Analisis KLT standar. Dokumentasi hasil pemisahan KLT. Pengolahan gambar dengan imagej. Penentuan metode terbaik dalam mengolah gambar pita KLT
|
|
- Susanto Lie
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 18 Lampiran 1 Bagan alir penelitian. Analisis KLT standar Dokumentasi hasil pemisahan KLT Pengolahan gambar dengan imagej Penentuan metode terbaik dalam mengolah gambar pita KLT Karakterisasi kotak penandaan Proses smoothing Normalisasi puncak densitogram Korelasi terbaik antara konsentrasi standar dengan nilai AUC (R 2 ~1) Aplikasi metode terhadap gambar hasil pemisahan sampel dengan imagej Pengumpulan data AUC Pengolahan data menggunakan The Unscrambler PCA dan PLSDA Diferensiasi ketiga tanaman sampel
3 19 Lampiran 2 Lokasi pengambilan tanaman temulawak, kunyit, dan bangle. No. Jenis tanaman Nama daerah Simbol 1 Temulawak Ngadirejo, Wonogiri NGD 2 Temulawak Tembalang, Semarang TMB 3 Temulawak Tawangmangu, Karanganyar TWM 4 Temulawak Semen, Kediri SMN 5 Temulawak Ngrayun, Ponorogo NGR 6 Temulawak Rancakalong, Sumedang RCK 7 Temulawak Cikembar, Sukabumi CKR 8 Temulawak Dramaga, Bogor DMG 9 Kunyit Ngadirejo, Wonogiri NGD 10 Kunyit Tembalang, Semarang TMB 11 Kunyit Tawangmangu, Karanganyar TWM 12 Kunyit Semen, Kediri SMN 13 Kunyit Slahung, Ponorogo SLH 14 Kunyit Tanjungkerta, Sumedang TJK 15 Kunyit Cikembar, Sukabumi CKR 16 Kunyit Dramaga, Bogor DMG 17 Bangle Ngadirejo, Wonogiri NGD 18 Bangle Tembalang, Semarang TMB 19 Bangle Tawangmangu, Karanganyar TWM 20 Bangle Semen, Kediri SMN 21 Bangle Slahung, Ponorogo SLH 22 Bangle Tanjungkerta, Sumedang TJK 23 Bangle Cikembar, Sukabumi CKR 24 Bangle Dramaga, Bogor DMG
4 Lampiran 3 Kromatogram KLT temulawak, kunyit, dan bangle dari berbagai daerah dengan berbagai perlakuan deteksi. a) Temulawak Perlakuan Sinar tampak Sinar UV (λ 254 nm) Sinar UV (λ 366 nm) Tanpa pendeteksi warna pita komponen Pendeteksi warna anisaldehida Pendeteksi warna vanilina eluen yang digunakan adalah diklorometana:kloroform (0.52:0.48) 20
5 21 b) Kunyit Perlakuan Sinar tampak Sinar UV (λ 254 nm) Sinar UV (λ 366 nm) Tanpa pendeteksi warna pita komponen Pendeteksi warna anisaldehida Pendeteksi warna vanilina eluen yang digunakan adalah diklorometana:kloroform (0.52:0.48) 21
6 22 c) Bangle Perlakuan Sinar tampak Sinar UV (λ 254 nm) Sinar UV (λ 366 nm) Tanpa pendeteksi warna pita komponen Pendeteksi warna anisaldehida Pendeteksi warna vanilina eluen yang digunakan adalah diklorometana:kloroform (0.52:0.48) 22
7 Lampiran 4 Nilai korelasi (R 2 ) setelah proses smoothing. Smoothing UV (λ 366 nm) Smoothing UV (λ 254 nm) Smoothing Sinar tampak (kali) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 (kali) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 (kali) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 0 0,7870 0,9810 0, ,9250 0,9980 0, ,7230 0,0600 0, ,7610 0,9620 0, ,8960 0,7040 0, ,1820 0,6880 0, ,8250 0,2080 0, ,3700 0,7470 0, ,6300 0,6350 0, ,8670 0,4580 0, ,9500 0,9930 0, ,9600 0,5820 0, ,9820 0,1970 0, ,9900 0,9960 0, ,8860 0,9460 0, ,8860 0,0820 0, ,9820 0,9980 0, ,8840 0,7670 0, ,8750 0,2610 0, ,8090 0,8360 0, ,7070 0,6730 0, ,8920 0,9590 0, ,9390 0,8450 0, ,6580 0,5560 0,8580 8* 0,8980 0,9990 0, ,6460 0,9950 0,7760 8* 0,9310 0,8830 0, ,8930 0,9970 0,9780 9* 0,6730 0,9970 0, ,9580 0,9630 0, ,9690 0,9870 0, ,7580 0,8950 0, ,3690 0,9700 0, ,9550 0,9990 0, ,7250 0,9660 0, ,2110 0,9320 0, ,9410 0,9990 0, ,7130 0,9840 0, ,9600 0,3930 0, ,8840 0,9960 0, ,7350 0,9990 0, ,9650 0,4570 0, ,9160 0,9750 0, ,7740 0,9920 0, ,9200 0,7650 0, ,9230 0,9750 0, ,7520 0,9990 0, ,8370 0,2950 0,3610 *banyaknya smoothing yang digunakan dalam penelitian. 23
8 24 Lampiran 5 Karakterisasi kursor saat penentuan baseline. Penentuan titik terendah puncak densitogram Cara penarikan garis pada penentuan baseline
9 25 Lampiran 6 Data hasil pengukuran AUC menggunakan ImageJ pada tanaman temulawak dengan visualisasi sinar tampak, sinar UV (λ 254 nm), dan sinar UV (λ 366 nm). a) Sinar tampak Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
10 26 b) Sinar UV (λ 254 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
11 27 c) Sinar UV (λ 366 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
12 28 Lampiran 7 Data hasil pengukuran AUC menggunakan ImageJ pada tanaman kunyit dengan visualisasi sinar tampak, sinar UV (λ 254 nm), dan sinar UV (λ 366 nm). a) Sinar tampak Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
13 29 b) Sinar UV (λ 254 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
14 30 c) Sinar UV (λ 366 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
15 31 Lampiran 8 Data hasil pengukuran AUC menggunakan ImageJ pada tanaman bangle dengan visualisasi sinar tampak, sinar UV (λ 254 nm), dan sinar UV (λ 366 nm). a) Sinar tampak Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
16 32 b) Sinar UV (λ 254 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
17 33 c) Sinar UV (λ 366 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
18 Lampiran 9 Scatter plot nilai AUC ketiga tanaman tanpa pendeteksi pita komponen dengan visualisasi: (a) sinar UV 366 nm, (b) sinar UV 254 nm, dan (c) sinar tampak. (a) (b) Prediksi Kalibrasi/Referensi (c) 34
19 Lampiran 10 Scatter plot nilai AUC ketiga tanaman dengan pendeteksi warna anisaldehida dan visualisasi: (a) sinar UV 366 nm, (b) sinar UV 254 nm, dan (c) sinar tampak. (a) (b) Prediksi Kalibrasi/Referensi (c) 35
20 Lampiran 11 Scatter plot nilai AUC ketiga tanaman dengan pendeteksi warna vanilina dan visualisasi: (a) sinar UV 366 nm, (b) sinar UV 254 nm, dan (c) sinar tampak. (a) (b) Prediksi Kalibrasi/Referensi (c) 36
21 Lampiran 12 Grafik prediksi ketiga tanaman sampel terhadap model prediksi temulawak, kunyit, dan bangle dengan visualisasi sinar UV (λ 366 nm) dan penggunaan larutan pendeteksi pita vanilina. (a) (b) a = prediksi ketiga tanaman terhadap model prediksi temulawak b = prediksi ketiga tanaman terhadap model prediksi kunyit c = prediksi ketiga tanaman terhadap model prediksi bangle T1 dan T2 = temulawak ulangan 1 dan 2 K1 dan K2 = kunyit ulangan 1 dan 2 B1 dan B2 = bangle ulangan 1 dan 2 (c) 37
22
HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur Penggunaan Peranti Lunak ImageJ
sedangkan PLSDA untuk mengklasifikasikan ketiga tanaman sampel ke dalam tiga kelompok tanaman yang berbeda dalam bentuk model prediksi. Model tersebut selanjutnya digunakan untuk memprediksi ketiga sampel
Lebih terperinciDIFERENSIASI TEMULAWAK, KUNYIT, DAN BANGLE BERDASARKAN POLA PEMISAHAN SENYAWA MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS ALI MIFTAHUDDIN
DIFERENSIASI TEMULAWAK, KUNYIT, DAN BANGLE BERDASARKAN POLA PEMISAHAN SENYAWA MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS ALI MIFTAHUDDIN DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciPENGANTAR ANALISIS METABOLOMIK
PENGANTAR ANALISIS METABOLOMIK M Rafi, R Heryanto DIVISI KIMIA ANALITIK 2015 Metabolomik Metabolomik adalah teknologi yang berkembang pesat dekade terakhir, sebagai bagian dari keluarga "omics" yang melengkapi
Lebih terperinciDIFERENSIASI TEMULAWAK, KUNYIT, DAN BANGLE BERDASARKAN INTERPRETASI KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MENGGUNAKAN IMAGEJ SUCI AULIANA FITRIANTI
DIFERENSIASI TEMULAWAK, KUNYIT, DAN BANGLE BERDASARKAN INTERPRETASI KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MENGGUNAKAN IMAGEJ SUCI AULIANA FITRIANTI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) Gambar 4 Twin trough chamber (a) dan flat bottom chamber (b)
6 pengembang yang masih segar. Pelat dideteksi dengan UV 366 nm. Stabilitas Analat pada Pelat dan dalam Larutan. Ekstrak ditotolkan pada pelat 10 x 10 cm. Ekstrak dibuat sebanyak tiga buah. Ekstrak satu
Lebih terperinci: Jamu Flu Tulang. Jamu. Jamu Metampiron. Metampiron ekstraksi. 1-bubuk. Jamu. 2-bubuk. Tabel 1 Hasil Reaksi Warna Dengan pereaksi FeCl3
3-ekstraksi 21 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi 1 : Wantong 2 : Flu Tulang 3 : Remurat 4. 2. Uji 4.2.1 Uji Reaksi Warna Hasil uji reaksi warna terhadap metampiron jamu 1, jamu 2 dan jamu 3 dapat
Lebih terperinciDATA DAN METODE. Temulawak Jahe Kunyit Kode Keterangan Kode Keterangan Kode Keterangan. No
DATA DAN METODE Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan oleh tim Hibah Pascasarjana tahun 2003-2005 kerjasama Departemen Statistika dengan Pusat Studi Biofarmaka,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi
2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan
Lebih terperinciWirasuta dkk. Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK
UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK Wirasuta, I.M.A.G. 1), Astuti, N.M.W. 1), Dharmapradnyawati, N.N.P. 1), Wiputri,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN
LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN L1.1 DATA RENDEMEN EKSTRAK Dari hasil percobaan diperoleh data rendemen ekstrak sebagai berikut: Jumlah Tahap Ekstraksi 2 3 Konsentrasi Pelarut (%) 50 70 96 50 70 96 Tabel L1.1
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengisolasi dan mengkarakterisasi derivat akrilamida. Penelitian diawali dengan mereaksikan akrilamida dengan anilin sulfat.
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI
VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperincidianalisis dengan menggunakan
4 1. Eksplorasi data keluaran FTIR a. Membuat plot antara nilai absorban dan bilangan gelombang untuk setiap bahan temuan. Sumbu vertikal untuk nilai absorban dan sumbu horizontal untuk bilangan gelombang.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Sistem kromatografi yang digunakan merupakan kromatografi fasa balik, yaitu polaritas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam, dengan kolom C-18 (n-oktadesil silan)
Lebih terperinciPENERAPAN DISKRIMINAN KERNEL PADA KOMPONEN KIMIA AKTIF TANAMAN OBAT HERBAL (KUNYIT, TEMULAWAK, DAN BANGLE) TRI WAHYU SEPTIANINGRUM
PENERAPAN DISKRIMINAN KERNEL PADA KOMPONEN KIMIA AKTIF TANAMAN OBAT HERBAL (KUNYIT, TEMULAWAK, DAN BANGLE) TRI WAHYU SEPTIANINGRUM DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel Temulawak Terpilih Pada penelitian ini sampel yang digunakan terdiri atas empat jenis sampel, yang dibedakan berdasarkan lokasi tanam dan nomor harapan. Lokasi tanam terdiri
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL III.1 Alat dan Bahan Isolasi senyawa metabolit sekunder dari serbuk kulit akar dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut MeOH pada suhu kamar (maserasi). Pemisahan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)
Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.) Gambar 1. Tumbuhan gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Gambar 2. Biji Tumbuhan Gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Lampiran 2. Gambar Mikroskopik
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN
LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN L1.1 DATA RENDEMEN EKSTRAK Jumlah Tahap Ekstraksi 2 3 Dari hasil percobaan diperoleh data rendemen ekstrak sebagai berikut: Konsentrasi Pelarut (%) 50 70 96 50 70 96 Tabel L1.1
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2.Bagan pembuatan serbuk simplisia Daun gaharu Dicuci Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan Ditimbang Simplisia Diserbuk Pemeriksaan makroskopik Serbuk simplisia
Lebih terperinci5. Media Mekanisme kerja antimikroba Pengukuran aktivitas antibiotik Ekstraksi Kromatografi Lapis Tipis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO...v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan kandungan kimia ekstrak dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat di dalam ekstrak. Hasil pemeriksaan kandungan kimia ekstrak air bawang
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xv ABSTRACT... xiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang Masalah... 1 B.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciKENDALI MUTU DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DAN TEKNIK PENGENALAN POLA SECARA KEMOMETRIK ANITA PURNAMASARI
i KENDALI MUTU DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DAN TEKNIK PENGENALAN POLA SECARA KEMOMETRIK ANITA PURNAMASARI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciLampiran 1 Bagan alir lingkup kerja penelitian
LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1 Bagan alir lingkup kerja penelitian Serbuk daun kepel Ekstrak kental metanol Penentuan kadar air dan kadar abu Maserasi dengan metanol Ditambah metanol:air (7:3) Partisi dengan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi Panjang Gelombang Lampu LED
6 Nilai XYZ diperoleh dari pengukuran menggunakan fotometer dengan cara yang sama seperti pengukuran sinar reflektans standar warna. Nilai XYZ ditransformasikan ke dalam rumus a*b*. Untuk mengetahui nilai
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan.
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan. 43 Lampiran 2. Gambar tumbuhan eceng gondok, daun, dan serbuk simplisia Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. Gambar tumbuhan eceng gondok segar Daun eceng gondok 44 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Gambar 12: Tumbuhan Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) Gambar 13: Simplisia Herba Patikan kebo (Euphorbiae hirtae herba) Lampiran 3 Herba Patikan kebo Dicuci Ditiriskan lalu disebarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental di laboratorium untuk memperoleh data.data yang dikumpulkan adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Sebanyak 5 kg buah segar tanaman andaliman asal Medan diperoleh dari Pasar Senen, Jakarta. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di Laboratorium Biomasa Terpadu Universitas Lampung. 3.2. Alat dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciBab IV DISTRIBUSI LUMINOSITAS GALAKSI TARGET, KERAPATAN LUMINOSITAS SERTA KAITANNYA DENGAN MORFOLOGI GALAKSI KAWAN
Bab IV DISTRIBUSI LUMINOSITAS GALAKSI TARGET, KERAPATAN LUMINOSITAS SERTA KAITANNYA DENGAN MORFOLOGI GALAKSI KAWAN Studi lebih lanjut dilakukan untuk memeriksa korelasi antara morfologi sebuah galaksi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai
40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali menunjukkan bahwa sampel tumbuhan yang diambil di
Lebih terperinci2. Menentukan kadar berbagai tablet Vitamin C menggunakan metoda HPLC. HPLC(HighPerfomance Liquid Cromatografi)
LAPORAN PRAKTIKUM 8 HPLC: ANALISA TABLET VITAMIN C Oleh : Maria Lestari dan Henny E. S. Ompusunggu Hari/Tanggal/Jam Praktikum : Rabu/ 19 Desember 2012/ 12.00 s/d selesai Tujuan : 1. Mengetahui prinsip
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR...vi. DAFTAR TABEL...viii. INTISARI...x BAB I PENDAHULUAN...1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR TABEL......viii INTISARI......x ABSTRACT...xi BAB I PENDAHULUAN......1 A. LATAR BELAKANG MASALAH.......1 B. PERUMUSAN MASALAH......2
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii
v DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Sampel Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar Bringharjo Yogyakarta, dibersihkan dan dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Flavonoid Dari 100 g serbuk lamtoro diperoleh ekstrak metanol sebanyak 8,76 g. Untuk uji pendahuluan masih menggunakan serbuk lamtoro kering,
Lebih terperinciPembuatan serbuk jahe. Pembuatan serbuk jahe tunggal. Pembuatan serbuk jahe campuran. Analisis. Analisis Statistika
LAMPIRAN 12 13 Lampiran 1 Diagram Alir Kerja Penelitian Pembuatan serbuk jahe Pembuatan serbuk jahe tunggal Pembuatan serbuk jahe campuran 95% JM + 5% JG 95% JM + 5% JE 95% JM + 5% L Analisis Penentuan
Lebih terperinciUji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya
Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: Jenny Virganita NIM. M 0405033 BAB III METODE
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Panjang Gelombang Maksimum (λ maks) Larutan Direct Red Teknis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Panjang Gelombang Maksimum (λ maks) Larutan Direct Red Teknis Penentuan panjang gelombang maksimum (λ maks) dengan mengukur absorbansi sembarang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Perubahan konsentrasi fase gerak metanol pada metode gradien KCKT ekstrak etanol 70% S. arvensis Solo.
Sebanyak 1 ekor larva A. salina dimasukkan ke dalam vial yang berisi air laut. Setelah itu, masing-masing vial ditambahkan larutan ekstrak (metanol 7% dan etanol 7%) dari ekstrak S. arvensis dan C. roseus,
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii viii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
24 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari tiga jenis sampel jamu antirematik yang berbeda, masing-masing sampel mendapat 6 kali perlakuan untuk kromatografi lapis tipis dan 6 kali perlakuan untuk spektrofotometri.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Senyawa Fenolik Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar tumbuhan kenangkan yang diperoleh dari Desa Keputran Sukoharjo Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Optimasi Sistem KCKT Sistem KCKT yang digunakan untuk analisis senyawa siklamat adalah sebagai berikut: Fase diam : C 18 Fase gerak : dapar fosfat ph
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Gambar 6. Tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida H.B.&K.) Lampiran 3 Gambar 7. Herba suruhan (peperomiae pellucidae herba) Lampiran 4 Gambar 8. Simplisia herba suruhan (Peperomiae
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi
LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi 35 LAMPIRAN 2 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sesudah Aktivas 36 LAMPIRAN 3 Data XRD Pasir Vulkanik Merapi a. Pasir Vulkanik
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Karakterisasi dengan NIRS 0.2 0.18 Reflectance 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 sgr 1 sgr 2 sgr 3 0.04 0.02 0 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 Wave Number (cm-1) Gambar
Lebih terperinciLaporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing. Avicienna Ulhaq Muqodas F
Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing Avicienna Ulhaq Muqodas F14110108 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciKIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)
KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) 1.PENDAHULUAN 2.KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI 3.SPEKTROSKOPI UV-VIS 4.SPEKTROSKOPI IR 5.SPEKTROSKOPI 1 H-NMR 6.SPEKTROSKOPI 13 C-NMR 7.SPEKTROSKOPI MS 8.ELUSIDASI STRUKTUR Teknik
Lebih terperinciLampiran 1. Surat identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.
Lampiran 1. Surat identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor. 44 Lampiran 2. Gambar tumbuhan buni (Antidesma bunius (L.) Spreng.) Tumbuhan pohon
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan salah satu bagian penting dari kemajuan banyak bidang di seluruh dunia pada saat ini. Salah satu bidang yang sudah banyak terbantu dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. KARAKTERISASI SIMPLISIA Simplisia yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman sambiloto yang berasal dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker
Lampiran. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Pereaksi pendeteksi Flavonoid Pereaksi NaOH 0% Sebanyak 0 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
7 3. Pengenceran Proses pengenceran dilakukan dengan menambahkan 0,5-1 ml akuades secara terus menerus setiap interval waktu tertentu hingga mencapai nilai transmisi yang stabil (pengenceran hingga penambahan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.
Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor. 60 Lampiran 2. Gambar tumbuhan buni dan daun buni Gambar A. Pohon buni Gambar B.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam Ditimbang 10,90 mg fenobarbital dan 10,90 mg diazepam, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengumpulan Sampel Pengumpulan sampel ini dilakukan berdasarkan ketidaklengkapannya informasi atau keterangan yang seharusnya dicantumkan pada etiket wadah dan atau pembungkus.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Pemisahan dengan VLC Hasil pemisahaan dengan VLC menggimakan eluen heksan 100% sampai diklorometan : metanol (50 : 50) didiperoleh 11 fraksi. Pengujian KLT
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Bahan baku dan sianokobalamin diperiksa menurut Farmakope Indonesia IV. Hasil pemeriksaan bahan baku dapat dilihat pada Tabel 4.1. Pemeriksaan Pemerian Tabel 4.1 Pemeriksaan
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Pembentukan Senyawa Indotimol Biru Reaksi pembentukan senyawa indotimol biru ini, pertama kali dijelaskan oleh Berthelot pada 1859, sudah sangat lazim digunakan untuk penentuan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic)
LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic) Nama : Rebecca Rumesty Lamtiar (127008016) Yulia Fitri Ghazali (127008007) Paska Rahmawati Situmorang (127008011)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN ARTI SINGKATAN. RINGKASAN... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN ARTI SINGKATAN. RINGKASAN... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Penelitian.. B. Perumusan Masalah...
Lebih terperinciSUSI SUSILAWATI STUDI REAKSI DEMETILASI KININ MENGGUNAKAN ASAM HIDROIODIDA PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI
SUSI SUSILAWATI 10703073 STUDI REAKSI DEMETILASI KININ MENGGUNAKAN ASAM HIDROIODIDA PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2 0 0 8 Pada kutipan atau saduran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Ekstasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Ekstrasi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol diikuti dengan penguapan menghasilkan ekstrak kental berwarna coklat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman AGF yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1. Uji fitokimia daun tumbulian Tabernaenwntana sphaerocarpa Bl Berdasarkan hasil uji fitokimia, tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa Bl mengandung senyawa dari
Lebih terperincidengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu
6 Dilanjutkan dengan sintering pada suhu 900⁰C dengan waktu penahanannya 5 jam. Timbang massa sampel setelah proses sintering, lalu sampel dikarakterisasi dengan menggunakan XRD dan FTIR. Metode wise drop
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber PAD yang terdiri dari pajak daerah; retribusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap penyiapan templat mtdna, amplifikasi fragmen mtdna pada daerah D-loop mtdna manusia dengan teknik PCR, deteksi
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman
LAMPIRAN 52 Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman 53 54 Lampiran 2 Perhitungan nilai rendemen Hasil fraksinasi dari 5,046 gram ekstrak adalah 2,886 gram atau 57,1938 % dari berat ekstrak. Oleh karena itu,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Musim Panas Tahun 1999 Pola grafik R rs dari masing-masing lokasi pengambilan data radiansi dan irradiansi pada musim panas 1999 selengkapnya disajikan pada Gambar 7.Grafik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Eksplorasi Pola Spektrum
konsentrasi. Konsentrasi kafein terbagi menjadi 6 konsentrasi, sehingga dari masing-masing komponen diperoleh 24 kombinasi konsentrasi. c. Campuran senyawa tiga komponen, yaitu Vitamin B1, Vitamin B6,
Lebih terperinciLampiran 1. Lampiran Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 67 Lampiran 2 Gambar 1. Tanaman ekor naga (Rhaphidophora pinnata Schott.) Gambar 2. Daun tanaman ekor naga (Rhaphidophoreae pinnatae Folium) 68 Lampiran 3 Gambar 3. Simplisia daun
Lebih terperinciUJI STABILITAS FISIK DAN KIMIA SEDIAAN SIRUP RACIKAN
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 UJI STABILITAS FISIK DAN KIMIA SEDIAAN SIRUP RACIKAN YANG MENGANDUNG ERDOSTEIN 1 Fetri Lestari, 2 Hilda Aprilia 1,2 Program Studi Farmasi,
Lebih terperinciKENDALI MUTU DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DAN TEKNIK PENGENALAN POLA SECARA KEMOMETRIK NURYANI
i KENDALI MUTU DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DAN TEKNIK PENGENALAN POLA SECARA KEMOMETRIK NURYANI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciFRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM
FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM DIYAN MAYA SARI 2443009118 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk merubah karakter permukaan bentonit dari hidrofilik menjadi hidrofobik, sehingga dapat meningkatkan kinerja kitosan-bentonit
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Pada tahapan ini dilakukan plot persen transmitan (%T) dan bilangan gelombang untuk masing-masing spektrum dari 18 sampel temulawak dengan tujuan untuk mengetahui pola data.
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi sponge
Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge 49 Lampiran 2. Gambar sponge Suberites diversicolor Becking & Lim yang segar 50 Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk sponge Suberites diversicolor Becking & Lim
Lebih terperinciDeteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target
Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target Hilyati N., Samian, Moh. Yasin, Program Studi Fisika Fakultas Sains
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisa Tablet Vitamin C dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatograph)
Laporan Praktikum Analisa Tablet Vitamin C dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatograph) Hari / Tanggal Praktikum : Rabu / 19 Desember 2012 Nama Praktikan : Rica Vera Br. Tarigan dan Jekson Martiar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika FMIPA dan Laboratorium Biomasa Terpadu Universitas Lampung.
Lebih terperinciPENERAPAN DISKRIMINAN KANONIK PADA KOMPONEN KIMIA AKTIF TANAMAN OBAT HERBAL (TEMULAWAK, BANGLE, KUNYIT) 1 ABSTRAK
Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PENERAPAN DISKRIMINAN KANONIK PADA KOMPONEN KIMIA AKTIF TANAMAN OBAT HERBAL (TEMULAWAK, BANGLE, KUNYIT) 1 UTAMI DYAH
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
19 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini rimpang jahe merah dan buah mengkudu yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol menghasilkan rendemen ekstrak masing-masing 9,44 % dan 17,02 %.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum ini digunakan untuk mengetahui pada serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometer UV secara
Lebih terperinci