Bahan Pangan. [Bahan Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan. atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bahan Pangan. [Bahan Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan. atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya."

Transkripsi

1 Bahan Pangan No HS Code Uraian Barang [Bahan Pangan]Dalam bentuk cairan [Bahan Pangan]Lain-lain [Bahan Pangan]Dalam bentuk cairan [Bahan Pangan]Lain-lain [Bahan Pangan]Susu dalam bentuk cairan [Bahan Pangan]Susu dalam bentuk beku [Bahan Pangan]Lain-lain [Bahan Pangan]Dalam bentuk cairan [Bahan Pangan]Lain-lain [Bahan Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya [Bahan Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. - Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5 % menurut beratnya: - - Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya: [Bahan Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. - Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5 % menurut beratnya: Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih [Bahan Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. - Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5 % menurut beratnya: [Bahan Pangan]---Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]--Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]- - Dalam bentuk cair, termasuk dikentalkan maupun tidak [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]--Susu mentega [Bahan Pangan]--Lain-lain

2 [Bahan Pangan]- Whey dan Whey yang dimodifikasi, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak [Bahan Pangan]-Mentega [Bahan Pangan]-Dairy spreads [Bahan Pangan]--Lemak mentega anhidrat [Bahan Pangan]--Minyak mentega [Bahan Pangan]--Ghee [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan), termasuk keju whey [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Dalam kemasan dengan berat kotor melebihi 20 kg [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Keju olahan, bukan parutan atau bubuk [Bahan Pangan]-Keju blue-vein dan keju lainnya yang mengandung vein dibuat dengan Penicillium roqueforti [Bahan Pangan]-Keju lainnya [Bahan Pangan]Madu alam [Bahan Pangan]---Ditumbuk [Bahan Pangan]---Tidak ditumbuk [Bahan Pangan]---Ditumbuk [Bahan Pangan]-- Lain-lain [Bahan Pangan]--Agar-agar [Bahan Pangan]--Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari kacang locust, biji kacang locust atau biji guar [Bahan Pangan]Sap dan ekstrak nabati; zat pektik, pektinat dan pektat; Agar-agar dan lendir serta bahan pengental lainnya, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati. - Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati: Karagen: dalam bentuk bubuk [Bahan Pangan]Sap dan ekstrak nabati; zat pektik, pektinat dan pektat; Agar-agar dan lendir serta bahan pengental lainnya, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati. - Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati: Karagen: [Bahan Pangan]Lemak babi (termasuk lard) dan lemak unggas, selain dari pos atau

3 [Bahan Pangan]Lemak babi (termasuk lard) dan lemak unggas, selain dari pos atau [Bahan Pangan]Lemak babi (termasuk lard) dan lemak unggas, selain dari pos atau [Bahan Pangan]--Dapat dimakan [Bahan Pangan]--Dapat dimakan [Bahan Pangan]soya oil Hydrognated [Bahan Pangan]Soya Oil [Bahan Pangan]Olive Oil [Bahan Pangan] coconut oil Refined [Bahan Pangan]Lain-lain [Bahan Pangan]soya oil Refined [Bahan Pangan]coconut oil Hydrognated [Bahan Pangan]-Margarin, tidak termasuk margarin cair [Bahan Pangan]--Ghee tiruan [Bahan Pangan]--Margarin cair [Bahan Pangan]--Olahan pelepas cetakan [Bahan Pangan]---Shortening [Bahan Pangan]---Lard tiruan [Bahan Pangan]---Campuran atau olahan padat [Bahan Pangan]----Dengan bahan utama minyak kacang tanah [Bahan Pangan]Margarin; campuran atau olahan yang dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak atau minyak yang berbeda dalam bab ini, selain lemak atau minyak atau fraksinya yang dapat dimakan dari pos Lain-lain: - - Campuran atau olahan lainnya dari lemak atau minyak nabati atau dari fraksinya: Campuran atau olahan cair: Dengan bahan utama Minyak kelapa sawit mentah [Bahan Pangan]Margarin; campuran atau olahan yang dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak atau minyak yang berbeda dalam bab ini, selain lemak atau minyak atau fraksinya yang dapat dimakan dari pos Campuran atau olahan lainnya dari lemak atau minyak nabati atau dari fraksinya: Campuran atau olahan cair: Dengan bahan utama minyak kelapa sawit lainnya, dalam kemasan dengan berat bersih kurang dari 20 kg

4 [Bahan Pangan]Margarin; campuran atau olahan yang dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak atau minyak yang berbeda dalam bab ini, selain lemak atau minyak atau fraksinya yang dapat dimakan dari pos Campuran atau olahan lainnya dari lemak atau minyak nabati atau dari fraksinya: Campuran atau olahan cair: Dengan bahan utama minyak kelapa sawit lainnya, dalam kemasan dengan berat bersih 20 kg atau lebih [Bahan Pangan] Dengan bahan utama minyak kernel kelapa sawit [Bahan Pangan] Dengan bahan utama olein kernel kelapa sawit [Bahan Pangan]----Dengan bahan utama minyak kacang kedelai [Bahan Pangan]----Dengan bahan utama minyak illipenut [Bahan Pangan]----Lain-lain [Bahan Pangan]- Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]- Lain-Lain [Bahan Pangan]--Mengandung babi, dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Dari hati binatang [Bahan Pangan]Daging, sisa daging atau darah lainnya yang diolah atau diawetkan. - Dari unggas dari pos 01.05: - - Dari kalkun: dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Daging, sisa daging atau darah lainnya yang diolah atau diawetkan. - Dari unggas dari pos 01.05: - - Dari kalkun: Daging yang dihilangkan tulangnya atau dipisahkan Dengan mesin [Bahan Pangan]Daging, sisa daging atau darah lainnya yang diolah atau diawetkan. - Dari unggas dari pos 01.05: - - Dari kalkun: - - [Bahan Pangan]---Kari ayam, dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain

5 [Bahan Pangan]----Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]----Lain-lain [Bahan Pangan]----Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]----Lain-lain [Bahan Pangan]-Dari binatang jenis lembu [Bahan Pangan]--Kari domba, dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Dari ayam, dibumbui [Bahan Pangan]-Dari ayam, tanpa bumbu [Bahan Pangan]-Lain-lain, dibumbui [Bahan Pangan]-Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]----Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]----Lain-lain [Bahan Pangan]----Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]----Lain-lain [Bahan Pangan] Tuna [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. - Ikan, utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang: - - Belut: dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. - Ikan, utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang: - - Belut: [Bahan Pangan]---Horse mackerel, dalam kemasan kedap udara

6 [Bahan Pangan]Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. - Ikan, utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang: Lain-lain, dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. - Ikan, utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang: [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. - Ikan diolah atau diawetkan lainnya: Ikan dicincang beku, direbus atau dikukus: Bakso Ikan dan udang [Bahan Pangan]Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. - Ikan diolah atau diawetkan lainnya: Ikan dicincang beku, direbus atau dikukus: [Bahan Pangan]Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. - Ikan diolah atau diawetkan lainnya: [Bahan Pangan]- - Kaviar [Bahan Pangan]- - Pengganti kaviar [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Kepiting: - - dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Kepiting: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]---Lain-lain

7 [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Udang kecil dan udang biasa: - - Tidak dalam kemasan kedap udara: Pasta Ikan [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Udang kecil dan udang biasa: - - Tidak dalam kemasan kedap udara: udang diberi tepung [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Udang kecil dan udang biasa: - - Tidak dalam kemasan kedap udara: [Bahan Pangan]---Dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Udang kecil dan udang biasa: Pasta Ikan [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Udang kecil dan udang biasa: udang tepung [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Udang kecil dan udang biasa: [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Lobster [Bahan Pangan]- Krustasea lainnya [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Tiram [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Kerang kipas-kipas, termasuk ratu kerang

8 [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Remis [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Sotong dan cumi-cumi [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Gurita [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Kerang, tiram dan arkshells [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Pauhi [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Siput, selain siput laut [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Moluska: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Invertebrata air lainnya: - - Timun laut [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Invertebrata air lainnya: - - Landak laut [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Invertebrata air lainnya: - - Ubur-Ubur [Bahan Pangan]Krustasea, moluska dan invertebrata - Invertebrata air lainnya: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]sucrose

9 [Bahan Pangan]- - Mengandung laktosa 99% atau lebih menurut beratnya, dinyatakan sebagai laktosa anhidrat, dihitung berdasarkan bahan kering [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Gula maple dan sirop maple [Bahan Pangan]- - Glukosa [Bahan Pangan]--Sirop glukosa [Bahan Pangan]-Glukosa dan sirop glukosa, dalam keadaan kering mengandung fruktosa sekurangkurangnya 20% tetapi kurang dari 50% menurut beratnya, tidak termasuk gula invert [Bahan Pangan]- Fruktosa murni kimiawi [Bahan Pangan]--Fruktosa [Bahan Pangan]--Sirop fruktosa [Bahan Pangan]- - - Maltosa murni kimiawi [Bahan Pangan]- - - Lain-lain [Bahan Pangan]--Madu tiruan, dicampur dengan madu alam maupun tidak [Bahan Pangan]--Gula diberi bahan perasa atau pewarna (tidak termasuk maltosa) [Bahan Pangan]- - - Sirup [Bahan Pangan]Gula lainnya, termasuk laktosa, maltosa, glukosa dan fruktosa murni kimiawi, dalam bentuk padat; sirop gula tidak mengandung tambahan bahan perasa atau pewarna; madu artifisial, dicampur dengan madu alam maupun tidak; karamel. - Lain-lain, termasuk gula invert dan gula lainnya serta campuran sirop gula dalam keadaan kering mengandung fruktosa 50 % menurut beratnya: [Bahan Pangan]--Mengandung bahan pemberi rasa atau pewarna tambahan [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Mengandung bahan pemberi rasa atau pewarna tambahan [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Permen karet, dilapisi gula maupun tidak [Bahan Pangan]--Permen mengandung obat [Bahan Pangan]--Coklat putih [Bahan Pangan]Kembang gula (termasuk coklat putih), tidak mengandung kakao Lunak, mengandung gelatin [Bahan Pangan]Kembang gula (termasuk coklat putih), tidak mengandung kakao [Bahan Pangan]-Tidak dihilangkan lemaknya

10 [Bahan Pangan]-Dihilangkan lemaknya sebagian atau seluruhnya [Bahan Pangan]Mentega, lemak dan minyak kakao [Bahan Pangan]Bubuk kakao, tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya [Bahan Pangan]-Bubuk kakao, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya [Bahan Pangan]--Coklat berbentuk balok, lempeng atau batang [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]---Coklat berbentuk balok,lempeng atau batang [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Coklat berbentuk balok,lempeng atau batang [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]--Coklat berbentuk tablet atau pastiles [Bahan Pangan]Coklat dan olahan makanan lainnya mengandung kakao. - - Olahan makanan dari tepung, tepung kasar, pati atau ekstrak malt,mengandung kakao 40% atau lebih tetapi kurang dari 50 % menurut beratnya [Bahan Pangan]Coklat dan olahan makanan lainnya mengandung kakao. - - Olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, mengandung kakao 5 % atau lebih tetapi kurang dari 10 % menurut beratnya, diolah secara khusus untuk keperluan bayi, tidak disiapkan untuk penjualan eceran [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Dari ekstrak malt [Bahan Pangan]--Dari barang pada pos sampai dengan [Bahan Pangan]--Dari bubuk kacang kedelai [Bahan Pangan]- - - Makanan medis [Bahan Pangan]--Dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao [Bahan Pangan]--Dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, mengandung kakao [Bahan Pangan]--Lain-lain, tidak mengandung kakao [Bahan Pangan]--Lain-lain, mengandung kakao

11 [Bahan Pangan]Ekstrak malt; olahan makanan dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 40 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya; olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 5 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - - Makanan bayi, tidak disiapkan untuk penjualan eceran: makanan medis [Bahan Pangan]Ekstrak malt; olahan makanan dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 40 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya; olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 5 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - - Makanan bayi, tidak disiapkan untuk penjualan eceran: Lain-Lain [Bahan Pangan]--Ekstrak malt [Bahan Pangan]---Filled milk [Bahan Pangan]Ekstrak malt; olahan makanan dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 40 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya; olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 5 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - - Lain-lain,dari barang dari pos sampai dengan 04.04: Lain-lain, mengandung bubuk kakao

12 [Bahan Pangan]Ekstrak malt; olahan makanan dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 40 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya; olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 5 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - - Lain-lain,dari barang dari pos sampai dengan 04.04: [Bahan Pangan]---Dalam bentuk bubuk [Bahan Pangan]---Dalam bentuk lain [Bahan Pangan]Ekstrak malt; olahan makanan dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 40 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya; olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 5 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - - Lain-Lain: makanan medis [Bahan Pangan]---Kerupuk udang [Bahan Pangan]Ekstrak malt; olahan makanan dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 40 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya; olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 5 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - - Lain-Lain: [Bahan Pangan]--Mengandung telur [Bahan Pangan]---Bihun

13 [Bahan Pangan]Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spagheti, makaroni, mie, lasagna, gnocchi, ravioli, cannelloni; couscous, diolah maupun tidak. - Pasta mentah, tidak diisi atau diolah secara lain: Soun [Bahan Pangan]Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spagheti, makaroni, mie, lasagna, gnocchi, ravioli, cannelloni; couscous, diolah maupun tidak. - Pasta mentah, tidak diisi atau diolah secara lain: Mie [Bahan Pangan]Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spagheti, makaroni, mie, lasagna, gnocchi, ravioli, cannelloni; couscous, diolah maupun tidak. - Pasta mentah, tidak diisi atau diolah secara lain: [Bahan Pangan]--Diisi dengan daging atau sisa daging [Bahan Pangan]Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spagheti, makaroni, mie, lasagna, gnocchi, ravioli, cannelloni; couscous, diolah maupun tidak. - Pasta diisi, dimasak atau diolah secara lain maupun tidak: - - Diisi dengan ikan, siput atau moluska [Bahan Pangan]Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spagheti, makaroni, mie, lasagna, gnocchi, ravioli, cannelloni; couscous, diolah maupun tidak. - Pasta diisi, dimasak atau diolah secara lain maupun tidak: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]--Bihun instan [Bahan Pangan]Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spagheti, makaroni, mie, lasagna, gnocchi, ravioli, cannelloni; couscous, diolah maupun tidak. - Pasta lainnya: - - Soun

14 [Bahan Pangan]--Mi instan [Bahan Pangan]Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spagheti, makaroni, mie, lasagna, gnocchi, ravioli, cannelloni; couscous, diolah maupun tidak. - Pasta lainnya: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]-Couscous [Bahan Pangan]Tapioka dan penggantinya diolah dari pati, dalam bentuk serpih, butir, pearls, hasil ayakan atau bentuk semacam itu [Bahan Pangan]Makanan olahan diperoleh dengan cara menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia (misalnya, keripik jagung); serealia (selain jagung), dalam bentuk butir atau serpih atau butir yang dikerjakan secara lain (kecuali tepung, menir dan tepung kasar), belum dimasak atau diolah secara lain, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Makanan olahan diperoleh dengan menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia: - - Mengandung kakao [Bahan Pangan]Makanan olahan diperoleh dengan cara menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia (misalnya, keripik jagung); serealia (selain jagung), dalam bentuk butir atau serpih atau butir yang dikerjakan secara lain (kecuali tepung, menir dan tepung kasar), belum dimasak atau diolah secara lain, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Makanan olahan diperoleh dengan menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]Makanan olahan diperoleh dengan cara menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia (misalnya, keripik jagung); serealia (selain jagung), dalam bentuk butir atau serpih atau butir yang dikerjakan secara lain (kecuali tepung, menir dan tepung kasar), belum dimasak atau diolah secara lain, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Makanan olahan yang diperoleh dari keripik serealia tidak digongseng atau campuran keripik serealia tidak digongseng dengan keripik serelia yang digongseng atau serealia yang digembungkan: - - makanan Olahan yang diambil Dari keripik serealia yang tidak Digongseng

15 [Bahan Pangan]Makanan olahan diperoleh dengan cara menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia (misalnya, keripik jagung); serealia (selain jagung), dalam bentuk butir atau serpih atau butir yang dikerjakan secara lain (kecuali tepung, menir dan tepung kasar), belum dimasak atau diolah secara lain, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Makanan olahan yang diperoleh dari keripik serealia tidak digongseng atau campuran keripik serealia tidak digongseng dengan keripik serelia yang digongseng atau serealia yang digembungkan: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]-Gandum bulgur [Bahan Pangan]--Olahan nasi, termasuk nasi belum matang [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Roti kering [Bahan Pangan]-Roti jahe dan sejenisnya [Bahan Pangan]---Tidak mengandung kakao [Bahan Pangan]---Mengandung kakao [Bahan Pangan]--Wafel dan wafer [Bahan Pangan]Rusk, roti panggang dan produk panggang semacam itu: Bread Crumb [Bahan Pangan]Rusk, roti panggang dan produk panggang semacam itu: Lain Lain [Bahan Pangan]Roti, kue kering, kue, biskuit dan produk roti lainnya, mengandung kakao maupun tidak; wafer komuni, selongsong kosong dari jenis yang cocok untuk keperluan farmasi, sealing wafers, rice paper dan produk yang semacam itu - Rusk, roti panggang dan produk panggang semacam itu: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]--Biskuit gigit tidak manis [Bahan Pangan]--Biskuit tidak manis lainnya [Bahan Pangan]--Kue [Bahan Pangan]--Kue kering [Bahan Pangan]--Produk roti tanpa tepung [Bahan Pangan]--Selongsong kosong dari jenis yang cocok untuk keperluan farmasi [Bahan Pangan]--Wafer komuni, sealing wafer, rice paper dan produk semacam itu [Bahan Pangan]--Produk makanan garing lainnya [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Ketimun dan ketimun acar [Bahan Pangan]--Bawang bombay [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Dimasak selain dengan dikukus atau direbus [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Pasta tomat

16 [Bahan Pangan]Tomat diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat. - - Serbuk tomat [Bahan Pangan]Tomat diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat. - - Lain-Lain [Bahan Pangan]-Jamur dari genus Agaricus [Bahan Pangan]-Cendawan tanah [Bahan Pangan]-Lain-lain [Bahan Pangan]-Kentang [Bahan Pangan]--Makanan bayi [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Sayuran homogen: - - dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Sayuran homogen: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Kentang: - - Irisan dan potongan: dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Kentang: - - Irisan dan potongan: [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Kentang: dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Kentang: [Bahan Pangan]-Kacang kapri (Pisum sativum) [Bahan Pangan]--Kacang, dikuliti

17 [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.): dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.): [Bahan Pangan]-Asparagus [Bahan Pangan]-Buah zaitun [Bahan Pangan]-Jagung manis (Zea mays var. saccharata) [Bahan Pangan]--Rebung [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Sayuran lainnya dan campuran sayuran: dalam kemasan kedap udara [Bahan Pangan]Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Sayuran lainnya dan campuran sayuran: [Bahan Pangan]Sayuran, buah, kacang, kulit buah dan bagian lain dari tanaman, diawetkan dengan gula (kering, berkilau atau kristal) [Bahan Pangan]-Olahan homogen [Bahan Pangan]--Buah jeruk [Bahan Pangan]---Butiran dan pasta buah selain mangga, nanas atau stroberi [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Kacang tanah digongseng [Bahan Pangan]---Mentega kacang [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Kacang mede [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]-Nanas [Bahan Pangan]--Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol

18 [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Palm hearts [Bahan Pangan]Buah, kacang dan bagian tanaman lainnya yang dapat dimakan, diolah atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Lain-lain, termasuk campuran selain campuran pada subpos : - - Cranberry (Vaccinium macrocarpon, Vaccinium oxycoccos, Vaccinium vitis-idaea) [Bahan Pangan]---Dari batang, akar dan bagian tanaman lainnya yang dapat dimakan [Bahan Pangan]---Lain-lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]---Leci [Bahan Pangan]---Lengkeng [Bahan Pangan]---Dari batang, akar dan bagian tanaman lainnya yang dapat dimakan [Bahan Pangan]---Lain-lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol [Bahan Pangan]Buah, kacang dan bagian tanaman lainnya yang dapat dimakan, diolah atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Lain-lain, termasuk campuran selain campuran pada subpos : [Bahan Pangan]--Beku [Bahan Pangan]--Tidak beku, dengan nilai Brix tidak melebihi [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Dengan nilai Brix tidak melebihi [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]--Dengan nilai Brix tidak melebihi [Bahan Pangan]--Lain-lain

19 [Bahan Pangan]--Dengan nilai Brix tidak melebihi [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Jus tomat [Bahan Pangan] - - Dengan nilai Brix tidak melebihi [Bahan Pangan]Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak. - Jus anggur (termasuk grape must): - - Lain-Lain [Bahan Pangan]--Dengan nilai Brix tidak melebihi [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak. - Jus dari satu jenis buah atau sayuran lain nya: - - Jus cranberry (Vaccinium macrocarpon, Vaccinium oxycoccos, Vaccinium vitis-idaea): untuk makanan bayi [Bahan Pangan]Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak. - Jus dari satu jenis buah atau sayuran lain nya: - - Jus cranberry (Vaccinium macrocarpon, Vaccinium oxycoccos, Vaccinium vitis-idaea): [Bahan Pangan]--Jus blackcurrant [Bahan Pangan]Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak. - Jus dari satu jenis buah atau sayuran lain nya: untuk makanan bayi [Bahan Pangan]Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak. - Jus dari satu jenis buah atau sayuran lain nya: - -

20 [Bahan Pangan]Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak. - Campuran jus: - - makanan bayi [Bahan Pangan]Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak. - Campuran jus: - - Lain-Lain [Bahan Pangan]---Kopi instan [Bahan Pangan]---Lain-lain [Bahan Pangan]Ekstrak, esens dan konsentrat, dari kopi, teh atau mate dan olahan dengan dasar produk ini atau dengan dasar kopi, teh atau mate; chicory digongseng dan pengganti kopi yang digongseng lainnya, dan ekstrak, esens dan konsentratnya. - Ekstrak, esens dan konsentrat kopi, serta olahan dengan dasar ekstrak, esens atau konsentrat kopi atau olahan dengan dasar kopi: - - Olahan dengan dasar ekstrak, esens atau konsentrat atau olahan dengan dasar kopi: Campuran dalam bentuk pasta dengan bahan ground roasted coffee, mengandung lemak sayuran [Bahan Pangan]Ekstrak, esens dan konsentrat, dari kopi, teh atau mate dan olahan dengan dasar produk ini atau dengan dasar kopi, teh atau mate; chicory digongseng dan pengganti kopi yang digongseng lainnya, dan ekstrak, esens dan konsentratnya. - Ekstrak, esens dan konsentrat kopi, serta olahan dengan dasar ekstrak, esens atau konsentrat kopi atau olahan dengan dasar kopi: - - Olahan dengan dasar ekstrak, esens atau konsentrat atau olahan dengan dasar kopi: [Bahan Pangan]--Olahan teh terdiri dari campuran teh, bubuk susu dan gula [Bahan Pangan]--Lain-lain [Bahan Pangan]-Chicory digongseng dan pengganti kopi digongseng lainnya, dan ekstrak, esens dan konsentratnya [Bahan Pangan]-Ragi tidak aktif; mikro-organisme bersel tunggal lainnya, mati [Bahan Pangan]-Bubuk pengembang roti [Bahan Pangan]-Kecap [Bahan Pangan]-Tomato ketchup dan saus tomat lainnya [Bahan Pangan]-Tepung moster dan tepung kasar moster serta moster olahan

[Produk Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung. 14 0402212000 [Produk Pangan]---Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih

[Produk Pangan]Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung. 14 0402212000 [Produk Pangan]---Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih Produk Pangan No HS Code Uraian Barang 1 0401101000 [Produk Pangan]Dalam bentuk cairan 2 0401109000 [Produk Pangan]Lain-lain 3 0401201000 [Produk Pangan]Dalam bentuk cairan 4 0401209000 [Produk Pangan]Lain-lain

Lebih terperinci

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB 2013, 556 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN GAS UNTUK KEMASAN 1. Karbon dioksida

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBEBASAN TATA NIAGA IMPOR ATAS PEMASUKAN BARANG DALAM RANGKA PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PROPINSI RIAU : 113/MPP/Kep/4/1997

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGERAS. Fungsi lain : Pengatur keasaman, pengemulsi, pengental, penstabil

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGERAS. Fungsi lain : Pengatur keasaman, pengemulsi, pengental, penstabil 2013, 548 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGERAS BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO 642, No.2013 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 47/Permentan/OT.140/4/2013 TANGGAL : 19 April 2013 No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura Segar Untuk Konsumsi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP SEKUESTRAN. 1. Kalsium dinatrium etilen diamin tetra asetat (Calcium disodium ethylene diamine tetra acetate) INS.

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP SEKUESTRAN. 1. Kalsium dinatrium etilen diamin tetra asetat (Calcium disodium ethylene diamine tetra acetate) INS. 2013, 557 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN SEKUESTRAN BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Lebih terperinci

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts)

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts) 2013, 562 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGUAT RASA 1. Asam L-glutamat dan

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIBUIH. - Pembentuk gel, pengemulsi, pengental, penstabil Buttermilk (plain) 6000

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIBUIH. - Pembentuk gel, pengemulsi, pengental, penstabil Buttermilk (plain) 6000 2013, 552 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN ANTIBUIH BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, -1- RANCANGAN OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... PERUBAHAN ATAS OBAT DAN MAKANAN PENGAWASAN KEMASAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 83/M-DAG/PER/12/2012 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK TERTENTU

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 83/M-DAG/PER/12/2012 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK TERTENTU 2013, No.41 12 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 83/M-DAG/PER/12/2012 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK TERTENTU DAFTAR PRODUK TERTENTU YANG DIATUR IMPORNYA A. PRODUK MAKANAN

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05 Setiap tipe darah akan mengidentifikasikan unsur-unsur asing yang masuk ke dalam tubuh dan menandainya sebagai teman atau musuh. Begitu juga dengan makanan yang diidentifikasi melalui lektin (protein yang

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP HUMEKTAN

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP HUMEKTAN 2013, 544 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN HUMEKTAN BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGATUR KEASAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG Page 1 of 5 KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 230/MPP/Kep/7/97 TENTANG BARANG YANG DIATUR TATA NIAGA IMPORNYA SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGERAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Lebih terperinci

JENIS ATAU PRODUK MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A, GOLONGAN B, DAN GOLONGAN C. Golongan A Golongan B Golongan C

JENIS ATAU PRODUK MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A, GOLONGAN B, DAN GOLONGAN C. Golongan A Golongan B Golongan C 29 2014, No.493 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-DAG/PER/4/2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PENGADAAN, PEREDARAN, DAN PENJUALAN LANGSUNG MINUMAN BERALKOHOL

Lebih terperinci

DAFTAR PRODUK TERTENTU YANG DIATUR IMPORNYA. No Pos Tarif Uraian Barang

DAFTAR PRODUK TERTENTU YANG DIATUR IMPORNYA. No Pos Tarif Uraian Barang 2013, No.1207 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/M-DAG/PER/9/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 83/M-DAG/PER/12/2012 TENTANG KETENTUAN IMPOR

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENINGKAT VOLUME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP BAHAN PENGKARBONASI Minuman berbasis susu yang berperisa dan atau difermentasi (contohnya susu coklat, eggnog,

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP BAHAN PENGKARBONASI Minuman berbasis susu yang berperisa dan atau difermentasi (contohnya susu coklat, eggnog, 2013, No.543 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN BAHAN PENGKARBONASI BATAS MAKSIMUM

Lebih terperinci

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN GAS UNTUK KEMASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN TUMIS DAGING sayuran Bahan: 250 gr daging sapi has dalam, iris melintang tipis 4 buah sosis sapi, iris 1 cm 200 gr bak coy, lepaskan dari bonggolnya 100 gr wortel, kupas, iris tipis 100 gr kapri, siangi

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Minuman. Etil Alkohol.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Minuman. Etil Alkohol. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Minuman. Etil Alkohol. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PMK.011/2010 TENTANG PENETAPAN TARIF

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 56/M-DAG/PER/12/2008 Tanggal : 24 Desember 2008 DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 56/M-DAG/PER/12/2008 Tanggal : 24 Desember 2008 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 56/M-DAG/PER/12/2008 Tanggal : 24 Desember 2008 DAFTAR LAMPIRAN 1. LAMPIRAN I : Daftar Produk Tertentu yang dapat diimpor 2. LAMPIRAN II

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN RUMINANSIA DAN PRODUK TURUNANNYA YANG BERASAL DARI AMERIKA SERIKAT

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGUAT RASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

Lebih terperinci

Granula atau Perasa Vegan

Granula atau Perasa Vegan KALDU VEGAN Bahan: 4 buah jamur hioko kering. di rendam. 300 gr kacang kedelai kering. di rendam 4 jam. 300 gr bangkuang. potong besa 300 gr wortel potong besar. 2 buah jagung.potong potong 10 biji angco

Lebih terperinci

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*:

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*: *DIET PEMBAKARAN LEMAK* Untuk orang-orang yang butuh menghilangkan berat badan dalam waktu singkat. Diet ini diberikan oleh salah satu Rumah Sakit di Maryland USA untuk para pasien jantung yang perlu menurunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sukun (Arthocarpus altilis) merupakan tumbuhan yang terdapat di kawasan tropika dan banyak dibudidayakan di pulau jawa maupun luar jawa, buah sukun menghasilkan

Lebih terperinci

Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A

Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomer pos tarif Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 01.02 Binatang jenis lembu, hidup.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN SEKUESTRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 87/M-DAG/PER/ 10/2015 TENTANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 57/M-DAG/PER/12/2010 TANGGAL : 29 Desember 2010

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 57/M-DAG/PER/12/2010 TANGGAL : 29 Desember 2010 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 57/M-DAG/PER/12/2010 TANGGAL : 29 Desember 2010 DAFTAR PRODUK TERTENTU YANG DAPAT DIIMPOR A. PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN 1 Sosis dan produk

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

Bab 1.Pengenalan MP ASI

Bab 1.Pengenalan MP ASI Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE BIODATA 1. Nama : Iwan Halwani, SKM, M.Si 2. Pendidikan : Akademi Gizi Jakarta, FKM-UI, Fakultas Pasca sarjana UI 3. Pekerjaan : ASN Pada Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI SUSTAINABLE

Lebih terperinci

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT 65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman sari buah atau nektar, produk roti, susu, permen, selai dan jeli

Lebih terperinci

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN ANTIBUIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Lebih terperinci

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader Calzone Bahan : Dasar : 500 gram tepung terigu, ayak 1 sdt ragi instant 2 sdm gula pasir 1/2 sdt garam 200 ml air 50 ml minya selada Isi : 1 sdm margarin 3 sdm bawang bombay, cincang 5 siung bawang putih,

Lebih terperinci

STANDAR MUTU MINUMAN BERALKOHOL. Kategori Pangan Definisi Standar Mutu

STANDAR MUTU MINUMAN BERALKOHOL. Kategori Pangan Definisi Standar Mutu LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TANGGAL.. STANDAR MUTU MINUMAN BERALKOHOL 14.2.1 Bir Minuman mengandung etanol sebagai hasil proses fermentasi khamir

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka importasi

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh

Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh Memiliki diabetes bukan berarti Anda tidak boleh makan di luar. Jika Anda tertib dengan menu makanan dan makan secara

Lebih terperinci

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan dari jenis daging dan ikan seperti : Daging asap : Pemberian berbagai zat aditif dalam pembuatan daging asap yang membahayakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 57/M-DAG/PER/12/2010 TANGGAL : 29 Desember 2010

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 57/M-DAG/PER/12/2010 TANGGAL : 29 Desember 2010 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 57/M-DAG/PER/12/2010 TANGGAL : 29 Desember 2010 DAFTAR PRODUK TERTENTU YANG DAPAT DIIMPOR NO URAIAN BARANG POS TARIF / HS A. PRODUK MAKANAN

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA SALN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA NOMOR 226/PMK.04/2015 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.04/2008 TENTANG PEMBERTAHUAN PABEAN

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGEMBANG. : Sodium salt of carbonic acid; soda ash Krim pasteurisasi (plain) CPPB

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGEMBANG. : Sodium salt of carbonic acid; soda ash Krim pasteurisasi (plain) CPPB 2013, 550 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGEMBANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah

Lebih terperinci

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih Cara membuat Steak Tenderloin Sederhana Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih Bahan: 1 kg daging sirloin 3 sdm tepung maizena air kaldu sapi 1 sendok makan

Lebih terperinci

KRISTALISASI. Teti Estiasih - THP - FTP UB 1

KRISTALISASI. Teti Estiasih - THP - FTP UB 1 KRISTALISASI Teti Estiasih - THP - FTP UB 1 Teti Estiasih - THP - FTP UB CONTOH PRODUK MENGANDUNG KRISTAL Gula Pasir Garam MSG Asam sitrat Cokelat Margarin Roti Permen 2 DEFINISI Kristalisasi merupakan

Lebih terperinci

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta) Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Februari 2017 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK HASIL PERTANIAN

TEKNOLOGI DAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI DAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK HASIL PERTANIAN Dr. Teti Estiasih, STP, MP Mochamad Nurcholis, STP, MP Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGENTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan: TIM MAKARONI 25 gr makaroni 250 cc air 25 gr daging giling 25 gr tahu, potong kecil 25 gr wortel, parut kasar 25 gr tomat, iris halus 1. Rebus makaroni bersama dengan air, daging giling, dan tahu sampai

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIKEMPAL

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIKEMPAL LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN ANTIKEMPAL BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIKEMPAL

Lebih terperinci

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture Coklat http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 1(1).jpg http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 2.jpg Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang

Lebih terperinci

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita

Lebih terperinci

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader GULAI REBUNG TUNJANG 750 gram tunjang/kikil sapi 2 lembar daun kunyit 2 biji pala 4 batang serai, memarkan 8 lembar daun jeruk 4 cm jahe, memarkan 2 cm lengkuas, memarkan 300 gram rebung, iris tipis rebus

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 03/PAN-PBJ/PSTWGM/2/2013 PEKERJAAN PENGADAAN BAHAN MAKANAN PENERIMA MANFAAT PADA PSTW GAU MABAJI GOWA PERIODE BULAN MARET s/d DESEMBER TAHUN ANGGARAN 2013 PANITIA PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa

Lebih terperinci

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam MENU MAKAN PAGI KETUPAT JALA TALAS KETUPAT JALA TALAS Bahan 225 gr Talas 100 gr Talas 100 gr Ubi 50 gr Ubi 200 gr Santan 60 gr Santan 5 gr Garam 5 gr Garam 3 gr Gula KETUPAT Talas dan ubi yang sudah digiling

Lebih terperinci

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe Makan Pagi Nasi tim Cah brokoli+ goreng Ayam bacem Pepaya Air Putih Master Menu Rumah Sakit (siklus 0 hari) Hari ke- Porsi Porsi Porsi Makan Siang Makan Malam URT gram URT gram URT gram Nasi merah Sop

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

HeHeader

HeHeader SOTO PEKALONGAN 750 gram daging sandung lamur 3 cm jahe, memarkan 3 batang serai, memarkan 3 lembar daun jeruk 3 sdm taoco manis 2 sdm kecap manis 1,5 liter air 6 cabai merah besar 8 bawang merah 6 siung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JUNI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan. Indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Hasil olahan fermentasi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, namun perlu dipahami bahwa makan untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JULI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGENTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen merupakan suatu produk makanan yang disukai oleh semua kalangan masyarakat. Permen adalah produk yang dibuat dengan mendidihkan campuran gula dan air bersama dengan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. OKTOBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci