BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta."

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini berada di Kampung Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah metode survey dengan teknik wawancara langsung (direct interview). Data primer didapatkan dari pengamatan langsung berupa observasi atau wawancara langsung dengan masyarakat disekitar proyek. Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah jarak, waktu, dan data pekerjaan warga sekitar. Data sekunder adalah data yang bersumber dari instansi dan lembaga-lembaga terkait di wilayah proyek Kota Surakarta maupun literature pendukung lainnya. Instansi-instansi tersebut antara lain : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta, Badan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Kota Surakarta, Dinas Pekerjaan Umum, Kantor Kecamatan Laweyan, Kantor Kelurahan Laweyan, Kantor Kelurahan Pajang, dan lainlain. 27

2 28 Jenis data sekunder yang dibutuhkan antara lain : 1. Data Monografi dan Topografi daerah yang mendapat dampak langsung dari Pembangunan Jembatan Sayangan. 2. Karakteristik lokasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Laweyan dengan Kelurahan Pajang. 3. Data total biaya Proyek Jembatan Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. C. Teknik Pengambilan Data Teknik yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner Teknik pengambilan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang kemudian diajukan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Studi Pustaka Teknik pengambilan data dengan cara mencari literatur berupa data dan teori yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari kelompok orang, peristiwa, atau objek-objek lain yang sedang menjadi perhatian untuk diselidiki dan kemudian dapat dikenai generalisasi dari hasil penelitian itu

3 29 (Sarwoko, 2007). Populasi dari penelitian ini adalah jumlah Kepala Keluarga (KK) yang berada di RW III Kampung Sayangan dan RW IX Kampung Bratan yang berjumlah 320 KK. 2. Sampel Menurut Mendenhall dan Reinmuth (1993), menyatakan bahwa sampel adalah sebuah sub himpunan dari pengukuran-pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian kita. Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi. Salah satu cara pengukuran sampel penelitian dari populasi dapat ditentukan menggunakan rumus Slovin (1960) sebagai berikut :?? È?????? =????? Æ?????? =????? Æ??? =????? = 76,2 Keterangan : n = ukuran sampel, N = ukuran populasi, E = tingkat kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (nilai kritis) Dari hasil perhitungan sampel dengan menggunakan metode slovin didapatkan jumlah sampel sebanyak 76,2. Akan tetapi dalam

4 30 penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 76 sampel dan dalam penenuntuannya menggunakan teknik purposive sampling. Tabel 3.1 Ukuran Sampel Daerah Populasi Persentase Ukuran Sampel Rumus Slovin Pembulatan Kampung Bratan RW IX % 60.9% x Kampung Laweyan RW III % 39.1% x Jumlah % 76 Sumber : Data diolah 2016 E. Definisi Operasional Variabel 1. Capital (Modal) Modal adalah modal awal yang digunakan untuk investasi kegiatan pembangunan Jembatan Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta yang diukur dalam satuan rupiah. 2. Benefit (Manfaat) Manfaat langsung yang diperoleh dari kegiatan suatu proyek yang diukur dalam satuan rupiah. Manfaat langsung yang diterima fungsi awal dari dibangunnya Jembatan Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta yaitu adanya akses jalan yang menghubungkan Keluahan Laweyan dengan Kelurahan Pajang. 3. Cost (Biaya) Biaya adalah pengeluaran yang dikeluarkan pada saat pembangunan proyek, biaya operasional dan biaya-biaya pemeliharaan yang diukur dalam satuan rupiah.

5 31 4. Social Discount Rate (tingkat bunga) Tingkat bunga yang digunakan adalah tingkat bunga yang berlaku pada saat dilakukannya investasi awal diukur dalam satuan persen(%). F. Alat Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis evaluasi proyek yaitu pemberian nilai secara subjektif disetiap kriteria dan sub-kriteria kelayakan proyek. Berikut ini kriteria-kriteria yang digunakan dalam praktek untuk evaluasi dan penilaian proyek desain (ADB,2015) 1. Relevance Relevansi adalah sejauh mana proyek yang diusulkan (atau program) cocok dengan prioritas dan kebijakan dari kelompok sasaran, penerima dan donor. Dalam mengevaluasi relevansi suatu proyek atau program berguna untuk mempertimbangkan tujuan dari program ini berlaku / masih berlaku, output dari proyek atau program sudah konsisten dengan tujuan keseluruhan dan pencapaian tujuannya dari proyek atau program dan dengan dampak yang dimaksudkan. Evaluasi relevansi suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi relevansi : (Sabarguna,2008)

6 32 1. Dukungan Kebijakan Tabel 3.2 Sub-Kriteria Evaluasi Relevansi 1. Konsistensi dengan prioritas nasional 1. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan konstitusi. 2. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan undang-undang terkait. 2. Konsistensi dengan orang yang membutuhkan 3. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan pembangunan jangka menengah dan mitigasi perubahan iklim. 4. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan peningkatan kesejahteraan sosial. 5. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan generasi pendapatan yang lebih. 3. Konsistensi dengan komitmen global. 6. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik. 7. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan perjanjian internasional tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya. 8. Tingkat konsistensi dari tujuan proyek dengan pembangunan jangka panjang dan mitigasi perubahan iklim.

7 33 1. Teknologi berbasis sumber daya. 2. Pemilihan Teknologi 3. Masalah Lingkungan 4. Aspek Sosial Budaya 1. Tingkat sumber daya lokal yang digunakan. 2. Aksesibilitas 2. Aksesibilitas pengetahuan proyek dan teknologi untuk masyarakat setempat 3. Pengalihan 3. Pengalihan pengetahuan proyek dan teknologi untuk masyarakat setempat 1. Konsistensi rencana tata ruang. 2. Sustainabillity 3. Peringanan 4. Konsistensi rencana tata ruang. 1. Tingkat konsistensi lokasi proyek untuk rencana tata ruang 2. Tingkat manajemen mempromosikan lingkungan. 3. Tingkat manajemen melindungi keanekaragaman hayati. 4. Tingkat manajemen mengadopsi bencana. 1. Tingkat konsistensi lokasi proyek untuk rencana tata ruang 5. Sustainabillity 2. Tingkat manajemen mempromosikan lingkungan. 3. Tingkat manajemen melindungi keanekaragaman hayati. 6. Peringanan 4. Tingkat manajemen mengadopsi bencana. 1. Lingkungan Masyarakat 1. Tingkat dampak proyek yang diusulkan terhadap perbaikan masyarakat.

8 34 2. Kesetaraan Gender 2. Tingkat dampak proyek yang diusulkan terhadap dukungan kesetaraan gender. 5. Aspek Kelembagaan 3. Perlindungan Budaya 1. Pemerintahan yang baik 2. Kapasitas pemerintahan daerah 3. Tingkat dampak proyek yang diusulkan terhadap perlindungan budaya. 1. Tingkat manajemen menggunakan prinsip pemerintahan yang baik 1. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada peningkatan kapasitas pemerintah daerah 2. Effectiveness Efektivitas adalah ukuran sejauh mana suatu proyek atau program mencapai tujuannya. Dalam mengevaluasi efektivitas suatu proyek atau program berguna untuk mempertimbangkan sejauh mana tujuan yang dicapai atau kemungkinan akan dicapai dan mengevaluasi faktor utama yang mempengaruhi pencapaian atau non-pencapaian tujuan. Penilaian Efektivitas prinsipnya berhubungan dengan menilai hasil kemungkinan intervensi (program, proyek, langkah-langkah kebijakan, reformasi) pada kesejahteraan masyarakat, rumah tangga, dan individu, termasuk pembayar pajak dan pemilih, dan juga pada negara dan "donor". Penilaian efektivitas adalah penilaian tentang bagaimana kebijakan, program dan proyek yang dievaluasi akan mempengaruhi hasil, termasuk risiko hasil yang tidak diinginkan.

9 35 Evaluasi efektivitas suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi efektivitas : (Sabarguna,2008) 1. Aspek Sosial Budaya Tabel 3.3 Sub-Kriteria Efektivitas 1. Konsisten dengan yang dibutuhkan orang. 2. Aspek Mental 1. Konsisten dengan rencana tata ruang. 1. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap kesejahteraan sosial. 2. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap generasi pendapatan lebih. 3. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap politik konvensional dan hak sipil internasional. 4. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap sosial ekonomi konvensional dan hak budaya internasional. 5. Tingkat konsistensi kinerja proyek terhadap Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) dan mitigasi perubahan iklim. 1. Tingkat konsistensi lokasi proyek terhadap rencana tata ruang. 2. Keberlanjutan 2. Tingkat manajemen mendukung keberlanjutan lingkungan 3. Tingkat manajemen melindungi keanekaragaman hayati

10 36 3. Mitigasi 4. Tingkat manajemen mengadopsi mitigasi bencana. 3. Efficiency Secara keseluruhan ada dua langkah kunci efisiensi ketika menilai kualitas proyek potensial: efisiensi ekonomi dan efisiensi kelembagaan. Efisiensi ekonomi secara langsung berkaitan dengan penggunaan optimal dari sumber daya keuangan dan efisiensi kelembagaan yang bersangkutan dengan penggunaan optimal dari sumber daya manusia, proses kelembagaan dan organisasi. Evaluasi efisiensi suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi efisiensi : (Sabarguna,2008) Tabel 3.4 Sub-Kriteria Efisiensi Aspek Ekonomi dan Finansial 1. Kelayakan Finansial 1. Pay back Period 2. Internal Rate of Return 3. Net Present Value 4. Profitability Index 5. Elastisitas hasil proyek untuk pertumbuhan ekonomi 6. Elastisitas hasil proyek untuk pengurangan kemiskinan 7. Elastisitas hasil proyek untuk penciptaan lapangan pekerjaan 8. Konektivitas antar daerah

11 37 2. Stabilitas Ekonomi 1. Tingkat kinerja mencapai kesinambungan fiskal 2. Tingkat kinerja mencapai neraca pembayaran 3. Tingkat kinerja mencapai inflasi yang ditargetkan Berdasarkan Tabel 3.3 hasil analisis kelayakan investasi proyek masuk kedalam sub-criteria yang digunakan dalam menentukan efficiency proyek. Dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan atau pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan kriteria investasi (Gray, et.al. 1993). Kriteria analisis kelayakan investasi terdiri dari : a. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost (pengeluaran) yang telah di-presentvalue-kan. Dalam mengkaji usulan suatu proyek dengan menggunakan metode NPV apabila hasil yang didapat dari perhitungan menggunakan metode ini positif (NPV > 0 ), maka proyek tersebut layak untuk dijalankan. Artinya suat proyek dapat dinyatakan bermanfaat untuk dilaksanakan bila NPV proyek tersebut sama atau lebih besar dari nol. Jika NPV = 0, berarti proyek mengembalikan persis sebesar social opportunity cost faktor produksi modal. Sebaliknya apabila hasil yang

12 38 didapa negatif (NPV < 0 ), maka proyek tersebut dianggap tidak layak. Ini berarti bahwa sumber-sumber yang dipakai untuk proyek tersebut sebaiknya dialokasikan pada penggunaan lain yang lebih menguntungkan. Berikut adalah rumus untuk menghitung NPV (Gray, 2005:65-66): Dimana :???????????? ÆÈ?? NPV B t C t n i = Net Present Value = Benefit atau manfaat bruto proyek pada tahun t = Cost atau manfaat bruto proyek pada tahun t = Umur ekonomis proyek = Social doscount rate b. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit (penerimaan) yang telah di-present-value-kan dan cost (pengeluaran) yang telah dipresent-value-kan sama dengan nol. Dengan demikian IRR ini menunjukkan kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan suatu returns, atau tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh proyek tersebut. IRR akan selalu mendekati besarnya (i) sehingga sering dijadikan pedoman tingkat bunga yang berlaku (i). Berdasarkan kriteria investasi IRR, suatu proyek akan dipilih apabila IRR > social discount rate, sedangkan IRR kurang dari

13 39 social discount rate maka proyek tersebut akan ditolak. Berikut adalah rumus untuk menghitung IRR (Gray,2005:72):????????????? Æ?Ä???? Ä Dimana : IRR = Internal Rate of Return i = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i = Tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV NPV = Net Present Value positif = Net Present Value negatif c. Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit cost ratio adalah perbandingan antara jumlah dari nilai NPV dan investasi awal dengan invetasi awal proyek. Suatu proyek akan dipilih jika BCR > 1, apabila BCR < 1 maka usulan proyek akan ditolak. Berikut adalah rumus untuk menghitung BCR (Rahardjo, 2010):???????? Keterangan : BCR = Benefit Cost Ratio NPV = Net Present Value C = Cost (Biaya) Investasi Awal d. Payback Period (PBP) Payback Period merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang digunakan pada

14 40 investasi awal, jika PBP lebih pendek dari umur proyek maka usul investasi tersebut diterima, jika umur PBP lebih panjang dari umur proyek maka usul investasi tersebut ditolak. Berikut rumus perhitungan PBP (Gray, 2005:79):????? Æ????? È??h?? Dimana : PBP A i t = Payback Period = Besar Angsuran = Tingkat Bunga = Tahun 4. Sustainability Keberlanjutan berkaitan dengan mengukur manfaat dari suatu kegiatan cenderung terus berlanjut atau tidak setelah pendanaan donor telah ditarik. Proyek harus berkelanjutan secara finansial. Evaluasi keberlanjutan suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi keberlanjutan : (Sabarguna,2008) 1. Aspek Sosial Budaya Tabel 3.5 Sub-Kriteria Keberlanjutan 1. Kapasitas Masyarakat lokal 1. Kapasitas untuk keberlanjutan manfaat 2. Kapasitas untuk mempertahankan manfaat

15 41 3. Kapasitas untuk meniru masyarakat lokal dan regional lainnya 2. Aspek Ekonomi dan Finansial 3. Aspek Lingkungan 1. Kapasitas untuk mempertahankan 4. Aspek Kelembagaan 1. Aspek Ekonomi 1. Kapasitas keberlanjutan tanpa dana baru 2. Aspek Finansial 1. Meningkatkan Pendapatan 2. Meningkatkan Manfaat 2. Kapasitas untuk meningkatkan 1. Kapasitas untuk mempertahankan 2. Kapasitas untuk meningkatkan 1. Kapasitas untuk mempertahankan program 2. Kapasitas untuk mempertahankan manfaat 1. Kapasitas untuk meningkatkan manfaat 2. Kapasitas untuk mengurangi polusi 1. Kapasitas untuk mempertahankan organisasi 2. Kapasitas untuk mempertahankan pengelolaan 3. Kapasitas untuk mempertahankan manfaat 1. Kapasitas untuk meningkatkan organisasi 2. Kapasitas untuk meningkatkan manfaat 5. Impact Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh intervensi pembangunan, langsung atau tidak langsung, disengaja maupun tidak. Ini melibatkan dampak utama dan efek yang dihasilkan dari

16 42 aktivitas di pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan dan indikator pembangunan lainnya. Pemeriksaan harus peduli dengan hasil baik yang diharapkan maupun tidak diharapkan dan juga harus mencakup dampak positif dan negatif dari faktor eksternal, seperti perubahan dalam hal perdagangan dan kondisi keuangan. Evaluasi dampak suatu proyek terdapat sub-kriteria yang harus diperhatikan. Berikut sub kriteria dalam mengevaluasi dampak: (Sabarguna,2008) Tabel 3.6 Sub-Kriteria Dampak Aspek Institusional 1. Mengadopsi tata pemerintahan yang baik 1. Tingkat manajemen mengadopsi prinsip 2. Perbaikan Masyarakat pemerintahan yang baik 2. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada peningkatan masyarakat setempat 3. Kesetaraan Gender 3. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada dukungan kesetaraan gender 4. Kapasitas pemerintah daerah 4. Tingkat dampak proyek yang diusulkan pada peningkatan kapasitas pemerintah daerah 5. Pelestarian Budaya 5. Tingkat dampak yang diusulkan pada pelestarian budaya G. Perhitungan Biaya (Cost) Cost atau biaya yang dimaksud disini adalah semua pengeluaran untuk pelaksanaan pekerjaan kontruksi (capital cost atau biaya investasi permulaan) serta biaya operasi dan pemeliharaan setelah pekerjaan

17 43 kontruksi dilaksanakan agar tercapai maksud atau manfaat diadakannya pekerjaan kontruksi tersebut untuk waktu yang optimum. H. Perhitungan Manfaat (Benefit) Manfaat yang dimaksud disini adalah semua manfaat yang bisa dirupiahkan dan perhitungannya langsung berdampak pada pembangunan proyek tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha pengrajin batu alam di Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menganalisis kelayakan usaha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bogor merupakan salah satu kota wisata yang perlu mengembangkan wisata lainnya, salah satunya adalah wisata Batik. Batik merupakan warisan Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pada potensi hutan rakyat yang terdapat di desa/kelurahan yang bermitra dengan PT. Bina Kayu Lestari Group.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK INFRASTRUKUR (STUDI PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN SAYANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA)

PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK INFRASTRUKUR (STUDI PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN SAYANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA) PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK INFRASTRUKUR (STUDI PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN SAYANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang analisis kelayakan usahatani salak nglumut di Gapoktan Ngudiluhur dilakukan di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2014 dan objek penelitian pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2014 dan objek penelitian pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2014 dan objek penelitian pada proyek perumahan Bukit Tirta Nirmala seluas ± 43.869 m² yang dikembangkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV)

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV) 5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang 5.3.1 Net Present Value (NPV) Usaha penangkapan udang, yang dilakukan oleh nelayan pesisir Delta Mahakam dan sekitarnya yang diproyeksikan dalam lima tahun

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyelidiki suatu fenomena dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. menyelidiki suatu fenomena dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2012). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian studi kelayakan ini adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci