Penerapan Sistem Interoperabilitas Data dan Informasi Iptek di Lingkungan Ristek dan LPNK
|
|
- Farida Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penerapan Sistem Interoperabilitas Data dan Informasi Iptek di Lingkungan Ristek dan LPNK Lukman 1, Hendro Subagyo 2, Slamet Riyanto 3, Sjaeful Afandi 4 Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI lkmn_pdiiilipi@yahoo.com, isjd.pdiilipi@yahoo.com Abstrak Interoperabilitas didefinisikan sebagai kemampuan organisasi pemerintah untuk saling berbagi dan mengintegrasikan informasi dan proses kerjanya dengan memanfaatkan sekumpulan standar yang baku. Pada tahun 2011, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) mengembangkan Pustaka Ristek dengan melaksanakan sistem interoperabilitas data dan informasi Iptek di lingkungan Ristek dan LPNK. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh karya ilmiah berikut data dan informasi yang dihasilkan para Peneliti serta lembaga penelitian dapat lebih terintegrasi sehingga mudah diakses dan dipetakan perkembangannya sesuai bidang ilmu masing-masing. Tidak hanya itu, melalui sistem tersebut, masalah visibilitas dan akuntabilitas hasil penelitian di Indonesia di dunia Internasional diharapkan ikut dapat teratasi sehingga pada gilirannya penelitian Indonesia dapat disitir oleh pengguna dari seluruh dunia. Kata Kunci : interoperabilitas, digital library, national repository, Indonesian Scientific resources 1. PENDAHULUAN Framework interoperabilitas bertujuan untuk dapat mendefinisikan kumpulan spesifikasi yang dapat memfasilitasi sistem pemerintah ketika berinteraksi dengan sistem lainnya, baik dalam lingkup internal maupun dengan lingkungan eksternalnya secara efisien dan efektif. Penggunaan framework interoperabilitas akan memberikan manfaat, antara lain: a. memudahkan lembaga pemerintah untuk bekerja sama dalam lingkungan elektronik; b. membuat sistem, memperkaya pengetahuan dan berbagi pengalaman yang dapat dimanfaatkan bersama dari satu lembaga ke lembaga lainnya; c. mengurangi kerumitan proses yang terkait dengan kebutuhan hubungan pemerintah secara on-line melalui pendekatan yang konsisten; d. mengurangi ketergantungan media tradisional dalam pertukaran data sesuai dengan kebijakan keamanannya masing-masing; e. mengantisipasi kebutuhan pengembangan untuk menjawab layanan yang semakin beragam di masa yang akan datang. Putu Laxman Pendit (2001) membagi beberapa kategori interoperabilitas, antara lain sebagai berikut: Technical interoperability: penggunaan standar komunikasi, pemindaian, penyimpanan, dan penyajian data digital; Semantic interoperability: standar penggunaan istilah dalam pengindeksan dan temu kembali; Political/human interoperability: keputusan untuk berbagi bersama dan bekerja sama; Intercommunity interoperability: kesepakatan untuk berhimpun antar institusi dan beragam disiplin ilmu; Legal interoperatiblity: peraturan dan perundangan tentang akses ke koleksi digital, termasuk soal hak intelektual; International interoperability: standar yang memungkinkan kerjasama internasional. Sebagai penjabaran interoperabilitas untuk mendukung program e-government - khususnya di lingkungan Kementerian Ristek - pada bulan Oktober 2010 Kementerian Ristek telah meluncurkan portal Pustaka Iptek ( yang dilengkapi perangkat database jurnal internasional science direct. Selain membantu para peneliti, keberadaan database tersebut dalam portal Pustaka Iptek juga membantu menghemat anggaran setiap lembaga penelitian karena tidak perlu lagi melanggankan jurnal di setiap portal yang dikelolanya. Dengan demikian, duplikasi berlangganan jurnal antar lembaga penelitian dengan sendirinya juga dapat dihindari. Portal tersebut muncul sebagai salah satu upaya untuk menjawab permasalahan kesulitan akses terhadap publikasi ilmiah nasional dan Internasional yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan publikasi itu sendiri sehingga menjadi faktor penyebab tidak efektifnya siklus pembaruan informasi ilmiah melalui riset.
2 Padahal saat ini banyak kegiatan riset telah dilaksanakan di Indonesia. Tabel 1 menunjukan beberapa pusat penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek yang banyak menghasilkan karya-karya ilmiah berupa laporan penelitian, prosiding/makalah, laporan penelitian, tesis/disertasi, buku, artikel jurnal ilmiah dan paten. Ironisnya, publikasi ilmiah yang diterbitkan di dalam negeri masih terkesan sulit diakses sehingga pemanfaatannya sangat rendah. Lebih memprihatinkan lagi, masih banyak peneliti yang lebih mempercayai publikasi luar negeri sebagai referensi untuk menyusun rencana riset dan pembahasan teoritis hasil penelitiannya, walaupun riset tersebut dilaksanakan di Indonesia dengan permasalahan spesifik Indonesia. Tabel 1 Pusat Penelitian LPNK - Ristek Pusat Penelitian Jumlah LIPI 23 BPPT 20 LAPAN 7 BATAN 18 BAKOSURTANAL 8 BSN 1 Jumlah 77 Keberadaan Keputusan Menristek No. 44/VII/2000 tentang Penyampaian Literatur Kelabu yang berisi himbauan kepada para peneliti untuk menyerahkan karya-karya ilmiah yang dihasilkannya kepada PDII-LIPI untuk didiseminasikan sampai saat ini belum berjalan optimal. Proses pengolahan karya-karya ilmiah tersebut di PDII juga memerlukan waktu cukup lama sebelum dapat ditampilkan di media internet disebabkan begitu banyaknya dokumen yang harus diolah karena sebagian besar masih diterima PDII dalam bentuk hardcopy. Tabel 2 menunjukan karya ilmiah yang telah diolah PDII-LIPI. Dari jumlah tersebut masih ada sekitar 40% yang belum terolah. Tabel 2 Karya Ilmiah Yang telah diolah PDII-LIPI No Jenis Karya Jumlah 1 Artikel Jurnal Ilmiah Jurnal Ilmiah Laporan Penelitian Artikel Prosiding ilmiah Buku Tesis/disertasi Paten Saat ini setiap lembaga penelitian sudah mulai mengelola karya ilmiah, data dan informasinya masing-masing. Hal ini tentu saja menimbulkan duplikasi dengan pengelolaan yang dilaksanakan PDII-LIPI. Untuk menghindari duplikasi tersebut, diperlukan sistem terintegrasi yang disertai pedoman dan standar yang digunakan secara nasional maupun internasional sehingga proses interoperabilitas dapat berjalan baik. Menanggapi berbagai uraian permasalahan yang telah disampaikan sebelumnya dan dalam rangka mengembangkan Pustaka Iptek di tahun 2011, dikembangkanlah suatu repository nasional yang berisi karya ilmiah, data dan informasi yang dihasilkan oleh para peneliti di Indonesia. Repository tersebut diharapkan dapat mengintegrasikan database dari perpustakaan digital (digital library) yang dibangun oleh lembaga penelitian yang ada di Indonesia dan dapat memberikan kemudahan akses informasi karya ilmiah kepada masyarakat sehingga duplikasi kegiatan penelitian dapat dihindari dan peta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat terpantau. 2. PEMBAHASAN Workshop IS&TDL 2010 telah mengidentifikasi pola pengelolaan informasi di satuan kerja LPNK yang berada dalam koordinasi Kementerian Ristek ke dalam tiga pengelompokkan, yaitu pengelolaan konten, penggunaan sistem aplikasi, dan kondisi perpustakaan. Pengelolaan Konten Konten yang dihasilkan satuan kerja dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu: 1) karya ilmiah yang merupakan hasil dari kegiatan penelitian yang diolah dalam bentuk buku, jurnal, laporan penelitian, tesis/disertasi, artikel makalah prosiding/pertemuan dan paten; 2) database yang berkaitan dengan informasi yang telah dikelola seperti database laporan penelitian, tanaman anggrek, hewan, sungai, laut, ikan, Standar Nasional Indonesia (SNI) dan lainnya. 3) informasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik dari awal kegiatan maupun hasil penelitian yang telah dikemas menjadi pengetahuan dan kebijakan baru. Saat ini, satuan kerja yang ada di LPNK hanya mengelola buku, jurnal, laporan penelitian, paten dan prosiding makalah yang diterbitkan oleh satuan kerja. Padahal tidak sedikit peneliti yang bekerja di satuan kerja tersebut yang menulis buku, jurnal, laporan penelitian dan berkolaborasi dengan instansi di luar satuan kerjanya sehingga hasil karyanya justru tidak terekam di satuan kerja tempat yang bersangkutan mengabdikan diri melainkan terpampang sebagai hasil karya di satuan kerja yang lain atas dasar hubungan kolaborasi penelitian. Fenomena yang sama terjadi pada para peneliti yang melanjutkan pendidikan mereka ke luar negeri, banyak karya mereka, baik berupa artikel jurnal/prosiding bahkan paten yang dipublish di 2
3 negara lain tapi tidak terdaftar dalam list hasil penelitian di negara asalnya, apalagi di satuan kerja yang menaunginya. Hal ini sudah barang tentu merugikan satuan kerja yang bersangkutan karena bagaimanapun karya ilmiah tersebut merupakan intangible aset yang sangat berarti tidak saja untuk satuan kerja itu sendiri tetapi juga untuk bangsa Indonesia secara umum. Dari semua uraian di atas, dapat disimpulkan masih banyak karya ilmiah yang disimpan oleh peneliti. Informasi penelitian apabila telah dikemas dalam suatu database akan memberikan nilai tambah dan kemudahan dalam penelitian berikutnya. Namun sangat disayangkan, sebagian informasi yang sudah dikemas dalam bentuk database belum seluruhnya dikelola secara optimal karena hanya dikembangkan dalam lingkungan yang terbatas sehingga hanya dapat diakses melalui satuan kerja masingmasing seperti yang tampak pada Tabel 3. Tabel 3 Database satuan kerja LPNK No Database Satuan Kerja 1 Coral Osenografi - LIPI 2 Danau Limnologi - LIPI 3 Biakan mikroba; Kultur jaringan invitro; Kebun plasma nuftah; Gen dan mutasi gen bibit unggul untuk pangan; Informasi penyakitpenyakit infeksi di Indonesia 4 Koleksi tanaman pembibitan; Koleksi tanaman langka; Koleksi herbarium; Koleksi anggrek; Koleksi biji-bijian; Tanaman obat 5 Koleksi spesimen tipe herbarium dan Museum Zoologi; STORMA (stability of rainforest Margins in Indonesia) Bioteknologi - LIPI Kebun Raya - LIPI Biologi 6 Koleksi video penelitian dan BIT teknologi tepat guna 7 Jurnal ilmiah Indonesia; Karya PDII ilmiah Indonesia 8 Peneliti Nasional Pusbindiklat - Peneliti 9 Sistem informasi untuk mitigasi bencana alam menggunakan data penginderaan jauh. ( SIMBA - LAPAN ); cuaca antariksa LAPAN 10 Standar Nasional Indonesia (SNI) BSN 11 Peta Nasional Bakosurtanal Informasi yang dikeluarkan satuan kerja yang ditampilkan melalui website masih berupa profil, kegiatan penelitian, dan agenda penelitian. Sangat sedikit informasi yang berupa review dari kegiatan penelitian bahkan yang menjadi kebijakan. Penggunaan Sistem Aplikasi Penggunaan sistem aplikasi dalam pengelolaan karya ilmiah di satuan kerja LPNK-Ristek dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: 1. satuan kerja yang memiliki karya ilmiah namun belum dikelola sama sekali 2. satuan kerja yang memiliki karya ilmiah, dan sudah dikelola melalui database namun secara sederhana, seperti Excell, MS Acces, Winisis dan ditujukan untuk kalangan terbatas. (off line) 3. satuan kerja yang memiliki karya ilmiah dan sudah dikelola melalui sistem aplikasi dan database yang mapan serta dapat diakses secara terbuka melalui internet (on-line), contohnya penggunaan D-space, untuk penggunaan digital library. Saat ini, penerbitan jurnal di satuan kerja belum seluruhnya menggunakan aplikasi e-journal, akibatnya artikel yang diterbitkan hanya dapat dikonsumsi untuk kalangan terbatas. Tabel 4 menunjukkan beragam jurnal yang dimiliki LPNK yang sampai saat ini belum menggunakan aplikasi e-journal. Tidak sedikit di antara jurnal-jurnal tersebut yang memiliki kandungan informasi bernilai tinggi yang seharusnya dapat memberikan manfaat bagi banyak kalangan apabila diberikan kesempatan untuk diekspos seluas-luasnya. Tabel 4 Jurnal yang diterbitkan LPNK No LPNK Jumlah 1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 40 2 Badan Pengkajian dan Penerapan 14 Teknologi (BPPT) 3 Badak Kordinasi Survei Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) 4 Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional 3 (LAPAN) 5 Badan Tenaga Nuklir Nasional 23 6 Badan Standardisasi Nasional (BSN) 1 Fenomena berbeda tampak pada penerbitan jurnal di dunia Internasional. Sebagai perbandingan, lebih dari 50% penerbitan jurnal di tingkat Internasional sudah menggunakan aplikasi e-journal. Hal ini disebabkan karena aplikasi tersebut dapat diperoleh secara mudah dan bebas biaya, contohnya open journal system yang dikeluarkan oleh Public Knowledge Project (PKP). Melalui penggunaan aplikasi e-journal, proses indexing dan pola sitiran dari setiap tulisan dapat dilaksanakan secara otomatis. 3
4 Kondisi Perpustakaan Gambaran kondisi perpustakaan di beberapa satuan kerja LPNK menunjukkan sebagian sudah mempunyai perpustakaan secara mandiri, sedangkan sebagian yang lain masih bergantung pada perpustakaan induk. Untuk pengelompokan buku, ada yang sudah menggunakan katalog bahkan dapat diakses secara on-line, namun sebagian besar masih dikelola secara off-line dan kebanyakan masih menggunakan program Winisis, bahkan ada juga yang masih menggunakan format yang dibuat secara sederhana menggunakan program Excell. Dari sisi koleksi, buku/jurnal yang dimiliki masing-masing satuan kerja tersebut tidak jauh berbeda. Sedangkan untuk pengadaan buku dan jurnal secara elektronik (e-book/ejournal) semuanya masih dikelola secara terpusat oleh perpustakaan induk. Namun buku dan jurnal yang dilanggan masih belum memenuhi harapan peneliti karena keterbatasan anggaran masing-masing satuan kerja di LPNK. Kehadiran Pustaka Iptek ( Kementerian Ristek pada tahun 2010 dengan fasilitas layanan penggunaan database jurnal Internasional science direct secara gratis menjadi salah satu jawaban atas permasalahan sulitnya mendapatkan akses jurnal internasional yang selama ini dikeluhkan peneliti. Kemudahan akses ini tidak terbatas penggunaannya hanya di lingkungan kantor saja melainkan dapat diakses dengan mudah dari rumah. Selanjutnya para peneliti dan satuan kerja di lingkungan- LPNK berharap agar Kementerian Ristek dapat meningkatkan terus jumlah database yang dilanggan, tidak hanya terbatas pada jurnal akan tetapi juga dalam bentuk buku. Dengan adanya koordinasi Kementerian Ristek dan LPNK diharapkan dapat timbul satu komando dalam melanggan jurnal/buku sehingga tidak ada duplikasi berlangganan di kemudian hari, sehingga penggunaan anggaran berlangganan jurnal/buku di LPNK dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Harapan berikutnya adalah agar Pustaka Iptek dapat mengintegrasikan karya ilmiah, data dan informasi yang ada di dalam negeri sehingga terintegrasi dan mudah diakses. Konsep Pustaka Ristek Pengembangan Pustaka Ristek antara lain bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan informasi ilmiah yang dapat diakses dengan cepat; membangun jaringan perpustakaan digital di Indonesia; menggalakkan kegiatan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) antar komunitas ilmiah di Indonesia; meningkatkan visibilitas volume kekayaan intelektual lokal (local content) Indonesia di dunia Internasional; menghasilkan sarana untuk memudahkan pencegahan plagiarisme serta untuk memudahkan Peneliti di lingkungan Ristek dan LPNK dalam memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, yaitu: 1) meningkatkan sitasi karya peneliti Indonesia; 2) memperlihatkan kontribusi Indonesia dalam pengembangan ilmu; 3) meningkatkan rangking world class research institution; dan 4) meningkatkan daya saing bangsa. Ruang Lingkup dan Tampilan (Fitur) Pustaka Ristek Pustaka Iptek dikembangkan sebagai repository dan titik akses terhadap jurnal/buku yang dilanggan oleh Ristek dan karya ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti di Indonesia dimana letak karya ilmiah tersebut masih tersebar di Pusat/Badan/Lembaga Penelitian yang ada di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut akan dibangun jejaring resource sharing untuk meningkatkan visibilitas kekayaan local content hasil penelitian Indonesia di tingkat nasional maupun Internasional. Pada prinsipnya, siapapun dapat mengakses informasi dalam karya ilmiah tersebut dan menggunakan tulisan tersebut selama norma dan etika penulisan ilmiah dapat dipatuhi. Tampilan Pustaka Iptek yang rencananya akan diluncurkan di tahun 2011dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1.Tampilan Pustaka Ristek tahun 2011 Saat ini pangkalan data (database) lembaga penelitian yang mempunyai potensi untuk terintegrasi dalam Pustaka Iptek memiliki format yang tidak seragam. Oleh karena itu akan disusun suatu pedoman dan kebijakan mengenai keseragaman database tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah prosedur penempatan informasi di suatu lembaga, pengelolaan dan juklak Pustaka Iptek, mekanisme interoperabilitas dan keberadaan payung hukum yang mengatur hak akses serta batasan informasi yang dapat ditampilkan di Pustaka Iptek. 4
5 Fitur fitur yang akan dikembangkan Pustaka Ristek tahun 2011 meliputi: a. Jurnal/Buku Internasional Fitur ini akan memberikan akses terhadap jurnal/buku yang dilanggan oleh Kementerian Ristek. Pada tahun 2010 Pustaka Ristek sudah memfasilitas keberadaan Science Direct, diharapkan tahun 2011 dapat dilakukan peningkatan jumlah database yang dilanggan. c. Jurnal Ilmiah Indonesia Tampilan ini akan memberikan akses terhadap seluruh jurnal ilmiah yang ada di Indonesia dan tersambung langsung ke Indonesian Scientific Journal Database (ISJD) suatu portal yang mengintegrasikan seluruh jurnal ilmiah yang terbit di Indonesia yang telah diresmikan keberadaannya oleh PDII-LIPI sejak tahun Sampai saat ini pengelolaan ISJD masih berlangsung manual melalui penerapan proses digitalisasi (scanning) jurnal-jurnal yang terbit secara tercetak yang seluruh kegiatannya masih terpusat di PDII-LIPI. Dengan adanya komitmen antara Kementerian Ristek dan PDII-LIPI di tahun 2011, diharapkan seluruh penerbit di bawah koordinasi LPNK akan menggunakan aplikasi e-journal sehingga proses penerbitan karya-karya ilmiah berlangsung lebih cepat dan lahir sebagai born digital. Dengan demikian, ISJD PDII-LIPI tidak hanya berperan mendigitalkan jurnal tapi juga berperan melaksanakan interoperability melalui mekanisme harvesting (open archive initiatice) metadata yang dimiliki masingmasing penerbit jurnal di LPNK. Gambar 2 Tampilan Jurnal/Buku Internasional dalam Pustaka Ristek b. Karya Ilmiah Indonesia Fitur ini akan memberikan akses terhadap karya ilmiah Indonesia, berupa artikel makalah seminar ilmiah (prosiding), laporan penelitian, buku, tesis/disertasi yang dihasilkan oleh peneliti di Indonesia. Tampilan akses ini dinamakan Indonesian Science & Technology Digital Library (IS&TDL) yang prototipe dan mekanismenya sudah diperkenalkan dalam Workshop IS&TDL 2010 dan akan terus diupayakan terintegrasi antara pusat pengelola, dalam hal ini PDII dengan lembaga penelitan, menggunakan mekanisme OAI (open archive initiatice). PDII secara berkala akan meng harvest metadata yang ada di LPNK untuk diintergrasikan. Gambar 2 Tampilan Karya ilmiah dalam Pustaka Ristek Gambar 3 Tampilan Jurnal Ilmiah Indonesia dalam Pustaka Ristek d. Database Pakar Fitur ini akan memberikan akses bagi para pakar yang ada di Indonesia. Saat ini lebih dari peneliti yang terdaftar sebagai pejabat fungsional peneliti yang ada di lembaga penelitian di Indonesia dan terdaftar di LIPI, selain dari itu lebih dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memiliki tenaga pengajar yang juga melaksanakan penelitian sehingga dapat disebut peneliti dan memiliki bidang kepakaran. Pejabat fungsional seperti perekayasa, pustakawan, arsiparis, perencana juga melaksanakan penelitian sebagai salah satu pekerjaan mereka. Di samping itu banyak lembaga non pemerintah yang juga melaksanakan penelitian dan memiliki tenaga pakar. Sehingga dapat disimpulkan puluhan ribu pakar dengan berbagai bidang keahlian, baik sebagai peneliti resmi ataupun bukan, tersedia di Indonesia. 5
6 Target tahun 2011, seluruh data pakar yang dimiliki LPNK dapat diakases secara luas, sedangkan untuk pemeliharaan maupun update datanya, diserahkan langsung kepada pakar yang bersangkutan. Gambar 6 Laporan Penelitian Asing Gambar 4 Tampilan Direktori Pakar dalam Pustaka Ristek e. Hasil Program Insentif Ristek Fitur ini akan menampilkan akses terhadap dokumen laporan penelitian yang dibiayai berdasarkan program insentif ristek. Dalam fitur ini selain dapat ditelusuri dokumen laporan penelitian akan dilakukan juga pemetaan terhadap hasil-hasil penelitian yang dibiayai ristek sehingga arah dan trend penelitian dapat sekaligus dipetakan. g. Insentif HAKI Fitur ini akan menampilkan akses terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan peneliti dan perekayasa di lingkup lembaga penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek. h. Artikel Iptek populer Fitur ini akan menampilkan artikel hasil penelitian yang dikemas menggunakan bahasa populer sehingga mudah dipahami dan dicerna oleh masyarakat awam. i. Perpustakaan Terintegrasi Fitur ini akan menampilkan akses terhadap perpustakaan yang dibangun oleh LPNK. Melalui fitur ini, masing-masing perpustakaan di LPNK akan melakukan sharing informasi mengenai buku yang dibeli, khususnya buku yang memiliki hak cipta, mahal dan berskala Internasional. Akses lengkap untuk fitur ini dibatasi untuk anggota di lingkungan LPNK dengan alasan buku yang ada di dalamnya memiliki hak cipta (copyright) sehingga peredarannya dengan sendirinya harus dibatasi. Buku akan ditampilkan dalam format tiga dimensi sehingga lebih menarik dan tidak dapat diunduh oleh pengguna di luar anggota. Tampilan tersebut dapat dilihat dalam gambar 7. Gambar 5 Tampilan Hasil Program Insentif Ristek f. Laporan Penelitian Asing Fitur ini akan menampilkan akses terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti asing di Indonesia. Dengan adanya fitur ini diharapkan masyarakat dapat memantau kinerja peneliti asing berikut hasil penelitiannya di Indonesia. Gambar 7 Tampilan Full text dalam Format Buku Tiga Dimensi 6
7 Pembatasan dan Hak Akses Pustaka Ristek Konten yang ada dalam pustaka ristek dikelompokkan dalam dua kategori, yakni: kategori konten yang mempunyai copyright yang baik yang dibeli oleh Kementerian Ristek maupun LPNK. Akses terhadap full text konten tersebut hanya diberikan untuk anggota yang terdaftar di LPNK. Adapun kategori kedua adalah local content berupa laporan penelitian, artikel jurnal ilmiah Indonesia, prosiding ilmiah, tesis/disertasi dan buku terbitan LPNK. Kategori konten tersebut terbuka untuk masyarakat luas yang menjadi anggota Pustaka Iptek, baik dalam maupun luar negeri sampai pada full text. Pengecualian akses diterapkan untuk kategori kedua apabila konten tersebut mengandung rahasia negara dan berpotensi paten. Dalam kondisi demikian, konten tidak akan dibuka secara lengkap karena menunggu kebijakan dari pemilik konten tersebut. Sementara untuk penerbitan jurnal ilmiah akan ditunda untuk ditampilkan sampai batasan dua terbitan terakhir untuk memberikan kesempatan kepada penerbit yang masih memberlakukan langganan jurnal tersebut kepada para pengguna dalam peredarannya. Disain Interkoneksi Pustaka Ristek Server utama Pustaka Iptek direncanakan berada di jaringan digital library khusus yang dibangun oleh Kementerian Ristek. Server tersebut menghubungkan antar kontributor perpustakaan digital lembaga dengan PDII-LIPI sebagai validator untuk quality control dari data yang masuk. Portal Pustaka Iptek mengambil dan menerima metadata dari perpustakaan lembaga penelitian, lalu disimpan terpusat di jaringan Pustaka Iptek dan disinkronisasi dengan perpustakaan lembaga penelitian secara regular. File digital/full text tersimpan di server masing-masing perpustakaan lembaga penelitian. Server tersebut juga dapat diakses oleh pengguna dari dalam dan luar negeri. Sistem pertukaran data dilaksanakan melalui sistem OAI (Open Archive Initiative) dan CMS (Content Management System). Gambaran desain interkoneksi Pustaka Iptek dapat dilihat pada Gambar 10. Server International Digital Library Lembaga Penelitian Direktori Pakar Sistem Aplikasi Pustaka Ristek Pengelolaan integrasi sistem dan database Pustaka Ristek direncakan menggunakan sistem aplikasi open source berbasis web, sehingga dalam pengembangannya bersifat dinamis, mudah dan dapat dikembangkan oleh siapa saja. Salah satunya sistem aplikasi yang mulai dikembangkan oleh PDII-LIPI sejak tahun 2009 adalah LARAS (Library and Archive Analysis System) yang prototype-nya digunakan awal tahun 2010 untuk mengantikan pengolahan karya ilmiah di PDII-LIPI yang sebelumnya menggunakan program Winisis. Sistem ini dikembangkan berdasarkan kebutuhan perpustakaan dan pengolahan arsip dengan format metadata yang tidak seragam sehingga dapat saling ber-interoperability. Sistem ini tidak hanya menekankan pada proses kemudahan temu kembali namun juga pada proses analisis untuk dapat memetakan database secara real time, khususnya bagi penentu kebijakan. Oleh karena itu, sebagian besar sistem database yang ada dalam Pustaka Iptek akan menggunakan sistem LARAS, baik sistem terpusat maupun sistem yang akan digunakan oleh LPNK, namun bagi LPNK yang sudah menggunakan sistem yang berbasis web dan sudah mapan seperti Senayan, D-spaces dan lainnya, hanya akan diaplikasikan mekanisme OAI-nya saja Pengelolaan jurnal, khususnya penerbitan jurnal di LPNK direncanakan akan menggunakan aplikasi e-journal yang dikembangkan PDII dengan mengadopsi aplikasi open journal system yang dikembangkan oleh PKP. Melalui sistem aplikasi ini penerbit dapat secara langsung meng-online-kan jurnalnya supaya dapat segera terbit dan tidak bergantung kepada ISJD. ISJD ke depan hanya akan meng harvest data untuk diintegrasikan ke ISJD. Rencana Pengembangan Pengembangan infrastruktur portal Pustaka Iptek dilakukan melalui pelebaran backbone dan penambahan kapasitas server. Adapun pengembangan aplikasinya dilakukan: 1) semantic index secara bertahap yang kemudian dimasukan ke dalam sistem thesaurus menggunakan brother term dan narrow term untuk menemukan pola persamaan kata yang dicari; 2) analytical tool, suatu sistem yang berperan untuk mengukur poduktivitas dari penulis, pengarang, lembaga yang menghasilkan karya ilmiah dan sistem yang berperan mengukur efektivitas, yaitu sejauh mana karya ilmiah tersebut disitir atau dimanfaatkan pihak lain, salah satunya dengan menggunakan sistem indeks sitasi. Pengguna Digital Library Asean OAI PMH Basis Data CMS PDII LIPI: Validator, Quality Control Web Portal IS&TDL E-journal LPNK Database Internasional (Science direct dll Gambar 10. Desain Interkoneksi Pustaka Iptek Sebagai tahap awal, konten yang akan dimasukkan ke dalam portal Pustaka Iptek berasal dari database PDII-LIPI dan lembaga-lembaga penelitian di bawah koordinasi LPNK. Adapun kontributor yang akan mengisi konten dapat dilihat pada Tabel 1. Pengembangan konten portal Pustaka Iptek dilakukan dengan memperluas jumlah kontributor dari lembaga 7
8 lembaga penelitian di bawah koordinasi Badan Litbang Kementrian dan Badan Litbang Provinsi yang berjumlah 33 buah seperti ditunjukan dalam Tabel 5. Tabel 5 Kontributor Pusat Penelitian di bawah Koordinasi Badan Litbang Kementrian Kementrian Jumlah Kesehatan 4 Dalam Negeri 4 Luar Negeri 4 Agama 5 Energi Sumber Daya Mineral 4 Hukum dan Hak Asasi Manusia 4 Kehutanan 4 Kelautan dan Perikanan 4 Komunikasi dan Informatika 4 Pekerjaan Umum 4 Perhubungan 4 Pendidikan Nasional 4 Perdagangan 4 Pertanian 9 Sosial 4 Perindustrian 4 Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 Jumlah 74 Selain local content, format dan bentuk konten juga dikembangkan tidak hanya dalam bentuk dokumen tetapi juga sampai ke dalam bentuk full text, buku tiga dimensi serta dalam bentuk multimedia. 3. PENUTUP Aksesibilitas, visibilitas dan akuntabilitas hasil penelitian di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun Internasional merupakan masalah utama yang membutuhkan perhatian pada saat ini, disamping plagiarisme dan duplikasi kegiatan penelitian. Adanya Pustaka Iptek yang dikembangkan Kementerian Ristek bekerja sama dengan PDII LIPI diharapkan dapat memberikan jawaban atas terbatasnya akses terhadap sumber referensi ilmiah Internasional yang harganya cukup mahal dan referensi ilmiah nasional yang sulit ditelusuri keberadaannya. Hal tersebut diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas penelitian yang dihasilkan di Indonesia. Sasaran utama yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah membuka dan mengangkat hasil penelitian para peneliti di Indonesia supaya dikenal, baik secara nasional maupun Internasional sehingga diharapkan dapat membawa dampak pada peningkatan sitasi hasil penelitian yang dihasilkan sehingga posisi world class research lembaga penelitian di Indonesia dapat ditingkatkan. Keberhasilan utama program ini bergantung pada political/human interoperability dan intercommunity interoperability, yaitu tercapainya keputusan dan kesepakatan untuk berbagi bersama, bekerja sama dan berhimpun antar lembaga penelitian/institusi serta beragam disiplin ilmu, disamping tentunya interoperabilitas secara teknis, semantik dan Internasional. Keberlangsungan (sustainability) program Pustaka Ristek juga merupakan aspek utama yang harus terus dipertahankan, khususnya oleh penentu kebijakan - dalam hal ini Kementerian Ristek - mengingat kegiatan tahun 2011 ini masih merupakan tahap awal yang tentunya membutuhkan proses panjang untuk benar-benar bisa ditampilkan sesuai harapan dengan mengacu pada perkembangan teknologi dan konten yang dihasilkan oleh setiap lembaga penelitian. 4. Daftar Pustaka Dirjen Aplikasi Telematika, PentingnyaStandardisasi e- Government, disampaikan dalam acara Workshop Standardisasi menuju Interoperabilitas e-goverrnent, Jakarta 5 Juli Digital Library of India TDIL Programme, tdil.mit.gov.in/april.../11digital%20library%20of%20in dia.pdf Lukman, Pengembangan Indonesian Science & Technologi Digital Library untuk Interkoneksi Sumber Karya Ilmiah Peneliti Indonesia, Makalah Workshop Indonesian Science & Digital Library, Kementerian Riset dan Teknologi, 23 September 2010 Lukman Pengembangan Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI-2), Jakarta Desember 2009 Hendro Subagyo, Lukman, Sjaeful Afandi, Pengembangan Decision Support System IPTEK berbasis Jurnal Ilmiah Indonesia, disampaikan dalam Digital Informastion Sistem Conference (DISC), Bandung, 3 Oktober 2009 Luki Wijayanti, Pengembangan Portal Indonesian Scientific Resources, Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI-2), Jakarta Desember 2009 Pfitser, Joachim and Hans-Dieter Zimmermann, Toward the Introduction of an Institutional Repository: Basic Principles and Concepts. Putu Laxman Pendit, 2009, Perpustakaan digital : kesinambungan & dinamika, Jakarta : Cita Karyakarsa Mandiri Putu Laxman Pendit, 2008, Perpustakaan digital dari A sampai Z, Jakarta Cita Karyakarsa Mandiri 8
9 9
VISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa
VISI & MISI sumber: www.pastordorrell.com Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa Misi 1. Menyediakan layanan dan akses global
Lebih terperinci[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012
[I.197)] [Pengembangan framework sistem buku tiga dimensi untuk diseminasi informasi ] [ Budi Nugroho ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Free Open Source Software (FOSS) merupakan
Lebih terperinciREPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI
REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci :Repository, Interoperabilitas, Open Access, Perpustakaan Digital, Harvester.
Pengembangan Sistem Pusat Repositori PDII Untuk Meningkatkan Diseminasi Konten Perpustakaan Digital Lembaga Penelitian di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Slamet Riyanto *1, Al Hafiz Akbar Maulana Siagian
Lebih terperinciNadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI
KINK (Katalog Induk Nasional Kesehatan) : Gerbang Informasi Sehat Bidang Kesehatan Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nadiaamelia11@yahoo.co.id Abstrak Artikel
Lebih terperinciPERAN PERPUSTAKAAN IPB SEBAGAI KONTRIBUTOR PORTAL GARUDA (GARBA RUJUKAN DIGITAL)
PERAN PERPUSTAKAAN IPB SEBAGAI KONTRIBUTOR PORTAL GARUDA (GARBA RUJUKAN DIGITAL) Khayatun 1 dan Sri Rahayu 2 1Pustakawan Pertama pada Institut Pertanian Bogor, email: khayatun@ipb.ac.id 2 Pustakawan Muda
Lebih terperinciINASTI 2016 Indonesia Science and Technology Index LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
INASTI 2016 Indonesia Science and Technology Index LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA InaSTI Indonesia Science & Technology Index Merupakan sistem terintegrasi dalam analisis indeks perkembangan sains
Lebih terperinciEVALUASI AKSES ARTIKEL DIGITAL JURNAL MELALUI SISTEM MEMBERSHIP ONLINE ISJD PDII-LIPI 1
EVALUASI AKSES ARTIKEL DIGITAL JURNAL MELALUI SISTEM MEMBERSHIP ONLINE ISJD PDII-LIPI 1 Wahid Nashihuddin dan Wagiyah Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI Gedung A LIPI, Jl.Jend.Gatot Subroto No.10
Lebih terperinciPengelolaan Jurnal Elektronik
http://www.pdii.lipi.go.id/ Pengelolaan Jurnal Elektronik SOSIALISASI BUKU PEDOMAN PENAMPILAN MAJALAH ILMIAH (EDISI REVISI) DAN SOSIALISASI STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) YANG TERKAIT DENGAN PENERBITAN
Lebih terperinciTATA KELOLA JURNAL SECARA ELEKTRONIK MENUJU AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK NASIONAL MELALUI APLIKASI ARJUNA
TATA KELOLA JURNAL SECARA ELEKTRONIK MENUJU AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK NASIONAL MELALUI APLIKASI ARJUNA Bambang Subiyanto Deputi Bidang Jasa Ilmiah - LIPI Rakor LPPM dan Balitbang Solo, 9 10 Agustus
Lebih terperinciPembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra
Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra Iwan Handoyo Putro 1), Resmana Lim 2), Hendri Kurnia Wijaya
Lebih terperinciDisyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer
KERJA SAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan Gedung dan Sistem. Peprustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO STATE UNIVERSITY. Institusional. Repository
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO STATE UNIVERSITY Institusional Repository Arbyn Dungga Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo 2013 OUTLINE : I. Pengenalan Repositori UNG II.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perpustakaan digital baru benar-benar hadir pada akhir 1990an. Setelah 10 tahun kemudian perpustakaan digital berada dalam tahap pengembangan. Pertumbuhan
Lebih terperinciDiklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal
Diklat Teknis IOJS Manajemen Jurnal Penulis: Slamet Riyanto, Hendro Subagyo, Budi Nugroho, Sjaeful Afandi, Ekawati Marlina, Al Hafiz Akbar Maulana, Ratih Keumala Sari, Rishadi OUTLINE Pengelolaan Jurnal
Lebih terperinciImplementasi Knowledge Transfer Repositori Perguruan Tinggi pada Indonesia OneSearch
Implementasi Knowledge Transfer Repositori Perguruan Tinggi pada Indonesia OneSearch Vincentius Widya Iswara 1 Chatarina Eka Oktavila 2 Murad Maulana 3 Email: vincent_widya@yahoo.com 1 Mahasiswa MIP UGM
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA. Dr. Joko Santoso, M.Hum.
PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA Dr. Joko Santoso, M.Hum. Joko_santoso@perpusnas.go.id DEPOSITORI Karya cetak dan karya rekam merupakan salah satu hasil karya
Lebih terperinciEVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL
EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL BACA: JURNAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI Oleh: Wahid Nashihuddin, SIP. Alamat Redaksi: PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INFORMASI Gedung
Lebih terperinciRepositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto
Repositori Institusi di Perguruan Tinggi Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi? Repositori Institusi adalah sebuah wadah penyimpanan dan pengelolaan informasi berbentuk digital untuk memperoleh,
Lebih terperinciOutline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar
DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan Soft Launching Bogor, 9 Oktober 2014 Retisa Mutiaradevi www.forda-mof.org Outline 1. Pengantar 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1
RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL
Lebih terperinciLAPORAN KEIKUTSERTAAN DALAM PELATIHAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT MANAJER
LAPORAN KEIKUTSERTAAN DALAM PELATIHAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT MANAJER Yang diselengarakan oleh DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIKEMENTERIAN
Lebih terperinciAUTOMASI PERPUSTAKAAN
A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen merupakan kekayaan penting yang dimiliki organisasi. Dokumen menarasikan apa yang terjadi dalam organisasi, sehingga mengandung pengetahuan yang dimiliki oleh
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
No.1092, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Repositori. Depositori. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG REPOSITORI DAN DEPOSITORI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyebaran informasi saat ini begitu pesat dengan adanya perangkat teknologi elektronik, sehingga informasi elektronik disebarkan tidak mengenal batas waktu
Lebih terperinciArah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1
Arah Pembangunan Perpustakaan Digital Nasional Indonesia 1 oleh: Lilik Soelistyowati 2 A. Latar Belakang Pembangunan Pusaka Digital Nasional tentunya merupakan salah satu wujud pelaksanaan visi dan misi
Lebih terperinciBIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA
1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN
Lebih terperinciMEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA (DEMO IOJS DAN ISJD) ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK. Budi Nugroho
MEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK (DEMO IOJS DAN ISJD) Budi Nugroho PELATIHAN PUBLIKASI ILMIAH DI ERA DIGITAL Jakarta, 24 Oktober 2013 Etika Penulisan Ilmiah Penulisan artikel,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang cepat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia maupun aktivitas organisasi. Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi
Lebih terperinciRAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI
RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI
Lebih terperinciAGENDA PELATIHAN PDII LIPI E-Journal. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
AGENDA PELATIHAN PDII LIPI E-Journal Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SEKRETARIAT Humas, Pelatihan dan Kerjasama Subbagian Umum, Bagian Tata Usaha PDII LIPI Kompleks
Lebih terperinciStrategi Menulis Artikel di Jurnal Internasional Terindeks Scopus
25/09/2017 Strategi Menulis Artikel di Jurnal Internasional Terindeks Scopus Dr. Lukman Pusat Penelitian Informatika LIPI Disampaikan dalam Semiloka Nasional Kepustakawanan Indonesia 2017, dengan Tema:
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN UNTUK MONITORING INTERNAL - LIPI PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (PKPP) TAHUN 2012
LAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN UNTUK MONITORING INTERNAL - LIPI PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (PKPP) TAHUN 2012 Kode : I.197 Koridor : 2 Fokus : Pendukung Lokus : Pekalongan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola
Lebih terperinciSarno 1.
Pengembangan Situs Web Pusfatja - Lapan: E-Government Penyelenggaraan Layanan Informasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Sarno 1 1 Perekayasa Madya, Pusat Pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian (perumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Website merupakan
Lebih terperinciPERAN PUSTAKAWAN DALAM DISSEMINASI INFORMASI KEPADA PENELITI VIA JURNAL ELEKTRONIK LOKAL: KASUS PERPUSTAKAAN IPB
PERAN PUSTAKAWAN DALAM DISSEMINASI INFORMASI KEPADA PENELITI VIA JURNAL ELEKTRONIK LOKAL: KASUS PERPUSTAKAAN IPB Ir. Abdul Rahman Wisnu Hadi** Saleh, M.Sc.* Ringkasan Perpustakaan merupakan unit yang bertugas
Lebih terperinciPUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Dasar-dasar Dokumentasi Modul 5 by Yuni Nurjanah Page 1 A. Bentuk Bentuk Kerjasama 1. Pemanfaatan koleksi pustaka secara bersama (resource
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah sebagai koleksi digital yang menangkap dan mempertahankan output intelektual dari suatu
Lebih terperincidapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengakibatkan semakin meluasnya pemanfaatan
Lebih terperinciSOSIALISASI Tentang REPOSITORI DAN DEPOSITORI ILMIAH
SOSIALISASI Tentang REPOSITORI DAN DEPOSITORI ILMIAH Sri Hartinah Sri Hartinah 1 The research data repository lifecycle Research Data Repositories: The What, When, Why, and How by Ray Uzwyshyn. Computers
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017
Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017 Senin, 16 Oktober 2017 (08.00-16.00) IPB International Convention Center (IICC), Ballroom 1 Latar Belakang Penilaian situs web
Lebih terperinciOMEKA: APLIKASI PENGELOLA ARSIP DIGITAL DALAM BERBAGAI FORMAT. Heri Abi Burachman Hakim. Abstrak
OMEKA: APLIKASI PENGELOLA ARSIP DIGITAL DALAM BERBAGAI FORMAT 1 Heri Abi Burachman Hakim Abstrak Arsip memiliki peran penting dalam pengelolaan organisasi atau lembaga. Arsip menjadi salah satu bahan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor tertentu yang biasa disebut motivasi atau motif untuk berbuat sesuatu.
Lebih terperinciPendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International,
Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Scopus & Thomson Reuters Yoris Adi Maretta Associate Editor DOAJ yorisadi@gmail.com WA 085 876 468 906 Pengkategorisasian Pengindex
Lebih terperinciAgenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist
Dimensi Aplikasi 1 Agenda Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist 2 Ruang Lingkup Salah satu upaya untuk melihat, mengevaluasi,
Lebih terperincilokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk
Lokakarya Fungsional Non Penet I PENGKEMASAN DAN LAYANAN DOKUMENTASI-INFORMASI PADA INSTANSI RISET Harinoto Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan, Bogor PENDAHULUAN Produk dari lembaga riset adalah
Lebih terperinciPANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM
PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM Ide Yunianto 2016 Discovery Search merupakan layanan pencarian koleksi terintegrasi. Layanan ini digunakan untuk mempermudah pencarian koleksi dari sumber sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu bagian
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOLAAN PENERBITAN ILMIAH: Standar Mutu TBI Terakreditasi & Indeksasi (DOAJ, Scopus, etc) Era paper base daring (OL)
STRATEGI PENGELOLAAN PENERBITAN ILMIAH: Standar Mutu TBI Terakreditasi & Indeksasi (DOAJ, Scopus, etc) Era paper base daring (OL) Team Redaksi JEP FEB UMS Disampaikan pada Diskusi & sharing Launching Asosiasi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
-1- SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciMonev Kegiatan Iptek dengan Open Method Of Coordination/OMC (Metode. Koordinasi Terbuka/MKT)
Monev Kegiatan Iptek dengan Open Method Of Coordination/OMC (Metode Koordinasi Terbuka/MKT) 2008 ALUR PAPARAN OMC (Open Method of Coordination) Isu Koordinasi Pengertian, Contoh, Manfaat Mekanisme, elemen
Lebih terperinciNo Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6016 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 9) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPENGENALAN MESIN INDEKS NASIONAL (SINTA) Oleh: Aldi Haryadi, Kasubdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah
PENGENALAN MESIN INDEKS NASIONAL (SINTA) Oleh: Aldi Haryadi, Kasubdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENRISTEKDIKTI SINTA TERBARU (7 JUNI 2017) LATAR BELAKANG
Lebih terperinciMODUL PENYEGARAN UPLOAD KOLEKSI DI UNDIP INSTITUTIONAL REPOSITORY 1. Oleh Sugeng Priyanto, SS, MIP
MODUL PENYEGARAN UPLOAD KOLEKSI DI UNDIP INSTITUTIONAL REPOSITORY 1 Oleh Sugeng Priyanto, SS, MIP INSTITUTIONAL REPOSITORY atau disingkat IR adalah sebuah situs web yang berfungi sebagai media untuk menyimpan,
Lebih terperinciSOSIALISASI & KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN UMRAH TANJUNGPINANG
SOSIALISASI & KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN UMRAH TANJUNGPINANG Kerjasama Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan FIKP UMRAH Tanjungpinang dengan KEMENAG KABUPATEN BINTAN
Lebih terperinciMODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1
MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. PENDAHULUAN Koleksi bagi perpustakaan merupakan faktor yang sangat penting untuk terselenggaranya layanan perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi, komunikasi, dan koordinasi. Teknologi-teknologi ini berpotensi mentransformasi secara menyeluruh
Lebih terperinciOleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan
Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Ke-3 Bandung, 2-4 November 2010 Terdepan dalam informasi
Lebih terperinciKantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia
Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, http://arief.ismy.web.id/
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Perpustakaan Instansi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja
Lebih terperinciAplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel
Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 17 September 2014 Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik. Ir. Dudy S. Sulaiman M.Eng. NIP
KATA PENGANTAR Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintah Non Kementerian yang memiliki tugas sebagai penyedia data bagi pemerintah dan masyarakat. Untuk mendukung tugas tersebut, BPS telah
Lebih terperinciApa pentingnya mengolah data?
Apa pentingnya mengolah data? Produk peraturan hasil pengambilan keputusan Hasil dari pembelajaran data dan informasi Data yang terorganisasi; lebih mudah dipahami Koleksi fakta-fakta KATEGORI INFORMASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen pengetahuan pada awalnya diterapkan dalam dunia bisnis yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian operasional untuk memperbaiki
Lebih terperinciAplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel
Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciPeran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS
Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS BEBERAPA waktu lalu, daftar Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2010 telah diumumkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan satu bentuk perguruan tinggi yang melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas merupakan satu bentuk perguruan tinggi yang melaksanakan kegiatan perkuliahan, seminar, penelitian, pengabdian dan lainnya. Salah satu output dari kegiatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinci25/11/2013. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics.
Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan
Lebih terperinciPengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics
Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang permasalahan yang dihadapi oleh para peneliti di bidang lingkungan, permasalahan yang dihadapi oleh instansi penyedia data, tujuan dan
Lebih terperinciOleh Dr. Ir. Hj. KHODIJAH ISMAIL, M.Si
PENGGUNAAN APLIKASI MENDELEY DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh Dr. Ir. Hj. KHODIJAH ISMAIL, M.Si Tempat / Tgl. Lahir: Bengkalis, 23 April 1969 RIWAYAT SINGKAT C:\USERS\MY MINE\DESKTOP\CURRICULUM VITAE
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN INFORMASI DI INDONESIA
IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN INFORMASI DI INDONESIA Andri Yanto 1, Prijana 2 Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran 1,2 andri.yanto@unpad.ac.id 1, prijanafikom@gmail.com
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims. #SLiMSCommeet2012
ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims #SLiMSCommeet2012 Hendro Wicaksono twitter.com/hendrowicaksono facebook.com/hendrowicaksono hendrowicaksono@yahoo.com SLiMS lead developer 5 tahun Sejak
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini
Lebih terperinciMembangun Perpustakaan Berbasis Komputer Suatu Pengalaman Warung Informasi Teknologi (WARINTEK) UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Membangun Perpustakaan Berbasis Komputer Suatu Pengalaman Warung Informasi Teknologi (WARINTEK) UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Oleh Drs. Yoni Hermawan 1 dan Ir. Abdul Rahman Saleh,
Lebih terperinciJaringan Online Kesehatan
Jaringan Online Kesehatan Zainul Bakri, Indra Kurniawan 1 Pendahuluan. Saat ini, tidak begitu mudah untuk segera mendapatkan informasi kesehatan yang akurat. Hasil penelitian, baik yang sudah dipublikasikan
Lebih terperinciMatakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie
Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya
Lebih terperinciMOSAIK REFORMASI RISBANG/LITBANG NASIONAL
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 42 tahun 2016 Tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (Technology Readiness Level) - Hilirisasi Hasil Riset dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perpustakaan Ukrida memiliki peran dalam mengelola pengetahuan sebagai aset institusi. Akses dan layanan pada sumber-sumber pengetahuan belum terintegrasi
Lebih terperinciANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI
ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI I. PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi
Lebih terperinci2016 KETERSEDIAAN KOLEKSI DIGITAL DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada abad ke-21 ini merupakan zaman teknologi. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya berbagai pengetahuan di bidang teknologi diantaranya, teknologi informasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri
Lebih terperinciSeri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 30. Pedoman Kerjasama Pengelolaan Informasi Pertanian Nasional
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 30 Pedoman Kerjasama Pengelolaan Informasi Pertanian Nasional Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2003 Seri Pengembangan
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah
KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah (1) Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah adalah seperangkat aturan mengenai
Lebih terperinciPERAN METADATA DALAM PENCARIAN DATA GEOSPASIAL MELALUI INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL (IDSN) Oleh. I Wayan Krisna Eka Putra
ISSN 0216-8138 39 PERAN METADATA DALAM PENCARIAN DATA GEOSPASIAL MELALUI INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL (IDSN) Oleh I Wayan Krisna Eka Putra Jurusan Pendidikan Geografi, FIS, UNDIKSHA E-mail address
Lebih terperinciPENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY
PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY Oleh : Ir. Karno, M.Appl.Sc., Ph.D. Email : karno@undip.ac.id Workshop Penelusuran dan Penulisan Jurnal Internasional Program Pascasarjana
Lebih terperinciPengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital
Abstrak Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital Penny Ismiati Iskak*, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa* Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPENELUSURAN BASIS DATA E-JOURNAL, PATENT DAN PENGUKURAN TKT UNTUK REVIEW RISET
PENELUSURAN BASIS DATA E-JOURNAL, PATENT DAN PENGUKURAN TKT UNTUK REVIEW RISET Pelatihan Reviewer Internal, Universitas Padjadjaran 10 Januari 2017 Camellia Panatarani Daftar Isi 1. Riset Unpad Berbasis
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 103 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu perbaikan zat gizi (Amang, 2010). lembaga atau instansi pemerintah bidang pertanian terhadap produktivitas
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kedelai dipandang penting oleh pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional sejak PELITA IV karena komoditas ini memiliki potensi yang besar baik dalam
Lebih terperinci