Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital
|
|
- Glenna Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Abstrak Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital Penny Ismiati Iskak*, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa* Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jl. Ir. H. Juanda 20, Bogor Pelestarian bahan perpustakaan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode perawatan dan perbaikan yang dikenal dengan istilah konservasi digunakan untuk melestarikan bentuk fisik bahan perpustakaan sehingga dapat digunakan dalam keadaan baik. Sedangkan, pelestarian terhadap kandungan isi (informasi) dapat dilakukan dengan cara dialihkan pada media lain. Alih media digital ke dalam bentuk digital dinilai baik untuk mengatasi menjadi alternatif pelestarian bahan pustaka. Cara ini juga dianggap lebih efektif karena informasi yang dikandung bahan perpustakaan yang memuat hasil penelitian dapat disimpan kedalam data base dan mudah untuk diakses, serta dinilai dapat menghemat ruang penyimpanan karena bentuknya lebih kecil. Hanya saja metode ini memerlukan SDM yang mampu dan memahami alih media digital, dana dan sarana. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, kegiatan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan alih media digital dalam melestarikan bahan perpustakaan yang memuat hasilhasil penelitian. Kata kunci: Media digital, alih media, pelestarian bahan pustaka Vol.4, No.2, Tahun
2 Penny Ismiati Iskak, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa PENDAHULUAN Di era pengetahuan dewasa ini, peningkatan daya saing dan kohesi sosial menjadi tumpuan bagi perwujudan kesejahteraan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri lagi, peningkatan daya saingdapat dicapai dengan menerapkan inovasi. Sebagai penyedia inovasi, lembaga penelitian dan pengembangan dituntut untuk melakukan penelitian berkualitas yang mampu mengatasi permasalahan dalam pembangunan berbasis keunggulan kompetitif. Hasil-hasil penelitian tersebut dipublikasikan dan disebarluaskan agar dapat diketahui dan dimanfaatkan pengguna. Publikasi hasil penelitian dikelompokkan ke dalam 3 jenis:1) jurnal ilmiah, 2) prosiding, dan 3) laporan. Selain disebarkan kepada pengguna, ketigapublikasi tersebut di-deposit di perpustakaan untuk dihimpun, diolah dan dilayankan kepada pemustaka. Guna memberdayakan publikasi hasil-hasil penelitian dalam jangka panjang,perpustakaan khusus di lingkungan lembaga penelitian berkewajiban melestarikannya.pelestarian bahan perpustakaan bertujuan untuk: 1) menyelamatkan nilai informasi yang dikandung dalam jurnal, prosiding dan laporan hasil penelitiansehingga generasi yang akan datang dapat memanfaatkan hasil penelitian, 2) menyelamatkan fisik dokumen dari kerusakan, 3) mengatasi kendala kekurangan ruang, dan 4) mempercepat perolehan informasi (Banks dan Pilette, 2000).Kegiatan pelestarian mencakup unsur-unsur pengelolaan, keuangan, tenaga yang dibutuhkan, cara penyimpanan, dan alat-alat bantunya, serta teknik dan metode yang digunakan (Widyawan, 2013). Pelestarian bahan perpustakaan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode perawatan dan perbaikan yang dikenal dengan istilah konservasi digunakan untuk melestarikan bentuk fisik bahan perpustakaan sehingga dapat digunakan dalam keadaan baik. Sedangkan, pelestarian terhadap kandungan isi (informasi) dapat dilakukan dengan cara dialihkan pada media lain (Banks dan Pilette, 2000 dan Widyawan, 2013). Fumigasi dan penjilidan merupakan salah satu metode pelestarianyang umum dilakukan perpustakaan. Metode ini mempunyai kelemahan karena untuk bahan perpustakaan yang sudah lama, kertas menjadi berubah warna kekuningan dan rapuh juga menimbulkan bau yang tidak sedap meskipun diberi wewangian dari kapur barus baunya tetap tidak sedap, hal ini sangat mengganggu bagi kenyamanan 2 Jurnal Ilmiah Kepustakawanan "Libraria"
3 Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital pengguna perpustakaan.pelestarian dengan cara ini juga tidak dapat menjamin kelestarian isi (konten) karena kertas tidak tahan lama akibat cuaca dan umur kerta akan berubah warna sehingga merusak tulisan, kalau dibiarkan lama kelamaan tulisan tidak dapat terbaca lagi. Alih media digital ke dalam bentuk digital dinilai baik untuk mengatasi hal tersebut di atas. Cara ini juga dianggap lebih efektif karena informasi yang dikandung bahan perpustakaan yang memuat hasil penelitian dapat disimpan kedalam data base dan mudah untuk diakses. Selain itu,dapat menghemat ruang penyimpanan karena bentuknya lebih kecil. Namun, metode ini memerlukan SDM yang mampu dan memahami alih media digital, dana dan sarana. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, kegiatan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan alih media digital dalam melestarikan bahan perpustakaan yang memuat hasil-hasil penelitian. Pengkajian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui keragaan pelaksanaan kegiatan pelestarian hasil-hasil penelitian melalui alih media digital di perpustakaan khusus 2. Mengetahui pemahaman sumber daya manusia yang menangani kegiatan pelestarian hasil-hasil penelitian melalui alih media digital. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan pelestarian hasil-hasil penelitian melalui alih media digital. Pada pengkajian ini, bahan perpustakaan dibatasi pada publikasi hasil-hasil penelitian, seperti jurnal ilmiah, prosiding, dan laporan hasil penelitian.perpustakaan khusus yang dikaji meliputi Pusat Perpustakaan Penyebaran Teknologi Pertanian, Perpustakaan Badan Riset Kelautan dan perikanan, dan Perpustakaan BPPT dengan pertimbangan bahwa ke tiga perpustakaan tersebut telah melaksanakan alih media digital. METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta (Perpustakaan BPPT dan Balai Riset Kelautan dan Perikanan) dan Bogor (Pusat Perpustakaan dan Pengembangan Teknologi Pertanian) pada bulan April sampai Mei 2012.Populasi pada penelitian ini adalah sumber daya manusia yang melaksanakan pelestarian di ke-tiga perpustakaan khusus tersebut pada Bab I. Sampel terdiri dari penanggung jawab kegiatan, tenaga pelaksana alih media, tenaga otomasi, dan tenaga pelayanan.sampel diambil secara purposive sampling.masing-masing perpustakaan khusus Vol.4, No.2, Tahun 2015:
4 Penny Ismiati Iskak, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa diambil penanggung jawab kegiatan pelestarian, tenaga pelaksana alih media (pemindai, editor, dan pengemasan), tenaga otomasi, dan tenaga pelayanan. Secara keseluruhan, sampel terdiri atas 3 (tiga) penanggung jawab kegiatan dan 9 orang tenaga pelaksana kegiatan alih media dan 18 orang pustakawan. Data yang dihimpun merupakan data primer dan diperoleh dari responden melalui kuesioner. Kuesioner dikirim melalui kepada kontak person di masing-masing perpustakaan. Kuesioner disusun mengacu pada Ana Suraya (1995) dan Andri Priyatna (2008). Pengolahan data menggunakan SPSS for Windows Berdasarkan hasil uji analisis reliabilitas dengan SPSS for Windows 11.5, diketahui bahwa instrumen yang sudah disiapkan untuk keperluan penelitian sudah reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan nilai reliabilitas (nilai cronbach alpha) untuk variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut: 1) Komitmen (nilai Cronbach alpha = 0,6779), 2) Ketersediaan sarana dan prasarana (nilai Cronbach alpha = 0,8270), 3) Hambatan dalam pelaksanaan alih media digital (nilai Cronbach alpha = 0, 7543), dan 4) Pelaksanaan alih media digital (nilai Cronbach alpha = 0,9535). Ke-empat nilai menunjukkan bahwa kuesioner reliabel dan dapat digunakan untuk memperoleh data. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 1 menyajikan sebaran responden berdasarkan umur, pengalaman dan pendidikan. Usia responden berkisar antara tahun dengan rata-rata 41 tahun. Sebaran umur tertinggi adalah tahun (36,7%), diikuti oleh kategori umur tahun (23,3%) dan >53 tahun (16,7%). Dengan demikian pengalaman kerja responden pun bervariasi mulai dari 1 tahun sampai 32 tahun dengan rata-rata pengalaman kerja selama 15 tahun. Sebaran pengalaman tertinggi adalah 1-7 tahun (33,3%) dan diikuti oleh tahun (26,8%). Hampir sebagian besar responden berpendidikan S2 (33,3%), disusul S1 (26,7%) dan D3 (20%). Dari 30 responden, hanya 22 responden yang pernah mengikuti pendidikan non formal berupa kursus alih media yang diselenggarakan di LIPI atau di Universitas Indonesia. Lamanya pendidikan bervariasi dari 1 sampai 30 hari. Sebagian (50%) responden mengikuti kursus tentang alih media digital selama 1 hari. Kursus terlama (30 hari) hanya diikuti oleh 10% responden (Tabel 1). Sebagaimana yang dinyatakan Widyawan (2013) 4 Jurnal Ilmiah Kepustakawanan "Libraria"
5 Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital bahwa pelatihan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelesaian kegiatan alih media. Tabel 1. Sebaran karakteristik responden berdasarkan umur, pengalaman dan pendidikan Karakteristik Frekuensi Persentase Umur (tahun) , , , ,3 > ,7 rata-rata = 41: SD = 11, 27 : selang = Pengalaman kerja (tahun) , , , ,3 > ,3 rata-rata = 15,44 : SD = 10,66 : selang = 1 32 Pendidikan formal SMA 4 13,3 D2 2 6,7 D3 6 20,0 Sarjana (S1) 8 26,7 Pasca Sarjana (S2) 10 33,3 Pendidikan non formal Kursus 1 hari 15 50,0 Kursus 5 hari 5 16,7 Kursus 7 hari 5 16,7 Kursus 30 hari 3 10,0 Belum pernah 2 6,6 Vol.4, No.2, Tahun 2015:
6 Penny Ismiati Iskak, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa Tabel 2. Menggambarkan sebaran responden berdasarkan jabatan fungsional dan posisi dalam kegiatan alih media digital. Jenis jabatan fungsional responden sebagian besar adalah pustakawan (60%) sedangkan non pustakawan (40%). Posisi responden dalam kegiatan alih media yaitu penganggungjawab alih media sebanyak 3 responden (10%), petugas indeksing sebanyak 2 responden (6,6%), petugas scanning dan editing masing-masing sebanyak 5 responden (16,7%), petugas scanning dan editing sebanyak 3 responden (10%), sedangkan petugas lain-lain (layanan, otomasi) sebanyak 12 responden (40%). Alokasi tenaga kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing menjadi bagian dari pengelolaan kegiatan pelestaraian agar kegiatan alih media dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar. Oleh karena itu, penunjukan seseorang untuk bertanggungjawab dalam melakukan korrdinasi kegiatan alih media menjadi hal yang sangat penting (Widyawan, 2013) Tabel 2. Sebaran karakteristik responden berdasarkan jenis jabatan dan posisi dalam kegiatan alih media Karakteristik Frekuensi Persentase Jenis Jabatan Pustakawan 18 60,0 Non Pustakawan 12 40,0 Posisi Pj alih media 3 10,0 Petugas indeksing 2 6,6 Petugas scanning 5 16,7 Petugas editing 5 16,7 Petugas scanning&editing 3 10,0 Lain-lain 12 40,0 Pengetahuan responden terhadap kegiatan alih media digital ditampilkan pada Tabel 3. Responden berpendapat bahwa pengetahuan tentang penyimpanan hasil alih media digital pada datawarehouse dianggap penting dengan nilai rata-rata 3,8 yang dapat dikategorikan setuju. Di urutan ke-2 dan ke-3 adalah pengetahuan terhadap pengemasan (3,76) dan penyimpanan hasil alih media digital (3,72). Sumber daya manusia berpengetahuan sangat penting agar kegiatan pelestarian dapat dilaksanakan secara efektif (Widyawan, 2013). 6 Jurnal Ilmiah Kepustakawanan "Libraria"
7 Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital Tabel 3. Sebaran responden berdasarkan pengetahuan terhadap alih media digital Pengetahuan Selang Rata-rata SD Penyimpanan pada data warehouse 3 5 3,80 0,58 Pengemasan hasil alih media digital 2 5 3,76 0,83 Penyimpanan hasil alih media digital 3-4 3,72 0,46 Isi pedoman 3 5 3,72 0,54 Editing 2-5 3,68 0,75 Scanning 3-5 3,64 0,76 Penyusunan daftar bahan yang akan 1-5 3,52 0,82 dialih media Tujuan pelaksanaan alih media 2 4 3,40 0,71 digital Tata cara upload 2 5 3,24 0,97 Komitmen Sebaran responden berdasarkan komitmen disajikan pada Tabel 4. Dari tabel tersebut diketahui bahwa komitmen pelestarian informasi ilmiah dan fisik dokumen mempunyai nilai rata-rata tertinggi (4,72). Hal ini menunjukkan bahwa dalam melestarikan hasil-hasil penelitian, responden berpendapat bahwa pemimpin mereka mempunyai komitmen untuk melestarikan kandungan informasi ilmiah dan bentuk fisik dokumen sehingga publikasi hasil-hasil penelitian dapat digunakan dalam masa yang relatif panjang. Selain komitmen pelestarian informasi ilmiah dan fisik dokumen, responden juga berpendapat bahwa perpustakaan khusus mempunyai komitmen tentang pentingnya alih media digital sebagai sarana pelestarian (4,56) dan hasil alih media digital disimpan dalam pangkalan data dalam rangka persiapan perpustakaan digital (4,56). Sebagaimana yang dinyatakan oleh Pendit (2009) bahwa pelestarian dalam bentuk kegiatan alih media pun memerlukan kesepakatan bersama dan kepastian apa dan bagaimana pelestarian terhadap suatu obyek. Komitmen lembaga untuk alokasi dana bagi pelaksanaan program alih media sangatlah penting (Widyawan, 2013). Vol.4, No.2, Tahun 2015:
8 Penny Ismiati Iskak, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan komitmen dalam pelaksanaan alih media Komitmen Selang Rata-rata SD Pelestarian informasi ilmiah dan fisik 3 5 4,72 0,54 dokumen Mengacu pada pedoman teknis 2 5 4,24 0,66 Alih media sebagai sarana pelestarian 4 5 4,56 0,51 Alih media bertujuan atasi kekurangan 2 5 4,04 0,84 ruangan Alih media sebagai sarana akses cepat dan 4 5 4,48 0,51 luas Prioritasalih media pada jurnal ilmiah, 1 5 3,84 1,07 prosiding, dan laporan penelitian Media simpan hasil alih media adalah CD 3 5 3,88 0,78 Hasil alih media juga disimpan dalam pangkalan data 2 5 4,56 0,82 Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada satu pun komitmen yang dominan satu sama lain, berarti bahwa komitmenkomitmen tersebut kuat. Hasil ini konsisten dengan pendapat Banks dan Pilette (2000) bahwa alih media sebagai bagian pelestarian dan alih media sebagai bagian dari percepatan akses (dalam hal ini penyimpanan dalam pangkalan data sebagai persiapan perpustakaan digital) mempunyai hubungan resiprokal. Selanjutnya, Pendit (2009) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari pelestarian digital adalah berdampingan, dimana kegiatan alih media digital terhadap koleksi tercetak dilaksanaan bersamaan dengan penyediaan akses terhadap koleksi tercetak dan digital. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan sangat vital dalam pelaksanaan kegiatan alih media. Ketiadaan sarana dan prasarana dinilai mengganggu kelancaran operasional kegiatan alih media. Tabel 5 mengekspresikan sebaran responden berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana.software untuk sistem temu kembali mempunyai nilai rata-rata tertinggi. Dalam melaksanakan kegiatan alih media, software untuk sistem temu kembali merupakan sarana yang dianggap paling penting agar informasi yang telah di-alihmedia-kan dapat diakses pemustaka secara cepat dan tepat. Scanner, hardisk, server, dan software untuk alih media masing-masing menduduki urutan ke-2, 3, 4, dan 5. Komputer menduduki urutan ke-6. Hal ini mengindikasikan 8 Jurnal Ilmiah Kepustakawanan "Libraria"
9 Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital jika komputer khusus untuk alih media digital belum tersedia, dapat digunakan komputer yang ada misalnya diambil dari atau bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan lain yang tidak terlalu tergantung pada penggunaan komputer. Hasil pengkajian ini juga menunjukkan bahwa kamera digital dan ruang pendeteksi asap belum tersedia atau dapat juga diartikan belum dianggap terlalu penting untuk disediakan. Menurut Widyawan (2013) sarana penting untuk dikembangkan seiring dengan perkembangan teknologi informasi guna membantu perpustakaan mengelola, menyimpan dan menemukan kembali informasi digital. Tabel 5. Sebaran responden berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana Sarana dan Prasarana Selang Rata-rata SD Software untuk sistem temu kembali 3 5 4,44 0,71 Scanner 3 5 4,40 0,71 Hardisk 2 5 4,40 0,87 Server 2 5 4,36 0,95 Software untuk alih media 3 5 4,32 0,63 Komputer 2 5 4,24 0,83 Tempat penyimpanan CD-ROM 3 5 4,08 0,76 Blank-CD 3 5 3,92 0,70 Ruang penyimpanan 2 5 3,88 0,83 Ruang penyimpanan lengkap 2 5 3,72 0,98 dengan AC dan pengatur suhu Listrik 1 5 3,60 1,04 Kamera digital 2 5 3,28 0,84 Ruang penyimpanan lengkap dengan pendeteksi asap 1 5 3,20 0,91 Hambatan Kendala merupakan satu hal yang selalu ada dalam pelaksanaan setiap aktivitas pembangunan secara keseluruhan. Tabel 6 mempresentasikan sebaran responden berdasarkan hambatan terhadap pelaksanaan alih media digital. Software untuk sistem temu kembali dipandang responden paling menghambat kegiatan alih media digital dengan rata-rata tertinggi dan dapat digolongkan setuju (3.72). Hal ini berartisoftware untuk sistem temu kembali menjadi kendala utama dalam proses alih media digital. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, akses ke koleksi perpustakaan menembus batas ruang dan waktu. Akses, menurut Hartinah (2009) Vol.4, No.2, Tahun 2015:
10 Penny Ismiati Iskak, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa merupakan elemen penting dalam layanan perpustakaan digital. Akses mengandung fungsi, diantaranya menerima dan memahami permintaan pemustaka kemudian menemukan kembali informasi yang sudah dilestarikan untuk diserahkan kepada pemustaka yang memerlukan. Oleh karena itu, praktisi pengembangan perpustakaan berbasis TI perlu memperhatikan software untuk sarana temu kembali secara on line. Tabel 6. Sebaran responden berdasarkan hambatan terhadap pelaksanaan alih media digital (n = 25) Hambatan Selang Rata-rata SD Software untuk sistem temu kembali 1-5 3,72 1,02 Server 1-5 3,72 1,34 Hardisk 1-5 3,64 1,15 Kuantitas SDM 2-5 3,60 1,00 Anggaran 1-5 3,60 1,08 Ruangan untuk alih media digital 1-5 3,48 1,05 CD ROM 1-5 3,40 0,91 Ruangan untuk penyimpanan hasil 1-5 3,40 1,22 alih media digital Kebijakan 1-5 3,32 0,90 Koordinasi dengan bidang otomasi 1-5 3,12 1,05 Software untuk alih media digital 1-4 2,84 0,99 Koordinasi dengan bidang layanan 1-4 2,76 0,93 perpustakaan Komputer 1-4 2,60 1,04 Sacnner 1-4 2,52 0,96 Server dipersepsi oleh responden sebagai penghambat di urutan ke-dua (3,72) setelah software untuk temu kembali dan hardisk di urutan ke-tiga (3,64) dalam pelaksanaan alih media digital. Server sebagai media penyimpanan hasil alih media digital, merupakan bagian dari aspek kondisi di lingkungan eksternal (Pendit, 2009). Teknologi media penyimpanan dan akses terus berubah sehingga perlu mendapat perhatian yang seksama dalam perencanaan pelestarian informasi melalui alih media digital. Pelaksanaan Persepsi responden terhadap pelaksanaan alih media digital disajikan pada Tabel 7. Diketahui bahwa penamaan file sesuai standar dipersepsi paling baik dengan nilai rata-rata 4,08 dan dikelompokkan 10 Jurnal Ilmiah Kepustakawanan "Libraria"
11 Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital dalam setuju. Peringkat ke-3 dan ke-4 adalah penggunaan format file yang sama (4,00) dan koordinasi dengan bidang layanan perpustakaan (3,92). Hal ini dimaksudkan untuk kemudahan dan kecepatan akses. Hal ini konsisten dengan pernyataan Pendit (2009) bahwa fungsi manajemen data terkait dengan merawat pangkalan data metadata deskriptif sebagian penting dari mekanisme temu kembali. Tabel 7. Sebaran responden berdasarkan pelaksanaan alih media digital Pelaksanaan Selang Rata-rata SD Penamaan file sesuai standar 2-5 4,08 0,81 Penyusunan daftar bahan perpustakaan 2-5 4,04 0,61 Format file sama 3-5 4,00 0,58 Koordinasi dengan layanan 2-5 3,92 0,76 Penyerahan diikuti tanda terima 2-5 3,88 0,67 Pengemasan lancar 3-5 3,84 0,55 Pengemasan dilakukan baik 3-5 3,84 0,62 Scanning dilakukan dgn baik 3-5 3,84 0,62 Editing dengan baik 3-5 3,80 0,50 Scanning lancar 2-5 3,76 0,72 Editing lancar 3-5 3,68 0,56 Koordinasi dengan otomasi 2-5 3,60 0,85 Hubungan Karakteristik Responden, Komitmen, Ketersediaan Sarana dan Prasarana, Hambatan dan Pelaksanaan Alih Media Digital Hasil analisis Korelasi Spearman menunjukkan bahwa karakteristik responden yang mempunyai korelasi nyata dengan persepsi terhadap pelaksanaan alih media digital pengalaman kerja (Tabel 6). Pengalaman berkorelasi nyata dengan pengetahuan (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama pengalaman bekerja, seseorang semakin mampu dalam pelaksanaan tugas alih media digital. Responden dengan pengalaman kerja yang lama, memiliki tingkat kemampuan dan pengetahuan yang lebih tinggi. Pengalaman dapat berfungsi sebagai media pembelajaran meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pengembangan potensi diri. Vol.4, No.2, Tahun 2015:
12 Penny Ismiati Iskak, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa Tabel 8. Hubungan Karakteristik Responden, Komitmen, Ketersediaan Sarana dan Prasarana, Hambatan dan Pelaksanaan Alih Media Digital No Variabel Pelaksanaan Alih Media Digital Pengalaman 1. Karakteristik Responden - Umur 0,339 0,928** - Pengalaman 0,445* 1 - Pendidikan 0,324 0,312 - Pengetahuan 0,322 0,418* 2. Komitmen 0,126-0, Ketersediaan Sarana dan 0,239 0,068 prasarana 4. Hambatan 0,203-0,279 Berdasarkan data pada Tabel 8, diketahui bahwa Komitmen, Ketersediaan Sarana dan Prasarana, dan Faktor-faktor penghambat tidak berkorelasi nyata. Jika dilihat dari kategori bahan perpustakaan yang perlu dilestarikan, hasil-hasil penelitian termasuk dalam kategori ke- 3, yaitu pelestarian bahan pustaka penelitian yang intensitas penggunaannya rendah tetapi berguna dalam penelitian di masa yang akan datang. Dengan demikian, alih media digital hasil-hasil penelitian di perpustakaan khusus merupakan kewajiban dari pustakawan di perpustakaan dimaksud. Banks dan Pillete (2000) menyatakan jika pustakawan tidak melakukan pelestarian, tidak ada lagi yang akan melakukan hal tersebut. Sebagai pegawai di lingkungan lembaga pemerintahan, setiap kewajiban harus dilaksanakan dengan baik. Didukung dengan adanya UU no 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, alih media digital hasil-hasil penelitian tetap dilaksanakan walaupun dalam keterbatasan sarana dan prasarana serta adanya hambatan eksternal lain KESIMPULAN 1. Kegiatan utama alih media digital meliputi: a) scanning dan editing dengan baik dan lancer,b) Penamaan file dilakukan sesuai standar, c) penyusunan daftar, d) format file dilakukan sama, e) koordinasi dengan layanan berlangsung baik, f) Penyerahan hasil diikuti tanda terima, g) pengemasan lancar dan baik, serta h) koordinasi dengan bidang otomasi. 2. Pelaksanaan alih media digital didukung dengan komitmen untuk1)melestarikan kandungan informasi dan bentuk fisik publikasi hasil-hasil penelitian, 2) mempercepat dan memperluas akses. Komitmen lain adalah alih media digital mengacu pada pedoman 12 Jurnal Ilmiah Kepustakawanan "Libraria"
13 Pengaruh Sumber Daya Perpustakaan dalam Pelaksanaan Alih Media Digital teknis dan alih media digital dilaksanakan untuk mengatasi kekurangan ruangan. Oleh karena itu, komitmen tersebut harus disertai dengan penyediaan anggaran guna membiayai kegiatan alih media digital 3. Sumber Daya Manusia pelaksana alih media di ketiga lokasi pengkajian mengetahui: a) tata cara penyimpanan hasil pada data warehouse, b) tata cara pengemasan dan penyimpanan hasil alih media digital, c) isi dari pedoman pelaksanaan alih media digital, dan d) tata cara editing dan scanning. 4. Hambatan yang dianggap potensi menghambat kegiatan alih media digital meliputisoftware untuk sistem temu kembali, server, dan hardisk untuk penyimpanan. 5. Pengalaman berkorelasinyata dengan pelaksanaan alih media digital. Pengalaman juga berkorelasi nyata dengan pengetahuan dan umur. DAFTAR PUSTAKA Andri Priyatna Transformasi Digital sebagai Proses Pelestarian Kandungan Informasi Intelektual: Studi Kasus di Perpustakaan Nasional RI. Tesis S2. Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. Tanggal akses 25 April Ana Suraya Pelestarian Surat Kabar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Disertasi S3. Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. Banks, Paul N. dan Pilette, Roberta Preservation: Issues and Planning. Chicago & London, American Library Association. hal 110. Nur Rahayu Pelestarian Bahan Pustaka Hasil Penelitian Pasca Panen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. akses 5 Mei Pendit,Putu Laxman Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan dinamika. Jakarta, Cita Karya Karsa Mandiri. Siti Hartinah Pemanfaatan Alih Media Untuk Pengembangan Perpustakaan Digital. Visi PUSTAKA Vol 11 no 3. hal Syamsuddin Alih Media Informasi. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal posting 24 April Tanggal akses 4 Mei Vol.4, No.2, Tahun 2015:
14 Penny Ismiati Iskak, Shanti Tri Kurniawati, Hadariah, dan Agus Nasa Uminurida Suciati. Perpustakaan: Sebagai Lembaga Pengelola Informasi Upayanyadalam Kegiatan Alih Media Koleksi. w w w. o a j. u n s r i. a c. i d / f i l e s / b a i - j o u r n a l / vol_4_no_2_4_art_suciati.pdftanggal akses 4 Mei Widyawan, Rosa Melestarikan Bahan Perpustakaan: Menjamin Akses Informasi, Jakarta, PDII-LIPI 14 Jurnal Ilmiah Kepustakawanan "Libraria"
Lampiran 1: Hasil Wawancara 1 HASIL WAWANCARA 1. : Koordinator Bagian Teknis
Lampiran 1: Hasil Wawancara 1 HASIL WAWANCARA 1 Informan Jabatan : MA : Koordinator Bagian Teknis KOLEKSI DIGITAL: 1. Sejak kapan mengoleksi digital (full-text) Sejak tahun 2000, dengan menggunakan sistem
Lebih terperinciLampiran 1 Pedoman Wawancara Informan I Kepala Bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Informan I Kepala Bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka 1. Menurut bapak, apakah pedoman yang digunakan dalam proses alih media naskah kuno? 2. Menurut bapak,
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK
PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai
Lebih terperinciBAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD)
BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD) 3.1 Sejarah singkat BPAD Sumatera Utara Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya menulis dan mencatat peristiwa-peristiwa yang dianggap penting (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya peradaban
Lebih terperinciALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP
ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP PENDAHULUAN Pelestarian bahan pustaka secara umum memiliki dua unsur utama, yaitu pelestarian dalam bentuk fisik dan pelestarikan nilai
Lebih terperinciMODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1
MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. PENDAHULUAN Koleksi bagi perpustakaan merupakan faktor yang sangat penting untuk terselenggaranya layanan perpustakaan
Lebih terperinciANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI
ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI I. PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu bagian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan salah satu fungsi negara yang dinyatakan
Lebih terperinciKELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN WEWENANG Anzarudin Npm, 61.101.09.016 Informasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat merupakan perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016 NO 1 2 BIDANG GARAPAN Kegiatan Layanan Kegiatan Pengembangan TIK URAIAN KEGIATAN Jasa yang diberikan
Lebih terperinciKERAGAAN PENGETAHUAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN DALAM APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI
KERAGAAN PENGETAHUAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN DALAM APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI Retno Sri Hartati Mulyandari dan Etty Andriaty Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3. bahwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematika dan prosedur yang harus ditempuh, unsur dan komponen yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah yang dipergunakan dalam penelitian sehingga memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Metode penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Setiap kegiatan organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta akan menghasilkan informasi. Informasi yang terekam disebut arsip. Arsip merupakan
Lebih terperinciBUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN
BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. bahwa perpustakaan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk membina dan mengembangkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,
PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan salah satu fungsi negara yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MASJID: PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN MASJID BERDASARKAN STANDARDIASASI PERPUSTAKAAN NASIONAL
PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MASJID: PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN MASJID BERDASARKAN STANDARDIASASI PERPUSTAKAAN NASIONAL Mufid, S.Ag., SS., M.Hum. Pustakawan UIN Maliki Malang Email: mufid.jbg@gmail.com
Lebih terperinciEvaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)
Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara) Oleh : Stevano Thomas (Nim : NIM. 0908110009) email : stevano.thomas@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciKata Kunci: Alih media, Layanan Deposit, Efektivitas Pemanfaatan Koleksi
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN KOLEKSI ALIH MEDIA DI LAYANAN DEPOSIT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Oleh : Tentia Oktama Setyaning Adi, Heriyanto, S.Sos., M.IM * Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM PENGELOLAAN DOKUMEN DIGITAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Sugeng Priyanto
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM PENGELOLAAN DOKUMEN DIGITAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Sugeng Priyanto ABSTRAK Volume dokumen di perguruan tinggi dari tahun ke tahun akan bertambah sehingga akan menimbulkan
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1
PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perpustakaan BPHN merupakan perpustakaan khusus dalam bidang hukum. Namun, keberadaannya sebagai sebuah lembaga pembinaan hukum nasional dalam pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciTEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP
TEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP Drs. M. Qosim Kasie Arsip Statis KAD Provinsi DIY 1. Pendahuluan Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi elektronik begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir disemua bidang, salah satunya adalah perpustakaan. Perpustakaan dan pustakawan dituntut untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berpatokan pada tujuan awal skripsi ini yaitu untuk menggambarkan proses
86 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berpatokan pada tujuan awal skripsi ini yaitu untuk menggambarkan proses pelaksanaan Transformasi Digital di bidang Transformasi Digital Informasi Pusat Preservasi
Lebih terperinciPedoman Wawancara Informan I Sekretaris Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sumbar
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Informan I Sekretaris Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sumbar 1. Bagaimana kebijakan pelestarian naskah kuno di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat?
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ini menuntut manusia untuk mempelajari sistem kinerja teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Pada era globalisasi perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan ini menuntut manusia untuk mempelajari sistem kinerja teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menjelaskan filosofi dari gagasan (ide) riset yang diajukan, sehingga memerlukan suatu model penelitian, yang ditampilkan dalam suatu
Lebih terperinciBIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA
1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Perpustakaan Instansi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN
PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume No. ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR Sutarsyah Pustakawan Madya pada Perpustakaan Kebun Raya Bogor-LIPI Email : sutarsyah@yahoo.com ABSTRAK Perpustakaan
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciOleh Kepala Bidang Perpustakaan BPAD Provinsi DKI Jakarta
PERAN BPAD DALAM PEMBINAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh Kepala Bidang Perpustakaan BPAD Provinsi DKI Jakarta DALAM KEGIATAN Pembinaan Perpustakaan Sekolah, Sosialisasi ijakarta dan Pembinaan Kearsipan Perpustakaan
Lebih terperinci1. TUJUAN 3. DEFINISI
1. TUJUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DKSI Kode : POB-DATA-302 1.1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta kemajuan dalam segala bidang berlangsung dengan sangat pesat. Hal ini pun terjadi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG
11 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perpustakaan digital baru benar-benar hadir pada akhir 1990an. Setelah 10 tahun kemudian perpustakaan digital berada dalam tahap pengembangan. Pertumbuhan
Lebih terperinci2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran
di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Objek Penelitian 4.1.1. Profil Perpustakaan UPT BIT-LIPI Bandung a. Visi Perpustakaan Menjadi rumah produksi yang handal dalam bidang informasi teknologi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia semakin besar dan kompleks, baik yang ditimbulkan oleh dinamika internal maupun
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Penjelasan. (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator, Cara Perhitungan Indikator)
Tugas : Melaksanakan Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Fungsi : a. Membina Pengelolaan Perpustakaan Umum, SLTA dan Perpustakaan Madrasah Aliyah b. Membina
Lebih terperinciURAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN 1.Kepala Dinas. 1. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati, memimpin, mengatur, membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
Lebih terperinciVISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa
VISI & MISI sumber: www.pastordorrell.com Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa Misi 1. Menyediakan layanan dan akses global
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap
Lebih terperinciCara Menjadi Pustakawan Ahli Pertama yang Sukses: Penyamaan Persepsi Butir-Butir Kegiatan Pustakawan Ahli Pertama
Cara Menjadi Pustakawan Ahli Pertama yang Sukses: Penyamaan Persepsi Butir-Butir Kegiatan Pustakawan Ahli Pertama Luthfiati Makarim Lokakarya Pustakawan 2017 Gedung Teater Perpustakaan Nasional RI 9 Januari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.
Lebih terperinciPedoman Pertanyaan Informan I Kepala Perpustakaan Universitas Negeri. 1. Sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki
Lampiran 1 Pedoman Pertanyaan Informan I Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Padang (Kode I 1 ) 1. Sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki kebijakan terhadap transformasi digital?
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,
1 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Dengan metode ini dapat memandu penulis dalam melakukan penelitian sehingga dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif bagi perluasan pengetahuan melalui informasi yang disuguhkan berupa beraneka bahan bacaan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.
Lebih terperinciPERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI
PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI Al. Purwoko Sunu Pustakawan Universitas Sanata Dharma Email: purwokosunu@mail.usd.ac.id A. Pendahuluan Perpustakaan merupakan penyedia
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL
EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL (Kasus Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian) SITI MARYAM SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara awalnya didirikan pada tanggal 1 Agustus 1956
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang permasalahan yang dihadapi oleh para peneliti di bidang lingkungan, permasalahan yang dihadapi oleh instansi penyedia data, tujuan dan
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )
Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik
Lebih terperinciPenggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Nurul Alifah Rahmawati Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dibandingkan dengan standar normatif, serta mendeskripsikan persepsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah bertujuan untuk mendiskripsikan kondisi fisik di Instalasi Gawat Darurat, dilihat dari sisi keselamatan, kenyamanan dan memberikan kemudahan,
Lebih terperinciAGENDA PELATIHAN PDII LIPI E-Journal. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
AGENDA PELATIHAN PDII LIPI E-Journal Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SEKRETARIAT Humas, Pelatihan dan Kerjasama Subbagian Umum, Bagian Tata Usaha PDII LIPI Kompleks
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN EVALUASI KEARSIPAN TAHUN ANGGARAN 2018
KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN EVALUASI KEARSIPAN TAHUN ANGGARAN 2018 A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Arsip mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu organisasi dan pemerintahan, karena arsip sebagai
Lebih terperinciTugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar Sesuai dengan Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor 04 Tahun 2017 Tanggal 17 Januari Tahun 2017 BAB XVIII DINAS KEARSIPAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS
SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN BARAT
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 129 TAHUN 2005 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI
Lebih terperinciFAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU
FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU HASNIDAR Pustakawan Perpustakaan Pusat Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam
Lebih terperinciNadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI
KINK (Katalog Induk Nasional Kesehatan) : Gerbang Informasi Sehat Bidang Kesehatan Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nadiaamelia11@yahoo.co.id Abstrak Artikel
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : : Drs. HASTO HENDARTO, MM : Sekretaris Badan Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
Lebih terperinci2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang begitu cepat menyebabkan beberapa teknologi dan informasi yang tersedia mengalami beberapa perubahan pada berbagai aspek dan bidang.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU
PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan
Lebih terperinciREPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI
REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan suatu penyelenggaraan pendidikan yang dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam Pembukaan
Lebih terperinciTHES-QS? ARWU? WEBOMETRICS?
THES-QS? ARWU? WEBOMETRICS? Aksesibilitas dan visibilitas situs universitas, Publikasi elektronik, Keterbukaan akses terhadap hasil-hasil penelitian Konektifitas dengan dunia industri dan aktifitas internasionalnya.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
Belanja Barang 386.987.100 537.221.120 525.678.478 Belanja Perjalanan 866.114.000 484.151.400 720.621.000 Belanja Modal 278.700.000 136.600.000 337.797.000 Jumlah 2.111.612.694 1.883.546.000 2.535.672.079
Lebih terperinciRETENSI BERKAS BEKAS ALIH MEDIA Oleh : Ubudiyah Setiawati
RETENSI BERKAS BEKAS ALIH MEDIA Oleh : Ubudiyah Setiawati Pendahuluan Periode alih media di Indonesia sedang dijalankan, khususnya berkaitan dengan dokumentasi dan koleksi. Tuntuntan ini seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi memungkinkan memodifikasi hampir semua format dokumen. Kemajuan tersebut secara tidak langsung turut berdampak pada format dokumen dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Riset Partisipan Berdasarkan Usia
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Riset Partisipan Penelitian 4.1.1 Gambaran Riset Partisipan Berdasarkan Usia Berdasarkan usia riset partisipan dikategorikan menjadi 5 yaitu 20-25 tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan Umum yang melayani masyarakat untuk memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun budaya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,
Lebih terperinciPENGELOLAAN INFORMASI ELEKTRONIS DI PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 54 PENGELOLAAN INFORMASI ELEKTRONIS DI PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Kepala Seksi Informasi Kearsipan
Laporan Kinerja Kepala Seksi Informasi Kearsipan BAB I PENDAHULUAN Dalam mempertanggungjawabkan kinerja suatu unit istansi pemerintah kepada atasannya, secara prinsip merupakan kewajiban yang melekat dan
Lebih terperinciBAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
Badan dan Kearsipan Provinsi BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin
Lebih terperinci