KISI-KISI SOAL UJIAN KOMPETENSI TULIS (UK-DSPDI)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KISI-KISI SOAL UJIAN KOMPETENSI TULIS (UK-DSPDI)"

Transkripsi

1 KISI-KISI SOAL UJIAN KOMPETENSI TULIS (UK-DSPDI) Tujuan UK-DSPDI bertujuan melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) peserta didik. Ujian tersebut dilakukan melalui penilaian terhadap kemampuan menguasai langkah pemecahan masalah (problem solving approach) dan pengambilan keputusan (decision making) yang tepat dan benar, guna mengelola masalah kesehatan di bidang IPD, sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan. Materi Materi ujian kompetensi tulis diambil dari bank soal sesuai kisi-kisi soal yang telah ditetapkan. Bank soal disusun berdasarkan kontribusi soal-soal yang dikirim oleh institusi pendidikan, calon peserta ujian atau disusun oleh tim reviewer dan telah lolos review oleh Panitia Pusat. Berikut adalah persentase distribusi materi ujian: % soal Kardiovaskular 11% Pulmonologi 12% Tropik dan Penyakit Infeksi 11% Gastroenterologi 4% Hepato-Billier 4% Endokrin, Diabetes dan Metabolisme 12% Reumatologi 9% Alergi 7% Hematologi-Onkologi Medik 10% Nefrologi 8% Psikosomatik 4% Geriatri 8% 100%

2 Tipe Ujian kompetensi tulis terdari dari 200 soal kasus multiple-choise question (mcq). Ilustrasi soal yang ditampilkan juga dapat berupa hasil EKG, foto rontgen atau media lain yang dapat menggambarkan kondisi pasien yang sesuai dengan kasus soal. Pertanyaan dapat berupa: Patofisiologi/patogenesis/anatomi/etiologi Diagnosis/pengkajian Pemeriksaan penunjang Tata laksana awal sampai dengan tuntas Jenis pertanyaan juga tergantung dengan tingkat kompetensi yang diminta dari setiap daftar materi yang diujikan. Contoh soal ujian kompetensi tulis: Seorang perempuan berusia 70 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan sering lupa sejak 2 bulan terakhir. Pasien menderita hipertensi yang tidak terkontrol sejak 15 tahun. Menurut anak pasien yang mendampingi pasien berobat, dua bulan yang lalu, pasien tiba tiba bicaranya menjadi cadel dan terdapat kelemahan pada sisi tubuh sebelah kanan. Saat itu pasien tidak berobat, namun keluhan cadel dan kelemahan tubuh berangsur-angsur membaik seperti sediakala. Pasien biasanya membantu anaknya berjualan makanan di warung, namun saat ini ia mulai kesulitan, misalnya untuk menyusun menu atau daftar belanjaan. Setelah dilakukan pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE), didapatkan hasil 25/30. Skor basic activity of daily living (ADL) Barthel 20/20. Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah: A. Demensia Alzheimer B. Mild cognitive impairment C. Temporoparietal dementia D. Huntington disease dementia E. Vascular cognitive impairment

3 Kisi-kisi soal Ujian Kompetensi Tulis : No 1 Kardiovaskular Penyakit Jantung Iskemik (angina pektoris stabil, sindroma koroner akut, penyakit jantung iskemik kronik) Gangguan Irama Jantung (SVES, VES, SVT, AF, VT, VF, RBBB, LBBB, AV block) Penyakit Akibat Kelainan Katup Jantung Peradangan pada Jantung (endokarditis infektif, miokarditis, perikarditis) Kelainan Jantung Akibat Penyakit Sistemik 22 (tiroid, rematik, penyakit jaringan ikat) Kelainan pada Pembuluh Darah Penyakit Akibat Gangguan Sirkulasi (syok hipovolemik, syok kardiogenik, gagal jantung akut, gagal jantung kronik, cardiorespiratory arrest) 2 Pulmonologi (kecuali AV block total 3B) PVD, aneurisma aorta, aneurisma diseksi 3B Interpretasi EKG, Kardiomiopati Peripartum, Kor Pulmonale, Penyakit Jantung Kongenital pada Dewasa Penyakit pada Parenkim Paru Tuberkulosis paru, pneumonia, penyakit paru akibat infeksi jamur, penyakit paru akibat mikobakterium atipik, abses paru 3B, atelektasis 3B, acute respiratory distress syndrome (ARDS) 3B, Penyakit Paru Interstisial Penyakit pada Saluran Napas (bronkitis 24 akut, bronkitis kronik, bronkiektasis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) Kanker Paru Penyakit pada Pleura pleuritis TB, efusi pleura, hematotoraks, empyema 3B, pneumotoraks 3B Kegawatdaruratan Paru gagal napas, emboli paru 3B

4 3 4 interpretasi pemeriksaan foto toraks, interpretasi spirometri, terapi oksigen, penyakit paru akibat kerja/ lingkungan (pneumokoniasis, asbestosis, silikosis, dll), kistik fibrosis, hipertensi pulmonal, tumor mediastinum, timoma, Sleep Related Disorders/ Obstructive Sleep Apnea (OSA), Penyakit Paru pada HIV, Penyakit Vaskular Paru Tropik dan Penyakit Infeksi Dengue * Leptospirosis * Malaria * Demam Tifoid * Infeksi HIV dan AIDS Infeksi Susunan Saraf Pusat 22 Infeksi Nosokomial (termasuk MRSA ) Gastroenterologi Penyakit/ Kelainan Esofagus Penyakit/ Kelainan Gaster Penyakit/ Kelainan Usus Halus 8 infeksi TORCH, penyakit akibat jamur (kriptokokosis, kandidiasis sistemik), sepsis/ syok sepsis, penggunaan antibiotika, keracunan, gigitan hewan & serangga Akalasia Esofagus, Esofagitis refluks, Barret's esophagus *, Lesi korosif pada esofagus, Varises gastroesofagus, Neoplasma esophagus, Infeksi jamur pada esofagus, Infeksi virus pada esofagus, Striktur esofagus Stenosis pilorik 3B, Gastritis *, Gastroenteritis *, Ulkus, Perdarahan gastrointestinal, Gastric motility disorders Divertikulum meckel 3B, Apendisitis 3B, Ileus obstruksi 3B, Ileus paralitik, Malabsorbsi, Maldigesti, Intoleransi makanan *, Botulisme, Celiac disease, Short bowel syndrome, Trombosis arteri mesenterika, Amiloidosis

5 5 Penyakit/ Kelainan Usus Besar & Anorektal Divertikulosis, Kolitis infektif, Sindroma disentri *, Penyakit Crohn, Kolitis ulseratif, Irritabel bowel syndrome, polip/adenoma, Karsinoma kolorektal, Enterokolitis nekrotik, Proktitis, Abses (peri) anal, Hemoroid, Sindroma konstipasi Penyakit/ Kelainan Pankreas pankreatitis, karsinoma pankreas, kista & pseudokista pankreas 3B Karsinoma Gastrointestinal Adenokarsinoma gaster, Karsinoma Penyakit/kelainan dinding dan rongga abdomen Hepato-Billier Penyakit Hepar (Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis autoimun, Abses hepar, Penyakit hati alkoholik, Non- Alcoholic Fatty Liver Disease) Penyakit kandung empedu dan saluran empedu (Kolesistitis, Kolelitiasis, Koledokolitiasis, Kolangitis, Kista duktus koledokus, primary sclerosing cholangitis, dan primary biliary cirrhosis) Neoplasma Hepatobilier (neoplasma hepar, kolangiokarsinoma, neoplasma saluran empedu, tumor papila vateri & non-papila) Endokrinologi, Diabetes dan Metabolisme Diabetes Melitus (DM Tipe 1, DM Tipe 2, DM Gestasional, DM Tipe lain seperti intoleransi glukosa akibat penyakit lain atau obat-obatan, Hipoglikemia ringan, Hipoglikemia berat, Ketoasidosis diabetikum, Hiperglikemia hiperosmoler, Pheriperal Vascular Disease (PVD) pada DM) 8 24 kolorektal, GIST 3B Hernia *, Tuberkulosis abdomen, Perforasi usus 3B, Malrotasi traktus gatrointerstinal 3B (kecuali Hepatitis A *) (kecuali kista duktus koledokus, primary sclerosing cholangitis, dan primary biliary cirrhosis ) (kecuali DM Tipe 1, DM Tipe 2, Hipoglikemia ringaan *)

6 Kelainan Tiroid dan Paratiroid (Hipotiroidisme kongenital, Hipotiroidisme autoimun, Hipotiroidisme lain, Kretinisme, Kelainan tiroid pada kehamilan, Perioperatif pada kasus tiroid, Hiper/hipo tiroid subklinikal, Multinodular goiter, Toxic Nodular Goiter, Hipertiroid dan penyakit trophoblastik, Penyakit Graves, Krisis tiroid, Tiroiditis akut, Tiroiditis sub akut, Tiroiditis Kronik, Simple goiter, Adenoma tiroid, Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) complicated, Karsinoma tiroid, Hiperparatiroid, Hipoparatiroid) Kelainan Metabolisme (dislipidemia, hiperurisemia) Kelainan Metabolisme Mineral dan Tulang (Defisiensi Calcitonin, Defisiensi vitamin D, Hiperkalsemia, Hipokalsemia, Gangguan metabolisme fosfat, Gangguan metabolisme magnesium, Osteoporosis, Mineral bone disorders chronic kidney disease (MBD-CKD), Ricketsia/osteomalasia, Paget s Disease, Osteogenesis imperfecta) Kelainan Hipotalamus dan Hipofisis (Diabetes insipidus, Prolaktinemia, Akromegali, Gigantisme, Defisiensi hormon pertumbuhan, Syndrome Of Inappropriate Antidiuretic Hormone (SIADH), Tumor Hipofisis) Kelainan Reproduksi Lelaki dan Perempuan (Hipogonadisme, Gangguan perkembangan seks, Disfungsi seksual, Pubertas prekoks, Infertilitas, Gangguan ereksi, Gangguan ejakulasi) (kecuali adenoma tiroid dan karsinoma tiroid ) * (kecuali Defisiensi Calcitonin, Mineral bone disorders chronic kidney disease (MBD-CKD), Paget s Disease, Osteogenesis imperfecta ) A (kecuali diabetes insipidus )

7 Kelainan Adrenal (Sindrom cushing, Hiperaldosteronisme, Defisiensi kortek adrenal primer, Defisiensi kortek adrenal sekunder, Feokromositoma, Krisis adrenal, Kortikosteroid hormon, Kelebihan hormon glukokortikoid, Kekurangan hormon glukokortikoid) 6 7 Rematologi Kelainan pada Sendi (artritis reumatoid, spondilitis ankilosa, artritis psoriatik, artritis enteropatik, artritis reaktif, artritis septik, artritis virus, osteoartritis) Penyakit Autoimun (SLE, APS, demam reumatik, rematik non-artikular, sindrom Syogren) Vaskulitis Alergi SLE Asma Reaksi alergei Imunologi Vaksinasi Imunodefisiensi (kecuali defisiensi korteks adrenal sekunder dan feokromositoma 3B) Interpretasi BMD, Analisis Komposisi Tubuh (kecuali Spondilitis Ankilosa ) (kecuali SLE dengan keterlibatan organ vital/ keadaan khusus dan sindrom Syogren ) interpretasi BMD, osteoporosis, penyakit rematik ekstra artikular, Gout, artropati kristal lainnya, sklerosis sistemik, tuberkulosis osteoartikular, osteomielitis 3B, nekrosis kaput femoralis, carpal/ tarsal tunnel syndrome 3B (kecuali SLE dengan keterlibatan organ vital/ keadaan khusus ) 3S Interpretasi Spirometri, Prick Test, Tes Provokasi 3

8 Hematologi-Onkologi Medik Penyakit Sistem Hematopoetik Penyakit Imuno-Hematologi Penyakit Sistem Hemostasis (diatesis Hemoragik, hemofilia A & B, penyakit von Myelodysplastic syndrome Transfusi Darah Keganasan Hematologi (limforma non- Hodgkin & Hodgkin, leukemia Akut & Kronik, mieoloma multipel, limfadenopati) Solid Tumor Neoplasma of the head & neck Kegawatan Hematologi & Onkologi Medik (krisis blast, sindrom vena kava superior/ SVKS, kompresi medula spinalis, fraktur kompresi/ metastasis, peningkatan tekanan intrakranial, febrile neutropenia, sindrom lisis tumor) : Anemia Defisiensi Besi, Anemia karena Perdarahan Kronik, Thalassemia, Anemia Penyakit Kronik, Anemia Megaloblastik, Hemokromatosis, Polisitemia Vera 3B: Anemia hemolitik non-autoimun (PNH, sferositosis, porfirinuria), anemia defisiensi G6PD, trombositosis esensial, leukopenia/lekositosis berat, limfopenia/ limfositosis berat, trombositopenia/ trombositosis berat : Hemoglobinopati Struktural, Anemia Aplastik, Anemia Sideroblastik, Polisitemia Sekunder, Mielofibrosis Primer : idiopatik trombositopenia purpura (ITP), inkompatibilitas mayor & minor, SLE ringansedang 3B: anemia hemolitik autoimun, TTP & HUS, SLE berat (kecuali penyakit von Willebrand dan fibrinolisis primer 3B) (kecuali mieloma multipel, leukemia akut & kronik 3B) kanker payudara, keganasan ginjal dan saluran urogenital, keganasan ginekologik, sarkoma tulang dan jaringan lunak 3B, kulit (melanoma, karsinoma sel skuamosa & sel basal) 3B (kecuali sindrom lisis tumor )

9 9 10 (sindrom paraneoplastik, nyeri karena kanker, nausea & muntah akibat kemoterapi, sudden deafness & sudden blindness) Nefrologi (kecuali sindrom paraneoplastik 3B) Hipertensi Acute kidney injury (AKI) (kecuali AKI derajat 3: 3B) Chronic kidney disease (CKD) 4a (kecuali CKD derajat 5: 3B) Infeksi Saluran Kemih (pielonefritis, sistitis) Batu Saluran Kemih Hiperplasia Prostat Penyakit Glomerular Penyakit Tubulointerstisial Ginjal (Akut tubuler nekrosis (ATN), Nefritis tubulointerstitial kronik, Uropati refluks dan obstruktif, Kelainan tubulo-interstitial karena obat dan logam berat) Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Gangguan Keseimbangan Asam Basa Psikosomatik Ketidakseimbangan Saraf Otonom Vegetatif Gangguan Cemas (gangguan cemas menyeluruh, gangguan panik, gangguan campuran Depresi Gangguan Tidur Sindrom Kolon Iritabel Sindrom Hiperventilasi Fibromyalgia Sindrom Lelah Kronik 8 Sindrom nefritik akut, Rapid Progressive Glomerulonephritis 3B, Sindrom nefritik kronik, Sindrom nefrotik, Nefropati herediter, Amiloidosis ginjal 2, Glomerulonefritis akut, Glomerulonefritis kronik 3B (kecuali Nefritis tubulo-interstitial kronik ) (kecuali gangguan obsesif-kompulsif )

10 Geriatri Penyakit/Kelainan di Bidang IPD pada Pasien Geriatri Sarkopenia Frailty Gangguan Tidur Ulkus Dekubitus Inkontinensia Elder mistreatment Imobilitas Jatuh Instabilitas Postural 11 Inanition/ Malnutrisi Intellectual impairment Isolation/ Depresi Impaction/ Konstipasi Gangguan Penglihatan/ Pendengaran Disfungsi Seksual Iatrogenik Delirium Dizziness Syncope Catatan : 16 Sesuai level kompetensi bidang terkait inkontinensia urin, inkontinensia alvi mild cognitive impairment, vascular cognitive impairment, demensia Alzheimer, demensia vaskular, demensia tipe lain 3B - Kompetensi atau 3B : yang dibuat dapat berupa soal mengenai patofisiologi/ patogenesis/ anatomi/ etiologi, diagnosis/ pengkajian, pemeriksaan penunjang, dan tata laksana awal. - Kompetensi /*: yang dibuat dapat berupa soal mengenai patofisiologi/ patogenesis/ anatomi/ etiologi, diagnosis/ pengkajian, pemeriksaan penunjang, dan tata laksana hingga tuntas. Rujukan Rujukan pembuatan dan review soal ujian tulis yang digunakan adalah buku ajar IPD dan guideline terbaru (nasional dan internasional).

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jl. Jend. A. Yani No. 51 (0357) 881410 Fax. 883818 Pacitan 63511 Website : http://rsud.pacitankab.go.id, Email : rsud@pacitankab.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR

Lebih terperinci

BUKU AJAR GASTROENTEROLOGI

BUKU AJAR GASTROENTEROLOGI BUKU AJAR GASTROENTEROLOGI SPESIKASI: 1. Ukuran : 24,5 x 17,5 cm (tertutup) 2. Jumlah halaman : 639 halaman + xiii 3. Tahun terbit : Juli 2011 4. Editor : Aziz Rani, Marcellus Simadibrata, 5. Daftar Isi:

Lebih terperinci

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : KBK05 Blok : ENDOKRIN Bobot : 4 SKS Semester : 2 Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN

DAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN DAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN 1. ASKEP AIDS HIV 2. ASKEP AMPUTASI 3. ASKEP ANGINA PEKTORIS 4. ASKEP APENDIKS 5. ASKEP ARITMIA JANTUNG 6. ASKEP ASMA 7. ASKEP ATRESIA ANI 8. ASKEP BANTU GINJAL

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN NAMA MATA KULIAH ` : PATOLOGI UMUM KODE MATA KULIAH : IB 16 BOBOT KREDIT SEMESTER PENEMPATAN PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH : 2 SKS : II (DUA) GENAP : dr. Zahara & dr. Cut Zevi Pert

Lebih terperinci

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES No. DAFTAR PENYAKIT CATATAN 1. Diabetes Langsung menyasar peremajaan dan penyembuhan pankreas penghasil insulin. 2. Stroke berat Memperlancar aliran

Lebih terperinci

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. 1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 024 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui

Lebih terperinci

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi Syok Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.

Lebih terperinci

Penyakit pada Lansia. Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI

Penyakit pada Lansia. Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI Penyakit pada Lansia Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI Semua penyakit ada obatnya kecuali menjadi tua Patofisiologi Penyakit-penyakit yang Berhungan dengan Usia Lanjut

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSYIAH/RSUDZA DARUSSALAM BANDA ACEH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSYIAH/RSUDZA DARUSSALAM BANDA ACEH -inistras Stase di Bagian Penyakit Dalam Wanita Tanggal Stase 9 Maret 2014-17 Maret 2014 Pertanyaan Pilihan jawaban Seorang wanita berusia 30 tahun, sejak 6 bulan yang lalu mengeluh nyeri dan bengkak di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut:

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut: PENDAHULUAN Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut: 1. Etiologi GGK yang dapat dikoreksi misal: - Tuberkulosis saluran kemih dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh secara baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatic dengan mengatur

Lebih terperinci

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang Kanker Paru DEFINISI Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker

Lebih terperinci

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll Manfaat Terapi Ozon Sebagai Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer untuk berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita seperti diabetes, kanker, stroke, dll. Keterangan Rinci tentang manfaat

Lebih terperinci

Supraventicular Tachycardia. 3. Laki-laki 81 tahun Pneumonia Pneumonia - - Klebsiella

Supraventicular Tachycardia. 3. Laki-laki 81 tahun Pneumonia Pneumonia - - Klebsiella LAMPIRAN 1 Data Hasil Pemeriksaan Pneumonia di Ruang ICU di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007-31 Desember 2007 No. Jenis Kelamin Umur Diagnosa Masuk ICU Diagnosa Utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh

Lebih terperinci

Gambar 1.2. Organisasi Materi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 Penyakit Dalam

Gambar 1.2. Organisasi Materi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 Penyakit Dalam ORGANISASI MATERI Tahap III Senior Semester 8-9 = 38 sks Tahap II Madya Semester 5-7 = 58 sks Tahap I Yunior Semester 2-4 = 56 sks Manajemen Gawat Darurat Manajemen Konsultasi Antar Departemen Manajemen

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA I Deskripsi Perdarahan pada saluran cerna terutama disebabkan oleh tukak lambung atau gastritis. Perdarahan saluran cerna dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geriatri adalah pelayanan kesehatan untuk lanjut usia (lansia) yang mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009). Menurut UU RI No.

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian BAB V HASIL PENELITIAN Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian Rekam Medik RSUP DR. M. Djamil Padang. Populasi penelitian adalah pasien pneumonia komunitas yang dirawat

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2003 1. Nama Matakuliah : Ilmu Kesehatan Anak 2. Kode/SKS : 4 SKS

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jl. Jend. A. Yani No. 51 (0357) 881410 Fax. 883818 Pacitan 63511 Website : http://rsud.pacitankab.go.id, Email : rsud@pacitankab.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR

Lebih terperinci

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM STRUMA PADA ANAK 2 Kelenjar tiroid yang membesar dapat memperlihatkan fungsi: Eutiroidisme

Lebih terperinci

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Gonadotropin korionik (Chorex) Menstimulasi produksi testosteron dan progesteron untuk mengobati hipogonadisme pada pria. Menginduksi ovulasi pada wanita dengan ovarium

Lebih terperinci

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi

Lebih terperinci

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Hematologi Bobot : 4 SKS Semester : II Standar Kompetensi : etiologi, patogenesis dan

Lebih terperinci

Kesetimbangan asam basa tubuh

Kesetimbangan asam basa tubuh Kesetimbangan asam basa tubuh dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Departemen Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ph normal darah Dipertahankan oleh sistem pernafasan

Lebih terperinci

BAB III EFUSI PLEURA 1. DEFINISI 3,4 (1) Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar ml. a. Hidrotoraks b.

BAB III EFUSI PLEURA 1. DEFINISI 3,4 (1) Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar ml. a. Hidrotoraks b. BAB III EFUSI PLEURA 1. DEFINISI 3,4 Efusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura (1) atau Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal (Fored, 2003). Penyakit

Lebih terperinci

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA IMUNODEFISIENSI PRIMER TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA 1 IMUNODEFISIENSI PRIMER Imunodefisiensi primer Tetap sehat! Panduan untuk pasien dan

Lebih terperinci

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN FIDES PLUS MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO)

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN FIDES PLUS MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO) DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN FIDES PLUS MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO) No. DAFTAR PENYAKIT 1. Kelebihan berat badan & obesitas CATATAN Warna merah ---: Fides Plus lebih ampuh dari

Lebih terperinci

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal. dalam rongga pleura. (Tierney, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal. dalam rongga pleura. (Tierney, 2002) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal dalam rongga pleura. (Tierney, 2002) Penyebab dari efusi pleura yaitu neoplasma seperti broncogenik

Lebih terperinci

Penelitian Usia Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Divisi Geriatri Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSCM

Penelitian Usia Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Divisi Geriatri Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSCM Penelitian Usia Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Divisi Geriatri Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSCM Disampaikan dalam: Seminar Sehari Kelanjutusiaan Centre of Aging Studies (CAS) UI Depok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terbanyak yang sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terbanyak yang sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sindrom nefrotik (SN, Nephrotic Syndrome) merupakan salah satu penyakit ginjal terbanyak yang sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom klinik

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Tanda dan Gejala

Tinjauan Pustaka. Tanda dan Gejala Tinjauan Pustaka A. Pendahuluan Insiden dari metastasi tulang menempati urutan kedua setelah metastase ke paru-paru dan hati. Frekuensi paling sering pada tulang adalah metastase ke kolumna vertebra. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kortikosteroid adalah obat yang memiliki efek sangat luas sehingga banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kortikosteroid adalah obat yang memiliki efek sangat luas sehingga banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kortikosteroid adalah obat yang memiliki efek sangat luas sehingga banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Glukokortikoid merupakan salah satu kortikosteroid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan, mencerna makanan, serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini mengenai profil keluarga binaan Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata kuliah (MK) : Farmakologi I 2. Kode/SKS : 2 SKS 3. Prasarat : Fisiologi dan Patofisiologi 4. Status MK (wajib/pilihan) : Wajib 5. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sirosis hati merupakan penyakit kronis hati yang ditandai dengan fibrosis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sirosis hati merupakan penyakit kronis hati yang ditandai dengan fibrosis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirosis Hati 2.1.1 Definisi Sirosis hati merupakan penyakit kronis hati yang ditandai dengan fibrosis, disorganisasi dari lobus dan arsitektur vaskular, dan regenerasi nodul

Lebih terperinci

ENDOSCOPIC RETROGRADE CHOLANGIOPANCREATOGRAPHY (ERCP)

ENDOSCOPIC RETROGRADE CHOLANGIOPANCREATOGRAPHY (ERCP) ENDOSCOPIC RETROGRADE CHOLANGIOPANCREATOGRAPHY (ERCP) PENDAHULUAN Pemeriksaan penunjang dilakukan dalam rangka penegakan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan salah satunya adalah pemeriksaan

Lebih terperinci

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida A. Pengertian Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan

Lebih terperinci

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak Haryson Tondy Winoto, dr,msi.med. Sp.A Bag. IKA UWK ANATOMI & FISIOLOGI GINJAL pada bayi dan anak Nefrogenesis : s/d 35 mg fetal stop Nefron : unit fungsional terkecil

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman Halaman Sampul Dalam... i Pernyataan Orisinalitas... ii Persetujuan Skripsi... iii Halaman Pengesahan Tim Penguji Skripsi... iv Motto dan Dedikasi... v Kata Pengantar... vi Abstract...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius di dunia kesehatan. Stroke merupakan penyakit pembunuh nomor dua di dunia,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Bedah 1.1. Definisi Bedah Pembedahan atau operasi adalah tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani.

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SHOCK HYPOVOLEMIK Setiawan, S.Kp., MNS KLASIFIKASI SHOCK HYPOVOLEMIC SHOCK CARDIOGENIC SHOCK SEPTIC SHOCK NEUROGENIC SHOCK ANAPHYLACTIC SHOCK TAHAPAN SHOCK TAHAP INISIAL

Lebih terperinci

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A. Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : 09.30 A. LATAR BELAKANG Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi

Lebih terperinci

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway). I. Memahami dan menjelaskan gout arthritis 1.1.Memahami dan menjelaskan definisi gout arthritis Arthritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan

Lebih terperinci

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

TUGAS 3 SISTEM PORTAL TUGAS 3 SISTEM PORTAL Fasilitator : Drg. Agnes Frethernety, M.Biomed Nama : Ni Made Yogaswari NIM : FAA 113 032 Kelompok : III Modul Ginjal dan Cairan Tubuh Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sirosis hepatik merupakan suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif (Nurdjanah, 2009). Sirosis hepatik merupakan

Lebih terperinci

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID Glukosa Ada dalam makanan, sbg energi dalam sel tubuh. Dicerna dalam usus, diserap sel usus ke pembuluh darah, diedarkan ke sel tubuh. Untuk masuk ke sel dibutuhkan

Lebih terperinci

DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. DR. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. DR. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK DR. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA 1 Sekumpulan gejala dan tanda klinis akibat peningkatan kadar glukokortikoid (kortisol) dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar darah Hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah normal. (Brunner & Suddarth, 2000:

Lebih terperinci

PENILAIAN INDIKATOR MUTU RSUD JEND. AHMAD YANI METRO BULAN: AGUSTUS 2016 s/d OKTOBER 2016

PENILAIAN INDIKATOR MUTU RSUD JEND. AHMAD YANI METRO BULAN: AGUSTUS 2016 s/d OKTOBER 2016 A. INDIKATOR AREA KLINIS PENILAIAN INDIKATOR MUTU 1 Asesmen awal keperawatan dalam 24 jam pada pasien rawat inap 2 Angka kesalahan pengambilan sampel darah untuk semua pemeriksaan 100 62,1 65,4 94,8 0

Lebih terperinci

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana

Lebih terperinci

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Nama Dokter : dr. Diah Erma P.S, Sp.A DOKTER SPESIALIS ANAK Tanda Tangan : Saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu merubah gaya hidup manusia yang semakin konsumtif dan menyukai sesuatu yang cepat, praktis serta ekonomis.

Lebih terperinci

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar Susah buang air besar atau lebih dikenal dengan nama sembelit merupakan problem yang mungkin pernah dialami oleh anda sendiri. Banyak yang menganggap sembelit hanya gangguan kecil yang dapat hilang sendiri

Lebih terperinci

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar. CA. KOLON DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar. ETIOLOGI Penyebab kanker usus besar masih

Lebih terperinci

Kota Asal Tanggal masuk Diagnosis Keterangan. Pria Bandung 25 Oktober 2007 Abses hepar amoeba Seramoeba (+) Perbaikan.

Kota Asal Tanggal masuk Diagnosis Keterangan. Pria Bandung 25 Oktober 2007 Abses hepar amoeba Seramoeba (+) Perbaikan. Lampiran 1 Data dari Rekam Medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin Selama Tahun - No Nama Usia Jenis Kelamin Kota Asal Tanggal masuk Diagnosis Keterangan 52 Keadaan Saat Pulang 1 S 63 25 Oktober Abses hepar

Lebih terperinci

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase yaitu enzim yang sebagian besar terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang BAB I 1.1 Latar Belakang Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan atrium bekerja terus

Lebih terperinci

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI PENDAHULUAN Hemotoraks adalah kondisi adanya darah di dalam rongga pleura. Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Normalnya, rongga pleura hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk asalnya atau dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi. Ekskresi di sini merupakan hasil

Lebih terperinci

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya Anemia Megaloblastik Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik : anemia makrositik yang ditandai peningkatan ukuran sel darah merah yang

Lebih terperinci

UNFIT TIT UNFIT TIT UNFIT

UNFIT TIT UNFIT TIT UNFIT STANDAR PENGUJIAN PENYAKIT DALAM KELAINAN KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 HEMATOLOGI 1. Anemia: -laki-laki Hb < 11 TIT TIT TIT - perempuan Hb < 10 a. Morfologi sel darah merah; b. SI; c. TIBC; d. Ferritin serum;

Lebih terperinci

Sarkoidosis DEFINISI PENYEBAB

Sarkoidosis DEFINISI PENYEBAB Sarkoidosis DEFINISI Sarkoidosis adalah suatu penyakit peradangan yang ditandai dengan terbentuknya granuloma pada kelenjar getah bening, paru-paru, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya. Granuloma merupakan

Lebih terperinci

FORMULIR SURVEILANS PTM

FORMULIR SURVEILANS PTM FORMULIR SURVEILANS PTM Form PTM utk laboratorium SURVEILANS FAKTOR RISIKO PTM DARI LABORATORIUM Form 4 Tahun Propinsi : Bulan Kabupaten/Kota : Jumlah Kunjungan No JENIS PEMERIKSAAN 1 Gula darah sewaktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anemia 2.1.1 Definisi Anemia Anemia didefinisikan sebagai kondisi dimana terjadinya penurunan konsentrasi eritrosit atau hemoglobin pada darah sampai dibawah normal 12 ; hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus 2.1.1. Definisi Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang disebabkan karena terganggunya sekresi hormon insulin, kerja hormon insulin,

Lebih terperinci

mendiagnosis penyakit meramalkan prognosis merencanakan perawatan Klasifikasi mengalami perubahan sejalan dgn bertambahnya pemahaman ttg etiologi dan

mendiagnosis penyakit meramalkan prognosis merencanakan perawatan Klasifikasi mengalami perubahan sejalan dgn bertambahnya pemahaman ttg etiologi dan Pengklasifikasian penyakit perlu untuk: mendiagnosis penyakit meramalkan prognosis merencanakan perawatan Klasifikasi mengalami perubahan sejalan dgn bertambahnya pemahaman ttg etiologi dan patologi penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai dengan abnormalitas struktur ataupun fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan. PGK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ yang terbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, terletak dikedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal terlindungi dengan baik dari trauma langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat. Data GLOBOCAN, International Agency for Research on

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duanya (Wibowo et al.,

BAB 1 PENDAHULUAN. empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duanya (Wibowo et al., BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolelitiasis adalah keadaan dimana terdapatnya batu di dalam kandung empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duanya (Wibowo et al., 2002). Kolelitiasis

Lebih terperinci

Gambar. Klasifikasi ukuran tonsil

Gambar. Klasifikasi ukuran tonsil TONSILEKTOMI 1. Definisi Tonsilektomi adalah tindakan mengangkat tonsil palatina seutuhnya bersama jaringan patologis lainnya, sehingga fossa tonsilaris bersih tanpa meninggalkan trauma yang berarti pada

Lebih terperinci

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis? Gagal Ginjal Kronis Banyak penyakit ginjal yang tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda gangguan pada kesehatan. Gagal ginjal mengganggu fungsi normal dari organ-organ tubuh lainnya. Penyakit ini bisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA) merupakan salah satu penyakit di bidang hematologi yang terjadi akibat reaksi autoimun. AIHA termasuk

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Rencana Pembelajaran MATA KULIAH : Keperawatan Dewasa 1 KODE MK : SKP.534 BEBAN SKS : 4 SKS KOORDINATOR : Puguh Widiyanto, S.Kp.,M.Kep Telp/e-mail : 08156525675 / ompuguh@alumni.ui.ac.id TIM PENGAJAR :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan meliputi kemandirian atau kolaboratif dalam merawat individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit atau sehat dengan segala kondisi yang meliputinya.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke arah yang lebih baik di Indonesia, mempengaruhi pergeseran pola penyakit yang ditandai dengan

Lebih terperinci

DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS 2 (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM. Minat :

DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS 2 (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM. Minat : DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM Minat :.. 3.. 5. 6. 7. Alergi Imunologi Klinik Endokrinologi, Metabolisme Diabetes Gastroenterohepatologi Ginjal Hipertensi Hematologi

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT

PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT A. DEFINISI Sindrom koroner akut adalah keadaan gangguan aliran darah koroner parsial hingga total ke miokard secara akut. Berbeda dengan angina pektoris stabil, gangguan

Lebih terperinci

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU Penemuan PasienTB EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 Tatalaksana Pasien Tuberkulosis Penatalaksanaan TB meliputi: 1. Penemuan pasien (langkah pertama) 2. pengobatan yang dikelola menggunakan strategi

Lebih terperinci

Dr. Indra G. Munthe, SpOG DEPARTMENT OF OBSTETRICS AND GYNECOLOGY

Dr. Indra G. Munthe, SpOG DEPARTMENT OF OBSTETRICS AND GYNECOLOGY Dr. Indra G. Munthe, SpOG DEPARTMENT OF OBSTETRICS AND GYNECOLOGY FACULTY OF MEDICINE THE UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA A. Jenis-jenis Penyakit Darah 1. Anemia Dalam Kehamilan Secara fisiologik konsentrasi

Lebih terperinci

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014 ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014 Hemoptisis atau batuk darah merupakan darah atau dahak yang bercampur darah dan di batukkan dari saluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure (CHF) menjadi yang terbesar. Bahkan dimasa yang akan datang penyakit ini diprediksi akan terus bertambah

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

Selasa, 13 April 2010

Selasa, 13 April 2010 Selasa, 13 April 2010 SOAL UJIAN MASUK PPDS ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP SOAL UJIAN MASUK PPDS ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP TANGGAL 12 APRIL 2010 Waktu : 120 Menit Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa pengertian dari sindrom cushing? 2. Apa klasifikasi dari sindrom cushing? 3. Apa etiologi dari sindrom cushing?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa pengertian dari sindrom cushing? 2. Apa klasifikasi dari sindrom cushing? 3. Apa etiologi dari sindrom cushing? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindrom cushing adalah penyakit yang disebabkan kelebihan hormon kortisol. Nama penyakit ini diambil dari Harvey Cushing seorang ahli bedah yang pertama kali mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena penuaan populasi (population aging) merupakan fenomena yang telah terjadi di seluruh dunia, istilah ini digunakan sebagai istilah bergesernya umur

Lebih terperinci

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Kelainan darah pada lupus Komponen darah Kelainan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 3.1. Decision Support System Decision Support System (DSS) atau sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang kejadiannya cukup sering, terutama mengenai penduduk yang tinggal di negara berkembang. Kanker ini

Lebih terperinci

Manifestasi Klinik Peny.Ginjal

Manifestasi Klinik Peny.Ginjal GINJAL NORMAL PATOLOGI GINJAL Oleh:Dr.H.Delyuzar Sp.PA (K) GINJAL NORMAL Manifestasi Klinik Peny.Ginjal Azotemia:meningkatnya kadar BUN dan kreatinin darah--->menurunnya GFR Uremia:+ gejala klinik:ggn

Lebih terperinci