BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Shinta Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan 7
2 8 dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Emiten (pihak yang memerlukan dana) utama di sekuritas pasar modal adalah pemerintah pusat dan daerah, dan perusahaan. Pemerintah pusat mengeluarkan surat hutang jangka panjang dan obligasi untuk mendanai hutang negara. Pemerintah daerah juga mengeluarkan surat hutang jangka panjang dan obligasi untuk membiayai proyek-proyek utama, seperti sekolahsekolah dan konstruksi penjara. Pemerintah tidak pernah mengeluarkan saham karena mereka tidak dapat menjual hak kepemilikannya. Perusahaan mengeluarkan baik obligasi maupun saham. Salah satu keputusan yang paling sulit yang harus dihadapi oleh perusahaan adalah apakah ia harus membiayai perkembangannya dengan hutang atau ekuitas. Distribusi dari modal suatu perusahaan antara hutang dan ekuitas adalah struktur permodalannya. Perusahaan masuk ke pasar modal karena mereka tidak mempunyai kecukupan modal untuk mendanai peluang investasi yang mereka miliki. Atau, perusahaan memilih untuk masuk ke pasar modal karena ingin menyimpan modal yang mereka miliki untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tidak terduga. Dengan kata lain, tersedianya penggunaan pasar modal yang efisien adalah suatu hal yang penting dan krusial bagi terjaganya kesehatan dari sektor bisnis.
3 9 Pembeli terbesar dari sekuritas pasar modal adalah pihak rumah tangga. Biasanya, individu dan rumah tangga menaruh dana yang mereka miliki pada institusi keuangan yang menggunakan dana tersebut untuk membeli instrumen pasar modal seperti obligasi atau saham. Secara struktural, pasar modal di Indonesia dapat digambarkan ke dalam diagram seperti di bawah ini:
4 10 Gambar 2. 1 Struktur Pasar Modal Indonesia
5 11 Pasar modal memiliki dua buah fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Yang dimaksud dengan fungsi ekonomi adalah bahwa sebuah pasar modal berfungsi sebagai fasilitator yang mempertemukan dua pihak yang memiliki kepentingan, baik pihak yang memiliki kelebihan dana untuk diinvestasikan (investor) maupun pihak yang memerlukan dana untuk pengembangan bisnis lebih lanjut (emiten). Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya, investor mengharapkan akan memperoleh imbalan dari investasinya tersebut. Sedangkan emiten akan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan ekspansi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Dengan demikian fungsi ekonomi dari pasar modal ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan fungsi perbankan pada umumnya yang menjadi perantara (intermediary) keuangan. Fungsi kedua dari pasar modal adalah fungsi keuangan. Yang dimaksud dengan fungsi keuangan yaitu bahwa pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.
6 Pengertian Indeks Harga Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula. Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain: 1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. 2. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan,
7 13 dan lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur. 3. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. 4. Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-saham baru yang masuk kedalam LQ 45 tersebut. 5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti: Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram
8 14 Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat 6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan. 7. Indeks KOMPAS 100, merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100 saham dengan proses penentuan sebagai berikut : a) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan. b) Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). c) Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham. d) Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekwensi transaksi serta kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama 12 bulan terakhir. e) Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60 saham dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar.
9 15 f) Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebnyak 40 saham dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekwensi transaksi serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler, dengan proses sebagai berikut: i. Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar reguler. ii. Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi transaksi di pasar reguler. iii. Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar. g) Daftar 100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham dari hasil perhitungan butir (e) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir (f) h) Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS 100 akan diperbaharui sekali dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus. 2.3 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Reimers (2007, pg 8), laporan keuangan adalah sebuah hasil proses akuntasi yang dapat menginformasikan kinerja dari periode
10 16 sebelumnya dan kondisi keuangan dari sebuah perusahaan. Laporan keuangan ini dibutuhkan baik oleh pengguna eksternal ataupun manajerial dari suatu perusahaan untuk membuat suatu keputusan Pengguna Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi dan digunakan oleh pihak eksternal yang tidak memiliki akses secara langsung terhadap manajerial dari suatu perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerja masa lalu, potensi masa depan, dan kondisi finansial dari sebuah perusahaan. Informasi yang ada di dalam laporan keuangan berdasarkan pada proses-proses transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Para pengguna tersebut antara lain: Pemerintah: Pemerintah membutuhkan informasi untuk menghitung pajak penjualan yang harus dibayar oleh perusahaan, sebagai dasar dalam menyusun statistik pendapatan nasional. Kreditor: Bank dan institusi lainnya, meminjamkan uang ke perusahaan. Sebuah bank memerlukan informasi mengenai kinerja finansial dari sebuah perusahaan untuk memutuskan apakah perusahaan tersebut dapat membayar kembali pinjamannya atau tidak.
11 17 Investor Potensial: Seorang investor potensial membutuhkan informasi yang dapat dipercaya mengenai perusahaan sebelum melakukan investasi. Vendors, pelanggan, dan karyawan: Ketiga pengguna ini membutuhkan informasi yang berguna mengenai keadaan finansial perusahaan untuk memutuskan apakah akan bekerja, atau melakukan kegiatan bisnis, dengan perusahaan tersebut Kualitas dari Laporan Keuangan Sebuah informasi yang berguna adalah karakteristik yang paling penting dari sebuah informasi laporan keuangan. Hal ini berarti informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil. Karena pihak luar tidak dapat mengevaluasi proses akuntasi harian dari sebuah perusahaan, laporan keuangan merupakan sebuah sumber informasi yang penting bagi investor dan pihak luar lainnya. Sebuah laporan keuangan dapat dikatakan berguna apabila laporan tersebut:
12 18 Saling berkaitan: Agar sebuah informasi dapat dikatakan saling berkaitan, maka informasi tersebut harus cukup signifikan untuk mempengaruhi keputusan bisnis serta harus dapat digunakan untuk memprediksikan masa depan. Informasi tersebut harus membantu memastikan atau membenarkan harapan pengguna. Tidak peduli seberapa signifikan, informasi tersebut harus saling berkaitan dari waktu ke waktu. Dapat dipercaya: Ketika sebuah informasi dapat dipercaya, pengguna dapat mengacu padanya dan memastikan ketepatannya. Informasi tersebut harus bebas sepenuhnya dari individu yang membuatnya. Untuk dapat dipercaya, informasi dalam laporan keuangan tersebut harus menjadi representasi yang jujur mengenai apa yang ingin disampaikannya. Dapat dibandingkan: Sebagai tambahan selain harus saling terkait dan dapat dipercaya, sebuah informasi juga harus dapat dibandingkan satu sama lainnya. Karakteristik ini berarti investor akan dapat
13 19 membandingkan informasi keuangan yang sesuai antara dua buah perusahaan yang mirip. Konsisten: Untuk dapat berguna, informasi laporan keuangan harus konsisten. Konsisten adalah karakteristik yang memungkinkan untuk mengikuti hasil suatu perusahaan dari tahun ke tahun. Laporan keuangan yang tidak konsisten dapat membuat bingung penggunanya dalam menilai kinerja dari suatu perusahaan Komponen Laporan Keuangan Menurut Reimers (2007, p10), terdapat empat buah laporan keuangan ditambah catatan yang digunakan oleh perusahaan untuk melaporkan kinerja masa lalunya dan keadaan finansialnya: a) Neraca (Balance Sheet) Sebuah neraca menggambarkan kondisi finansial dari sebuah perusahaan pada satu satuan waktu. Sebuah neraca terdiri dari tiga kategori:
14 20 Aset (Assets) Aset adalah sumber ekonomi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Ketika sebuah aset dibeli, aset tersebut dapat dimiliki baik oleh kreditor ataupun pemilik perusahaan tersebut. Kreditor adalah orang atau perusahaan yang dihutangi oleh sebuah perusahaan. Hutang (Liabilities) Hutang adalah jumlah hutang dari sebuah proses bisnis terhadap para kreditornya, yaitu mereka yang meminjamkan uang kepada perusahaan dan belum dibayar lunas. Modal (Equity) Hak dari para pemilik terhadap aset perusahaan disebut modal. Untuk perusahaan, pemilik disebut shareholders, sehingga modal pemilik dari sebuah perusahaan dikenal dengan shareholders equity.
15 21 b) Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan Laba Rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan kinerja dari sebuah perusahaan selama periode tertentu, yang disebut periode akuntasi. Laporan laba rugi menunjukkan semua pendapatan jumlah yang diperoleh dari penjualan atau jasa yang diperoleh perusahaan selama sebuah periode akuntasi dikurangi semua biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh keuntungan tersebut. Biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh keuntungan selama periode waktu tertentu biasanya disebut pengeluaran / expenses. Periode tertentu tersebut biasanya selama satu tahun. Satu tahun bisnis, yang kemungkinan sama atau tidak sama dengan tanggal kalender, disebut dengan tahun fiskal (fiscal year). Keuntungan sebuah perusahaan selama periode tertentu disebut laba bersih (net income). c) Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of changes in owners equity) Sesuai dengan namanya, laporan perubahan ekuitas menunjukkan perubahan yang terjadi pada ekuitas pemegang saham selama satu periode. Laporan tersebut dimulai dengan jumlah modal kontribusi pada satuan tanggal tertentu dalam
16 22 neraca dan merangkum penambahan serta pengurangan dari jumlah tersebut selama satu periode tertentu. Bagian kedua dari laporan tersebut dimulai dengan saldo awal dalam Laba Ditahan dan kemudian menunjukkan penambahan dan pengurangan pada Laba Ditahan selama tahun tersebut. Laba bersih merupakan penambahan yang paling sering terjadi. Deviden, yang merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang sahamnya, adalah pengurangan yang paling sering terjadi. Jumlah dari modal kontribusi dan saldo pada Laba Ditahan kemudian ditambahkan untuk menunjukkan jumlah total dari ekuitas pemegang saham pada akhir dari periode akuntasi. d) Laporan Arus Kas (Statement of cash flows) Laporan arus kas membantu manajer membentuk sebuah gambaran lengkap dari posisi finansial sebuah perusahaan. Laporan tersebut merupakan sebuah rangkuman dari semua kas yang masuk ke dalam proses bisnis pendapatan kas dan semua kas yang keluar dari proses bisnis pengeluaran kas selama satu periode akuntasi. Dengan kata lain, laporan arus kas menunjukkan semua aliran kas masuk dan semua aliran kas keluar untuk satu
17 23 tahun fiskal. Laporan arus kas tidak sama dengan laporan laba rugi dengan dua alasan: 1. Akuntan mengukur pendapatan sebagai jumlah yang diperoleh perusahaan selama satu periode, meskipun jika pendapatan tersebut tidak sama dengan jumlah kas yang sebenarnya diperoleh perusahaan. 2. Akuntan mengukur pengeluaran sebagai biaya yang ditanggung untuk memperoleh pendapatan, meskipun jika pengeluaran tersebut tidak sama dengan jumlah yang sebenarnya dibayar secara tunai. Laporan laba rugi berisi akibat ekonomi dari proses transaksi, sedangkan laporan arus kas berisi aliran kas masuk dan keluar. Laporan arus kas terbagi menjadi tiga bagian: i. Kas dari aktivitas operasi Aktivitas operasi adalah transaksi yang terjadi hariper-hari, kegiatan umum dari sebuah bisnis. Semua kas yang dikumpulkan dari pelanggan dan semua kas yang dibayarkan untuk pengeluaran operasi termasuk dalam kas yang dihasilkan oleh aktivitas operasi.
18 24 ii. Kas dari aktivitas investasi Aktivitas investasi adalah transaksi kas yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan dari aset yang biasanya berakhir lebih dari satu tahun. iii. Kas dari aktivitas pendanaan Aktivitas pendanaan adalah transaksi yang berhubungan dengan kreditor jangka panjang sebuah perusahaan atau pemiliknya sumber pendanaan perusahaan. Dua sumber untuk pendanaan sebuah bisnis, biasanya berupa kas, merupakan kontribusi dari pemilik dan pinjaman dari kreditor. Pendanaan keluar meliputi pembayaran kembali dari pokok pinjaman kepada para kreditor dan distribusi kepada pemilik. Baik modal kontribusi dari pemilik ataupun proses pinjaman dari bank adalah arus kas pendanaan. e) Catatan atas laporan keuangan (Notes to the financial statements) Catatan atas laporan keuangan biasanya bersifat sebagai catatan kaki, yang merupakan sebuah bagian kesatuan dari serangkaian laporan keuangan. Catatan ini menggambarkan kebijakan-kebijakan penting akuntansi perusahaan dan
19 25 menyediakan penjelasan-penjelasan lain untuk membantu pengguna di luar perusahaan dapat lebih mengerti mengenai laporan keuangan tersebut. 2.4 Analisa Rasio Keuangan Return on Equity Return on Equity (ROE) mengukur jumlah pendapatan yang diperoleh dari setiap rupiah yang diinvestasikan oleh pemegang saham perusahaan. Untuk menghitung ROE, diperlukan jumlah pemegang saham umum pada awal dan akhir periode akutansi. Pemegang saham umum adalah semua pemegang saham kecuali pemegang saham preferen. Rasio ini menggunakan pemegang saham umum dikarenakan pemegang saham umum dipertimbangkan sebagai pemilik yang sebenarnya dari sebuah perusahaan.
20 26 Kemudian gunakan laba bersih, dikurangi dengan jumlah dari deviden preferen yang dibayarkan setiap tahun, sebagai pembilangnya. Alasan mengurangi deviden preferen dari laba bersih adalah karena yang dihitung adalah imbal hasil kepada pemegang saham umum. Rasio tersebut mengeluarkan pemegang saham preferen dari pembilang dan penyebutnya. Return on Equity menjelaskan seberapa baik perusahaan dengan menggunakan kontribusi pemegang saham umum dan laba yang ditahan pada bisnis tersebut Earning Per Share Earning Per Share (EPS) mungkin merupakan rasio yang paling dikenal dan sering dipakai karena analis dan investor menggunakan laba saat ini untuk memprediksikan dividen dan harga saham di masa akan datang. Rasio ini merupakan bagian per-saham dari laba bersih dari setiap pemegang saham umum. Laba / Earnings pada pembilang dari rasio ini dimulai dengan laba bersih. Karena EPS didesain sebagai pendapatan dari pemegang saham umum, deviden preferen harus dikurangkan dari laba bersih.
21 27 Seorang investor yang melihat laba bersih perusahaan meningkat dari tahun ke tahun, mungkin tertipu karena percaya bahwa dia telah berbuat lebih baik setiap tahunnya. Investor akan memperoleh hasil lebih buruk, apabila jumlah saham umum yang beredar di pasar mengalami peningkatan karena peningkatan tersebut dapat mengurangi hak bagian investor pada laba perusahaan. Meskipun laba bersih bertambah, namun laba tersebut harus dibagikan kepada pemilik saham yang juga semakin banyak. EPS membantu seorang investor memprediksikan harga saham sehingga mebuat rasio ini menjadi sebuah rasio yang terkenal Price to Earning Ratio Price to Earning Ratio merupakan harga per lembar saham dibagi dengan pendapatan perusahaan per lembar saham saat ini. Investor dan analis finansial percaya bahwa P/E Ratio menandakan potensi pendapatan di masa akan datang. Sebuah P/E Ratio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Ketika sebuah perusahaan tidak memiliki laba, P/E Ratio tidak memiliki arti dikarenakan penyebutnya bernilai nol (0).
22 Pengertian Risiko dan Tingkat Imbal Hasil Di dalam kegiatan investasi, risiko menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dengan tingkat pengembalian sebuah instrumen. Dengan semakin tingginya tingkat pengembalian sebuah instrumen maka semakin tinggi juga risiko yang harus dihadapi. Risiko dari kegiatan investasi dapat diminimalkan, meskipun tidak akan mungkin dapat dihilangkan, dengan cara melakukan diversifikasi terhadap instrumen investasi. Dengan melakukan investasi pada beberapa jenis instrumen, maka risiko yang harus dihadapi juga terbagi-bagi, sehingga jika terjadi penurunan pada nilai salah satu instrumen, maka kerugian yang dialami investor tidak terlalu besar. Risiko dapat dihitung salah satunya dengan menggunakan metode standar deviasi. Dalam konteks manajemen keuangan dan berdasarkan prinsip diversifikasi, risiko dapat dibedakan menjadi dua macam: Firm-specific Risk / Unique Risk / Diversible Risk / Nonsystematic Risk: yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan proses diversifikasi oleh investor, risiko ini berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
23 29 Market Risk / Nondiversifiable Risk / Systematic Risk: yaitu risiko yang tetap ada meskipun telah dilakukan proses diversifikasi secara merata, risiko ini merupakan risiko yang ada di pasar secara keseluruhan. Expected Rate of Return (Imbal Hasil) merupakan tingkat imbal hasil yang diinginkan oleh seorang investor karena kesediaannya menanggung sejumlah risiko atas aktivitas investasi yang dilakukannya. Untuk dapat menentukan seberapa banyak yang harus diinvestasikan, maka pertama-tama investor harus menanyakan seberapa besar imbalan yang ditawarkan sebagai konsekuensi atas risiko yang dihadapi ketika menginvestasikan dananya. Imbalan tersebut disebut juga sebagai risk premium dan dapat dihitung sebagai selisih antara tingkat imbal hasil investasi saham dengan risk-free rate, yaitu, tingkat imbal hasil yang dapat diperoleh dengan menanamkan dana pada risk-free asset seperti deposito bank, dana pasar uang, dan Surat Utang Negara.
24 Strategi untuk Menjadi Investor Saham Ada berbagai strategi dalam melakukan investasi pada saham, beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi tersebut adalah: Tipe Investor Kepribadian seseorang adalah unik dan banyak ragamnya, namun secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga tipe karakter atau dapat disebut tiga tipe investor: 1. The Visionary: Yang termasuk dalam investor tipe ini adalah orang-orang yang selalu mampu menampilkan gagasan besar dan juga mampu memberikan gambaran apa yang akan terjadi di masa depan. Orang seperti ini memiliki ciri-ciri: brilian, karismatik, nonkompromi, eksentrik, inovatif, dan pemimpi. 2. The Analyst: Orang bertipe analis adalah mereka yang selalu mengambil keputusan berdasar fakta dan angka, bukan atas dasar gagasan dan ramalan seperti orang bertipe visionary. Orang seperti ini memiliki ciri-ciri: brilian, rasional, bekerja dengan angka, berpikir hitam-
25 31 putih (tidak abu-abu), yakin ada jawaban jika tersedia data dan fakta untuk dianalisis. 3. The Doer: Yang dimaksud dengan doer adalah mereka yang memiliki kemampuan merealisasikan apa yang sudah direncanakan. Orang yang termasuk dalam tipe the doer ini memiliki ciri-ciri: terampil dalam aplikasi, implementer konsep, pragmatis Tujuan Melakukan Investasi Secara umum tujuan melakukan investasi dibedakan menjadi dua macam. Pertama, investasi untuk mencari capital gain, dimana biasanya investor cenderung agresif dalam mengambil posisi jual dan beli yang cukup sering di pasar. Yang kedua adalah investasi untuk menperoleh deviden, dimana biasanya investor akan lebih berhati-hati dan cenderung pasif dalam memilih saham dengan deviden yang besar Kemampuan sumber daya yang dimiliki Paham akan kemampuan dan jumlah sumber daya yang dimiliki dapat membuat perilaku bijak dalam berinvestasi. Dana yang diinvestasikan sebaiknya adalah dana yang menganggur dan yang tidak akan mengganggu likuiditas perusahaan.
26 Jangka waktu investasi Lamanya jangka waktu melakukan investasi juga merupakan salah satu pertimbangan yang perlu diambil, sebab hal ini berkaitan dengan sifat para investor itu sendiri. Jangka waktu investasi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu: jangka pendek dan jangka panjang, dimana biasanya semakin pendek jangka waktunya, maka akan cenderung memancing perilaku agresif dari investor dalam mengambil posisi jual dan beli di pasar Memahami risiko investasi pada saham Setiap kegiatan investasi pasti memiliki risiko. Risiko dapat muncul dari berbagai penjuru dan bentuk, beberapa diantaranya adalah kemungkinan mengalami kerugian (capital loss), kehilangan kesempatan untuk melakukan investasi pada instrumen lainnya (opportunity loss) dan adanya kemungkinan emiten akan likuidasi serta adanya fluktuasi harga saham. Harga saham akan mengalami fluktuasi akibat issue dan kebijakan yang terjadi di dalam maupun di luar negri.
27 Mengenali jenis-jenis saham Saham dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu common stock (saham umum) dan preferred stock (saham preferen). Selanjutnya, saham biasa dapat dibedakan lagi ke dalam 6 golongan, yaitu: saham unggulan (blue chip stock), saham pertumbuhan (growth stock), saham pendapatan (income stock), saham siklikal (cyclical stock), saham yang bertahan (defensive stock), dan saham spekulasi (speculative stock) Menentukan strategi investasi Banyak hal yang perlu dicermati sebagai pertimbangan untuk membuat strategi investasi, mulai dari pemilihan proporsi portofolio (pasar uang, saham dan obligasi), jenis saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio, pemilihan sektor yang potensial, sehat atau tidaknya arus kas sebuah perusahaan, hingga kepada perkembangan tingkat suku bunga Memanfaatkan jasa professional Tidak semua investor memiliki banyak waktu untuk menganalisa serta mencari saham-saham yang potensial, bahkan beberapa diantaranya juga tidak memiliki keahlian di bidang ini. Jika memiliki keraguan terhadap investasi yang akan dilakukan, maka
28 34 sudah saatnya investor menggunakan jasa para professional yang memang berkompeten dan ahli di bidang ini. Ada dua jenis jasa yang tersedia untuk membantu para investor, yaitu jasa analis (security analyst) dan jasa kelolaan (fund manager). Jasa analis hanya merekomendasikan saham-saham yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan menentukan timing, yaitu kapan saat yang tepat untuk menjual atau membeli saham-saham tertentu. Sedangkan jasa kelolaan mengelola dana yang kemudian menginvestasikan dana tersebut pada pasar uang atau pasar modal Selalu mengikuti perkembangan informasi Informasi yang lengkap dan cepat merupakan hal yang sangat penting bagi para investor untuk mengetahui kejadian terbaru di pasar modal. Informasi ini berguna bagi para investor agar mereka dapat mengambil tindakan secara cepat jika terjadi perkembangan yang tidak diinginkan di pasar modal guna meminimumkan kerugian yang mungkin terjadi akibat fluktuasi harga saham. Sebaliknya, investor juga dapat mengambil keputusan secara cepat agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimum sebelum direbut oleh investor lain.
SKRIPSI. Disusun oleh :
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ESTIMASI HARGA SAHAM DENGAN MODEL DISCOUNT EXPECTED CASHFLOW DALAM KEPUTUSAN INVESTASI (STUDI PADA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2007) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin memudahkan para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya terlebih bagi perusahaan yang telah go public. Dalam upaya
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO
PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan
BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu di dunia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kekayaan taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas
Lebih terperinci2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk
2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Surat Berharga Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah jangka panjang dalam berbagai instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan dalam berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Pada perayaan hari ulang tahun Bursa Efek Indonesia (BEI) ke-15 tanggal 13 Juli 2007 dan bertepatan dengan ulang tahun pasar modal ke-30, BEI meluncurkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Secara umum pasar modal ( capital Market ) didefinisikan sebagai pasar yang memperdagangan instrumen keuangan ( sekuritas ) jangka panjang, dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industriindustri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Simanjuntak (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap
37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)
BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, sebagai sarana untuk pendanaan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam menjaga stabilitasnya. Dengan pembangunan ekonomi yang tinggi, maka masyarakat suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, dunia mengalami kemajuan yang pesat. Sama dalam dunia perekonomian seiring dengan perkembangannya perekonomian suatu perusahaan akan mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemunculan berbagai dunia usaha baik skala kecil maupun besar sudah merupakan fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Menurut Jogiyanto (2000:107), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa : 1. Return realisasi (realized
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana. Pasar modal merupakan mediator antara pihak yang kelebihan dana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhnya perekonomian di dari tahun ke tahun membuat para investor dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk melakukan investasi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu indikator penentu kemajuan perekonomian suatu negara, di karenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Secara umum, pasar modal adalah sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting di dalam kegiatan perekonomian sehingga efektivitas pasar modal seringkali dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin kompetitif, banyak perusahaan melakukan strategi dengan melakukan investasi tambahan melalui penjualan saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesat atau ketatnya persaingan perekonomian di Indonesia membuat perusahaan perusahaan di Indonesia harus lebih selektif dan efektif dalam pengambilan sebuah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang tahu memanfaatkan peluang untuk memperoleh keuntungan maksimal dari harta yang dimilikinya. Investasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, yang termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu asset atau lebih, selama periode tertentu dengan harapan dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan kreditor membuat keputusan investasi dan kredit yang baik (white et
BAB II LANDASAN TEORI A. Rasio keuangan 1. Rasio Keuangan dan Manfaat Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan resiko dan tingkat imbal hasil dari berbagai perusahaan untuk membantu investor dan kreditor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, baik yang dapat diperbaharui (hayati) maupun yang tidak dapat diperbaharui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan yang kekurangan dana dan perusahaan yang kelebihan dana untuk mendapatkan keuntungan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu
II. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan diperlukan sebagai bahan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, dan kondisi keuangan tersebut mengindikasikan kondisi keuangan secara umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Investasi merupakan kegiatan menyalurkan dana demi mengharapkan keuntungan dimasa mendatang. Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA. Maya (2012) Analisis Perbandingan Risk & Return antara sahan syariah
BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, untuk mempermudah pengumpulan data, analisis, dan pengolahan data. Maya (2012)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perkembangan Indonesia semakin pesat dapat dilihat dari banyaknya pembangunan di berbagai bidang terutama sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mewakili pasar modal. Pasar modal memang sangat menarik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah High Risk, High Return 1, mungkin itu adalah perumpamaan yang cocok untuk mewakili pasar modal. Pasar modal memang sangat menarik untuk dipelajari karena pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset atau lebih dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal memperoleh sejumlah keuntungan
Lebih terperinciSaham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen
Saham Saham Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen Analisis Fundamental Pendekatan present value Mengkapitalisasi pendapatan yang diharapkan Nilai intrinsik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut terbukti dari pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan tingkat bunga yang relatif rendah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dalam bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo lebih dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh para investor untuk kegiatan investasi serta sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain seperti pemerintahan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini tidak mengabaikan adanya penelitian terdahulu yang sangat bermanfaat sebagai acuan penulis, dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk sarana mendapatkan dana dalam jumlah besar dari masyarakat pemodal (investor), baik dari dalam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat
23 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pengertian pasar modal adalah kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Masalah perekonomian selalu menjadi faktor yang penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Perusahaan akan selalu menghadapi hambatan-hambatan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana
Lebih terperinciBAB II TIMJAUAN PUSTAKA
BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar
Lebih terperinciInvestasi Saham di Pasar Modal
Investasi Saham di Pasar Modal Andre adalah salah satu individu yang ikut memeriahkan perdagangan saham di bursa efek Jakarta. Sudah kurang lebih 3 tahun Andre selalu mengikuti dan bertransaksi saham.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) 2.1.1.1 Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) Ketika suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Teori Modigliani Miller (MM) Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) menerbitkan apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO) yang berperan sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di Indonesia. Menurut Husnan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Investasi saham property dan real estate adalah salah satu pilihan investasi yang menarik. Industri property memiliki supply lahan yang terbatas sementara demand-nya terus bertambah.
Lebih terperinci2.1 Penelitian Terdahulu
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan dalam penlitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal. Pasar modal ( capital
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Lebih terperinci