LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2015 Panduan Untuk Pengelola Program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan I. Identitas Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Jabatan : Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan Input 1. Tenaga Pelaksana 1) Apakah tenaga pelaksana Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah pernah mengikuti pelatihan? 2. Sarana dan Prasarana 1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu di wilayah kerja Puskesmas? 3. Biaya Operasional 1) Bagaimana dengan sumber pendanaan untuk pelaksanaan Posbindu PTM? Proses 1. Bagaimana dengan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang program Posbindu PTM? Kapan saja dilakukan? Dimana dilakukan? 1

2 Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya? 2. Apakah terdapat kerja sama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu? 3. Bagaimana dengan pelaksanaan program posbindu di wilayah kerja puskesmas? 4. Berapakah target kunjungan posbindu PTM setiap bulannya? 5. Bagaimana dengan pelaksanaan rujukan program posbindu? 6. Bagaimana pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posbindu? 7. Bagaimanakah monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu yang dilakukan oleh pihak puskesmas? 8. Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu? 9. Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala kendala (internal maupun eksternal) tersebut? Output 1. Apakah Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah terlaksana dengan baik? 2

3 Panduan Untuk Kepala Puskesmas Polonia I. Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Jabatan : Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan Input 1. Tenaga Pelaksana 1) Apakah tenaga pelaksana program Posbindu PTM sudah mencukupi? Berapakah jumlah tenaga kesehatan? Berapakah jumlah kader? 2) Apakah kader Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia sudah mengikuti pelatihan? a. Siapakah yang melatih kader? Dimanakah pelatihan dilakukan? b. Apakah kader sudah memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan PTM dan Posbindu PTM? c. Apakah ada penyegaran ulang untuk kader? 2. Sarana dan Prasarana 1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu di wilayah kerja Puskesmas? Apakah sudah mencukupi? 3. Biaya Operasional 1) Bagaimana dengan sumber pendanaan untuk pelaksanaan Posbindu PTM? a. Darimanakah dana untuk pelaksanaan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia berasal? 3

4 b. Apakah dana yang didapat mencukupi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar minimal kegiatan Posbindu? Proses 1. Apakah pihak Puskesmas melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang program Posbindu PTM? Kapan saja dilakukan? Dimana dilakukan? Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya? Didalam sosialisasi tersebut apakah ada edukasi tentang PTM? 2. Apakah Puskesmas bekerja sama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu? 3. Apakah pelayanan yang dilakukan sudah menggunakan sistem 5 meja? a. Apakah pada meja pertama dilakukan pendaftaran? b. Apakah pada meja kedua dilakukan wawancara oleh kader? c. Apakah pada meja ketiga dilakukan pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan Analisa lemak tubuh? d. Apakah pada meja keempat dilakukan pemeriksaan Tekanan darah, Gula, Kolesterol total dan Trigliserida darah? e. Apakah pada meja kelima dilakukan konseling dan edukasi? 4. Bagaimana dengan pelaksanaan program posbindu di wilayah kerja puskesmas? 5. Bagaimana dengan kegiatan wawancara masalah kesehatan? 6. Bagaimana dengan kegiatan pengukuran? Pengukuran apa saja yang dilakukan? 7. Bagaimana dengan kegiatan pemeriksaan? Pemeriksaan apa saja yang dilakukan? 8. Bagaimana dengan kegiatan konsultasi/edukasi serta tindak lanjut lainnya? 9. Bagaimana dengan tindak lanjut hasil kegiatan Posbindu? Apakah terdapat pasien yang dirujuk? Bagaimana sistematika pasien yang dirujuk? 4

5 10. Bagaimana pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posbindu? 11. Bagaimanakah monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu yang dilakukan oleh pihak puskesmas? 12. Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu? 13. Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala kendala (internal maupun eksternal) tersebut? Output 1. Apakah Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah terlaksana dengan baik? 2. Menurut Bapak/Ibu apakah Warga setempat sudah memiliki kesadaran untuk memanfaatkan program Posbindu PTM untuk melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM? 3. Apa harapan Bapak/ibu sebagai Kepala Puskesmas untuk Program Posbindu PTM? 5

6 Pertanyaan untuk Petugas Puskesmas I. Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Jabatan : Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan Input 1. Tenaga Pelaksana 1) Apakah tenaga pelaksana program Posbindu PTM sudah mencukupi? Berapakah jumlah tenaga kesehatan? Berapakah jumlah kader? 2) Apakah kader Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia sudah mengikuti pelatihan? a. Siapakah yang melatih kader? b. Dimanakah pelatihan dilakukan? c. Apakah kader sudah memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan PTM dan Posbindu PTM? d. Apakah ada penyegaran ulang untuk kader? 2. Sarana dan Prasarana 1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu di wilayah kerja Puskesmas? 2) Apakah sarana yang ada sudah memenuhi standar minimal Posbindu PTM? a. Apakah sudah ada pengukur tinggi badan? b. Apakah sudah ada pengukur berat badan? 6

7 c. Apakah sudah ada pita pengukur lingkar perut? d. Apakah sudah ada alat analisa lemak tubuh? e. Apakah sudah ada tensimeter? f. Apakah sudah ada buku pintar kader? 3) Apakah setiap peserta yang mengunjungi Posbindu PTM sudah mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) FR-PTM sebagai alat pantau? 3. Biaya Operasional 1) Bagaimana dengan sumber pendanaan untuk pelaksanaan Posbindu PTM? a. Darimanakah dana untuk pelaksanaan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia berasal? b. Apakah dana yang didapat mencukupi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar minimal kegiatan Posbindu? 2) Apakah ada pungutan biaya pengunjung Posbindu PTM yang melakukan pemeriksaan? Proses 1. Apakah pihak Puskesmas melakukan promosi dan sosialisasi tentang program Posbindu PTM? Kapan saja dilakukan? Dimana dilakukan? Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya? Didalam sosialisasi tersebut apakah ada edukasi tentang PTM? 2. Apakah Puskesmas bekerja sama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu? 3. Bagaimana penentuan jadwal kegiatan pelaksanaan Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas? Apakah terdapat pertimbangan khusus? 4. Apakah pelayanan yang dilakukan sudah menggunakan sistem 5 meja? a. Apakah pada meja pertama dilakukan pendaftaran? b. Apakah pada meja kedua dilakukan wawancara oleh kader? c. Apakah pada meja ketiga dilakukan pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan Analisa lemak tubuh? 7

8 d. Apakah pada meja keempat dilakukan pemeriksaan Tekanan darah, Gula, Kolesterol total dan Trigliserida darah? e. Apakah pada meja kelima dilakukan konseling dan edukasi? 5. Apakah kader sudah melakukan tugasnya dengan baik? 6. Bagaimana dengan tindak lanjut hasil kegiatan Posbindu? Apakah terdapat pasien yang dirujuk? 7. Bagaimana pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posbindu? 8. Bagaimanakah monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu yang dilakukan oleh pihak puskesmas? 9. Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu? 10. Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala kendala (internal dan eksternal) tersebut? Output 1. Apakah Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah terlaksana dengan baik? 2. Apakah pengunjung pernah mengeluh terhadap pelayanan Posbindu? 3. Menurut Bapak/Ibu apakah Warga setempat sudah memiliki kesadaran untuk memanfaatkan program Posbindu PTM untuk melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM? 4. Apa harapan Bapak/ibu sebagai petugas puskesmas terkait untuk Program Posbindu PTM? 8

9 Pertanyaan untuk Kader Posbindu I. Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Jabatan : Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan Input 1. Tenaga Pelaksana 1) Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mengikuti pelatihan? a. Siapakah yang melatih Bapak/Ibu? b. Dimanakah pelatihan dilakukan? c. Sudah berapa kali Bapak/Ibu telah mengikuti pelatihan? d. Apakah Bapak/Ibu sudah diberi pengetahuan tentang PTM, faktor resiko, dampak, dan cara pengendalian PTM selama pelatihan? e. Apakah Bapak/Ibu sudah diberi pengetahuan mengenai Posbindu selama pelatihan? f. Apakah Bapak/Ibu sudah diberikan kemampuan dan keterampilan dalam memantau faktor Resiko PTM? g. Apakah Bapak/Ibu sudah mengerti bagaimana cara melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lemak tubuh, indeks massa tubuh serta tekanan darah? 2. Sarana dan Prasarana 1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu? 2) Apakah sarana yang ada sudah memenuhi standar minimal Posbindu PTM? 9

10 a. Apakah sudah ada pengukur tinggi badan? b. Apakah sudah ada pengukur berat badan? c. Apakah sudah ada pita pengukur lingkar perut? d. Apakah sudah ada alat analisa lemak tubuh? e. Apakah sudah ada tensimeter? f. Apakah sudah ada buku pintar kader? 3) Apakah setiap peserta yang mengunjungi Posbindu PTM sudah mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) FR-PTM sebagai alat pantau? 3. Biaya Operasional 1) Apakah ada pungutan biaya pengunjung Posbindu PTM yang melakukan pemeriksaan? Proses 1. Apakah pihak Puskesmas melakukan promosi dan sosialisasi tentang program Posbindu PTM? Kapan saja dilakukan? Dimana dilakukan? Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya? Didalam sosialisasi tersebut apakah ada edukasi tentang PTM? 2. Apakah terdapat kerjasama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu? 3. Bagaimana dengan pengumuman mengenai waktu pelaksanaan? a. Apakah penyebaran pengumuman mengenai waktu pelaksanaan dilakukan jauh hari sebelum hari pelaksanaan? 4. Apakah pelayanan yang dilakukan sudah menggunakan sistem 5 meja? a. Apakah pada meja pertama dilakukan pendaftaran? b. Apakah pada meja kedua dilakukan wawancara oleh kader? c. Apakah pada meja ketiga dilakukan pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan Analisa lemak tubuh? d. Apakah pada meja keempat dilakukan pengukuran Tekanan darah, Gula, Kolesterol total dan Trigliserida darah? 10

11 e. Apakah pada meja kelima dilakukan konseling, edukasi dan tindak lanjut lainnya? f. Apakah Bapak/Ibu dapat mengaplikasikan semua materi yang telah diajarkan selama pelatihan? 5. Apakah terdapat kegiatan aktifitas bersama pada pelaksanaan kegiatan Posbindu di wilayah kerja Puskesmas? Jika ada aktifitas bersama apakah itu? 6. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan sebagai kader dalam melaksanakan program? a. Jika terdapat kesulitan, kesulitan apa saja yang ibu rasakan selama pelaksanaan program Posbindu PTM? 7. Bagaimana dengan tindak lanjut hasil kegiatan Posbindu? Apakah terdapat pasien yang dirujuk? 8. Apakah kader telah mengisi catatan pelaksanaan kegiatan? 9. Apakah kader telah melakukan konsultasi teknis dengan pembina Posbindu PTM? 10. Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu? 11. Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala kendala (internal dan eksternal) tersebut? Output 1. Apakah Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah terlaksana dengan baik? 2. Menurut Bapak/Ibu apakah Warga setempat sudah memiliki kesadaran untuk memanfaatkan program Posbindu PTM untuk melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM? 3. Apa harapan Bapak/ibu sebagai untuk Program Posbindu PTM? 11

12 Pertanyaan untuk Masyarakat (Penderita PTM dan Bukan Penderita PTM) I. Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Jabatan : Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan Input 1. Ketika Ibu mengunjungi Posbindu PTM, ada berapakah petugas yang ada di lokasi? Apakah terdapat petugas puskesmas? 2. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di Posbindu? a. Apakah sudah ada pengukur tinggi badan? b. Apakah sudah ada pengukur berat badan? c. Apakah sudah ada pita pengukur lingkar perut? d. Apakah sudah ada alat analisa lemak tubuh? e. Apakah sudah ada tensimeter? 3. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) FR- PTM? 4. Apakah ada pungutan biaya selama ibu mengikuti kegiatan Posbindu? Proses 1. Setelah Bapak/Ibu mengikuti kegiatan Posbindu PTM, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pemeriksaan yang dilakukan petugas? 2. Sepengetahuan Bapak/Ibu bagaimana alur pemeriksaan yang dilakukan di Posbindu? a. Apakah peserta yang hadir sudah melakukan pendaftaran? 12

13 b. Apakah terdapat wawancara masalah kesehatan oleh kader? c. Apakah terdapat pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan Analisa lemak tubuh? d. Apakah terdapat pemeriksaan Tekanan darah, Gula, Kolesterol total dan Trigliserida darah? e. Apakah dilakukan konseling, edukasi dan tindak lanjut lainnya? 3. Apakah Bapak/Ibu pernah diarahkan untuk berobat ke Puskesmas? 4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah Puskesmas? 5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pelayanan tenaga kesehatan yang dilakukan di Posbindu? a. Apakah Bapak/Ibu puas terhadap pelayanan yang ada? b. Apakah petugas terampil dalam melakukan tugasnya? 6. Apakah terdapat keluhan/kecewa selama mengikuti kegiatan program Posbindu? Output 1. Apa harapan Bapak/ibu sebagai peserta untuk Program Posbindu PTM? 2. Apakah Bapak/Ibu merasakan manfaat dengan adanya program Posbindu PTM? a. Jika ada, manfaat apa yang Ibu rasakan? 13

14 LAMPIRAN 2 HASIL WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPT INTERVIEW) ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2016 I. Input Matriks 1. informan tentang Jumlah Tenaga Pelaksana Kader ada tiga orang. Perawat pelaksana satu Kalau kader sudah ada 3 orang per Posbindu. Kalau tenaga kesehatan yang bertugas saya sendiri Kader disini ada 3 orang dek. Terus satu orang perawat dari puskesmas. 3 orang kadernya sama 1 orang utusan Puskesmas. Karna di Kelurahan ini posbindunya masih baru dibuat jadinya masih belum maksimal dia. Kami ada 3 kader, dari Puskesmas kak Nia yang datang Perawat dari puskesmas yang tensi tiap bulan. Kader yang timbang sama catat. Kadernya ada 3 katanya. Perawat yang setiap bulan kesini. Kader ada asalkan ada posbindu diingatin. Matriks 2. informan tentang pelatihan terhadap tenaga pelaksana dalam pelaksanaan Posbindu PTM 1 Pelatihan sudah dilakukan termasuk Puskesmas Polonia juga sudah dilatih. Untuk kompetensi tiap Puskesmas ini sama ya, Kita latih petugas tapi pelatihan yang khusus, pelatihan secara betul-betul belum. Setiap bulan kan kita adakan pelatihan petugas Posbindu, kita ajarin tapi pelatihannya belum formal belum resmi seharusnya kan 14

15 pelatihan yang resmi ada sertifikatnya tapi ini belum. Pelatihannya setiap awal bulan. Ada Pelatihan. Pelatihannya biasanya yang melatih dari Dinas. Kompetensinya sudah baik untuk perawat pelaksana di Puskesmas. Pelatihan untuk kader belum ada. Kalau pelatihannya pihak dinas setiap bulan ada melatih. Nanti di Dinas setiap awal bulan ada program Posbindu. Yang di Dinas itulah Posbindu yang betul-betul karena sarananya pun udah lengkap. Saya sama dari puskesmas lain lah yang periksa-periksa nanti dibina sama orang Dinas nya. Kalau pelatihan kader secara khusus belum ada. Ya kami-kami inilah yang melatih kader tapi dilatihnya pun gitu-gitu aja yang dasar-dasar cuma dikasih tau aja apa tugasnya. Karna tugas kader kami pun hanya ukur tinggi badan berat badan selebihnya saya yang melakukan. Dilatihnya cuma dikasih tau aja. Tugas kami catat-catat aja sama timbang. Kak Nia kasih tau tugasnya apa-apa aja. Karna di Kelurahan ini posbindunya masih baru dibuat jadinya masih belum maksimal. Inilah aku baru dikasih tau sama petugas puskesmas kan untuk panggil warga, posbindu disini masih baru satu kali. Matriks 3. Pertanyaan informan tentang sarana dan prasarana dalam pelaksanaan Posbindu PTM 1 Puskesmas Polonia sudah dapat posbindu kit ya, sebenarnya semua puskesmas sudah dapat. Jadi program posbindu itu dikasih setiap puskesmas itu ada posbindu kit, alat monitoring per bulan, ada stiker KTR itu udah dikasih. Tapi kalau ada yang rusak berarti kan harus diganti. Nanti melapor kalau alatnya masih ada atau barangnya ada masuk lagi kita kasih ke puskesmas. Mengenai tempat kembali lagi ke puskesmasnya bisa dirumah warga kantor lurah dan lain-lain ya. 15

16 Sudah cukup sarananya untuk pelaksanaan Posbindu Kalau untuk sarana prasarana posbindu sudah cukup, kayak ukur tinggi badan, timbang berat badan, ukur lingkar perut, tensimeter, alat analisa lemak tubuh ada tapi rusak karna banjir kemaren. Kalau cek gula diadakan sekali-sekali. Sarananya kalau Posbindu dari Dinas. Kalau tempatnya kan ada dua Posbindu yang baru dibentuk di kelurahan Polonia sama Sari Rejo itu Posbindunya dibuat di Kantor Lurah biar sekalian dikasih tau sama warga. Kalau Posbindu yang udah ada dari dulu itu Posbindu di Kelurahan Anggrung di rumah warga dibuat. Itulah dek alat timbang sama tensi sama buku untuk mencatat, waktu itu ada alat periksa lemak tubuh tapi rusak. Timbangan sama tensi, tapi katanya nanti ada cek gula darah. Inilah karna baru pertama. Inilah ada timbang, tensi. Sarananya timbang sama tensi yang ada sekarang, kemaren pas alat periksa lemak masih ada sempat juga saya periksa lemak. Ada timbangan sama tensi. Matriks 4. informan tentang sumber biaya operasional dalam pelaksanaan Posbindu PTM Kalau untuk petugas kesehatan ada uang transport dapat dari dana BOK Puskesmas. Uang transport untuk kader belum ada Untuk biaya operasional program Posbindu berasal dari dari DAK (Dana Alokasi khusus) yang tersedia hanya dana transportasi. Sementara untuk pengadaan alat-alat dari dinas. Dana pelaksanaan posbindu berasal dari DAK kalau dulu namanya BOK berubah nama. Biasanya dananya cuma transportasi aja. Kalau honor untuk kader belum ada dari dinas. 16

17 II. Proses Matriks 5. informan tentang promosi dan sosialisasi Program Posbindu PTM Sudah pernah pihak dinas datang ke Puskesmas Polonia untuk promosi dan sosialisasi. Kepada masyarakat dari puskemas mengasi ataupun dari kita, tapi masih belum secara resmi juga. Per puskesmas kita datangi ataupun dari puskesmasnya sendiri yang promosi sosialisasi. Ya dilakukan setiap bulan di Kelurahan melibatkan Pihak Kelurahan, Kepala Lingkungan, kader. Sasarannya masyarakat setempat. Iya promosi dilakukan sekali sebulan di Kantor Lurah. Kalau sosialisasi pernah dulu tahun 2014 di Kantor Camat. Melibatkan ya itulah Lurah Kapling Kader. Edukasi tentang PTM juga udah ada. Kemaren itu ada dek. Ada promosi Posbindu dikasih tau warga ada Posbindu setiap bulan gitu. Di kantor Lurah promosinya dek. Iya saya ikut diajak orang Puskesmas. Penjelasannya tentang itulah dek tentang Posbindu tentang PTM bagaimana pencegahannya gitu Matriks 6. tentang kegiatan wawancara masalah kesehatan yang dilakukan di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia 2 3 Setiap pelaksanaan program posbindu di wilayah Puskesmas Polonia wawancara masalah kesehatannya itu dilakukan setelah pendaftaran. Iya sudah dilakukan wawancara, pelaksanaannya kan meja kesatu pendafaran dulu, baru meja kedua wawancara masalah kesehatannya, dilakukan oleh kader ya. Kader yang nanya-nanya sama warga yang hadir masalah kesehatan atau keluhannya apa. 17

18 Itulah dek kakak yang catat bagian pendaftarannyalah terus tugas kami lah itu kader yang bertanya sama warga dulu keluhannya apa sebelum kami timbang Adalah mungkin itu. Kan masih baru disini kan, aku dikasih tau untuk catat sama timbang aja. Itulah ditanyakan sama perawat. Iya ada ditanyakan orang itu keluhan saya apa ntah ada sakit apa. Saya datang dicatat nama saya ditanya umur, catat nomor bpjs, terus ditanyakan keluhan saya. Iya ada sebelum ditimbang. Matriks 7. tentang kegiatan pengukuran yang dilakukan di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia 2 Kegiatan pengukuran yang dilakukan ada penimbangan berat badan dan analisa lemak tubuh. 3 Pengukurannya timbang berat badan di meja ketiga ini dilakukan oleh kader. Dulu selain timbang berat badan kegiatan pengukurannya ada juga pengukuran lemak tubuh. Cuma itulah alat analisa lemak tubuh kita lagi rusak. 4 Ada kegiatan penimbangan kami yang timbang dek terus dicatatlah. Iya cuma timbang sekarang kalau dulu kan ada apa itu ya namanya pemeriksaan lemak tubuh tapi alatnya kata kakak itu lagi rusak. 5 Kan masih baru disini kan, aku dikasih tau untuk catat sama timbang aja. 6 Inilah ada timbang terus abis itu ditensi. 7 Ditimbang saya, kemaren masih ada periksa lemak tubuh itu. Kader dibagian catat timbangannya. 8 Ditimbang aja. 18

19 Matriks 8. tentang kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Pemeriksaaan tekanan darah dan gula darah. Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di meja keempat pemeriksaan tekanan darah, saya yang melakukan. Pemeriksaan gula darah ada tapi gak rutin perbulan sekali-sekali aja dilakukan karna kekurangan biaya ya. Kegiatan pemeriksaannya itu tekanan darah sama gula dek yang melakukan orang dari puskesmas. Cuma gula gak rutin setiap bulan. Tekanan darah aja, tapi kata kakak dari puskesmas nnt mau diadakan pemeriksan gula. Inilah ada tensi. Ditensi sama orang dari puskesmas, waktu itu ada juga itu cek gula. Kayak yang dilihat inilah ditensi. Tapi untunglah udah ada tensi disini jadi bisa tensi gak harus ke puskesmas kan. Matriks 9. informan tentang kegiatan konsultasi/edukasi serta tindak lanjut lainnya yang dilakukan di Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia 2 Ada setelah kegiatan pemeriksaan. Kalau dari pemeriksaan ada ditemukan penyakit dijelaskan langsung oleh petugas untuk segera dirujuk ke puskesmas. 3 Iya ada nnt kalau misalnya tekanan darahnya tinggi tapi belum ada keluhan atau sakit yang dirasakan disarankan jangan dulu makan daging karna nanti kan tiba-tiba bisa kambuh. Berupa saran-saran lah dia konsultasinya ya. Kalau misalnya ada keluhan sakit misalnya oyong kita suruh ke puskesmas berobat. 19

20 Ada konsultasi itu setelah ditensi, konsultasinya sama kakak itu dek karna kan orang kesehatan lebih ngerti. Sama kakak dari puskesmas konsultasinya abis ditensi langsung dikasih arahan lah istilahnya. Ada, sama orang puskesmasnya lah Iya habis ditensi ada konsultasinya. Disarankan jangan makan buah supaya turun tensi. Ada setelah tensi nnt konsultasi sama perawatnya. Matriks 10. tentang pelaksanaan Rujukan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia Misalnya si peserta ini penyakitnya sesuai dengan kriteria rujukan, maka untuk dapat penanganan yang lebih baik harus dirujuk ke Puskesmas atau Klinik Swasta sesuai kebutuhan dan keinginan peserta yang bersangkutan ya. Sudah ada beberapa pasien. Kalau dari pemeriksaan ada ditemukan penyakit dijelaskan langsung oleh petugas untuk segera dirujuk ke puskesmas. Ataupun pihak Puskesmas merujuk ke Rumah Sakit. Selama ini terdapat beberapa pasien yang tekanan darahnya tinggi yang ada keluhan juga. Kami anjurkan ke Puskesmas berobat. Kalau sistematikanya cuma arahan sama saran aja untuk ke puskesmas bawa kartu BPJS. Semua tergantung pesertanya. Tapi biasanya kalau memang sudah sakit peserta langsung datang ke Puskesmas. Udah pernah ada yang dirujuk karna tensinya tinggi. Karna masih baru belum ada. Belum ada masih 2 kali disini diadakan. Iya saya pernah tensi saya tinggi sama ada juga terasa pusing-pusing waktu itu saya disuruh ke puskesmas. Besoknya lah saya ke puskesmas kara takut nnt knapa-knapa antisipasi lah. Biasanya saya langsung ke puskemas berobat. 20

21 Matriks 11. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia Setiap bulan dilaporkan, laporan kasus, laporan kematian, laporan IVA, laporan upaya berhenti merokok. Laporan posbindu kita harapkan laporannya secara online. Sebenarnya ada laporan secara onlinenya. Di catat masuk ke kunjungan sehat. Dilaporkan setiap bulan. Kalau pencatatan ya ada kan setiap melakukan kunjungan. Nomor BPJS nya juga dicatat. Pelaporan ke Dinas Kesehatan setiap bulan sebelum tanggal 5 berupa laporan PTM. Matriks 12. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia Iya dilakukan ada formatnya. Nanti akhir tahun kita kasih ke Puskesmas supaya diisi pihak puskesmas. Terus di evaluasi. Ya dilakukan monitoring programnya. Untuk evaluasi dilakukan setiap tahun. Bentuk evaluasi dengan melihat laporan setiap bulan pada setiap program dengan melihat standar Dinas Kesehatan. Pengawasan ada tapi tidak rutin. Kalau Programnya di evaluasi setiap tahun. Matriks 13. Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Program Posbindu PTM Pernyatan 1 Petugas ini kadang bagiannya bukan ini aja ya jadinya kadang petugas gak sempat atau apa lah. Tantangannya tentang sarana dan prasarana juga, 21

22 peralatannya sekarang ini kan cuma satu per puskesmas diharapkan satu posbindu satu sarana prasarananya, jadinya kalau ada 5 posbindu brarti ada 5 juga posbindu kitnya. Tidak ada uang transport untuk memotivasi kader. Pelatihannya juga belum formal, diharapkan ada pelatihan formal yang sampai ada sertifikatnya. Kadernya juga belum dilatih secara formal 2 Hambatan internal yaitu mengenai anggaran sarana dan prasarana dan jumlah petugasnya. Masih banyak masyarakat belum memiliki kesadaran dalam hidup sehat, kemudian belum memiliki kartu JKN sehingga untuk tindak lanjut penyakit sedikit terhambat. 3 Kalau internalnya dana kurang mencukupi, fasilitas ada tapi kondisinya kurang memadai, kader kurang memahami. Kalau Eksternalnya masyarakat kurang antusias karena peralatannya kurang memadai sehingga tidak terdorong untuk datang ke posbindu. II. Output Matriks 14. Output Pelaksanaan Program Posbindu PTM Masyarakat usia 15 tahun keatas melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM sehingga dapat dengan segera ditindaklanjuti bagi yang memiliki faktor risiko ya sedangkan yang belum supaya dijaga. Untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM. Bagi yang sudah menyandang PTM, bertujuan untuk monitoring setiap bulannya. Keluarannya terlibat semua pihak, artinya semua masyarakat memanfaatkan untuk meminimalkan PTM. 22

23 Matriks 15. Saran untuk Perbaikan Pelaksanaan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Diharapkan satu posbindu satu sarana prasarananya, jadinya kalau ada 3 posbindu brarti ada 3 juga posbindu kitnya. Diharapkan ada pelatihan formal untuk petugas dan kader yang sampai ada sertifikatnya. Kemudian ada uang transport ya untuk memotivasi kader Monitoring evaluasinya diperkuat. Jadi supaya tahu dimana kendalanya. Memperbaiki sarana prasarana dan menambah petugas nya. Untuk mendorong masyarakat memanfaatkan posbindu di kelurahan dengan begitu terjaringlah masyarakat dengan faktor risiko PTM Sarannya sarana dan prasarananya inilah perlu diperbaiki sama dananya. Peralatannya inilah dek ditambah biar masyarakat tertarik untuk datang biar rame yang datang. Kalau saran cek gula, asam urat, kolesterol maunya ada jugalah setiap perbulan jadinya antusias datang kesini soalnya kan gratis kalau ada pasti banyak yang datang. Jangan cuma ditensi aja lah, yang lain maunya ada juga biar gak tensi aja yang dikontrol tapi yang lain juga. 23

24 LAMPIRAN 3 LEMBAR CHEKLIST PERALATAN POSBINDU PTM DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS POLONIA No. Alat Keterangan 1. Alat Ukur Lingkar Perut 2. Alat Ukur Tinggi Badan 3. Alat Ukur Berat Badan 4. Tensimeter 5. Alat Ukur Gula Darah 6. Asam Urat 7. Kolesterol Total dan Trigliserida 8. Peakflowmeter - 9. Alat Ukur Kadar Alkohol Pernafasan Tes Amfetamin Urin Bahan IVA, Alat Kesehatan dan Penunjang lainnya 12. Lembar Balik Leaflet/Brosur Buku Panduan 15. Buku Pencatatan 16. Formulir Rujukan KMS FR-PTM Kursi dan Meja 24

25 LAMPIRAN 4 GAMBAR PELAKSANAAN PROGRAM POSBINDU PTM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA Gambar 1. Pelaksanaan Program posbindu PTM di Kelurahan Anggrung Gambar 2. Pelaksanaan Program posbindu PTM di Kelurahan Sari Rejo 25

26 Gambar 3. Pelaksanaan Program posbindu PTM di Kelurahan Polonia 26

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan di dunia merupakan tanggung jawab bersama dalam menanggulanginya demi terwujudnya masyarakat sehat. Hal ini mendorong setiap negara untuk lebih serius

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) A. PENDAHULUAN I. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian pada tahun 2005, (WHO), dan 80 % kematian

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak. Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi

Pedoman Wawancara Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak. Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi Lampiran Pedoman wawancara Pedoman Wawancara Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak I. Identitas Informan Nama : Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi Umur : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di KERANGKA ACUAN POSBINDU PTM PENDAHULUAN A.Latar Belakang Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan selesai. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan lebih mendalam tentang pelaksanaan program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kesejahteraan suatu

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas Wara Barat Nomor : Tanggal : PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2014 No Informan : I. Identitas Informan (Kepala Puskesmas)

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas 2.1.1 Pengertian Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

Lebih terperinci

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :... Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM Dr. FL. TOBING SIBOLGA DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Karateristik Informan Nomor Informan Nama

Lebih terperinci

Nama : Umur : Tahun Pendidikan : 1. Tamat SMU/Sederajat 2. Tamat D3 3. Tamat S1 4. Tamat S2 Unit Kerja : Masa Kerja : Tahun Bagian : Jenis Kelamin :

Nama : Umur : Tahun Pendidikan : 1. Tamat SMU/Sederajat 2. Tamat D3 3. Tamat S1 4. Tamat S2 Unit Kerja : Masa Kerja : Tahun Bagian : Jenis Kelamin : Lampiran 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN I. Identitas

Lebih terperinci

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga LEMBAR FAKTA 1 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Apa itu Pendekatan Keluarga? Pendekatan Keluarga Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan

Lebih terperinci

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP) PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP) DR.dr.H.RACHMAT LATIEF, SPpD-KPTI.,M.Kes., FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA Pendahuluan Taraf kesehatan masyarakat yang meningkat disertai meningkatnya fasilitas kesehatan berdampak pada semakin meningkatnya

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 86 Lampiran 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara saat penelitian Di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan Daftar pertanyaan wawancara kepada keluarga pasien Data singkat informan Nama : Jenis Kelamin : Tanggal

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta 90 PEDOMAN WAWANCARA Calon Peserta Demand Masyarakat Menjadi Peserta Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Kota Medan Tahun 2016 I. Identitas Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Pekerjaan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT PANDUAN UNTUK KEPALA PUSKESMAS MANDALA I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis kelamin : Pendidikan terakhir : II. Daftar pertanyaan PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

Lebih terperinci

POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR) POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR) Pengertian Regulasi Referensi Peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan factor resiko PTM yang dilakukan secara terpadu, rutin dan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN KOMPREHENSIF HIV-IMS BERKESINAMBUNGAN (LKB) DI PUSKESMAS BESTARI MEDAN TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN KOMPREHENSIF HIV-IMS BERKESINAMBUNGAN (LKB) DI PUSKESMAS BESTARI MEDAN TAHUN 2016 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN KOMPREHENSIF HIV-IMS BERKESINAMBUNGAN (LKB) DI PUSKESMAS BESTARI MEDAN TAHUN 2016 I. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)POSBINDU PTM UPTD PUSKESMAS HAURPANGGUNG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)POSBINDU PTM UPTD PUSKESMAS HAURPANGGUNG SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)POSBINDU PTM UPTD PUSKESMAS HAURPANGGUNG Di Susun Oleh: Ineu Cahyati., A.Md.Keb SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)POSBINDU PTM UPTD PUSKESMAS HAURPANGGUNG A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ANALISIS SISTEM RUJUKAN KIA DI PUSKESMAS PERUMNAS BT.VI PEMATANG SIANTAR TAHUN 2015

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ANALISIS SISTEM RUJUKAN KIA DI PUSKESMAS PERUMNAS BT.VI PEMATANG SIANTAR TAHUN 2015 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ANALISIS SISTEM RUJUKAN KIA DI PUSKESMAS PERUMNAS BT.VI PEMATANG SIANTAR TAHUN 2015 I. Dokter puskesmas Nama : dr. Ernawaty Tarigan Umur : 38 Tahun Pendidikan : Sarjana

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang No.78, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Kesehatan Kerja. Pos. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2015 TENTANG POS UPAYA KESEHATAN KERJA TERINTEGRASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Kepala Dinas Kesehatan Prov Kalbar Dr. Andy Jap, M.Kes

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Kepala Dinas Kesehatan Prov Kalbar Dr. Andy Jap, M.Kes IMPLEMENTASI PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Kepala Dinas Kesehatan Prov Kalbar Dr. Andy Jap, M.Kes KalBar dengan kondisi masyarakat dan budaya yang ada, memiliki faktor resiko

Lebih terperinci

LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERIEW) ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN

LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERIEW) ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERIEW) ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RUMAH SAKIT PTPN IV KEBUN LARAS KABUPATEN SIMALUNGUN Panduan untuk Direktur Rumah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 64 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ada 5 (lima) kesimpulan penelitian. Kesimpulan tersebut disajikan sebagai berikut : 1. Peran pendampingan bidan dalam upaya

Lebih terperinci

A. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum

A. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 I. Daftar Pertanyaan untuk Informan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI PENATALAKSANAAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS MEDAN DENAI TAHUN 2014 A. Daftar Pertanyaan untuk Informan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN KADER TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR DOLOK KECAMATAN PAGAR MERBAU KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN TESIS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR JAKARTA PUSAT

KUESIONER PENELITIAN TESIS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR JAKARTA PUSAT KUESIONER PENELITIAN TESIS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR JAKARTA PUSAT Ext/B Data Responden Petunjuk pengisian : Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban berbentuk pilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Lampiran.1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran.1. Universitas Sumatera Utara 72 Lampiran.1 PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PREVENTIF DAN PROMOTIF UNTUK PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS BUKIT KAPUR KOTA DUMAI-RIAU TAHUN 2015 1) Identitas Informan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Pelatihan Kader Kesehatan Desa dan Pembentukan Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia ) TIM: Dra. Idiani Darmawati, M.Sc. (NIP 196009211991032001) Marten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Intensi 1. Definisi Intensi Menurut kamus besar Dagun (2006), intensi adalah keinginan bertindak untuk melakukan atau merubah sesuatu untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN KADER POSBINDU PTM

KERANGKA ACUAN PELATIHAN KADER POSBINDU PTM KERANGKA ACUAN PELATIHAN KADER POSBINDU PTM A. LATAR BELAKANG Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular ( PTM ).PTM adalah penyakit yang

Lebih terperinci

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan : KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016 A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Teladan I. Data Umum 1. Nama : 2. Pendidikan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MASALAH ( Tiap Bu. NO KEGIATAN IDENTIFIKASI ANALISA PENYEBAB 1 Posbindu Sasaran yang hadir sedikit

IDENTIFIKASI MASALAH ( Tiap Bu. NO KEGIATAN IDENTIFIKASI ANALISA PENYEBAB 1 Posbindu Sasaran yang hadir sedikit IDENTIFIKASI MASALAH ( Tiap Bu NO KEGIATAN IDENTIFIKASI ANALISA PENYEBAB 1 Posbindu Sasaran yang hadir sedikit Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengendalian penyakit tidak menular 2 surveilan / penjaringan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang)

PEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang) PEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang) Kode Informan : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Unit Kerja : Jabatan : Masa Kerja : Pengetahuan Mengenai Fungsi Puskesmas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INFORMAN

KARAKTERISTIK INFORMAN KARAKTERISTIK INFORMAN Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasien (patient Safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Petunjuk Pengisian : Istilah pertanyaan dibawah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Standar Pelayanan

BAB VII PENUTUP. Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Standar Pelayanan BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan 1. Input a. Standar Pelayanan Pelayanan antenatal dalam pencapaian cakupan K4 mengacu kepada renstra Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Standar Pelayanan

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DALAM 30 TAHUN TERAKHIR... TERJADI PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN PERILAKU MANUSIA TAHUN 1990: SEJAK 2010: PENYAKIT MENULAR Penyebab terbesar kesakitan dan kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah telah mencanangkan Indonesia Sehat 2015 sebagai paradigma baru, yaitu paradigma sehat melalui pendekatan promotif dan preventif dalam mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Kesimpulan komponen masukan yaitu: tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.

BAB VII PENUTUP. Kesimpulan komponen masukan yaitu: tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. BAB VII PENUTUP 7.1 Simpulan 7.1.1. Komponen Masukan Kesimpulan komponen masukan yaitu: a. SDM Puskesmas dalam pelaksanaan program JKN belum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menular (noncommunicable diseases). Terjadinya transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. menular (noncommunicable diseases). Terjadinya transisi epidemiologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dewasa ini sedang dihadapkan pada terjadinya transisi epidemiologi, transisi demografi dan transisi teknologi, yang mengakibatkan terjadinya perubahan pola

Lebih terperinci

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

UPAYA PEMBINAAN POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DUSUN GLONGGONGAN DESA SUMBER TEBU BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO

UPAYA PEMBINAAN POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DUSUN GLONGGONGAN DESA SUMBER TEBU BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 354 UPAYA PEMBINAAN POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DUSUN GLONGGONGAN DESA SUMBER TEBU BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO Eka Diah Kartiningrum

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1)

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) LAMPIRAN 1 80 LAMPIRAN 2 81 LAMPIRAN 3 82 LAMPIRAN 4 83 LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) 1. Sejak kapan Anda menjabat sebagai Kepala Puskesmas/Penanggungjawab Program Posbindu? 2. Bagaimana pengalaman

Lebih terperinci

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar. 4.2 Prioritas Masalah Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh tidak memungkinkan untuk diselesaikan sekaligus atau seluruhnya, sehingga perlu dilakukan penentuan prioritas masalah

Lebih terperinci

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT DI PUSKESMAS PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah membuahkan hasil meningkatnya umur harapan hidup dengan meningkatnya populasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS MONITORING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Identitas Informan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW 101 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU DI PUSKESMAS BATANG PANE II KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2016 1. Pedoman wawancara mendalam mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan wawancara (Untuk Lansia) Daftar Pertanyaan Terbuka

Lampiran 1. Panduan wawancara (Untuk Lansia) Daftar Pertanyaan Terbuka LAMPIRAN Lampiran 1. Panduan wawancara (Untuk Lansia) Daftar Pertanyaan Terbuka Tanggal : Tempat : Waktu : Pertanyaan : 1. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai? untuk ikut? 2. Apakah sudah rutin dilaksanakan

Lebih terperinci

POA (Plant Of Action) Diare. No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari. Orang Tua Kader Petugas.

POA (Plant Of Action) Diare. No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari. Orang Tua Kader Petugas. Lampiran 1 POA (Plant Of Action) Diare No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari Balita 2. Penyuluhan -Dalam Gedung -Luar Gedung Orang Tua Kader Petugas APBD 1 kali seminggu

Lebih terperinci

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 DATA UMUM RESPONDEN No. Responden : 1. Identitas Responden : a. Nama Responden : b. Jenis Kelamin : ( L

Lebih terperinci

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerja sama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE PANDUAN WAWANCARA DETERMINAN FAKTOR TERJADINYA KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA PASANGAN MENIKAH

INTERVIEW GUIDE PANDUAN WAWANCARA DETERMINAN FAKTOR TERJADINYA KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA PASANGAN MENIKAH Lampiran 1 INTERVIEW GUIDE PANDUAN WAWANCARA DETERMINAN FAKTOR TERJADINYA KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA PASANGAN MENIKAH (STUDI KASUS DI DESA PEKAN TANJUNG BERINGIN) TAHUN 2016 IDENTITAS INFORMAN (ISTRI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi World Health Assembly (WHA) ke-58 tahun 2005 di Jenewa yang menginginkan setiap negara mengembangkan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SINERGITAS PENANGANAN DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 125 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.3 Implementasi Program Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Pelayanan Antenatal Care dan Nifas di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Setiap kebijakan yang dibuat pasti

Lebih terperinci

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN di Puskesmas Padang Pasir meliputi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) 3272105 HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM KEGIATAN PHN No

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di negara berkembang. Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit degeneratif,

Lebih terperinci

Astuti, et al, Gambaran Proses Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

Astuti, et al, Gambaran Proses Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Gambaran Proses Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi (The Description of Activity Process for the Integrated Development Post of Non-Communicable

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA DI PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 I. DinasKesehatanKabupaten

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS PEGANG BARU KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN SUMATERA BARAT TAHUN 2014 Petugas SIMPUS (I 1) Data Responden

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. Posbindu 1. Definisi Posbindu Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai

Lebih terperinci

POS PEMBINAAN TERPADU

POS PEMBINAAN TERPADU ISBN PETUNJUK TEKNIS POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIFITAS POSYANDU LANSIA CEMPAKA SEHAT SURAKARTA

PENINGKATAN AKTIFITAS POSYANDU LANSIA CEMPAKA SEHAT SURAKARTA PENINGKATAN AKTIFITAS POSYANDU LANSIA CEMPAKA SEHAT SURAKARTA Yuli Kusumawati, Yulisna Mutia Sari, Siti Zulaekah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammdiayah Surakarta Email: yuli_kusumawati@ ums.ac.id

Lebih terperinci

Ivan Elisabeth Purba, Vierto Irennius Girsang, Taruli Rohana Sinaga Sari Mutiara Indonesia University

Ivan Elisabeth Purba, Vierto Irennius Girsang, Taruli Rohana Sinaga Sari Mutiara Indonesia University DESCRIPTION OF THE EFFECTIVENESS OF POS PEMBINAAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) AS CONTROL RISK FACTORS TO WARD NON COMMUNICABLE DISEASE Ivan Elisabeth Purba, Vierto Irennius Girsang,

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam. penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya

PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam. penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya 100 PERNYATAAN Kode Responden : Umur responden : Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya Pencegahan dan

Lebih terperinci

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG NO TENAGA KESEHATAN TOTAL PNS 1. Dokter umum 183 NON PNS 59 2. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan 11 12 15 9 12 6 4. Dokter

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015 PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015 A. PERTANYAAN PUSKESMAS I. Identitas Puskesmas 1. Nama Puskesmas

Lebih terperinci

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu Permohonan Wawancara Cirebon, Juli 2010 Hal : Permohonan Wawancara Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) PERAN ORGANISASI PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Dalam Program GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Disampaikan Oleh FILOSOFI DAN KONSEP DASAR FAKTA PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN FAKTOR PERILAKU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 60 pasien di Klinik Firdaus Kotamadya Yogyakarta yang

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN

DAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN UNIT PENDAFTARAN NO 1 Terdapat prosedur pendaftaran 2 Tersedia alur pendaftaran 3 Petugas memahami dan melaksanakan prosedur pendaftaran 4 Tersedia SOP Penilaian kepuasan pelangggan 5 Tersedia form penilaian

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) PELAKSANAAN PROGRAM KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS BELAWAN

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) PELAKSANAAN PROGRAM KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS BELAWAN Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) PELAKSANAAN PROGRAM KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS BELAWAN I. Daftar pertanyaan untuk informan Kepala Puskesmas Belawan A. Identitas informan 1.

Lebih terperinci

Ibu Penderita Kanker Payudara Menolak Dirawat di RS

Ibu Penderita Kanker Payudara Menolak Dirawat di RS Usai Melahirkan, Ibu Penderita Kanker Payudara Menolak Dirawat di RS Kontributor Banyuwangi, Ira RachmawatiTim kesehatan dari Dinas Kesehatan Banyuwangi saat menjenguk Sulastri, pasien penderita kanker

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG, PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR

Lebih terperinci

A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun. Status kepegawaian : Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan

A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun. Status kepegawaian : Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan 134 PEDOMAN WAWANCARA DETERMINAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2016 A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun Status kepegawaian : PNS Non PNS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI O U T L I N E PENDAHULUAN SITUASI TERKINI STROKE

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam Sistem informasi manajemen...thanty Widyastui, FKM UI, 2008 I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan : Lama Bekerja : PEDOMAN WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) Regional Meeting on Revitalizing Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan tentang perlunya melakukan

Lebih terperinci

POSBINDU Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular

POSBINDU Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular POSBINDU PTM Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti sesi

Lebih terperinci

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) Disusun untuk memenuhi tugas Komunitas Dosen pengampu : M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes. Disusun Oleh : Kelompok III Ana Rusfita 010501004 Arif Budi Wibowo 010501011 Badrul

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1775, 2015 KEMENKES. Penyakit Tidak Menular. Penanggulangan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK

Lebih terperinci