PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015
|
|
- Liana Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 I. Daftar Pertanyaan untuk Informan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan terakhir : 5. Tanggal wawancara : B. Pertanyaan 1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu pendanaan dalam memenuhi kebutuhan obat? 2. Bagimana menurut Bapak/Ibu sumber daya manusia dalam merencanakan kebutuhan obat? 3. Bagaimana menurut Bapak/Ibu sarana dan prasarana yang mendukung dalam perencanaan obat? 4. Bagaimana peran dinas kesehatan terhadap Puskesmas terkait perencanaan obat? 5. Terkait dengan pelatihan a. Apakah pernah dilakukan pelatihan kepada petugas pengelola obat? b. Siapa yang melakukan pelatihan tersebut? 6. Bagaimana pengawasan yang dilakukan dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di puskesmas? 7. Menurut Bapak/Ibu Apakah ada kendala dalam merencanakan obat-obat di era JKN? 8. Apa langkah-langkah yang Bapak/Ibu lakukan/usulkan?
2 II. Daftar Pertanyaan untuk Informan Kepala Puskesmas Padangmatinggi A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan terakhir : 5. Tanggal wawancara : B. Pertanyaan 1. Apakah Bapak/Ibu ada membuat dan mengusulkan perencanaan obat kebutuhan Puskesmas ke tingkat II? 2. Apakah obat yang Bapak/Ibu butuhkan diminta atau di drop ke Puskesmas secara keseluruhan/bertahap/sebagian? 3. Apakah obat yang Bapak/Ibu rencanakan/usulkan terpenuhi keseluruhannya? 4. Apakah dalam merencanakan kebutuhan obat-obat termasuk untuk peserta JKN? 5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas ini? 6. Bagimana menurut Bapak/Ibu sumber daya manusia dalam merencanakan kebutuhan obat di puskesmas ini? 7. Dalam perencanaan obat ada 2 metode yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan obat yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk merencanakan obat-obat? 8. Terkait sarana dan prasarana menurut Bapak/Ibu apakah sudah cukup memadai dalam melakukan perencanaan obat? 9. Data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perencanaan obat? 10. Menurut Bapak/Ibu apa peran dinas kesehatan terhadap puskesmas terkait perencanaan obat? 11. Apakah pernah dilakukan pelatihan kepada petugas pengelola obat?
3 12. Lalu bagaimana pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di puskesmas ini? 13. Menurut Bapak/Ibu apakah ada otonomi puskesmas dalam perencanaan obat setelah era JKN? 14. Apakah ada kendala dalam merencanakan obat-obat dalam era JKN? 15. Apa langkah-langkah yang Bapak/Ibu lakukan/usulkan? III. Daftar Pertanyaan untuk Informan Kepala Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan terakhir : 5. Tanggal wawancara : B. Pertanyaan 1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu perencanaan obat untuk Puskesmas? 2. Setelah diadakan apakah obat-obat itu di drop ke Puskesmas? 3. Apakah perencanaan obat yang dibutuhkan dapat diadakan keseluruhannya? 4. Dalam era JKN ini bagaimana cara memenuhi/merencanakan obat-obat kebutuhan peserta JKN? 5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan obat? 6. Bagaimana menurut Bapak/Ibu sumber daya manusia dalam merencanakan kebutuhan obat? 7. Dalam perencanaan obat ada 2 metode yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan obat yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Menurut
4 Bapak/Ibu metode apa yang paling cocok digunakan untuk merencanakan obat-obat? 8. Terkait sarana dan prasarana menurut Bapak/Ibu apakah sudah cukup memadai dalam melakukan perencanaan obat? 9. Data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perencanaan obat? 10. Menurut Bapak/Ibu apa peran dinas kesehatan terhadap Puskesmas terkait perencanaan obat? 11. Apakah pernah dilakukan pelatihan kepada petugas pengelola obat? 12. Lalu bagaimana dengan sistem pencatatan dan pelaporan kebutuhan obat? 13. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di Puskesmas? 14. Menurut Bapak/Ibu apakah ada otonomi puskesmas dalam perencanaan obat setelah era JKN? 15. Apakah ada kendala-kendala dalam perencanaan, pengadaan obat-obat dalam era JKN? 16. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi permasalahan tersebut? IV. Daftar Pertanyaan untuk Informan Staf Farmasi Puskesmas Padangmatinggi A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan terakhir : 5. Tanggal wawancara : B. Pertanyaan 1. Apakah Bapak/Ibu ada disuruh Kepala Puskesmas merencanakan obat untuk Puskesmas? 2. Apakah obat-obat yang diterima itu keseluruhan/bertahap? 3. Apakah obat yang diterima Puskesmas itu cukup?
5 4. Apakah obat-obat untuk peserta JKN turut dalam merencanakan obat yang dibutuhkan? 5. Dalam perencanaan obat ada 2 metode yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan obat yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk merencanakan obat-obat? 6. Terkait sarana dan prasarana menurut Bapak/Ibu apakah sudah cukup memadai dalam melakukan perencanaan obat? 7. Data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perencanaan obat? 8. Lalu bagaimana dengan sistem pencatatan dan pelaporan kebutuhan obat di puskesmas ini? 9. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan mengenai perencanaan obat? 10. Bagaimana pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di puskesmas ini? 11. Menurut Bapak/Ibu apakah ada otonomi puskesmas dalam perencanaan obat setelah era JKN? 12. Apa saja kendala dalam pelayanan obat pada pasien di era JKN? 13. Apa langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut?
6
7
8
9
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN TB PARU DI PUSKESMAS PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN TB PARU DI PUSKESMAS PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 I. Daftar Pertanyaan untuk Informan Di Bidang Seksi Pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan
Lebih terperinciPedoman Wawancara Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak. Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi
Lampiran Pedoman wawancara Pedoman Wawancara Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak I. Identitas Informan Nama : Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi Umur : Jenis Kelamin
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT
PANDUAN UNTUK KEPALA PUSKESMAS MANDALA I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis kelamin : Pendidikan terakhir : II. Daftar pertanyaan PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI PENATALAKSANAAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS MEDAN DENAI TAHUN 2014 A. Daftar Pertanyaan untuk Informan
Lebih terperinciNama : Umur : Tahun Pendidikan : 1. Tamat SMU/Sederajat 2. Tamat D3 3. Tamat S1 4. Tamat S2 Unit Kerja : Masa Kerja : Tahun Bagian : Jenis Kelamin :
Lampiran 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN I. Identitas
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2014 No Informan : I. Identitas Informan (Kepala Puskesmas)
Lebih terperinciA. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum
PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG
Lebih terperinciDI PUSKESMAS SIAK HULU III KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) ANALISIS MANAJEMEN PELAKSANAAN IMUNISASI OLEH PUSKESMAS KAITANNYA DENGAN PENCAPAIAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION DI PUSKESMAS SIAK HULU III KECAMATAN SIAK
Lebih terperinciLampiran.1. Universitas Sumatera Utara
72 Lampiran.1 PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PREVENTIF DAN PROMOTIF UNTUK PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS BUKIT KAPUR KOTA DUMAI-RIAU TAHUN 2015 1) Identitas Informan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW
101 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU DI PUSKESMAS BATANG PANE II KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2016 1. Pedoman wawancara mendalam mengenai
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016
PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016 A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas II. Data Khusus 1. Apakah bapak ada
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. Tata cara wawancara. 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Mengutarakan maksud dan tujuan
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Tata cara wawancara 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Mengutarakan maksud dan tujuan 4. Menanyakan kesediaan menjadi informan (dan menandatangani inform consent)
Lebih terperinciI. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang
Lebih terperinciSOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP
Halaman : 1 UPTD Puskesmas KOTA SURABAYA 1. Pengertian Pelayanan program rujuk balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan
Lebih terperinciCURICULUM VITAE. Nama : dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes. Pendidikan : Dokter di FK Unud dan Magister Manajemen Kebijakan Pelayanan Kesehatan di FK UGM
CURICULUM VITAE Nama : dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes Pendidikan : Dokter di FK Unud dan Magister Manajemen Kebijakan Pelayanan Kesehatan di FK UGM Jabatan : Kadis Kesehatan Kota Denpasar PANDUAN KLINIK
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat di era globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem informasi data yang cepat
Lebih terperinciLampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam dan Diskusi Kelompok Terarah (FGD)
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam dan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) MONITORING PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS KABUPATEN DELI SERDANG Identitas Informan Nomor :... Nama :... Umur
Lebih terperinciI. Identitas Informan Nama : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan Pendidikan Terakhir : Tanggal Wawancara :
88 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KESEMBUHAN TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2014 I. Identitas Informan Nama : Umur : Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai kebutuhan. Untuk itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi manusia dan setiap penduduk berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai kebutuhan. Untuk itu pemerintah telah membentuk Pusat
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Kesimpulan komponen masukan yaitu: tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.
BAB VII PENUTUP 7.1 Simpulan 7.1.1. Komponen Masukan Kesimpulan komponen masukan yaitu: a. SDM Puskesmas dalam pelaksanaan program JKN belum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 di Puskesmas
Lebih terperinciFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH MARISSA NOVI RUMONDANG NST NIM : 111000139 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan obat terbagi melalui beberapa tahap meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penggunaan obat dengan memanfaatkan sumber-sumber
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN MELALUI PENGATURAN APOTEK DAN PRAKTIK APOTEKER
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN MELALUI PENGATURAN APOTEK DAN PRAKTIK APOTEKER Dra. R. Dettie Yuliati, M.Si., Apt. Direktur Pelayanan Kefarmasian Disampaikan pada: SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Lebih terperinciVI. PENUTUP A. Kesimpulan
VI. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Secara umum peran Dokter Puskesmas sebagai gatekeeper belum berjalan optimal karena berbagai kendala, yaitu : a. Aspek Input :
Lebih terperinciKUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN
KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data, maka dihasilkan beberapa kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, maka dihasilkan beberapa kesimpulan penelitian yang merujuk kepada hipotesis penelitian sebagai berikut. 1. Hasil deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami perubahan sistem pelayanan kesehatan sejak Januari 2014. Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran biaya kesehatan langsung
Lebih terperinci: Sekretaris Daerah Kota Medan
Informan : Sekretaris Daerah Kota Medan 1. Database peserta Jamkesmas 2011 masih mengacu pada data makro BPS Tahun 2008, dan ditetapkan by name by address oleh Bupati/Walikota. Dengan demikian masih banyak
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga Kerja
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri (Studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang) Pengantar
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI PENGOBATAN PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata lain terjadi perubahan paradigma sistem pemerintahan, baik ditingkat pusat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) memiliki kewenangan yang lebih luas dalam perencanaan, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan pembangunan. Dengan kata lain terjadi
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016 A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Teladan I. Data Umum 1. Nama : 2. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal tahun 2014 di Indonesia menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyatnya yakni Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memiliki risiko jatuh sakit dan membutuhkan biaya cukup besar ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan penyakit yang
Lebih terperinciSemakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang
BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat merupakan Rumah Sakit tipe C khusus milik pemerintah. Kegiatan pelayanan yang diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Obat merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak tergantikan dalam pelayanan kesehatan yang berguna untuk menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kualitas
Lebih terperinciLampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS MONITORING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Identitas Informan
Lebih terperinciAngket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah
Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah Petunjuk Pengisian : 1. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul
Lebih terperinciPROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN (ANGKET)
DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) Assalamu Alaikum, Wr, Wb. Salam sejahtera semoga Tuhan Yang Maha Kuasa tetap memberikan perlindungan dan rahmatnya kepada kita semua, amin. Melalui daftar pertanyaan ini, diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini mencakup bidang Ilmu kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di kota
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEBIJAKAN DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN POR. Tahun 2015
PROGRAM DAN KEBIJAKAN DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN POR Tahun 2015 1 OUTLINE TUGAS DAN FUNGSI C CAPAIAN INDIKATOR KINERJA 2010-2014 & TARGET KINERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Yustina, 2015). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap manusia. Pemerintah wajib menyediakan pelayanan kesehatan yang baik bagi setiap warga negaranya (Yustina, 2015). Hal ini sesuai
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN 2016 IDENTITAS INFORMAN I ( DOKTER) Umur : Pendidikan : Status kepegawaian : Masa kerja : PERTANYAAN
Lebih terperinciPENGALAMAN DAN TANTANGAN MANAJEMEN OBAT DAN VAKSIN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI DALAM ERA JKN
PENGALAMAN DAN TANTANGAN MANAJEMEN OBAT DAN VAKSIN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI DALAM ERA JKN VISI Menjadikan RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi Sebagai Tempat Tujuan Pelayanan Kesehatan Yang
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN
Lebih terperinci: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM Dr. FL. TOBING SIBOLGA DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014 Karateristik Informan Nomor Informan Nama
Lebih terperinciPERENCANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PARSOBURAN (POA) Pasien yang berobat 2 kali. Pasien yang berobat 8 kali. Pasien yang berobat 1 kali
Lampiran 1 PERENCANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PARSOBURAN (POA) N o Program Promotif Preventif rencana Hasil biaya rencana Hasil Biaya 1 2 3 4 5 6 Promosi kesehatan a Didala m b Di luar KIA/ KB a Didala m b
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen logistik obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat yang dikelola secara optimal
Lebih terperinciStudi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal Dalam Era Otonomi Daerah (Pedoman Wawancara untuk Penilik PLS)
INSTRUMEN Studi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal Dalam Era Otonomi Daerah (Pedoman Wawancara untuk Penilik PLS) PETUNJUK PENGISIAN 1. Instrumen ini untuk menjaring data mengenai Penyelenggaraan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada pasal 1 (ayat 1) menyebutkan Jaminan Sosial adalah salah satu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Identifikasi Drug Related Problem (DRP) Potensial Melalui Proses rekonsiliasi obat Pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas
Lebih terperinciDRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER. Transkrip Wawancara
DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER Data Informan Nama Informan : Jabatan : Tanggal Wawancara : Waktu Wawancara : Transkrip Wawancara A. Standar dan Arah Kebijakan 1) Apakah Renstra yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alur Penelitian SDM SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN SARANA & PRASARANA PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG FARMASI DENGAN EFISIEN Gambar 3.1 Alur penelitian diatas dibuat berdasarkan pedoman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental bersifat deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental bersifat deskriptif. Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif diperoleh dari observasi dan wawancara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan menjadi hak semua orang. Kesehatan yang dimaksud tidak hanya sekedar sehat secara fisik atau jasmani, tetapi juga secara mental,
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERBANDINGAN PENGGUNAAN OBAT... i SKRIPSI... iii
DAFTAR ISI PERBANDINGAN PENGGUNAAN OBAT... i SKRIPSI... ii SKRIPSI... iii PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii INTISARI...
Lebih terperincinasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa
73 I.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
IMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) (Studi pada : Puskesmas Kentara Kec.Laeparira Kab.Dairi Sumatera Utara) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan
Lebih terperinciA. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGGUNA (SANTRI/WATI, USTADZ/AH, KARYAWAN) POSKESTREN
PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI KAJIAN PELAKSANAAN PROGRAM POS KESEHATAN PESANTREN (POSKESTREN) DI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Proses Penelitian di Lapangan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuanitatif dengan menjelaskan fenomena yang dijumpai pada Puskesmas Rowosari, yang dimana pengumpulan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN Faktor-faktor Penyebab Anak Menjadi Anak Jalanan di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Nama : Aulia Rahman Syahputra. Nim : 120902015 A. Karakteristik Identitas
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA UNIT OBAT
KERANGKA ACUAN KERJA UNIT OBAT I. PENDAHULUAN Menurut Departemen Kesehatan RI tentang standar Pelayanan Puskesmas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program pemerintah yang dilaksanakan pada awal tahun 2014 dengan harapan agar masyarakat dapat mengakses pelayanan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan: 1. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner waste yang
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan: 1. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner waste
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINTU LANGIT KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU KOTA PADANGSIDIMPUN TAHUN 2016 A. Koordinator Sarana Kesehatan Bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945, yaitu pasal 28 yang menyatakan bahwa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prinsip dasar pembangunan kesehatan di Indonesia dirumuskan berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945, yaitu pasal 28 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Urusan Pemerintahan : 1. 02 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan Organisasi : 1. 02. 01 DINAS KESEHATAN Sub Unit Organisasi : 1. 02. 01. 01 DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA BOGOR RINCIAN APBD MENURUT
Lebih terperinciWALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Program pembangunan kesehatan nasional mencakup lima aspek Pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Program pembangunan kesehatan nasional mencakup lima aspek Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) yaitu bidang: Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia kesehatan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Manusia selalu berusaha memelihara, mempertahankan serta meningkatkan kebutuhan dasar
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Kabupaten Solok Selatan diketahui berdasarkan komponen input :
130 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Data kualitatif analisis kesiapan dalam Penerapan
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. primer di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2016 mengacu kepada Permenkes
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Input a) Kebijakan Kebijakan yang diberlakukan terhadap
Lebih terperinci2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN
2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN KEPALA PUSKESMAS I.Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. 1. Sebagai seorang Dokter 2. Sebagai Manajer III. Kegiatan pokok
Lebih terperinci2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Lebih terperinciTESIS. Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S2
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI UNTUK MENDUKUNG PENGAWASAN MUTU INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN PROPINSI JAWA TENGAH TESIS Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 003/ PP.IAI/1418/IX/2016. Tentang
SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 003/ PP.IAI/1418/IX/2016 Tentang PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEMBINAAN PRAKTIK KEFARMASIAN DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN IKATAN
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN KADER TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR DOLOK KECAMATAN PAGAR MERBAU KABUPATEN DELI SERDANG
Lebih terperinciTANTANGAN DAN HARAPAN DOKTER UMUM DI ERA JKN
TANTANGAN DAN HARAPAN DOKTER UMUM DI ERA JKN Dr. Slamet Budiarto,SH,MH.Kes Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta SIAPA KITA ILMU KEDOKTERAN ADALAH ILMU YG PALING MULIA DAN HANYA ORANG-ORANG YG SANGGUP MENJUNJUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengguna jasa pelayanan kesehatan di puskesmas menuntut pelayanan yang berkualitas, tidak hanya menyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik akan tetapi
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.438, 2017 KEMENKES. Penanggulangan Cacingan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERNYATAAN RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
KUIIONER PERNYATAAN REPONDEN aya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Usia : Jenis kelamin : *Laki laki / Perempuan Alamat : Tempat bekerja : Menyatakan bersedia / tidak bersedia* menjadi responden
Lebih terperinciPOA (Plant Of Action) Diare. No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari. Orang Tua Kader Petugas.
Lampiran 1 POA (Plant Of Action) Diare No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari Balita 2. Penyuluhan -Dalam Gedung -Luar Gedung Orang Tua Kader Petugas APBD 1 kali seminggu
Lebih terperinciPENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor
Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian Peneliti : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor : Annisah Sepwika Sari NIM :
Lebih terperinciPANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN
PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL CENTRE LAMPUNG TENGAH 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami pajatkan ke hadirat Tuhan YME dengan telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Dengan mengumpulkan data-data yang dianalisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah penelitan kualitatif dengan studi kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Namun seiring berkembangnya
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS INSTALASI FARMASI PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENERIMAAN DAN PENYETORAN DANA KAPITASI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Masyarakat Desa Simangumban Jae di- Tempat
KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Masyarakat Desa Simangumban Jae di- Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Hajali Lumbantobing Nim : 050903012 Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan hak dari setiap orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut Undang Undang Republik Indonesia
Lebih terperinci