Banun Kepala SD Negeri 31 Ampenan

Lebih terperinci

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) INSTRUMEN PENELITIAN FUNDAMENTAL Tim Peneliti: Dr. Diding Nurdin,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SD GUGUS III KECAMATAN KUBU Oleh: Dra. Gusti Ayu Mahayukti, M.Si. (NIDN.0023086005)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PM-PMP

BAB II PELAKSANAAN PM-PMP BAB II PELAKSANAAN PM-PMP 2.1 Lokasi PM-PMP Jarak Universitas dengan SMA Arjasa kurang lebih 6 kilometer, dengan SMA Yosowilangun Kabupaten sekitar 120 kilo meter, dengan SMAN 3 sekitar 150 kilometer,

Lebih terperinci