DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS 2 (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM. Minat :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS 2 (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM. Minat :"

Transkripsi

1 DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM Minat : Alergi Imunologi Klinik Endokrinologi, Metabolisme Diabetes Gastroenterohepatologi Ginjal Hipertensi Hematologi Onkologi Medik Penyakit Tropik Infeksi Reumatologi UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KEDOKTERAN Surabaya, 06

2 KATA PENGANTAR Perkembangan ilmu teknologi kedokteran yang semakin pesat telah memungkinkan telaah masalahmasalah medis menjadi lebih mendalam paripurna. Pada saat yang sama masyarakat juga semakin kritis dalam menyikapi kemampuan tenaga medis dalam mengelola masalah kesehatan. Untuk itu diperlukan tenaga kesehatan profesional dengan kualifikasi tinggi untuk menyelesaikan masalah penyakit kesehatan yang kompleks dengan kesulitan yang tinggi atau disebut kasus superspesialistik. Di Indonesia, tingkat jangkauan pelayanan kesehatan superspesialistik khususnya big Ilmu Penyakit Dalam masih rendah merupakan permasalahan yang perlu dipecahkan oleh para ahli yang berkecimpung di big keilmuan terkait masingmasing. Program pemerintah yang akan bergabung dalam AFTA era globalisasi di tahun 00, memacu kita untuk berbenah diri dalam menghadapi persaingan bebas tersebut. Untuk menangani kasuskasus super spesialistik diperlukan tenaga kesehatan profesional dengan kualifikasi pendidikan profesi tertinggi yakni Dokter Spesialis Subspesialis. Kualifikasi sebagai Dokter Spesialis Subspesialis dihasilkan melalui jenjang pendidikan profesi ke3 (Third Professional Degree) atau pendidikan subspesialis. Seperti diketahui, saat ini jumlah dokter spesialis Subspesialis di big Ilmu Penyakit Dalam masih terbatas semuanya terdapat di kotakota besar. Oleh karena itu Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUA / RSUD Dr. Soetomo merasa perlu untuk membuka Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga profesional di tiap kekhususan pada cabang Ilmu Penyakit Dalam Dalam program studi ini terdapat 7 (tujuh) kekhususan cabang Ilmu Penyakit Dalam yaitu : Alergi Imunologi Klinik Endokrinologi, Metabolisme Diabetes Gastroenterohepatologi Ginjal Hipertensi Hematologi Onkologi Medik Penyakit Tropik Infeksi Reumatologi Kurikulum ini disusun sebagai panduan Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis (PPDS PD SubSp) di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, akan terus mengalami penyempurnaan serta disesuaikan dengan kebutuhan. Tersusunnya kurikulum ini tidak terlepas dari peran banyak pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :. Rektor u.p. Wakil Rektor I Universitas Airlangga, atas fasilitas yang telah diberikan;. Direktur Pendidikan Universitas Airlangga, atas berbagai saran, masukan fasilitas yang telah diberikan; 3. Ketua LP3 Universitas Airlangga, atas masukan bimbingannya yang sangat intensif dalam penyusunan kurikulum ini;. Dekan para Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, atas segala dukungannya; 5. Direktur RSUD Dr. Soetomo, atas sarana prasarana fasilitas yang diberikan; 6. Staf pendidik staf kependidikan di Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Diharapkan kurikulum ini dapat berperan besar dalam menghasilkan Spesialis Subspesialis Penyakit Dalam yang bermutu. Surabaya, Mei 06 Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Poernomo Boedi Setiawan, dr. Sp.PD,KGEH, FINASIM NIP i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vii viii BAB VISI, MISI, PROFIL, CAPAIAN PEMBELAJARAN. Visi Pendidikan Dokter Subspesialis Penyakit Dalam.... Misi Pendidikan Dokter Subspesialis Penyakit Dalam....3 Profil Lulusan Dokter Subspesialis Penyakit Dalam.... Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran....5 Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Level 9 (Setara S3 & Spesialis ).6 Analisis Kompetensi....7 Organisasi Materi BAB STRUKTUR KURIKULUM DAN BEBAN STUDI. Garis Besar Struktur Kurikulum.... Struktur Kurikulum....3 Modul Pembelajaran BAB 3 ISI KURIKULUM (DESKRIPSI MATA AJAR) 3. Biologi Molekuler Epidemiologi Klinik Farmakologi Klinik Filsafat Ilmu Metodologi Penelitian & Statistik Materi Keahlian Umum Materi Keahlian Khusus Karya Ilmiah Journal Reading Terintegrasi (Jaga) Proposal Tesis Tesis BAB STRATEGI PEMBELAJARAN. Metode Pembelajaran Media Pembelajaran BAB 5 EVALUASI PEMBELAJARAN 5. Cara Evaluasi Metode Evaluasi LAMPIRAN BORANG PENILAIAN Form Penilaian Presentasi Karya Ilmiah (KTI) PPDS Ilmu Penyakit Dalam... 6 LAMPIRAN BORANG PENILAIAN Form Penilaian Karya Tulis Ilmiah PPDS Ilmu Penyakit Dalam ii

4 DAFTAR TABEL Halaman Tabel.. Capaian Pembelajaran pada Area Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Alergi Imunologi Klinik... 3 Tabel.. Capaian Pembelajaran pada Area Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Endokrinologi, Metabolisme & Diabetes... 6 Tabel.3. Capaian Pembelajaran pada Area Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Gastroenterohepatologi... 9 Tabel.. Capaian Pembelajaran pada Area Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Ginjal Hipertensi... Tabel.5. Capaian Pembelajaran pada Area Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Hematologi Onkologi Medik... 5 Tabel.6. Capaian Pembelajaran pada Area Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Tropik Infeksi... 8 Tabel.7. Capaian Pembelajaran pada Area Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Reumatologi... Tabel.8. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Alergi Imunologi Klinik... 5 Tabel.9. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Endokrinologi, Metabolisme & Diabetes... 6 Tabel.0. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Gastroenterohepatologi... 7 Tabel.. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Ginjal Hipertensi... 8 Tabel.. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Hematologi Onkologi Medik... 9 Tabel.3. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Penyakit Tropik Infeksi Tabel.. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Reumatologi... 3 Tabel.. Garis Besar Struktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis iii

5 Tabel.. Struktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis... Tabel.3. Persentase Beban Studi pada Kegiatan Akademik Profesi... Tabel.. Persentase Beban Studi pada Jenis Kompetensi... Tabel.5. Rekapitulasi Beban Studi Kuliah, Tutorial Praktikum... Tabel.6. Modul Pembelajaran... Tabel 3. Deskripsi Mata Ajar Biologi Molekuler... Tabel 3. Deskripsi Mata Ajar Epidemiologi Klinik... Tabel 3.3 Deskripsi Mata Ajar Farmakologi Klinik... Tabel 3. Deskripsi Mata Ajar Filsafat Ilmu... Tabel 3.5 Deskripsi Mata Ajar Metodologi Penelitian & Statistik... Tabel 3.6 Materi Keahlian Umum... Tabel 3.7 Materi Keahlian Umum Metabolisme Energi, Keseimbangan Asam Basa, Nutrisi Parenteral Enteral, serta Resistensi Insulin... Tabel 3.8 Materi Keahlian Umum Demam, Gangguan Fungsi Respirasi, Renjatan Hipovolemik, Renjatan Sepsis, Antibiotil Infeksi Nosokomial... Tabel 3.9 Materi Keahlian Umum Elektrokardiogram, ACLS... Tabel 3.0 Materi Keahlian Umum Anafilaksis, Ikterus, Imunologi Dasar Klinik Tabel 3. Materi Keahlian Umum Manajemen Nyeri, Hemostasis pada Perdarahan Trombosis, serta Onkologi Dasar Klinik... Tabel 3. Materi Keahlian Umum Kedokteran Psikosomatik Aplikasi Klinik, Proses Menua... Tabel 3.3 Materi Keahlian Khusus Alergi Imunologi Klinik... Tabel 3. Materi Keahlian Khusus Sistim Imun... Tabel 3.5 Materi Keahlian Khusus Imunologi Infeksi... Tabel 3.6 Materi Keahlian Khusus Imunodefisiensi (HIV/AIDS)... Tabel 3.7 Materi Keahlian Khusus Komplemen CRP... Tabel 3.8 Materi Keahlian Khusus Sitokin pada Inflamasi Infeksi... Tabel 3.9 Materi Keahlian Khusus Reaksi Hipersensitivitas tipe I IV... Tabel 3.0 Materi Keahlian Khusus Penyakit Alergi... Tabel 3. Materi Keahlian Khusus Imunodefisiensi... Tabel 3. Materi Keahlian Khusus Kelainan Imunoregulator... Tabel 3.3 Materi Keahlian Khusus Kegawatan di Big Alergi & Imunologi Klinik... Tabel 3. Materi Keahlian Khusus Nutrisi... Tabel 3.5 Materi Keahlian Khusus Keterampilan... Tabel 3.6 Materi Keahlian Khusus Endokrinologi Metabolik Diabetes Tabel 3.7 Materi Keahlian Khusus Endokrinologi Dasar, Hipotalamus hipofisis, Endokrinologi pada pria, Endokrinologi pada wanita Tabel 3.8 Materi Keahlian Khusus Kelenjar Tiroid... Tabel 3.9 Materi Keahlian Khusus Metabolisme Lipid, Obesitas... Tabel 3.30 Materi Keahlian Khusus Diabetes Melitus... Tabel 3.3 Materi Keahlian Khusus Nutrisi... Tabel 3.3 Materi Keahlian Khusus Kelenjar Adrenal... Tabel 3.33 Materi Keahlian Khusus Kelainan Metabolisme Tulang Mineral Tabel 3.3 Materi Keahlian Khusus Gangguan Pertumbuhan... Tabel 3.35 Materi Keahlian Khusus Aspek Hormonal Infertilitas... Tabel 3.36 Materi Keahlian Khusus Metabolisme Purin... Tabel 3.37 Materi Keahlian Khusus Keterampilan... Tabel 3.38 Materi Keahlian Khusus Gastroenterohepatologi iv

6 Tabel 3.39 Materi Keahlian Khusus Manifestasi Klinis Kelainan Gastrohepatologi... Tabel 3.0 Materi Keahlian Khusus Diagnosis Fisik... Tabel 3. Materi Keahlian Khusus Interpretasi Laboratorium Radiologi Tabel 3. Materi Keahlian Khusus Menguasai Indikasi Pemeriksaan Penunjang... Tabel 3.3 Materi Keahlian Khusus Memahami berbagai Penyakit Gastroenterohepatologi... Tabel 3. Materi Keahlian Khusus Kemampuan Prosedur... Tabel 3.5 Materi Keahlian Khusus Nutrisi... Tabel 3.6 Materi Keahlian Khusus Ginjal Hipertensi... Tabel 3.7 Materi Keahlian Khusus Nefrologi Klinik... Tabel 3.8 Materi Keahlian Khusus Hipertensi... Tabel 3.9 Materi Keahlian Khusus Tindakan dalam Big Nefrologi... Tabel 3.50 Materi Keahlian Khusus Dialisis... Tabel 3.5 Materi Keahlian Khusus Transplantasi Ginjal... Tabel 3.5 Materi Keahlian Khusus Kegiatan Ilmiah Kependidikan... Tabel 3.53 Materi Keahlian Khusus Hematologi Onkologi Medik... Tabel 3.5 Materi Keahlian Khusus Etiologi, Epidemiologi, Skrining, Pencegahan Penyakit Darah... Tabel 3.55 Materi Keahlian Khusus Prinsip Dasar dalam Diagnosis, Penatalaksanaan Pengobatan secara Umum... Tabel 3.56 Materi Keahlian Khusus Hematologi, Anemia, Kelainan trombosit megakariosit, Trombositopenia Trombositiosis... Tabel 3.57 Materi Keahlian Khusus Onkologi Medik Klinik... Tabel 3.58 Materi Keahlian Khusus Perawatan di Ruang Steril & Semi Steril Tabel 3.59 Materi Keahlian Khusus Perawatan Paliatif Perawatan Akhir Kehidupan... Tabel 3.60 Materi Keahlian Khusus Transfusi Darah... Tabel 3.6 Materi Keahlian Khusus Keganasan Hematologik, Leukimia Limfoma, serta Penyakit Mieloproliferatif... Tabel 3.6 Materi Keahlian Khusus Onkologi Medik Dasar, Kanker endokrin disfungsi endokrin... Tabel 3.63 Materi Keahlian Khusus Pendidikan Pasien, Isu bioetik, legal Ekonomi... Tabel 3.6 Materi Keahlian Khusus Keterampilan... Tabel 3.65 Materi Keahlian Khusus Tropik Infeksi... Tabel 3.66 Materi Keahlian Khusus Pendekatan Gejala Sindrom Penyakit Infeksi... Tabel 3.67 Materi Keahlian Khusus Pendekatan Gejala Sindrom Penyakit Infeksi... Tabel 3.68 Materi Keahlian Khusus Konsep Dasar Penyakit Dalam dalam kaitannya dengan Pengelolaan Penyakit Infeksi... Tabel 3.69 Materi Keahlian Khusus Penatalaksanaan Pengelolaan Kasus Penyakit Tropik Infeksi I... Tabel 3.70 Materi Keahlian Khusus Penatalaksanaan Pengelolaan Kasus Penyakit Tropik Infeksi II... Tabel 3.7 Materi Keahlian Khusus Penatalaksanaan pengelolaan kasus penyakit Tropik Infeksi III... Tabel 3.7 Materi Keahlian Khusus Pengelolaan Kasus Infeksi pada Keadaan Khusus I v

7 Tabel 3.73 Materi Keahlian Khusus Pengelolaan Kasus Infeksi pada Keadaan Khusus II... Tabel 3.7 Materi Keahlian Khusus Keracunan... Tabel 3.75 Materi Keahlian Khusus Pengelolaan Kasus Infeksi big Subspesialis lain... Tabel 3.76 Materi Keahlian Khusus Keterampilan... Tabel 3.77 Materi Keahlian Khusus Reumatologi... Tabel 3.78 Materi Keahlian Khusus Reumatologi Dasar... Tabel 3.79 Materi Keahlian Khusus Imunoreumatologi... Tabel 3.80 Materi Keahlian Khusus Reumatologi Diagnostik... Tabel 3.8 Materi Keahlian Khusus Artritis Inflamatif Autoimun... Tabel 3.8 Materi Keahlian Khusus Penyakit Muskuloskeletal Degeneratif Metabolik... Tabel 3.83 Materi Keahlian Khusus Nyeri Reumatik Regional... Tabel 3.8 Materi Keahlian Khusus Reumatologi Pediatrik... Tabel 3.85 Materi Keahlian Khusus Traumatologi... Tabel 3.86 Materi Keahlian Khusus Infeksi Tulang Sendi I... Tabel 3.87 Materi Keahlian Khusus Infeksi Tulang Sendi II... Tabel 3.88 Materi Keahlian Khusus Neoplasma Muskuloskeletal... Tabel 3.89 Materi Keahlian Khusus Reumatofarmakologi... Tabel 3.90 Materi Keahlian Khusus Aspek Bedah Penyakit Reumatik... Tabel 3.9 Materi Keahlian Khusus Reumatologi Rehabilitatif... Tabel 3.9 Karya Ilmiah... Tabel 3.93 Journal Reading... Tabel 3.9 Terintegrasi (Jaga)... Tabel 3.95 Proposal Tesis... Tabel 3.96 Tesis... Tabel 5. Komponen penilaian pada MiniCEX... Tabel 5. Komponen penilaian pada DOPS... Tabel 5.3 Komponen penilaian pada CbD... Tabel 5. Komponen penilaian pada MiniPAT... Tabel 5.5 Komponen penilaian pada Penilaian Presentasi Ilmiah... Tabel 5.6 Komponen penilaian pada Ujian Tulis... Tabel 5.7 Komponen penilaian pada OSCE... Tabel 5.8 Komponen penilaian pada Tesis vi

8 DAFTAR GAMBAR Gambar. Analisis Kompetensi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis... Gambar. Organisasi Materi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis vii

9 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN BORANG PENILAIAN Form Penilaian Presentasi Karya Ilmiah (KTI) Ilmu Penyakit Dalam. 66 LAMPIRAN BORANG PENILAIAN Form Penilaian Karya Tulis Ilmiah PPDS Ilmu Penyakit Dalam viii

10 BAB VISI, MISI, PROFIL, CAPAIAN PEMBELAJARAN Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dalam big kedokteran pada umumnya Ilmu Penyakit Dalam khususnya, maka perlu ada kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis (PPDS PD SubSp) yang mengacu pada Kolegium Penyakit Dalam sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang dilakukan oleh DIKTI dengan memerhatikan kebutuhan masyarakat di Dalam Negeri serta perkembangan profesi secara global. Dan dalam pelaksanaan pembelajaran subspesialis penyakit dalam harus menjunjung tinggi sikap humaniora, profesionalisme, memegang teguh etika kedokteran, etika sosial etika nasional. Dalam program studi ini terdapat 7 (tujuh) kekhususan pada cabang Ilmu Penyakit Dalam yaitu :. Alergi Imunologi Klinik. Endokrinologi, Metabolisme Diabetes 3. Gastroenterohepatologi. Ginjal Hipertensi 5. Hematologi Onkologi Medik 6. Penyakit Tropik Infeksi 7. Reumatologi... VISI PENDIDIKAN DOKTER SUBSPESIALIS PENYAKIT DALAM Visi Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis adalah menjadi pusat pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis yang bermartabat, kompetitif, unggul di tingkat Nasional Internasional berbasis riset teknologi terkini dalam menunjang proses Pendidikan Pengabdian kepada masyarakat... MISI PENDIDIKAN DOKTER SUBSPESIALIS PENYAKIT DALAM Misi Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Penyakit Dalam adalah :.. Menyelenggarakan Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis dengan kompetensi klinis kekhususan,

11 kemampuan akademik lanjut kualitas sebagai subspesialis yang profesional melalui penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan perilaku profesional untuk melaksanakan praktik kedokteran di big Ilmu Penyakit Dalam yang modern, uptodate, cost effective manusiawi terutama mengenai kasuskasus yang sulit/kompleks, jarang atau berkomplikasi... Menghasilkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis yang mampu mengembangkan diri secara terusmenerus mengembangkan Ilmu Penyakit Dalam di big kekhususannya melalui penelitian yang berkesinambungan...3 Menghasilkan lulusan yang kompeten serta menjunjung tinggi moral etik... Mendharmabaktikan keahlian dalam big ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, seni kepada masyarakat yang berwawasan kesehatan Nasional Internasional...5 Mengembangkan kelembagaan yang berbasis sistem tata kelola manajemen terkini.3. PROFIL LULUSAN DOKTER SUBSPESIALIS PENYAKIT DALAM Lulusan Program Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis (PPDS PD SubSp) mempunyai kompetensi yang dapat mendukung peran, tugas tanggung jawabnya setelah mereka lulus. Dalam melaksanakan tugasnya PPDS PD SubSp mempunyai peran tanggung jawab sebagai seorang:. Profesional; Seorang Subspesialis Penyakit Dalam yang mampu berkomitmen, bertanggung jawab, respek, integritas, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri.. Manejer; Seorang Subspesialis Penyakit Dalam yang mampu berkoordinasi lintas keilmuan, masyarakat big dalam penanganan masalah kesehatan di big Ilmu Penyakit Dalam. 3. Pendidik; Seorang Subspesialis Penyakit Dalam yang mampu meneliti, menilai, mengkritisi, memfasilitasi peningkatan kompetensi peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti.. Penyuluh kesehatan; Seorang Subspesialis Penyakit Dalam yang

12 mampu memberi pelayanan pasien dalam mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big. 5. Pakar dalam big ; Seorang Subspesialis Penyakit Dalam yang mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam... CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN SUBCAPAIAN PEMBELAJARAN Capaian pembelajaran dari prodi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis tidak hanya mengacu pada Visi, Misi, Profil lulusan, tetapi juga mengacu pada Kolegium Penyakit Dalam, serta tuntutan capaian pembelajaran yang ditentukan oleh KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang dilakukan oleh DIKTI. Capaian pembelajaran pada area sikap, pengetahuan, keterampilan program studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis sebagai berikut : Tabel.. Minat Alergi Imunologi Klinik Area SIKAP Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan komunikasi kerjasama tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi. Memiliki kualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri, kolegialitas, respek kepada kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan ketrampilannya SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu berkomunikasi efektif menunjukkan rasa hormat saat melayani pasien keluarganya sesuai dengan norma yang berlaku.. Mampu bekerjasama dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya untuk tatalaksana pasien terpadu 3. Mampu melakukan hubungan profesional antara dokter pasien. Mampu dalam bekerjasama secara efektif dengan profesi lain untuk mengoptimalkan layanan kesehatan 5. Mampu melakukan pelayanan kesehatan yang costeffective yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan 6. Mampu menunjukkan respek, empati, integritas kepada pasien keluarganya 7. Mampu meletakkan kepentingan pasien masyarakat di atas kepentingan pribadi Mata Ajar Filsafat ilmu; Farmakologi klinik; 3

13 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) 8. Mampu dalam berkomitmen bertanggung jawab kepada pasien, masyarakat serta profesinya. Mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik (biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku) untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam minat Alergi Imunologi Klinik. Mampu membuat keputusan diagnostik intervensi terapi berdasar informasi pilihan pasien, bukti ilmiah terkini, pendapat klinik PENGETAHU AN 3. Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu meneliti, menilai mengkritisi serta memerbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM) 3. Mampu memberi edukasi tentang halhal yang terkait dengan penyakit pasien kepada pasien keluarganya. Mampu menginterpretasikan informasi verbal nonverbal dari pasien keluarganya secara efektif 5. Mampu menerapkan bukti klinis (clinical evidence) dari penelitian ilmiah yang benar baik serta pengalaman untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien 6. Mampu menerapkan rancangan penelitian dengan metoda epidemiologi statistik secara benar pada studi klinik yang efektif untuk diagnosis manajemen pasien 7. Mampu menerapkan teknologi informasi komunikasi untuk mengelola mengakses informasi medik 8. Mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi pedagogik peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti Mata Ajar Epidemiologi klinik; Farmakologi klinik; Metodologi penelitian; Biologi molekuler; Journal reading; ; Metodologi penelitian; Journal reading; Metodologi penelitian; Epidemiologi klinik; Journal reading; Proposal tesis; Tesis Journal reading; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Journal reading

14 Area Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu : KETERAMPIL AN UMUM. Memberi pelayanan pasien yang memuaskan, tepat efektif untuk mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big minat Alergi Imunologi Klinik 5. Peka tanggap terhadap epidemiologi penyakit masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusatpusat layanan kesehatan setempat SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu mengembangkan rencana pengelolaan pasien dalam lingkup Ilmu Penyakit Dalam minat Alergi Imunologi Klinik. Mampu menunjukkan keterampilan prosedur medik invasif noninvasif yang esensial pada semua kondisi pasien 3. Mampu melakukan tindakan pencegahan dengan edukasi maupun terapi pada pasien keluarga pasien. Mampu mengevaluasi tipe praktik medik sistem pelayanan serta metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan alokasi sumberdaya 5. Mampu melaksanakan layanan kesehatan profesional memberi dampak positif layanan kesehatan lain, organisasi masyarakat luas sebaliknya 6. Mampu memberi advokasi layanan pasien berkualitas membantu pasien terhadap kompleksitas sistem layanan kesehatan. Mampu melakukan investigasi pendekatan penalaran analitik pada situasi klinik KETERAMPIL AN KHUSUS Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu: 6. Mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku yang sudah established seg berkembang. 7. Mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien.. Mampu dalam bekerjasama dengan pengelola pemberi layanan kesehatan untuk mengevaluasi meningkatkan layanan kesehatan 3. Mampu mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien yang terkait penyakit Alergi Imunologi Klinik terutama yang bersifat complicated atau kasusnya jarang. Mata Ajar Journal reading; Filsafat ilmu; Journal reading; Farmokologi klinik; Jurnal reading; 5

15 Tabel.. Minat Endokrinologi, Metabolisme & Diabetes Area SIKAP PENGETAHU AN Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan komunikasi kerjasama tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi. Memiliki kualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri, kolegialitas, respek kepada kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan ketrampilannya 3. Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu meneliti, menilai mengkritisi serta memerbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM) SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu berkomunikasi efektif menunjukkan rasa hormat saat melayani pasien keluarganya sesuai dengan norma yang berlaku.. Mampu bekerjasama dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya untuk tatalaksana pasien terpadu 3. Mampu melakukan hubungan profesional antara dokter pasien. Mampu dalam bekerjasama secara efektif dengan profesi lain untuk mengoptimalkan layanan kesehatan 5. Mampu melakukan pelayanan kesehatan yang costeffective yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan 6. Mampu menunjukkan respek, empati, integritas kepada pasien keluarganya 7. Mampu meletakkan kepentingan pasien masyarakat di atas kepentingan pribadi 8. Mampu dalam berkomitmen bertanggung jawab kepada pasien, masyarakat serta profesinya. Mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik (biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku) untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam minat Endokrinologi, Metabolisme & Diabetes. Mampu membuat keputusan diagnostik intervensi terapi berdasar informasi pilihan pasien, bukti ilmiah terkini, pendapat klinik 3. Mampu memberi edukasi tentang halhal yang terkait dengan penyakit pasien kepada pasien keluarganya. Mampu menginterpretasikan Mata Ajar Filsafat ilmu; Farmakologi klinik; Epidemiologi klinik; Farmakologi klinik; Metodologi penelitian; Biologi molekuler; Journal reading; ; 6

16 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) informasi verbal nonverbal dari pasien keluarganya secara efektif 5. Mampu menerapkan bukti klinis (clinical evidence) dari penelitian ilmiah yang benar baik serta pengalaman untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien 6. Mampu menerapkan rancangan penelitian dengan metoda epidemiologi statistik secara benar pada studi klinik yang efektif untuk diagnosis manajemen pasien 7. Mampu menerapkan teknologi informasi komunikasi untuk mengelola mengakses informasi medik 8. Mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi pedagogik peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti KETERAMPIL AN UMUM Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Memberi pelayanan pasien yang memuaskan, tepat efektif untuk mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big minat Endokrinologi, Metabolisme & Diabetes 5. Peka tanggap terhadap epidemiologi penyakit masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusatpusat layanan kesehatan setempat. Mampu mengembangkan rencana pengelolaan pasien dalam lingkup Ilmu Penyakit Dalam minat Endokrinologi, Metabolisme & Diabetes. Mampu menunjukkan keterampilan prosedur medik invasif noninvasif yang esensial pada semua kondisi pasien 3. Mampu melakukan tindakan pencegahan dengan edukasi maupun terapi pada pasien keluarga pasien. Mampu mengevaluasi tipe praktik medik sistem pelayanan serta metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan alokasi sumberdaya 5. Mampu melaksanakan layanan kesehatan profesional memberi dampak positif layanan kesehatan lain, organisasi masyarakat luas sebaliknya Mata Ajar Metodologi penelitian; Journal reading; Metodologi penelitian; Epidemiologi klinik; Journal reading; Proposal tesis; Tesis Journal reading; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Journal reading Journal reading; 7

17 Area KETERAMPIL AN KHUSUS Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu: 6. Mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku yang sudah established seg berkembang. 7. Mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien. SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) Mata Ajar 6. Mampu memberi advokasi layanan pasien berkualitas membantu pasien terhadap kompleksitas sistem layanan kesehatan. Mampu melakukan investigasi pendekatan penalaran analitik pada situasi klinik Filsafat ilmu; Journal reading;. Mampu dalam bekerjasama dengan pengelola pemberi layanan kesehatan untuk mengevaluasi meningkatkan layanan kesehatan 3. Mampu mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien yang terkait penyakit Endokrinologi, metabolisme & diabetes terutama yang bersifat complicated atau kasusnya jarang. Farmokologi klinik; Jurnal reading; 8

18 Tabel.3 Area SIKAP PENGETAHU AN Minat Gastroenterohepatologi Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan komunikasi kerjasama tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi. Memiliki kualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri, kolegialitas, respek kepada kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan ketrampilannya 3. Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu meneliti, menilai mengkritisi serta memerbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM) SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu berkomunikasi efektif menunjukkan rasa hormat saat melayani pasien keluarganya sesuai dengan norma yang berlaku.. Mampu bekerjasama dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya untuk tatalaksana pasien terpadu 3. Mampu melakukan hubungan profesional antara dokter pasien. Mampu dalam bekerjasama secara efektif dengan profesi lain untuk mengoptimalkan layanan kesehatan 5. Mampu melakukan pelayanan kesehatan yang costeffective yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan 6. Mampu menunjukkan respek, empati, integritas kepada pasien keluarganya 7. Mampu meletakkan kepentingan pasien masyarakat di atas kepentingan pribadi 8. Mampu dalam berkomitmen bertanggung jawab kepada pasien, masyarakat serta profesinya. Mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik (biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku) untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam minat Gastroenterohepatologi. Mampu membuat keputusan diagnostik intervensi terapi berdasar informasi pilihan pasien, bukti ilmiah terkini, pendapat klinik 3. Mampu memberi edukasi tentang halhal yang terkait dengan penyakit pasien kepada pasien keluarganya Mata Ajar Filsafat ilmu; Farmakologi klinik; Epidemiologi klinik; Farmakologi klinik; Metodologi penelitian; Biologi molekuler; Journal reading; ; 9

19 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu menginterpretasikan informasi verbal nonverbal dari pasien keluarganya secara efektif 5. Mampu menerapkan bukti klinis (clinical evidence) dari penelitian ilmiah yang benar baik serta pengalaman untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien 6. Mampu menerapkan rancangan penelitian dengan metoda epidemiologi statistik secara benar pada studi klinik yang efektif untuk diagnosis manajemen pasien 7. Mampu menerapkan teknologi informasi komunikasi untuk mengelola mengakses informasi medik 8. Mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi pedagogik peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti KETERAMPIL AN UMUM Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Memberi pelayanan pasien yang memuaskan, tepat efektif untuk mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big minat Gastroenterohepatologi 5. Peka tanggap terhadap epidemiologi penyakit masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusatpusat layanan kesehatan setempat. Mampu mengembangkan rencana pengelolaan pasien dalam lingkup Ilmu Penyakit Dalam minat Gastroenterohepatologi. Mampu menunjukkan keterampilan prosedur medik invasif noninvasif yang esensial pada semua kondisi pasien 3. Mampu melakukan tindakan pencegahan dengan edukasi maupun terapi pada pasien keluarga pasien. Mampu mengevaluasi tipe praktik medik sistem pelayanan serta metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan alokasi sumberdaya 5. Mampu melaksanakan layanan kesehatan profesional memberi dampak positif layanan kesehatan lain, organisasi masyarakat luas sebaliknya Mata Ajar Metodologi penelitian; Journal reading; Metodologi penelitian; Epidemiologi klinik; Journal reading; Proposal tesis; Tesis Journal reading; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Journal reading Journal reading; 0

20 Area KETERAMPIL AN KHUSUS Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu: 6. Mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku yang sudah established seg berkembang. 7. Mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien. SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) Mata Ajar 6. Mampu memberi advokasi layanan pasien berkualitas membantu pasien terhadap kompleksitas sistem layanan kesehatan. Mampu melakukan investigasi pendekatan penalaran analitik pada situasi klinik Filsafat ilmu; Journal reading;. Mampu dalam bekerjasama dengan pengelola pemberi layanan kesehatan untuk mengevaluasi meningkatkan layanan kesehatan 3. Mampu mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien yang terkait penyakit Gastroenterohepatologi terutama yang bersifat complicated atau kasusnya jarang. Farmokologi klinik; Jurnal reading;

21 Tabel.. Minat Ginjal Hipertensi Area SIKAP PENGETAHU AN Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan komunikasi kerjasama tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi. Memiliki kualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri, kolegialitas, respek kepada kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan ketrampilannya 3. Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu meneliti, menilai mengkritisi serta memerbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM) SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu berkomunikasi efektif menunjukkan rasa hormat saat melayani pasien keluarganya sesuai dengan norma yang berlaku.. Mampu bekerjasama dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya untuk tatalaksana pasien terpadu 3. Mampu melakukan hubungan profesional antara dokter pasien. Mampu dalam bekerjasama secara efektif dengan profesi lain untuk mengoptimalkan layanan kesehatan 5. Mampu melakukan pelayanan kesehatan yang costeffective yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan 6. Mampu menunjukkan respek, empati, integritas kepada pasien keluarganya 7. Mampu meletakkan kepentingan pasien masyarakat di atas kepentingan pribadi 8. Mampu dalam berkomitmen bertanggung jawab kepada pasien, masyarakat serta profesinya. Mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik (biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku) untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam minat Ginjal Hipertensi. Mampu membuat keputusan diagnostik intervensi terapi berdasar informasi pilihan pasien, bukti ilmiah terkini, pendapat klinik 3. Mampu memberi edukasi tentang halhal yang terkait dengan penyakit pasien kepada pasien keluarganya. Mampu menginterpretasikan informasi verbal non Mata Ajar Filsafat ilmu; Farmakologi klinik; Epidemiologi klinik; Farmakologi klinik; Metodologi penelitian; Biologi molekuler; Journal reading; ;

22 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) verbal dari pasien keluarganya secara efektif 5. Mampu menerapkan bukti klinis (clinical evidence) dari penelitian ilmiah yang benar baik serta pengalaman untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien 6. Mampu menerapkan rancangan penelitian dengan metoda epidemiologi statistik secara benar pada studi klinik yang efektif untuk diagnosis manajemen pasien 7. Mampu menerapkan teknologi informasi komunikasi untuk mengelola mengakses informasi medik 8. Mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi pedagogik peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti KETERAMPIL AN UMUM Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Memberi pelayanan pasien yang memuaskan, tepat efektif untuk mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big minat Ginjal Hipertensi 5. Peka tanggap terhadap epidemiologi penyakit masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusatpusat layanan kesehatan setempat. Mampu mengembangkan rencana pengelolaan pasien dalam lingkup Ilmu Penyakit Dalam minat Ginjal Hipertensi. Mampu menunjukkan keterampilan prosedur medik invasif noninvasif yang esensial pada semua kondisi pasien 3. Mampu melakukan tindakan pencegahan dengan edukasi maupun terapi pada pasien keluarga pasien. Mampu mengevaluasi tipe praktik medik sistem pelayanan serta metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan alokasi sumberdaya 5. Mampu melaksanakan layanan kesehatan profesional memberi dampak positif layanan kesehatan lain, organisasi masyarakat luas sebaliknya 6. Mampu memberi advokasi layanan pasien berkualitas membantu pasien terhadap kompleksitas sistem Mata Ajar Metodologi penelitian; Journal reading; Metodologi penelitian; Epidemiologi klinik; Journal reading; Proposal tesis; Tesis Journal reading; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Journal reading Journal reading; 3

23 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) Mata Ajar layanan kesehatan. Mampu melakukan investigasi pendekatan penalaran analitik pada situasi klinik KETERAMPIL AN KHUSUS Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu: 6. Mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku yang sudah established seg berkembang. 7. Mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien.. Mampu dalam bekerjasama dengan pengelola pemberi layanan kesehatan untuk mengevaluasi meningkatkan layanan kesehatan 3. Mampu mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien yang terkait penyakit Ginjal hipertensi terutama yang bersifat complicated atau kasusnya jarang. Filsafat ilmu; Journal reading; Farmokologi klinik; Jurnal reading;

24 Tabel.5. Minat Hematologi Onkologi Medik Area SIKAP PENGETAHU AN Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan komunikasi kerjasama tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi. Memiliki kualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri, kolegialitas, respek kepada kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan ketrampilannya 3. Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu meneliti, menilai mengkritisi serta memerbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM) SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu berkomunikasi efektif menunjukkan rasa hormat saat melayani pasien keluarganya sesuai dengan norma yang berlaku.. Mampu bekerjasama dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya untuk tatalaksana pasien terpadu 3. Mampu melakukan hubungan profesional antara dokter pasien. Mampu dalam bekerjasama secara efektif dengan profesi lain untuk mengoptimalkan layanan kesehatan 5. Mampu melakukan pelayanan kesehatan yang costeffective yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan 6. Mampu menunjukkan respek, empati, integritas kepada pasien keluarganya 7. Mampu meletakkan kepentingan pasien masyarakat di atas kepentingan pribadi 8. Mampu dalam berkomitmen bertanggung jawab kepada pasien, masyarakat serta profesinya. Mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik (biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku) untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam minat Hematologi Onkologi Medik. Mampu membuat keputusan diagnostik intervensi terapi berdasar informasi pilihan pasien, bukti ilmiah terkini, pendapat klinik 3. Mampu memberi edukasi tentang halhal yang terkait dengan penyakit pasien kepada pasien keluarganya Mata Ajar Filsafat ilmu; Farmakologi klinik; Epidemiologi klinik; Farmakologi klinik; Metodologi penelitian; Biologi molekuler; Journal reading; ; 5

25 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu menginterpretasikan informasi verbal nonverbal dari pasien keluarganya secara efektif 5. Mampu menerapkan bukti klinis (clinical evidence) dari penelitian ilmiah yang benar baik serta pengalaman untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien 6. Mampu menerapkan rancangan penelitian dengan metoda epidemiologi statistik secara benar pada studi klinik yang efektif untuk diagnosis manajemen pasien 7. Mampu menerapkan teknologi informasi komunikasi untuk mengelola mengakses informasi medik 8. Mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi pedagogik peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti KETERAMPIL AN UMUM Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Memberi pelayanan pasien yang memuaskan, tepat efektif untuk mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big minat Hematologi Onkologi Medik 5. Peka tanggap terhadap epidemiologi penyakit masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusatpusat layanan kesehatan setempat. Mampu mengembangkan rencana pengelolaan pasien dalam lingkup Ilmu Penyakit Dalam minat Hematologi Onkologi Medik. Mampu menunjukkan keterampilan prosedur medik invasif noninvasif yang esensial pada semua kondisi pasien 3. Mampu melakukan tindakan pencegahan dengan edukasi maupun terapi pada pasien keluarga pasien. Mampu mengevaluasi tipe praktik medik sistem pelayanan serta metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan alokasi sumberdaya 5. Mampu melaksanakan layanan kesehatan profesional memberi dampak positif layanan kesehatan lain, organisasi masyarakat luas sebaliknya Mata Ajar Metodologi penelitian; Journal reading; Metodologi penelitian; Epidemiologi klinik; Journal reading; Proposal tesis; Tesis Journal reading; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Journal reading Journal reading; 6

26 Area KETERAMPIL AN KHUSUS Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu: 6. Mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku yang sudah established seg berkembang. 7. Mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien. SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) Mata Ajar 6. Mampu memberi advokasi layanan pasien berkualitas membantu pasien terhadap kompleksitas sistem layanan kesehatan. Mampu melakukan investigasi pendekatan penalaran analitik pada situasi klinik Filsafat ilmu; Journal reading;. Mampu dalam bekerjasama dengan pengelola pemberi layanan kesehatan untuk mengevaluasi meningkatkan layanan kesehatan 3. Mampu mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien yang terkait penyakit Hematologi onkologi medik terutama yang bersifat complicated atau kasusnya jarang. Farmokologi klinik; Jurnal reading; 7

27 Tabel.6. Minat Penyakit Tropik Infeksi Area SIKAP PENGETAHU AN Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan komunikasi kerjasama tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi. Memiliki kualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri, kolegialitas, respek kepada kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan ketrampilannya 3. Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu meneliti, menilai mengkritisi serta memerbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM) SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu berkomunikasi efektif menunjukkan rasa hormat saat melayani pasien keluarganya sesuai dengan norma yang berlaku.. Mampu bekerjasama dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya untuk tatalaksana pasien terpadu 3. Mampu melakukan hubungan profesional antara dokter pasien. Mampu dalam bekerjasama secara efektif dengan profesi lain untuk mengoptimalkan layanan kesehatan 5. Mampu melakukan pelayanan kesehatan yang costeffective yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan 6. Mampu menunjukkan respek, empati, integritas kepada pasien keluarganya 7. Mampu meletakkan kepentingan pasien masyarakat di atas kepentingan pribadi 8. Mampu dalam berkomitmen bertanggung jawab kepada pasien, masyarakat serta profesinya. Mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik (biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku) untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam minat Tropik Infeksi. Mampu membuat keputusan diagnostik intervensi terapi berdasar informasi pilihan pasien, bukti ilmiah terkini, pendapat klinik 3. Mampu memberi edukasi tentang halhal yang terkait dengan penyakit pasien kepada pasien keluarganya. Mampu menginterpretasikan informasi verbal non Mata Ajar Filsafat ilmu; Farmakologi klinik; Epidemiologi klinik; Farmakologi klinik; Metodologi penelitian; Biologi molekuler; Journal reading; ; 8

28 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) verbal dari pasien keluarganya secara efektif 5. Mampu menerapkan bukti klinis (clinical evidence) dari penelitian ilmiah yang benar baik serta pengalaman untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien 6. Mampu menerapkan rancangan penelitian dengan metoda epidemiologi statistik secara benar pada studi klinik yang efektif untuk diagnosis manajemen pasien 7. Mampu menerapkan teknologi informasi komunikasi untuk mengelola mengakses informasi medik 8. Mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi pedagogik peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti KETERAMPIL AN UMUM Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Memberi pelayanan pasien yang memuaskan, tepat efektif untuk mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big minat Tropik Infeksi 5. Peka tanggap terhadap epidemiologi penyakit masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusatpusat layanan kesehatan setempat. Mampu mengembangkan rencana pengelolaan pasien dalam lingkup Ilmu Penyakit Dalam minat Tropik Infeksi. Mampu menunjukkan keterampilan prosedur medik invasif noninvasif yang esensial pada semua kondisi pasien 3. Mampu melakukan tindakan pencegahan dengan edukasi maupun terapi pada pasien keluarga pasien. Mampu mengevaluasi tipe praktik medik sistem pelayanan serta metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan alokasi sumberdaya 5. Mampu melaksanakan layanan kesehatan profesional memberi dampak positif layanan kesehatan lain, organisasi masyarakat luas sebaliknya Mata Ajar Metodologi penelitian; Journal reading; Metodologi penelitian; Epidemiologi klinik; Journal reading; Proposal tesis; Tesis Journal reading; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Journal reading Journal reading; 9

29 Area KETERAMPIL AN KHUSUS Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu: 6. Mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku yang sudah established seg berkembang. 7. Mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien. SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) Mata Ajar 6. Mampu memberi advokasi layanan pasien berkualitas membantu pasien terhadap kompleksitas sistem layanan kesehatan. Mampu melakukan investigasi pendekatan penalaran analitik pada situasi klinik Filsafat ilmu; Journal reading;. Mampu dalam bekerjasama dengan pengelola pemberi layanan kesehatan untuk mengevaluasi meningkatkan layanan kesehatan 3. Mampu mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien yang terkait penyakit Tropik Infeksi terutama yang bersifat complicated atau kasusnya jarang. Farmokologi klinik; Jurnal reading; 0

30 Tabel.7. Minat Reumatologi Area SIKAP PENGETAHU AN Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan komunikasi kerjasama tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi. Memiliki kualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan sendiri, kolegialitas, respek kepada kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan ketrampilannya 3. Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu meneliti, menilai mengkritisi serta memerbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM) SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP). Mampu berkomunikasi efektif menunjukkan rasa hormat saat melayani pasien keluarganya sesuai dengan norma yang berlaku.. Mampu bekerjasama dengan profesi pelayanan kesehatan lainnya untuk tatalaksana pasien terpadu 3. Mampu melakukan hubungan profesional antara dokter pasien. Mampu dalam bekerjasama secara efektif dengan profesi lain untuk mengoptimalkan layanan kesehatan 5. Mampu melakukan pelayanan kesehatan yang costeffective yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan 6. Mampu menunjukkan respek, empati, integritas kepada pasien keluarganya 7. Mampu meletakkan kepentingan pasien masyarakat di atas kepentingan pribadi 8. Mampu dalam berkomitmen bertanggung jawab kepada pasien, masyarakat serta profesinya. Mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dasar penunjang klinik (biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku) untuk tatalaksana klinis sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam minat Reumatologi. Mampu membuat keputusan diagnostik intervensi terapi berdasar informasi pilihan pasien, bukti ilmiah terkini, pendapat klinik 3. Mampu memberi edukasi tentang halhal yang terkait dengan penyakit pasien kepada pasien keluarganya. Mampu menginterpretasikan informasi verbal non Mata Ajar Filsafat ilmu; Farmakologi klinik; Epidemiologi klinik; Farmakologi klinik; Metodologi penelitian; Biologi molekuler; Journal reading; ;

31 Area Capaian Pembelajaran SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) verbal dari pasien keluarganya secara efektif 5. Mampu menerapkan bukti klinis (clinical evidence) dari penelitian ilmiah yang benar baik serta pengalaman untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien 6. Mampu menerapkan rancangan penelitian dengan metoda epidemiologi statistik secara benar pada studi klinik yang efektif untuk diagnosis manajemen pasien 7. Mampu menerapkan teknologi informasi komunikasi untuk mengelola mengakses informasi medik 8. Mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi pedagogik peserta didik profesi kesehatan lain atas dasar kedokteran berbasis bukti KETERAMPIL AN UMUM Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu :. Memberi pelayanan pasien yang memuaskan, tepat efektif untuk mengatasi masalah kesehatan promosi kesehatan di big minat Reumatologi 5. Peka tanggap terhadap epidemiologi penyakit masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusatpusat layanan kesehatan setempat. Mampu mengembangkan rencana pengelolaan pasien dalam lingkup Ilmu Penyakit Dalam minat Reumatologi. Mampu menunjukkan keterampilan prosedur medik invasif noninvasif yang esensial pada semua kondisi pasien 3. Mampu melakukan tindakan pencegahan dengan edukasi maupun terapi pada pasien keluarga pasien. Mampu mengevaluasi tipe praktik medik sistem pelayanan serta metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan alokasi sumberdaya 5. Mampu melaksanakan layanan kesehatan profesional memberi dampak positif layanan kesehatan lain, organisasi masyarakat luas sebaliknya Mata Ajar Metodologi penelitian; Journal reading; Metodologi penelitian; Epidemiologi klinik; Journal reading; Proposal tesis; Tesis Journal reading; Filsafat ilmu; Metodologi penelitian; Journal reading Journal reading;

32 Area KETERAMPIL AN KHUSUS Capaian Pembelajaran Pada akhir pendidikan, peserta didik akan mampu: 6. Mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial perilaku yang sudah established seg berkembang. 7. Mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien. SubCapaian Pembelajaran (Indikator pencapaian CP) Mata Ajar 6. Mampu memberi advokasi layanan pasien berkualitas membantu pasien terhadap kompleksitas sistem layanan kesehatan. Mampu melakukan investigasi pendekatan penalaran analitik pada situasi klinik Filsafat ilmu; Journal reading;. Mampu dalam bekerjasama dengan pengelola pemberi layanan kesehatan untuk mengevaluasi meningkatkan layanan kesehatan 3. Mampu mengaplikasikan dalam bentuk mengidentifikasi, menganalisis memutuskan terhadap pelayanan pasien yang terkait penyakit Reumatologi terutama yang bersifat complicated atau kasusnya jarang. Farmokologi klinik; Jurnal reading; 3

33 .5. Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Level 9 (Setara S3 Spesialis ) Berikut ini adalah Deskripsi jenjang kualifikasi KKNI level 9 yang setara dengan S3 Spesialis. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Mampu mengelola, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional.

34 Tabel.8. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Alergi Imunologi Klinik Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Capaian SubCapaian Jenis ELEMEN KOMPETENSI Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi U P K MPK MKK MPB MBB (Nomor) (Nomor).. CP nomor.3 Profil, 3, 5. CP nomor 5 Profil,, CP nomor Profil,, 5 CP nomor Profil,, CP nomor 6 Profil & CP nomor 7 Profil,, 5 c. Mampu mengelola, CP nomor Proffil, 3, CP nomor 3 Profil,, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional

35 Tabel.9. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Endokrinologi, Metabolisme & Diabetes Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Capaian SubCapaian Jenis ELEMEN KOMPETENSI Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi U P K MPK MKK MPB MBB (Nomor) (Nomor).. CP nomor.3 Profil, 3, 5. CP nomor 5 Profil,, CP nomor Profil,, 5 CP nomor Profil,, CP nomor 6 Profil & CP nomor 7 Profil,, 5 c. Mampu mengelola, CP nomor Proffil, 3, CP nomor 3 Profil,, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional

36 Tabel.0. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Gastroenterohepatologi Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Capaian SubCapaian Jenis ELEMEN KOMPETENSI Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi U P K MPK MKK MPB MBB (Nomor) (Nomor).. CP nomor.3 Profil, 3, 5. CP nomor 5 Profil,, CP nomor Profil,, 5 CP nomor Profil,, CP nomor 6 Profil & CP nomor 7 Profil,, 5 c. Mampu mengelola, CP nomor Proffil, 3, CP nomor 3 Profil,, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional

37 Tabel.. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Ginjal Hipertensi Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Capaian SubCapaian Jenis ELEMEN KOMPETENSI Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi U P K MPK MKK MPB MBB (Nomor) (Nomor).. CP nomor.3 Profil, 3, 5. CP nomor 5 Profil,, CP nomor Profil,, 5 CP nomor Profil,, CP nomor 6 Profil & CP nomor 7 Profil,, 5 c. Mampu mengelola, CP nomor Proffil, 3, CP nomor 3 Profil,, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional

38 Tabel.. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Hematologi Onkologi Medik Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Capaian SubCapaian Jenis ELEMEN KOMPETENSI Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi U P K MPK MKK MPB MBB (Nomor) (Nomor).. CP nomor.3 Profil, 3, 5. CP nomor 5 Profil,, CP nomor Profil,, 5 CP nomor Profil,, CP nomor 6 Profil & CP nomor 7 Profil,, 5 c. Mampu mengelola, CP nomor Proffil, 3, CP nomor 3 Profil,, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional

39 Tabel.3. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Penyakit Tropik Infeksi Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Capaian SubCapaian Jenis ELEMEN KOMPETENSI Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi U P K MPK MKK MPB MBB (Nomor) (Nomor).. CP nomor.3 Profil, 3, 5. CP nomor 5 Profil,, CP nomor Profil,, 5 CP nomor Profil,, CP nomor 6 Profil & CP nomor 7 Profil,, 5 c. Mampu mengelola, CP nomor Proffil, 3, CP nomor 3 Profil,, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional

40 Tabel.. Hubungan Deskripsi KKNI Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Minat Reumatologi Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, atau seni baru di dalam big keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, teruji b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni di dalam big keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, atau multidisipliner Capaian SubCapaian Jenis ELEMEN KOMPETENSI Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi U P K MPK MKK MPB MBB (Nomor) (Nomor).. CP nomor.3 Profil, 3, 5. CP nomor 5 Profil,, CP nomor Profil,, 5 CP nomor Profil,, CP nomor 6 Profil & CP nomor 7 Profil,, 5 c. Mampu mengelola, CP nomor Proffil, 3, CP nomor 3 Profil,, memimpin, mengembangkan riset pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional internasional Keterangan: U :, P : Pendukung, K : Khusus, MPK : Materi Pengembangan Kepribadiaan, MKK : Materi Keilmuan Keterampilan, : Materi Keahlian Berkarya, MPB : Materi Perilaku dalam Berkarya, MBB : Materi Berkehidupan Bermasyarakat, CP : Capaian Pembelajaran. 3

41 .6. ANALISIS KOMPETENSI Pada skema dibawah ini dijabarkan tentang perilaku umum hingga menjadi perilaku khusus yang tersusun dalam skema secara logis sistematis. Analisis kompetensi disajikan dalam gambar. sebagai berikut. PENYAKIT DALAM SUBSPESIALIS Menganalisa permasalahan kesehatan khususnya yang sesuai dengan subcabang Ilmu Penyakit Dalam yang ditekuni dibig alergi imunologi klinik, endokrinologi metabolisme diabetes, gastroenterohepatologi, ginjal hipertensi, hematologi onkologi medik, hepatologi, reumatologi, tropik infeksi. Menyusun topik penelitian yang bersifat orisinal, memberi konstribusi pada big Ilmu Penyakit Dalam Subspesialis. Mengelola tatalaksana paripurna dibig keahlian umum antara lain; metabolisme energi, keseimbangan asam basa, nutrisi parenteral enteral, demam, elektrokardiogram, gangguan fungsi respirasi, manajemen nyeri, renjatan hipovolemik, renjatan sepsis, anafilaksis, resistensi insulin, ikterus, antibiotik infeksi nosokomial, hemostasis pada perdarahan trombosis, imunologi dasar klinik, ACLS, onkologi dasar klinik, kedokteran psikosomatik aplikasi klinis, proses menua TAHAP SENIOR Semester 3 TAHAP MADYA Semester Merangkaikan Ilmu dasar sebagai Materi Dasar Khusus (MDK) antara lain; Biologi Molekular, Farmakologi Klinik. Merangkaikan Ilmu dasar penunjang sebagai Materi Dasar Umum (MDU) antara lain ; Filsafat Ilmu Pengetahuan, Metodologi Penelitian, Epidemiologi Klinik. TAHAP YUNIOR Semester Gambar.. Analisis Kompetensi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis 3

PROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp

PROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp PROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp I) ILMU PENYAKIT DALAM FKUI/RSCM Siti Setiati Disampaikan dalam seminar mahasiswa FKUI DOCTOR S S CAREER UPDATE 26 Januari 2008 PENGELOLA

Lebih terperinci

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN 7 LAMPIRAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA UNTUK PENDIDIKAN KEDOKTERAN DESKRIPSI UMUM DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF KOLEGIUM BEDAH SARAF INDONESIA ( K.B.S.I. ) STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF Jakarta : Februari 2007 DAFTAR SINGKATAN IPDS KBSI KPS KKI PBL PPDS RS Pendidikan RS Jejaring WFME Institusi

Lebih terperinci

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DESKRIPTOR KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG KEDOKTERAN ( Review 270510) - Draft LEVEL DESKRIPTOR HASIL PEMBELAJARAN (Learning Outcomes) 6 (S1) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya

Lebih terperinci

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : REPRODUKSI Bobot : 4 SKS Semester : IV Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan visi misi yang diembannya, program Studi ilmu Penyakit Dalam telah membuat program jangka panjang 5 tahun ke depan.

PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan visi misi yang diembannya, program Studi ilmu Penyakit Dalam telah membuat program jangka panjang 5 tahun ke depan. PENDAHULUAN Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Panykit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang didirikan pada tahun 1998 melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Visi, Misi dan Tujuan

Visi, Misi dan Tujuan Visi, Misi dan Tujuan FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 i ii iii iv DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... SK Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya...

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA

PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA Lulusan dokter gigi yang diharapkan sesuai dengan standar pendidikan dan kompetensi sebagai berikut: DOMAIN I : PROFESIONALISME Melakukan praktik di bidang kedokteran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 983/Menkes/SK/XI/1992 Rumah Sakit merupakan salah satu tempat dari sarana kesehatan menyelenggarakan kesehatan, bertujuan

Lebih terperinci

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan. STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Serta Strategi Pencapaian. 1.1.1 Jelaskan Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Program

Lebih terperinci

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia Daftar Pokok Bahasan Lampiran 4 SKDI Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia 2012 Pendahuluan Lampiran 4 Daftar Pokok Bahasan Standar Kompetensi Dokter

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

Kompetensi, Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien

Kompetensi, Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien Kompetensi, Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien Zubairi Djoerban zubairidjoerban.org Tantangan kedokteran sekarang: Memberikan layanan kesehatan dg kualitas yang terbaik (EBM, KOMPETEN), yg komprehensif

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : THT Bobot : 4 SKS Semester : V Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan organ

Lebih terperinci

1 DESEMBER Tim P

1 DESEMBER Tim P 1 DESEMBER 2014 Tim P LS-2014 Dasar Hukum Undang - Undang Undang-Undang No 12 / 2012 tentangpendidikantinggi, Undang-Undang No. 20 / 2013 tentangpendidikankedokteran, Undang-Undang No. 29/ 2004 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Buku Kebijakan Akademik Program Studi Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Rumah Sakit dr. Saiful Anwar ini disusun berdasarkan Buku Pedoman Akademik Universitas

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Lebih terperinci

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL. VISI AKPER DIRGAHAYU PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL. MISI AKPER DIRGAHAYU 1. MENYELENGGARAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI YANG BERKUALITAS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan Program Kerja

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia menurut Undang Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang setinggi tingginya untuk seluruh

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A) STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A) Majelis Assosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia I. PENDAHULUAN II. KOMPONEN STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER 1. Visi, Misi dan tujuan 2. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa partisipan memahami discharge planning sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang kebutuhan kesehatan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN, PEMBINAAN, DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan. KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH TENTANG SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK) TENAGA KEPERAWATAN NOMOR:.../RSNH/SK-DIR/XII/2013 DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH Menimbang : 1. Bahwa setiap tenaga keperawatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI A. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN ` RUU Tentang Pendidikan Kedokteran RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN KOMISI X DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2012 1 RUU Tentang

Lebih terperinci

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS) STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS) Marina Damajanti Kasubdit Bina Gizi Klinik Direktorat Bina Gizi Disampaikan pada Temu Ilmiah Internasional-PERSAGI Jogyakarta, 27 November 2014 DEFINISI

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Halaman 2 dari 9 Halaman 3 dari 9 Halaman 4 dari 9 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf

Lebih terperinci

FASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

FASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya LAMPIRAN 1. PEMETAAN HASIL BE LAJAR (LO) KE DALAM TEMA FASE/TAHUN Pemetaan Learning outcome ke dalam fase dilakukan dengan cara mendistribusikan kemampuan atau learning outcome sesuai dengan fase masing-masing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 894 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2008 Oleh :

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI Standar 3 Kompetensi Lulusan 0 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Prakata... iii Pendahuluan... iv A. Ruang Lingkup... 1 B. Acuan... 3 C. Istilah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

BAB I PENDAHULUAN. identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas

Lebih terperinci

Tabel Struktur Kurikulum Program Studi Magister Keperawatan Minat Medikal Bedah

Tabel Struktur Kurikulum Program Studi Magister Keperawatan Minat Medikal Bedah SEMESTER 1 Tabel 2.1.1 Struktur Kurikulum Program Studi Magister Minat Medikal Bedah MATA AJAR BEBAN STUDI NO KODE NAMA KULIAH PRAKTIKUM PRAKTIK LAPANGAN JUMLAH SEMESTER I 1. PHN601 Filsafat Ilmu 2. KPD604

Lebih terperinci

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium Bab II. Analisis Situasi Bab III. Kebijakan Strategis Bab 2. Analisis Situasi SWOT Kondisi internal Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan) Kondisi eksternal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi, terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya.

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN KOMITE MEDIK RSUD DR. SAIFUL ANWAR KESALAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT BAKORDIK RSSA/FKUB MALANG 2015 BILA BERHADAPAN DENGAN PASIEN,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Oleh : MEILINA DYAH EKAWATI K 100 050 204 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, banyak penelitian yang telah dilakukan pada peran perawat dalam kaitannya untuk bekerja dan tanggung jawab terhadap kinerja karyawan yang berpenghasilan

Lebih terperinci

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) STANDAR EP DOKUMEN KETERANGAN Pemilik menetapkan regulasi yang mengatur a) sampai dengan g) yang ada di dalam maksud dan tujuan yang dapat berbentuk corporate by-laws, peraturan

Lebih terperinci

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Laporan Kegiatan Pilkajur Gizi 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan saat ini sudah sangat sering dibicarakan, baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari pihak masyarakat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilakukan secara. pendidikan dan pelatihan (Hartono, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilakukan secara. pendidikan dan pelatihan (Hartono, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM JL. BUDI KEMULIAAN NO. 1 SERAYA - BATAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai satu sarana kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg No.122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. TB. Penanggulangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin hak setiap warga

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah

BAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, Indonesia memiliki masalah gizi yang disebut dengan beban gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah muncul masalah gizi lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes Peraturan yg menjadi acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit. Definisi Komite Medik Perangkat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA STD-SPM.Pol//01/2017 Januari 2017 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan 1. Perumusan Sukadarwanto, SKM., MKes Ka. Ur. Administrasi

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan

Lebih terperinci

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Hematologi Bobot : 4 SKS Semester : II Standar Kompetensi : etiologi, patogenesis dan

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 i TIM PENYUSUN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profesi Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu menegakkan diri dan diterima oleh masyarakat sebagai seorang yang memiliki ketrampilan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Universitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Indikator WHO 1993 Indikator WHO 1993 adalah suatu metode untuk melihat pola penggunaan obat dan dapat secara langsung menggambarkan tentang penggunaan obat yang tidak sesuai.

Lebih terperinci

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH Penyusunan kompetensi perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang mencakup : A. Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya adalah kemampuan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN KOMISI X DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...

Lebih terperinci

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS GUGUS JAMINAN MUTU FAKULTAS... UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA... 1 Manual Prosedur Peninjauan dan Pengembangan

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 2.3(GANGGUAN ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLISME) TAHUN AJARAN 2016/2017

JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 2.3(GANGGUAN ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLISME) TAHUN AJARAN 2016/2017 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.:0751-32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT DIALISIS INDONESIA NIKEN D CAHYANINGSIH BIDANG DIKLAT PP IPDI

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT DIALISIS INDONESIA NIKEN D CAHYANINGSIH BIDANG DIKLAT PP IPDI STANDAR KOMPETENSI PERAWAT DIALISIS INDONESIA NIKEN D CAHYANINGSIH BIDANG DIKLAT PP IPDI Pendahuluan IPDI sebagai organisasi profesi Peningkatan Kapasitas Perawat Penyusunan Standar Kompetensi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6171 PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. Peraturan Pelaksanaan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 303) PENJELASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah yang sangat substansial, mengingat pola kejadian sangat menentukan status kesehatan di suatu daerah dan juga keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2015 KESEHATAN. Rumah Sakit Pendidikan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5777). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat

Lebih terperinci

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL. PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL. SURAT KEPUTUSAN No. : Tentang PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DIREKTUR RS Menimbang : a. Bahwa untuk mengimplementasikan hak pasien dan keluarga di

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kode/No : STD/SPMI/A.05 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-6 STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN undiknas, 2016

Lebih terperinci

Kesepakatan: Kurikulum Dasar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia RAKER AIPTKMI IX

Kesepakatan: Kurikulum Dasar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia RAKER AIPTKMI IX Kesepakatan: Kurikulum Dasar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia RAKER AIPTKMI IX Hotel Inna Muara, Padang 27-29 Oktober 2014 1 NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KESMAS INDONESIA PROFIL & 8 KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu dari saranan kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan TAHAPAN PENYUSUNAN PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Nemuel Daniel Pah nemuelpah@staff.ubaya.ac.id BUKU PEDOMAN AKADEMIK Buku yang memberikan informasi

Lebih terperinci

KOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework

KOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework KOMPETENSI NERS BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework PARAMETER DESKRIPTOR Unsur-unsur Deskripsi DESKRIPTOR JENJANG KUALIFIKASI Ners (LEVEL 7) a Mampu melakukan.

Lebih terperinci

PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan meny

PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan meny Perawatan Anestesi dan Bedah (PAB) PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan menyeluruh Perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD

PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD DEAN S AWARD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA LATAR BELAKANG Universitas Indonesia selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci