Metodologi Penentuan Komoditas Unggulan Prioritas

Transkripsi

1 Metodologi Penentuan Komoditas Unggulan Prioritas Oleh: Yudi Wahyudin, Luky Adrianto, Ruddy Suwandi, Wawan Oktariza dan M. Arsyad Al Amin Abstrak Penentuan komoditas unggulan prioritas disusun berdasarkan (empat) komponen indeks, yaitu (i) indeks pemasaran (MI), (ii) indeks sosial (SI), (iii) indeks teknologi (TI) dan (iv) indeks ekonomi(ei). Indeks pemasaran terdiri atas komponen indeks (i) tujuan pasar, (ii) harga komoditas, dan (iii) kontinuitas pasokan. Indeks sosial terdiri atas komponen indeks (i) penerimaan secara sosial, (ii) dukungan kelembagaan di lokasi, dan (iii) modal sosial. Indeks teknologi terdiri atas komponen indeks (i) perkembangan teknologi, (ii) kemudahan operasional peralatan, dan (iii) level kemajuan teknologi. Indeks ekonomi terdiri atas komponen indeks (i) kelayakan finansial, (ii) keterkaitan dengan program unggulan ekonomi daerah, (iii) skala ekonomi produksi, (iv) kemungkinan banyaknya masyarakat terlibat, dan (v) kemungkinan besarnya pendapatan per kapita per tahun. Kata kunci: indeks pasar, indeks sosial, indeks teknologi, indeks ekonomi, indeks unggulan prioritas Abstract Priority plus index of commodity is defined using (four) components of indices, such as (i) market index (MI), (ii) social index (SI), (iii) technology index (TI) and (iv) economic index (EI). Market index is consisting of components indices of (i) market orientation, (ii) commodity price, and (iii) supply continuity. Social index is consisting of component indices of (i) social acceptability, (ii) institutional support at site location, and (iii) social capital. Technology index is consisting of components indices of (i) trend of technology, (ii) operational efficiency of equipment, and (iii) level of technology improvement. Economic index is consisting of components indices of (i) financial feasibility, (ii) its linkage to the program priority of regional economic, (iii) scale of economic productivity, (iv) the probability of number of involved population on its development, and (v) the probability of income generating per capita per year. Keywords: market index, social index, technology index, economic index, priority plus index Komoditas unggulan merupakan produk daerah yang paling diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Komoditas unggulan sangat memerlukan perencanaan pengembangan yang baik dan terintegrasi sehingga benar-benar dapat memenuhi ekspektasi masyarakat dan daerah setempat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode efektif dalam menentukan unggulan prioritas. Metode ini dapat didekati dengan menggunakan pendekatan Priority Plus Index (PPI) atau Indeks Unggulan Prioritas (IUP), yang dikembangkan dari metodologi indeks kepekaan Peneliti Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Internal Working Group : IWG.0-CCMRS-IPB, September 0

2 lingkungan dan kriteria investasi pulau kecil oleh PKSPL-IPB dan Adrianto et al (0). PPI ini terdiri atas (empat) komponen indeks, yaitu (i) indeks pemasaran (MI), (ii) indeks sosial (SI), (iii) indeks teknologi (TI) dan (iv) indeks ekonomi (EI). Masing-masing komponen penyusun PPI ini mempunyai nilai skala dari hingga, sehingga dengan menempatkan semua komponen mempunyai kedudukan seimbang dalam menentukan PPI, maka formula indeks unggulan prioritas ini dapat dinotasikan sebagai berikut: PPI MI * SI * TI * EI... () Pada akhirnya indeks unggulan prioritas ini akan menghasilkan nilai indeks dari hingga 6 dan dibagi menjadi (lima) kelas prioritas, seperti yang dapat dilihat padatabel. Tabel. Skala, kelas dan pewarnaan indeks unggulan prioritas No Priority Plus Index (PPI) Prioritas Komoditas Kelas Komoditas Pewarnaan Bukan prioritas - Warna hijau 6 Kurang prioritas Standar Warna biru 7 8 Cukup Silver Warna Perak 8 6 Prioritas Gold Warna Emas 7 6 Sangat prioritas Platinum Warna Hitam Sumber: dimodifikasi dari Wahyudin (0) dan Adrianto et al (0) Secara umum, masing-masing indeks mempunyai komponen penyusun indeks dan masing-masing komponen penyusun indeks tersebut mempunyai skala nilai dari hingga. Wahyudin, Yudi. 0a. Proporsi Indeks Sosial-Ekonomi Dalam Penentuan Indeks Kepekaan Lingkungan (Socio-Economics Index Proportion for Measuring Environmental Sensitivity Index) (February 7, 0). YDW-WP.0-0. Available at SSRN: or Adrianto et al. 0. Kriteria Penentuan Pulau Kecil Bernilai Ekonomi Tinggi untuk Mendukung Investasi. Working paper disampaikan dalam rangka Penyusunan Kriteria Pulau-Pulau Kecil yang Bernilai Ekonomi Tinggi untuk Mendukung Investasi. Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Wahyudin, Yudi. Ibid. Adrianto et al. Ibid Internal Working Group : IWG.0-CCMRS-IPB, September 0

3 Masing-masing komponen indeks dalam setiap indeksnya mempunyai kedudukan yang sama, sehingga nilai setiap indeks dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan rata-rata geometrik yang dapat diformulasikan sebagai berikut: n CPPI i n CPPI i j j... () CPPI i adalah komposit indeks unggulan prioritas ke-i, seperti indeks pasar (MI), indeks sosial (SI), indeks teknologi (TI) dan indeks ekonomi (TI), sedangkancppi i j adalah komponen indeks unggulan prioritas ke-j dari komposit indeks unggulan prioritas ke-i. Adapun komponen masing-masing komposit indeks unggulan prioritas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Komponen penyusun masing-masing komposit PPI No Komposit PPI Komponen Penyusun Kode Kriteria Skor Indeks pemasaran (MI) Tujuan pasar MI setempat (desa/kecamatan) lokal (daerah kota/kabupaten) regional (provinsi) nasional (Indonesia) Harga komoditas Kontinuitas pasokan Indeks sosial (SI) Dapat diterima secara sosial internasional (dunia) MI sangat rendah Rendah Sedang Tinggi sangat tinggi MI Tidak kontinyu kurang kontinyu Kontinyu SI komoditas belum pernah ada komoditas pernah ada tapi kurang berkembang dan kurang diminati masyarakat komoditas diterima masyarakat tapi permintaannya kurang komoditas diterima dan digemari masyarakat komoditas digemari masyarakat dan menjadi barang favorit yang dikonsumsi Internal Working Group : IWG.0-CCMRS-IPB, September 0

4 No Komposit PPI Komponen Penyusun Kode Kriteria Skor Indeks teknologi (TI) Indeks ekonomi (EI) Dukungan SI Tidak ada lembaga pembina kelembagaan di Ada dinas teknis pembina tapi lokasi kurang bekerja di wilayah Dinas teknis bekerja membina Modal sosial SI Belum mau ada kemauan tapi tidak antusias Terkait dengan perkembangan jaman/budaya terutama pada aspek efektivitas dan efisiensi Kemudahan operasional peralatan dan tingkat efisiensi Level kemajuan teknologi Kelayakan finansial TI mau dengan antusias Masih tradisional dan menggunakan tangan (tradisional klasik) Masih tradisional tapi sudah menggunakan alat bantu mesin sederhana (tradisional plus) Sudah menggunakan alat bantu mesin semi modern Menggunakan alat bantu mesin dengan sistem komputerisasi Menggunakan alat bantu mesin dengan dengan teknologi nano TI Dioperasikan manual Dioperasikan semi otomatis Dioperasikan secara otomatis TI Dasar/basik Menengah Canggih/sophisticated/advance EI Net Present Value (EI.) NPVi NPVi max NPV NPV NPV NPV NPV NPV.0 Benefit-Cost Ratio (EI.) BCRi BCRi max BCR BCR BCR BCR BCR BCR.0 Internal Working Group : IWG.0-CCMRS-IPB, September 0

5 No Komposit PPI Komponen Penyusun Kode Kriteria Skor Internal Rate Return (EI.) IRRi IRRi max IRR IRR IRR IRR IRR IRR.0 Program EI Tidak termasuk unggulan Termasuk ekonomi daerah Prioritas Skala ekonomi EI konsumsi sendiri produksi rumah tangga industri kecil industri menengah industri besar Kemungkinan EI POPi banyaknya POPi, dimana POP adalah max POP masyarakat jumlah masyarakat yang kemungkinan terlibat dapat terlibat dalam pengembangan komoditas, maxpop adalah jumlah masyarakat terbanyak yang terlibat POP POP POP POP POP.0 Kemungkinan EI INCOi besarnya INCOi, dimana INCO max INCO pendapatan per adalah jumlah pendapatan per kapita per kapita per tahun tahun yang kemungkinan dapat diterima, maxinco adalah jumlah pendapatan per kapita per tahun terbanyak yang dapat diterima INCO INCO INCO INCO INCO.0 Sumber: Diolah dari berbagai sumber dan justifikasi tenaga ahli Internal Working Group : IWG.0-CCMRS-IPB, September 0

6 Referensi Adrianto, Luky. 0. Instrumen Penelitian Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir. Working paper disampaikan sebagai bahan diskusi pengembangan metodologi penentuan indeks unggulan prioritas pada kegiatan Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, September 0. Adrianto, Luky, Y. Wahyudin, S.B. Susilo, Z. Imran, dan Yonvitner. 0. Kriteria Penentuan Pulau Kecil Bernilai Ekonomi Tinggi untuk Mendukung Investasi. Working paper disampaikan dalam rangka Penyusunan Kriteria Pulau-Pulau Kecil yang Bernilai Ekonomi Tinggi untuk Mendukung Investasi. Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Al Amin, M. Arsyad. 0. Instrumen Penelitian Aspek Sosial Kelembagaan Masyarakat Pesisir. Working paper disampaikan sebagai bahan diskusi pengembangan metodologi penentuan indeks unggulan prioritas pada kegiatan Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, September 0. Oktariza, Wawan. 0. Instrumen Penelitian Permintaan Pasar. Working paper disampaikan sebagai bahan diskusi pengembangan metodologi penentuan indeks unggulan prioritas pada kegiatan Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, September 0 Suwandi, Ruddy. 0. Instrumen Penelitian Aspek Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Working paper disampaikan sebagai bahan diskusi pengembangan metodologi penentuan indeks unggulan prioritas pada kegiatan Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, September 0 Wahyudin, Yudi. 0. Instrumen Penelitian Aspek Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Working paper disampaikan sebagai bahan diskusi pengembangan metodologi penentuan indeks unggulan prioritas pada kegiatan Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, September 0. Wahyudin, Yudi. 0. Proporsi Indeks Sosial-Ekonomi Dalam Penentuan Indeks Kepekaan Lingkungan (Socio-Economics Index Proportion for Measuring Environmental Sensitivity Index) (February 7, 0). YDW-WP.0-0. Available at SSRN: or Internal Working Group : IWG.0-CCMRS-IPB, September 0 6