KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM RKP 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM RKP 2017"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM RKP 2017 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas

2 DAFTAR ISI (1/2) PENDAHULUAN PENEGASAN PARADIGMA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SLIDE 4 PERMASALAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN SLIDE 5 PEMBELAJARAN DARI PENYELESAIAN MASALAH WADUK JATIGEDE SLIDE 6 ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017 (HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016) SLIDE 7 PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI FOKUS PELAKSANAAN RPJMN MELALUI RKP DAN APBN SLIDE 9 PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK DAN TERINTEGRASI SLIDE PENDEKATAN HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI : BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR SLIDE 12 ILUSTRASI RENCANA TERINTEGRASI KEDAULATAN PANGAN : BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR SLIDE 13 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MONEY FOLLOW PROGRAM DALAM RKP 2017 PERENCANAAN BERPEDOMAN PADA VISI DAN MISI RPJMN SLIDE 15 VISI-MISI PEMBANGUNAN DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL SLIDE 16 CONTOH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DIMENSI SEKTOR UNGGULAN PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN PENENTUAN SASARAN PEMBANGUNAN DAN ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN TAHUN 2017 SLIDE 18 PENDEKATAN HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN SLIDE 19 PENDEKATAN HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI KEGIATAN UTAMA PENINGKATAN PRODUKSI PADI SLIDE 20 PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh SLIDE 21 PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Rencana Pembangunan Bendungan Tahun 2017 SLIDE 22 Slide - 2

3 DAFTAR ISI (2/2) RENCANA IMPLEMENTASI PENENTUAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENGALOKASIAN ANGGARAN Money Follow Program KESIAPAN BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR PEMBANGUNAN SLIDE 25 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENDUKUNG BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR PEMBANGUNAN SLIDE CONTOH PEMETAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SLIDE ILUSTRASI PENUGASAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN SLIDE 35 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SLIDE 36 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SLIDE KESIMPULAN KESIMPULAN SLIDE 40 Slide - 3

4 PENDAHULUAN Slide - 4

5 PENEGASAN PARADIGMA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Amanat konstitusi menegaskan bahwa Anggaran Negara dan daerah adalah Instrumen untuk mencapai tujuan nasional dan tujuan daerah. Politik perencanaan dan anggaran negara harus dikendalikan oleh Tujuan atau manfaat yang akan dicapai (policy driven), dan tidak seharusnya dikendalikan oleh ketersediaan anggaran (budget driven) atau karena fungsi organisasi (Tupoksi). Teknis perencanaan dan anggaran adalah memastikan tujuan pembangunan dapat dicapai dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya (pemerintah, perbankan dan swasta); dan meningkatkan EFFEKTIFITAS, EFISIENSI dan KEADILAN. Proses perencanaan dan penganggaran adalah Optimalisasi Sumberdaya dan Peningkatan Kualitas Belanja (pemerintah, perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan pembangunan. Slide - 5

6 PERMASALAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN Penganggaran selama ini lebih banyak didasarkan pada Tugas dan Fungsi (Tusi) dari K/L dari pada pencapaian sasaran pembangunan nasional yang efektif dan efisien. Karena penekanan pada Tusi K/L, suatu proyek terpaksa dilakukan oleh berbagai K/L. Tanpa kordinasi yang efektif, maka suatu bagian proyek yang dikerjakan K/L A telah selesai, namun bagian lain yang dikerjakan oleh K/L B belum dimulai atau bahkan belum ada anggarannya. Contoh: Waduk terbangun, namun saluran irigasi belum dimulai. Sawah tercetak, namun air tidak pernah sampai. Terjadi inefisiensi anggaran, seperti duplikasi program. Program yang sama dilaksanakan oleh pada berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. Contoh: program bedah rumah dilaksanakan oleh belasan K/L, Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L. Anggaran tidak fokus dan tersebar tipis pada setiap Tusi dan cenderung dibagi rata tanpa indikator dan formula yang tepat. Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur, misalnya cenderung dibagi rata kepada semua Daerah tanpa dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur tertentu yang menjadi prioritas pemerintah. Perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terpadu adalah kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program sehingga sasaran dan manfaat pembangunan lebih mudah dapat tercapai. Slide - 6

7 PEMBELAJARAN DARI PENYELESAIAN MASALAH WADUK JATIGEDE Anggaran untuk penyelesaian masalah Waduk Jatigede terserak di beberapa K/L baik Pemerintah maupun Pemerintah Daerah (money follows function) dan koordinasi tidak efektif sehingga relokasi penduduk terhambat beberapa tahun. Berdasarkan Perpres No. 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pembangunan Waduk Jatigede ditetapkan bahwa anggaran untuk penyelesaian pembayaran ganti rugi rumah dan santunan diberikan oleh APBN hanya melalui Kementerian PUPR dan Pemda Propinsi (terpusat). Bahkan anggaran pengamanan untuk Polri dapat pula dialokasikan. Dengan pengaturan tersebut masalah ganti rugi dan santunan yang setelah bertahun-tahun tidak pernah dapat diselesaikan selanjutnya dapat diselesaikan dalam waktu beberapa bulan saja dan waduk dapat digenangi. PEMBELAJARAN KEBIJAKAN: Anggaran untuk mencapai tujuan yang sama atau untuk penyelesaian suatu masalah yang sama yang dapat dipadukan dalam satu K/L yang ditunjuk untuk memimpin kegiatan tersebut (money follows program). Dengan demikian kontrol menjadi terpusat dan satu komando dan dapat dibentuk sebuah Project Management Unit (PMU) untuk eksekusi yang efektif dan efisien. Perpres RKP dapat memuat ketentuan mengenai pengalihan tanggung jawab anggaran dan kegiatan dari berbagai K/L kepada sebuah K/L tertentu atau membentuk sebuah PMU bersama untuk eksekusi yang efektif dan efisien. Pemaduan anggaran tersebut sejalan dengan RKP yang tematik, holistik, dan terintegrasi sambil menunggu revisi UU Keuangan Negara dan UU Perbendaharaan Negara. Slide - 7

8 ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017 (HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016) TEMA RKP 2017: Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah. Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan. Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak harus berdasarkan money follow function, tetapi money follow program prioritas. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai secara merata. Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dstnya. Slide - 8

9 PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI Slide - 9

10 FOKUS PELAKSANAAN RPJMN MELALUI RKP DAN APBN 1. Tahun 2015 dan 2016: Memperbaiki Komposisi dan Efisiensi Belanja Pengalihan subsidi BBM untuk perkuatan pendanaan prioritas RPJMN, yaitu: pembangunan infrastruktur, kedaulatan pangan, kemaritiman, kelautan dan perikanan, kedaulatan energi, promosi pariwisata, pelaksanaan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan peningkatan cakupan Bantuan Tunai Bersyarat (Program Keluarga Harapan). Memenuhi anggaran kesehatan 5% APBN. Memperkuat desentralisasi fiskal dengan pengenalan DAK Infrastruktur Publik dan pengalokasian Dana Desa. Meningkatkan efisiensi belanja dengan penajaman nomenklatur belanja (jelas peruntukannya, menghindari duplikasi) 2. Rencana Tahun 2017: Meningkatkan Efektivitas Belanja Memperkuat landasan pembangunan berkesinambungan dan menyerap tenaga kerja melalui pengembangan kawasan industri dan destinasi wisata. Memperkenalkan pembangunan dengan pendekatan holistik, tematik dan terintegrasi untuk meningkatkan kualitas belanja Bappenas sebagai system integrator Kebijakan anggaran money follow program prioritas. Slide - 10

11 PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK DAN TERINTEGRASI (1/2) Contoh: Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan Mempunyai multitarget (banyak sasaran) Sasaran Pokok, antara lain : o o o Peningkatan produksi padi, Peningkatan produksi jagung, Peningkatan produksi ikan dll. Kegiatan Utama antara lain : 1. Reforma agraria 2. Stop konversi lahan produktif 3. Pemulihan kesuburan lahan 4. Pembangunan desa mandiri benih 5. Pengembangan pertanian organik 6. Peningkatan produksi ikan, garam dan rumput laut 7. Pengendalian harga dan impor pangan 8. Peningkatan produksi padi dan pangan lainnya (protein hewani) Slide 18 Prioritas Nasional, Sasaran Pokok serta Kegiatan Utama telah tertuang dalam : Nawacita Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Slide - 11

12 PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK DAN TERINTEGRASI (2/2) Holistik- Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan, perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kementan, KemenPUPR, Kemen ATR, dan Kemen KLH, KemenPerdagangan serta Pemerintah Daerah. Integratif: Pencapaian Kedaulatan Pangan tidak bisa hanya dengan peningkatan produktifitas lahan existing, menyetop konversi lahan produktif, reforma agraria, pencetakan sawah baru, pengembangan pertanian organik, pengendalian harga dan impor pangan, dst. (kombinasi berbagai program/kegiatan) Spasial: pembangunan sawah baru misalnya, harus mempertimbangkan lokasi, berdekatan dengan irigasi, terintergrasi dengan jalan, gudang, pasar dll. Slide - 12

13 PENDEKATAN HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI : BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR Usulan program/kegiatan harus dilaksanakan secara komprehensif sesuai dengan arah pembangunan serta pencapaian target/sasaran Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA) dan RPJMN Untuk itu, program/kegiatan perlu dilakukan secara terpadu dan terintegrasi, baik lintas sektor, lintas K/L, maupun lintas wilayah. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017 menekankan pembiayaan berorientasi pada hasil (manfaat). Sehingga hanya program-program yang akan memperolah prioritas pembiayaan adalah yang paling jelas manfaatnya bagi masyarakat. Usulan program/kegiatan harus dijustifikasi dengan analisis: Apa dan Mengapa Perlu (manfaat); Kapan perlu (Prioritas atau tidak); Berapa perlu (skala aktifitas) dan Apa yang merupakan syarat atau pendukung (Holistik/terintegrasi). Pencapaian tujuan pembangunan tidak saja ditentukan oleh besarnya anggaran. Namun, penerapan Kebijakan yang tepat, penegakan hukum dan disiplin adalah bagian yang tidak terpisahkan. Pengusulan dan Pembahasan Anggaran Program/Kegiatan serta pengalokasian Pagu Indikatif tidak dilakukan secara sektoral per K/L seperti selama ini. Pembahasan Anggaran harus dilakukan secara intergratif melalui kordinasi Bappenas. Kementerian PPN/Bappenas yang mempunyai kapasitas teknis dengan fungsi utama sebagai koordinator perencanaan lintas sektor, lintas K/L dan lintas wilayah. Oleh karena itu Bappenas bertindak sebagai system integrator dan resource allocator antar K/L dan pemerintah daerah agar sinergi bisa tercapai. Slide - 13

14 ILUSTRASI RENCANA TERINTEGRASI KEDAULATAN PANGAN : BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN : Bidang Kedaulatan Pangan 1. Meningkatkan produksi dalam negeri: produksi padi 82 juta ton, jagung 24,1 juta ton, kedelai 2,6 juta ton, gula 3,8 juta ton di 2019; 2. Pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi air permukaan, air tanah dan rawa 9,89 juta ha; rehabililtasi jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa 3,01 juta ha; pembangunan dan peningkatan irigasi tambak 304,75 ribu ha di tahun 2019; pembangunan 49 waduk ( ) SWASTA/PPP Food Estate di Luar Jawa (Merauke); bibit unggul berkualitas; Food Cold Storage; dll PUSAT Belanja K/L, al. Peningkatan produksi padi, jagung, kedelai dll Belanja Non K/L, al. Subsidi Pupuk bagi Petani BAPPENAS System Integrator DAERAH Rehabilitasi dan Pengembangan jaringan irigasi tersier; Pengembangan air tanah dangkal, air permukaan dll BUMN Penyediaan/ penyaluran beras (Perum Bulog) Mendukung program kemitraan usaha nelayan (PT Perikanan Nusantara) Slide - 14

15 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MONEY FOLLOW PROGRAM DALAM RKP 2017 Slide - 15

16 PERENCANAAN BERPEDOMAN PADA VISI DAN MISI PEMBANGUNAN VISI PEMBANGUNAN NASIONAL : "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong" Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 8 Melakukan revolusi karakter bangsa 7 9 Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial 6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara 9 PROGRAM PRIORITAS NAWACITA 5 1 Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya 2 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 4 3 Slide - 16

17 VISI-MISI PEMBANGUNAN DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RKP 2015*) MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS MEMACU PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA SERTA MENGURANGI KEMISKINAN DAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018 Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019 *) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015 Slide - 17

18 CONTOH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DIMENSI SEKTOR UNGGULAN PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN Slide - 18

19 PENENTUAN SASARAN PEMBANGUNAN DAN ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN TAHUN 2017 Sasaran Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan 2014 (baseline) Produksi Pangan Utama: - Padi (Juta Ton) 70,6 75,0 76,2 77,0 82,0 Produksi Pangan Lainnya/Diversifikasi Pangan: - Jagung (Juta Ton) 19,1 19,8 21,4 22,4 24,1 - Kedelai (Juta Ton) 0,92 0,98 1,50 1,90 2,60 - Produksi Gula (Juta Ton) 2,6 2,6* 2,8 3,0 3,8 Produksi Sumber Protein: - Daging Sapi (Juta Ton) 0,45 0,42* 0,59 0,64 0,76 - Ikan (Juta ton) 10,6 13,6 14,8 16,0 18,8 Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi: - Pembangunan Jaringan irigasi air permukaan, air tanah dan rawa (Juta ha, kumulatif) - Rehabililtasi dan Peningkatan jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (Juta ha) - Pembangunan irigasi tambak (Ribu ha, kumulatif) - Pembangunan waduk (groundbreaking) * Angka Sementara; ** Angka Tahunan 8,90 9,08 9,17 9,52 9,89 2,71 ( ) 0,48** 0,30** 0,64** 3,01 ( ) 189,75 195,58 203,48 229,45 304,75 16 (on going) ( ) Arah Kebijakan: 1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i) penyelesaian pengamanan lahan berkelanjutan (menahan konversi sawah) dan perluasan sawah baru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasi penyuluhan dan sistem perbenihan desa berdaulat benih dan desa pertanian organik 2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan: (i) pembangunan gudang dengan fasilitas pasca panen; pengendalian pengaturan impor yang efektif; (ii) penguatan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan; (iii) pengembangan sistem logistik ikan 3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras 4. Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan: benih adaptif perubahan iklim, sekolah iklim dan asuransi pertanian Kebijakan terkait Revolusi Mental: 1. Penurunan pemborosan air, pupuk, pestisida serta Food Waste di meja makan 2. Mendorong kreativitas dan inovasi 3. Mendorong diversifikasi produksi/konsumsi pangan yang sehat 4. Penegakan hukum dan disiplin Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padi Untuk kedelai fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, daging sapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga Slide - 19

20 PENDEKATAN HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN LEVEL 1 KEGIATAN UTAMA Kementan, Pemda Peningkatan produksi padi dan pangan lainnya (protein hewani) Reforma agraria Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR Stop konversi lahan produktif Kemen ATR, Pemda PRIORITAS NASIONAL Kemendag, Kementan, Kemenkeu Pengendalian harga dan impor pangan Pembangunan Kedaulatan Pangan Pemulihan kesuburan lahan Kementan, Pemda Kemen KP Pemda Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut Pengembangan pertanian organik Pembangunan Desa Mandiri Benih Kementan, Pemda Prioritas Nasional, dan Kegiatan Utama telah tertuang dalam : Nawacita Jokowi Jusuf Kalla Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Kementan Slide - 20

21 LEVEL 2 KEGIATAN PENDUKUNG Kemendag, Pemda PENDEKATAN HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI KEGIATAN UTAMA PENINGKATAN PRODUKSI PADI Kementan, Kemendag, Kemenkeu, BUMN Pembangunan pasar tradisional Pembelian beras/gabah petani Pencetakan Sawah Baru Peningkatan Produksi Padi Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Kemen PUPR, Kementan, Pemda Penyaluran subsidi benih dan pupuk Kementan, Kemendag, BUMN, Kemenkeu KEGIATAN UTAMA Kementan, Kemenristekdikti Technopark dan Science park; Pengembangan Balai Penyuluhan Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi organik Kementan, Pemda Kegiatan Pendukung dirumuskan melalui Serial Workshop Internal BAPPENAS Akan ditindaklanjuti dengan diskusi bersama Kementerian/Lembaga melalui multilateral meeting Kementan, Kemen ATR, Pemda Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan) Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian Kementan, Kemendag, Pemda Slide - 21

22 PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh BPTP Aceh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Pemanfaatan Waduk Keuliling (selesai 2008), Kab. Aceh Besar DI Keuliling Hulu (578,2 ha); DI Keuliling Hilir (1.053 ha); DI Krueng Aceh (809,3 ha, extension); dan DI Krueng Jreue (2.350 ha). Waduk Rukoh (GB 2016) Waduk Tiro (GB 2017) Waduk Keureuto di Kab. Aceh Utara, Groundbreaking 2015 Waduk Krueng Keureuto (daya tampung 216 juta m3) akan mengairi DI Alue Ubay (4.144 ha) dan DI Krueng Pase (6.677 ha). Produksi Padi Provinsi Aceh: ATAP 2014 : 1,82 juta ton ARAM 2015 : 2,33 juta ton Sasaran 2016 : 2,30 juta ton Sasaran 2017 : 2,37 juta ton Petani dan Lahan Provinsi Aceh (Sensus Pertanian 2013): Rumah Tangga Usaha Pertanian: 644,9 ribu RT Luas Sawah: 300,8 ribu ha Luas Lahan Pertanian Non sawah: 1,05 juta ha Penggilingan Padi: unit Peningkatan & Rehabilitasi Jaringan Irigasi (tersier) : Aceh Besar ha Aceh Jaya ha Aceh Timur ha Aceh Utara ha Pidie ha Piddie Jaya ha Cetak Sawah : ha Desa Mandiri Benih : 40 Desa Agro Science Park (1 unit) di BPTP Aceh Agro Techno Park (1 unit) di Aceh Timur Slide - 22

23 PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Rencana Pembangunan Bendungan Tahun 2017 TA BENDUNGAN RENCANA BENDUNGAN RENCANA BENDUNGAN Krueng Kreuto (Aceh), Logung (Jawa Tengah), Raknamo (Nusa Tenggara Timur), Lolak (Sulawesi Utara), Karian (Banten), Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat), Tanju (Nusa Tenggara Barat), Mila (Nusa Tenggara Barat), Passeloreng (Sulawesi Selatan), Rotiklod (Nusa Tenggara Timur), Tapin (Kalimantan Selatan), Sei Gong (Kepulauan Riau), Sindangheula (Banten) Rukoh (Aceh), Ciawi (Jawa Barat), Sukamahi (Jawa Barat), Kuwil Kawangkoan (Sulawesi Utara), Sukoharjo (Lampung), Cipanas (Jawa Barat), Leuwikeris (Jawa Barat), Ladongi (Sulawesi Tenggara) Bener (Jateng), Semantok (Jawa Timur), Pamakkulu (Sulawesi Selatan), Komering II (Sumatera Selatan), Sadawarna (Jawa Barat), Tiro (Aceh), Lausimeme (Sumatera Utara), Kolhua (Nusa Tenggara Timur), Sidan (Bali) Rencana Penyelesaian Pembangunan 49 Waduk Baru dalam RPJM Kegiatan Total Groundbreaking Penggenangan Slide - 23

24 RENCANA IMPLEMENTASI PENENTUAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENGALOKASIAN ANGGARAN Money Follow Program Slide - 24

25 BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR PERENCANAAN PEMBANGUNAN Yang telah disiapkan Bappenas untuk penyusunan Perencanaan RKP 2017 : Menetapkan sasaran dan arah kebijakan tiap-tiap agenda pembangunan nasional yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Memetakan kegiatan pendukung yang perlu dilakukan agar kegiatan utama dapat terlaksana Prioritas Nasional dan Kegiatan Utama telah tertuang dalam Agenda Nawa Cita dan RPJMN (bersifat given). Memetakan K/L dan Pemda yang ikut berperan dalam melaksanakan kegiatan pendukung. Terkait dengan arahan Bapak Presiden mengenai pendekatan money follow program, Bappenas telah menyiapkan : Penjabaran Program, Kegiatan, Sasaran, Indikator serta Target K/L / Pemda yang melaksanakan kegiatan pendukung. Instrumen berupa Sistem Informasi untuk mendukung penjabaran tersebut. ( Indikasi Program, Alokasi Anggaran, lokasi, dll didiskusikan dengan K/L dan Pemda terkait melalui forum Multilateral Meeting. Semua program/kegiatan harus melewati ujian:manfaat, Prioritas, Efektifitas dan Efisiensi. Slide - 25

26 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENDUKUNG BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR PEMBANGUNAN (1/3) Sasaran Agenda Prioritas Nasional Kegiatan Utama Agenda Prioritas Nasional Slide - 26

27 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENDUKUNG BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR PEMBANGUNAN (2/3) Kegiatan Pendukung Slide - 27

28 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENDUKUNG BAPPENAS SEBAGAI SISTEM INTEGRATOR PEMBANGUNAN (3/3) Penjabaran Program, Kegiatan, Sasaran dan Indikator Slide - 28

29 CONTOH PEMETAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEGIATAN UTAMA : PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAINNYA (PROTEIN HEWANI) Kegiatan Pendukung : Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan) KEMENTERIAN PERTANIAN No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L Target / Lokasi/ Kordinat 1 Program Penyediaan dan Perluasan Pemanfaatan Lahan Memanfaatkan ha lahan Jtermanfaatkannya ha Target : Ha Pengembangan Prasarana dan tidur untuk Pertanian tidur untuk pertanian. bekas lahan tidur untuk Lokasi : Kabupaten A, B, C, D Sarana Pertanian Untuk padi =. Ha pertanian. Kordinat : Untuk Jagung =... Ha Lainnya = Ha Kegiatan Pendukung : Pembangunan Pasar Tradisional KEMENTERIAN PERDAGANGAN No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L Target/ lokasi / Kordinat 1 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Jumlah Pasar Rakyat Tipe A Perlu Konfirmasi Kementerian Perdagangan 2 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan Kapasitas Logistik Perdagangan dan Sarana Perdagangan Pengembangan Kapasitas Logistik Perdagangan dan Sarana Perdagangan Terbangunnya Sarana Perdagangan Dalam Rangka Kelancaran Distribusi Barang Kebutuhan Pokok di wilayah Indonesia termasuk wilayah perbatasan Terbangunnya Sarana Perdagangan Dalam Rangka Kelancaran Distribusi Barang Kebutuhan Pokok di wilayah Indonesia termasuk wilayah perbatasan Jumlah Pasar Rakyat Tipe B Perlu Konfirmasi Kementerian Perdagangan 29

30 ...LANJUTAN Kegiatan Pendukung : Pencetakan Sawah Baru KEMENTERIAN PERTANIAN No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L Target/Lokasi/Kordinat 1 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pencetakan Sawah Baru Tercetaknya Ha Sawah Baru Tercetaknya 266,000 Ha Sawah Baru, yang dibuktikan dengan lokasi yang jelas, ada dukungan irigasi sehingga Sawah tersebut dapat dimanfaatkan. Target : Ha sawah baru Lokasi : Kabupaten A, B,C,D Kordinat : A B. C. D. 2 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Perlindungan Lahan Pertanian Irigasi Teknis Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain. Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain. Terbitnya x buah Perda yang melindungi Lahan Irigasi Teknis Target: Terlindungi x Ha lahan irigasi teknis Keluarnya x buah Perda Perlindungan Lokasi : Kabupaten A, B, C Kordinat : A B, C 30

31 ...LANJUTAN Kegiatan Pendukung : Penyaluran Bantuan Alat dan Mesin Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L Target/Lokasi/Kordinat 1. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 1. Pemberian subsidi Memberikan subsidi x % harga Alsintan sehingga atas harga Alsintan, Petani atau Kelompok Tani membeli kontan atau dengan cicilan Alsintan. sehingga Petani/Kelompok Tani membeli Alsintan, menggunakan dan merawatnya. Tersalurnya Unit Alsintan kepada Petani atau Kelompok Tani dengan subsidi x % dari harga Tersalurnya subsidi Rp xxx /unit untuk unit Alsintan. Lokasi : Kab A Unit; Kab B Unit ; Kab. C.Unit 2. idem 2. Membangun Sistem Pengelolaan dan pemeliharaan Alsintan yang sudah diberikan kepada Petani /Kelompok Tani Terbangunnya sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan Alsintan x 000 unit yang sudah disalurkan kpd Petani/Kel.Tani sehinga Alsintan tsb bermanfaat yang berkesinambungan Terbangunnya Sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan x 000 unit Alsintan ex pemberian Pemerintah (koperasi, Kel. Tani, Bengkel Bersama, etc Terbangunnya sistem Pemeliharaan Alsintan Pemerintah (koperasi, Kel. Tani, Bengkel Bersama, etc 31

32 Kegiatan Pendukung : Penyaluran Subsidi Benih dan Pupuk KEMENTERIAN PERTANIAN No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L Target/Lokasi/Kordinat 1. Program Penyediaan dan Pengembangan Penyaluran Subsidi Benih Prasarana dan Sarana Pertanian Tersalurnya 00) Ton Benih Padi Unggul menjelang musim tanam Tersalurnya 00) Ton Benih Padi Unggul menjelang musim tanam Seluruh Indonesia dengan pembagian perlokasi sbb: 2. idem Fasilitas Pupuk dan Pestisida Tersalurnya 9,55 Ton Pupuk Bersubsidi yang terdiri dari :.. Ton Pupuk Urea Ton Pupuk TSP... Ton Pupuk ZA Ton Pupuk Organik Tersalurnya 9,55 Ton Pupuk Bersubsidi yang terdiri dari :.. Ton Pupuk Urea Ton Pupuk TSP... Ton Pupuk ZA Ton Pupuk Organik Seluruh Indonesia dengan pembagian perlokasi sbb: Versi Februari 2016 (10.00 AM) Slide - 32

33 Kegiatan Pendukung : Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Pembangunan Waduk, dan Pembangunan Embung/Dam Parit KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L Target/Lokasi/Kordinat 1 Program Pengelolaan Sumber Daya Air Pembangunan dan pemeliharaan... Buah Waduk/Bendungan...LANJUTAN Buah Waduk yang dibangun dan buah Waduk yang terpelihara Terbangunnya buah Terbangunnya buah Waduk dan terpeliharanya Waduk baru, dengan lokasi. Buah Waduk/Bendungan sbb: Terpeliharanya buah Waduk eksisting, dengan lokasi sbb: 2 Program Pengelolaan Sumber Daya Air Pembangunan dan Pemeliharaan /rehabilitasi Embung Terbangun dan terpelihara/ terehabilitasi,,, buah Embung Terbangun/terpeliharanya buah Embung Terbangun/Terpelihara buah Embung dengan lokasi sbb: 3 Program Pengelolaan Sumber Daya Air 4 Program Pengelolaan Sumber Daya Air 5 Program Pengelolaan Sumber Daya Air Pengembangan dan Efisiensi air dan terjaganya Rehabilitasi Jaringan Irigasi, kondisi jaringan irigasi Air Tanah, Rawa dan Tambak Pengembangan dan Pembangunan Jaringan Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Irigasi baru Air Tanah, Rawa dan Tambak Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Air Tanah, Rawa dan Tambak Jaringan irigasi yang dioperasikan dan dipelihara Jaringan irigasi baru yang dibangun Rehabilitasi jaringan irigasi Jaringan irigasi yang direhabilitasi 3,3 Juta Ha Ha Ha 33

34 ...LANJUTAN KEMENTERIAN PERTANIAN No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L TARGET 1 Program Peningkatan Kualitas Peningkatan Kualitas Tersedianya Sarana dan Jumlah karantina yang 11 Karantina Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Prasarana Perkarantinaan tersedia 2 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Meningkatnya ketersediaan air irigasi dalam mendukung produksi pertanian Meningkatnya ketersediaan air irigasi dalam mendukung produksi pertanian Perlu Konfirmasi Kermenterian Pertanian Jumlah pengembangan jaringan dan optimasi air (Ha) Perlu Konfirmasi Kementerian Pertanian Ha Kegiatan Pendukung : Technopark dan Science Park, Pengembangan Balai Penyuluhan KEMENTERIAN PERTANIAN No PROGRAM K/L KEGIATAN K/L SASARAN K/L INDIKATOR K/L TARGET 1 Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan 2 Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian Penyediaan dan Penyebarluasan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Program Strategis Pembangunan Pertanian Nasional dan Daerah Penyediaan dan Penyebarluasan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Program Strategis Pembangunan Pertanian Nasional dan Daerah Jumlah Taman Sains Pertanian (TSP)(Provinsi) Jumlah Taman Teknologi Pertanian (TTP) (Kabupaten) 10 Provinsi 26 Kabupaten 34

35 ILUSTRASI PENUGASAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2017 Slide - 35

36 KEMENTERIAN PERTANIAN NO DIMENSI DAN PENUGASAN SASARAN A KEDAULATAN PANGAN 1 Desa Pertanian Organik 250 Desa Pertanian Organik Hortikultura dan Padi Organik 4 ribu ha. 2 Intensifikasi dan Perluasan Areal Kedelai 700 ribu ha 3 Pengembangan Budidaya Padi Jajar Legowo 841 ribu ha 4 Optimasi Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Secara Terpadu Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu seluas 10 ribu Ha 5 Pengembangan Agro-science park dan Agro-techno park. Taman Sains Pertanian (TSP) di 10 Provinsi, Taman Teknologi Pertanian (TTP) di 26 Kabupaten 6 Pengembangan Jaringan Irigasi, Optimasi Air di Tingkat Usaha Tani dan Perbaikan Irigasi. Jumlah pengembangan jaringan dan optimasi air seluas 300 ribu Ha 7 Penguatan Desa Mandiri Benih Pendampingan dan Penguatan 1000 Desa Mandiri Benih di 32 Provinsi 8 Perluasan Sawah Baru Cetak Sawah seluas 266,7 ribu Ha 9 Perluasan Tanaman Rempah, Penyegar, dan Tanaman Tahunan di Lahan Kering Perluasan Tanaman Semusim dan Rempah di Lahan Kering seluas 8,85 Ha, Perluasan Tanaman Tahunan dan Penyegar di Lahan Kering seluas 9,25 Ha Slide - 36

37 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NO DIMENSI DAN PENUGASAN SASARAN A KEDAULATAN PANGAN 1 Pembangunan Jaringan Irigasi Baru 353 ribu ha 2 Rehabilitasi Jaringan Irigasi 639 ribu ha B KEDAULATAN ENERGI 1 Pembangunan Infrastruktur Energi Aneka EBT (PLTS, PLTM, PLTMH, PLTA) Pembangunan 9 waduk baru dan 29 waduk lanjutan, pembangunan/peningkatan 484 embung. C DAERAH PERBATASAN 1 Pembangunan Infrastruktur/ Gedung CIQS Terpadu Pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara (CIQS) terpadu 2 Pembangunan jalan, dan sarana transportasi di kota pusat pertumbuhan 3 Pembangunan jalan, dan sarana transportasi di kota pusat pertumbuhan Pembangunan jalan sepanjang 2.014,53 km Pembangunan/peningkatan jalan non status sepanjang km pada kawasan perbatasan D KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) 1 Pembangunan akses jalan menuju kawasan Dukungan jalan daerah sepanjang 69,1 km di Provinsi Sumatera Utara, Kab. Simalungun ILUSTRASI Slide - 37

38 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (1/2) NO DIMENSI DAN PENUGASAN SASARAN A KEMARITIMAN DAN KELAUTAN 1 24 pelabuhan strategis Pengembangan pelabuhan pada 20 lokasi untuk tol laut (Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Sumsel, Lampung, Kepri, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Maluku) Cek cek.cek Akurasi data 2 Pembangunan dan pengembangan pelabuhan penyeberangan 26 Paket pembangunan dermaga penyeberangan baru Cek cek.cek Akurasi data 3 Pengembangan Armada Pelayaran Perintis 27 Kapal perintis penumpang dan barang yang dibangun/disediakan/disubsidi B KAWASAN INDUSTRI 1 Pembangunan dan peningkatan pelabuhan untuk mendukung kawasan industri C PARIWISATA 1 Pembangunan dan peningkatan pelabuhan untuk mendukung kawasan pariwisata 2 Peningkatan dan Rehabilitasi Bandar Udara untuk Mendukung pariwisata 7 pelabuhan di Provinsi Sumut: Kab. Batubara, Jateng : Kab. Kendal, Jateng : Kota Semarang, Jatim : Kota Surabaya, Sulteng : Kota Palu, Malut : Kab. Halmahera Tengah, Papua Barat : Kab. Teluk Bintuni Cek cek.cek Akurasi data 2 pelabuhan, Provinsi NTT : Kab. Manggarai Barat, Sultra : Kab. Wakatobi Cek cek.cek Akurasi data 4 bandar udara, Provinsi NTT : Kab. Manggarai Barat, Sultra : Kab. Wakatobi Cek cek.cek Akurasi data ILUSTRASI Slide - 38

39 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (2/2) NO DIMENSI DAN PENUGASAN SASARAN D DAERAH PERBATASAN 1 Membangun akses transportasi darat, laut, dan udara pembuka isolasi Pembangunan/rehabilitasi 100 Unit Pelabuhan/Dermaga, pembangunan 67 Kapal Perintis Penumpang dan Barang, pembangunan 30 pelabuhan, pengembangan 21 bandara di kawasan perbatasan. Cek cek.cek Akurasi data 2 Pembangunan jalan, dan sarana transportasi di kota pusat pertumbuhan Pembangunan 2 unit kapal Perintis Penumpang dan Barang, Pembangunan/rehabilitasi 4 unit pelabuhan/dermaga, peningkatan frekuensi trayek Kapal Pelni di 4 PKSN Cek cek.cek Akurasi data E DAERAH TERTINGGAL 1 Pelayanan Angkutan Perintis 90 trayek, 240 rute Cek cek.cek Akurasi data 2 Pembangunan Dermaga 40 pelabuhan Cek cek.cek Akurasi data 3 Pembangunan Perkeretaapian Terbangunnya Jalur KA di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua 4 Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bandara F KAWASAN EKONOMI KHUSUS 1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelabuhan, Bandara, Kereta Api 20 bandara Cek cek.cek Akurasi data 1 pelabuhan, 1 bandara Cek cek.cek Akurasi data Slide - 39

40 KESIMPULAN Slide - 40

41 KESIMPULAN Pendekatan secara holistik dan tematik dalam perencanaan pembangunan mampu mendukung terintegrasinya pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan. Kementerian PPN/Bappenas yang mempunyai kapasitas teknis dengan fungsi utama sebagai koordinator perencanaan lintas sektor, lintas K/L dan lintas wilayah. Oleh karena itu Bappenas bertindak sebagai system integrator dan resource allocator antar K/L dan pemerintah daerah agar sinergi bisa tercapai. Kebijakan money follow program yang diamanatkan oleh Bapak Presiden dapat diimplementasi melalui pendekatan pembangunan secara holistik dan tematik. Alokasi anggaran akan diprioritaskan kepada Program/Kegiatan yang terbukti paling memberikan manfaat. Oleh karena itu, Kementerian PPN/Bappenas memiliki peran yang sangat penting dalam pengalokasi anggaran untuk kegiatan prioritas pembangunan nasional. Pola alokasi anggaran tidak semata-mata atas usulan K/L berdasarkan Tugas dan Fungsi, namun berdasarkan prioritas program yang bermanfaat untuk mendukung pencapaian sasaran agenda prioritas pembangunan. Slide - 41

42 TERIMA KASIH Slide - 42

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang Oleh : Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG PENDAHULUAN 1 Penegasan Paradigma Perencanaan dan Penganggaran Amanat konstitusi menegaskan bahwa ANGGARAN NEGARA adalah INSTRUMEN untuk mencapai

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016. DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016. DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015 RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015 OUTLINE 1 Rancangan Awal RKP 2016 2 3 Pagu Indikatif Tahun 2016 Pertemuan Tiga Pihak 4 Tindak

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KERANGKA PENDANAAN BILATERAL MEETING

PEMBAHASAN KERANGKA PENDANAAN BILATERAL MEETING KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBAHASAN KERANGKA PENDANAAN BILATERAL MEETING KEDEPUTIAN BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan

Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Disampaikan dalam

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI e-musrenbang Oleh : OKTORIALDI Direktur Pengembangan

Lebih terperinci

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE 2017-2022 OUTLINE 1. Sistem Manajemen Pembangunan Nasional 2. Strategi Pembangunan Nasional Periode

Lebih terperinci

PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017

PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017 Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Jakarta, 13 April 2016 PENDAHULUAN : KETENTUAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

HASIL PRA MUSRENBANGNAS 2015 PERKUATAN KEDAULATAN PANGAN

HASIL PRA MUSRENBANGNAS 2015 PERKUATAN KEDAULATAN PANGAN KEMENTERIAN PERENCANAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL HASIL PRA MUSRENBANGNAS 2015 PERKUATAN KEDAULATAN PANGAN DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP Jakarta,

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 REPUBLIK INDONESIA Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 17 Januari 2017 1 OUTLINE (1) Ruang Lingkup Kementerian Desa,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019 Musrenbang Regional Kalimantan Jakarta, 24 Februari 2015 AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING

PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Lebih terperinci

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas 1 VISI-MISI PEMBANGUNAN 2015-2019 DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA Pembangunan sarana dan prasarana dititikberatkan pada: (1) Penyediaan pelayanan dasar termasuk penyediaan air minum, sanitasi, listrik,

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,

Lebih terperinci

Tahun terakhir RPJMN

Tahun terakhir RPJMN 1 2 3 4 2 1 DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Nawacita 5 Revolusi Mental Nawacita 8 & 9 Pendidikan Kesehatan Perumahan (Nawacita 4) Kepastian dan Penegakan Hukum RKP 2015*) Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan

Lebih terperinci

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Jakarta, 10 April 2015 AGENDA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

KEDAULATAN PANGAN DAN KEMARITIMAN

KEDAULATAN PANGAN DAN KEMARITIMAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN AWAL RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015-2019 KEDAULATAN PANGAN DAN KEMARITIMAN DEPUTI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN PROGRAM SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI SERTA PENINGKATAN PRODUKSI GULA DAN DAGING SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Dialog dalam Rangka Rapimnas Kadin 2014 Hotel Pullman-Jakarta, 8 Desember

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14

Lebih terperinci

PROGRAM KEDAULATAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN MENDUKUNG NAWACITA 2016

PROGRAM KEDAULATAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN MENDUKUNG NAWACITA 2016 PROGRAM KEDAULATAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN MENDUKUNG NAWACITA 2016 Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian 2015 SASARAN NAWACITA KEDAULATAN PANGAN 1 Perluasan 1 juta Ha lahan sawah baru

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSRENBANG

Lebih terperinci

PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN

PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN OKTORIALDI, Ph.D. Direktur Pengembangan Wilayah, Bappenas Malang, 4 November 2015 POKOK

Lebih terperinci

PROGRAM/KEGIATAN UNGGULAN (ICON) KEMENTERIAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2015

PROGRAM/KEGIATAN UNGGULAN (ICON) KEMENTERIAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2015 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia PROGRAM/KEGIATAN UNGGULAN (ICON) KEMENTERIAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2015 Disampaikan pada acara Rakornas Pemberdayaan Koperasi dan

Lebih terperinci

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN 2.1 VISI DAN MISI PRESIDEN Presiden Joko Widodo menetapkan Visi dan Misi pembangunan Tahun 2015-2019 yang secara politik menjadi bagian dari tujuan tercapainya

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Unit : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Indikator Target Terwujudnya koordinasi dan Presentase hasil

Lebih terperinci

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian

Lebih terperinci

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KERANGKA NASIONAL REFORMA AGRARIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan dalam Acara: Musrenbang RKPD Provinsi Kepulauan Riau 2015 Tanjung

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus

Lebih terperinci

ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN JANGKA PANJANG

ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN JANGKA PANJANG ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN JANGKA PANJANG K E M E N T E R I A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L / B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L ( B A

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Tahun 2017 Makassar, 28 Februari 2017 PENGUATAN PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Pengendalian Program Prioritas Nasional. Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo Deputi I Kepala Staf Kepresidenan

Pengendalian Program Prioritas Nasional. Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Pengendalian Program Prioritas Nasional Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo Deputi I Kepala Staf Kepresidenan PENGENDALIAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL Tujuan Menyusun laporan capaian kegiatan prioritas

Lebih terperinci

Oleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata

Oleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata Oleh : Iman Sugema Membangun Ekonomi Mandiri & Merata Pertumbuhan melambat, ketimpangan melebar, & kalah dagang GDP Growth 7.00 6.81 6.50 6.00 5.99 6.29 5.81 6.44 6.58 6.49 6.44 6.33 6.34 6.21 6.18 6.03

Lebih terperinci

Pembangunan Infrastruktur PUPR Tekan Kesenjangan Antar Wilayah di Indonesia

Pembangunan Infrastruktur PUPR Tekan Kesenjangan Antar Wilayah di Indonesia Rilis PUPR #2 10 Agustus 2017 SP.BIRKOM/VIII/2017/39 Pembangunan Infrastruktur PUPR Tekan Kesenjangan Antar Wilayah di Indonesia Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimlujono

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH Drs. Eduard Sigalingging, M.Si Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DALAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING (NTDS) PRODUK HASIL PERTANIAN MUSYAWARAH PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MATERI PAPARAN DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR FASILITASI PENGUSAHAAN JALAN DAERAH KENDARI, 10 11 MEI 2016 VISI DAN 9

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala RAKORBANGPUS Jakarta, 7 April 2010

Lebih terperinci

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017 11/05/2016 15:46 ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017 Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, April 2016 1 ARAHAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN DANA

Lebih terperinci

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN 185 VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN Ketersediaan produk perikanan secara berkelanjutan sangat diperlukan dalam usaha mendukung ketahanan pangan. Ketersediaan yang dimaksud adalah kondisi tersedianya

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL. OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr.

MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL. OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr. MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr. ERZALDI ROSMAN V I S I 2017-2022 MISI PROVINSI TERKAIT PERTANIAN MISI 1 : MENGEMBANGKAN

Lebih terperinci

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN Pada tahun 2009, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melakukan kegiatan analisis dan kajian secara spesifik tentang

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI - 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019. BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017 POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017 Kepala Subdirektorat Keuangan Daerah Bappenas Februari 2016 Slide - 1 KONSEP DASAR DAK Slide - 2 DAK Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

Lebih terperinci

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERSPEKTIF PEMERINTAHAN JOKOWI DAN JK 2015-2019 ( 9 AGENDA PRIORITAS ) Nomor PRIORITAS 1 Perlindungan

Lebih terperinci

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Deputi Menteri Bidang Produksi Jakarta, Desember 2014

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS GIZI: Magnitude dalam Membanguan Manusia dan Masyarakat Permasalahan gizi merupakan permasalahan sangat mendasar bagi manusia Bagi Indonesia, permasalahan ini sangat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018

RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018 Percepatan Penyelenggaraan Informasi Geospasial untuk Mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Berkelanjutan Jakarta, 21 Maret

Lebih terperinci

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN Oleh : Tenaga Ahli Badan Ketahanan Pangan Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed SITUASI DAN TANTANGAN GLOBAL Pertumbuhan Penduduk

Lebih terperinci

PEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA

PEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA Pendahuluan Policy Brief PEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA 1. Dinamika perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini memberikan sinyal tentang pentingnya peningkatan daya saing pertanian. Di tingkat

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014 Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN Jakarta, 3 September 2014 1 1. Sesuai dengan UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana

Lebih terperinci

KONSISTENSI NAWA CITA DALAM PRIORITAS NASIONAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2017 TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN

KONSISTENSI NAWA CITA DALAM PRIORITAS NASIONAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2017 TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KONSISTENSI NAWA CITA DALAM PRIORITAS NASIONAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2017 TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN

Lebih terperinci

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal Yayuk FB Pembekalan KKP Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB 14 Mei 2011 CONTOH : Hasil identifikasi

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia ISI PAPARAN I II III IV PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS LINGKUP DITJEN PSP TA. 2017 REALISASI ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

KEBIJAKAN GULA UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL

KEBIJAKAN GULA UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN KEBIJAKAN GULA UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 28 Oktober 2013 1. KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL 2 Ketersediaan

Lebih terperinci

PENYELARASAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENYELARASAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYELARASAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Yudianto, ST, MT, MPP. Kasubdit

Lebih terperinci

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013 DIREKTUR PUPUK DAN PESTISIDA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Pada Konsolidasi Hasil Pembangunan PSP

Lebih terperinci

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 Bahan Rapat Koordinasi Dengan Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Timur Terkait Rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden Tentang Ancaman OPT Dan Progrnosa Produksi Padi Tahun

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

NAWACITA SETENGAH TIANG CATATAN ATAS KEDAULATAN PANGAN VERSI NOTA KEUANGAN RAPBN 2016

NAWACITA SETENGAH TIANG CATATAN ATAS KEDAULATAN PANGAN VERSI NOTA KEUANGAN RAPBN 2016 NAWACITA SETENGAH TIANG CATATAN ATAS KEDAULATAN PANGAN VERSI NOTA KEUANGAN RAPBN 2016 ABDUL HALIM Sekretaris Jenderal KIARA KERANGKA PRESENTASI Kedaulatan Pangan versi Presiden Jokowi Sasaran Utama Pembangunan

Lebih terperinci

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 Kedeputian Bidang Pengembangan Regional

Lebih terperinci

Sumber: Biro Pusat Statistik

Sumber: Biro Pusat Statistik Sumber: Biro Pusat Statistik Pembangunan Masih Jawa Sentris, Padahal Harusnya Indonesia Sentris Kontribusi Aktivitas Pembangunan Terhadap PDB Bertumpu di Pulau Jawa Sumatra Share PDRB: 23.2% Kalimantan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN Kementerian Pertanian Seminar Nasional Agribisnis, Universitas Galuh Ciamis, 1 April 2017 Pendahuluan Isi Paparan Kinerja dan permasalahan Posisi

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 Oleh: H. Paskah Suzetta Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) untuk RKP 2010 Jakarta,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 Sudi Mardianto, Ketut Kariyasa, dan Mohamad Maulana Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

DITJEN PPHP KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

DITJEN PPHP KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEMAPARAN PROGRAM PRIORITAS PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DITJEN PPHP KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 Oleh Oleh:: Kepala Bagian Perencaan POKOK BAHASAN I PROGRAM PRIORITAS PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RKP 2017 BUKU PEGANGAN SERIAL MULTILATERAL MEETING 23 FEBRUARI 31 MARET 2016

PENYUSUNAN RKP 2017 BUKU PEGANGAN SERIAL MULTILATERAL MEETING 23 FEBRUARI 31 MARET 2016 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN RKP 2017 BUKU PEGANGAN SERIAL MULTILATERAL MEETING 23 FEBRUARI 31 MARET 2016 Kementerian Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

I. EVALUASI UPSUS 2015

I. EVALUASI UPSUS 2015 OUTLINE I. EVALUASI UPSUS 2015 A. Realisasi Tanam Okmar 2014/15 B. Realisasi Tanam Bulan April dan Mei 2015 C. Evaluasi Serapan Anggaran Bansos D. Evaluasi Serapan Anggaran Kontraktual II. RANCANGAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani VISI KEMENTERIAN PERTANIAN 2015-2019 Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Mengukur KESEJAHTERAAN PETANI EKONOMI Pendapatan, NTP, NTUP NON EKONOMI Terhormat Diperhatikan Dilindungi dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N 1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, dan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, setiap

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT

Lebih terperinci