MOJAKOE INVESTASI DAN PASAR MODAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MOJAKOE INVESTASI DAN PASAR MODAL"

Transkripsi

1 MOJAKOE INVESTASI DAN PASAR MODAL Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di :

2 Ujian Tengah Semester Gasal 2013/2014 Investasi dan Pasar Modal (ACCT 19119) 22 Oktober 2013 Soal 1 (Bobot 25%) a. Jelaskan kelebihan dan kelemahan Exchange-Traded Fund (ETF). Apa bedanya ETF ini dengan reksa dana (mutual fund)? Berikan contoh ETF di bursa kita. b. Jelaskan pemahaman Anda berikut contoh-contoh nyata yang Anda ketahui mengenai discount securities, order-driven market vs dealer-driven market, price-weighted index vs value-weighted index. Tukul Reynaldi membeli saham BBRI pada harga Rp8.400 per saham sebanyak lot dengan marjin awal 50%. c. Jika biaya transaksi diabaikan dan margin call 30%, hitunglah harga marjin call. d. Berapa rasio utang dan jumlah uang yang harus disetor jika harga BBRI turun menjadi Rp5.900? e. Susunlah neraca portofolio Tukul sebelum dan sesudah setoran dana. Soal 2 (Bobot 25%) Data harga penutupan akhir tahun saham HANA adalah sbb. Tahun Harga Penutupan (Rp) 20X X X X X X Annual required rate of return yang relevan adalah 6,00%. A. Jika Anda berniat untuk membeli saham HANA pada akhir tahun 20X5, berdasarkan informasi di atas, apakah annual return yang diberikan saham HANA selama ini memadai sehingga Anda bersedia membeli saham tersebut? Jelaskan dengan singkat.

3 B. Jika Anda telah memiliki saham HANA sejak akhir tahun 20X0, berdasarkan informasi di atas, apakah Anda akan tetap mempertahankan kepemilikan pada saham HANA tersebut? Jelaskan dengan singkat. C. Jika pada tahun 20X6, return saham HANA tergantung pada kondisi perekonomian dan terdapat tiga kemungkinan kondisi ekonomi, hitung return dan risiko berinvestasi pada saham HANA untuk tahun 20X6 menggunakan data berikut. Kondisi Ekonomi Probabilita Return Resesi 0,20 8,00% Normal 0,50 12,00% Ekspansi 0,30 16,00% Keterangan: Bulatkan jawaban Anda minimal hingga empat angka di belakang koma. Soal 3 (Bobot 25%) Jujur ingin menginvestasikan uangnya sebesar Rp ke saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pilihan sangat banyak, Jujur bingung memutuskan saham mana yang akan dibelinya. Berikut adalah informasi return dan resiko dari saham-saham yang ditawarkan: Mean Standard deviasi PT A 20% 28% PT B 18% 26% PT C 16% 24% PT D 14% 22% PT E 12% 25%

4 Koefisien korelasi saham-saham tersebut adalah sebagai berikut: PT A PT B PT C PT D PT E PT A 1.0 0,3 0,4 0,5 0,6 PT B 0, ,4 0,5 0,6 PT C 0,4 0, ,5 0,6 PT D 0,5 0,5 0, ,6 PT E 0,6 0,6 0,6 0,6 1.0 Beberapa pilihan portfolio untuk investasi Jujur adalah sebagai berikut: Portfolio 1 : 50% investasi ke saham PT A dan 50% investasi ke saham PT B Portfolio 2 : 30% investasi ke saham PT A dan 70% investasi ke saham PT E Portfolio 3 : 60% investasi ke saham PT C dan 40% investasi ke saham PT D Portfolio 4 : 40% investasi ke saham PT A dan 60% investasi ke saham PT D Portfolio 5 : 75% investasi ke saham PT B dan 25% investasi ke saham PT D Pertanyaan: 1. Tentukan expected return dan standard deviasi untuk setiap pilihan portfolio yang ada? 2. Pilihan portfolio mana yang tidak terletak pada efficient frontier seperti yang dijelaskan oleh Markowitz? Jelaskan. 3. Apa yang anda ketahui tentang diversifikasi? Tunjukkan apakah ada diversifikasi? 4. Portfolio mana yang Anda sarankan untuk dibeli? Soal 4 (Bobot 25%) Sebagai seorang analisis investasi, Anda diminta untuk melakukan analisis atas lima saham di bawah ini. Terlampir pula informasi mengenai beta dan ekspektasi hasil investasi (expected return) investor atas masing-masing saham. Saham Beta Expected PT Abadi 0,8 Return 11,00% PT Ceria 1,1 9,00%

5 PT Enggal 0,6 8,75% PT Sejati 1,3 11,00% PT Waspada 1,0 12,00% Anda juga mendapatkan informasi pasar sebagai berikut: Expected market return 10% Standard Deviation 20% Risk-free Securities Return 8% Dari kelima pilihan saham di atas, manakah saham yang paling Anda rekomendasikan untuk dibeli? Metode apa yang Anda gunakan dan Jelaskan alasannya Soal 5 (Bobot 25%) (1) PT Harum Energy Tbk (HRUM) s stock is currently selling for Rp4.200,- and paying a dividend of Rp300,-. If Mr. Hakim, an investor, expects dividends to double in 8 years, what is the required rate of return for Mr. Hakim? (2) Board Of Directors PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI) expect to pay a dividend of Rp200,- (annual) a year from today. It is estimated that during the next four years (i.e. years 2 through 5), the dividend will grow at an annual rate of 16 percent. After that, the growth rate (g 2 ) will be equal to 12 percent per year and continue at that rate indefinitely. Calculate the present value of ASRI s stock if the required rate of return is 15 percent and given the data below. Year PVIF,15%,n

6 (3) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sells at Rp4.000,- per share, and its latest 12 month earnings were Rp800,- per share, of which Rp320,- per share were paid as dividends. (a) What is CPIN's current P/E ratio? (b) If CPIN's earnings are expected to grow by 9 percent per year, what is the projected price for next year assuming that the P/E ratio remains constant? (c) If you had a required rate of return of 15 percent, expected the dividend payout ratio to remain constant, and dividends to grow at a rate of 9 percent, would you buy this stock? Explain your answer.

7 JAWABAN SOAL 1 a. Kelebihan Exchange-Traded Fund : - Full Diversification -> Perusahaan ETF membeli berbagai saham - Liquidity -> Mudah diperjualbelikan - Transparancy -> Nilai saham ETF dapat dimonitor terus menerus - Minimum investasi kecil - Harga transaksi lebih rendah - Biaya pajak lebih efisien Kelemahan Exchange-Traded Fund : - komposisi saham ETF tidak dapat diubah - ubah - Selisih harga bid-ask besar - No Dividend Yield Perbedaan Exchange-Traded Fund dan Reksa Dana ETF Reksa Dana Perdagangan Diperdagangkan di bursa efek Melalui Manajer Investasi selama jam bursa Minimun Investasi Tidak ada Bervariasi Harga Mengikuti tren kenaikan / penurunan indeks Ditentukan nilai asset bersih Reksa Dana Pengumuman Harga Ditampilkan secara berkesinambungan oleh bursa Diumumkan oleh manajer investasi berdasarkan perhitungan nilai asset bersih Market Making Ada Tidak Ada Efek Derivatif Beberapa ETF memiliki option Tidak Ada Contoh : - Bond Index Based -> Bahana Investment Project - LQ 45 Index Based -> Indo Premier b. - Discount Securities adalah sekuritas yang dijual dibawah face value-nya. Investor dapat mendapatkan keuntungan dari menjual sekuritas tersebut di kemudian hari dengan harga yang lebih tinggi atau dari penerimaan arus kas yang melebihi harga pembeliannya. Contoh : Obligasi PT XYZ Rp 1,000,000,000 dijual pada harga Rp 898,587,651 - Order-Driven Market adalah pasar finansial dimana harga bid-ask ditampilkan beserta dengan volume yang ingin dijual atau dibeli. Keuntungan terbesar market ini adalah transparansi dimana setiap investor dapat mengakses informasi mengenai harga maupun volume sekuritas pada pasar. Kelemahannya adalah tidak ada jaminan bahwa suatu order sekuritas dapat tereksekusi karena harus menunggu harga bid-ask bertemu. - Dealer-Driven Market atau quote-driven market adalah pasar finansial yang hanya menampilkan harga bid-ask dari market makers, dealers, atau spesialis walaupun harga bidask ini pun juga mengikuti permintaan dan penawaran pada pasar. Order investor tidak akan terlihat di pasar namun market maker akan mencatatnya dan mencari order yang cocok.

8 Keuntungan dari pasar ini adalah likuiditasnya karena market maker bertanggung jawab dalam mengeksekusi suatu order. Kelemahannya adalah tidak adanya transparansi. - Price-Weighted Index adalah index saham yang berubah secara proporsional dengan perubahan harga saham saham di dalamnya. - Value-Weighted Index adalah index saham yang individual komponennya dibobotkan sesuai dengan total kapitalisasi pasar sehingga tidak seperti price-weighted index perubahan harga suatu saham memengaruhi index hanya sebatas persentase kapitalisasi saham tersebut dalam pasar. c. Initial Margin = 50% Initial Margin = Amount Investor Puts Up Value of Transaction 50% = Amount Investor Puts Up X 100 X 500 *1 Lot = 500 lembar Saham Amount Investor Puts Up = Rp. 4,200,000,000 X 50% Mulai 6 Januari Lot = 100 lembar Saham Amount Investor Puts Up = Rp. 2,100,000,000 Amount Borrowed = Value of Transaction Amount Investor Puts Up Amount Borrowed = Rp. 4,200,000,000 Rp. 2,100,000,000 = Rp. 2,100,000,000 Margin Call Price = Amount Borrowed Number of Shares ( 1 Maintenance Margin Percentage ) Margin Call Price = Rp. 2,100,000,000 50,000 ( 1 30% ) Margin Call Price = 60,000 d. Current Value of Securities = Current Price x Number of Shares Current Value of Securities = Rp. 5,900 x 50,000 Current Value of Securities = Rp. 2,950,000,000

9 Debt Ratio = Debt Ratio = Amount Borrowed Current Value of Securities Rp. 2,100,000,000 Rp. 2,950,000,000 Debt Ratio = 71.18% Investment = Current Value of Securities Amount Borrowed Investment = Rp. 2,950,000,000 Rp. 2,100,000,000 Investment = Rp. 850,000,000 Maintenance Margin = 30% x Rp. 2,950,000,000 = Rp. 885,000,000 Amount Investor Needs to Put Up = Rp. 885,000,000 Rp. 850,000,000 = Rp. 35,000,000 e. Sebelum Setoran Dana Setelah Setoran Dana SOAL 2 a. Required Rate of Return = 6.00 % Annual Return = P n P n 1 P n 1 Tahun Closing Price Annual Return 20X0 4,050 20X1 4, %

10 20X2 4, % 20X3 4, % 20X4 5, % 20X5 5, % 4,825 4,050 Return 20X1 = 4,050 = 19.14% 4,950 4,825 Return 20X2 = 4,825 = 2.59% 4,325 4,950 Return 20X3 = 4,950 = 12.63% 5,500 4,325 Return 20X4 = 4,325 = 27.17% 5,250 5,500 Return 20X5 = 5,500 = 4.55%

11 Karena kita ingin menentukan apakah kita akan membeli saham HANA maka lebih baik menggunakan arithmetic mean yang baik untuk memperkirakan expected return untuk periode selanjutnya % % 12.63% % 4.55% Average Return = 5 Average Return = 6.34% Karena Annual Return yang dihasilkan oleh saham HANA (6.34%) lebih besar dari required annual return (6.00%), maka saya akan berminat membeli saham HANA b. Geometric Mean menggunakan konsep backward-looking untuk mengukur compound rate of return dalam suatu waktu. Average Return = [(1 + TR 20X1 )(1 + TR 20X2 )(1 + TR 20X3 )(1 + TR 20X4 )(1 + TR 20X5 )] 1/5 1 c. Average Return = [(1.1914)(1.0259)(0.8737)(1.2717)(0.9545)] 1/5 1 Average Return = [ ] 1/5 1 Average Return = Average Return = 5.33% Karena Annual Return yang dihasilkan oleh saham HANA (5.33%) lebih rendah dari required annual return (6.00%), maka saya akan memilih untuk tidak mempertahankan saham HANA Kondisi Ekonomi Probabilita Return (R E(R)) (R E(R)) 2 μ(r E(R)) 2 Resesi 0.2 8% Normal % Ekspansi % E(R)= Return = = 12.4% Risk = μ(r E(R)) 2 Risk = Risk = 2, 8% A. SOAL 3 Portfolio Expected Return = E(R)P = w i. E(R i )

12 IPM UTS 2014 Portfolio Risk = Standard Deviation = σp 2 = w i 2 σ i 2 + w i w j ρ ij σ i σ j Portfolio 1 W A = 50% W B = 50% E(R)P 1 = ( 50% x 0.2 ) + ( 50% x 0.18 ) E(R)P 1 = 19% σp 1 2 = (w A 2 σ A 2 + w B 2 σ B2 ) + (2 w A w B ρ AB σ A σ B ) σp 2 1 = (50% 2. 28% % 2. 26% 2 ) + (2.50%. 50%. 0,3.28%. 26%) Portfolio Risk = = 21.78% Portfolio 2 W A = 30% W E = 70% E(R)P 2 = ( 30% x 0.2 ) + ( 70% x 0.12 ) E(R)P 1 = 14.4% σp 2 2 = (w A 2 σ A 2 + w E 2 σ E2 ) + (2 w A w E ρ AE σ A σ E ) σp 2 2 = (30% 2. 28% % 2. 25% 2 ) + (2.30%. 70%. 0,6.28%. 25%) Portfolio Risk = = 23.52% Portfolio 3 W c = 60% W D = 40% E(R)P 3 = ( 60% x 0.16 ) + ( 40% x 0.14 ) E(R)P 1 = 15.2% σp 3 2 = (w C 2 σ C 2 + w D 2 σ D2 ) + (2 w C w D ρ CD σ C σ D ) σp 3 2 = (60% 2. 24% % 2. 22% 2 ) + (2.60%. 40%. 0,5.24%. 22%) Portfolio Risk = = 20.29% Portfolio 4 W A = 40% W D = 60% spa-feui.com

13 IPM UTS 2014 E(R)P 4 = ( 40% x 0.20 ) + ( 60% x 0.14 ) E(R)P 1 = 16.4% σp 4 2 = (w A 2 σ A 2 + w D 2 σ D2 ) + (2 w A w D ρ AD σ A σ D ) σp 4 2 = (40% 2. 28% % 2. 22% 2 ) + (2.40%. 60%. 0,5.28%. 22%) Portfolio Risk = = 21.15% Portfolio 5 W B = 75% W D = 25% E(R)P 5 = ( 75% x 0.18 ) + ( 25% x 0.14 ) E(R)P 1 = 17% σp 5 2 = (w B 2 σ B 2 + w D 2 σ D2 ) + (2 w B w D ρ BD σ B σ D ) σp 5 2 = (75% 2. 26% % 2. 22% 2 ) + (2.75%. 25%. 0,5.26%. 22%) Portfolio Risk = = 22.75% Portfolio Return Portfolio Standard Deviation Portfolio 1 19% 21.78% Portfolio % 23.52% Portfolio % 20.29% Portfolio % 21.15% Portfolio 5 17% 22.75% 2. Portfolio 3 akan menjadi acuan karena memiliki standar deviasi terendah (minimum variance portfolio). spa-feui.com

14 IPM UTS 2014 Yang berada pada efficient frontier Markowitz tidak hanya yang berada pada garis efficient frontier namun juga yang berada di atas garis minimum variance portfolio. Sehingga, yang tidak terdapat pada efficient frontier menurut Markowitz adalah portofolio 2 3. Diversifikasi adalah upaya untuk berinvestasi di kelas asset yang berbeda dan dalam banyak emiten sekuritas untuk mengurangi resiko dan untuk menghindari penurunan kinerja portofolio dari kinerja buruk dari satu industri, negara atau lainnya. Telah terdapat diversifikasi pada alternatif portfolio ditandai dengan saham yang memiliki resiko yang berbeda beda. Namun diversifikasi belum ideal karena hanya terdiri dari 2 saham. 4. Portfolio 2 sebaiknya dihindari karena berada diluar efficient frontier. Selain itu saya merekomendasikan untuk membeli saham portfolio 1 karena memiliki expected return yang paling tinggi dengant tingkat resiko menengah. SOAL 4 k i = RF + β i [E(R M ) RF] RF = Risk Free Rate = 8% E(R M ) = Expected Market Return = 10% Β i = beta Required Rate of Return PT Abadi k Abadi = [ ] k Abadi = [ ] k Abadi = = 9.6% Expected return 11% > 9.6% -> Undervalued, Buy Required Rate of Return PT Ceria k Ceria = [ ] k Ceria = [ ] k Ceria = = 10.2% Expected return 9% < 10.2% -> Overvalued, Sell Required Rate of Return PT Enggal k Enggal = [ ] k Enggal = [ ] k Enggal = = 9.2% Expected return 8.75% < 9.2% -> Overvalued, Sell Required Rate of Return PT Sejati k Sejati = [ ] spa-feui.com

15 IPM UTS 2014 k Sejati = [ ] k Sejati = = 10.6% Expected return 11% > 10.6% -> Undervalued, Buy Required Rate of Return PT Waspada k Waspada = [ ] k Waspada = [ ] k Waspada = 0.1 = 10% Expected return 12% > 10% -> Undervalued, Buy Saya akan memilih saham PT Waspada yang undervalued dan memiliki selisih antara expected return dan required rate of return yang paling besar. Soal 5 (1) Rule of 72. (2) Years = 8 number of years investment to double = annual rate of return = 72 8 annual rate of return = 9% 72 annual rate of return Dividend PVIF V 0 D D D D D D 2 =D 1 x (1+g) spa-feui.com

16 IPM UTS 2014 D 3 =D 2 x (1+g) D 4 =D 3 x (1+g) D 5 =D 4 x (1+g) D 6 = X 1.12 = Harga ASRI = 6, = 7, V 0 = D 6 k g. 1 (1 + k) 5 V 0 = ( ) 5 V 0 = ( ) 5 V 0 = 6,721.5 (3.) (a) CPIN Current P/E Ratio = Current Market Price of Stock / Latest 12-month Earnings CPIN Current P/E Ratio = 4,000 / 800 = 5 (b) Earning Growth = 9% Current P/E Ratio = Next Year P/E Ratio 5 = P 800(1 + 9%) 5 = P 872 P = 4, 360 (c) D E P E = k g 0.4 P E = P E = 6.67 Angka 6.67 menandakan bahwa investor bersedia membayar Rp 6.67 untuk setiap Rp 1 pendapatan perusahaan. Hal ini menunjukan optimisme investor dalam melihat prospek perusahaan. P/E Ratio yang tinggi membuat saham perusahaan lebih mahal namun juga menandakan prospek perusahaan yang baik sehingga saya akan membelinya. spa-feui.com

Mentoring SPA FEB Investasi Pasar Modal. Official. UAS Semester Gasal 2015/2016

Mentoring SPA FEB Investasi Pasar Modal. Official. UAS Semester Gasal 2015/2016 Mentoring Investasi Pasar Modal UAS Semester Gasal 2015/2016 @spafebui SPA FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com Official

Lebih terperinci

MOJAKOE INVESTASI PASAR MODAL UTS INVESTASI PASAR MODAR 2010/2011. Accounting Study Division

MOJAKOE INVESTASI PASAR MODAL UTS INVESTASI PASAR MODAR 2010/2011. Accounting Study Division MOJAKOE INVESTASI PASAR MODAL UTS INVESTASI PASAR MODAR 2010/2011 Accounting Study Division Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE & SPA MENTORING di : www.spa-feui.com

Lebih terperinci

Mentoring SPA FEB Investasi Pasar Modal. Official. UTS Semester Gasal 2015/2016

Mentoring SPA FEB Investasi Pasar Modal. Official. UTS Semester Gasal 2015/2016 Mentoring Investasi Pasar Modal UTS Semester Gasal 2015/2016 @spafebui SPA FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com Official

Lebih terperinci

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Saham Saham Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Analisis Fundamental Pendekatan present value Mengkapitalisasi pendapatan yang diharapkan Nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil objek perusahaan yang tergolong ke dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Risiko Dan Tingkat Imbal Hasil (Return) Dalam melakukan segala hal, kita selalu dihadapkan pada risiko (risk). Objek penelitian tesis ini adalah NAB pada sebuah reksadana

Lebih terperinci

1. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? % 6% 4%

1. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? % 6% 4% Soal dan Jawaban Chapter 2. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? Circumstance Return Probability I II III 0% 6% 4% 0.2 0.5 0.3 Circumstance Return

Lebih terperinci

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISK PREMIUM DAN PORTFOLIO THEORY Pembahasan lebih lanjut tentang resiko banyak

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi

Lebih terperinci

MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI

MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI Presented by : Accounting Study Division MoJaKoe Manajemen Investasi MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI UAS MI 2012/2013 ACCOUNTING STUDY DIVISION DILARANG memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE DALAM PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO SAHAM

PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE DALAM PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO SAHAM PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE DALAM PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO SAHAM (Studi Kasus: Saham-Saham Kelompok Jakarta Islamic Index) SKRIPSI Disusun Oleh :

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori ini 24 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Portofolio Portofolio optimal dapat ditentukan mengunakan model Markowitz atau model indeks tunggal. Harry M. Markowitz

Lebih terperinci

ABSTRAK. (xii lampiran)

ABSTRAK. (xii lampiran) ABSTRAK Fatma Kusuma Wardani, 1008486 Analisis Penentuan Portofolio Efisien Saham Pada Sepuluh Sekuritas Dalam Perusahaan Perbankan Kata Kunci : Portofolio yang efisien, Markowitz (xii + 39 + lampiran)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan yang signifikan ditunjukkan dengan kapitalisasi pasar modal mencapai Rp 5.071 triliun (Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan dalam berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa datang.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif dan instrumen

I. PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif dan instrumen I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal merupakan wadah yang memberikan peluang pada investor untuk melakukan investasi dengan memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal itu ditunjukan dengan semakin banyak jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan kapitalisasi

Lebih terperinci

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor

Lebih terperinci

PAYBACK PERIOD (Periode Pengembalian)

PAYBACK PERIOD (Periode Pengembalian) CONTOH SOAL PAYBACK PERIOD (Periode Pengembalian) Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembali Contoh: Cash inflows of $10.000 investment Year Project A Project

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.

Lebih terperinci

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan 1 Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah : Manajemen Investasi Dikompilasi oleh : Nila Firdausi Nuzula, PhD Program Studi : Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya RETURNS Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Kristian Febrianto Kfebrianto@gmail.com Nurul Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

MOJAKOE INVESTASI DAN PASAR MODAL

MOJAKOE INVESTASI DAN PASAR MODAL MOJAKOE INVESTASI DAN PASAR MODAL Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui Ujian Tengah Semester Gasal 2011/2012

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 http://www.deden08m.wordpress.com Estimasi nilai intrinsik saham Price Earning Ratio EPS dan laporan keuangan perusahaan Overview analisis perusahaan CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 Analisis perusahaan dengan

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.  CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

ANALISA UNTUK INVESTOR

ANALISA UNTUK INVESTOR 1 Pertemuan 11 ANALISA UNTUK INVESTOR Salah satu keputusan yang harus diambil oleh para investor adalah keputusan portfolio pada sekuritas. Ada tiga tipe investor, yaitu investor jangka pendek, investor

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh :

SKRIPSI. Disusun oleh : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ESTIMASI HARGA SAHAM DENGAN MODEL DISCOUNT EXPECTED CASHFLOW DALAM KEPUTUSAN INVESTASI (STUDI PADA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2007) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Model-model Keseimbangan

Model-model Keseimbangan Materi 5 Model-model Keseimbangan Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MODEL-MODEL MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL GARIS PASAR SEKURITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis penilaian kinerja saham-saham BUMN dan portofolio BUMN dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Sharpe dan rasio Treynor untuk mengukur tingkat return-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hermawan (2009 :17), penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu komponen pembiayaan struktur modal

Bab I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu komponen pembiayaan struktur modal Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu komponen pembiayaan struktur modal perusahaan yang sudah terdaftar untuk mengelola assetnya, disamping dengan pembiayaan melalui hutang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

a. Hanya III b. I, III dan IV c. I dan III d. II dan III

a. Hanya III b. I, III dan IV c. I dan III d. II dan III 1. Variabel yang dapat meningkatkan ROE adalah sebagai berikut, kecuali a. Naiknya laba bersih perusahaan b. Besarnya equity multiplier perusahaan c. Besarnya rasio return on asset perusahaan d. Naiknya

Lebih terperinci

PENILAIAN SURAT BERHARGA

PENILAIAN SURAT BERHARGA PENILAIAN SURAT BERHARGA ROSANNA WULANDARI, SE,MM PENILAIAN SURAT BERHARGA Surat Berharga Apabila perusahaan mempunyai kelebihan dana, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana tersebut

Lebih terperinci

THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL

THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL The cost of capital merupakan konsep keuangan yang sangat penting, yang menghubungkan antara pengambilan keputusan investasi jangka panjang suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM Iman Murtono Soenhadji 1 Dalam melakukan analisis dan memilih saham ada 2 aspek yang sering digunakan yaitu: 1. AspekFundamental 2. AspekTeknikal Iman Murtono

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Oleh karena itu investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pengembalian Saham Pada dasarnya tujuan investasi adalah memperoleh imbalan atas dana yang ditanamkanya, imbalan ini sering disebut dengan tingkat pengembalian saham

Lebih terperinci

Dua model keseimbangan:

Dua model keseimbangan: Dua model keseimbangan: 3/40 Capital Asset Pricing Model (CAPM) Arbitrage Pricing Theory (APT) CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset

Lebih terperinci

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sering dihadapi investor atau pelaku pasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sering dihadapi investor atau pelaku pasar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang sering dihadapi investor atau pelaku pasar dalam berinvestasi di saham adalah bagaimana memilih saham yang bagus dan prospektif sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun juga bagi suatu perusahaan untuk mengelola uangnya dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. namun juga bagi suatu perusahaan untuk mengelola uangnya dengan harapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu pilihan, tidak hanya bagi masyarakat umum, namun juga bagi suatu perusahaan untuk mengelola uangnya dengan harapan memperoleh hasil yang lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Fundamental Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan dividend discount model (DDM) dan penilaian kewajaran harga saham, sebagaimana kewajiban

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar Garis pasar modal Garis pasar sekuritas Estimasi Beta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Definisi Indeks LQ45 Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar modal yang sebagian

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian

Lebih terperinci

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat awal seorang investor berniat melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang dimilikinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lebih terperinci

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE/CML) GARIS PASAR SEKURITAS (SECURITY MARKET LINE/SML) PENGUJIAN TERHADAP CAPM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation) Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation) Ada beragam cara yang digunakan manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi) ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi) Oleh Nama : Dwi Ayu Siswanti NPM : 0511031045 Jurusan

Lebih terperinci

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO RETURN Definisi : merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Komponen Return : Yield dan Capital Gain ( Loss). Yield

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian suatu negara tidak dapat terpisahkan dari dunia investasi yang dapat diukur dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal negara

Lebih terperinci

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL 1 Pertemuan 9 RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL A. Pengertian Return & Resiko Suatu Investasi Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi selalu dihadapkan pada resiko dan return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Lebih terperinci

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor, April 1 ISSN : 1-593 MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Fajar Novianto At.dawns3@gmail.com Budiyanto

Lebih terperinci

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Setiap individu atau badan mempunyai keinginan agar harta yang dimilikinya dapat terus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Setiap individu atau badan mempunyai keinginan agar harta yang dimilikinya dapat terus BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1. Investasi 2. 1. 1. Pengertian Investasi Setiap individu atau badan mempunyai keinginan agar harta yang dimilikinya dapat terus berkembang sehingga dapat digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai akuisisi PT. Indosat Tbk jika dibuyback oleh pemerintah. Dengan menggunakan Empat metode yang saling keterkaitan

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG OPTIMAL PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG OPTIMAL PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG OPTIMAL PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan sejumlah dana pada asset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama

Lebih terperinci

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. ETURN DAN ISIKO AKTIVA TUNGGAL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta ririkyunita@yahoo.co.id Return Investasi Rate of return dari suatu investasi dapat dihitung dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK

PENGGUNAAN SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK PENGGUNAAN SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK ASET TUNGGAL DAN PORTOFOLIO DENGAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI PENENTU PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Kasus: Index Saham Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci