ANALISA RCM PADA MOTOR DIESEL PENGGERAK GENERATOR DAYA 320 kva SUMBER KELISTRIKAN DI HOTEL SAPADIA ROKAN HULU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA RCM PADA MOTOR DIESEL PENGGERAK GENERATOR DAYA 320 kva SUMBER KELISTRIKAN DI HOTEL SAPADIA ROKAN HULU"

Transkripsi

1 Analisa Rcm Pada Motor Diesel Penggerak Generator ANALISA RCM PADA MOTOR DIESEL PENGGERAK GENERATOR DAYA 320 kva SUMBER KELISTRIKAN DI HOTEL SAPADIA ROKAN HULU Legisnal Hakim ABSTRAK Saat suplai listrik dari PLN mati pada sebuah Hotel atau listrik PLN di sebuah kabupaten tidak mampu untuk mendistribusikan ke Hotel, maka Hotel tersebut wajib menyediakan pasokan listrik sendiri dengan memakai genset yang digerakan oleh Motor Diesel. Motor diesel adalah Motor Bakar dalam yang juga disebut Motor Penyalaan Kompresi ( Compression-Ignition engine ). Motor diesel sebagai penggerak generator yang di gunakan pada Hotel Sapadia Type Cummins NTA 855 A. Motor Diesel sangat rentan terhadap kegagalan fungsi, dimana penyebab kegagalan fungsi banyak disebabkan oleh kesalahan manusia, faktor umur, system perawatan, dan pengoperasian alat. Penyebab kegagalan tersebut juga karena kurangnya perencanaan dari pihak manajemen untuk membuat rencana strategi untuk program perawatan. Perlu diaplikasikan metode perawatan berbasis keandalan(rcm) dengan analisa kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut : Penentuan karakteristik mesin, Diagram Pemisahan Fungsional Sistem, Mengembangkan System Diagram Blok, Menetapkan Fungsi dan Kegagalan Fungsional, Membuat Daftar Fungsi dan Kegagalan Fungsional, Pelaksanaan/tuntunan pada Failure Modes, Effect and Criticality Analysis (FMECA), Pemilihan Strategi Manajemen Kegagalan atau tugas pemeliharaan,ringkasan Tugas Perawatan. Analisa ini dilakukan pada dasar-dasar system motor penggerak, yaitu Blok selinder, pelumasan dan governor.dengan metode ini maka pihak manajemen dapat mengambil kebijakan dan keputusan atas komponen kritis untuk dilakukan pesanan persiapan terhadap komponen-komponen yang kritis. Kata Kunci : RCM, Cummins NTA 855 A ABSTRACT When the supply of electricity in a hotel is off or at a local electricity grid is not able to distribute to the hotel, the hotel shall provide its own power supply using a generator driven by a Diesel Engine. Motor diesel is the motor that is also called Compression Ignition ("Compression - Ignition engine"). Diesel generator as a driver that is in use at Hotel Sapadia Type Cummins Diesel Engine NTA 855 A. are very susceptible to malfunction, which causes many malfunctions caused by human error, the age factor, system maintenance, and operation of the tool. The cause of the failure is also due to a lack of planning on the part of management to make strategic plans for program maintenance. It should be applied to the reliability based maintenance method (RCM) with qualitative analysis with the following steps: determination of the characteristics of the engine, Diagram Functional Separation System, Developing System Block Diagram, Setting Function and Functional Failure, Failure to Make List of Functions and Functional, Implementation/guidance on Failure Modes, Effects and Analysis (FMEA), Electoral Management Strategy Failure or maintenance task, task Summary Care. This analysis is done on the fundamentals of the motor system, the cylinder block, lubrication and governor. With this method, the management can take decisions on policy and critical components for orders made preparations to critical components. Keywords : RCM, Cummins NTA 855 A 1. PENDAHULUAN Motor Diesel merupakan Motor penggerak yang umum dipakai untuk menggerakkan generator sebagai sumber listrik, di dunia usaha/industri sangat bergantung sekali sebagai sumber penyuplai listrik atau cadangan/stand by bila listrik PLN mati. Pada daerah yang baru berkembang dan baru pemekaran dari kabupaten induk, listrik merupakan kebutuhan vital sekali terutama bagi industry jasa, pariwisata, dan masyarakat. Industry jasa dan pariwisata merupakan bentuk usaha yang bergerak melayani Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 165

2 kebutuhan konsumen dengan memberi rasa kenyamanan, sehingga investor yang menanam modalnya di daerah pemekaran atau baru berkembang maka perlu melakukan study kelayakan, listrik merupakan kebutuhan vital pada sebuah hotel bagi investor yang menanamkan modalnya, untuk itu perlu menambahkan asset berupa genset yang disesuaikan dengan kebutuhan hotel tersebut. Bila genset itu sebuah system tenaga maka pihak manajemen perlu melakukan perawatan terencana.banyak kesalahan berpikir dan bertindak dalam pemeliharaan pada system tenaga, sehingga terjadi kerusakan/kegagalan pada system sebelum waktunnya akibat human error, yang tidak melaksanakan prosedur perawatan yang telah dibuat dan tidak adanya planning perawatan pada sistem tenaga. Kegagalan lebih cepat dan lebih sering terjadi itu menyatakan tidak adanya perawatan berbasis keandalan.downtime terlalu lama mengakibatkan ketersediaan (availability) system rendah.analisa RCM perlu di lakukan untuk mengetahui mode kegagalan dan mendiskripsikan alur logika kegagalan, sehingga dapat diperioritas komponen kritis untuk medapatkan tindakan pemeliharaan (maintenance task). Metode Perawatan Berbasis Keandalan (RCM) Metode Reliability Centered Maintenance(RCM) adalah metode pemeliharaan yang menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk menjamin peralatan bekerja sesuai dengan fungsinya. Metode RCM meliputi identifikasi kegagalan fungsi yang kemudian akan dicari mode kerusakannya. Dengan adanya Mode kerusakan, penyebab kerusakan akan ditentukan sehingga dapat didapat dianalisa pengaruh kerusakan terhadap unjuk kerja peralatan. Karakteristik Reliability Centered Maintenance(RCM) Karakteristik RCM yaitu : 1. Tujuan utama dari metode RCM adalah untuk menjaga fungsi sistem peralatan, dan juga menjaga peralatan agar tetap bekerja. Mengetahui fungsi sistem berarti mengetahui keluaran yang menjadi tujuan sistem dan dengan demikian dapat direncanakan tindakan perawatan untuk menjaga keluaran sistem sesuai dengan performance yang dimiliki perawatan. 2. Mengidentifikasi mode kerusakan spesifik dalam bagian-bagian peralatan yang potensial menghasilkan kerusakan fungsi sistem. 3. Membuat prioritas perawatan dari mode kerusakan yang terjadi. Prioritas ini berdasarkan mode kerusakan yang memberikan kontribusi terbesar dalam sistem akan mendapat prioritas tertinggi. Sistematika prioritas berdasarkan Logic Tree Analysis. 4. Tindakan yang telah diberi prioritas diberi tindakan pencegahan yang dapat diterapkan. Proses Penyusunan Reliability Centered Maintenance. Di metode RCM yang paling penting adalah mengumpulkan informasi dan data untuk mengetahui dengan baik sistem yang akan dianalisa. Kegiatan dilakukan untuk mempermudah proses analisa sistem. Penerapan tahap-tahap metode RCM terdiri dari tujuh tahap yang sistematis yaitu : 1. Pemilihan sistem dan pengumpulan informasi. 2. Pendefinisian batas sistem. 3. Deskripsi sistem dan blok diagram fungsi. 4. Pendeskripsian fungsi sistem dan kegagalan fungsi. 5. Penyususnan Failure Mode Dan Effect Analysis(FMEA). 6. Penyusunan Logic Tree Analysis(LTA). 7. Pemilihan Tindakan/Maintenance Task Dari tujuh tahapan ini yang dipilih menjadi analisa kualitatif pada metide RCM ini adalah FMEA, LTA, dan Maintenance Task. METODE PENELITIAN Pemilihan Sistem dan Pengumpulan Informasi. Pengumpulan informasi dan data yang umumnya dibutuhkan dalam melakukan proses analisa RCM adalah diagram instrumentasi, skema sistem dan blok diagram yang menunjukan bagaimana sistem bekerja, buku manual tiap alat, dan data historis kerusakan, dan lain-lain. Informasi yang tidak tersedia dapat dilakukan pengumpulan data dengan melakukan pencatatan langsung dilapangan atau mewawancarai personel atau operator dan juga bagian lainnya yang bertanggung jawab pada fasilitas. Pendefinisian Batas Sistem Jumlah sistem dalam suatu fasilitas sangat banyak karena itu perlu dilakukan defenisi batas sistem.pendefinisian bertujuan untuk menghindari Page 166 JURNAL APTEK Vol. 6 No. 2 Juni 2014

3 Analisa Rcm Pada Motor Diesel Penggerak Generator tumpang tindih antara satu sistem dengan sistem lainnya. Dalam melakukan pendefinisian batas sistem harus: 1. Memiliki pengetahuan apa yang harus dimasukan dalam sistem dan mana yang tidak, sehingga fungsi penting yang potensial tidak terabaikan. 2. Mengetahui batas sistem dan temukan faktor atau parameter yang masuk kedalam sistem serta faktor keluaran sistem. Hal hal yang didokumentasikan dalam proses pendefinisian batas sistem yaitu berupa: 1. Batas sistem dengan pembuatan skema blok sistem. 2. Gambaran umum batasan sistem yang meliputi pendefinisian elemen elemen setiap sistem dan batas fisik primer sistem. 3. Gambaran detail batas sistem yang melibatkan masukan dan keluaran setiap sistem. Pendiskripsian Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi Sangat perlu diingat prinsip RCM adalah menjaga fungsi sistem.sebab itu perlu berpikir bahwa : 1. Pada tahap proses analisa, fokus pada kegagalan fungsi bukan kegagalan peralatan. 2. Kerusakan fungsi biasanya dinyatakan dalam sebuah pernyataan kegagalan fungsi. Pembuatan daftar fungsi sistem yang lengkap akan membantu dalam menentukan tindakan perawatan dan menjaga fungsi sistem tetap bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Penyusunan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) atau analisa RCM Tahap ini adalah tahap analisa penyebab terjadinya kegagalan fungsi pada bagian mesin yang diteliti. Kegagalan fungsi pada bagian mesin yang diteliti akan ditampilkan dalam bentuk matriks. Pembuatan matriks ini menggambarkan hubungan antara kegagalan fungsi (baris) dengan bagian bagian mesin yang diteliti (kolom) yang menjadi dasar pembuatan tabel FMEA. Melalui pembuatan tabel dapat diketahui mode kerusakan dan penyebab kerusakan bagian bagian mesin yang teliti. Dalam proses analisa FMEA sumber informasi yang dapat digunakan adalah antara lain: 1. Data historis peralatan, yang sebelumnya sudah didokumentasikan dalam 3 tahap RCM. Melalui data historis dapat memberikan informasi mode kerusakan yang sebenarnya yang terjadi pada komponen. Namun analisis mode kerusakan tidak terbatas hanya mode kerusakan yang pernah terjadi, namun kemungkinan semua mode kerusakan yang terjadi. 2. Pengalaman teknisi, engginer, dan ahli perawatan yang menangani mesin-mesin yang diteliti. 3. Original Equipment Manufacture(OEM) yang merupakan dokumen mengenai perancangan, operasi, dan perawatan peralatan yang bersangkutan. Tahap akhir dari proses FMEA adalah menentukan akibat dari mode kerusakan terhadap tiga tingkatan yaitu akibat kerusakan untuk lokal, untuk sistem, untuk fasilitas. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pemilihan system dan informasi /Karakteristik Pengoperasian System Penggerak Genset. Data teknik a. Spesifikasi generator set - Model : C 320 D5P - Rata rata daya bersih : 320 kva - Frequensi dan tegangan keluar : 50Hz & 415 Volts - Factor daya : 0,8 (lag) - Phases : 3 Phases b. Spesifikasi mesin - Make : Cummins - Model : NTA 855 G2-1 - Type dan jumlah selinder : In-line & 6 - Aspirasi udara masuk : Turbocharged- Aftercooled - Tenaga prima : 283 kwm - Putaran mesin : 1500 rpm - Volume selinder : 14 ltr (855C.I.D) - Bore and Stroke : 140mm x 152mm - Konsumsi bb dengan radiator & kipas : 51,1 ltr/jam - Konsumsi bb dengan radiator & kipas : 66,6 ltr/jam - Konsumsi minyak pelumas keadaan beban penuh : 0,12ltr/jam - Berat bersih total : 1620 kg - Panjang x lebar x tinggi (engine) : 1775 x 890 x 1475mm - Perbandingaan kompresi : 14 : 1 - Kecepatan piston : 7,6 m/s Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 167

4 - Jenis governor : electronic /A1 - Kapasitas pelumas : 38,6 liters - Kapasitas pendingin (mesin + radiator) 95 liters - Udara pembakaran masuk setiap beban 100% (+/- 5%) : 20,3m 3 /min - Aliran udara kipas ke radiator : 604 m 3 /min - Nilai kalori bahan bakar rendah : kj/kg atau 10200kcal/kg - Temperature gas buang : C Menetapkan Fungsi dan Kegagalan Fungsional Untuk menetapkan fungsi dibutuhkan kerja sama, pemikiran dan analisa untuk menetapkan model operasi, disini penggunaan karakteristik operasi sebagai dasar pengembangan sebuah aliran diagram blok fungsional untuk group fungsional pada sebuah mesin diesel penggerak generator type NTA 855 A pada Hotel Sapadia. Diagram blok fungsional ini pada mesin meliputi fungsi utama dan fungsi pendukung. Diagram blok fungsional digunakan untuk menetapkan fungsi yang dibutuhkan oleh mesin yang beroperasi didarat dan statis. Keluaran dari masing-masing blok fungsional yaitu menggambarkan fungsi sistem, yang harus dilengkapi dan digunakan untuk mengembangkan pernyataan fungsi spesifik, tiap-tiap pernyataan fungsi harus menjelaskan atau menggambarkan keterangan kerja kefungsian sistem, subsistem, komponen yang dikehendaki. Kefungsian suatu komponen adalah parameter pada kinerja dan unjuk kerja suatu sistem (jika dimungkinkan), masing masing pernyataan fungsi bertujuan mendata kegagalan fungsional yang meliputi kerugian kerugaian dari bagian fungsional sistem yang dapat dihitung dan diterima tanpa penyimpangan dari masing-masing parameter unjuk kerja Pelaksanaan/tuntunan pada Failure Modes, Effect and Analysis (FMEA) Dari proses RCM sebelumnya maka digunakan pendekatan analisis kritis dan pengaruh modemode kegagalan,melakukan proses pemilahan pengaruh kegagalan secara konsekuen, kemungkinan criteria kegagalan, dan matrik resiko kegagalan. Proses FMEA melaksanakan kinerja pada penyeleksian dari item peralatan menutut yang digambarkan system pada diagram pemisahan fungsional system Dasar mesin : blok selinder (linier selinder, seluruh bagian mesin yang terkena pelumasan dan saluran pendinginan) System bahan bakar (injector. Pompa injeksi, governor) System pelumasan camshaft (pompa pelumasan) Page 168 JURNAL APTEK Vol. 6 No. 2 Juni 2014

5 Analisa Rcm Pada Motor Diesel Penggerak Generator Analisa RCM Kategori Perawatan (1) : Kategori A Group Fungsional : Genset Tugas Type Tugas (2) No Item Resiko Sistem : Diesel Engine Item Komponen : Dasar Mesin Frekuensi langsung proyeksi Komponen : Selinder linier, meliputi system pelumasan dan saluran pendingin Putar mesin paling sedikit satu putaran terutama dengan stater, periksa jika katup indicator pada selinder ada kebocoran fluida Inspeksi visual pada selinder linier dengan sebuah baroscope Perencanaan perawatan pencegahan untuk sistem pelayanan minyak pelumas Analisa air pendingin CM 1.7 Pembersihan sistem air pendingin PM 1.7 AAET 1.1 Tinggi Sedang Melaksanaka n sebelum mesin startup Nomor Prosedur atau Kelas Referensi Daftar nomor prosedur tugas atau nomor instruksi operasi Komentar CM 1.3, 1.4 Tinggi Sedang 200 jam Melakukan inpeksi untuk mendeteksi korosi, erosi, retak dan penyumbatan PM 1.5 Tinggi Sedang 8000 jam Mengembangkan secara lengakap prosedur untuk tugas ini Sedang Sedang 1000 jam Sedang Sedang 8000 jam Penggunaan hasil perlu pada perlakuan air Rekondisi selinder linier Komponen Governor Periksa fungsional pada alat overspeed FF Periksa fungsional pada sistem penyetelan kecepatan, mesin dengan sistem jembatan pengontrol PM , FF 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 3.1, , , 4.2 Sedang Rendah 8000 jam Sedang Sedang 8000 jam Tinggi Sedang 4000 jam Daftar nomor prosedur tugas atau nomor instruksi operasi Melakukan perbaikan ulang pada lubang selinder dengan mengembalikan ke kondisi semula Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 169

6 Inpeksi dan pelumasan batang hubung governor PM Perubahan minyak pelumas governor Komponen Pelumas Test fungsional pada saat pompa stanby dan pengontrolan pompa 4.1, , PM , Sedang Rendah 4000 jam Rendah Rendah 4000 jam FF 5.2, 5.4 Rendah Rendah 1000 jam Analisa minyak pelumas yang akan dipertimbang kan Ini tugas pompa dalm kontek beroperasi berjalan sampai terjadi sebuah kegagalan, ketika dimulai standby. 1. Kategori A Bisa dikerjakan oleh teknisi/mekanik Kategori B Harus dikerjakan oleh penjual peralatan atau di bengkel pabrikasi Kategori C harus dikerjakan dalam sebuah fasilitas khusus 2. CM = condition monitoring (kondisi pengamatan) PM = Planned maintenance (perencanaan perawatan) FF = Failure Finding (penemuan kegagalan) AAET = Any applicable and effective task (bisa diterapkan manapun dan tugas efektif) OTC = One time change (satu waktu perubahan) Kategori Perawatan (1) : Kategori B Group Fungsional : Genset Sistem : Diesel Engine Item Komponen : Dasar Mesin Tugas Type Tugas (2) No Item Resiko Frekuensi Langsung proyeksi Komponen : Selinder linier, meliputi system pelumasan dan saluran pendingin Test tekanan hidrostatik selinder linier sebelum masing-masing selinder terpasang Test metalurgi pada selinder linier untuk memastikan unsur bahan dan sifat-sifat bahan FF 1.1 Tinggi Sedang OTC 1.1 Tinggi Sedang Melaksanakan sebelum terpasang Melaksanakan sebelum terpasang Nomor Prosedur atau Kelas Referensi Komentar Sesuai manual book Memastikan tidak ada retak ata rembesan didalam selinder linier Sesuai standar Page 170 JURNAL APTEK Vol. 6 No. 2 Juni 2014

7 Analisa Rcm Pada Motor Diesel Penggerak Generator KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Metode RCM pada genset NTA 855 A ada beberapa sistem yang dianalisa secara kualitatif yaitu Komponen dasar mesin, pendukung mesin (system pengaturan/governor dan pompa minyak pelumas. Komponen dasar mesin: selinder linier, system pelumasan dan saluran pendingin ini adalah komponen kritis yang perlu dapat perawatan terencana bila ini mengalami kegagalan fungsi maka performance mesin mengalami penurunan daya dan torsi. Komponen kritis lain adalah governor sebagai pengatur putaran mesin dan mengatur suplai bahanbakar pada pompa injeksi yang merupakan jantung motor Diesel perlu dilakukan pemeliharaan rutin. Pompa pelumas juga komponen kritis yang sangat besar fungsinya ketika mesin hidup yang juga harus dilakukan inpeksi secara kontinyu melalui indicator tekanan minyak pelumas. Saran Perlu dilakukan pengembangan RCM dengan metode kuantitatif, dan analisa dapat dikembangkan dengan melakukan analisa terhadap penentuan pemilikan terhadap cadangan alat, yaitu alat-alat kritis yang dapat menghambat penyuplaian listrik karena terjadi kegagalan pada komonen kritis. Perlu dilakukan penelitiam lanjut 5. Mohammad Tahril Azis, M. Salman Suprawhardana Dan Teguh Pudji Purwanto, November 2009, Penerapan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Berbasis Web Pada Sistem Pendingin Primer Di Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy,Seminar Nasional V, SDM pada penelitian ini dengan analisa kualitatif maupun kuantitatif. DAFTAR PUSTAKA 1. ABS Guidance Notes On Reliability- Centered Maintenance.2004 American Bureau of Shipping ABS Plaza Northchase Drive Houston, TX USA 2. A.R. Ismail, R. Ismail, R. Zulkifli, N. K. Makhtar, B. M. Deros, 2009, A Study on Implementation of Preventive Maintenance Programme at Malaysia Palm Oil Mill, European Journal of Scientific Research.ISSN X Vol.29 No.1 3. Difana Meilani, Insannul Kamil, dan Arie Satria, Oktober 2008, Analisis Reliability Centered Maintenance (RCM) Dan Reliability Centered Spares (RCS) Pada UnitRawmillPabrikIndarung IV PT. Semen Padang,Jurnal Optmasi Sistem Industri, Vol 8 No1, Teknik Industri Universitas Andalas (UNAND) 4. Irriene Indah Susanti, 2009, Penerapan Analisis Mode Kegagalan dan Dampak (FMEA) pada infrastruktur Bandar Udara, tesis,itb. Teknologi Nuklir, Yogyakarta, ISSN NASA,2008, Reliability Centered Maintenance for Facilities and Collateral Equipment. National Aeronautics And Space Administration, Washington DC, final September Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 171

8 Page 172 JURNAL APTEK Vol. 6 No. 2 Juni 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan Semua barang yang dibuat oleh manusia memiliki umur pakai dan pada akhirnya akan mengalami kerusakan. Umur pakai barang dapat diperpanjang dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dapat memiliki dampak yang positif dan negatif bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan di dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penelitian. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 43 BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 1.1 Analisa Sistem ATS Seperti yang sudah dikemukakan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kontributor terbanyak masalah ketersediaan jaringan adalah masalah

Lebih terperinci

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI.

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI. PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI Oleh : NURAHADIN ZAKI ROMADHON NPM. 0632010165 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

MODUL VIII STUDI KASUS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

MODUL VIII STUDI KASUS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) 1 MODUL VIII STUDI KASUS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) ABSTRAKSI Aktifitas produksi sering mengalami hambatan dikarenakan tidak berfungsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. 3.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Gita Eka Rahmadani

Oleh: Gita Eka Rahmadani ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: SEPTRIAN HILDA NUR HUDA (D )

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: SEPTRIAN HILDA NUR HUDA (D ) NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENENTUAN TINDAKAN PERAWATAN MESIN YANG OPTIMAL PADA MESIN/ALAT BERAT KRITIS DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT. DAYA KHARISMA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin dalam dunia industri memiliki definisi sebagai salah satu faktor produksi yang menentukan kelancaran suatu proses produksi. Kelancaran proses produksi menuntut

Lebih terperinci

Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01

Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01 Petunjuk Sitasi: Herianto, & Irlanda, E. A. (2017). Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C56-61). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah

Lebih terperinci

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA SISTEM PENUKAR PANAS SEKUNDER REAKTOR TRIGA MARK Yudhi Zulkani

PENERAPAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA SISTEM PENUKAR PANAS SEKUNDER REAKTOR TRIGA MARK Yudhi Zulkani PENERAPAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA SISTEM PENUKAR PANAS SEKUNDER REAKTOR TRIGA MARK 2000 TUGAS SARJANA Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II) SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II) (STUDI KASUS PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA) Disusun oleh : RIAN JANUARSYAH 2012.10.215.130

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktifitas merupakan salah satu tolak ukur sebuah perusahaan manufaktur dan jasa dalam menilai apakah kinerja perusahaan dapat dikatakan baik. Bagaimana perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemeliharaan Adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS. Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa

BAB V HASIL DAN ANALISIS. Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Pembahasan FTA (Fault Tree Analysis) Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa dinyalakan. Dari beberapa penyebab yaitu: Test cell power lost

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan menjelaskan latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE) ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE) SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik FAISAL RIZA.SURBAKTI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu

Lebih terperinci

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR 1. Pendahuluan Listrik seperti kita ketahui adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaannya oleh manusia, di mana listrik dihasilkan dari proses konversi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI Disusun Oleh : AGUS PRIHANTONO NPM : 0632010188 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia perindustrian semakin ketat. Semua perusahaan bidang apapun berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Banyak faktor yang

Lebih terperinci

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-130 Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... DAFTAR ISI COVER... I HALAMAN JUDUL... II LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... III LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... IV SURAT PERNYATAAN... V HALAMAN PERSEMBAHAN... VI HALAMAN MOTTO... VII KATA PENGANTAR... VIII

Lebih terperinci

PERANCANGAN IMPLEMENTASI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PT INDONEPTUNE NET MANUFACTURING

PERANCANGAN IMPLEMENTASI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PT INDONEPTUNE NET MANUFACTURING PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PERANCANGAN IMPLEMENTASI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PT INDONEPTUNE NET MANUFACTURING Didit Damur Rochman 1, Cindy

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT.

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT. ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT. RST TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan untuk mencapai suatu tujuan. Peralatan tersebut dapat berupa mesin yang bekerja sendiri

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA. Oleh:

TUGAS SARJANA. Oleh: PERENCANAAN PEMELIHARAAN PAPER MACHINE DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DI PT.PDM INDONESIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Usulan Kebijakan Perawatan Lokomotif Jenis CC201 Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Di PT. Kereta Api Indonesia DIPO Bandung *

Usulan Kebijakan Perawatan Lokomotif Jenis CC201 Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Di PT. Kereta Api Indonesia DIPO Bandung * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Usulan Kebijakan Perawatan Lokomotif Jenis CC201 Dengan Menggunakan Metode

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Pengambilan sampel pelumas yang sudah terpakai secara periodik akan menghasilkan laporan tentang pola kecepatan keausan dan pola kecepatan terjadinya kontaminasi. Jadi sangat

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta e-mail : ismanto_ujb@yahoo.com

Lebih terperinci

Desy Ambar Yunanta ( )

Desy Ambar Yunanta ( ) Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAWATAN MODUL RPC 2000 PADA (RADAR SSR) DENGAN MENGGUNAKAN LPPNPI AIRNAV INDONESIA DISTRIK YOGYAKARTA

ANALISIS PERAWATAN MODUL RPC 2000 PADA (RADAR SSR) DENGAN MENGGUNAKAN LPPNPI AIRNAV INDONESIA DISTRIK YOGYAKARTA Seminar SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi November Informasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedirgantaraan (SENATIK) Vol. II, 26 November 2016, ISSN: 2528-1666 MaS- 189 ANALISIS PERAWATAN MODUL RPC 2000

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

Abstrak. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keausan ring piston terhadap kinerja mesin diesel

Abstrak. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keausan ring piston terhadap kinerja mesin diesel PENGARUH KEAUSAN RING PISTON TERHADAP KINERJA MESIN DiditSumardiyanto, Syahrial Anwar FakultasTeknikJurusanTeknikMesin Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstrak Penelitianinidilakukanuntukmengetahuipengaruhkeausan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE)

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) Oleh: Mirza Imesya Nialda 6506.040.004 ABSTRAK Perusahaan ini sering

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang

Lebih terperinci

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR ISI ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI Oleh : PRIMA PANGLIPUR J NPM. 0532010014 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT X

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT X PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT X Tri Joko Wibowo 1*, Acep Nedi Sandriyana 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya Taman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Stephens (2004:3), yang. yang diharapkan dari kegiatan perawatan, yaitu :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Stephens (2004:3), yang. yang diharapkan dari kegiatan perawatan, yaitu : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi maintenance Maintenance (perawatan) menurut Wati (2009) adalah semua tindakan teknik dan administratif yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi mesin/peralatan tetap

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1

FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 ISSN 1979-2409 FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 Iwan Setiawan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK FMEA SEBAGAI

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

PERENCANAAN APLIKASI RCM DENGAN ANALISA KUALITATIF PADA STASIUN PENGOLAHAN BIJI SAWIT

PERENCANAAN APLIKASI RCM DENGAN ANALISA KUALITATIF PADA STASIUN PENGOLAHAN BIJI SAWIT PERENCANAAN APLIKASI RCM DENGAN ANALISA KUALITATIF PADA STASIUN PENGOLAHAN BIJI SAWIT Perencanaan Aplikasi RCM Pada Pengolahan Biji Sawit Legisnal Hakim 1, Fahrizal 2 Abstrak Dalam era persaingan global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri terus mengalami perkembangan, terutama di bidang manufaktur. Dalam industri, suatu desain menjadi hal yang penting karena persaingan semakin ketat,

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT No Guru Mata (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

ROI ADENAN H / FTI / TI

ROI ADENAN H / FTI / TI PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DI P.T VARIA USAHA BETON WARU-SIDOARJO SKRIPSI Oleh: ROI ADENAN H 0632010175 / FTI / TI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR LPG DENGAN MODIFIKASI SISTEM PEMBAKARAN DAN MENGGUNAKAN KONVERTER KIT SEDERHANA

UJI PERFORMANSI MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR LPG DENGAN MODIFIKASI SISTEM PEMBAKARAN DAN MENGGUNAKAN KONVERTER KIT SEDERHANA UJI PERFORMANSI MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR LPG DENGAN MODIFIKASI SISTEM PEMBAKARAN DAN MENGGUNAKAN KONVERTER KIT SEDERHANA Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Penilaian Risiko pada Mesin Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA

Penilaian Risiko pada Mesin Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA Penilaian Risiko pada Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA 1 Yuniar E. Priharanto, 1 M. Zaki Latif A., 1 Akhmad Nurfauzi, 2 Rahmad Surya HS. 1. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PREVENTIVE MAINTENANCE PADA KOMPONEN KRITIS MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PREVENTIVE MAINTENANCE PADA KOMPONEN KRITIS MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PREVENTIVE MAINTENANCE PADA KOMPONEN KRITIS MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE Wresni Anggraini 1* Risvaldi 2 1, 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam

Lebih terperinci

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 1, No. 1, April 1999 : 8-13 Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang berkaitan dengan judul project work yang disajikan yaitu : latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, serta

Lebih terperinci

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS Petunjuk Sitasi: Martasari, N. S., Alhilman, J., & Athari, N. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metodologi yang akan dilakukan dari awal penelitian sampai akhir dari penelitian tersebut. Metodologi digunakan untuk mengarahkan dan mempermudah proses

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014 Kg/Kapita BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan rencana strategis yang sedang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi

Lebih terperinci

Optimalisasi Sistem Perawatan Dan Perbaikan Terencana Mesin Produksi Berdasarkan Analisis Keandalan Pada Pltd Hatiwe Kecil Kota Ambon

Optimalisasi Sistem Perawatan Dan Perbaikan Terencana Mesin Produksi Berdasarkan Analisis Keandalan Pada Pltd Hatiwe Kecil Kota Ambon Optimalisasi Sistem Perawatan Dan Perbaikan Terencana Mesin Produksi Berdasarkan Analisis Keandalan Pada Pltd Hatiwe Kecil Kota Ambon Frederik Demmatacco 1*, Sudjito Soeparman 2, Rudy Soenoko 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Atrisita Diastari 1, Priyo Agus Setiawan 2, Aulia Nadia Rachmat 3 1

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 PERENCANAAN PERAWATAN MESIN PADA UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL DENGAN METODE RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DI PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA TITI KUNING MEDAN TUGAS

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Perencanaan Perawatan pada Mesin Extruder dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PTPN XI Rosela Baru Surabaya Ir. Endang P W, MMT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Dwi Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Beberapa jenis produk olahan yang dihasilkan PT. Dwi Indah adalah

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun berkembang dengan cukup baik. Terbukti dari banyaknya produsen otomotif mancanegara

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793 OPTIMASI KEBIJAKAN PERAWATAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ARGAM MURAYANA NPM

SKRIPSI. Oleh : ARGAM MURAYANA NPM PERENCANAAN MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN SATURATOR R-301 DI PT. PETROKIMIA GRESIK (PERSERO). Tbk SKRIPSI Oleh : ARGAM MURAYANA NPM 0732010104

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Mesin Diesel Mesin diesel dengan merk JIANGDONG R180N 4 langkah

Lebih terperinci

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET 4.1 Menjalankan Mesin Baru Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan GENSET baru ada beberapa tahapan, sebagai berikut: 1. Periksalah semua skrup dan baut;

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI 4.1 Trafo Step Up 150 kv PT. PLN Durikosambi Gardu Induk Durikosambi berjenis gardu induk Switchyard, yakni gardu induk yang

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE Darwin R.B Syaka 1*, Ragil Sukarno 1, Mohammad Waritsu 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT.Perkebunan Nusantara 3 (PTPN 3) berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit (CPO) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan

Lebih terperinci

PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN . ABSTRAK PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF.

Lebih terperinci

Engine Tune Up Engine Conventional

Engine Tune Up Engine Conventional Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Semua jenis industri khususnya industri manufaktur membutuhkan suatu kelancaran proses produksi dalam memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja

Lebih terperinci