ENZIM ENZIM. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA 12/10/2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ENZIM ENZIM. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA 12/10/2015"

Transkripsi

1 ENZIM Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik 2

2 ENZIM Katalisator = meningkatkan laju reaksi menurunkan energi aktifasi Energi aktifasi = energi yang diperlukan untuk memulai reaksi Katalisator dalam sel mahluk hidup BIOKATALISATOR 3 KEHADIRAN ENZIM Lokasi aktivitas enzim: di dalam sel enzim intraseluler Katalase; ; mengkatalis perubahan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) menjadi oksigen (O 2 ) dan air (H 2 O) Trombokinase; ; mengkatalis Protrombin trombin di luar sel enzim ekstraseluler Amilase ; mengkatalis perubalahan amilum menjadi maltose di doudenum Glukosa-6-posfatase ; mengkatalis Glu + Pi Glukosa + Pi Glu-6-P + H + H 2 O 4 2

3 ENZIM SEBAGAI BIOKATALIS Kecepatan reaksi S P tergantung dari jumlah molekul S yang masuk transition state tiap satuan molekul Dua macam cara untuk menaikkan kecepatan reaksi: Menaikkan suhu suhu naik 0 C C kecepatan mjd 2 kali lipat Menambahkan katalisator menurunkan tenaga aktivasi KLASIFIKASI ENZIM Berdasarkan kesepakatan internasional (International Union of Biochemistry), enzim dikelompokkan dengan nomor:. Oksidoreduktase: berfungsi mengoksidasi / mereduksi substrat dengan memindahkan hidrogen atau elektron 2. Transferase: memindahkan gugus tertentu dari molekul donor ke molekul akseptor 3. Hidrolase: memutus ikatan kovalen dalam substrat dengan penambahan air 4. Liase: berfungsi dalam penambahan gugus ke ikatan rangkap atau sebaliknya 5. Isomerase: berfungsi dalam pemindahan gugus dalam molekul itu sendiri untuk menghasilkan isomernya 6. Ligase: berfungsi membentuk ikatan kovalen dengan hidrolisis ATP 3

4 STRUKTUR ENZIM ENZIM HOLOENZIM APOENZIM Bagian protein KOFAKTOR Bagian non protein Ion-ion Koenzim Gugus prostetis Na+,Cu 2 + Fe 2 +, Mg 2 +, Mn 2 +, Zn 2 + Senyawa organik & Senyawa metal organik (FAD+, NAD+, NADP+. Vitamin, KoenzimA) Gabungan antara salah satu koenzim dengan salah satu ion yang berikatan secara kuat dengan apoenzim 7 Kofaktor, koenzim & gugus prostetis 8 4

5 Koenzim Enzim dengan Koenzim sisi aktif 0 5

6 MEKANISME KERJA ENZIM Kerja enzim: Subtrat (S) + Enzim (E) Kompleks Enzim-Subtrat (ES) Produk (P) + Enzim (E) Sisi aktif + + Subtrat Enzim Kompleks Enzim-Subtrat Produk Enzim Sisi aktif = bagian dari enzim dimana interaksi (ikatan kimia) dengan subtrat terjadi ENZIM; Kerja enzim 2 6

7 Model kerja enzim Teori gembok dan kunci Teori (lock and key theory) ) oleh Emil Fischer Bentuk subtrat dan sisi aktif enzim sesuai sehingga ikatan keduanya terjadi dengan segera membentuk kompleks enzim substrat Teori kecocokan yang terinduksi (induced fit therory therory) ) oleh Daniel Koshland, 958 Sisi aktif enzim akan menyesuaikan dengan bentuk subtrat sebelum terbentuk kompleks enzim substrat substrat enzim subtrat Sisi aktif enzim Enzim-subtrat Enzim-subtrat 3 ENZIM; mekanisme kerja Setiap reaksi memerlukan energi aktifasi Jumlah energi aktifasi suatu reaksi berbeda tergantung pada: tanpa melibatkan enzim melibatkan enzim 4 7

8 ENZIM; mekanisme kerja Enzim: Menurunkan energi aktivasi suatu reaksi suatu reaksi tanpa merubah struktur enzim secara permanen 5 ENERGI BEBAS (ΔG) = energi yang dilepaskan selama reaksi (produk reaktan Reaksi eksergonik (eksoterm) = reaksi yang melepaskan energi. G Produk < G reaktan Reaksi bersifat spontan Reaksi endergonik (endooterm) = reaksi yang mermerlukan energi. G Produk > G reaktan Reaksi tidak bersifat spontan 6 8

9 Reaksi eksergonik & endergonik dalam biosistem dan ATP Reaksi endergonik mensuplai energi bagi pembentukan ATP Reaksi eksergonik dari hidrolisis ATP untuk mensuplai energi bagi reaksi di dalam sel 7 antara reaksi eksergonik (hidrolisis ATP dengan reaksi endergonik (sintesis Glutamin) Hubungan antara hidrolisis ATP) 8 9

10 ENZIM; sifat-sifat enzim Enzim adalah protein Enzim memiliki struktur yang tersusun oleh protein mengalami denaturasi seperti halnya protein jika di asam kuat atau basa kuat dan senyawa secara khusus (spesifik) Bekerja secara Artinya protein,, sehingga enzim dapat seperti halnya protein jika dipanasi, diberi larutan senyawa yang bersifat toksin Artinya satu enzim bekerja untuk satu subtrat Lipase ---subtrat lipida Amilase --- substrat: amilum Malat dehidrogenase substrat: malat 9 ENZIM; sifat-sifat enzim Bekerja bolak-balik balik (reversibel) Fruktosa--Posfat Fruktosa-- posfat aldose Dehidroksiaseton posfat + Gliseraldehid Diperlukan dalam jumlah kecil dalam melakukan Diperlukan dalam fungsinya Berfungsi sebagai katalis 20 0

11 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim Suhu Inhibitor ph Konsentrasi Subtrat Aktivator Konsentrasi Enzim 2 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim Suhu Aktifitas maksimum enzim suhu optimum Kenaikan suhu sesudah suhu optimum akan menurunkan aktivitas enzim inaktif enzim karena i (kerusakan struktur) denaturasi ( Setiap enzim memiliki suhu optimum tertentu Umumnya enzim pada tubuh manusia memiliki suhu optimum 36 0 C Pada Bateri termofilik suhu optimum ± 80 0 C 22

12 ph ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim Aktifitas maksimum enzim ph optimum ph lebih rendah atau lebih tinggi dari ph optimum dapat menurunkan aktivitas enzim Setiap enzim memiliki ph optimum khusus, tergantung: asal enzim Sifat enzim 23 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim Konsentrasi Subtrat Makin tinggi konsentrasi subtrat reaksi makin cepat Jika penambahan Jika konsentrasi enzim tetap penambahan konsentrasi subtrat tidak akan tetap, mempercepat reaksi. Kecepatan ini disebut kecepatan maksimum (Vmax) 24 2

13 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim Konsentrasi Enzim Makin tinggi konsentrasi enzim reaksi makin cepat Jika konsentrasi substrat tetap, penambahan konsentrasi enzim tidak akan mempercepat reaksi. Hal ini disebabkan substrat sudah jenuh dengan enzim 25 Feedback Inhibition Reaksi biokimia dalam sel tejadi secara bertahap dengan melibatkan sejumlah sel Sehingga perubahan substrat menjadi produk akhir menghasil kan sejumlah senyawa antara (Intermediate compound) Reaksi dikontrol melalui mekanisme penghambatan balik (feedback regulation feedback regulation) Peningkatan produk akhir akan menghambat aktivitas salah satu enzim dalam jalur reaksi tersebut, atau sebaliknya penurunan produk akhir akan menstimulus enzim tersebut beraktivitas 26 3

14 ENZIM; faktor yang mempengaruhi kerja enzim Inhibitor ; senyawa yang menghambat aktifitas enzim Penghambatan enzim oleh inhibitor Jenis Penghambatan irreversibel Penghambatan reversibel Kompetitif Unkompetitif Nonkompetitif Campuran 27 ENZIM; Penghambatan kerja enzim Penghambatan Irreversibel (irreversible Inhibition) Penghambatan aktivitas enzim yang bersifat permanen oleh inhibitor Penghambatan menyebakan enzim menjadi tidak aktif Inhibitor : umumnya bersifat toksis 28 4

15 ENZIM; Penghambatan kerja enzim Penghambatan kompetitif (competitive Inhibition) Inhibitor (I) dan Substrat (S) berkompetisi untuk menempati sisi aktif Jika inhibitor menempati sisi aktif enzim tidak aktif Namun penghambatan ini tidak menurunkan kecepatan pemecahan ES menjadi P dan E Penghambatan ini dapat dihilangkan dengan penambahan substrat 29 ENZIM; Penghambatan kerja enzim Penghambatan Unkompetitif (uncompetitive Inhibition) Inhibitor (I) berikatan pada sisi lain dan bukan sisi aktif Pengikatan tersebut mengganggu kecepatan pemecahan ES kompleks produk Penambahan substrat akan mempertinggi penghambatan 30 5

16 ENZIM; Penghambatan kerja enzim Penghambatan nonkompetitif (noncompetitive Inhibition) Mengikat sisi lain selain sisi aktif Dapat mengikat baik enzim- substrat kompleks maupun enzim bebas Mengikat ES kompleks mengganggu pembentukan produk Mengikat enzim bebas mengganggu pengikatan substrat ke enzim

17 Contoh Keracunan unggas Alkaloid swainsonine memblokir enzim mannosidase. Ketika sisi aktif mannosidase diblokir, enzim ini tidak bisa mengkatalisis pemecahan gula manosa Akibatnya terjadi penumpukan manosa di vakuola sel sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang). Vakuola yang menggelembung tersebut adalah lisosom, tempat reaksi enzimatik pemecahan terjadi Hewan yang terjangkit paralisis atau bisa meninggal Contoh inhibitor Skenario yang mirip terjadi pada bayi yang terserang penyakit manosidosis. Pada penyakit ini, enzim mannosidase berkurang karena tidak ada penyembuhan untuk penyakit ini. diturunkan dari orang tua karier probabilitasnya 25% bila kedua orang tuanya karier dikenal dengan nama Tay Sachs Disease, di sel saraf terisi penuh dengan lipid ganglioside karena tidak ada enzim pemecah susbtrate ini 7

18 Racun, pestisida, obat adalah inhibitor enzim Irreversible enzyme prevents an enzyme from catalyzing a crucial metabolic reaction organism may be poisoned Cyanide menghambat enzim untk produksi ATP pada saat respirasi Contoh: Sarin (gas saraf) yang dilepas oleh teroris di Stasiun Bawah Tanah Tokyo (995). Molekul ini berikatan secara kovalen dengan asam amino pada sisi aktif acetylcholinesterase (enzim untuk transmisi impuls saraf ) penghambatan ini menyebabkan paralisis / kematian Pesticides diklasifikasikan sebagai organofosfat interaksi pestisida dan asama amino pada sisi aktif enzim akan mengganggi sistem saraf reaksi tidak terjadi Contoh : Malathion & parathion toksik pada insekta menghambat enzim acetylcholinesterase CO berikatan dengan hemoglobin biasanya oksigen Racun, pestisida, obat adalah inhibitor enzim Antibiotik dan obat bekerja dengan menghambat enzim esensial untuk bakteri penyebab penyakit Penicillin menghambat enzim yang digunakan enzim untuk membentuk dinding sel bakteri Ibuprofen and aspirin menghambat enzim yang berfungsi sebagai pemacu rasa sakit obat kanker bekerja sebagai inhibitor enzim yang memacu pembelahan sel 8

19 Sulphate Drug sebagai Inhibitor kompetitif Domagk (939) Para-aminobenzoic acid (PABA) H 2 N- -COOH Bacteria butuh PABA untuk biosintesis asma folat Prekursor asam folat Asam tetrahidrofolik H 2 N- -SONH 2 Obat Sulfa strukturnya mirip PABA dan menghambat pertumbuhan bakteri Sulfanilamide Sulfa drug (anti-inflammation) HIV protease vs Aspartyl protease HIV Protease inhibitor is used in treating AIDS HIV protease (homodimer) subunit Asp subunit 2 Asp Symmetric dimer domain domain 2 Asp Asp Asymmetric monomer Aspartyl protease (monomer) 9

20 Enzyme Failures.One small part of the human metabolic map, showing the consequences of various specific enzyme failures. Phenylketonuria(PKU) Kekurangan atau tidak ada enzim penylalanine hydroxylase menyebabkan akumulasi phenylalanine (yang berasal dari protein). Konsentrasi phenylalanine tinggi dikonversi ke phenylpyruvic acid, substansi yang mengganggu perkembangan sistem saraf, berakibat pada kemunduran mental pada janin Bila level phenylpyruvic acid terdeteksi sejak dini (setelah kelahiran), bayi dapat diberi diet rendah fenilalanin dan akan berkembangan tanpa kemunduran mental.ar 20

21 KINETIKA ENZIM Kinetika enzim menunjukkan adanya kejenuhan (saturation) Michaelis-Menten Menten (93) membuat dasar teori ini Syarat berlakunya hukum Michaelis-MentenMenten Enzim dalam keadaan aktif ph dan suhu optimum Konsentrasi enzim tetap MICHAELIS-MENTEN MENTEN PLOT E + S ES E + P V [S] : kecepatan : konsentrasi substrat Vmax : kecepatan maksimum Km : konstanta Michaelis- Menten 2

22 KONSTANTA MICHAELIS-MENTENMENTEN Km: Konstanta Michelis-MentenMenten Konsentrasi substrat dimana V = ½ Vmax dan dinyatakan misalnya dalam mol/l Harga tetap pada kondisi yang sama Mengirakan afinitas (daya tempel) enzim terhadap substrat. Makin besar Km makin rendah afinitasnya, dan sebaliknya Tidak mengukur aktivitas enzim Dapat dipakai untuk menganalisis jenis inhibitor KINETIKA MICHAELIS-MENTENMENTEN V Vmax ½ Vmax Dengan aktivator Normal Dengan inhibitor [S] Km Km Km 2 22

23 KINETIKA MICHAELIS-MENTEN MENTEN (lanjt.) Vo = Initial Velocity ialah kecepatan mula-mula diartikan sebagai kecepatan reaksi enzimatis pada saat zero time Zero time : waktu saat dimulainya suatu reaksi enzimatis. Pada saat ini : [S] = [S] yang dipakai pada reaksi [P] = 0 (nol) Steady state : keadaan dimana jumlah substrat yang masuk = jumlah produk yang dihasilkan Jadi, kecepatan pembentukan ES = kecepatan pemecahannya [ES] tetap Et = enzim total (jumlah enzim bebas dan enzim terikat) sehingga E bebas = Et ES KINETIKA MICHAELIS-MENTEN MENTEN (lanjt.) E + S k ES (a) K - ES k 2 K -2 E + P (b). Kecepatan pembentukan ES = k ([Et] [ES]) [S] k : konstanta kecepatan reaksi (a) (c) 2. Kecepatan pemecahan ES = k - [ES] + k 2 [ES] 23

24 KINETIKA MICHAELIS-MENTEN MENTEN 3. Steady State (lanjt.) ES tetap kecepatan pembentukan ES = kecepatan pemecahan k ([Et] [ES]) [S] = k - [ES] + k 2 [ES] (d) 4. Pemisahan konstanta kecepatan -Sebelah kiri persamaan (d) dikalikan k [Et] [S] k [ES] [S] - Sebelah kanan disederhanakan (k - + k 2 ) [ES] KINETIKA MICHAELIS-MENTEN MENTEN (lanjt.) Jadi, k [Et] [S] k [ES] [S] = (k - + k 2 ) [ES] k [ES] [S] dipindahkan k [Et] [S] = k [ES] [S] + (k - + k 2 ) [ES] k [Et] [S] = (k [S] + k - + k 2 ) [ES] Jadi, ES = k [Et] [S] k [S] + k - + k 2 atau ES = [Et] [S] [S] + (k - + k 2 ) k (e) 24

25 KINETIKA MICHAELIS-MENTEN MENTEN 5. Kecepatan mula (Vo) (lanjt.) Menurut Michaelis-Menten Menten kecepatan mula ditentukan oleh kecepatan pemecahan [ES] pada reaksi (b) dimana konstanta kecepatan k 2 Vo = K 2 [ES] masukkan persamaan (e) untuk [ES] maka didapat Vo = K 2 [Et] [S] [S] + (k - + k 2 ) k (f) KINETIKA MICHAELIS-MENTEN MENTEN (lanjt.) Km : konstanta Michaelis-MentenMenten (k - + k 2 ) = k Vmax : kecepatan dimana semua enzim dalam bentuk ES = K 2 [Et] Masukkan persamaan (f) didapat V = Vmax [S] [S] + Km 25

26 KINETIKA MICHAELIS-MENTEN MENTEN (lanjt.) Sewaktu V = ½ Vmax Maka ½ Vmax = ½ = Vmax [S] [S] + Km [S] [S] + Km Jadi, [S] + Km = 2 [S] Km = [S] pada waktu Vo tepat ½ Vmax PLOT LINIER Lineweaver-Burk membuat plot linier dengan seperkecepatan vs seperkonsentrasi substrat, sehingga : V = Vmax [S] Km + [S] V = Km + [S] = Vmax [S] Km + [S] Vmax [S] Y = ax + b Km = V Vmax [S] + Vmax Sumbu X = Sumbu Y = [S] V 26

27 LINEWEAVER-BURK PLOT / V Slope = Km Vmax / Vmax = intercept on Y - / Km = intercept on X / [S] MACAM PLOT LINIER The three most common straight-line form: Lineweaver-Burk vs V vs [S] Km = V Vmax [S] + Vmax Eadie-Hofstee V V vs [S] V = -Km V [S] + Vmax [S] vs [S] [S] = Hanes-Woolf V V Km Vmax + [S] Vmax atau [S] = V Vmax [S] + Km Vmax 27

28 KEUNTUNGAN PLOT LINIER Vmax dan Km dapat ditentukan lebih teliti Tidak diperlukan penghitungan Dapat mengetahui adanya pengamatan yang jelek / tidak benar Dapat memberikan informasi lebih jelas tentang inhibitor enzim ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER INHIBITOR KOMPETITIF / V Dengan Inhibitor E + S + I Ki Ks ES Ki = Kp E + P [ E ] [ I ] [ EI ] EI / Vmax Tanpa Inhibitor Vmax tetap Km naik - / Km / [S] Km app = Km + [ I ] Ki 28

29 ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER (lanjt.) / Vmax / V INHIBITOR UNKOMPETITIF Dengan Inhibitor E + S Ks ES + I Ki Kp E + P - / Km Vmax i Tanpa Inhibitor = + / [S] Vmax [ I ] Ki Vmax turun Km turun Km app = ESI + Km [ I ] Ki ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER (lanjt.) INHIBITOR NONKOMPETITIF / V E + S + I Ks ES + I Kp E + P Dengan Inhibitor Ki EI + S Ks EIS Ki / Vmax Tanpa Inhibitor Vmax turun Km tetap - / Km / [S] Vmax i = + Vmax [ I ] Ki 29

30 PENGATURAN SINTESIS DAN AKTIVITAS ENZIM Sel mampu mengatur sintesis enzim Repression enzyme : Banyak dijumpai pada bakteri Terjadi pada biosintesis asam amino, purin dan pirimidin Hasil akhir menekan sintesis dalam rangkaian reaksi tersebut Substansi yang menekan produksi enzim disebut corepressor Induction enzyme : Sintesis enzim terjadi kalau ada substrat Substansi yang memulai induksi disebut inducer REPRESSION AND INDUCTION OF ENZYME Total Protein Relative Increase Jumlah Sel Total Protein Enzim yang terlibat dalam sintesis arginin Relative Increase Jumlah Sel Laktosa ditambahkan Arginin ditambahkan β-galaktosidase Time ENZYME REPRESSION Time ENZYME INDUCTION 30

31 PENGATURAN SINTESIS DAN AKTIVITAS ENZIM (lanjt.) Represi dan induksi enzim mempunyai efek pada proses transkripsi Baik inducer maupun corepressor mengikatkan diri pada protein spesifik repressor yang mempengaruhi sintesis mrna. Baik OPERON MODEL 3

32 ENZYME REPRESSION Misalnya dalam sintesis arginin Penambahan arginin akan menghentikan sintesis enzim pembentuk arginin Arginin bertindak sebagai corepressor Corepressor akan berikatan dengan protein repressor dalam sel Pengikatan menyebabkan konfigurasi protein repressor berubah mampu mengikatkan diri pada daerah operator pada DNA (daerah sintesis mrna dimulai) sintesis mrna tidak terjadi ENZYME REPRESSION (lanjt.) (a) Promoter Operator Gene Gene 2 Gene 3 RNA polymerase Transcription occurs Repressor (b) Promoter Operator Gene Gene 2 Gene 3 RNA polymerase Repressor Transcription blocked Corepressor 32

33 ENZYME INDUCTION Terjadi sintesis enzim kalau ada substrat (misalnya β galaktosidase) disintesis kalau ada laktosa dalam medium Substansi yang memulai induksi enzim disebut inducer Jika inducer ditambahkan menyebabkan enzim disintesis Sintesis enzim dengan jalan pembentukan mrna yang mengkode pembentukan enzim tersebut Protein repressor spesifik aktif dengan tidak adanya inducer memblokir dengan sempurna sintesis mrna Penambahan inducer menyebabkan inducer mengikatkan diri pada repressor repressor tidak aktif penghambatan sintesis mrna teratasi sintesis mrna berlangsung, jadi sintesis enzim juga berlangsung ENZYME INDUCTION (lanjt.) NEGATIVE CONTROL (a) Promoter Operator Gene Gene 2 Gene 3 RNA polymerase Repressor Transcription blocked (b) Promoter Operator Gene Gene 2 Gene 3 RNA polymerase Transcription occurs Inducer Repressor 33

34 ENZYME INDUCTION (lanjt.) POSITIVE CONTROL Promoter Operator Gene Gene 2 Gene 3 Transcription occurs RNA polymerase Action of cyclic AMP in promoting mrna synthesis CAP + camp ATP HUBUNGAN ENZIM METABOLISME Totalitas reaksi kimia secara enzimatis di dalam atau di luar sel dalam tubuh mahluk hidup Anabolisme; sintesis senyawa kompleks dari senyawa sederhana Katabolisme; degradasi senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana 68 34

35 METABOLISME ANABOLISME KATABOLISME TERIMA KASIH Materi Kuliah Biokimia. Jurusan Biologi FST Universitas Nusa Cendana

Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik

Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik E N Z I M Sukarti Moeljopawiro Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik ENZIM

Lebih terperinci

II. KARAKTERISTIK ENZIM

II. KARAKTERISTIK ENZIM II. KARAKTERISTIK ENZIM 2.1. Definisi Enzim Enzim merupakan katalisator suatu reaksi, artinya dapat mempercepat suatu reaksi tanpa terjadinya perubahan yang permanen dalam struktur enzim itu sendiri. Kata

Lebih terperinci

REAKSI KIMIA : ENZIM BAGIAN ENZIM 7 ENZIM MENGHASILKAN ENERGI (EKSERGONIK) MEMBUTUHKAN ENERGI (ENERGONIK) KEDUANYA MEMERLUKAN ENERGI PENGAKTIF

REAKSI KIMIA : ENZIM BAGIAN ENZIM 7 ENZIM MENGHASILKAN ENERGI (EKSERGONIK) MEMBUTUHKAN ENERGI (ENERGONIK) KEDUANYA MEMERLUKAN ENERGI PENGAKTIF 7 : - PROTEIN - KATALIASATOR BIOKIMIA REAKSI KIMIA : MENGHASILKAN ENERGI (EKSERGONIK) MEMBUTUHKAN ENERGI (ENERGONIK) KEDUANYA MEMERLUKAN ENERGI PENGAKTIF BAGIAN KATALISATOR : MEMPECEPAT REAKSI TANPA IKUT

Lebih terperinci

Enzim dan koenzim - 3

Enzim dan koenzim - 3 Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim - 2 Enzim dan koenzim - 3 Substansi

Lebih terperinci

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim - 2 Substansi yang terdapat didalam

Lebih terperinci

Definisi Umum Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator

Definisi Umum Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator ENZIM Definisi Umum Dlm system biologi reaksi kimia selalu memerlukan katalis. Tanpa katalis sangat lama shg diperlukan Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator protein yang berfungsi untuk mempercepat reaksi

Lebih terperinci

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa

Lebih terperinci

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu terikat pada satu atau lebih zat-zat yang bereaksi. Dengan demikian enzim menurunkan barier energi (jumlah energi aktivasi

Lebih terperinci

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 4-5. METABOLISME Ada 2 reaksi penting yang berlangsung dalam sel: Anabolisme reaksi kimia yang menggabungkan bahan

Lebih terperinci

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan Saluran Pencernaan Mulut (Kelenjar Ludah / Saliva) Lambung (Kelenjar Lambung) Pankreas (Saluran Pankreas) Usus (Kelenjar Usus) Nama enzim dan fungsinya

Lebih terperinci

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2017 METABOLISME Metabolisme adalah proses-proses

Lebih terperinci

ENZIM IKA PUSPITA DEWI

ENZIM IKA PUSPITA DEWI ENZIM IKA PUSPITA DEWI 1 2 Enzim Klasifikasi enzim Komponen dan struktur enzim Kerja enzim sebagai katalisator 3 Enzim Enzim merupakan Polimer biologis yang mengkatalisis reaksi kimia Protein yang dapat

Lebih terperinci

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme. Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses

Lebih terperinci

IV. ENZIM MIKROBA. Keterangan: E : Enzim, S: Substrat (reaktan), ES: ikatan sementara, P: Hasil reaksi

IV. ENZIM MIKROBA. Keterangan: E : Enzim, S: Substrat (reaktan), ES: ikatan sementara, P: Hasil reaksi IV. ENZIM MIKROBA Enzim adalah katalisator organik (biokatalisator) yang dihasilkan oleh sel. Enzim berfungsi seperti katalisator anorganik, yaitu untuk mempercepat reaksi kimia. Setelah reaksi berlangsung,

Lebih terperinci

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel

Lebih terperinci

Metabolisme : Enzim & Respirasi

Metabolisme : Enzim & Respirasi Metabolisme : Enzim & Respirasi SMA Regina Pacis Ms. Evy Anggraeny August 2014 1 Pengantar Metabolisme Yaitu modifikasi reaksi biokimia dalam sel makhluk hidup Aktivitas sel Metabolit Enzim/fermen Macamnya

Lebih terperinci

VI. KONSEP DASAR ENZIM DR. EDY MEIYANTO MSI APT

VI. KONSEP DASAR ENZIM DR. EDY MEIYANTO MSI APT VI. KONSEP DASAR ENZIM DR. EDY MEIYANTO MSI APT Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mahasiswa setelah mengikuti kuliah bagian ini mampu menyebut sifat dan jenis-jenis enzim serta menjelaskan konsep dasar

Lebih terperinci

ENZIM. Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

ENZIM. Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA ENZIM Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA ENZIM ENZIM ADALAH PROTEIN YG SANGAT KHUSUS YG MEMILIKI AKTIVITAS KATALITIK. SPESIFITAS ENZIM SANGAT TINGGI TERHADAP SUBSTRAT

Lebih terperinci

1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN

1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN Peranan enzim sebagai biokatalisator dalam berbagai bidang industri semakin penting. Enzim yang diproduksi secara komersial, telah banyak digunakan dalam bidang industri,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok Alokasi Waktu : SMA : BIOLOGI : XII IPA/1 (satu) : METABOLISME : 2 X 45 menit I. Kompetensi Inti KI 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu reaksi kimia, khususnya antara senyawa organik, yang dilakukan dalam laboratorium memrlukan suatu kondisi yang ditentukan oleh beberapa faktor, speerti suhu,

Lebih terperinci

ENZIM 1. Nomenklatur Enzim 2. Struktur Enzim

ENZIM 1. Nomenklatur Enzim 2. Struktur Enzim ENZIM Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau

Lebih terperinci

Enzim-enzim Yang Terlibat Dalam Bioteknologi ( Kuliah S2)

Enzim-enzim Yang Terlibat Dalam Bioteknologi ( Kuliah S2) Enzim-enzim Yang Terlibat Dalam Bioteknologi ( Kuliah S2) Enzim : merupakan suatu protein yang berperan sebagai katalis dalam reaksi yang terjadi di dalam makhluk hidup (Biokatalis) 1. Struktur Enzim Holoenzim:

Lebih terperinci

Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013 Energi & METABOLISME Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013 Sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas seluler, seperti pertumbuhan, gerak, transport molekul maupun ion

Lebih terperinci

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010 DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010 DIKTAT 2 METABOLISME Standar Kompetensi : Memahami pentingnya metabolisme pada makhluk hidup Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses

Lebih terperinci

Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya

Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya Terdapat berbagai macam jenis enzim yang berfungsi dalam organ tubuh seperti pencernaan, dan organ tubuh lainnya.

Lebih terperinci

PRINSIP ENERGI METABOLISME

PRINSIP ENERGI METABOLISME PRINSIP ENERGI METABOLISME TUJUAN PEMBELAJARAN MENGETAHUI PRINSIP REAKSI OKSIDASI PADA SIKLUS KREBS MENGETAHUI SUMBER RESIDU ASETIL MENGETAHUI LOKASI ENZIM PADA MITOKONDRIA MENGETAHUI KOMPONEN RANTAI PERNAPASAN

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

ENZIM I GEDE SUDIRGAYASA

ENZIM I GEDE SUDIRGAYASA ENZIM I GEDE SUDIRGAYASA PENDAHULUAN Kemungkinan sempat terlintas pertanyaan dalam pikiran kita bahwa bagaimana kita yang berawal dari zigot yang kita ketahui hanya berupa satu sel mampu tumbuh besar menjadi

Lebih terperinci

SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS ETI YERIZEL BAGIAN BIOKIMIA FK-UNAND

SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS ETI YERIZEL BAGIAN BIOKIMIA FK-UNAND SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS ETI YERIZEL BAGIAN BIOKIMIA FK-UNAND SIKLUS KREBS Pertama kali ditemukan oleh Krebs tahun 1937, sehingga disebut Daur Krebs Merupakan jalur metabolisme utama dari berbagai

Lebih terperinci

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan METABOLISME. Pertemuan 1. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan  METABOLISME. Pertemuan 1. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd SMA Negeri 1 Nunukan Selatan www.sman1nusa.com METABOLISME Pertemuan 1 Oleh SUPARMUJI, S.Pd moejie01@gmail.com TUJUAN BELAJAR Definisi Metabolisme Mendefinisikan arti Enzim Menjelaskan Cara Kerja Enzim

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

02/10/2011. Ujian Akhir Semester 2, 40 % Tugas I (PAPER), 10 % Tugas II (SEMINAR), 10 % KEHADIRAN MIN 80%

02/10/2011. Ujian Akhir Semester 2, 40 % Tugas I (PAPER), 10 % Tugas II (SEMINAR), 10 % KEHADIRAN MIN 80% Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman 2011 KONTRAK BELAJAR Ujian Tengah Semester 1, 40 % Ujian Akhir Semester 2, 40 % Tugas

Lebih terperinci

Peta Konsep. komponen enzim. Ko-enzim. Cara kerja enzim. Bekerja secara spesifik Sifat-sifat enzim. Glikolisis. Siklus krebs.

Peta Konsep. komponen enzim. Ko-enzim. Cara kerja enzim. Bekerja secara spesifik Sifat-sifat enzim. Glikolisis. Siklus krebs. Bab 2 Metabolisme Sel Bab 2 Metabolisme Sel Pengertian metabolisme Peta Konsep komponen enzim Gugus prostetik Ko-enzim Ion-ion organik Cara kerja enzim Teori gembok dan anak kunci Teori kecocokan yang

Lebih terperinci

Tugas Fisiologi Mikroba

Tugas Fisiologi Mikroba Tugas Fisiologi Mikroba Soal 1. Jelaskan definisi feedback inhibition beserta contohnya! 2. Jelaskan pengertian konserted feedback inhibition! 3. Jelaskan mekanisme pengendalian dengan cara represi katabolit

Lebih terperinci

MAKALAH BIOKIMIA TANAMAN ENZIM SECARA UMUM. Oleh : Kelompok 1 / Kelas D

MAKALAH BIOKIMIA TANAMAN ENZIM SECARA UMUM. Oleh : Kelompok 1 / Kelas D MAKALAH BIOKIMIA TANAMAN ENZIM SECARA UMUM Oleh : Kelompok 1 / Kelas D 1. Devi Anggraini S. (125040200111007) 2. Desi Aulia (125040200111009) 3. Choirun Nisa (125040200111015) 4. Dewi Mar atus S. (125040200111039)

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI ENZIMATIS

KINETIKA REAKSI ENZIMATIS LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA BIOPROSES KINETIKA REAKSI ENZIMATIS KHAIRUL ANAM P051090031/BTK BIOTEKNOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 KINETIKA REAKSI ENZIMATIS 1. Pendahuluan Amilase

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

06/01/2012 ENZIM ADALAH BIOKATALISATOR. Tiga sifat utama enzim : ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR SIFAT-SIFAT ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR

06/01/2012 ENZIM ADALAH BIOKATALISATOR. Tiga sifat utama enzim : ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR SIFAT-SIFAT ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR ENZIM SEAGAI IOKATALISATOR T U J U A N I N S T R U K S I O N A L K H U S U S : M A H A S I S W A M A M P U M E N J E L A S K A N P E R A N E N Z I M S E A G A I I O K A T A L I S A T O R ENZIM ADALAH IOKATALISATOR

Lebih terperinci

BIOKIMIA. Marisa Handajani

BIOKIMIA. Marisa Handajani BIOKIMIA Marisa Handajani Biokimia: perubahan-perubahan kimia yang dilakukan oleh organisme hidup Reaksi yang berlangsung: Ekstraseluler reaksi hidrolisis(reaksi pemutusan ikatan kimia dengan penambahan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 47 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : IPA Biologi Materi Pokok : Metabolisme Kelas/ Semester : XII /1 Pertemuan ke : 1 (satu) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar

Lebih terperinci

AKTIVITAS ENZIM AMILASE

AKTIVITAS ENZIM AMILASE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN II PERCOBAAN I AKTIVITAS ENZIM AMILASE OLEH : NAMA : ALFONSUS A. TOSARI NIM : H 411 06 056 KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN : BELINAYANTI, S.Si LABORATORIUM BOTANI JURUSAN

Lebih terperinci

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan METABOLISME. Pertemuan 2. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan  METABOLISME. Pertemuan 2. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd SMA Negeri 1 Nunukan Selatan www.sman1nusa.com METABOLISME Pertemuan 2 Oleh SUPARMUJI, S.Pd moejie01@gmail.com TUJUAN BELAJAR Mengetahui Sifat-Sifat Enzim Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Metabolisme ada 2: yg diperoleh dr lingkungannya membutuhkan energi = biosintesa

Metabolisme ada 2: yg diperoleh dr lingkungannya membutuhkan energi = biosintesa Metabolisme ada 2: 1. Anabolisme = proses pembentukan komponen sel dr nutrien sederhana yg diperoleh dr lingkungannya membutuhkan energi = biosintesa 2. Katabolisme = pemecahan bahan kimia (nutrien dr

Lebih terperinci

TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN:

TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN: TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Agar mhs dapat menghafal nama-nama enzim dan fungsinya dalam tubuh 2. Agar mhs dapat mempelajari mekanisme kerja berbagai enzim dan substratnya BIOKIMIA - BAHAN

Lebih terperinci

Biasanya diberi akhiran ase pada nama substrat atau reaksi yang dikatalisis Contoh:

Biasanya diberi akhiran ase pada nama substrat atau reaksi yang dikatalisis Contoh: Tata Nama Enzim Biasanya diberi akhiran ase pada nama substrat atau reaksi yang dikatalisis Contoh: Alkohol dehidrogenase: oksidasi alkohol Urease: hidrolisis urea DNA polimerase: polimerisasi nukleotida

Lebih terperinci

METABOLISME MIKROORGANISME

METABOLISME MIKROORGANISME METABOLISME MIKROORGANISME Mengapa mempelajari metabolisme? Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Tujuan mempelajari metabolisme mikroorganisme Memahami jalur biosintesis suatu metabolit (primer

Lebih terperinci

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. BAB IV METABOLISME Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi METABOLISME ANABOLISME Proses Pembentukan Contoh: Fotosintesis, Kemosintesis Sintesis

Lebih terperinci

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria 2.1.1 Definisi Bioenergetika Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan energi selama

Lebih terperinci

L/O/G/O. Penggolongan & Tata Nama Enzim. dr.syazili Mustofa Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas kedokteran Universitas Lampung

L/O/G/O. Penggolongan & Tata Nama Enzim. dr.syazili Mustofa Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas kedokteran Universitas Lampung L/O/G/O Penggolongan & Tata Nama Enzim dr.syazili Mustofa Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas kedokteran Universitas Lampung Emulsin Pemecah lemak dalam suatu emulsi? memecah ikatan glikosida

Lebih terperinci

BAB 9 PENGANTAR TENTANG ENZIM Oleh: SUHARA

BAB 9 PENGANTAR TENTANG ENZIM Oleh: SUHARA BAB 9 PENGANTAR TENTANG ENZIM Oleh: SUHARA Kata Kunci Enzim sebagai Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju Katalisator reaksi tanpa ikut bereaksi. Enzim bersifat khas (spesifik kerjanya) dan

Lebih terperinci

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Metabolisme Karbohidrat Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia LATAR BELAKANG Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat tergantung pada kemampuannya menghasilkan enzim amilase

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,

Lebih terperinci

Apa itu Biokimia? Definisi:

Apa itu Biokimia? Definisi: BIOKIMIA Definisi: Apa itu Biokimia? Webster s dictionary: Bios = Yunani, artinya hidup Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi dan menjadi ciri kehidupan. WebNet dictionary: Biokimia adalah kimia dari

Lebih terperinci

Biokimia Materi Enzim

Biokimia Materi Enzim Biokimia Materi Enzim NamaKelompok: 1. Devita Aprilia Wati (115040200111016) 2. Innez Candri Gilang P (115040201111044) 3. Tanti Virga Sartika (115040201111240) 4. Dewi Fatmosari (115040213111001) 5. Ahmad

Lebih terperinci

IDENTITAS MATA KULIAH

IDENTITAS MATA KULIAH IDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Mata KuIiah : Biokimia 2. Kode/SKS : BlO2011, KuIiah / Praktikum: 3 /1 3. Semester : III 4. Prasyarat : Kimia Organik (MSK21I) 5. Status Matakuliah : Wajib 6. Dosen : Prof.

Lebih terperinci

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan didefenisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan

Lebih terperinci

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU Laju reaksi sering dipengaruhi oleh adanya katalis Contoh : Hidrolisis sukrosa dalam air Suhu kamar lama (bisa beberapa bulan) Namun jika hidrolisis dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam sistem biologis makhluk hidup. Menurut deman (1989) enzim merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam sistem biologis makhluk hidup. Menurut deman (1989) enzim merupakan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Enzim Peroksidase Enzim adalah senyawa protein yang dapat mengkatalisis reaksi kimia dalam sistem biologis makhluk hidup. Menurut deman (1989) enzim merupakan komponen tambahan

Lebih terperinci

Mengkur Kecepatan Reaksi. enzimatik

Mengkur Kecepatan Reaksi. enzimatik Kinetika Enzim Kinetika Enzim Pengukuran jumlah enzim berdasarkan kecepatan reaksi yang dikatalisisnya Cara : dibandingkan dengan enzim murni yang diketahui kadarnya. Satuan : µg Berdasarkan jumlah substrat

Lebih terperinci

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas di kehidupannya. Bahan bakar energi tersebut salah satunya adalah makanan berupa karbohidrat,

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI Ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk mikroskopik Mikroorganisme atau jasad renik MIKROBIOLOGI Ukuran sangat kecil, hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop Spoilage

Lebih terperinci

BIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini

BIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini BIOENERGETIKA Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini 1 BIOENERGETIKA MEMPELAJARI DINAMIKA/ PERUBAHAN ENERGI PADA REAKSI BIOKIMIAWI (REAKSI KIMIA PADA ORGANISME) 2 PADA ILMU KIMIA TELAH DIKENAL ADANYA: 1.REAKSI

Lebih terperinci

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat menjelaskan aktivitas makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan lingkungan A. Sifat pertumbuhan

Lebih terperinci

Apa itu Biokimia? Definisi:

Apa itu Biokimia? Definisi: BIOKIMIA Tujuan Perkuliahan Mengenalkan dan memahamkan bahasa biokimia : Kosakata (istilah dan struktur kimia), tatabahasa (reaksi- reaksi kimia), struktur kalimat (jalur metabolisme) dan arti (keterkaitan

Lebih terperinci

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed Siklus Krebs dr. Ismawati, M.Biomed Berfungsi dalam katabolisme dan juga anabolisme amfibolik Katabolisme memproduksi molekul berenergi tinggi Anabolisme memproduksi intermedier untuk prekursor biosintesis

Lebih terperinci

Kecepatan Reaksi Hidrolisis Amilum Oleh Enzim Amilase

Kecepatan Reaksi Hidrolisis Amilum Oleh Enzim Amilase Kecepatan Reaksi Hidrolisis Amilum Oleh Enzim Amilase TUJUAN PRAKTIKUM Adapun tujuan praktikum kali ini antara lain sebagai berikut: 1. Menetapkan konstanta Michaelis-Menten 2. mempelajari pengaruh penanbahan

Lebih terperinci

7. JALUR PENTOSA FOSFAT DAN JALUR LAIN PADA METABOLISME HEXOSA

7. JALUR PENTOSA FOSFAT DAN JALUR LAIN PADA METABOLISME HEXOSA 7. JALUR PENTOSA FOSFAT DAN JALUR LAIN PADA METABOLISME HEXOSA PENGANTAR Jalur Pentosa Fosfat (Hexosa Monophosphat Shunt = HMS) merupakan suatu lintasan alternatif dari metabolisme glukose. Jalur ini tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur Trichoderma sp. Jamur tanah merupakan salah satu golongan yang penting dari golongangolongan populasi tanah yang tersebar secara luas. Bentuk-bentuk tertentu merupakan

Lebih terperinci

BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL

BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL Model yang akan diturunkan dan dibahas pada bab ini lebih menitikberatkan pada mekanisme korosi dari sudut pandang Teori Keadaan Peralihan bahwa logam terlebih dahulu berubah

Lebih terperinci

PERCOBAAN VII PENGARUH ph TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM : RR. DYAH RORO ARIWULAN NIM : H

PERCOBAAN VII PENGARUH ph TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM : RR. DYAH RORO ARIWULAN NIM : H LAPRAN PRAKTIKUM BIKIMIA PERCBAAN VII PENGARU p TERADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM NAMA : RR. DYA RR ARIWULAN NIM : 411 10 272 KELMPK : VI (EMPAT) ARI / TANGGAL : RABU/ 9 NVEMBER 2011 ASISTEN : MU. SYARIF AQA

Lebih terperinci

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A)

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A) BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A) PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Jalan Ir. H. Juanda No. 95

Lebih terperinci

Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2.

Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2. Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2. Respirasi anaerob 3. Faktor-faktor yg mempengaruhi laju respirari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dibandingkan dengan unggas-unggas lainnya seperti ayam. Fakultas Peternakan

PENDAHULUAN. dibandingkan dengan unggas-unggas lainnya seperti ayam. Fakultas Peternakan I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Itik Cihateup termasuk kedalam jenis unggas air yang memiliki sifat fisiologik terbiasa dengan air dan kemampuan thermoregulasi yang rendah dibandingkan dengan unggas-unggas

Lebih terperinci

Energi & METABOLISME. Oleh: Mochamad Nurcholis

Energi & METABOLISME. Oleh: Mochamad Nurcholis Energi & METABOLISME Oleh: Mochamad Nurcholis Sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas seluler, seperti pertumbuhan, gerak, transport molekul maupun ion melalui membran. Hukum Termodinamika I : Jumlah energi

Lebih terperinci

R DNA (3.1.1) k 1. DNA NTP k 3. k 2

R DNA (3.1.1) k 1. DNA NTP k 3. k 2 Bab 3 MODEL DAN ANALISA MATEMATIKA 3.1 Model Matematika Pada bab ini akan dimodelkan proses ekspresi gen dengan kontrol yang dilakukan oleh protein repressor. Kemudian kita analisis model yang diperoleh

Lebih terperinci

METABOLISME MIKROORGANISME

METABOLISME MIKROORGANISME METABOLISME MIKROORGANISME Metabolisme adalah sekumpulan proses kimia dan fisika yang terjadi di dalam tubuh suatu organisme atau makhluk hidup/sel yang dengan proses tersebut dibentuk protoplasma atau

Lebih terperinci

PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or

PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or PENGERTIAN BIOKIMIA BIOKIMIA : ilmu yang berhubungan dengan berbagai molekul di dalam sel atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi kimianya. BIOS

Lebih terperinci

Metabolisme Energi. Pertemuan ke-4 Mikrobiologi Dasar. Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD. Fakultas Pertanian Universitas Riau

Metabolisme Energi. Pertemuan ke-4 Mikrobiologi Dasar. Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD. Fakultas Pertanian Universitas Riau Metabolisme Energi Pertemuan ke-4 Mikrobiologi Dasar Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD. Fakultas Pertanian Universitas Riau Sumber Energi Mikroba Setiap makhluk hidup butuh energi untuk kelangsungan hidupnya

Lebih terperinci

VIII. GLIKOLISIS Dr. Edy Meiyanto, MSi., Apt.

VIII. GLIKOLISIS Dr. Edy Meiyanto, MSi., Apt. VIII. GLIKOLISIS Dr. Edy Meiyanto, MSi., Apt. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti kuliah bagian ini diharapkan mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan proses reaksi glikolisis Pendahuluan

Lebih terperinci

REGULASI EKSPRESI PROTEIN. Agustina Setiawati

REGULASI EKSPRESI PROTEIN. Agustina Setiawati REGULASI EKSPRESI PROTEIN Agustina Setiawati Pendahuluan DOGMA SENTRAL Pada proses apakah ekspresi suatu gen diatur? Pendahuluan Regulated genes Control cell growth and cell division. Expression is regulated

Lebih terperinci

METABOLISME ENERGI. Metabolisme : segala proses reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup

METABOLISME ENERGI. Metabolisme : segala proses reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup METABLISME EERGI Metabolisme : segala proses reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup Energi : kemampuan makhluk hidup untuk melakukan aktivitas Metabolisme energi dipelajari bioenergitika Disebut

Lebih terperinci

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan

Lebih terperinci

Koordinasi metabolisme mikrobial dan biokonversi

Koordinasi metabolisme mikrobial dan biokonversi Koordinasi metabolisme mikrobial dan biokonversi Nutrien masuk ke dalam tubuh sel melalui : 1. Difusi pasif Pemasukan nutrien melalui pergerakan molekuler secara acak dan tidak memerlukan energi (ATP).

Lebih terperinci

Prasetyastuti Department of Biochemistry Gadjah Mada University

Prasetyastuti Department of Biochemistry Gadjah Mada University Prasetyastuti Department of Biochemistry Gadjah Mada University Kepentingan Biomedis Bioenergetik = termodinamika Biokimia : mempelajari perubahan energi yang menyertai reaksi-reaksi Biokimia Dlm sistem

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri merupakan mikrobia uniseluler yang pada umumnya tidak mempunyai klorofil.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri merupakan mikrobia uniseluler yang pada umumnya tidak mempunyai klorofil. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bakteri Bakteri merupakan mikrobia uniseluler yang pada umumnya tidak mempunyai klorofil. Bakteri tersebar luas di alam, di dalam tanah, di dalam air, pada sumber air panas, dalam

Lebih terperinci

REGULASI SINTESIS PROTEIN

REGULASI SINTESIS PROTEIN REGULASI SINTESIS PROTEIN Berdasarkan ekspresi gen 1. Gen teregulasi/terkendali (regulated gene) ekspresi gen tergantung keadaan lingkungan Contoh: gen yang terlibat dalam metabolisme laktosa 2. Gen tidak

Lebih terperinci

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi RESPIRASI SELULAR Cara Sel Memanen Energi TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan cara sel memanen energi kimia melalui proses respirasi selular dan faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Effect of ammonium concentration on alcoholic fermentation kinetics by wine yeasts for high sugar content

Effect of ammonium concentration on alcoholic fermentation kinetics by wine yeasts for high sugar content NAMA : FATMALIKA FIKRIA H KELAS : THP-B NIM : 121710101049 Effect of ammonium concentration on alcoholic fermentation kinetics by wine yeasts for high sugar content 1. Jenis dan sifat Mikroba Dalam fermentasi

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

organel yang tersebar dalam sitosol organisme STRUKTUR DAN FUNGSI MITOKONDRIA Mitokondria Mitokondria merupakan organel yang tersebar dalam sitosol organisme eukariot. STRUKTUR MITOKONDRIA Ukuran : diameter 0.2 1.0 μm panjang 1-4 μm mitokondria dalam

Lebih terperinci

Karena glikolisis dan glukoneogenesis mempunyai jalur yang same tetapi arahnya berbeda, maka keduanya hams dikendalikan secara timbal balik.

Karena glikolisis dan glukoneogenesis mempunyai jalur yang same tetapi arahnya berbeda, maka keduanya hams dikendalikan secara timbal balik. 5. GLUKONEOGENESIS Glukoneogenesis merupakan mekanisme dan reaksi-reaksi yang merubah senyawa non karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Substrat utama glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Biokimia I Jumlah SKS : 3 SKS Deskipsi singkat : Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiwa untuk mampu menjelaskan pengertian dan wawasan biokimia, peran

Lebih terperinci

oksaloasetat katabolisme anabolisme asetil-koa aerobik

oksaloasetat katabolisme anabolisme asetil-koa aerobik Siklus Kreb s Sumber asetil-koa Pembentukan energi pada siklus Kreb s Fungsi amfibolik siklus Kreb s Siklus asam sitrat pada metabolisme karbohidrat, lipid dan protein Proses metabolisme karbohidrat dan

Lebih terperinci

Klasifikasi Enzim. pengurangan gugus untuk membentuk ikatan rangkap, ikatan C O,C C atau C N. penyusunan kembali gugus fungsional, isomerisasi

Klasifikasi Enzim. pengurangan gugus untuk membentuk ikatan rangkap, ikatan C O,C C atau C N. penyusunan kembali gugus fungsional, isomerisasi Klasifikasi Enzim Oxidoreductase mengkatalisis reaksi reduksi oksidasi Transferase memindah gugus fungsional Hydrolase Lyase Isomerases Ligase menyebabkan reaksi hidrolisis pengurangan gugus untuk membentuk

Lebih terperinci

METABOLISME SEL; Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015

METABOLISME SEL; Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015 Fotosintesis & Respirasi Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA Kupang, 2015 Materi Kuliah Biologi Dasar. Jurusan Biologi FST Universitas Nusa Cendana. 2015 Pengertian METABOLISME SEL; Fotosintesis

Lebih terperinci

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2 Kehidupan 7 karakteristik kehidupan Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi Aspek kimia dalam tubuh - 2 Aspek kimia dalam tubuh - 3 REPRODUKSI: Penting untuk kelangsungan hidup spesies.

Lebih terperinci

Bismillahirrohmaanirrohiim

Bismillahirrohmaanirrohiim Bismillahirrohmaanirrohiim Tiada kata yang lebih pantas diucapkan di awal tulisan ini, kecuali ungkapan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Pemberi kekuatan sejati, Penunjuk jalan yang telah menganugerahkan

Lebih terperinci