LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor dan Impor Anggrek Indonesia, Tahun Tahun Ekspor Impor
|
|
- Suharto Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor dan Impor Anggrek Indonesia, Tahun Tahun Ekspor Impor Volume (kg) Nilai (US$) Volume (kg) Nilai (US$) Sumber: Direktorat Jendral Hortikultura (2011) 73
2 74 Lampiran 2. Komposisi Kimia dan Gambar Pupuk Daun Merek Dagang Growmore Total Nitrogen (N) : 32% - 2% Ammoniacal Nitrogen - 3% Nitrate Nitrogen - 27% Urea Nitrogen Available Phosephoric Acid (P 2 O 5 ) : 10% Soluble Potash (K 2 O) : 10% Trace Elements Calcium (Ca) Magnesium (Mg) Sulfur (S) Boron (B) Copper (Cu) Manganese (Mn) Molybdenum (Mo) Zinc (Zn) Iron (Fe) Sumber : Kemasan Pupuk Growmore
3 75 Lampiran 3. Penampilan Jenis Wortel (Daucus carota L.) yang Digunakan Wortel yang digunakan dalam percobaan adalah wortel impor Cina yang tidak disebutkan varietasnya. Bentuk fisik dari wortel ini dapat dilihat pada gambar. z
4 76 Lampiran 4. Penampilan Jenis Kelapa (Cocos nucifera L.) yang Digunakan Kelapa yang digunakan dalam percobaan ini yakni kelapa muda, berwarna hijau muda, dan daging buah berwarna putih tetapi masih lunak. Bagian yang diambil dari kelapa ini yakni airnya yang akan dibuat menjadi bahan organik dalam media.
5 77 Lampiran 5. Kandungan Nutrisi Wortel dan Air Kelapa Nutrisi Satuan Kandungan Nutrisi dalam 100 gram Air Kelapa Wortel Air mg Energi kcal Protein mg Total lipid (lemak) mg Karbohidrat mg Serat mg Gula mg Mineral Kalsium (Ca) mg Besi (Fe) mg Magnesium (Mg) mg Tembaga (Cu) mg Mangan (Mn) mg Selenium (Se) µg Fosfor (P) mg Potasium (K) mg Sodium (Na) mg Seng (Zn) mg Fluoride (F) µg Vitamin Vitamin C, total asam mg askorbat Tiamin mg Riboflavin mg Niacin mg Pantothenic acid mg Vitamin B-6 mg Folate, total µg 3 19 Folic acid µg 0 0 Folate, food µg 3 19 Folate, DFE mcg_dfe 3 19 Choline, total mg 1,1 8.8 Betaine mg Vitamin B-12 µg 0 0 Vitamin B-12, added µg 0 0 Vitamin A, RAE mcg_rae Retinol µg 0 0 Carotene, beta µg Carotene, alpha µg Cryptoxanthin, beta µg 0 0 Vitamin A, IU IU Lycopene µg 0 1 Lutein + zeaxanthin µg 0 256
6 78 Lampiran 5. Lanjutan. Kandungan Nutrisi Wortel dan Air Kelapa Nutrisi Satuan Kandungan Nutrisi dalam 100 gram Air Kelapa Wortel Vitamin Vitamin E mg (alpha-tocopherol) Vitamin E, added mg 0 0 Tocopherol, beta mg Tocopherol, gamma mg - 0 Tocopherol, delta mg - 0 Vitamin D (D2+D3) µg 0 0 Vitamin D IU 0 0 Vitamin K µg (phylloquinone) Lipid Asam lemak, total jenuh mg Asam lemak total tak jenuh mg 8 14 tunggal Asam lemak, total tak jenuh mg ganda Kolesterol 0 0 Asam amino Triptopan g Treonin g Isoleucin g Leucin g Lysin g Metionin g Cystine g Fenilalanin g Tirosin g Valin g Arginin g Histidin g Alanin g Asam Aspartat g Asam Glutamat g Glycin g Prolin g Serin g Lain-lain Alcohol, ethyl g 0 0 Caffeine mg 0 0 Theobromine mg 0 0 Sumber : USDA National Nutrient Database for Standart Reference, Release 24 (2011)
7 79 Lampiran 6. Alur Pembuatan Ekstrak Wortel Wortel dikupas kulitnya lalu dicuci hingga bersih Dipotong dadu dengan ukuran ± 2 x 2 cm Ditimbang sampai 250 gram Direbus dalam 500 ml air dengan suhu ± 80ºC selama 20 menit hingga volume air berkurang menjadi setengahnya (250 ml) Larutan ekstrak wortel disaring menggunakan melalui dua tahapan. Pertama, disaring menggunakan saringan. Kedua, disaring kembali menggunakan kertas saring Whatman No. 93, penyaringan ini dilakukan berulang sebanyak dua kali penyaringan. Larutan ekstrak wortel yang telah disaring disimpan dalam lemari pendingin Sumber : Gunawan (2010)
8 80 Lampiran 7. Alur Pembuatan Larutan Stok Air Kelapa Kelapa muda dicuci kulitnya dengan air mengalir kemudian disemprotkan alkohol 70% secara merata pada permukaan kulitnya Kulitnya dikupas lalu dipotong sedikit pada bagian ujungnya untuk mengeluarkan air kelapa Air kelapa disaring melalui dua tahapan. Pertama, disaring menggunakan saringan. Kedua, disaring kembali menggunakan kertas saring Whatman No. 93, penyaringan ini dilakukan berulang sebanyak dua kali penyaringan. Larutan stok air kelapa sudah dapat ditambahkan ke dalam media Sumber : Nur aini (2011)
9 81 Lampiran 8. Bagan Pembuatan Media Kultur Volume masing-masing perlakuan dibuat sebanyak 100 ml Pupuk daun Growmore ditimbang sebanyak 0.2 g untuk masing-masing media perlakuan kemudian dilarutkan dalam aquades menggunakan hot plate magnetic stirer. A B C D E F G H Penambahan gula sebanyak 3 g, ekstrak wortel dan air kelapa sesuai perlakuan, penambahan aquades hingga mencapai volume 100 ml, pengaturan ph, penambahan agar sebanyak 0.8 g tiap perlakuan, dan pemasakan hingga mendidih Setiap botol kultur diisi dengan media sebanyak 5 ml. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 botol kultur sehingga total keseluruhan ada 160 botol kultur
10 82 Lampiran 9. Denah Tata Letak Percobaan E G B A E F H C R 3 R 3 R 3 R 4 R 1 R 2 R 1 R 3 D A G F B C H E R 2 R 1 R 4 R 1 R 4 R 2 R 4 R 2 B D F A C H E G R 1 R 1 R 3 R 2 R 4 R 3 R 4 R 2 D H C F D G B A R 4 R 2 R 1 R 4 R 3 R 1 R 2 R 3 Keterangan : A = Media A (Ekstrak wortel 25 ml L -1 + Tanpa air kelapa) B = Media B (Ekstrak wortel 25 ml L -1 + Air kelapa 200 ml L -1 ) C = Media C (Ekstrak wortel 50 ml L -1 + Tanpa air kelapa) D = Media D (Ekstrak wortel 50 ml L -1 + Air kelapa 200 ml L -1 ) E = Media E (Ekstrak wortel 100 ml L -1 + Tanpa air kelapa) F = Media F (Ekstrak wortel 100 ml L -1 + Air kelapa 200 ml L -1 ) G = Media G (Ekstrak wortel 150 ml L -1 + Tanpa air kelapa) H = Media H (Ekstrak wortel 150 ml L -1 + Air kelapa 200 ml L -1 ) R 1 = Ulangan 1 R 2 = Ulangan 2 R 3 = Ulangan 3 R 4 = Ulangan 4
11 83 Lampiran 10. Data Suhu dan Kelembaban Ruang Kultur Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Suhu (ºC) RH (%) Suhu (ºC) RH (%) Suhu (ºC) RH (%) Keterangan : Suhu rata-rata : 22ºC Kelembaban rata-rata : 70.04%
12 84 Lampiran 11. Persentase Eksplan yang Terkontaminasi Jumlah Kontaminasi per Ulangan Jumlah Jumlah Persentase Perlakuan Kontaminasi Eksplan (%) U 1 U 2 U 3 U 4 per Perlakuan Awal A B C D E F G H Total = 0 Total = 160 Persentase rata-rata = 0%
13 85 Lampiran 12. Persentase Eksplan Berakar Jumlah Eksplan Berakar per Ulangan Jumlah Jumlah Persentase Perlakuan Eksplan Berakar Eksplan (%) U 1 U 2 U 3 U 4 per Perlakuan Awal A B C D E F G H Total = 153 Total = 160 Persentase rata-rata = 95.62%
14 86 Lampiran 13. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Jumlah Tunas yang Tumbuh per Eksplan 4 MSI Rata-rata jumlah tunas yang tumbuh sebelum transformasi (buah) Rata-ratajumlah tunas yang tumbuh sesudah transformasi ( (buah) Perlakuan Ulangan Ratarata Ulangan Rata Total Total rata A B C D E F G H Contoh Perhitungan X 2 FK = t r 2 2 JK total = X 1... X n FK A1... An JK perlakuan = FK r JK galat = JK total JK perlakuan JK KT perlakuan = (perlakuan) db KT galat 2 JK = (galat) db 2 Keterangan : FK : Faktor koreksi JK : Jumlah kuadrat X : Data A : Jumlah data per-perlakuan t : Perlakuan r : Ulangan KT : Kuadrat tengah db : Derajat bebas F = KT. perlakuan KT. galat FK (23.79) 2 = 8 4 = JK total = = = 0.74 JK perlakuan = = = 0.03
15 87 JK galat = = 0.71 KT perlakuan = = KT galat = = F = = 0.14 Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan tn Galat Total tn : tidak berbeda nyata Uji Duncan LSR Sx = = SSR x Sx KTgalat r Sx = 4 = P SSR LSR Perlakuan Rata-rata Selisih Notasi A a E a B , a C a G a D a F a H a
16 88 Lampiran 13. Lanjutan. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Jumlah Tunas yang Tumbuh per Eksplan 8 MSI Rata-rata jumlah tunas yang tumbuh sebelum transformasi (buah) Rata-rata jumlah tunas yang tumbuh sesudah transformasi ( (buah) Perlakuan Ulangan Ratarata Ulangan Rata Total Total rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b c A 0.84 a E 0.89 a H 0.89 a B ab C ab G abc D bc F 1.26 c
17 89 Lampiran 13. Lanjutan. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Jumlah Tunas yang Tumbuh per Eksplan 12 MSI Perlakuan Rata-rata jumlah tunas yang tumbuh (buah) Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b c d A 0.45 a E 0.45 a H 0.55 a G ab B ab C bc F cd D 1.45 d
18 90 Lampiran 14. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Jumlah Daun yang Tumbuh per Eksplan 4 MSI Perlakuan Rata-rata jumlah daun yang tumbuh (helai) Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan tn Galat Total tn : tidak berbeda nyata Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi A 0.90 a B 1.25 a C 1.25 a D 1.25 a H 1.40 a E 1.45 a F 1.55 a G 1.65 a
19 91 Lampiran 14. Lanjutan. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Jumlah Daun yang Tumbuh per Eksplan 8 MSI Perlakuan Rata-rata jumlah daun yang tumbuh (helai) Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b c H 2.30 a A 2.40 a B ab E ab G ab C ab D bc F 3.80 c
20 92 Lampiran 14. Lanjutan. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Jumlah Daun yang Tumbuh per Eksplan 12 MSI Perlakuan Rata-rata jumlah daun yang tumbuh (helai) Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b H 3.25 a B 3.70 a A 3.70 a E 3.95 a G ab C ab D 5.25 b F 5.30 b
21 93 Lampiran 15. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Luas Daun Terbesar per Eksplan Rata-rata luas daun terbesar (cm 2 ) Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b c d H 0.22 a G ab B 0.38 b D bc F bcd E bcd A cd C 0.56 d
22 94 Lampiran 16. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Jumlah Akar per Eksplan Rata-rata jumlah akar (buah) Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b H 1.25 a E 1.38 a A 1.63 a B 1.63 a G 1.75 a C 2.00 a F 2.50 a D 3.88 b
23 95 Lampiran 17. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Panjang Akar per Eksplan Rata-rata panjang akar (cm) Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b H 0.49 a F ab B ab G ab A ab D ab C 0.95 b E 1.10 b
24 96 Lampiran 18. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Pertambahan Tinggi Planlet Rata-rata pertambahan tinggi (cm) Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan tn Galat Total tn : tidak berbeda nyata Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi H 0.25 a C 0.38 a B 0.40 a D 0.43 a G 0.43 a F 0.44 a A 0.45 a E 0.56 a
25 97 Lampiran 19. Data dan Hasil Analisis Statistik Pengaruh Kombinasi Ekstrak Wortel dan Air Kelapa terhadap Rata-rata Bobot Segar Eksplan Rata-rata bobot segar (g) Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A B C D E F G H Hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS : ANOVA Sidik ragam DB JK KT Fh F 5% F 1% Perlakuan ** Galat Total ** : berbeda nyata pada taraf 1% Hasil Uji Duncan pada taraf 5% Perlakuan Rata-rata Notasi a b c H 0.03 a G ab B ab A bc E bc C bc F bc D 0.10 c
26 98 Lampiran 20. Dokumentasi Eksplan pada 12 MSI (Pengamatan Destruksi) Media A Media B Media C Media D Media E Media F Media G Media H
BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian dilakukan
Lebih terperinci2. Spesifikasi MRS Broth (merk Merck )
Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Penelitian 1. Spesifikasi Susu UHT Full Cream Ultra Milk Ultra Jaya Takaran saji 1 kotak (200 ml) Jumlah sajian per kemasan: 1 Komponen Satuan Jumlah (per 200 ml) Lemak total
Lebih terperinciLAMPIRAN A: DATA PERSENTASE KULTUR HIDUP (%)
LAMPIRAN A: DATA PERSENTASE KULTUR HIDUP (%) Keterangan 1 = Kalus Hidup - = Kalus terkontaminasi 0 = Kalus tidak tumbuh A0B0 1 1 1 1 1-5 A0B1 1 0 0 0 0 0 1 A0B2 1 1 1 1 1 1 6 A0B3 1 1 1 1 1 1 6 A1B0 1
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH
LAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH A. Mulyorejo Mulyorejo terletak di Surabaya bagian timur dengan kondisi peternakan dekat dengan sungai, dekat dengan jalan raya, dan dekat dengan
Lebih terperinciUJI F Tabel transformasi arcsin data kelangsungan hidup larva ikan nilem. Perlakuan Ulangan Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =
LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Analisis Data Menggunakan Uji F dan Uji Lanjut Duncan untuk efektifitas nauplii Artemia yang diperkaya dengan susu bubuk afkir sebagai pakan terhadap kelangsungan hidup larva Nilem.
Lebih terperinciMulai. Studi pustaka. Penyusunan usulan penelitian. Persiapan alat dan pengamatan terhadap pertumbuhan buah jambu air. Percobaan pendahuluan
23 Lampiran 1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi pustaka Penyusunan usulan penelitian Persiapan alat dan pengamatan terhadap pertumbuhan buah jambu air Percobaan pendahuluan Buah jambu air berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan Maret
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout penelitian. Vermikompos + ZA ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 1. Nutrisi anorganik komersial ul 2
Lampiran 1. Layout penelitian LAMPIRAN-LAMPIRAN Nutrisi anorganik komersial ul 1 Nutrisi anorganik komersial ul Nutrisi anorganik komersial ul Vermikompos + ZA ul 1 Vermikompos + ZA ul Vermikompos + ZA
Lebih terperinciLAMPIRAN D1 E1 C5 B2 D3 B3 D6 E6 C10 B7 D8 B8 E4 A3 E2 B5 E3 B4 E9 A8 E7 B10 E8 B9 D5 F2 E5 A4 F4 C3 D10 F7 E10 A9 F9 C8
LAMPIRAN Lampiran I. Layout Penelitian D1 E1 C5 B2 D3 B3 D6 E6 C10 B7 D8 B8 E4 A3 E2 B5 E3 B4 E9 A8 E7 B10 E8 B9 D5 F2 E5 A4 F4 C3 D10 F7 E10 A9 F9 C8 F3 A1 F5 B1 D4 F1 F8 A6 F10 B6 D9 F6 C1 D2 C4 A2 A5
Lebih terperinciIII BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan
20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan
Lebih terperinciLampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu
LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Cisplatin Dosis cisplatin untuk tikus = 7 mg/kg Dosis absolut pada tikus (BB ± 200 g)= 0.2 x 7 = 1.4 mg Dosis mencit (BB ± 20 g) = 1.4 x 0.14 (faktor konversi dari tikus ke
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Sampel
Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk
31 LAMIRAN Lampiran 1 Kandungan dan Dosis upuk Jenis upuk Kandungan Dosis upuk daun Mn, Fe, Cu, Mo, Zn, B 3 g/10 liter/20 pohon NK N (15%), (15%), K (15%) 200 g/pohon upuk organik 500 g/pohon Lampiran
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran A. Komposisi Media MS (Murashige & Skoog) 1962 Bahan Kimia Konsentrasi Dalam Media (mg/l) Makro Nutrien NH 4 NO 3 1650,000 KNO 3 1900,000 CaCl 2. H 2 O 440,000 MgSO 4. 7H 2 O 370,000
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia dan Fisik Latosol Darmaga Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga yang digunakan dalam percobaan ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Sifat Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi fosfor dalam media kultur
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas
24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciLampiran A : Komposisi Media MS
Lampiran A : Komposisi Media MS Komposisi Media MS (Murashige & Skoog, 1962) Bahan Kimia Konsentrasi dalam mesia (mg/l) Makro Nutrient NH 4 NO 3 1650,000 KNO 3 1900,000 CaCl 2.H 2 O 440,000 MgSO 4.7H 2
Lebih terperinciKontaminasi No Perlakuan U1 U2 U3 U4 U5 U6 Total 1 B B B B B
40 Lampiran A. Data Pengamatan MINGGU KE-1 Kontaminasi 1 B0 0 0 0 0 0 0 0 2 B1 0 0 0 0 0 0 0 3 B2 0 0 1 1 1 0 3 4 B3 0 0 1 1 0 0 2 5 B4 1 0 0 0 1 1 3 Panjang akar 1 B0 0 0.9 0 0.2 0 0 1.1 2 B1 0.1 0.2
Lebih terperinci2. Spesifikasi MRS broth (merk Pronadisa Cat )
Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Penelitian 1. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.
Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)
Lebih terperinciLOGO VITAMIN DAN MINERAL
LOGO VITAMIN DAN MINERAL Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc Vitamin - Zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil - Pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh - Zat pengatur pertumbuhan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Februari hingga Mei 2015. 3.2 Bahan dan
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%
Lebih terperinciKeterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven
42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan
Lebih terperinciLampiran1. Dosis. Konsentrasi Hara Makro dan Mikro dalam Larutan Pupuk Siap Pakai untuk Produksi Sayuran Daun
Lampiran1. Dosis Konsentrasi Hara Makro dan Mikro dalam Larutan Pupuk Siap Pakai untuk Produksi Sayuran Daun Unsur Hara Konsentrasi (ppm) Hara makro : N-NO3-, nitrat 214 N-NH4+,N-amonium 36 P, fosfor 62
Lebih terperinciLampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.
Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Komposisi Media MS (Murashige & Skoog) 1962 Bahan Kimia Konsentrasi Dalam Media (mg/l) Makro Nutrien NH 4 NO 3 1650,000 KNO 3 1900,000 CaCl 2. H 2 O 440,000 MgSO 4. 7H 2 O 370,000
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN 1. Spesifikasi kulit durian bagian dalam Kadar air : 82,02% (dengan metode thermogravimetri) Kadar pektin : 8,59% wb Spesifikasi kulit tersebut diperoleh durian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui percobaan rumah kaca. Tanah gambut berasal dari Desa Arang-Arang, Kecamatan Kumpeh, Jambi, diambil pada bulan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2010 sampai dengan Juni 2010.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki tingkat keanekaragaman anggrek yang sangat tinggi dan diperkirakan ada sekitar 6 000 jenis
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III
Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan 1.1. Data Persentase Perkecambahan (%) A0 B0 C0 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 C1 66.67 66.67 100.00 233.34 77.78 B1 C0 100.00 100.00 100.00 300.00
Lebih terperinciMulai. Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C
20 LAMPIRAN 20 21 Lampiran 1.Diagram alir penelitian. Tahap Pembuatan Larutan Mulai Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C Sampel dimasukkan dalam aquades bersuhu 60 C, kemudian
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro
Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai Varietas Anjasmoro Nama varietas : Anjasmoro Kategori : Varietas ungggul nasional (released variety) SK : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober tahun 2001 Tahun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Anggrek, Kebun Raya Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2010 hingga Juni 2011. Bahan dan Alat
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN
LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN A. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciPUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur UNSUR
Lebih terperinciTELUR ASIN PENDAHULUAN
TELUR ASIN PENDAHULUAN Telur asin,merupakan telur itik olahan yang berkalsium tinggi. Selain itu juga mengandung hampir semua unsur gizi dan mineral. Oleh karena itu, telur asin baik dikonsumsi oleh bayi
Lebih terperinciPUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 di Laboraturium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3
Lampiran 1. Lay out Penelitian LAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3 Keterangan : P1 : 100% N-Urea P2 : 75% N-Urea + 25% N-Pupuk Granul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat yaitu selain dapat dimanfaatkan sebagai sayur, lalapan, salad
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong, Tangerang. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Agustus 2013 sampai Oktober
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae, yang sangat banyak menarik perhatian konsumen. Selain mempunyai nilai estetika yang
Lebih terperinciLampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)
Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Unsur Hara Lambang Bentuk tersedia Diperoleh dari udara dan air Hidrogen H H 2 O 5 Karbon C CO 2 45 Oksigen O O 2
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui
Lebih terperinciKaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C
90 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 0 0 C Penggilingan
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.
Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian V1P2 V3P2 V2P1 V2P3 V1P3 V2P4 V3P3 V3P1 V3P4 Ulangan I U V1P4 V2P2 b V1P1 a V1P2 V3P1 V2P3 V3P4 V2P1 V1P1 V2P2 V3P3 V3P2 Ulangan II V1P3 V2P4 V1P4 V2P1 V3P3 V1P4 V3P1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor perlakuan, yaitu penambahan sukrosa dalam media
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)
LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam
Lebih terperinciParameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu
LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.
6 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi 1.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar varietas cilembu, ubi jalar varietas sukuh,
Lebih terperinciM 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1
44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Analisis Tanah
LAMPIRAN 62 63 Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah Jenis Analisa Satuan Hasil Kriteria ph H 2 O (1:2,5) - 6,2 Agak masam ph KCl (1:2,5) - 5,1 - C-Organik % 1,25 Rendah N-Total % 0,14 Rendah C/N - 12 Sedang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Susu Kedelai Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi dan Kandungan Nutrien Fodder Jagung
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Produksi dan Kandungan Nutrien Fodder Jagung Hidroponik dengan Media Perendaman dan Penggunaan Dosis Pupuk yang Berbeda sebagai Pakan Alternatif Ruminansia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Selada Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk), khususnya dalam hal bentuk daunnya. Tanaman selada cepat menghasilkan akar tunggang diikuti
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji karet, dan bahan pembantu berupa metanol, HCl dan NaOH teknis. Selain bahan-bahan di atas,
Lebih terperinciV1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)
Lampiran 1. Bagan Percobaan U V4(IV) V5 (II) V1 (II) V3(III) V2 (II) V3 (I) V3 (II) V4 (I) V1(IV) V2(III) V5(III) V0 (II) V0 (I) V4 (II) V0(IV) V2(IV) V5 (I) V1(III) V4(III) V5(IV) V3(IV) V0(III) V2 (I)
Lebih terperinciLampiran 1. Data Pengamatan Jumlah Muncul Tunas (Tunas) PERLAKUAN ULANGAN
Lampiran 1. Data Pengamatan Jumlah Muncul Tunas (Tunas) G1A1 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 5,0 1,0 G1A2 0 1,0 0 1,0 0 2,0 0,4 G1A3 1,0 0 1,0 0 0 2,0 0,4 G1A4 1,0 0 1,0 1,0 1,0 4,0 0,8 G1A5 1,0 1,0 0 1,0 1,0 4,0
Lebih terperinciUlangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV
Lampiran 1. Bagan Penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV A0B2 A3B1 A2B0 A1B0 A0B3 A3B0 A2B1 A1B1 A1B2 A2B0 A0B2 A0B0 A1B3 A2B1 A0B3 A0B1 A3B0 A3B2 A2B2 A3B2 A3B1 A3B3 A2B3 A3B3 A0B0 A0B2
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan
GIZI & PANGAN PENDAHULUAN Gizi seseorang tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian yang bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu pada medium Murashige-Skoog
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Peubah yang diamati dalam penelitian ini ialah: tinggi bibit, diameter batang, berat basah pucuk, berat basah akar, berat kering pucuk, berak kering akar, nisbah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan
Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi air steril 9 ml dan buat dalam
Lebih terperinciKarenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:
Labu kuning bisa berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang, tergantung varietasnya. Buah muda berwarna hijau, sedangkan yang lebih tua berwarna kuning pucat. Warna kuning atau oranye daging buahnya
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV
Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV P0V1 P0V1 P0V1 P0V1 P1V1 P1V1 P1V1 P1V1 P2V1 P2V1 P2V1 P2V1 P3V1 P3V1 P3V1 P3V1 P4V1 P4V1 P4V1 P4V1 P0V2 P0V2 P0V2 P0V2 P1V2 P1V2
Lebih terperinciTeknologi Produksi Bahan Baku Pakan. Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC
Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan: 1. Pakan Buatan dalam Industri Akuakultur: Pengenalan 2. Nutrisi
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari April 2016.
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Persentase Data Pengamatan Kultur yang Membentuk Kalus. Ulangan I II III. Total A 0 B
LAMPIRAN Lampiran 1. Persentase Data Pengamatan Kultur yang Membentuk Kalus Ulangan I II III Total A 0 B 0 0 0 0 0 A 0 B 1 0 0 0 0 A 0 B 2 0 0 0 0 A 0 B 3 0 0 0 0 A 1 B 0 1 1 1 3 A 1 B 1 1 1 1 3 A 1 B
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Biji Merah Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monotyledonae : Gramineae (Poaceae)
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Karakteristik Tanah Awal Podsolik Jasinga Hasil analisis kimia dan fisik Podsolik Jasinga disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan kriteria PPT (1983), Podsolik Jasinga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Wiersma (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), eksperimen didiefinisikan sebagai situasi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi
Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi azeotropik kontinyu dengan menggunakan pelarut non polar.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Hidroponik Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soilless culture). Media tanam
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciUpdating Tabel Komposisi Pangan Indonesia Melalui Metode Borrowing. Hari Gizi Nasional ke 57 Jakarta, 25 Januari 2017
Updating Tabel Komposisi Pangan Indonesia Melalui Metode Borrowing Hari Gizi Nasional ke 57 Jakarta, 25 Januari 2017 Apa itu TKPI?? Tabel Komposisi Pangan Indonesia, merupakan kumpulan data mengenai berbagai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai dari bulan April 2016 hingga Mei
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)
Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka (a) (b) (c) (d) (e) Keterangan : (a) Daun nangka segar dicuci kemudian dikeringkan (kering udara). (b) Daun nangka kering dihaluskan dengan cara diblender. (c)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan.
BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosuml) adalah salah satu komoditi sayuran yang sangat penting Kentang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai cemilan maupun
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG
NOMOR:HK.00.05.5.1142 TENTANG ACUAN PENCANTUMAN PERSENTASE ANGKA KECUKUPAN GIZI PADA LABEL PRODUK PANGAN RI, Menimbang : a. bahwa pangan yang disertai pernyataan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah ayam petelur strain Lohman yang berumur 20 bulan. Ternak sebanyak 100 ekor dipelihara
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Kelompok Peneliti Biologi Sel dan Jaringan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU
Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU U P7 P3 P5 P4 P0 P2 P8 P5 P3 P5 P8 P4 P1 P6 P8 P3 P7 P6 P6 P1 P7 P0 P2 P1 P2 P4 P0 U1 U2 U3 Lampiran 2. Prosedur Metode Bray II Prinsip : P tersedia tanah
Lebih terperinciLampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis
44 Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis Dalam setiap satu liter media mengandung: NaHCO3 : 10,0 gr Pupuk NPK : 1,18 gr Pupuk TSP : 1,20 gr NaCl : 1,00 gr Selanjutnya ditambahkan
Lebih terperinci