Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Instrumen Pembiayaan APBN dan Investasi Berbasis Syariah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Instrumen Pembiayaan APBN dan Investasi Berbasis Syariah"

Transkripsi

1 Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Instrumen Pembiayaan APBN dan Investasi Berbasis Syariah Direktorat Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Republik Indonesia Jakarta, Maret 2013

2 AGENDA 1 Mengenal Sukuk Negara 2 Sukuk Negara sebagai Sumber Pembiayaan APBN 3 Program Penerbitan Sukuk Negara 4 Sukuk Negara sebagai Instrumen Investasi 4 Sukuk Negara: Peluang dan Tantangan

3 1 Mengenal Sukuk Negara

4 Apa itu Sukuk? Bahasa Arab: Singular Sakk Plural Sukuk Definisi: Dokumen, Sertifikat, atau Bukti Kepemilikan. Sharia Standards No.17: Investment Sukuk are certificates of equal value representing undivided shares in ownership of tangible assets, usufructs and services or (in the ownership of) the assets of particular projects or special investment activity. 4

5 Determinan Struktur Sukuk Kesesuaian Syariah Fatwa & Opini Syariah Perspektif Penerbit Perspektif Investor Pemenuhan Aspek Hukum Ketersediaan Peraturan Kesederhanaan dan Dokumen Transaksi Underlying STRUKTUR SUKUK Tenor Tingkat Pengembalian Tetap/Variabel Tradability Diterima secara lokal dan global Jenis Struktur Sukuk Sale Based Ijarah Based Partnership Based a. Murabahah b. Istishna c. Salam a. Ijarah atas barang (tangible assets) b. Ijarah atas hak manfaat (usufruct) c. Ijarah atas jasa (services) a. Musyarakah b. Mudharabah c. Wakalah d. Muzara ah e. Mugharasah f. Musaqah 5

6 Apa itu Surat Berharga Syariah Negara? Definisi Surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta Asing. (UU No.19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara) Tujuan Pembiayaan APBN termasuk membiayai pembangunan proyek Manfaat Diversifikasi instrumen pembiayaan APBN Alternatif instrumen investasi Memperluas basis investor Mengoptimalkan penggunaan BMN Mengembangkan pasar keuangan syariah Membiayai pembangunan proyek Pemerintah Menciptakan benchmark sukuk 6

7 Dasar Hukum UU No. 19/2008 tentang SBSN: Mengatur penerbitan Sukuk Negara oleh Pemerintah Pusat. Memberikan koridor hukum bagi pengelolaan Sukuk Negara yang transparan, dan akuntabel: Kewenangan Pemerintah untuk menerbitkan Sukuk Negara. Pendirian Perusahaan Penerbit SBSN (SPV). Penggunaan BMN dan proyek pemerintah sebagai underlying asset. Memberikan kepastian hukum bagi investor: Pembayaran imbalan dan pokok oleh Pemerintah. Pemenuhan prinsip-prinsip syariah. Peraturan Pelaksanaan UU SBSN: PP terkait Perusahaan Penerbit SBSN. PMK terkait Penerbitan SBSN di Pasar Dalam & Luar Negeri. PMK terkait Pengelolaan Aset SBSN. 7

8 Perusahaan Penerbit SBSN Penerbitan SBSN dapat dilaksanakan secara langsung oleh Pemerintah atau melalui Perusahaan Penerbit SBSN. (Pasal 6, UU No.19/2008) Merupakan badan hukum khusus yang didirikan berdasarkan UU No.19/2008 tentang SBSN untuk melaksanakan kegiatan penerbitan SBSN. Pendiriannya dengan Peraturan Pemerintah. Special Purpose Vehicle (SPV) dengan tugas: sebagai penerbit SBSN; sebagai fasilitator dalam transaksi Aset SBSN; sebagai Wali Amanat untuk kepentingan Pemegang SBSN. Berkedudukan di Wilayah Hukum Indonesia. Kebijakan lainnya terkait penerbitan dan pengelolaan SBSN ditetapkan oleh Menteri Keuangan. 8

9 Underlying Assets Sesuai prinsip syariah, penerbitan SBSN harus didasarkan pada aset riil yang menjadi dasar penerbitan (underlying asset) untuk mencegah pelanggaran terhadap larangan transaksi uang untuk uang yang cenderung mengandung unsur riba Jenis Underlying Barang Milik Negara Tanah dan bangunan BMN lainnya yang dibeli atau diperoleh dari APBN atau perolehan lainnya yang sah. Dengan persetujuan dari DPR. Proyek/Kegiatan Pemerintah Kegiatan pemerintah yang dialokasikan dalam APBN untuk dibiayai melalui SBSN, meliputi a.l.: - Proyek infrastruktur; - Pengadaan barang/jasa. Jasa Layanan Haji Transportasi; Akomodasi (Pemondokan); Logistik (katering, kesehatan, dll). Underlying asset SBSN (Aset SBSN) bukan collateral/jaminan; Penggunaan BMN sebagai underlying asset SBSN melalui penjualan Hak Manfaat. * * Hak manfaat adalah hak untuk memiliki dan mendapatkan hak penuh atas pemanfaatan suatu aset tanpa perlu dilakukan pendaftaran atas kepemilikan dan hak tersebut (UU No.19/2008 tentang SBSN). 9

10 Imbalan SBSN Jenis Sukuk Participation Based Sale Based Ijarah Based Bagi Hasil Margin Sewa (Ujroh)/Fee Karakteristik Imbalan/Kupon SBSN: Berasal dari hasil transaksi atas underlying asset SBSN (misal: pembayaran uang sewa /ujroh). Dapat bersifat tetap (fixed). Dapat diberikan secara periodik (bulanan atau semesteran). Nilai berupa persentase (%) dari nilai nominal SBSN. Ditentukan dengan mempertimbangkan benchmark harga dalam negeri dan internasional. SBSN Ijarah Sale and Lease Back Sewa atas Barang Milik Negara (Tanah dan/atau Bangunan) SBSN Ijarah Asset to be Leased Sewa atas aset yang dihasilkan dari Proyek- Proyek Pemerintah SBSN Ijarah Al- Khadamat Sewa atas Jasa Layanan Haji Pembayaran imbalan/kupon SBSN dijamin secara penuh oleh Pemerintah, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 19/2008 tentang SBSN. 10

11 Fatwa dan Kesesuaian Syariah Untuk menjamin kesesuaian Sukuk Negara dengan prinsip syariah, penerbitan Sukuk Negara memerlukan Fatwa dan Pernyataan Kesesuaian Syariah (Opini Syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Fatwa adalah suatu ketetapan hukum yang dikeluarkan oleh pihak yang memiliki keahlian di bidang syariah. Fatwa DSN-MUI terkait Sukuk Negara: Fatwa No.69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Fatwa No.70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN Fatwa No.71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back Fatwa No.72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back Fatwa No.76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset to be Leased Setiap penerbitan Sukuk Negara telah mendapat Opini Syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Pernyataan kesesuaian syariah yang dikeluarkan oleh pihak yang memiliki kewenangan dan keahlian di bidang syariah, yang menyatakan bahwa sukuk yang diterbitkan tidak bertentangan dengan prinsip syariah. 11

12 2 Sukuk Negara sebagai Sumber Pembiayaan APBN

13 Program Pembiayaan APBN APBN-P % thd PDB APBN % thd PDB APBN-P % thd PDB APBN % thd PDB Pendapatan Negara dan Hibah 1, , , Belanja Negara 1, , , Surplus/(defisit) Pembiayaan Pembiayaan dari Utang Surat Berharga Negara (Neto) Pinjaman Luar Negeri (Neto) Lain - lain Keterangan : Nominal dalam triliun Rupiah; Pembiayaan dari utang merupakan sumber utama pembiayaan untuk menutup defisit APBN; Lain lain terdiri dari Perbankan Dalam Negeri dan Non-Perbankan Dalam Negeri (seperti Privatisasi, Hasil Pengelolaan Aset, Pinjaman Dalam Negeri, Dana Investasi Pemerintah, PMN, Dana Pengembangan Pendidikan Nasional, dan Kewajiban Penjaminan). Pembiayaan Luar Negeri netto bernilai negatif menunjukkan penarikan pinjaman baru lebih rendah daripada pembayaran cicilan pokok utang LN. 13

14 Perkembangan Rasio Utang Indonesia Terhadap PDB 14

15 Rasio Utang Terhadap PDB Berbagai Negara 15

16 Instrumen Pembiayaan APBN SBN SUN Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Obligasi Negara (ON) Wholesale: Domestik Global Ritel (ORI) Instrumen Pembiayaan APBN SBSN Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) Sukuk Negara Wholesale: Domestik (IFR & PBS) Global (SNI) Pinjaman Pinjaman Luar Negeri Pinjaman Dalam Negeri Non Tradable (SDHI) Ritel (SR) Project Financing Sukuk (PFS) 16

17 Instrumen Sukuk Negara Seri Struktur sukuk Underlying Imbalan IFR SR SNI SPN-S SDHI PBS Islamic Fixed Rate (IFR) Sukuk Negara Ritel (SR) Sukuk Negara Indonesia (SNI) Ijarah Sale & Lease Back/ Ijarah Asset to be Leased* Barang Milik Negara Surat Perbendaharaan Negara - Syariah (SPN-S) Fixed Rate Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) Ijarah al- Khadamat Jasa Penyelenggaraan Ibadah Haji Project Based Sukuk (PBS) Ijarah Asset to be Leased Proyek-Proyek Pemerintah Tradability Tradable Non-Tradable Tradable Metode Penerbitan Deskripsi - Bookbuilding - Lelang Denominasi rupiah Untuk investor institusi Tenor menengah - panjang Pembayaran Imbalan per semester Bookbuilding Bookbuilding Lelang Private Placement Denominasi rupiah Untuk investor ritel WNI. Tenor pendek Pembayaran imbalan per bulan Denominasi USD Diterbitkan di pasar internasional Tenor menengah - panjang Pembayaran imbalan per semester Denominasi rupiah Untuk investor institusi Tenor pendek (6 bulan) Penjualan dengan diskonto Denominasi rupiah Tenor pendek. Untuk penempatan Dana Haji Pembayaran imbalan per bulan Lelang Denominasi rupiah Untuk investor institusi Tenor menengah - panjang Pembayaran Imbalan per semester * Mulai SR-004 tahun 2012 menggunakan struktur Ijarah Asset to Be Leased 17

18 3 Program Penerbitan Sukuk Negara

19 Milestone Sukuk Negara UU SBSN No.19/2008 Penerbitan pertama Sukuk Negara (IFR) Penerbitan pertama Sukuk Negara Ritel (SR) Penerbitan pertama Global Sukuk (SNI) Penerbitan pertama Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) Lelang Sukuk Negara pertama (IFR) 2009 Lelang Sukuk Negara secara reguler (IFR), penerbitan SR & SDHI 2010 Penerbitan pertama Islamic T- Bills (SPN-S) Lelang pertama Project Based Sukuk (PBS) Lelang Sukuk Negara secara reguler (IFR), penerbitan SR & SDHI 2011 Lelang SBSN Tambahan (Green Shoe Option/GSO) pertama Lelang Sukuk Negara secara reguler (PBS, SPN-S & IFR), penerbitan SR, SDHI & SNI Penyiapan penerbitan Project Financing Sukuk (PFS)

20 Penerbitan Sukuk Negara 20,000,000 (IDR million) Total Penerbitan SBSN ytd 15,000,000 10,000,000 5,000, Mar 4, 2013 Total IFR = Islamic Fixed Rate 4,699,700 1,277,000 6,150,000 4,610, ,000-17,136,700 SR = Retail Sukuk - 5,556,290 8,033,860 7,341,410 13,613,805 14,968,875 49,514,240 SNI = Global Sukuk - 7,031,700-9,035,000 9,639,000-25,705,700 SDHI = Hajj Fund Sukuk - 2,686,000 12,783,000 11,000,000 15,342,000-41,811,000 SPN-S = Islamic T-Bills ,320,000 1,380, ,000 3,400,000 PBS = Project Based Sukuk ,714,000 1,850,000 18,564,000 Total 4,699,700 16,550,990 26,966,860 33,306,410 57,088,805 17,518, ,131,640 20

21 Outstanding Sukuk Negara Sumber: DJPU, Kemenkeu (data per 28 Februari 2013) * Kurs tgl 28 Februari 2013 USD1=Rp9.684,- 21

22 Lelang SBSN Pengertian: Penjualan SBSN yang diikuti Peserta Lelang, BI, dan LPS, dengan cara mengajukan penawaran pembelian dalam periode waktu yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya, melalui sistem yang disediakan Agen Lelang SBSN (PMK 05/2012) Seri yang dilelang 22

23 5,56 8,03 7,34 Triliun Rp 13,61 14,97 Sukuk Negara Ritel Merupakan Sukuk Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan WNI melalui agen penjual (dibuktikan dengan KTP) investor Volume penerbitan (LHS) Jumlah investor (RHS) Tenor (th) ,5 3 Imbalan 12,00% 8,70% 8,15% 6,25% 6,00% Akad Ijarah sale and leased back Ijarah asset to be leased 0 23

24 Sukuk Negara Ritel Tujuan dan Manfaat Penerbitan : Memberikan alternatif instrumen ritel yang berbasis syariah bagi investor. Memberikan kesempatan kepada investor kecil untuk berinvestasi dalam instrumen pasar modal yang amanah & menguntungkan. Memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi dari savings-oriented society menjadi investment-oriented society. Distribusi Jumlah Investor berdasarkan wilayah Distribusi Jumlah Investor berdasarkan profesi Terms & Conditions Sukuk Negara Ritel seri SR-005 tahun 2013 Akad Ijarah Asset to be Leased Underlying Asset Proyek APBN 2013 Penerbit Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia Tgl Penerbitan/Setelmen 27 Februari 2013 Tanggal Jatuh Tempo 27 Februari 2016 Imbalan Fixed Coupon 6,00 % p.a. Nominal per Unit Rp ,- Harga per Unit At par (100%) Minimum Pemesanan Rp ,- dan kelipatannya Maksimum Pemesanan Rp ,- Nominal Pelunasan At par (100%), Bullet payment Tradability Tradable, dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Februari 2013 Target Investor Individu Warga Negara Indonesia (WNI) 24

25 Global Sukuk Tujuan dan Manfaat Penerbitan : Benchmarking. Perluasan basis investor, dan Natural hedging atas kewajiban valas Pemerintah. Distribution by Demography Indonesia 20% Middle East & Islamic 30% Asia (excluced Indonesia) 23% US 12% Europe 15% Distribution by Type of Investors Banks 35% Funds 40% Central Banks & Sovereign Wealth Funds 17% Private Banks 5% Insuranse 3% Terms & Conditions Islamic Global Medium Term Notes Program tahun 2012 No Deskripsi Keterangan 1 Format Islamic GMTN Program, Reg S/144 A BBB- (Fitch) 2 Rating BB+ (Standard & Poor s) Baa3 (Moody s) 3 Program Size USD3 miliar 4 Total volume pemesanan (initial drawdown) USD5,3 miliar 5 Volume penerbitan (initial drawdown) USD1 miliar (ekuivalen dengan Rp9,6 triliun)* 6 Tanggal penerbitan/setelmen 21 November Tanggal jatuh tempo 21 November Imbalan Fixed 3,3% p.a (fixed) 9 Periode pembayaran imbalan Semi annual, setiap tanggal 21 bulan Mei dan November 10 Struktur/Akad Ijarah sale and lease back 11 Listing Singapore Stock Exchange 12 Law English Law and Indonesian Law 25

26 Sukuk Dana Haji Indonesia Tujuan dan Manfaat Penerbitan Mengoptimalkan pengelolaan Dana Haji melalui penempatannya pada instrumen investasi yang aman dengan imbal hasil yang kompetitif, proses penempatan yang hati-hati, transparan dan akuntabel. Mengoptimalkan pemanfaatan Dana Haji sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN yang berkelanjutan. KARAKTERISTIK Metode Penerbitan : Private Placement Tradability: Non-Tradable Akad: Ijarah Al Khadamat Underlying Asset: Pelayanan Haji Penerbit : Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia Per 28 Februari 2013, terdapat 15 seri SDHI outstanding dengan total penempatan sejumlah Rp35,78 triliun. 26

27 4 Sukuk Negara sebagai Instrumen Investasi

28 Perbandingan Sukri & ORI PERSAMAAN Diperuntukkan bagi investor ritel di pasar perdana. Diterbitkan oleh pemerintah. Risiko gagal bayar tidak ada (zero risk). Dijual pada harga par di pasar perdana. Imbalan dibayarkan setiap bulan sampai dengan jatuh tempo. PERBEDAAN Sukuk Negara Ritel berbasis syariah dengan akad Ijarah, sedangkan ORI merupakan IOU-paper. Sukuk Negara Ritel memerlukan fatwa/opini syariah sedangkan ORI tidak. Sukuk Negara Ritel menggunakan underlying asset. 28

29 Perbandingan Beberapa Instrumen Investasi di Pasar Keuangan Perbandingan Saham Reksadana Terproteksi Deposito Sukuk Negara Ritel Return Dividen Kenaikan Nilai Aktiva Bersih Bunga Imbalan/sewa, di atas suku bunga deposito Bank BUMN pada saat penerbitan. Pasar sekunder dan potensi capital gain Ada Tidak dapat diperdagangkan Tidak ada Ada Masa jatuh tempo Tidak ada Ada Ada Ada Jaminan Pemerintah Tidak ada Tidak ada Ada, jumlah terbatas Ada 29

30 Keuntungan Berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel S Syar i Penerbitannya sesuai dengan prinsip syariah serta telah mendapatkan fatwa dan opini syariah dari DSN MUI A Aman Pembayaran pokok dan imbalan sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh negara dengan Undang-Undang L Likuid Dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Dapat dijadikan sebagai jaminan. A Adil Nilai sukuk sesuai dengan underlying asset/ underlying transaction. Tingkat imbalan sesuai dengan kondisi pasar. M Menguntungkan Tingkat imbalan tetap sampai dengan saat jatuh tempo. Berpotensi memperoleh capital gain. Pajak terhadap SBSN lebih kecil (15%) dibandingkan dengan deposito/tabungan (20%) 30

31 5 Sukuk Negara: Peluang dan Tantangan

32 Peluang & Tantangan Sukuk Negara PELUANG Perkembangan institusi keuangan syariah yang pesat Tingginya demand atas instrumen keuangan syariah Basis investor sukuk yang lebih luas, mencakup syariah dan konvensional Market share produk keuangan syariah yang masih kecil dibandingkan produk keuangan konvensional Tingginya kecenderungan negara-negara yang berpenduduk minoritas muslim untuk mengadopsi konsep keuangan syariah TANTANGAN Kompleksitas struktur sukuk Keterbatasan pengetahuan publik terhadap sukuk Regulasi perpajakan yang belum diharmonisasikan Inovasi produk yang kompetitif dengan konvensional Ketersediaan underlying assets Terus meningkatnya peringkat kredit (credit rating) Indonesia. Pasar sekunder sukuk yang relatif belum berkembang Komitmen Pemerintah dalam mengembangkan industri keuangan syariah domestik. 32

33 Pasar Sukuk Negara Domestik Primary Market Kondisi Saat Ini Secondary Market Partisipasi investor syariah rendah Bid yield belum mencerminkan fair price (higher yield expectation) Belum ada benchmark series Belum ada Dealer Utama Size issuance relatif kecil Kekurangan supply Perspektif buy and hold Volume & frekuensi perdagangan relatif rendah Belum terdapat Islamic benchmark Tidak ada market makers (kuotasi harga) Rendahnya partisipasi investor syariah Program Pengembangan Peningkatan supply (regular issuance, reopening, green shoe options) Buyback & switching Pengembangan produk (diversifikasi struktur akad & underlying) Pembentukan Primary Dealers Pembentukan benchmark series & yield curve Transparansi harga Mendorong Sukuk Negara sebagai instrumen likuiditas perbankan syariah Mendukung kebijakan Bank Sentral menggunakan Sukuk Negara sebagai instrumen operasi moneter syariah Pengembangan infrastuktur pasar (trading system & Repo) Perluasan basis investor Investor relationship & Koordinasi dg institusi/ lembaga pasar modal (SRO, Regulator dan lembaga penunjang) Sosialisasi & publikasi 33

34 Penghargaan atas Sukuk Negara credit IFR 2008 Best Deal of The Year & Best Sovereign Deal of The Year in Southeast Asia (Alpha South East Asia) The Asset Triple A Islamic Deal of The Year & Triple A Best Sovereign Sukuk (The Asset Asian Award) Rp 4,7 Trillion Sukuk Ijara Voted as The Best of Sovevereign Sukuk (The Asset Asian Award) PP SBSN (Issuer) Voted as The Islamic Deal of The Year (The Asset Asian Award) Voted As Islamic Deal Of The Year (The Asset Asian Award) Sukuk Negara Ritel 2009 Indonesia Deal of The Year 2008 (Islamic Finance News) Best Islamic Deal & Best Indonesia Capital Markets Deal (International Finance Review) Islamic Deals of the Year 2009 (Islamic Finance News) Best Sovereign Deal in Southest Asia 2009 (Alpha South East Asia) Sukuk Global 2009 Sukuk Global 2011 Sukuk Negara Ritel 2011 Best Deal in Indonesia 2009 (The Asset Asian Award) Best Islamic Financing 2009 (Finance Asia) Islamic Finance Deal Of The Year 2009 (Credit Magazine) Islamic News Deals Of The Year 2009 (Islamic Finance News) Islamic Deal Of The Year 2009 (International Financing Review Asia) Country Deals Of The Year 2009 (Asiamoney) Best Sukuk Deal (Euromoney Islamic Finance Awards) Indonesia Deal of The Year (Islamic Finance News) Indonesia Deal of The Year (Islamic Finance News) Indonesia Best Islamic Deal (The Asset Triple A Awards) Sukuk Global Best Islamic Deal of the Year (IFR Asia) 2012 Best Sovereign Bond (Alpha Southeast Asia) 34

35 Pertanyaan, Informasi dan Saran: Direktorat Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI Telp , Fax

36 Skema SBSN Ijarah Sale and Lease Back Penerbitan &Pembayaran Imbalan SBSN MoF - GOI (Obligor/Originator) 1a. Sale of Asset (Beneficial Title) 1d. Proceeds (Pembayaran atas Aset) 2a. Lease of Asset SPV (Issuer/ Trustee) 1b.Sukuk issuance 1c. Proceeds (Pembayaran atas sukuk) Investors 2b. Periodic Lease Payment 4a. Sukuk Redemption Paying Agent 4b. Sukuk Redemption 3. Sale of Asset SPV (Issuer/ Trustee) 5. Sukuk Investor MoF - GOI (Obligor/Originator) Ijarah Sale & Lease Back adalah Jual beli suatu aset yang kemudian pembeli menyewakan aset tersebut kepada penjual. Akad yang digunakan adalah akad bai (jual beli) dan akad ijarah (sewa) yang dilaksanakan secara terpisah Aliran Dana Aliran Sekuritas /dokumen

37 Keterangan Skema SBSN Ijarah Sale and Lease Back I. PENERBITAN SBSN: 1a. Penjualan hak manfaat Barang Milik Negara (BMN) oleh Pemerintah kepada Perusahaan Penerbit SBSN untuk digunakan sebagai Aset SBSN (Akad Bai ). 1b. Penerbitan SBSN oleh Perusahaan Penerbit SBSN sebagai bukti atas penyertaan/ kepemilikan investor terhadap Aset SBSN. 1c. Dana hasil penerbitan SBSN dari investor (pembeli SBSN) kepada Perusahaan Penerbit SBSN 1d. Pembayaran atas pembelian hak manfaat Aset SBSN oleh Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah. II. PEMBAYARAN IMBALAN SBSN: 2a. Penyewaan Aset SBSN oleh Pemerintah untuk digunakan dalam operasional pemerintahan sehari-hari (Akad Ijarah). 2b. Pembayaran Imbalan (ujrah) atas penyewaan Aset SBSN oleh Pemerintah sebagai penyewa (Musta jir/lessee) kepada Pemegang SBSN selaku pemberi sewa (Mu jir/lessor) melalui Agen Pembayar. III. JATUH TEMPO SBSN: 3. Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari pemegang SBSN melalui Perusahaan Penerbit SBSN (Akad Bai ). 4a&4b Pembayaran atas pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah kepada pemegang SBSN melalui Agen Pembayar sebagai pelunasan SBSN 5. Jatuh tempo SBSN

38 Skema SBSN Ijarah Al-Khadamat

39 Keterangan Skema SBSN Ijarah Al-Khadamat 1. Perjanjian penyediaan jasa layanan haji oleh Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah (akad ijarah al-khadamat) 2. Penerbitan SBSN (Sukuk Dana Haji Indonesia/SDHI) oleh Perusahaan Penerbit SBSN sebagai bukti atas bagian penyertaan/kepemilikan investor terhadap Aset SBSN berupa jasa layanan haji 3. Dana hasil penerbitan SBSN dari investor (pembeli SBSN) kepada Perusahaan Penerbit SBSN 4. Pemberian kuasa (wakalah) dari Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah untuk pengadaan jasa layanan haji 5. Penyerahan dana pengadaan jasa layanan haji dari Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah. 6. Pengadaan jasa layanan haji oleh Pemerintah selaku Wakil. 7. Laporan pengadaan jasa layanan haji dari Pemerintah selaku Wakil kepada Perusahaan Penerbit SBSN selaku Muwakkil 8. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) pengadaan jasa layanan haji antara Pemerintah dengan Perusahaan Penerbit SBSN 9. Pembayaran ujrah jasa layanan haji oleh Pemerintah selaku pengguna jasa (Mu ajjir) kepada Pemegang SBSN selaku penyedia jasa (Ajir) melalui Agen Pembayar 10. Dana pelunasan SBSN 11. Jatuh tempo SBSN

40 Skema SBSN Ijarah Asset to be Leased INVESTOR 3. Penerbitan SBSN 4. Proceeds 8. Pembayaran Imbalan SBSN 12. Pelunasan SBSN GoI 1. Pemesanan obyek ijarah 6. Akad Ijarah Asset to be Leased PP SBSN 2a. Pemberian kuasa (Akad Wakalah ) pembangunan Proyek 2b. Akad Bai atas Barang Milik Negara (jika diperlukan) GoI - Penyewa - Pembeli 7. Pembayaran uang sewa (ujrah) 10. Pembelian Aset SBSN pada saat jatuh tempo (akad bai ) A. Penerbit B. Wali amanat C. Pemberi Kuasa D. Pemberi Sewa 5. Proceeds 9. BAST Proyek Wakil/ Penerima Kuasa 11. Pembayaran Aset SBSN Pembangunan Proyek : Akad/perjanjian : Cash flow

41 Keterangan Skema SBSN Ijarah Asset to be Leased I. Penerbitan SBSN: 1. Pemesanan Obyek Ijarah dengan spesifikasi tertentu oleh Pemerintah kepada Perusahaan Penerbit SBSN (PP SBSN) untuk disewa melalui akad Ijarah Asset to be Leased. 2a. Pemberian kuasa (Wakalah Agreement) oleh PP SBSN kepada Pemerintah dalam rangka pembangunan proyek yang akan dijadikan sebagai obyek Ijarah. 2b. Pembelian (Akad Bai ) tanah dan/atau bangunan yang berupa Barang Milik Negara yang akan dijadikan sebagai bagian obyek Ijarah (dalam hal diperlukan). 3. Penerbitan SBSN oleh PP SBSN sebagai bukti atas bagian penyertaan investor terhadap Aset SBSN 4. Dana hasil penerbitan SBSN (Proceeds) dari investor kepada PP SBSN. 5. Proceeds dari PP SBSN (Pemberi Kuasa) kepada Pemerintah (Wakil). II. Pembayaran Imbalan SBSN 6. Akad Ijarah Asset to be Leased antara Pemerintah (Penyewa) dengan PP SBSN (Pemberi Sewa). 7. Pembayaran uang sewa (ujrah) secara periodik oleh Pemerintah kepada PP SBSN, untuk diberikan kepada investor sebagai imbalan SBSN. 8. Pembayaran imbalan SBSN secara periodik kepada investor melalui Agen Pembayar. 9. Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) proyek antara Pemerintah (wakil) dan PP SBSN (Pemberi Kuasa). III. Jatuh Tempo SBSN: 10. Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari pemegang SBSN melalui Perusahaan Penerbit SBSN (Akad Bai ) pada saat jatuh tempo. 11. Pembayaran atas pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah kepada pemegang SBSN melalui Agen Pembayar sebagai pelunasan SBSN. 12. Jatuh tempo dan Pelunasan SBSN.

42 Dokumentasi Penerbitan Penerbitan Domestik: 1. Dokumen Transaksi (tergantung dari struktur sukuk yang dipilih): Ijarah Sale and Lease Back Ijarah Al Khadamat Ijarah Asset to be Leased 1. Purchase agreement 2. Lease agreement 3. Servicing agency agreement 4. Sale undertaking 5. Purchase undertaking 1. Wakalah agreement 2. Ijarah al-khadamat agreement 3. Procurement report 1. Lease order 2. Wakalah agreement 3. Ijarah Asset to be Leased agreement 4. Servicing agency agreement 5. Sale undertaking 6. Purchase undertaking 2. Dokumen Pasar Modal: a. Offering Memorandum (Prospectus) b. Declaration of Trust 42

43 Dokumentasi Penerbitan (2) Penerbitan Internasional: 1. Dokumen Transaksi: Ijarah Sale and Lease Back 1. Purchase Agreement 2. Lease Agreement 3. Purchase Undertaking 4. Substitution Undertaking 5. Servicing Agency Agreement 6. Agency Agreement 7. Costs Undertaking 2. Dokumen Pasar Modal: a. Offering Memorandum (Prospectus) b. Certificate Purchase Agreement c. Declaration of Trust 3. Closing Documents: a. Regulation S Global Certificate b. Rule 144A Global Certificate 4. Additional document (mandatory): Proclamation issued by National Sharia Board Indonesia Council of Ulama 43

Struktur Akad Sukuk Negara

Struktur Akad Sukuk Negara Struktur Akad Sukuk Negara 1. SBSN Ijarah - Sale and Lease Back 2. SBSN Ijarah - Asset to be Leased 3. SBSN Ijarah - Al-Khadamat 4. SBSN Wakalah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

Seri SR-005. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel.

Seri SR-005. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan www.valburysecurities.co.id 2013 PERKEMBANGAN PASAR KEUANGAN SYARIAH & SUKUK NEGARA

Lebih terperinci

Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN Istilah yang berasal dari Bahasa Arab: (ص ك ( Sakk Singular (ص ك و ك) Sukuk Plural Dokumen, Sertifikat,

Lebih terperinci

Sukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

Sukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan Disampaikan pada acara Marketing seri SR-007 Tahun 2015 Dasar Hukum Undang-Undang: UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2008 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA

Lebih terperinci

Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010

Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI Jakarta, 22 Januari 2010 Agenda I. Dasar Hukum II. Tujuan dan Manfaat Penerbitan III. Investasi Pada

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2009 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA

Lebih terperinci

Sukuk Ritel. Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

Sukuk Ritel. Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan Sukuk Ritel Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan Disampaikan pada acara Marketing Sukuk Ritel seri SR-007 Tahun 2015 Apakah? Sukuk Negara yang dijual kepada individu atau orang

Lebih terperinci

Surat Berharga Syariah Negara

Surat Berharga Syariah Negara Lampiran 13 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2011 I. PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi amanat pasal 16 Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010 I. PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi amanat pasal 16 Undang-Undang

Lebih terperinci

SUKUK. MOHAMAD TOYYIB WIBIKSANA KAJIAN PEKANAN LISENSI 5 Mei 2010

SUKUK. MOHAMAD TOYYIB WIBIKSANA KAJIAN PEKANAN LISENSI 5 Mei 2010 SUKUK MOHAMAD TOYYIB WIBIKSANA KAJIAN PEKANAN LISENSI 5 Mei 2010 Pengertian Sukuk ص ك و ك) ) adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk jamak (plural) dari kata Sakk ( ص ك ك ), yang

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2007 I. Pendahuluan Laporan pertanggungjawaban pengelolaan Surat

Lebih terperinci

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera Investasi Untuk Pembangunan Bangsa Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH Gedung A.A. Maramis II Lantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi dalam ekonomi syariah merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan. Karena dengan berinvestasi, harta yang dimiliki menjadi lebih produktif

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara SUN Ritel Jakarta, 30 November 2017 Pembicara: SANDI ARIFIANTO Kepala Seksi Perencanaan

Lebih terperinci

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 1. Apakah yang dimaksud dengan SR-010? SR-010 adalah Sukuk Negara Ritel seri ke-10 yang merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Penerbitan. Penjualan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.08/2012 TENTANG PENERBITAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa strategi dan kebijakan pembangunan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN)

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN) Jakarta, 30 November 2017 DJPPR Kemenkeu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPATEMEN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Penerbitan. Penjualan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPATEMEN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Penerbitan. Penjualan. No.67, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPATEMEN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Penerbitan. Penjualan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/PMK.08/2009 TENTANG PENERBITAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa strategi dan kebijakan pembangunan

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN) DAN PENGATURANNYA DI INDONESIA

SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN) DAN PENGATURANNYA DI INDONESIA Jurnal Perbankan Syariah Vol. 1 No. 2, November 2016 ISSN: 2527-6344 SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN) DAN PENGATURANNYA DI INDONESIA Rukhul Amin Email: amin_rukhul@yahoo.com Abstrak Surat Berharga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh negaranegara Islam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa strategi dan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA Jakarta, 8 November 2017 DJPPR Kemenkeu @djpprkemenkeu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA INDONESIA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, dan juga observasi dan

BAB V PEMBAHASAN. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, dan juga observasi dan 176 BAB V PEMBAHASAN Data yang dianalisa dalam Tesis ini adalah bersumber dari wawancara dengan beberapa pegawai Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI SUKUK NEGARA RITEL DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI SUKUK NEGARA RITEL DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI SUKUK NEGARA RITEL DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Investasi Sukuk Negara Ritel Akad yang digunakan dalam investasi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa strategi dan kebijakan

Lebih terperinci

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata

Lebih terperinci

sukuk ritel INVESTASI RAKYAT PENUH MANFAAT

sukuk ritel INVESTASI RAKYAT PENUH MANFAAT ritel INVESTASI RAKYAT PENUH MANFAAT Pengertian Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel) adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan

Lebih terperinci

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012 F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012 1. Apakah yang dimaksud dengan Surat Utang Negara? Yaitu surat berharga yang berupa surat pengakuan hutang dari pemerintah dalam mata uang Rupiah maupun Valuta

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.08/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA TABUNGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.08/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA TABUNGAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.08/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA TABUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Investasi Syariah Melalui Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Investasi Syariah Melalui Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Investasi Syariah Melalui Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Direktorat Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Jakarta, November 2017 1

Lebih terperinci

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia Seri ORI004 Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia Struktur ORI004 Penerbit : Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia Masa Penawaran

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA Auditorium Sabang Kantor Pusat DJBC, 2 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan OUTLINE 1 2 Mengenal

Lebih terperinci

PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA

PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA Aula Ged B Lt.5, Sekretariat BPPK, 9 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko OUTLINE 1 2 Mengenal Instrumen

Lebih terperinci

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti PPA Univ. Trisakti XXI Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10 Tugas Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Dosen Pengajar : Ibu Susi Muchtar Mahasiswa

Lebih terperinci

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013 FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013 1 Q Apakah yang dimaksud dengan Surat Utang Negara? A Yaitu surat berharga yang berupa surat pengakuan hutang dari pemerintah dalam mata uang Rupiah maupun Valuta

Lebih terperinci

Investasi Syariah Melalui Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)

Investasi Syariah Melalui Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Investasi Syariah Melalui Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) Direktorat Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Jakarta, November 2017 1

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

LAPORAN HASIL PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA LAPORAN HASIL PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN/SUKUK NEGARA) SERI IFR-0001 DAN SERI IFR-0002 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan RI Jakarta, 26 Agustus 2008 Persiapan

Lebih terperinci

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata

Lebih terperinci

SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN

SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN Salah satu upaya untuk mengatasi kemandegan perekonomian saat ini adalah stimulus fiskal yang dapat dilakukan diantaranya melalui defisit anggaran. SUN sebagai

Lebih terperinci

2015, No Mengingat dengan cara private placement di Pasar Perdana Domestik dengan mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.08/2013 tent

2015, No Mengingat dengan cara private placement di Pasar Perdana Domestik dengan mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.08/2013 tent BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.947, 2015 KEMENKEU. Surat Utang Negara. Rupiah. Valuta Asing. Pasar perdana Domestik. Private Placement. Penjualan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Definisi Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya yang diterbitkan oleh Pemerintah atau lebih dikenal sebagai Surat

BAB I PENDAHULUAN. khususnya yang diterbitkan oleh Pemerintah atau lebih dikenal sebagai Surat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dekade terakhir, pasar obligasi di Indonesia berkembang cukup pesat ditandai dengan semakin beragamnya instrumen utang yang dapat memenuhi kebutuhan investor

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Pembiayaan APBNP 2017 masih didukung oleh peran utang Pemerintah Pusat. Penambahan utang neto selama bulan Agustus 2017 tercatat sejumlah Rp45,81 triliun, berasal dari penarikan pinjaman

Lebih terperinci

No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA Perihal : Kriteria dan Persyaratan Surat Berharga, Peserta, dan Lembaga Perantara,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1229, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Utang Negara. Pasar Internasional. Penjualan. Pembelian Kembali. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137/PMK.08/2013

Lebih terperinci

No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA Perihal : Kriteria dan Persyaratan Surat Berharga, Peserta, dan Lembaga Perantara

Lebih terperinci

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April 2013 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan

Lebih terperinci

PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2

PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2 PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2 BAGI STAF BPKD PEMPROF DKI JAKARTA DI GEDUNG DIKLAT 23 27 MEI 2011 OBLIGASI PEMERINTAH RILYA ARYANCANA Topik KARAKTERISTIK OBLIGASI PEMERINTAH JENIS OBLIGASI

Lebih terperinci

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa No. 70, 2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA APBN. KEUANGAN. Pengelolaan. Pendapatan. Syariah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4852) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Islamic Wealth Management

Islamic Wealth Management Islamic Wealth Management Apakah Anda ingin mencapai tujuan finansial Anda sesuai dengan prinsip Syariah? Ketahui Tujuan Finansial Syariah Anda Apakah produk finansial Syariah itu? Produk finansial syariah

Lebih terperinci

No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA Perihal : Kriteria dan Persyaratan Surat, Peserta, dan Lembaga Perantara, dalam Operasi

Lebih terperinci

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN 1 No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November 2015 2015 SURAT EDARAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Berharga Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Berharga Negara Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Utang Pemerintah Pusat berperan dalam mendukung pembiayaan APBNP 2017. Penambahan utang neto selama bulan September 2017 tercatat sejumlah Rp40,66 triliun, berasal dari penerbitan Surat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.592, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Utang Negara. Valuta Asing. Pasar Perdana. Penjualan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77/PMK.08/2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April 2012 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Penerbitan dan Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara Sehubungan

Lebih terperinci

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 9,35% per tahun Jatuh Tempo 15 Agustus 2012 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA

Lebih terperinci

2015, No b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri Keuang

2015, No b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri Keuang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1705, 2015 KEMENKEU. Pasar. Perdana Domestik. Valuta Asing. Mata Uang Rupiah. Lelang. Surat Utang Negara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH Training of Trainer Modul Regulasi di Pasar Modal Syariah 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN No.12/ 31 /DASP Jakarta, 10 November 2010 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara

Lebih terperinci

Fungsi Pasar Uang. deden08m.com

Fungsi Pasar Uang. deden08m.com Materi 2 Pengertian Pasar Uang (Money Market) Pasar uang (money market) merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor

Lebih terperinci

Saving Bonds Ritel seri SBR002

Saving Bonds Ritel seri SBR002 Saving Bonds Ritel seri SBR002 Definisi Saving Bonds Ritel : adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual yang tidak dapat diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diperoleh dari pasar modal oleh para pemodal (investor), baik informasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat diperoleh dari pasar modal oleh para pemodal (investor), baik informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DISCLAIMER

DAFTAR ISI DISCLAIMER DAFTAR ISI 1. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 2. Realisasi APBNP 2017 dan Defisit Pembiayaan APBN 3. Perkembangan Posisi Utang Pemerintah Pusat dan Grafik Posisi Utang Pemerintah Pusat 4. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memerlukan dana yang bersumber dari luar perusahaan untuk pengembangan usahanya. Dana luar itu, selain berupa pinjaman dari bank dapat pula dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia investasi semakin marak. Banyaknya masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi menambah semakin berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Konsep keuangan berbasis syariah islam (Islamic Finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh

Lebih terperinci

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 5

Lebih terperinci

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset yang dimilikinya. Investor dapat melakukan investasi pada beragam aset finansial, salah satunya

Lebih terperinci

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anjuran atas sistem bagi hasil atau profit sharing, serta larangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. anjuran atas sistem bagi hasil atau profit sharing, serta larangan terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep keuangan Islam berbasis syariah (Islamic finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Potensi ini seharusnya bisa menjadi pasar yang besar bagi industri perbankan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/20/PBI/2014 TANGGAL 28 OKTOBER 2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK 1. Q: Apa latar belakang diterbitkannya

Lebih terperinci

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51 http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan

Lebih terperinci

MEMAHAMI PROJECT BASED SUKUK (PBS)

MEMAHAMI PROJECT BASED SUKUK (PBS) MEMAHAMI PROJECT BASED SUKUK (PBS) Oleh: Eri Hariyanto, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan*) Pendahuluan Dalam trilogi Musgrave disebutkan bahwa Pemerintah melalui kebijakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.572, 2013 KMENTERIAN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Pembelian Kembali. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/PMK.08/ 2013 TENTANG PEMBELIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

ORI OBLIGASI NEGARA RITEL

ORI OBLIGASI NEGARA RITEL ORI OBLIGASI NEGARA RITEL PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK sebagai AGEN PENJUAL Oktober 2011 ORI Outline Sekilas Tentang ORI Cara Pembelian dan Perdagangan ORI Keuntungan dan Risiko Investasi di

Lebih terperinci

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA

PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA Utang merupakan bagian dari kebijakan fiskal yang digunakan sebagai salah satu bentuk pembiayaan ketika APBN mengalami defisit dan untuk membayar kembali utang yang jatuh tempo

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank No. 10/ 46 /DInt Jakarta, 22 Desember 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Sehubungan dengan telah dikeluarkannya

Lebih terperinci

SEKURITISASI SBSN UNTUK PENGEMBANGAN PASAR KEUANGAN SYARIAH INDONESIA. Rifki Ismal. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia

SEKURITISASI SBSN UNTUK PENGEMBANGAN PASAR KEUANGAN SYARIAH INDONESIA. Rifki Ismal. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia SEKURITISASI SBSN UNTUK PENGEMBANGAN PASAR KEUANGAN SYARIAH INDONESIA Rifki Ismal Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia Jl. Pulomas Barat V A no. 32 Jakarta Timur Abstract Pasar Sukuk maupun pasar uang syariah

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 249-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Dokumen Hukum 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan dokumen hukum dan perjanjian dalam rangka penerbitan, pembelian kembali (buy-back), dan penukaran (switching)

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara SUN Ritel Lampung, 13 April 2017 Pembicara DENI WAHIDIN Jabatan: Kepala Seksi

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi - 26-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi 2. IKHTISAR JABATAN: Merumuskan dan melaksanakan kegiatan perencanaan, penyiapan infrastruktur, pelaksanaan, dan penatausahaan transaksi;

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FUNGSI BARANG MILIK NEGARA (BMN) MELALUI SUKUK SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN NASIONAL

OPTIMALISASI FUNGSI BARANG MILIK NEGARA (BMN) MELALUI SUKUK SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN NASIONAL JEBIS Vol. 1, No. 2, Juli Desember 2015 OPTIMALISASI FUNGSI BARANG MILIK NEGARA (BMN) MELALUI SUKUK SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN NASIONAL Norma Rosyidah Universitas Hasyim Asy ari, Jombang Email: norma24.uniar@gmail.com

Lebih terperinci

No. 13/ 20 /DPM Jakarta, 8 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 13/ 20 /DPM Jakarta, 8 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA No. 13/ 20 /DPM Jakarta, 8 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/18/DPM tanggal 7 Juli 2010

Lebih terperinci

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN Perihal: Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Press Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik

Press Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik Spread Yield to maturity Press Release Monthly Bond Market Review September 2015 Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik Kondisi pasar obligasi Indonesia pada bulan September mengalami tekanan

Lebih terperinci

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21 TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21 21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK 1. Q: Apa latar belakang diterbitkannya PBI

Lebih terperinci