ANALISA UNTUK INVESTOR
|
|
- Sucianty Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Pertemuan 11 ANALISA UNTUK INVESTOR Salah satu keputusan yang harus diambil oleh para investor adalah keputusan portfolio pada sekuritas. Ada tiga tipe investor, yaitu investor jangka pendek, investor jangka menengah, dan investor jangka panjang. Investor jangka pendek dan menengah menitik beratkan pada perolehan pendapatan jangka pendek yang berupa dividen, sedangkan investor jangka panjang menitik beratkan pada perolehan pendapatan jangka panjang berupa dividen dan perubahan harga pasar saham. Investor jangka pendek dan menengah lebih menekankan analisisnya pada earning per share, dividend yield, dividend payout, dan price earning ratio disamping analisis tentang likuiditas dan rentabilitas. Sedangkan investor jangka panjang, disamping menekankan analisis sebagaimana yang dipertimbangkan oleh investor jangka pendek dan menengah juga menekankan analisisnya pada normal return dan abnormal return dengan mempertimbangkan faktor resiko (resiko sistematik dan resiko tidak sistematik) dan tingkat pertumbuhan perusahaan. A. Analisis Rasio Keuangan Pada umumnya, investor jangka pendek dan menengah lebih menekankan pada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan membayar dividen yang memadai. Informasi tentang hal tersebut bisa diketahui dengan cara menghitung rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang mendapat perhatian investor jangka pendek dan menengah adalah: 1. Earning Per Share Earning per share adalah jumlah laba yang diperoleh setiap lembar saham umum selama satu periode akuntansi. Rasio ini hanya dihitung untuk saham biasa, karena rasio ini lebih diperhatikan oleh masyarakat keuangan, investor dan calon investor. Saham prioritas (preferen) akan menerima dividen dengan jumlah sebesar prosentase yang telah dicantumkan dalam lembar saham prioritas. Rumus perhitungan earning per common stock (EPCS) adalah: Net Income Preferred Dividend EPCS = Weighted Average Number of Common Stock Outstanding
2 2 2. Price Earning Ratio Price earning ratio mencerminkan hubungan antara harga pasar saham biasa (common stock) dan laba per lembar saham biasa tersebut pada saat kini. Rumus perhitungan price earning ratio (P/E Ratio) adalah: Market Price Per Share P/E Ratio = Fully Diluted Earning Per Share 3. Percentage of Earning Retained Percentage of earning retained mengukur proporsi laba yang diperoleh yang ditahan (tidak dibagikan sebagai dividen) untuk pertumbuhan internal. Rumus perhitungan percentage of earning retained adalah: Net Income All Dividends Percentage of Earning Retained = Net Income 4. Dividend Yield Dividend yield mengindikasikan hubungan antara dividen per lembar saham biasa dengan harga pasar saham biasa tersebut. Rumus perhitungan dividend yield adalah: Dividend Per Common Share Dividend Yield = Market Price Per Common Share 5. Dividen Payout Ratio Dividen payout ratio mengukur bagian laba yang diperoleh untuk per lembar saham biasa yang akan dibayarkan dalam bentuk dividen. Rumus perhitungan dividen payout ratio adalah: Dividend Per Common Stock Dividend Yield = Fully Diluted Earning Per Share *) *)Simple EPS jika struktur modalnya sederhana
3 3 6. Book Value Per Share Book value per share atau nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah ekuitas pemegang saham berkaitan dengan masing-masing lembar saham biasa yang beredar. Rumus perhitungan book value per share adalah: Total Stockholders Equity Preferred Stock Equity Book Value Per Share = Number of Common Stock Outstanding 7. Operating Cash Flow Per Share Operating cash flow per share menunjukkan aliran dana per lembar saham biasa yang beredar (fund flow per share common stock outstanding) yang pada umumnya secara subtansi lebih tinggi dari pada earning per share karena depresiasi tidak dikurangkan. Dalam jangka pendek, operating cash flow per share menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan pengeluaran dana untuk tujuan jangka panjang (capital expenditure) dan pembayaran dividen dari earning per share. Rumus perhitungan operating cash flow per share (OCFPS) adalah: Operating Cash Flow Preferred Dividend OCFPS = Common Stock Outstanding 8. Operating Cash Flow / Cash Dividend Ratio Operating cash flow cash dividend ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi dividen tunai dengan menggunakan kas dari operasi tahunannya (berapa kali jumlah kas yang diperoleh dari aktivitas operasi dibandingkan dengan dividen tunai yang harus dibayar). Rumus perhitungan operating cash flow cash dividend ratio (OCFCDR) adalah: Operating Cash Flow OCFCDR = Cash Dividend
4 4 B. Penilaian Sekuritas Pada umumnya, investor jangka panjang menginginkan tingkat kembalian yang wajar dari investasinya dengan memperhatikan resiko yang harus dihadapi (rate of return) dan pertumbuhan ekuiti perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat dua macam rate of return: (1)normal rate of return dan (2)abnormal rate of return. Normal return adalah kembalian untuk menutup resiko ketidakpastian dan untuk menutup kerugian nilai waktu uang (time value of money). Abnormal return adalah kelebihan diatas kembalian return normal. Pada dasarnya ada dua macam resiko yang dihadapi oleh investor, yaitu resiko sistematis dan resiko tidak sistematis. Resiko sistematis (disebut juga sebagai resiko pasar atau market risk) adalah resiko yang selalu ada, resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi semua perusahaan meliputi antara lain faktor kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah (misalnya pajak). sedangkan resiko tidak sistematis meliputi: 1. Economic risk yang terdiri dari: resiko fluktuasi aktivitas bisnis (fluctuation in business activities), resiko pasar modal (capital market risk), dan resiko daya beli (purchasing power risk). 2. Resiko bisnis (business risk) yang meliputi: faktor persaingan. 3. Resiko keuangan (financial risk). 4. Resiko akuntansi (accounting risk). Analisa pertumbuhan dan kesinambungan laba (growth and sustainable earning) adalah untuk mengetahui prospek keuangan perusahaan di masa datang. Pertumbuhan dilihat sebagai gambaran positif yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh nilai tertentu. C. Return dan Pasar Efisien Pasar modal sesuai dengan fungsi ekonomisnya menyediakan fasilitas perpindahan dana, dan sesuai dengan fungsi keuangan adalah menyediakan dana. Keberhasilan pasar modal dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: 1. Supply sekuritas yaitu banyaknya perusahaan yang menawarkan sahamnya. 2. Permintaan atau demand sekuritas yaitu banyaknya dana yang tersedia untuk membeli sekuritas. 3. Kondisi politik dan perekonomian. 4. Masalah hokum dan peraturan. 5. Lembaga yang mengatur pasar modal (Bapepam sebagai pengawas bursa efek sebagai penyelenggara perdagangan, lembaga kliring dan penjamin, lembaga penyimpanan dan
5 5 penyelesaian, perusahaan efek atau underwriter, reksadana sebagai penghimpun dana untuk diinvestasikan, dan wali amanat atau trustee untuk obligasi). Tiga topik penting untuk memahami peranan informasi laporan keauangan adalah: (1) informational market efficiency, (2)active and passive investment style, (3)portfolio theory. Capital Market Efficiency. Pasar modal yang efisien dikaitkan dengan informasi yang tersedia bagi para pelaku pasar, sehingga pasar modal yang efisien harga sekuritassekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Efisiensi pasar modal dapat dibedakan antara efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal menunjukkan bahwa pasar modal tidak hanya memberikan harga yang benar tetapi juga memberikan berbagai jasa yang diperlukan oleh para pembeli dan penjual dengan biaya serendah mungkin. Efisiensi eksternal menunjukkan bahwa pasar modal berada pada keseimbangan sehingga keputusan perdagangan saham berdasarkan atas informasi yang tersedia di pasar sehingga tidak dapat memberikan tingkat keuntungan di atas tingkat keuntungan normal. Mengapa pasar modal dapat efisien? Pertama, karena adanya jumlah analis keuangan yang banyak dan persaingan antara mereka akan membuat harga sekuritas wajar dan mencerminkan semua informasi yang relevan (competititve activities of securities analisyst). Kedua, karena low of large number, yaitu semakin banyak jumlah analis dan rendahnya korelasi antara kesalahan estimasi yang dibuat oleh masing-masing analis, pasar menjadi efisien. Efisiensi pasar modal selalu dikaitkan dengan informasi yang tersedia di pasar modal tersebut yang mempengaruhi harga sekuritas. Ada tiga informasi yang relevan dengan harga suatu sekuritas: 1. Informasi perubahan harga sekuritas di waktu yang lalu (past price changes), adalah keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi yang ada pada daftar harga di waktu yang lalu. Informasi perubahan harga sekuritas di waktu yang lalu merupakan bentuk informasi yang lemah (weak form information). 2. Informasi yang dipublikasikan sehingga tersedia untuk seluruh publik (public information), adalah keadaan di pasar dimana harga-harga tidak hanya mencerminkan harga-harga di waktu yang lalu, tetapi termasuk semua informasi yang dipublikasikan atau informasi yang dapat diketahui oleh semua pihak. Keadaan pasar tersebut merupakan bentuk semi strong efficiency. Informasi yang dipublikasikan antara lain meliputi: penerbitan saham baru, pengumuman laba dan dividen, estimasi laba perusahaan, perubahan praktik-praktik akuntansi, penggabungan usaha.
6 6 3. Informasi yang tersedia meliputi informasi perubahan harga di masa-masa lalu, informasi yang dipublikasikan kepada publik maupun informasi yang bersifat individu yang tidak dimiliki oleh publik (privat information), adalah keadaan di pasar dimana harga sekuritas tidak hanya mencerminkan semua informasi masa lalu dan informasi yang dipublikasikan, tetapi juaga mencerminkan informasi lain yang mungkin bersifat sangat pribadi atau bersifat rahasia yang dapat diperoleh dari analisis fundamentar tentang perusahaan, industri dan perekonomian. Keadaan pasar tersebut merupakan bentuk strong form efficiency. D. Strategi Investasi Setelah diperoleh informasi mengenai kondisi pasar modal, investor akan mengetahui potensi return yang akan diproleh. Hal tersebut selanjutnya akan menentukan strategi investasi yang akan dilakukan oleh investor. Dikaitkan dengan konsep pasar efisien, strategi investasi pada saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 1. Strategi investasi pasif (buy and hold strategy). Strategi ini menganggap bahwa pasar modal tidak melakukan mispricing (kesalahan dalam penentuan harga), atau kalaupun terjadi mispricing para investor berpendapat mereka tidak dapat mengidentifikasi dan memanfaatkannya. Investor akan bersikap pasif dalam membeli atau menjual sahamnya. 2. Strategi investasi aktif. Strategi ini menganggap bahwa pasar modal melakukan kesalahan dalam penentuan harga atau terjadi mispricing, dan para investor berpendapat mereka dapat mengidentifikasi kesalahan tersebut dan dapat memanfaatkannya sehingga investor secara aktif memanfaatkan kesalahan pasar. Investor akan bersikap aktif dalam membeli atau menjual sahamnya sesuai dengan hasil analisisnya. E. Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah pendekatan dasar untuk melakukan analisis dan memilih sahan dengan menerapkan share price forcasting model. Langkah-langkah dalam penerapan modal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang. Faktor-faktor tersebut antara lain: penjualan, pertumbuhan penjualan dan biaya, serta kebijakan dividen. 2. Menentukan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Untuk mendapatkan taksiran harga saham dibuat suatu model yang tidak terlalu rumit, mudah dipahami, dan mendasarkan pada informasi akuntansi.
7 7 Dalam analisis fundamental akan meliputi analisis terhadap hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis kondisi makro ekonomi. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kondisi perekonomian makro terhadap kondisi pasar, karena kondisi pasar akan mempengaruhi investor. Kondisi pasar yang membaik ditunjukkan oleh meningkatnya Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), kenaikan IHSG akan menaikkan keuntungan investor. Karena sulitnya memperkirakan kondisi pasar secara tetap maka para investor hanya dapat menentukan gejala-gejala perekonomian untuk memperkirakan arah pasar dan berapa lama perubahan akan terjadi. Gejala-gejala perekonomian yang dapat digunakan untuk memperkirakan arah pasar antara lain: jumlah uang yang beredar, permintaan dana, peningkatan suku bunga. 2. Analisis industri. Analisis ini dimaksudkan untuk menentukan industri-industri apa yang diharapkan akan memberikan return yang paling baik. Dalam menganalisis industri yang harus diperhatikan adalah perkembangan industri yang dianalisis, pengaruh akibat kondisi ekonomi, dan kepekaan terhadap perubahan kondisi pasar. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data yang berkaitan dengan penjualan, laba, dividen, struktur modal, jenis produk yang dihasilkan, serta regulasi dan inovasi. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi tahap kehidupan produk pada saat dianalisis (tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, atau tahap penurunan). Tahap kehidupan produk tersebut kemudian dihubungkan dengan kemampuan operasi dan kondisi perekonomian makro. 3. Analisis kondisi spesifik perusahaan. Analisis ini dimaksudkan untuk memahami variabel-variabel yang mempengaruhi nilai intrinsik saham dan memperkirakan nilai intrinsik saham tersebut. Model-model analisis ini antara lain: a. Dividen discounted model atau model nilai sekarang dari arus kas masuk dari pemilikan saham yang berupa hasil penjualan saham dan dividen-dividen yang akan diterima dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan tingkat bunga wajar (real rate of interest atau real discount factor) yaitu tingkat bunga bebas risiko, ditambah dengan premi resiko. Dalam keadaan inflasi, real rate of interest masih ditambah dengan premi untuk inflasi sehingga diperoleh nominal rate of return. Dalam model ini, hasil penjualan saham akan sama dengan harga beli saham saat kini sehingga yang harus dihitung nilai sekarangnya adalah arus kas dari dividen-dividen yang akan diterima dalam jangka waktu tertentu.
8 8 Nilai Intrinsik: P0 = D1 /(r-g) P0 = taksiran harga saham saat ini D1 = dividen yang diharapkan akan diterima pada tahun 1 r = discount rate dan premi risiko yang dipandang relevan g = pertumbuhan dividen di masa yang akan datang b. Price/Earning ratio model. PER sebagai dasar penentuan nilai intrinsik saham sehingga PER yang tinggi menunjukkan nilai saham yang tinggi pula. Namun perusahaan yang mempunyai PER yang terlalu tinggi mungkin akan dicurigai telah terjadi overvalued. Nilai Intrinsik = perkiraan PER x perkiraan EPS c. Personal judgement. Penggunaan intuisi atau pengalaman atau pendapat pribadi penganalisis, misalnya harga pasar ditambah sejumlah tertentu hasil perhitungan kenaikan harga pasar rata-rata atau hasil analisis fundamental. Misalnya harga pasar ditambah dengan rata-rata pertumbuhan laba. F. Analisis Teknikal Dengan analisis teknikal, para investor mencoba untuk mengidenfikasikan perubahan kondisi pasar dari saham tertentuk atau mungkin saham secara keseluruhan, yaitu dengan menganalisis perubahan harga lewat indikator teknis melalui grafik atau chart. Tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam analisis teknikal adalah sebagai berikut: 1. Segala sesuatu harus dinilai sekarangkan dan direfleksikan dalan harga pasar. Misalnya hasil estimasi kas masuk di masa-masa yang akan datan harus di-present value-kan dan direfleksikan dalam nilai intrinsik saham. 2. Harga-harga bergerak dalam kecenderungan dan cenderung berlangsung lama. Harga pasar bergerak dalam pola atau cara yang sama. Awalnya, harga pasar mulai bergerak dengan satu arah, naik atau turun, yang menimbulkan kecenderungan. Misalnya, jika harga saham bergerak ke atas, maka kenaikan itu akan berjalan terus sampai pergerakan itu pelan dan memberikan tanda atau sinyal sebelum akhirnya berbalik menuju arah sebaliknya. Dan sebaliknya jika bergerak turun maka penurunan itu akan berjalan terus sampai pada titik baliknya.
9 9 3. Gerakan atau perilaku pasar (market action) terjadi dengan pola yang berulang-ulang. Dengan adanya pola yang berulang-ulang tersebut memberikan arti bahwa gerakan harga di masa depan dapat diprediksi dalam bentuk kemungkinan (probable future price movement). Harga akan naik kalau permintaan melebihi penawaran dan sebaliknya harga akan turun kalau penawaran melebihi permintaan. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, maka analisis teknikal dapat diartikan sebagai tindakan untuk mempelajari sekuritas tertentu dan pasar secara keseluruhan berdasarkan hukum permintaan dan penawaran yang pada umumnya digambarkan dalam bentuk bar chart, line chart, atau grafik (point and figure chart). Dengan bar chart, garis vertikal menggambarkan informasi harga terendah dan harga tertinggi untuk masing-masing periode. Garis horizontal, garis ke kanan menggambarkan watu atau periode terjadinya harga terendah dan harga tertinggi. Penggunaan chart dimaksudkan untuk mengenali pola-pola (pattern) dari gerakan harga saham atau index pasar yang diamati. G. Teori Portfolio Portfolio adalah kombinasi dari berbagi assets atau investasi. Portfolio menekankan pada usaha untuk mencari kombinasi investasi yang optimal yang memberikan tingkat keuntungan maksimal pada tingkat risiko tertentu. Teori portfolio mengharuskan untuk mempertimbangkan risiko dan keuntungan atau return, dan menunjukkan hubungan antara risiko sekuritas dan return dalam membuat atau menentukan portfolio. Pada dasarnya, teori portfolio diawali dengan anggapan bahwa return sekuritas di masa datang dapat diperkirakan, dan kemudian menyamakan risiko dengan variance dari distribusi return. Pada umumnya, risiko erat hubungannya dengan ketidakpastian di masa datang. Risiko dapat dikurangi dengan melakukan diversifikasi, yaitu dengan membeli berbagai jenis saham (portfolio). Risiko dikaitkan dengan investasi terdiri dari dua elemen: (1)risiko sistematis, yaitu risiko yang dihubungkan dengan perubahan pasar, risiko yang selalu ada dan tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi, (2)risiko tidak sistematis, yaitu risiko khusus sekuritas tertentu yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Saham yang memberikan tingkat keuntungan yang besar pada umumnya mempunyai risiko yang tinggi, sebaliknya yang mempunyai risiko rendah akan memberikan tingkat keuntungan yang rendah pula. Tingkat keuntungan yang diharapkan dalam suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan masing-masing sekuritas. Risiko suatu portfolio diukur dengan standar deviasi dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Dengan demikian,
10 10 kemampuan untuk mengestimasi return suatu sekuritas merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan oleh para analis atau investor yang harus selalu mempertimbangkan kesembangan antara tingkat risiko yang sistematis dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan sekuritas portfolio. Dalam analisis portfolio diperlukan suatu model estimasi antara lain dengan Capital Assets Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Dua model tersebut berpendapat bahwa ada hubungan positif antara tingkat keuntungan yang diharapka dengan risiko. CAPM menjelaskan keseimbangan antara tingkat risiko yang sistematis dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan sekuritas portfolio, dengan tujuan untuk menentukan keuntungan minimal yang disyaratkan dalam investasi yang mengandung risiko. APT menggunakan dasar pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidak dapat dijual dengan harga yang berbeda (hukum satu harga). Apabila terjual dengan harga yang berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk arbitrase dengan membeli yang lebih murah dan pada saat yang sama menjual dengan harga yang lebih tinggi sehingga memperoleh laba tanpa risiko.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan
Lebih terperinciPENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.
PENILAIAN SAHAM Tujuan penilaian saham Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,
Lebih terperinciAnalisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.
Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN 1/23
http://www.deden08m.wordpress.com Estimasi nilai intrinsik saham Price Earning Ratio EPS dan laporan keuangan perusahaan Overview analisis perusahaan CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 Analisis perusahaan dengan
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham
Lebih terperinciSaham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen
Saham Saham Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Analisis Fundamental Pendekatan present value Mengkapitalisasi pendapatan yang diharapkan Nilai intrinsik
Lebih terperinciPENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio
PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM
ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM Iman Murtono Soenhadji 1 Dalam melakukan analisis dan memilih saham ada 2 aspek yang sering digunakan yaitu: 1. AspekFundamental 2. AspekTeknikal Iman Murtono
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TIMJAUAN PUSTAKA
BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya
Lebih terperinciMOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI
Presented by : Accounting Study Division MoJaKoe Manajemen Investasi MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI UAS MI 2012/2013 ACCOUNTING STUDY DIVISION DILARANG memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana maupun pasar sekunder, investor terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap emiten.
Lebih terperinciTotal Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar
PENILAIAN SAHAM Saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan Jenis saham : 1. Saham biasa (common stock) 2. Saham preferen Karakteristik Saham Preferen: a. Hak preferen terhadap deviden: hak menerima
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Listing Di
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam menjaga stabilitasnya. Dengan pembangunan ekonomi yang tinggi, maka masyarakat suatu
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperincisejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:
merupakan jumlah laba ditahan tahunan untuk setiap tahun dari sejarah perusahaan. d. Laporan Arus Kas Arus Kas Aktual, yang berlawanan dengan laba bersih akuntansi, yang dihasilkan oleh perusahaan selama
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL. 1
ANALISIS FUNDAMENTAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 Your Investment options 2 Determine value without reference to price Analisis Fundamental # Sentimen #Likuiditas #Fundamental Overvalued NILAI Sekuritas Tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal telah menjadi salah satu sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediasi untuk menghimpun
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.
Lebih terperinciPenilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation) Ada beragam cara yang digunakan manajemen
Lebih terperinciNILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR
MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) Oleh RUSLI KARYANA NPM. 083403153 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk kemudian digunakan ke sektor yang lebih produktif. Proses pembentukan modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang
BAB II Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Saham Seorang investor perlu melakukan analisis terlebih dahulu terhadap sahamsaham yang akan dipilihnya guna memprediksi apakah saham tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return yang optimal yaitu melalui dividen dan capital gain. Selain memberikan return, risiko yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Tandelilin (2001) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
Lebih terperinciketerkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di
Lebih terperinciPENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM
MATERI 9 PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai buku. Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti menginginkan untuk hidup berkecukupan atau bisa disebut kaya dalam arti finansial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Risk Averse Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi
Lebih terperinciPEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar
PEMBAHASAN 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar Dalam penilaian saham dikenal adanya 3 nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya apabila sebuah perusahaan memiliki kelebihan dana atau modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau modal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pengembalian Saham Pada dasarnya tujuan investasi adalah memperoleh imbalan atas dana yang ditanamkanya, imbalan ini sering disebut dengan tingkat pengembalian saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia mendorong banyaknya analisis yang muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar modal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Hubungan Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar uang dan pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market) yang merupakan sarana pengerahkan dana atau tempat mempertemukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Oleh karena itu investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan
Lebih terperinciHandout Manajemen Keuangan Lanjutan
Handout Manajemen Keuangan Lanjutan KEPUTUSAN PENDANAAN DAN EFISIENSI PASAR MODAL 1 KEPUTUSAN MANAJER KEUANGAN Keputusan Pendanaan Keputusan Investasi Keputusan Dividen 2 Keputusan pendanaan berhubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANALISIS FUNDAMENTAL 1. Definisi Analisis Fundamental Menurut Sulistiawan dan Liliana (2007:8) mengemukakan bahwa analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan penting bagi perekonomian yaitu sebagai Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian, terutama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian
Lebih terperinciPENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI
PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI Tujuan penilaian saham Saham adl aset finansial yg dpt dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli/ jual akan memberikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu cara untuk mewujudkan harapan dalam memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis investasi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesat atau ketatnya persaingan perekonomian di Indonesia membuat perusahaan perusahaan di Indonesia harus lebih selektif dan efektif dalam pengambilan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi adalah suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada
BABl PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pasar modal memiliki peran yang cukup penting dalam suatu perekonomian suatu negara. Dianggap demikian karena pasar modal dapat menjalankan dua
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Pertemuan ke - : 1 : The Role and Environment of Managerial Finance. Indikator Uraian Materi Perkuliahan Metode dan Media Buku The Role and Environment 1. dapat menjelaskan 1. Finance and Business a,b,e,g,h
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN. o o
ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk mempercepat pembangunan di suatu negara. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Sejak dahulu, manusia selalu mencari cara untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu cara sederhana yang biasanya dilakukan manusia adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat khususnya dalam dunia bisnis. Dalam suatu negara perekonomian dapat diukur dengan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana murah dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan dipasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dalam bentuk aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan dipasar modal (capital market) merupakan salah satu bentuk investasi yang banyak diminati oleh para
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Dividen merupakan pembagian pendapatan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulis adalah:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulis adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ngatriyadi (2010) dengan judul Pengaruh Return On
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat memudahkan suatu perusahaan untuk berinvestasi di pasar modal, sebagaimana diketahui pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama
Lebih terperinciAPA ITU COST OF CAPITAL?
1 APA ITU COST OF CAPITAL? Merupakan batas tingkat hasil minimum yang harus dapat dicapai oleh suatu investasi supaya dapat menaikkan nilai perusahaan. Returnyang diharapkan investor atas investasi dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti mengambil 3 penelitian terdahulu sebagai dasar dalam penelitian saat ini, diantaranya adalah : 1. Penelitian yang dilakukan Marwata (2001), penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan yang go public akan lebih mudah untuk mendapatkan dana dari para investor. Pasar modal menjadi wadah bagi investor yang ingin menyalurkan dananya maupun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.
Lebih terperinciTUJUAN PENILAIAN SAHAM :
PENILAIAN SAHAM TUJUAN PENILAIAN SAHAM : Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjuabelikan sekuritas. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal telah dikenal luas oleh sebagian masyarakat terutama oleh para usahawan. Begitu pula dengan pasar modal di Indonesia. Sebagai salah satu lembaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor properti merupakan sektor yang menarik mengingat sektor ini sangat ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan dengan peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Saham Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil objek perusahaan yang tergolong ke dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari perusahaan
Lebih terperinci