ARUS KOMUNIKASI VERTIKAL
|
|
- Farida Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARUS KOMUNIKASI VERTIKAL PADA IKATAN SAPMA PEMUDA PANCASILA DI USU (Studi Deskriptif Kualitatif Arus Komunikasi Vertikal Pada Ikatan Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila di Universitas Sumatera Utara) JOY PRAMADANA MELIALA Abstrak Penelitian ini berjudul Arus Komunikasi Vertikal Pada SAPMA Pemuda Pancasila di USU (Studi Deskriptif Kualitatif Arus Komunikasi Vertikal Pada Ikatan Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila di Universitas Sumatera Utara). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui Arus Komunikasi vertikal pada Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila di Universitas Sumatera Utara. Teori yang digunakan dan dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi Organisasi, Jenis dan Proses Komunikasi Organisasi, Jaringan Komunikasi Organisasi, Komunikasi ke Bawah, Komunikasi ke Atas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan subjek dalam penelitian ini adalah adalah Arus Komunikasi Vertikal SAPMA PP di USU pada Mahasiswa USU yang merupakan anggota SAPMA PP di USU dan objek penelitian adalah Ikatan kepemudaan di Universitas Sumatera Utara yaitu Satuan Mahasiswa dan Pelajar Pemuda Pancasila (SAPMA PP). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu wawancara mendalam, observasi, studi kepustakaan, peneliti mengumpulkan data melalui interview kepada atasan dan bawahan SAPMA PP di USU yang masih aktif, terjun langsung atau observasi langsung ke lapangan selama 15 Agustus Januari Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini bahwa komunikasi vertikal yang terjadi di SAPMA PP di USU berjalan dengan baik dan lancar. Kata kunci : Deskriptif, Arus Komunikasi vertikal, SAPMA PP di USU, Komunikasi Organisasi PENDAHULUAN Konteks Masalah Komunikasi merupakan penggerak organisasi seperti yang dikatakan Rogers bahwa komunikasi adalah darah kehidupan yang mengalir dalam organisasi, komunikasi meliputi semua kegiatan dalam organisasi yang menghasilkan peralatan kerja yang penting akan menimbulkan saling pengertian serta kerjasama yang baik antar anggota organisasi (Rogers dan Agarwala, 1976). Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila di USU atau yang sering disebut SAPMA PP di USU adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler kampus yang merupakan sebuah wadah Mahasiswa USU yang meninggalkan jejak - jejak sejarah kepada generasi berikutnya dengan kegiatan - kegiatan yang nyata, monumental, patut diteladani, dipelihara, dan dilanjutkan. Bukan menjadi SAPMA yang hanya menangani kegiatan-kegiatan yang bersifat ceremonial dan 1
2 sloganis serta berbau politis saja. Menjadikan SAPMA sebagai moral force dan kontrol sosial terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segala aspek. Mengingat pemuda jaman sekarang kurang menunjukan peran kontrol sosial dan moral force yang tangguh seperti pemuda masa lalu ( Downward communication yang terjadi di dalam SAPMA PP di USU berjalan dengan lancar, komunikasi tersebut dapat ditemukan pada saat briefing setelah melakukan event salah satunya. Kegiatan seperti briefing seharusnya berfungsi untuk dapat memotivasi bawahan, memberikan pencerahan-pencerahan dan mengarahkan bawahan agar tetap fokus terhadap target kerja mereka masingmasing. Ketika kegiatan briefing, komunikasi langsung untuk upward communication juga mengharuskan para bawahan untuk melakukan komunikasi dengan atasannya sehingga atasan dapat langsung memberikan solusi dan kebijakan terhadap masalah yang disampaikan oleh bawahan tetapi kegiatan upward communication tersebut tidak berjalan secara efektif, peneliti melihat bawahan tidak terlalu terbuka dengan atasannya terbukti bawahan tidak ada memberi komentar maupun saran pada saat melaksanakan briefing tersebut, bawahan hanya menyetujui apapun yang diinstruksikan atasannya. Jadwal kegiatan tetap lainnya juga mengharuskan atasan dan bawahan untuk melakukan rapat. Ketika melakukan kegiatan ini atasan dalam downward communication memberikan review dan penilaian kerja terhadap masing-masing bawahan. Sementara upward communication yang dilakukan berfungsi untuk saling pengertian dan pertukaran pendapat (sharing) dalam menghadapi permasalahan target organisasi. Oleh karena itu jadwal dibuat tetap, agar penyampaian informasi dari bawahan kepada atasannya akan selalu berkelanjutan sehingga atasan dapat memberikan keputusan tetapi peneliti melihat kegiatan upward communication tersebut tidak berjalan dengan semestinya melainkan bawahan kurang melaukan sharing dengan atasannya dan jarang memberi laporan hasil dari pelaksanaan instruksi tugas dari atasannya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk membahas peranan komunikasi organisasi terhadap berkembangnya organisasi SAPMA PP USU tersebut yang merupakan tempat dilakukannya penelitian ini. Alasan lain peneliti untuk meneliti organisasi ini karena peneliti melihat upward communication yang terjadi di dalam SAPMA PP tersebut tidak terlaksana dengan lancar, bawahan kurang menyampaikan keluhannya kepada atasan mengenai kepemimpin pemimpin mereka selama di SAPMA PP. Kejadian ini membuat peneliti ingin membahas komunikasi vertikal yang terjadi di dalam SAPMA PP di USU. KAJIAN PUSTAKA Paradigma Kajian Kata kunci paradigma konstruktivisme adalah pendekatan antar pesona melalui komunikasi yang berbasis pada konsep diri. Paradigma ini dalam membangun (mengkonstruksi) pemahaman atau makna, secara bersama-sama melalui pemahaman berbasis pada subjek, dengan menggunakan elaborasi kode yang mana, menghargai perasaan, kepentingan, dan sudut padangan orang lain. 2
3 Komunikasi Organisasi Menurut Goldhaber defenisi tentang komunikasi organisasi yaitu organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainly yang artinya komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Goldhaber,1990: 16). Berarti di dalam suatu organisasi terdapat sejumlah orang-orang yang ada di dalamnya yang saling bertukar informasi baik itu antara atasan dan bawahan maupun antara bawahan dan bawahan. Menurut Liliweri ada 3 tujuan utama dari komunikasi organisasi yang terdiri atas tindakan koordinasi, membagi informasi (information sharing) dan Komunikasi bertujuan untuk menampilkan perasaan dan emosi. Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Organisasi Komunikasi dalam organisasi tidak selamanya berjalan dengan mulus seperti yang diharapkan. Seringkali dijumpai dalam suatu organisasi terjadi salah pengertian antara satu anggota dengan anggota lainnya atau antara atasan dengan bawahannya mengenai pesan yang mereka sampaikan dalam berkomunikasi. Robbins meringkaskan beberapa hambatan komunikasi yaitu penyaringan, perspektif selektif, perasaan, bahasa. Usaha-Usaha Mengurangi Hambatan Komunikasi Organisasi Menurut Down, ada empat cara umum yang dapat dilakukan oleh anggota organisasi untuk menambah ketepatan mengkomunikasikan informasi dalam organisasi dengan cara menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi, menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi atau hambatan, menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dengan pemberi informasi, mengembangkan pembuktian gangguan pesan. Jenis dan Proses Komunikasi Organisasi Jenis Komunikasi Organisasi adalah komunikasi lisan dan tertulis, komunikasi verbal dan non verbal, Komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping, komunikasi formal dan informal. Proses Komunikasi Organisasi terdiri dari proses ideasi, proses encoding, proses pengiriman, proses penerimaan, proses decoding, proses tindakan. Jaringan Komunikasi Organisasi Komunikasi formal dapat dapat dibedakan menjadi 2 arah yaitu vertikal dan horizontal. Komunikasi vertikal merupakan proses komunikasi yang dilakukan dari atasan ke bawahan dan sebaliknya. Komunikasi horizontal adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh antar jabatan dengan kedudukan yang sama. Ada 3 bentuk utama arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti proses komunikasi organisasi (Muhammad, 2009:108). 3
4 Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari atas ke bawah. Komunikasi ke bawah biasanya diberikan pimpinan kepada bawahan atau para anggota organisasi dengan tujuan untuk memberikan pengertian mengenai apa yang harus dikerjakan oleh para anggota sesuai dengan kedudukannya. Pesan-pesan tersebut dapat dijalankan melalui kegiatan: pengarahan, petunjuk, perintah, teguran, penghargaan, dan keterangan umum (dalam Muhammad, 2009:107). Fungsi Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) Kegunaan dari komunikasi ke bawah dapat memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja. Secara umum komunikasi vertikal ke bawah dapat diklasifikasikan atas lima tipe antara lain instruksi tugas, rasional, ideologi, informasi, balikan. Bentuk Komunikasi Atasan Kepada Bawahan Pimpinan menyampaikan informasi kepada bawahan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Empat klasifikasi metode yaitu: metode lisan, tulisan, gambar dan campuran dari lisan-tulisan dan gambar. Berdasarkan beberapa penelitian para ahli ditemukan bahwa metode lisan saja paling efektif digunakan untuk situasi memberikan teguran atau menyelesaikan perselisihan di antara anggota organisasi. Metode tulisan saja paling efektif digunakan untuk memberikan informasi yang memerlukan tindakan di masa yang akan datang, memberikan informasi yang bersifat umum, dan tidak memerlukan kontak personal. Sementara itu hasil penelitian setiap level menyatakan metode yang paling efektif adalah metode lisan diikuti tulisan. Mereka juga mengatakan bahwa pemakaian papan pengumuman dan metode tulisan saja kurang efektif digunakan (Muhammad, 2009:115). Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Atasan Kepada Bawahan Arus komunikasi dari atasan kepada bawahan tidaklah selalu berjalan lancar, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain yaitu keterbukaan, kepercayaan pada pesan tulisan, pesan yang berlebihan, timing, penyaringan (Muhammad, 2009: ). Komunikasi ke Atas (Upward Communication) Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan adalah integrasi dan pembaruan (dalam Muhammad, 2009:116). 4
5 Fungsi Komunikasi Kepada Atasan (Upward Communication) Komunikasi ke atas (upward communication) terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a. Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. b. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan. c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya. (Tubbs, Stewart L & Styvia Moss, 2000: 135) Jenis Informasi Yang Dikomunikasikan Kepada Atasan Kebanyakan analisis dan penelitian dalam komunikasi ke atas menyatakan bahwa penyelia dan manajer harus menerima informasi dari bawahan mereka yaitu: 1. Memberitahukan yang dilakukan bawahan tentang pekerjaan, prestasi, kemajuan, dan rencana-rencana untuk waktu mendatang. 2. Menjelaskan persoalan-persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan. 3. Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan. 4. Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan rekan kerja, dan organisasi. (Pace dan Faules, 2005:190). Bentuk Komunikasi Bawahan Kepada Atasan Davis dan Newstrom mengidentifikasi beberapa sarana yang dinilai dapat mendorong komunikasi vertikal arus ke atas (upward communication) adalah: 1) Rapat dan pertemuan (meetings) karyawan, diadakan secara periodik, membicarakan berbagai hal mengenai kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi para karyawan. 2) Kebijaksanaan Pintu Terbuka (Open Door Policies), kebijaksanaan yang mendorong karyawan untuk berinisiasi datang kepada pimpinan mereka untuk membicarakan berbagai hal yang penting dan relevan dengan pekerjaan. 3) Menyediakan Kotak Saran (Box Suggestion) dan penerbitan buletin atau inhouse magazine. Karyawan yang tidak memiliki waktu yang cukup ataupun tidak memiliki keberanian yang cukup, maka media ini dapat menolong mengatasi persoalan yang dihadapinya. 4) Partisipasi dalam kelompok-kelompok sosial yang diadakan perusahaan, guna membangun jalinan komunikasi informal, seperti: olah raga, pertemuan arisan karyawan, rekreasi, dan lain-lain (dalam Muhammad, 2009: 122). 5
6 Kerangka Pemikiran Skema Kerangka Pemikiran Peneliti 1.7 Metodelogi Penelitian Ikatan SAPMA PP di USU Paradigma Konstruktivisme Komunikasi Organisasi Sumber : Peneliti Arus Komunikasi vertikalnya pada SAPMA PP di USU. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Metode dekriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseoraang, lembaga, masyarakat dan lainlain pada saat sekarang berdasarkan fakta fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1995: 63). Kerangka Analisis Komunikasi Organisasi SAPMA PP USU Komunikasi Ke Atas (Upward Communication) 1. Fungsi Informatif 2. Fungsi Regulatif 3. Fungsi Persuasif 4. Fungsi Intergratif Komunikasi Ke Bawah (Downward Communication) 1. Penyampaian Saran 2. Penyampaian Informasi mengenai persoalan pekerjaan 3. Pelaporan mengenai pekerjaan 4. Penyampaian Keluhan 1. Penyampaian Instruksi Kerja 2. Penjelasan tentang mengapa suatu tugas itu perlu dilaksanakan 3. Penyampaian Informasi mengenai peraturan 4. Pemberian motivasi Pembahasan 6
7 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode wawancara mendalam (in-depth interview) Esterberg, (dalam Sugiono,2005: 72) mendefenisikan interview atau wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam topik tertentu. Wawancara mendalam secara umum adalah proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lain. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan (Bungin, 2009: 108). Selain itu, Stainback, (dalam Sugiyono, 2005:72) mengatakan bahwa dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi dimana hal tersebut tidak bisa ditemukan melalui observasi. 2. Observasi Observasi diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan oleh objek tersebut. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada riset kualitatif. Yang diobservasi adalah interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi antara subjek yang diriset (Kriyantono, 2009:108). Observasi ini apabila dilihat dari akurasi data yang diperoleh mungkin dapat diandalkan, namun memerlukan waktu yang cukup banyak. Terutama jika objek pengamatan muncul dalam interval waktu yang lama serta berlangsung pada alokasi waktu yang lama pula (Bungin, 2003:116). 3. Penelitian Kepustakaan Studi Kepustakaan (library research),yaitu dengan cara mengumpulkan semua data yang berasal dari literatur serta bahan bacaan yang relevan dengan penelitian ini. Studi kepustakaan dalam penelitian ini menghasilkan berbagai data yang didapatkan dari buku-buku atau sumber bacaan mengenai komunikasi organisasi. PEMBAHASAN Komunikasi ke bawah (downward communication) berjalan dengan baik terbukti dari atasan selalu memberi saran dan motivasi yang bermanfaat bagi bawahannya yang terlihat pada saat melaksanakan musyawarah yang membicarakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh SAPMA PP itu sendiri, dengan adanya pemimpin yang bijak maka semua kegiatan akan berjalan sukses karena suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan sekali oleh keterampilannya menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan loyalitas kinerja setiap anggota terhadap tugas dan tanggung jawabnya. SAPMA PP di USU juga menerapkan asas kekeluargaan 7
8 yang membuat atasannya menjadi akrab dengan anggotanya karena kegiatan yang ada di dalam SAPMA PP di USU tersebut tidak hanya dilakukan oleh bawahan saja melainkan atasan juga ikut serta dalam melaksanakan kegiatan organisasi tersebut. Komunikasi ke atas (upward communication) yang dilakukan antara bawahan terhadap atasan dalam hal pemberian informasi tugas telah dilakukan dengan efektif. Bawahan telah memiliki hak untuk menyampaikan persoalanpersoalan dan dalam pekerjaan mereka masing-masing yang terlihat pada saat musyawarah dilakukan. Saran-saran dari bawahan kepada atasan juga sangat diterima dengan positif oleh atasan itu sendiri. Dalam hal ini, atasan telah siap untuk melakukan komunikasi upward communication sehingga bawahan merasa tidak sungkan untuk menyampaikan persoalan-persoalan yang mereka alami dalam melaksanakan instruksi dari atasan dan juga dalam hal penyampaian saransaran mereka kepada atasannya. Jika dilihat dari tugas dan tanggung jawab, suatu organisasi terbentuk apabila memerlukan usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini timbul mungkin disebabkan oleh karena tugas itu terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani oleh satu orang saja (Muhammad, 2009:24). Oleh karena itu, adanya komunikasi antara atasan dan bawahan (downward communication) dan juga komunikasi antara bawahan terhadap atasan (upward communication) harus terjalin dengan baik sehingga dapat mencari solusi permasalahan untuk setiap persoalan pekerjaan dalam organisasi. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian pada ikatan SAPMA PP di USU, komunikasi vertikal yang terjadi di dalam Ikatan SAPMA PP di USU berjalan dengan lancar terbukti dengan adanya pertukaran saran antara atasan dengan bawahan dan juga saling memberi motivasi antara atasan dan bawahan yang terbukti dari atasan memotivasi bawahannya dengan memberi kalimatkalimat pujian kepada bawahannya yang melaksanakan tugas dengan baik. Proses komunikasi ke bawah (Downward Communication) juga terbukti lancar dibagian pemberian instruksi tugas, atasan memberi arahan secara rinci instruksi tugas yang harus dilakukan oleh bawahannya, pada pelaksanaan tugas, bawahan juga mendapat penjelasan secara rinci alasan instuksi tersebut harus dilakukan dan dalam hal informasi peraturan juga berjalan dengan lancar yang terbukti dari atasan selalu tegas dalam memberi peringatan dan hukuman bagi bawahan yang melanggar peraturan tersebut dengan lancarnya komunikasi tersebut membuat bawahan melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan instruksi dari atasannya. 2. Proses komunikasi ke atas (Upward Communication) juga berjalan lancar terbukti dari bawahan selalu memberi informasi pekerjaan seperti memberitahu hasil dari pelaksanaan instruksi dari atasan, dalam hal informasi persoalan pekerjaan, bawahan selalu memberitahukan masalah- 8
9 masalah yang di dapat bawahan pada saat pelaksaan instruksi dari atasannya dan dalam hal saran dan keluhan, bawahan selalu memberi saran-saran kepada atasannya apabila atasan membutuhkannya terutama pada saat musyawarah dan bawahan juga terbuka dengan atasannya apabila bawahan tersebut tidak nyaman di dalam organisasi tersebut. Penyampaian informasi yang dilakukan bawahan juga dilaksanakan dengan baik dan efektif dan apabila penyampaian informasi berjalan efektif kedepannya maka mempermudah atasan dan bawahan melaksanakan tugasnya masing-masing. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Saran secara teoritis, bawahan diharapkan dapat ikut berpartisipasi secara aktif untuk datang dalam rapat dan juga menyampaikan saran dan keluhan kepada pimpinan di saat berlangsungnya rapat karena menyampaikan saran dan keluhan yang inovatif akan berpengaruh terhadap kelangsungan operasional sebuah organisasi. 2. Saran dalam kaitan Akademik, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui fungsi komunikasi ke bawah (downward communication) dan fungsi komunikasi ke atas (upward communication). Secara akademis penelitian ini dapat memberikan masukan, dan menambah bahan penelitian, bahan referensi, serta sumber bacaan dikalangan mahasiswa khususnya di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat berlanjut dalam peneltian mengenai komunikasi ke bawah (downward communication) dan komunikasi ke atas (upward communication) pada suatu organisasi. 3. Saran secara praktis, dapat menjadi masukan bagi pihak SAPMA PP USU khususnya tentang komunikasi ke bawah (downward communication) dan komunikasi ke atas (upward communication). Dengan adanya penelitian ini semoga dapat menjadi pertimbangan bagi pihak SAPMA PP USU untuk lebih memperhatikan kenyamanan bawahannya dan mampu menciptakan lingkungan organisasi yang kondusif. DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media. Everett M. Rogers, and Rekha Agarwala Communication in Organization. New York: The Free Press. Kriyantono, Rachmad Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Muhammad, Arni Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara. Nawawi, Hadari Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pace, R. Wayne & Don F. Faules Komunikasi Organisasi: strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Terjemahan: Deddy Mulyana, MA. Ph.D. Remaja Rosada Karya, Bandung. Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET. 9
10 Tubbs, Stewart L,dan Styvia Moss Human Communication: Konteks- Konteks Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sumber lain: (diakses 15 Agustus 2013) 10
FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI
FUNGSI DOWN/UPWARD COMMUNICATION DALAM ORGANISASI (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Down/Upward Communication di PT. Kalbe Farma Tbk, Cabang Medan) Eka Fristiwani Purba Abstrak Penelitian ini berjudul Fungsi
Lebih terperinciWE CANNOT NOT COMMUNICATE
1 WE CANNOT NOT COMMUNICATE (Bateson, 1972) Komunikasi adalah prasyarat kehidupan Manusia, Fakta : KESIMPULAN : 1. Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka untuk berkomunikasi menulis, membaca, berbicara,
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO
KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi terjadi setiap hari dimana saja. Komunikasi merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi terjadi setiap hari dimana saja. Komunikasi merupakan salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan
Lebih terperinciKomunikasi Organisasi W 5
Komunikasi Organisasi W 5 PENGERTIAN Goldhaber (1986) Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.
64 BAB V ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Dari hasil deskripsi dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang selalu hidup berkelompok bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan bertahan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan Distribusi Penjualan PT. Putri Daya Usahatama adalah suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi, apapun bentuknya selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Thoha (2007:113) menyatakan Organisasi merupakan
Lebih terperinciTEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI
Modul ke: 09 SOFIA Fakultas ILMU KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKASI TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI AUNUL, M.SI Program Studi BROADCASTING http://www.mercubuana.ac.id TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)
KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, badan musyawarah, komisi, badan legislasi daerah, badan anggaran, badan kehormatan, dan alat kelengkapan lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate) sebab setiap manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri dan akan selalu memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. 1 Setiap hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi adalah salah satu sumber pendidikan yang memerlukan komunikasi secara komunikatif. Robert mengatakan bahwa ciri peradaban manusia yang bermasyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki
Lebih terperinciJARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN JARINGAN KOMUNIKASI Pokok Bahasan 1. Jaringan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations 09 42008 Abstrak Modul ini menjelaskan tentang jaringan
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta
Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciIklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja
Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan) Maya Angelia ABSTRAK Penelitian ini berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan aktivitasnya. Komunikasi merupakan unsur pokok dalam suatu organisasi karena di dalam organisasi
Lebih terperinciKomunikasi Organisasi
Modul ke: Komunikasi Organisasi Manajemen & Komunikasi dalam Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Organisasi pada dasarnya adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memusatkan perhatian pada
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi,
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Etika Komunikasi Dalam Konteks Organisasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah. Efektivitas kerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Efektivitas kerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi, dalam hal ini adalah organisasi pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciKOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciSTRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER
STRATEGI KEPEMIMPINAN ORGANISASI PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT AREA SALES MANAGER (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Organisasi Upward dan Downward Dalam Kepemimpinan PT.Bank
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam menjalani kehidupan, manusia tidak akan pernah terlepas dari lingkungan sosial. Dalam menjalani kehidupan tersebut tentunya manusia sering menjalin interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Komunikasi dapat diterapkan dimanapun dan kapanpun. mempertukarkan, juga menginterprestasikan pesan-pesan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari sosialisasi, interaksi, dan komunikasi satu sama lain. Komunikasi sangat penting karena melalui komunikasi,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dalam menjawab fokus penelitian yaitu Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal melalui Gaya Kepemimpinan periode Maret sampai dengan Juni 2014
Lebih terperinciStruktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki
Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
24 II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Perusahaan atau organisasi dapat maju dan berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dengan manajemen yang baik. Peranan manajemen sangat menentukan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan organisasi dan memberi kemajuan bagi organisasi karena mempunyai fungsi persuasif,
Lebih terperinciR. R Dinar Soelistyowati
Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 APLIKASI KOMUNIKASI ORGANISASI UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BUMN R. R Dinar Soelistyowati Universitas Persada
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam kelangsungan hubungan di dalam sebuah kelompok ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sangat diperlukan untuk kelangsungan kehidupan manusia, termasuk dalam kelangsungan hubungan di dalam sebuah kelompok ataupun organisasi. Dimana komunikasi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai
Lebih terperinciLampiran 1. Panduan Pertanyaan
LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan
Lebih terperinciPENTINGNYA KOMUNIKASI
KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi PENTINGNYA KOMUNIKASI Barnard
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO
PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO Liliana Setiawan/ Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos.,M.Si. Program Studi Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran
Lebih terperinciDisusun Oleh: SRITOMI YATUN A
PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap anggota organisasi. Komunikasi penting bagi suatu organisasi karena. organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
9 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian pula halnya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Iklim komunikasi organisasi, menurut Pace dan Faules (2005 :147) merupakan gabungan dari persepsi-persepsi, berkenaan dengan peristiwa komunikasi, perilaku
Lebih terperinciHubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi
Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Summary Skripsi Penyusun Nama : Khairunnisya Sholikhah NIM : 14030110151036
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode, secara harfiah berarti cara. Selain itu, metode berasal dari bahasa Yunani, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), metode bisa berarti suatu prosedur
Lebih terperinciPERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. Fatma Wardy Lubis
PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Fatma Wardy Lubis Abstract: It can not denie communications is recessary for human. By communications people can interact each other in everyday life, at work,in relationship,
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI
Modul ke: KOMUNIKASI ORGANISASI KONSEP UTAMA KOMUNIKASI ORGANISASI Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id 1. Komunikasi Komunikasi adalah
Lebih terperinciHAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal
HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan
Lebih terperinciBab 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Bab 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Mengapa komunikasi penting? 1. Komunikasi adalah proses melalui fungsifungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari interaksi antara individu-individu organisasi yaitu interaksi antara semua orang yang ada didalam organisasi
Lebih terperinciterhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas
Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas
Lebih terperinciKeterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi
KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi Definisi Komunikasi 1) The
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Rachmat
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Menurut Sugiyono 33 Setiap penelitian berpegang pada paradigma tertentu untuk mengumpulkan fakta dan data sebagaimana dipergunakan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk
Lebih terperinciAUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI
JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA AUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI HORISONTAL DEPARTEMEN FRONT OFFICE SINGGASANA HOTEL SURABAYA Stephani Firmawan Panghegar,
Lebih terperinciKOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Komunikasi dalam Organisasi Pengertian Komunikasi proses dimana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis. the process
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi
Lebih terperinciBAB. 3 METODE PENELITIAN
BAB. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu tindakan penting dalam kehidupan manusia. Begitu pula dalam dunia pendidikan, komunikasi dipandang perlu karena akan mengantarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan unsur pokok pada suatu organisasi karena di dalam organisasi terdapat interaksi sosial berlandaskan adanya pertukaran makna. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan sebagian dari masalah-masalah yang paling sering dibahas dalam kebanyakan organisasi. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya kerja atau cara bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain (Thoha,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain (Thoha, 1992:163). Pada dasarnya komunikasi sangat berperan
Lebih terperinciPERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA
PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA Mardani Eka Ningrum, SE Kasubag Perencanaan Sistem Informasi APSI Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAK Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal
Lebih terperinciKomunikasi Organisasi
Modul ke: Komunikasi Organisasi Alian Informasi (Bagian pertama) Fakultas KOMUNIKASI Ida Anggraeni Ananda Program Studi Public Relarions Pola & Arah Downward Comm Upward Comm Horizontal Comm Penyebaran
Lebih terperinciKOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT Eka Nopera Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information about
Lebih terperinciMembangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja
Review / Ulasan Edisi 1 No. 3, Juli September 2014, p.16-22 Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Agung Basuki Widyaiswara Madya pada Badan Pendidikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Teori teori Umum Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori. Fungsi dari teori dalam melakukan penelitian adalah membantu peneliti menerangkan
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 (UAS)
Penempatan Pegawai Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 (UAS) Komunikasi SN 322023 PERILAKU ORGANISASI 1 Proses pemindahan informasi dan pengertian antara dua orang atau lebih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan membuat perusahaan sudah mulai berfikir bagaimana
Lebih terperinci2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk
Lebih terperinciMANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DALAM ORGANISASI Chapter KOMUNIKASI Definisi Komunikasi : Proses pertukaran dan pemahaman informasi yang dilakukan dua orang atau lebih, biasanya dengan tujuan memotivasi
Lebih terperinciPERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1
Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami bagaimana komunikasi dalam organisasi SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI
Modul ke: 06 Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Pokok Bahasan 1. Bentuk Komuniaksi Organisasi 2. Pola dan Arah Aliran Informasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi Public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta maupun pemerintah, komunikasi memegang peranan penting didalamnya. Komunikasi sangat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu iklim persaingan dan memiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi menurut Himstreet and Baty dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi semakin kompleks dan sangat penting dirasakan
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komunikasi semakin kompleks dan sangat penting dirasakan oleh setiap manusia. Hal tersebut semakin nyata dan jelas terlihat oleh kita
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI SESI 2 / KOMUNIKASI BISNIS PRODI MANAJEMEN SEMESTER 7 STIE YASA ANGGANA GARUT
KOMUNIKASI ORGANISASI SESI 2 / KOMUNIKASI BISNIS PRODI MANAJEMEN SEMESTER 7 STIE YASA ANGGANA GARUT PENTINGNYA BERKOMUNIKASI EFEKTIF Komunikasi adalah prasyarat kehidupan Manusia, Fakta : 1. Individu menghabiskan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik diantara sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan. Komunikasi internal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Penelitian Salah satu aspek yang berkenaan dengan sumber daya manusia yang harus diperhatikan oleh organisasi adalah motivasi kerja para pegawainya yaitu kesediaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni
91 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni pengorganisasian data kedalam pola-pola yang saling berhubungan, serta setiap kategori maupun sistem yang ada. Pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam
134 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam penelitian yang berjudul Pengaruh komunikasi internal terhadap komitmen organisasi pada Biro Kepegawaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi saat ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah maju pesat, ditandai dengan semakin berkembangnya segala kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung
BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
122 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, tetang tingkat kepuasan komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia stasiun Jawa
Lebih terperinciKOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinci