Rencana Pembelajaran
|
|
- Sonny Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rencana Pembelajaran MATA KULIAH : Keperawatan Dewasa 1 KODE MK : SKP.534 BEBAN SKS : 4 SKS KOORDINATOR : Puguh Widiyanto, S.Kp.,M.Kep Telp/ / ompuguh@alumni.ui.ac.id TIM PENGAJAR : Puguh Widiyanto, S.Kp.,M.Kep (PW) Sodik Kamal, S.Kep.,Ns (SK) S. Adi Subrata, S.Kep.,Ns (AD) Margono, S.Kep.,Ns (MG) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2 RENCANAPEMBELAJARAN Program Studi : S1 Keperawatan Kode Mata Kuliah : SKP.534 Nama Mata Kuliah : Keperawatan Dewasa I Bobot : 4 SKS (Teori) Penempatan : Semester IV (empat) Mata Kuliah Pra Syarat : Anatomi Fisiologi, Keperawatan Dasar, KDM I. KDM II. Tim Pengajar : 1. Puguh Widiyanto, S.Kp.,M.Kep (PW) 2. Sodik Kamal, S.Kep.,Ns (SK) 3. S Adi Subrata, S.Kep., Ns (AD) 4. Margono, S.Kep.,Ns (MG) Deskripsi Mata Kuliah Keperawatan dewasa I adalah salah satu mata ajar keahlian yang membahas penerapan ilmu dan teknologi dalam memenuhi kebutuhan klien dewasa yang mengalami perubahan fisiologis dengan atau tanpa gangguan struktur. Pembahasan meliputi system pernapasan, kardiovaskuler, pencernaan, perkemihan, endokrin serta masalah penyakit tropis. Standar Kompetensi 1. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep fisiologis, psikologis, etiko-legal dan sosiokultural dan prinsip pada pasien kepada klien dewasa dengan masalah-masalah perioperatif, dengan gangguan sistem sistem pernapasan, kardiovaskular, pencernaan, perkemihan, endokrin serta masalah penyakit tropis. 2. Mengembangkan suatu kemampuan untuk secara kritis mengevaluasi data yang dikumpulkan, dan mengkomunikasikan deviasi-deviasi kesehatan yang signifikan kepada tenaga kesehatan lainnya dalam hal data dan trend pengkajian. 2
3 Kompetensi Dasar Mengidentifikasi, mengerti persektif medical bedah, Garis Besar dan Ruang Lingkup perkuliahan Keperawatan medical bedah (KMB) Indikator diharapkan dapat : 1. Menjelaskan deskripsi mata ajar medical bedah 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran 3. Menjelaskan perspektif KMB 4. Mendiskripsi Garis besar mata ajar KMB 5. Menjelaskan Diagnosa Keperawatan yang muncul pada klien KMB Pengalaman Pembelajaran Mengkaji deskripsi mata ajar, tujuan pembelajaran, perspektif Kmb, serta mengkaji Garis besar mata ajar KMB Materi ajar 1. Deskripsi mata ajar 2. Tujuan pembelajaran 3. Perspektif KMB 4. Garis besar mata ajar KMB 5. Diagnosa Keperawatan yang muncul pada klien KMB Alat/Bahan/ Waktu Sumber Belajar 100 White Board, LCD, Laptop, Spidol Penilaian Test essay dan obyektif Tanggal/ Pengampu PW Mengidentifikasi, mengerti perioperatif diharapkan dapat : 1. Menyebutkan Pengertian Keperawatan Perioperatif 2. Menyebutkan alasan perioperatif 1. Pengertian Perioperatif, preoperatif, intraoperatif, postoperatif 2. Alasan & indikasi pembedahan 3. Bentuk 200 White Board, LCD, Laptop, Spidol Test essay dan obyektif AD 3
4 dan indikasi pembedahan 3. Menyebutkan bentuk pembedahan 4. Menyebutkan klasifikasi tingkat urgency pembedahan 5. Menyebutkan persiapan perioperatif 6. Menyebutkan persiapan fisik & mental, penunjang 7. Menyebutkan pre operatif & intervensinya 8. Menyebutkan intraoperatif &perawatannya 9. Menyebutkan & intervensi Perawatan post operatif pembedahan 4. klasifikasi tingkat urgency pembedahan 5. persiapan perioperatif 6. persiapan fisik & mental, penunjang 7. pre operatif & intervensinya 8. intraoperatif &perawatannya 9. & intervensi Perawatan post operatif 4
5 Memahami Pada klien dengan Penyakit tropis: Malaria & Flu burung 1. Memahami pada gangguan sistim Pernafasan akibat proses peradangan/infeksi : TB Paru 2. Memahami pada dasar Malaria & flu burung dengan Malaria & flu burung pasien Malaria & flu burung Malaria & flu burung dengan Malaria & flu burung dasar TB Paru TB Paru Malaria & flu burung 1. TB Paru Pengertian Malaria & flu burung 2. etiologi Malaria & flu burung 3. tanda dan gejala Malaria & flu burung 4. patofisiologi Malaria & flu burung 5. pemeriksaan penunjang 6. Asuhan pasien Malaria & flu burung 1. Pengertian TB Paru 2. etiologi TB Paru 3. tanda dan gejala TB Paru 4. patofisiologi TB Paru 5. pemeriksaan penunjang 6. Penatalaksanaan 7. Asuhan 200 LCD, Laptop, 200 LCD, Laptop, Test obyektif AD PW 5
6 gangguan sistim Pernafasan akibat proses peradangan/infeksi : Pneumonia Memahami pada pasien dengan gangguan sistim Pernafasan Karsinoma Paru & COPD pasien TB paru dan Pneumonia TB Paru dan Pneumonia. dengan TB Paru dan Pneumonia dasar karsinoma paru & COPD dengan karsinoma paru& COPD pasien karsinoma paru & COPD Pneumonia karsinoma paru & COPD pasien TB Paru 8. Pengertian Pneumonia 9. etiologi Pneumonia 10. tanda dan gejala Pneumonia 11. patofisiologi Pneumonia 12. pemeriksaan penunjang 13. Penatalaksanaan 14. Asuhan pasien Pneumonia 1. Pengertian karsinoma paru & COPD 2. etiologi karsinoma paru & COPD 3. tanda dan gejala karsinoma & paru COPD 4. Macam-macam karsinoma & paru COPD 5. patofisiologi karsinoma& paru COPD 6. pemeriksaan penunjang 200 LCD, Laptop, PW 6
7 Memahami klien dengan Infeksi: Endokardititis,Miokarditis, Pericarditis karsinoma paru & COPD dengan karsinoma & paru COPD dasar Infeksi: Endokardititis,Miokar ditis, Pericarditis dengan Infeksi: Endokardititis,Miokar ditis, Pericarditis pasien Infeksi: Endokardititis,Miokar ditis, Pericarditis Infeksi: Endokardititis,Miokar ditis, Pericarditis Mengkaji dan Infeksi: Endokardititis,Mio karditis, Pericarditis 7. Asuhan karsinoma paru& COPD 1. Pengertian Infeksi: Endokardititis,Miokard itis, Pericarditis 2. etiologi Infeksi: Endokardititis,Miokard itis, Pericarditis 3. tanda dan gejala Infeksi: Endokardititis,Miokard itis, Pericarditis 4. patofisiologi Infeksi: Endokardititis,Miokard itis, Pericarditis 5. pemeriksaan penunjang 6. Asuhan pasien Infeksi: Endokardititis,Miokard itis, Pericarditis SK 7
8 Memahami klien dengan Hipertensi Memahami klien dengan Gangguan sirkulasi koroner: arterosklerosis, Angina & Infark miokard acut dengan Infeksi: Endokardititis,Miokar ditis, Pericarditis dasar Hipertensi dengan Hipertensi pasien Hipertensi Hipertensi dengan Hipertensi 1. Menjelaskan konsep dasar arterosklerosis, Angina & Infark miokard acut menjelaskan Hipertensi 1. arterosklerosis, Angina & Infark miokard acut 1. Pengertian Hipertensi 2. etiologi Hipertensi 3. tanda dan gejala Hipertensi 4. patofisiologi Hipertensi 5. macam-macam Hipertensi 6. pemeriksaan penunjang 7. Asuhan pasien Hipertensi 1. Pengertian Angina & Infark miokard acut, arterosklerosis 2. etiologi Angina & Infark miokard acut, arterosklerosis 3. tanda dan gejala Angina & Infark miokard acut 200 LCD, Laptop, SK SK 8
9 2. dengan Angina & Infark miokard acut pasien Angina & Infark miokard acut Angina & Infark miokard acut dengan Angina & Infark miokard acut 4. patofisiologi Angina & Infark miokard acut, arterosklerosis 5. macam-macam Angina & Infark miokard acut 6. Penatalaksanaan Angina & Infark miokard acut 7. Komplikasi Angina & Infark miokard acut 8. pemeriksaan penunjang 9. Asuhan pasien Angina & Infark miokard acut Memahami klien dengan gagal jantung dasar gagal jantung dengan pasien gagal jantung 1. Pengertian gagal jantung 2. etiologi gagal jantung 3. klasifikasi gagal jantung 4. patofisiologi gagal jantung 5. komplikasi gagal jantung 6. penatalaksanaan gagal jantung 7. Asuhan pasien gagal jantung SK 9
10 Memahami klien dengan anemia Memahami klien dengan Ileus & Peritonitis dengan dasar anemia dengan anemia pasien anemia anemia dengan anemia dasar Ileus & Peritonitis dengan Ileus & Peritonitis anemia Ileus & Peritonitis 1. Pengertian anemia 2. etiologi anemia 3. klasifikasi anemia 4. patofisiologi anemia 5. komplikasi anemia 6. penatalaksanaan anemia 7. Asuhan pasien anemia 1. Pengertian Ileus & Peritonitis 2. etiologi Ileus & Peritonitis 3. klasifikasi Ileus & Peritonitis 4. patofisiologi Ileus & Peritonitis 5. komplikasi Ileus & Peritonitis penatalaksanaan 200 LCD, Laptop, SK MG 10
11 Memahami klien dengan Hernia pasien Ileus & Peritonitis Ileus & Peritonitis dengan Ileus & Peritonitis dasar Hernia dengan Hernia pasien Hernia Hernia dengan Hernia Mengkaji pasien Hernia dan dengan 6. Asuhan pasien Ileus & Peritonitis 1. Pengertian Hernia 2. etiologi Hernia 3. klasifikasi Hernia 4. patofisiolog i Hernia 5. komplikasi Hernia 6. penatalaksanaan Hernia 7. Asuhan pasien Hernia MG 11
12 Memahami klien dengan Haemorroid Memahami klien dengan Hepatitis dasar Haemorroid dengan Haemorroid pasien Haemorroid Haemorroid dengan Haemorroid dasar Hepatitis dengan Hepatitis pasien Hepatitis Haemorroid Hepatitis 1. Pengertian Haemorroid 2. etiologi Haemorroid 3. klasifikasi Haemorroid 4. patofisiologi Haemorroid 5. komplikasi Haemorroid 6. penatalaksanaan Haemorroid 7. Asuhan pasien Haemorroid 1. Pengertian Hepatitis 2. etiologi Hepatitis 3. klasifikasi Hepatitis 4. patofisiologi Hepatitis 5. komplikasi Hepatitis 6. penatalaksanaan Hepatitis 7. Asuhan pasien Hepatitis MG 12
13 Memahami klien dengan Cirrosis Hepatis Memahami klien dengan Gastritis & Typoid Hepatitis dengan Hepatitis dasar Cirrosis Hepatis dengan Cirrosis Hepatis pasien Cirrosis Hepatis Cirrosis Hepatis dengan Cirrosis Hepatis dasar Gastritis & Mengkaji dan Cirrosis Hepatis Mengkaji dan 1. Pengertian Cirrosis Hepatis 2. etiologi Cirrosis Hepatis 3. patofisiologi Cirrosis Hepatis 4. komplikasi Cirrosis Hepatis 5. Penatalaksanaan Cirrosis Hepatis 6. Asuhan pasien Cirrosis Hepatis 1. Pengertian Gastritis & Typoid 2. etiologi Gastritis & Typoid 3. patofisiologi Gastritis 200 LCD, Laptop, MG MG 13
14 Memahami klien dengan Ca colon Typoid dengan Gastritis & Typoid pasien Gastritis & Typoid Gastritis & Typoid dengan Gastritis & Typoid dasar Ca colon dengan Ca colon pasien Ca colon Ca colon Mengkaji pasien Ca colon dan dengan & Typoid 4. komplikasi Gastritis & Typoid 5. penatalaksanaan Gastritis & Typoid 6. Asuhan pasien Gastritis & Typoid 1. Pengertian Ca colon 2. etiologi Ca colon 3. klasifikasi Ca colon 4. patofisiologi Ca colon 5. komplikasi Ca colon 6. penatalaksanaan Ca colon 7. Asuhan pasien Ca colon MG 14
15 Memahami klien dengan Infeksi saluran kemih Memahami klien dengan BPH & Batu Ginjal dengan Ca colon dasar Infeksi saluran kemih dengan Infeksi saluran kemih pasien Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih dengan Infeksi saluran kemih dasar BPH & Batu Ginjal Infeksi saluran kemih BPH & Batu Ginjal 1. Pengertian Infeksi saluran kemih 2. etiologi Infeksi saluran kemih 3. patofisiologi Infeksi saluran kemih 4. komplikasi Infeksi saluran kemih 5. penatalaksanaan Infeksi saluran kemih 6. Asuhan pasien Infeksi saluran kemih 1. Pengertian BPH & Batu Ginjal 2. etiologi BPH & Batu Ginjal 3. klasifikasi BPH & Batu Ginjal 4. patofisiologi BPH & 200 LCD, Laptop, PW PW 15
16 Memahami klien dengan GGA, GGK & Dialisis dengan BPH & Batu Ginjal pasien BPH & Batu Ginjal BPH & Batu Ginjal dengan BPH & Batu Ginjal dasar GGA, GGK & Dialisis dengan GGA, GGK & Dialisis pasien GGA, GGK & Dialisis GGA, GGK & Dialisis GGA, GGK & Dialisis Batu Ginjal 5. komplikasi BPH & Batu Ginjal 6. penatalaksanaan BPH & Batu Ginjal 7. Asuhan pasien BPH & Batu Ginjal 1. Pengertian GGA, GGK & Dialisis 2. etiologi GGA, GGK & Dialisis 3. klasifikasi GGA, GGK & Dialisis 4. patofisiologi GGA, GGK & Dialisis 5. komplikasi GGA, GGK & Dialisis 6. penatalaksanaan GGA, GGK & Dialisis 7. Asuhan pasien GGA, GGK & Dialisis 200 LCD, Laptop, PW 16
17 Memahami klien dengan DM Memahami klien dengan kortek adrenal dengan GGA, GGK & Dialisis dasar DM dengan DM pasien DM DM dengan DM dasar DM 1. Pengertian DM 2. etiologi DM 3. klasifikasi DM 4. patofisiologi DM 5. komplikasi DM 6. penatalaksanaan DM 7. Asuhan pasien DM 1. Pengertian 2. etiologi 3. klasifikasi AD AD 17
18 Memahami klien dengan tyroid dengan pasien dengan dasar tyroid pengkajian dengan tyroid pasien Mengkaji dan pasien tyroid dengan 4. patofisiologi 5. komplikasi penatalaksanaan 6. Asuhan pasien 1. Pengertian tyroid 2. etiologi tyroid 3. klasifikasi tyroid 4. patofisiologi tyroid 5. komplikasi tyroid 6. penatalaksanaan tyroid 7. Asuhan pasien AD 18
19 pasien tyroid tyroid dengan tyroid tyroid 19
SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH
SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH Kode Mata Kuliah : WAT.3.09 Nama Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I Jumlah SKS : 5 (teori 1, 1, praktik laboratorium 1, praktik klinik 2) Semester :
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW212 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW212 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 Dosen: Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners., M.Kep Upik Rahmi,S.Kp., M.Kep Sri Sumartini, S.Kp.,M.Kep Budi Rustandi, S.Kep.,Ners.,M.Kep PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Typhoid atau Typhus Abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. Typhi dengan masa tunas 6-14
Lebih terperinciSILABUS. Kode Mata Kuliah : WAT 3.09 : 4 SKS (2 SKS: T, 2 SKS :P) : KDM I, KDM II, KMB I, KMB II
SILABUS Nama Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III Kode Mata Kuliah : WAT 3.09 Jumlah SKS : 4 SKS (2 SKS: T, 2 SKS :P) Prasyarat : KDM I, KDM II, KMB I, KMB II Penempatan : Semester IV Koordinator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Ruhyanudin, 2007). Gagal jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan perawatan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan kesehatan masyarakat dan harapan-harapannya. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian
BAB V HASIL PENELITIAN Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian Rekam Medik RSUP DR. M. Djamil Padang. Populasi penelitian adalah pasien pneumonia komunitas yang dirawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker kedua terbanyak yang menyebabkan kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 perempuan diseluruh dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN
DAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN 1. ASKEP AIDS HIV 2. ASKEP AMPUTASI 3. ASKEP ANGINA PEKTORIS 4. ASKEP APENDIKS 5. ASKEP ARITMIA JANTUNG 6. ASKEP ASMA 7. ASKEP ATRESIA ANI 8. ASKEP BANTU GINJAL
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (PROGRAM B 2014) Koordinator Ko-Koordinator :, S.Kp, MN : Ns., M.Kep Ns. Rahmadevita, M.Kep, SpKepA Fakultas Keperawatan Universitas Andalas LEMBAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bronchopneumonia merupakan penyakit saluran nafas bagian bawah yang biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai dengan gejala awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Infeksi pada saluran pernafasan jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Efusi pleura adalah penimbunan cairan didalam rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. Efusi pleura bukan merupakan suatu
Lebih terperinciDistribusi Frekuensi Tanda dan Gejala post operasi pada. Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N = 3)
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Karakteristik dari klien Ca. Colon di Ruang Lantai V Bedah RS Kepresidenan
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III Kode Mata Kuliah : WAT 3.09 Jumlah SKS : 4 SKS (T=2, P=2) Prasyarat : KDM I, KDM II, KMB I, KMB II Koordinator Mata Ajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan meliputi kemandirian atau kolaboratif dalam merawat individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit atau sehat dengan segala kondisi yang meliputinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan, mencerna makanan, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut survei WHO, angka mortalitas peritonitis mencapai 5,9 juta per tahun dengan angka kematian 9661 ribu orang meninggal. Negara tertinggi yang menderita
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 024 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH : MATA KULIAH PRA SYARAT : KDM, KDK, Anatomi-Fisiologi dan Pathology
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH : MATA KULIAH PRA SYARAT : KDM, KDK, Anatomi-Fisiologi dan Pathology Nama : Puguh Widiyanto, S.Kp (Ns) Institusi : Universitas Muhammadiyah Magelang Fakultas : Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya industri merupakan penyebab berubahnya pola perilaku kehidupan dalam masyarakat. Dengan meningkatnya kesibukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena masih tingginya angka kematian. Penyebab langsung diantaranya karena perdarahan, infeksi, pre
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sirosis merupakan suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur
Lebih terperinciSILABI MATA KULIAH. Silabi D III Keperawatan
Program studi : Prodi D.III Keperawatan Kode Mata Kuliah : Kep. 4 0 2 3 2 Nama Mata Kuliah : Keperawatan Anak I B Jumlah SKS : 2 SKS ( T =1 SKS, P=1 SKS ) Semester : Empat Mata Kuliah Pra Syarat : KDM,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus, manfaat penulisan ini, metode, waktu dan sistematika penulisan studi kasus ini. A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya disebabkan oleh sumbatan lumen apendiks, obstruksi limfoid, fekalit, benda asing, dan striktur karena
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatoma ( karsinoma hepatoseluler ) merupakan salah satu tumor yang paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu di Asia dan Afrika
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Patofisiologi Kode Mata Kuliah : IAD-3 Jumlah SKS : 2 SKS Teori Prasyarat : Anatomi dan fisiologi Koordinator Mata Ajar : Masykur Khair, S.Kep., Ns.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Perkemihan Kode Mata Kuliah / SKS : KEP 544 / 2 SKS Tingkat / Semester : II / IV Pertemuan Ke : 1 Waktu pertemuan : 1 x 2 jam A. Kompetensi 1. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ 40633
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Gizi (S1) Kode Mata Kuliah : GIZ 40633 Nama Mata Kuliah : Dietetika Dasar Jumlah SKS : 3 (Tiga) Semester : 4 (Empat) Mata Kuliah Pra Syarat : Ilmu Gizi Dasar, Biokimia
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN DEWASA 2. Disusun oleh : Ns. Sodiq Kamal PM-UMM-02-03/L1
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN DEWASA 2 Disusun oleh : Ns. Sodiq Kamal PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2014/2015 RANCANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, angka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, angka kematian akibat diare 23/100.000 penduduk dan pada balita 75/100.000 balita. Selama 2006, sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penuaan adalah bagian dari pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang terus berlanjut, dengan bertambahnya umur, maka organorgan tubuh akan mengalami penuaan dan penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benigna Prostate Hiperplasi (BPH) merupakan kondisi patologis yang paling umum terjadi pada pria lansia dan penyebab kedua untuk intervensi medis pada pria diatas usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia femoralis adalah suatu penonjolan hernia yang melalui kanalis femoralis di sepanjang pembuluh darah femoralis ketika pembuluh darah tersebut melintas kelipatan
Lebih terperinciPW212 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 (Praktikum)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW22 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH () Dosen: Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners., M.Kep Upik Rahmi,S.Kp., M.Kep Sri Sumartini, S.Kp.,M.Kep Budi Rustandi, S.Kep.,Ners.,M.Kep PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif.
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Anak I Kode Mata Kuliah : WAT 3.03 Jumlah SKS : 2 SKS Teori, 2 SKS Praktikum Prasyarat : KDM, KDK, KMB I, KMB II Koordinator Mata Ajar :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyakit kronik yang cukup banyak dijumpai dewasa ini adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya hiperglikemia kronik (kadar gula
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer. Struktur ini bertanggung jawab mengendalikan dan mengordinasikan aktivitas sel tubuh melalui
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata kuliah (MK) : Farmakologi I 2. Kode/SKS : 2 SKS 3. Prasarat : Fisiologi dan Patofisiologi 4. Status MK (wajib/pilihan) : Wajib 5. Deskripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,
48 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia, dimana WHO melaporkan bahwa setengah persen dari penduduk dunia terserang penyakit ini, sebagian besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) serta peningkatan derajat kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang bidang kesehatan.
Lebih terperinciPENERAPAN KURIKULUM PROGRAM D. IV KEPERAWATAN PADA JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM D. IV KEPERAWATAN PADA JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG Sekilas Tentang Jurusan Keperawatan Bandung Jurusan Keperawatan Bandung merupakan salah satu Jurusan dari
Lebih terperinciLangkah Menyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)
Langkah Menyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Oleh : sp_mursid@yahoo.co.id 1. Menentukan Profil Nomor Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D 1. Teknisi flebotomi 2. Teknisi laboratorium medik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra
Lebih terperinciNYERI AKUT PADA PASIEN Ny. R DENGAN POST OPERASI FISTULEKTOMI HARI KE - 2 ET CAUSA FISTULA PERIANAL DI RUANG EDELWAIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
NYERI AKUT PADA PASIEN Ny. R DENGAN POST OPERASI FISTULEKTOMI HARI KE - 2 ET CAUSA FISTULA PERIANAL DI RUANG EDELWAIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal tersebut dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu: lingkungan, genetic, perilaku, pelayanan kesehatan. Apalagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara memelihara kesehatan.upaya kesehatan masyarakat meliputi : peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gagal jantung merupakan salah satu penyebab morbiditas & mortalitas. Akhir-akhir ini insiden gagal jantung mengalami peningkatan. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau deficit pada oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler (Heardman,2012). Gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar thoraks, yang merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Paru-paru ada dua,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80% adalah melalui mata. Mata sering disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ). Penyakit Typhoid Abdominalis juga merupakan masalah kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Typhoid Abdominalis merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi yang ditandai dengan gangguan pada sistem pencernaan dan terkadang
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL Oleh : Dra. Fita Rahmawati, Sp.FRS., Apt. Dra. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Apt. Arief Rahman Hakim,
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN. Masykur Khair, S.Kep., Ns
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Kode Mata Kuliah : WAT 3.15 Jumlah SKS Koordinator Mata Ajar Nama Dosen : 2 SKS (T=1, P=1) : Niken Andalasari, S.Kep., Ns
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan di suatu negara. Masa perkembangan tercepat dalam kehidupan anak terjadi pada masa balita. Masa balita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) serta peningkatan derajat kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan jangka panjang bidang kesehatan.
Lebih terperinciPW215 KEPERAWATAN MATERNITAS 1
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW215 KEPERAWATAN MATERNITAS 1 Dosen: Asih Purwandari, S.Kep.,Ners., M.Kep PROGRAM STUDI DIII KAPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS DI RUANG BOUGENVILLE RSUD BANYUMAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS DI RUANG BOUGENVILLE RSUD BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh : BAGUS PRIYO SEMBODO
Lebih terperinciKONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH. Ns. Meilita Enggune, S.Kep.,M.Kep
KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Ns. Meilita Enggune, S.Kep.,M.Kep Definisi Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan pada ilmu keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber penularan penyakit demam typhoid adalah penderita yang aktif,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam typhoid pada masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan rendah, cenderung meningkat dan terjadi secara endemis. Biasanya angka kejadian tinggi pada daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode post partum adalah masa (kira-kira 6 minggu) setelah kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum hamil, atau disebut dengan puerperium (Patricia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri. Kejadian letak sungsang berkisar
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KEGAWATDARURATAN TRAUMA SEMESTER VI TA. 2016/ 2017
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr SOEPRAOEN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KEGAWATDARURATAN TRAUMA SEMESTER VI TA. 2016/ 2017 PJMK KEGAWATDARURATAN TRAUMA Ardhiles Wahyu K, S.Kep Ners
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Typhoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang yang terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendisitis merupakan penyakit bedah mayor yang sering terjadi. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens apendisitis akut di Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup masyarakat yang cenderung semakin meningkat, berbagai macam penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang dinamakan diabetes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan sakit (Notoatmodjo, 2005). fungsi anggota tubuh (Joyomartono, 2006).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal tersebut dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu: lingkungan, genetic, perilaku, pelayanan kesehatan. Apabila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar bealakang Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan sempurna, tetapi terdapat beberapa wanita yang mempunyai masalah dalam kehamilan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PEMAHAMAN MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Musiana * Berdasarkan hasil evaluasi terhadap
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH KEPERAWATAN SISTEM ENDOKRIN 1 SEMESTER 5 TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Dosen Pengampu : Yuyud Wahyudi,S.Kep.
SILABUS MATA KULIAH KEPERAWATAN SISTEM ENDOKRIN 1 SEMESTER 5 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Dosen Pengampu : Yuyud Wahyudi,S.Kep.,Ns / (PJMK) dr. Fifin Pradina / PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WIDYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parekim paru. Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh kainnya, termasuk meningitis, ginjal,
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) Judul Mata Ajar : Sistem Reproduksi 2 Kode MK : KEP 301 Beban Studi : 3 SKS (T:2 SKS, P: 1 SKS) PJMK : Anita Rahmawati, S.Kep.,Ns Periode : Semester 6 Tahun Ajaran
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal (Fored, 2003). Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah penyimpangan progresif, fungsi ginjal yang tidak dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAGIAN 1 I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Dosen : Tim Dokumentasi Keperawatan 2. Program Studi : Diploma III Keperawatan 3. Kode Mata Kuliah : KIK 3023 4. Mata Kuliah : Dokumentasi Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju maupun di negara-negara sedang berkembang. berbagai sel imun terutama sel mast, eosinofil, limposit T, makrofag, neutrofil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asma merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara-negara sedang berkembang. Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan pembangunan menuju masyarakat industri. Salah satu tujuan pembangunan yang ingin dicapai adalah peningkatan
Lebih terperincia. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida
A. Pengertian Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama di mana setiap rumah sakit bertanggung jawab terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik. yang sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara yang sedang berkembang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasien kritis adalah pasien dengan penyakit atau kondisi yang mengancam jiwa pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive Care
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan perioperative. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan pada upaya untuk menstabilkan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan tubuh sehat maka kita bisa melakukan kegiatan yang menjadi rutinitas setiap harinya. Salah satu kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat menurunkan daya tahan fisik penderitanya secara serius. Proses destruksi yang terjadi pula secara simultan
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester Standar Kompetensi : Pendidikan Dokter : KBK403 : UROGENITAL : 4 SKS : IV : Mengidentifikasi dan menyusun
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (GADAR) Disusun oleh:
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (GADAR) Disusun oleh: Ns. KARTIKA WIJAYANTI, M.Kep Ns. NURUL HIDAYAH, M.S Ns. SEPTI WARDANI, M.Kep PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara yang sedang berkembang yang
Lebih terperinci