A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun. Status kepegawaian : Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun. Status kepegawaian : Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan"

Transkripsi

1 134 PEDOMAN WAWANCARA DETERMINAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2016 A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun Status kepegawaian : PNS Non PNS Tetap Tidak Tetap Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan 1. Menurut dokter, Apa guna / manfaat rekam medis itu di isi secara lengkap? 2. Dalam menangani pasien, apakah hasil atau langkah-langkah yang dokter lakukan itu dituliskan keseluruhanya di dalam rekam medis? 3. Menurut dokter peranan dokter sampai dimana dalam melengkapi dokumen rekam medis? 4. Menurut dokter item-item apa sajakah yang terpenting dari berkas dokumen rekam medis pasien rawat inap? 5. Menurut dokter mengisi nama dan nomor rekam medis itu kewajiban siapa? 6. Apakah dokter selama ini pernah tidak mengisi secara lengkap berkas rekam medis? 7. Apakah pendapat dokter mengenai anamnese pasien rawat inap? Menurut dokter mengapa masih ada item anamnese tidak terisi? 8. Menurut dokter mengapa pengisian hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik harus pasien rawat inap diisi?

2 Apakah dokter mengetahui mengapa item diagnosa tidak terisi secara lengkap? 10. Menurut dokter apa yang menyebabkan item catatan pengobatan atau tindakan tidak terisi lengkap? 11. Apakah dokter wajib mengisi informed consent atau persetujuan tindakan pasien rawat inap pada rekam medis? 12. Menurut dokter mengapa hasil pengobatan atau catatan observasi klinis rekam medis pasien rawat inap tidak lengkap? 13. Menurut dokter mengapa pengisisan ringkasan pulang masih tidak terisi lengkap? 14. Apakah dokter mengisi nama dan tanda tangan segera setelah tindakan pada rekam medis? 15. Apakah hambatan dokter tidak mengisi sepenuhnya pada saat dokter melayani pasien? 16. Bagaimana menurut dokter tentang rekam medis yang meningkatkan mutu di rumah sakit? 17. Bagaimana pendapat dokter tentang jumlah pasien yang dokter layani per hari? 18. Apa yang dokter lakukan, bila dokter harus tetap mengisi rekam medis sementara waktu dokter terbatas? 19. Berapa banyak waktu kerja dokter dalam melayani pasien tiap harinya? 20. Adakah kepala ruangan atau perawatmengingatkan dokter dalam pengisian rekam medis jika ditemukan berkas yang tidak lengkap? 21. Pernahkan diingatkan untuk mengisi dokumen rekam medis tidak lengkap baik secara lisan atau tulisan?. 22. Menurut dokter sudah berjalankah monitoring terkait rekam medis oleh pihak manajemen rumah sakit?

3 136 PEDOMAN WAWANCARA DETERMINAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2016 A. IDENTITAS INFORMAN (PERAWAT) Nama : Umur : Tahun Status kepegawaian : PNS Non PNS Tetap Tidak Tetap Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Masa kerja : B. PERTANYAAN 1. Apakah Bapak/ibu mengetahui manfaat rekam medis terkait dengan? 2. Bagaimana Bapak/ibu tentang rekam medis yang meningkatkan mutu di rumah sakit? 3. Bagaimana menurut pendapat Ibu/ Bapak mengenai jumlah pasien tiap harinya? 4. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi hambatan kelengkapan pengisian rekam medis? 5. Apakah Bapak/ibu selalumengingatkan dokter dalam pengisian rekam medis? Dengan cara apa biasanya? 6. Bagaimana cara bapak/ibu melakukan komunikasi dengan dokter terkait rekam medis tersebut? Komunikasi yang dimaksud mengingatkan dokter apabila dokter lupa mengisi rekam medis? 7. Menurut Bapak/Ibu, mengapa dokter sering tidak mengisi rekam medis? 8. Bagaimana menurut bapak/ibu jumlah pasien perharinya saat ini? 9. Bagaimana menurut Bapak/Ibujam kerja dalam melayani pasien tiap harinya? apakah berlebih sehingga menjadi beban? 10. Pada dasarnya, pengisian rekam medis merupakan tanggung jawab seorang dokter, Apakah Bapak/ibu pernah di perintahkan dokter untuk mengisi rekam medis?

4 Apakah Bapak/ibu pernah berinisiatif untuk mengisi rekam medis yang tidak di isi oleh dokter? 12. Sepengetahuan Bapak/ibu adakah kebijakan yang dibuat oleh pihak manajemen rumah sakit dalam penyelenggaraan pengisian rekam medis? 13. Menurut dokter sudah berjalankah monitoring terkait rekam medis oleh pihak manajemen rumah sakit?

5 138 PEDOMAN WAWANCARA DETERMINAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2016 A. IDENTITAS INFORMAN (KEPALA BAGIAN REKAM MEDIS) Nama : Umur : Tahun Status kepegawaian : PNS Non PNS Tetap Tidak Tetap Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Masa kerja : Pendidikan : B.PERTANYAAN 1.Menurut ibu apa itu Rekam medis? 2.Menurut ibu apa manfaat Rekam medis terkait dengan? 3. Apakah yg ibu lakukan jika dalam pengisian rekam medis ditemukan tidak lengkap? 4. Apakah Bapak/ibu pernah mengingatkan dokter,perawat dalam pengisian rekam medis? 5. Apakah ibu pada saat mengelolah ada menanyakan kepada dokter terlebih dahulu? 6. Apakah setelah Bapak/Ibu menemukan adanya ketidaklengkapan, lalu melaporkan hasil temuan Ibu? 7. Bagaimana menurut Bapak/Ibu waktu kerja dalam mengolah rekam medis? 8. Apakah waktu kerja Bapak/Ibu perharinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya? 9. Sepengetahuan Bapak/ibu adakah kebijakan yang dibuat oleh pihak manajemen rumah sakit dalam penyelenggaraan pengisian rekam medis? 10. Apakah pernah dibuat sanksi terhadap dokter atau petugas kesehatan lainya jika di temui ketidaklengkapan rekam medis?

6 139 PEDOMAN WAWANCARA DETERMINAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2016 A. IDENTITAS INFORMAN (Manajemen Rumah Sakit) Nama : Umur : Tahun Status kepegawaian : PNS Non PNS Tetap Tidak Tetap Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Masa kerja : B. PERTANYAAN 1. Apakah yang dilakuan pihak manajemen jika pengisian rekam medis pasien rawat inap tidak diisi dengan lengkap? 2. Apakah ada dilakukan monitoring terhadap pengisian rekam medis? 3. Apakah ada dilakukan sosialisasi dalam penyelenggaraan rekam medis? 4. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk dan cara pengelolaan rekam medis? 5. Bagaimana kebijakan manajemen rumah sakit yang dilakukan selama ini sebagai upaya untuk meningkatkan kelengkapan rekam medis? 6. Apakah pernah dibuat sanksi terhadap dokter atau petugas kesehatan lainya jika di temui ketidaklengkapan rekam medis?

7 140 Gambar 2. Ruangan Rekam Medis

8 141 Gambar 3. Rekam Medis Ringkasan Masuk dan Keluar Yang Tidak Lengkap Gambar 4. Rekam Medis Ringkasan Pulang Yang Tidak Lengkap

9 142 Gambar 5. Rekam Medis Nama dan Tanda Tangan Yang Tidak Lengkap Gambar 6. Rekam Medis Nama dan Tanda Tangan Yang Tidak Lengkap

10 143 Gambar 7. Rekam Medis Pemeriksaan Fisik Yang Tidak Lengkap

11 144

12 145 MatriksHasilWawancara Mendalam Pernyataan informan mengenai kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap di RSUD Bangkinang Tahun 2016 Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 Informan 5 Informan 6 Tanggal dan Waktu masuk Tanggal dan waktu masuk tidak saya yang mengisinya, itu perawat yang mengisi karena saya tidak punya waktu untuk mengisi itu, dan saya pun tidak memperhatikan kembali. Tanggal dan waktu masuk itu bukan tugas saya yang mengisinya, biasanya perawat yang mengisinya. Kalau tanggal dan waktu masuk biasa tidak mengisi dan tidak periksa kembali karena menurut saya yang paling penting itu diagnosa,pengob atan pasien Memang tanggung jawab dokter tapi biasanya dicatat sewaktu pasien mendaftar dan itu bukan saya yang mengisinya. Untuk tanggal masuk dan waktu masuk bukan saya yang isi biasanya petugas lainya. Sebenarnya tanggal dan waktu masuk itu tanggung jawab dokter tapi petugas yang mengisinya, saya tidak memperhatikan atau mengecek kembali karena menurut saya sudah lengkap Anamnese Saya isi jika ditanyai tapi biasanya pasien yang kritis sulit ditanya. Sehingga saya tidak mengisinya lagi. Tapi nanti akan diberikan perawat ruang Saya isi yang berkaitan dengan penyakit dan selebihnya kosong. Karena kan harus lebih mementingkan pelayanan dan pengobatan. Ya saya mengisinya, tapi jika masih ada yang kosong biasanya petugas lain yang mengisinya. Biasa item itu yang tidak terisi jika pasien datang dalam keadaan tidak sadar. Dan juga petugas mungkin tidak mengecek kembali berkasnya Ya saya mengisinya kalaupun tidak terisi biasanya dikarenakan pasien yang yang sulit ditanyai,tapi ya saya selalu usaha untuk mengetahui dan mengisinya kok. Ya saya isi,jika memungkinkan ditanyai, yaa karna sangat penting ya dalam penentuan pengobatan pasien nantinya.

13 146 Pemeriksaa n fisik rawat inap yang tidak terisi lengkap Ya untuk mengetahui perkembangan pasien, item ini sebenarnya penting karna berpengaruh terhadap pengobatan yang diberikan. Biasanya jika tidak terisi karena dokter memiliki keterbatasan waktu, pasien terlalu banyak dan lemar rekam medis yang harus diisi sehingga say alebih mengutamakan yang penting saja Pemeriksaan fisik itu penting untuk di isi untuk mengetahui perkembangan pasien, terkadang tidak terlalu detail karna banyaknya pasien. Sebenarnya yang kurang itu keaktifan dalam pengawasan rekam medis, padahal rekam medis sangat penting Pemeriksaan fisik merupakan item yang harus diisi juga namun karna beban kerja yang terlalu tinggi sering terlupakan. Diisi sesuai dengan kondisi pasien tapi kadang tidak terlalu detail karena waktu yang tidak cukup Untuk pemeriksaan fisik ini agar pasien diberikan pengobatan yang tepat. Selain itu agar mengetahui kondisi fisik pasien karna mempengaruhi kesembuhan pasien Untuk mengetahui bagaimana kondisi pasien karna tubuh pasien itu berubahubah. dan ini penting di isi untuk menunjang diagnosa pasien. Jika masih ada di temukan tidak lengkap terletak pada pengawasan dan ketegasan dari rumah sakit padahal rekam medis itu penting.

14 147 Diagnosa Ya kalau item diagnosa ini seharusnya tidak boleh tidak terisi, ini disebabkan pasien saya terlalu banyak sementara waktu tidak banyak lagi untuk pasien yang lain. Belum lagi pasien di poli menunggu saya, dan berkas rekam medis pun sudah terdistribusi ke bagian lain.biasanya saat diruangan saya diingatkan dan kalau saya memiliki waktu banyak saya isi atau langsung membawa Ketidakterisian di item diagnosa tidak sering, ya mungkin ada beberapa status pasien yang tidak terisi bagian diagnosa karena pasien saat sekarang sangat meningkat dan harus memberikan pelayanan ke pasien yang lain, dokter masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk lebih memastikan diagnosis yang lebih spesifik. Diagnosa ini penting untuk di catat, tetapi jika ada yang tidak di isi mungkin terlewatkan karena pasien yang lain sudah menunggu. Kalau saya tidak cepat nanti pasien gelisah dan protes biasanya.jadi ya saya harus mengejar pasien. Ya saya mengisinya, karena diagnosa ini penting, kalau di temukan tidak terisi ya karena kesibukan, dan lebih baik dokter, perawat, petugas kesehatan lainya lebih bisa bekerja sama dalam mengisinya. Iya saya mengisinya kok, kalau masih ada yang tidak terisi berarti tidak sengaja terewatkan, karena ingin memberikan pelayanan yang cepat jadi tidak punya waktu banyak lagi Ya item diagnosa sangat lah penting, saya berusaha mengisinya, jika di temukan kosong mungkin itu karna kesibukan jadinya tidak sempat mengisinya lagi

15 148 pulang. Catatan pengobatan Persetujuan tindakan Untuk mengetahui tindakan pengobatan apa yang diberikan kepada pasien dan apa yang selanjutnya dilakukan.kalau tidak terisi ya biasa waktu yang tidak cukup, setelah saya member pelayanan nanti saya isi, kadang perawat mengingatkan saya untuk melengkapinya saat visit Ya wajib dan harus di isi, Informed consent dilakukan karena dokter Ya harus diisi item pengobatan ini agar ada bukti yang jelas jika kemudian hari ada sesuatu pada pasein sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tentu diisi agar segera melakukan tindakan, dan tidak adanya tuntutan dalam Ya saya mengisi catatan pengobatan. Cuma harus ada pengingatan kembali oleh perawat ruangan supaya item ini terisi lengkap. Terkadang terlupakan dengan saya Ya harus diisi, agar menghindari terjadinya tuntutan di kemudian hari Ya harus di isi item pengobatan agar bukti yang jelas jika kemudian hari ada sesuatu terjadi pada pasien sehingga terhindar dari tuntutan malpraktik Tentu harus diisi, jika tidak diisi dokter tidak bisa melakukan tindakan Pengisian catatan dalam pengobatan ini dibutuhkan untuk mengetahui obat-obat apa saja yang telah diberikan dan tindakan kita untuk mengetahui tindakan pengobatan, jadi harus di is Ya harus di isi tentunya, karena itu untuk melakukan suatu tindakan kepada pasien Ya mengisi catatan pengobatan karena saya tahu jelas manfaat dan kegunaannya. Dan ini masih membutuhkan teguran oleh petugas yang lain terkadang tidak sengaja terlewatkan. Memang harus diisi,agar tidak ada tuntutan dalam penanganan medis di kemudiaan harinya.

16 149 tidak bisa melakukan tindakan sebelum adanya persetujuan dari pasien. Agar tidak ada tuntutan di kemudian hari. penangan medis nantinya kalau terjadi halhal yang tidak diinginkan Catatan Observasi Klinis Saya selalu mengisinya, tidak terisi itu terkadang dikarenakan banyaknya yang mau diisi jadi perawat yang membantu untuk mengisinya. Ya karena mengejar pasien yang lain jadi saya terburu-buru. Jadi yang penting-penting saja yang diisi Iya saya mengisinya jika waktu saya ada, kalau tidak perawat yang isi. Ini berguna untuk melihat perkembangan penyakit pada pasien. Ya saya cukup capek juga terkadang kalau mengisi semua item-item makanya ada yang terlupakan mengisinya. Dan biasanya nanti saya bawa pulang rekam medis jika tidak terisi oleh saya. Ya ini memang tanggung jawab dokter tapi harus meningkatkan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain, waktu saya sangat terbatas karena dokter dirumah sakit ini tidak terlalu banyak. Iya ini saya isi jika tidak terlupakan. Seharusnya juga ada diingatkan perawat kalau masalah tidak terisi pada perkembangan penyakit pasien. Kemungkinan lebih kedisiplinannya yang masih kurang dan juga belum adanya sanksi diberikan selama ini. Saya mengisinya, supaya mengetahui perkembangan penyakit pasien. Saya selalu berusaha mengisinya kalau masih ada yang tidak terisi mungking terlewatkan oleh saya walaupun ya kadang dibantu oleh perawat.

17 150 Ringkasan pulang Biasanya pasien pulang atau meninggal saya tidak berada di rumah sakit, apalagi pasien pulang pada malam hari tentu saya tidak bisa mengisinya. Kalau tidak terisi biasanya tidak punya waktu, karena saya juga mengejar di rumah sakit lainya jadi saya bawa pulang saja rekam medisnya. Kalau saya isi saat itu juga tidak bisa di buru-buru masih banyak pasien yang menunggu. Dokter disini juga tidak terlalu banyak Ya saya selalu berusaha mengisinya. Kalau tidak terisi kadang saya tidak punya banyak waktu mengisinya. Nanti kalau ada waktu biasanya saya diingatkan perawat Saya mengusahakan selalu mengisinya, tapi kalau pasien pulang paksa atau atas permintaan sendiri ya kemungkinang tidak terisi Biasanya ringkasan masuk saja yang diisi, ringkasan keluar sering tidak diisi karena saat keluar saya tidak berada di rumah sakit. Mengisi item ini perlu waktu yang lama jadi hanya beberapa bagian aja yang diisi. Nama dan Tanda tangan dokter Nama dan tanda tangan sangat penting agar bisa mengetahui dokter siapa yang bertanggung jawab atas pasien tersebut. Kalau terlupakan nanti terkadangkadang saya diingatkan Ya diisi, kadang tidak terisi ketika saat setelah melakukan tindakan, kalau kembali lagi ke saya ya nanti saya tulis kalau tidak sibuk atau membawa pulang berkas rekam medisnya. Tanda tangan saja yang penting. Kalau nama nanti perawat yang mengisinya. Kalau saya lupa saya diingatkan, kalau tidak berarti tetep kosong.di lembar sebelumnya juga sudah ada Tidak, terlalu banyak yang ditanda tangani, bagian yang penting-penting saja seperti lembar persetujuan tindakan untuk pasien bedah. Seharusnya dokter semua punya stempel nama sehingga Iya saya mengisi kalau tanda tangan. kalau nama jika terlewatkan biasanya perawat yang membantu untuk mengisinya, tapi saya mengusahakan kok. Saya mengisi nama dan tanda tangan karna sangat penting agar mengetahui dokter yang bertanggung jawab sama pasien, wajib diisi dengan SOP yang sedang berlaku. Namun mungkin kurang menjalankannya karena setiap dokter beda-beda, ada

18 151 perawat. Kalau masalah nama nanti petugas kesehatan lainya mengisinya. saya tidak punya banyak waktu. dibuat. tidak ada kelupaan untuk mengisi item ini. yang mematuhi/melaksan akan tindakan sesuai SOP. dan belum ada sanksi yang tegas Manfaat rekam medis Ya tahu, untuk mengetahui bagaimana riwayat penyakit pasien, melakukan tindakan terhadap pasien agar memudahkan pendataan saat pelaporan. Mencatat data penting tentang pasien ya sebenarnya unsur legalitas yang paling penting ya kan kalau manfaatnya yaah, tanda bukti rawatan pasien yang akan berguna nantinya ketika ada suatu masalah rekam medis bisa dilihat. Ya manfaatnya tentu saja untuk catatan bagi dokter dan paramedis untuk mengenal identitas pasien, riwayat perjalanan pasien. Rekam medis itu tindakan yang ditulis untuk melakukan tindakan untuk penyakit pasien dan mengetahui perkembanganya. Sebagai bukti tertulis saat meriksa pasien karena saya tidak bisa ingat secara detail, jadi harus diisi secara lengkap

19 152 Rekam Medis Sebagai Informasi Meningkatk an Mutu Iya akan meningkatkan kualitas di rumah sakit tentunya rekam medis itu. Mutu rumah sakit terletak pada tertibnya administrasi seperti berkas rekam medis. memang harus butu pengawasan yang lebih tegas terhadap rekam medis ini. Karena berkas rekam medis salah satu upaya meningkatkan kualitas di suatu rumah sakit. Ya mutu dirumah sakit ya pastinya. Iya setahu saya ya pasti meningkatkan mutu karena rekam medis ini kan sangat penting Iya. Rekam medis tentu memberikan kualitas yang baik untuk rumah sakit ini Iya bisa jadi begitu. Kualitas suatu rumah sakit akan terlihat dengan kelengkapan rekam medis Ya bisa jadi. karena rekam medis ini merupakan informasi yang harus akurat, terpecaya.

20 153 Beban Kerja berdasarkan Aspek Fisik Beban Kerja berdasarkan Aspek Waktu Kerja Dalam perharinya yaah banyak semenjak BPJS ini,apalagi saya sendiri dalam menangani pasien saat ini dan belum lagi pasien yang di poli. Seharusnya tenaga kesehatan harus di tambah lagi. Jam kerja saya untuk di rumah sakit ini tidak lebih dari 8 jam biasanya. Setelah visite, saya juga harus mengejar pasien yang di poli sudah mngantri lama dan kemudian di rumah sakit swasta sudah Ya pasien terlalu banyak dan tidak terdapat kesesuaian banyaknya petugas kesehatan. Oh kalau jam kerja saya khusus dirumah sakit ini paling lama 6 jam. Saya juga bekerja di rumah sakit swasta dan juga klinik pribadi juga Cukup banyak karena saya juga tidak melayani rawat inap saja melainkan poli juga harus saya kejar. Ya. Jam kerja saya di sini sekitar 7 jam biasanya. Dari sini saya langsung ke klinik saya biasanya. Dan juga ke rumah sakit swasta. Kalau masalah pasien menurut saya sangat banyak sehingga saya lebih fokus dengan pasien Jam kerja saya tidak saat ini tidak lebih dari 8 jam untuk dirumah sakit ini yah. Saya juga bekerja dirumah sakit swasta dan klinik saya sendiri. Iya jumlah pasien saat ini menurut saya terlalu banyak jadi mungkin itu yang membuat petugas kesehatan tidak terlalu memperhatikan rekam medis, karena lebih fokus ke pasien Oh kalau itu jam kerja saya sekitar 5 jam paling lama. Ya menurut saya tidak terlalu berlebihan lah ya. Pasien di rawat inap cukup banyak, belum lagi di poli. Saat ini cuma hanya saya dokter spesialis syaraf. Setelah dari Iya kalo dilihat dari jumlah pasien dalam perharinya yaah banyak yah. Jadi kadang itu jadi beban juga karena saya harus melayani pasien. Dan kemungkinan kekurangan tenaga kesehatan yah. Iya selama ini jam kerja saya dalam perharinya tidak lebih dari 8 jam terkhusus rumah sakit ini ya.

21 154 memanggil saya. rumah sakit ini saya ke rumah sakit swasta lagi. Komunikasi Interperson al Antara Perawat dan Dokter Monitoring dalam Penyelengg araan Rekam Medis Iya saya sering diingatkan jika ada tidak lengkap tapi itu tergantung kesibukan masing-masing ya. Terkadang ya masih saja lupa untuk melengkapinya Dalam tahun ini ada evaluasi, nah disitu dibahas sedikit mengenai kelengkapan rekam medis.namun masih kurang ketat juga pengawasannya Kalau masalah di ingatkan itu sih ada dilakukan oleh kepala ruangan dan membawa rekam medis itu kembali ke saya. Setau saya sejauh ini tidak ada pihak manajemen rumah sakit yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap Ada..saat saya sedang sibuk itu biasanya mereka ya mengingatkan Seingat dan setau saya belum pernah kebijakan khusus mengenai monitoring dalam pengelolaan rekam medis. Oh... masalah itu yah. Ada sih. Tapi tidak terlalu sering karena perawat juga membantu untuk mengisinya. Sejauh ini belum ada lagi ya setau saya. Mungkin hanya saat rapat dibahas sedikit. Iya ada tapi tidak semua perawat atau kepala ruangan. Mungkin mereka juga sibuk dengan pekerjaan yang lain. Ya mungkin butuh meningkatkan kerja sama lagi dalam hal ini agar dokter tidak lupa. Setau saya dalam tahun ini baru membahas ketidaklengkapan rekam medis namun hanya sekedar diingatkan saja Iya ada kok, tapi mungkin terlewatkan dalam mengisinya saat itu, kadang saya bawa pulang. Dan mereka mengembalikan ke saya jika ada yang tidak lengkap. dan perawat juga membantu dalam pengisian rekam medis. Sejauh ini ngga ada pengecekan yang dilakukan,palingan nanti hanya petugas yang melihat kembali jika tidak lengkap

22 155 dalam hal ini kelengkapan rekam medis

23 156 Pertanyaan Informan 9 Apakah ibu mengetahui apa manfaat rekam medis? Apakah tugas ibu dalam pengelolaan rekam medis ditemukan tidak lengkap? Apakah pernah ibu mengingatkan dokter,perawat dalam pengisian rekam medis? Apakah ibu pada saat mengelolah ada menanyakan kepada dokter? Apakah setelah ibu menemukan adanya ketidaklengkapan, lalu melaporkan hasil temuan ibu? Sepengetahuan ibu adakah kebijakan yang dibuat oleh pihak manajemen rumah sakit Berisikan data pasien, tindakan yang dilakukan, bisa mengambil kebijakan, diolah menghitung BOR,LOS, TOI,BTO, berkas yang berisikan catatan pasien, riwayat perjalanan pasien. Jika ada banyak waktu biasanya mengecek ulang setiap rekam medis yang dikembalikan keruangan jika tidak lengkap tentunya akan dikembalikam ke ruangannya lagi. Nanti petugas kesehatan yang diruang inap akan jemput berkas setelah diberitahu. Pengembalian rekam medis yang sudah diisi kembali ke ruang rekam medis biasanya lebih dari dua hari. Mengingatkan selalu. Ketika rapat kepala ruangannya di beri arahan tentang kelengkapan rekam medis. Terkadang sudah diingatkan masih terdapat juga ketidaklengkapan berkas rekam medis. sebaiknya harus lebih optimal dalam hal ini. Kalau masalah itu jarang dilakukan. Jika ditemukan tidak lengkap, biasanya dilaporkan di rapat triwulan. namun tidak juga ada perubahan selama ini terhadap tenaga kesehatan. Sejauh ini masih belum ada. Sebaiknya harus dilakukan sosialisasi tehadap petugas yang terkait dengan rekam medis

24 157 Matriks Hasil Wawanc ara dalam penyelenggaraan pengisian rekam medis? sehingga memberikan pengetahuan atau megingatkan kembali. Kelemahannya nanti terlihat saat akreditasi yang akan mengurangi nilai pada rumah sakitnya. Mendalam

25 158 Matriks HasilWawancara Mendalam Pertanyaan Informan 10 Apakah yang dilakukan pihak manajemen jika pengisian rekam medis pasien rawat inap tidak diisi dengan lengkap? Apakah ada dilakukan monitoring terhadap pengisian rekam medis? Apakah ada dilakukan sosialisasi ataupun pelatihan dalam penyelenggaraan rekam medis? Bagaimana upaya yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk dan cara pengelolaan rekam medis? Bagaimana kebijakan manajamen rumah sakit yang dilakukan selama ini sebagai upaya untuk mengingatkan kelengkapan rekam medis? Rekam medis jika tidak lengkap akan dikembalikan dan dilengkapi. Monitoring dalam penyelenggaraan rekam medis ini tidak ada secara tertentu, sesuai kebutuhan saja. Sosialisasi hanya dilakukan ketika ada perubahan mengenai hal ini. Saat ini mengupayakan pelatihan terhadap tenaga kesehatan Pihak managemen mengupayakan memperbaiki sistem dan formatnya. Mengusahakan untuk meningkatkan kinerja dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainya dalam rapat rutin sebagai bentuk pembinaan, evaluasi dengan memotivasi kembali untuk melengkapi berkas rekam medis. Apakah ada sanksi tegas terhadap petugas kesehatan jika ditemukannya ketidaklengkapan berkas rekam medis? Sejauh ini tidak ada sanksi yang khusus terhadap tidak lengkapnya reka medis namun nanti akan tidak terbayarnya jasa pelayanan pada BPJS

26 159 Lembar Pengisian Kelengkpan Berkas Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang No Item Sesuai Permenkes 269 Tahun Tanggal Masuk 2 Waktu Masuk 3 Anamnase 4 Pemeriksaan Fisik 5 Diagnosa 6 Pengobatan/Tindakan 7 Persetujuan Tindakan 8 Catatan Observasi 9 Ringkasan Pulang 10 Nama dan Tanda Tangan Lengkap Tidak Lengkap Beri tanda centang pada kolom pengisian lengkap atau tidak lengkap Dokumentasi Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Bngkinang Gambar 1. Ruangan Rekam Medis

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN 2016 IDENTITAS INFORMAN I ( DOKTER) Umur : Pendidikan : Status kepegawaian : Masa kerja : PERTANYAAN

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Nama Pewawancara Tanggal Wawancara Waktu Wawancara Tempat Wawancara I. Petunjuk Umum 1. Sampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediaannya dan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi yang terus-menerus mengalami perkembangan. Perkembangan yang terjadi tidak hanya pada bidang ilmu pengetahuan, teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tinggi tingkat kecerdasan dan sosial ekonomi masyarakat, maka pengetahuan mereka terhadap penyakit, biaya, administrasi maupun upaya penyembuhan semakin baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK DOKTER

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK DOKTER PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK DOKTER Nama Pewawancara : Tanggal : Tempat : Nama Informan : I. PETUNJUK UMUM 1. Sampaikan ucapan terima kasih kepada informan atas kesediaannya dan waktu yang telah diluangkan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Hatta (2010) Rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja secara otonom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi menjadi sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Rekam medis dalam bentuk manual ataupun elektronik menjadi sumber dari informasi medis yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan pelayanan kesehatan tidak lagi hanya sekedar untuk memperoleh pengobatan dan perawatan tetapi juga membutuhkan pelayanan kesehatan dalam upaya pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi 96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi KARS 2012 a. Standar APK 3.2 1) Untuk pengisian resume dokter sudah dilakukan oleh DPJP.

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apakah pasien yang anda rawat, diberikan penjelasan tentang diagnosa. - tingkat pemahaman pasien/keluarga yang berbeda

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apakah pasien yang anda rawat, diberikan penjelasan tentang diagnosa. - tingkat pemahaman pasien/keluarga yang berbeda Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA Identitas Nama : Umur : Alamat : Pendidikan : Pekerjaan : Pertanyaan Penelitian Dokter Spesialis 1. Apakah pasien yang anda rawat, diberikan penjelasan tentang diagnosa penyakitnya?

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis pelayanan

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8. 1 Kesimpulan 1. Angka ketidaklengkapan rekam medis rawat inap bulan April tahun 2008 berdasarkan ruangan rawat inap telah ditemukan yaitu: identitas pasien 0%, resume medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan

Lebih terperinci

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 Dita Ningias*), Arif Kurniadi*) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu, 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 24 jam, dimana dibutuhkan sistem kerja yang bergantian(shift) dalam

BAB I PENDAHULUAN. 24 jam, dimana dibutuhkan sistem kerja yang bergantian(shift) dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang beroperasi 24 jam, dimana dibutuhkan sistem kerja yang bergantian(shift) dalam memberikanpelayanan medis yang bermutu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang pelaksanaan pengkodean

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang pelaksanaan pengkodean 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang pelaksanaan pengkodean topografi dan morfologi neoplasma di lembar ringkasan riwayat masuk dan keluar pada berkas rekam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan 7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi di mana segenap lapisan masyarakat bisa datang untuk memperoleh upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Upaya

Lebih terperinci

Lampiran I. Panduan Wawancara. NO Uraian Jawaban /Penjelasan

Lampiran I. Panduan Wawancara. NO Uraian Jawaban /Penjelasan LAMPIRAN Lampiran I 98 Panduan Wawancara Nama Umur Jabatan Pendidikan Lama bekerja :. :. :. :. :. NO Uraian Jawaban /Penjelasan 1 2 Apakah saudara mengetahui adanya Standar Operasional Prosedur Rekam Medis/Koding

Lebih terperinci

Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013

Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013 Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013 Rinto Rivanto 1, Nur Saputri 1 1 Program Studi D3 Manajemen Pelayanan Rumah Sakit STIKes MH. Thamrin Alamat korespondensi: Jln.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INFORMAN

KARAKTERISTIK INFORMAN KARAKTERISTIK INFORMAN Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasien (patient Safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Petunjuk Pengisian : Istilah pertanyaan dibawah ini

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Faktor dan Presentase Ketidaklengkapan Ketidaktepatan pengisian lembar resume pasien rawat inap setelah 1x24 jam di rumah sakit Lestari Raharja Magelang. a. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia, setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik menyangkut kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk didalamnya adalah

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG

Lebih terperinci

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau Lampiran 2: Formulir Ringkasan Riwayat Klinik Lampiran 3: Formulir Catatan Poliklinik PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 4: Pedoman Wawancara Daftar

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011 LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses Pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN 1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan karakteristik responden tentang kelengkapan rekam medis, didapatkan bahwa sebagian besar responden berusia diatas 50 tahun, berjenis kelamin laki-laki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, berarti Indonesia bebas dimasuki oleh investor asing termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN Lampiran 6 No. No. RM IDENTITAS PASIEN Nama TTL JK Pekerjaan SP Agama Ayah Ibu Alamat anamnesis diagnosis Tindakan/ Pengobatan Dokter/

Lebih terperinci

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 Rachmat Ipango 1. Tia Larastika Miu 1 1 Jurusan Rekam Medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Permenkes RI 269/MENKES/PER/III/2008 sarana pelayanan kesehatan adalah tempat menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung operasional upaya kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. Sebagai lembaga pelayanan kesehatan, RSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) menghimpun beberapa negara di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2014. Masyarakat mulai menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN Sugiharto Definisi Rekam Medis Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No. 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HOSPITAL CINERE

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HOSPITAL CINERE Lampiran 1 : Struktur Organisasi RS. Hospital Cinere SK Direktur PT. Anadi Sarana Tatahusada No.16/001/SK DIRUT PT. AST/2007 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HOSPITAL CINERE DIREKSI PT. ANADI SARANA TATAHUSADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara mendalam (indepth interview) dengan menggunakanpedoman wawancara mendalm sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Rekam Medis (RM) di rumah sakit adalah satu sistem administrasi dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh dokter, perawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang membutuhkan keberadaan suatu sistem yang handal dan cukup untuk meningkatkan kualitas pelayanan

Lebih terperinci

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP SOP No. Kode Terbitan No. Revisi : : 01 : 00 Ditetapkan Oleh Ka. Halaman : 1-1. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP. 19740409 200312 2 002 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk usaha jasa yang ditujukan kepada konsumen dan bersifat people changing, dimana manusia (dalam hal ini adalah orang orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang penting bagi masyarakat. Rumah Sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan

Lebih terperinci

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya

Lebih terperinci

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Lebih terperinci

Nama : Umur : Tahun Pendidikan : 1. Tamat SMU/Sederajat 2. Tamat D3 3. Tamat S1 4. Tamat S2 Unit Kerja : Masa Kerja : Tahun Bagian : Jenis Kelamin :

Nama : Umur : Tahun Pendidikan : 1. Tamat SMU/Sederajat 2. Tamat D3 3. Tamat S1 4. Tamat S2 Unit Kerja : Masa Kerja : Tahun Bagian : Jenis Kelamin : Lampiran 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN I. Identitas

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kebijakan dan pelaksanaan SPO a. Kebijakan dari masing-masing

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016 NO: HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016 Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara Responden Di RSUD dr. Soegiri Lamongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 86 Lampiran 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara saat penelitian Di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan Daftar pertanyaan wawancara kepada keluarga pasien Data singkat informan Nama : Jenis Kelamin : Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh pasien, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, untuk mewujudkan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang bermutu seiring dengan semakin baiknya kesadaran masyarakat tentang mutu, membuat rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klinik Geo Medika merupakan klinik milik swasta dengan nomor izin 551.41/042/KLIN/404.3.2/2014 berdiri pada awal tahun 2010 dan beralamat di Jln. Brigjend Katamso

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari pengamatan dan perhitungan jumlah rekam medis yang diteliti 1. Review Identifikasi Dari

Lebih terperinci

KAJIAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS GIGI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOTA PONTIANAK

KAJIAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS GIGI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOTA PONTIANAK KAJIAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS GIGI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOTA PONTIANAK Sri Rezki Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Pontianak ABSTRAK Latar Belakang: Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN REKAM MEDIS AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS. Oleh: Lily Wijaya Amd.PK., SKM, MM

MANAJEMEN REKAM MEDIS AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS. Oleh: Lily Wijaya Amd.PK., SKM, MM MANAJEMEN REKAM MEDIS AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS Oleh: Lily Wijaya Amd.PK., SKM, MM AUDIT ISI REKAM MEDIS PEMBAHASAN A. Pendahuluan B. C. D. E. F. Peraturan dan kebijakan Jenis Analisis Pendokumentasian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan

Lebih terperinci

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :... Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM Dr. FL. TOBING SIBOLGA DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Karateristik Informan Nomor Informan Nama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Angginia Nita Lubis, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Angginia Nita Lubis, FKM UI, 2009 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur utama dalam pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya pelayanan medis oleh dokter dan dokter gigi dengan kualitasnya yang terpelihara sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Rumah Sakit pada dasarnya terdiri atas manajemen medis / profesi yang berupa pengelolaan pelayanan medis dan manajemen non medis yang berupa pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap

Lebih terperinci

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit 1 BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penyelenggaraan rekam medis rawat inap di RSI Ibnu Sina Padang, dapat disimpulkan sebagai berikut: 6.1.1 Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Menurut Permenkes No.269 Tahun 2008 Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan rawat jalan, rawat inap,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian 84 85 Lampiran 1a LEMBAR OBSERVASI 1. Kode : 2. Diagnosa Medis : 3. Derajat Gagal Jantung Kongestif : 4. Riwayat Hipertensi : Ada Tidak Ada 5. Lama Rawatan : Hari/Bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. REKAM MEDIS Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini di artikan sebagai keterangan baik

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti tertulis proses pelayanan kesehatan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien. Oleh sebab itu, rekam medis haruslah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2014 tentang Klinik, klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kesehatan merupakan hak setiap orang, didalam Undang-undang Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi

Lebih terperinci

Lampiran 6 LEMBAR PERSETUJUAN

Lampiran 6 LEMBAR PERSETUJUAN Lampiran 6 LEMBAR PERSETUJUAN Saya (inisial) yang bertandatangan dibawah ini : Nama :... Umur :... Alamat :... Bersedia untuk menjadi responden penelitian yang berjudul Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit

Lebih terperinci