BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan Wongkaditi Timur Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo terletak di area lahan seluas M². Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo dibangun pada tahun 1926 dan di manfaatkan sejak tahun 1929 dengan nama Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo. Semula hanya 1 gedung yang terdiri dari 4 ruangan, yaitu Apotik, Poliklinik, Administrasi dan Rawat inap. Tahun demi tahun bangunan ditambah dan sejak akhir PELITA I (1978), pembangunan rumah sakit fisik maupun non fisik ditambah. Pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.H.Aloei Saboe ditetapkan dengan SK MENKES RI Nomor : 51/Men.Kes/SK/II/79 sebagai Rumah Sakit Kelas C yang memenuhi persyaratan 4 (empat) Spesialis Dasar. Pada tanggal 17 September Tahun 1987 berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang diambil dari nama seorang perintis kemerdekaan Putra Daerah yang di abadikan sebagai penghargaan atas pengabdiannya dibiang kesehatan dan ditetapkan berdasarkan SK Walikota kotamadya Gorontalo Nomor 97 Tahun Tahun 1991 dan tahun 1992 ditambah Spesialis Mata dan tahun 1995 ditambah Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT).

2 Pada tanggal 31 Agustus 1995 oleh pemerintah Daerah Tingkat II (Walikotamadya Gorontalo) di usulkan kenaikan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe dari Kelas C ke Kelas B Non pendidikan. Selanjutnya berdasarkan surat keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 315 Tanggal 25 Maret 2002 Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe merupakan bagian dari organisasi tata kerja pemerintahan Kota Gorontalo yaitu badab pengelola Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Tepatnya tanggal 19 Maret 2001 dilaksanakn peletakkan batu pertama pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe dan tanggal 19 maret 2005 dimanfaatkannya Gedung Baru Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang awalnya belokasi dijalan Sultan Botutihe Nomor 7 Kelurahan Heledulaa Selatan Kecamatan Kota Timur telah berpindah alamat dijalan Taman Pendidikan Kelurahan Wongkaditi Timur Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo dengan Luas lahan 5,4 Ha. Pada tanggal 29 Januari 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B berdasarkan SK MENKES Nomor 084/MENKES/SK/2009. Status pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe sejak bulan Desember 2009 telah ditetapkan sebagai penyelenggaraan pola pengelolaan keuangan BLU Daerah (PPK-BLUD) melalui surat keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 318 Tahun 2009 tanggal 30 Desember 2009.

3 Sebagai performance organisasi maka struktur organisasi rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo sebagai berikut : Jumlah keseluruhan Ketenagaan baik medis, paramedis dan non medis yang ada di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo sebanyak 860 Orang, yang terdiri dari : a. Tenaga Medis 77 Orang b. Tenaga Paramedis 428 Orang c. Tenaga Non Medis (Struktural) 355 Orang Dengan jenis pelayanan yang ada di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, yaitu sebagai berikut. a) Pelayanan Rawat Jalan b) Pelayanan Rawat Darurat c) Pelayanan Rawat Inap d) Pelayanan Rawat Insentif e) Pelayanan Bedah Central f) Pelayanan Laboratorium g) Pelayanan Radiologi h) Pelayanan Instalasi Bank Darah i) Pelayanan Instalasi Hemodialisa j) Pelayanan Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCF). k) Pelayanan Gizi l) Pelayanan Farmasi m) Pelayanan Rehabilitas Medik

4 n) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit o) Pelayanan Spesialistik meliputi. 4.2 Deskripsi Responden Tabel 4.2 Distribusi karakteristik pasien jamkesmas rawat inap di ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Tahun 2013 No Karakteristik n % 1. Umur (Tahun) < 30 Tahun > 30 Tahun Total Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Pekerjaan Nelayan Petani IRT Wiraswasta Total Pendidikan SD SMP SMA Total Lama dirawat Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke Total Sumber : Data Primer, Mei 2013

5 Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat diketahui karakteristik responden ditinjau dari umur diketahui bahwa responden yang terbanyak berumur lebih dari 30 tahun yaitu 66 orang (86.8%), selanjutnya karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan yaitu 39 orang (51.3%), frekuensi reponden menurut pekerjaan responden terdapat 36 orang (47.4%) responden yang bekerja sebagai IRT, karakteristik responden ditinjau dari pendidikan terakhir bahwa pendidikan responden yang terbanyak adalah SD yaitu 46 (60.5%), berikut frekunsi lama pasien dirawat di ruang interna yaitu hari ke 3 sebanyak 27 orang (35.5%.) 4.3 Hasil Uji Analisis Data Univariat Variabel Pelayanan Keperawatan Pelayanan keperawatan dalam penelitian ini diukur melalui indicator-indikator sebagai berikut: 1. Kualitas Pelayanan Reliability (Kehandalan) Tabel 4.2 Deskripsi Kualitas Pelayanan Reliability di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Ya Tidak Jumlah n f n f 1 Melayani pasien secara tepat Menjelaskan peraturan tata tertib Menjelaskan tujuan perawatan Meminta persetujuan pasien Sumber : Data Primer, Mei 2013 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan pada pasien yang ditinjau dari aspek reability dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang

6 memberikan pelayanan secara tepat kepada pasien berjumlah 41 orang (53,9%) sedangkan yang tidak berjumlah 35 orang (46,1%), perawat menjelaskan peraturan tata tertib rawat inap kepada pasien berjumlah 46 orang (60.5%) sedangkan yang tidak berjumlah 30 orang (39.5%), perawat menjelaskan tujuan perawatan kepada pasien berjumlah 36 orang (47.4%) sedangkan yanag tidak berjumlah 40 orang (52.6%) dan perawat meminta persetujuan kepada pasien sebelum melakukan tindakan perawatan berjumlah 41 (53.9%) sedangkan yang tidak berjumlah 35 orang (46.1%). 2. Kualitas Pelayanan Assurance (Jaminan) Tabel 4.3 Deskripsi Kualitas Pelayanan Assurance di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Ya Tidak Jumlah n f n f 1 Memperkenalkan diri Melayani pasien Melakukan tindakan keperawatan Percaya diri dalam melakukan perawatan Sumber : Data Primer, Mei 2013 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan pada pasien yang ditinjau dari aspek assurance dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memperkenalkan diri kepada pasien berjumlah 46 orang (53,9%) sedangkan yang tidak berjumlah 30 orang (39.5%), perawat melayani pasien dengan sopan dan ramah berjumlah 45 orang (59.2%) sedangkan yang tidak berjumlah 31orang (40.8%), perawat melakukan tindakan perawatan selalu berhati-hati berjumlah 48 orang

7 (63.2%) sedangkan yang tidak berjumlah 28 orang (36.8%), perawat percaya diri dalam melakukan tindakan perawatan berjumlah 39 orang (51.3%) sedangkan yang tidak berjumlah 37 orang (48.7%). 3. Kualitas Pelayanan Tangibles (Bukti Fisik) Tabel 4.4 Deskripsi Kualitas Pelayanan Tangibles di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Ya Tidak Jumlah n f n f 1 Menjelaskan fasilitas Menjelaskan tempat kelancaran perawat Menjelaskan informasi secara jelas Menjaga kelengkapan Sumber : Data Primer, Mei 2013 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan pada pasien yang ditinjau dari aspek tangible dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memberikan pelayanan secara tepat kepada pasien berjumlah 41 orang (53,9%) sedangkan yang tidak berjumlah 35 orang(46,1%), perawat memberitahukan tempat kelancaran perawat berjumlah 37 orang (48.7%) sedangkan yang tidak berjumlah 39 orang (51.3%), perawat menjelaskan informasi secara lengkap dan jelas berjumlah 35 orang (46.1%) sedangkan yang tidak berjumlah 41 orang (53.9%) dan perawat yang selalu menjaga kelengkapan alat-alat yang dipakaiberjumlah 44 orang (57.9%) sedang yang tidak berjumlah 32orang (42.1%).

8 4. Kualitas Pelayanan Emphaty (Empati) Tabel 4.5 Deskripsi Kualitas Pelayanan Emphaty di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Ya Tidak Jumlah n f n f 1 Memberikan perhatian Membantu pasien Kepedulian Kesabaran Sumber : Data Primer, Mei 2013 Tabel 4.5 menunjukkanbahwa pelayanan keperawatan pada pasien yang ditinjau dari aspek pada aspek emphaty dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memberikan perhatian yang cukup kepada pasien berjumlah 44 orang (57.9%) sedangkan yang tidak berjumlah 32 orang (42,1%). Perawat selalu membantu pasien mempersiapkan obat-obatan sesuai keluhan berjumlah 33 orang (43.4%) sedangkan yang tidak berjumlah 43 orang (56.6%).Perawat peduli kepada kesembuhan pasien berjumlah 38 orang (50.0%) sedangkan yang tidak berjumlah 38 orang (50.0%).Perawat selalu merawat pasien dengan penuh kesabaran berjumlah 40 orang (52.6%) sedangkan yang tidak sebanyak 36 orang (47.4%). 5. Kualitas Pelayanan Responsiveness (Ketanggapan) Tabel 4.6 Deskripsi Kualitas Pelayanan Reliability di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Ya Tidak Jumlah n f n f 1 Menangani pasien Menanggapi keluhan pasien

9 3 Membantu pasien memperoleh obat Membantu pasien dalam perawatan Sumber : Data Primer Mei 2013 Tabel 4.6 menunjukkanbahwa pelayanan keperawatan pada pasien yang ditinjau dari aspek responsiveniss dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memberikan pelayanan secara tepat kepada pasien berjumlah 76 orang (100.0%), menanggapi keluhan pasien, membantu pasien memperoleh obat dan membantu pasien dalam melakukan perawatan. Secara keseluruhan data hasil penelitian tentang pelayanan keperawatan di ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aleoi Saboe, Nampak pada tabel berikut: Tabel 4.7 Penilaian Responden Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Ruang Interna Kualitas Pelayanan RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Total n % Reliability Kurang Baik Baik Jumlah Assurance Kurang Baik Baik Jumlah Tangibel Kurang Baik Baik Jumlah Emphaty Kurang Baik Baik Jumlah Responsiveness Kurang Baik Baik Jumlah Sumber : Data Primer, Mei 2013

10 Rekapitulasi jawaban pasien rawat inap mengenai kualitas pelayanan keperawatan di ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo nampak bahwa 56,6% pasien kurang baik pada aspek rebiality. pada aspek assurance 51.3%. Pada aspek tangible65.8% kurang puas, dan juga pada aspek emphaty, dan 61.8% kurang puas pada aspek respondivenes.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnyapelayanan keperawatan kurang baik yang ditinjau dari kualitas pelayanan di ruang interna RSUD Prof. Dr. H.Aloei Saboe Kota Gorontalo Variabel Kepuasan Pasien Jamkesmas Kepuasan pasien Jamkesmas Rawat Inap dalam penelitian ini diukur melalui indicator-indikator sebagai berikut: 1. Kuakitas Pelayanan Reliability Tabel 4.8 Deskripsi Reliability Di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Puas Tidak puas Jumlah n f n F 1 Melayani pasien secara tepat Menjelaskan peraturan tata tertib Menjelaskan tujuan perawatan 41 53, , Meminta persetujuan pasien Sumber : Data Primer, Mei 2013 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa kepuasan pasien jamkesmas terhadappelayanan keperawatan yang ditinjau dari aspek reliability dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memberikan pelayanan secara tepat kepada pasien berjumlah 43 orang atau 56,6% sedangkan yang tidak berjumlah 33 orang atau 43,4%. Perawat

11 menjelaskan peraturan atau tata berjumlah 49 orang 64.5% sedangkann yang tidak puas 27 orang (35.5%).Perawat menjelaskan tujuan perawatan 41 orang (53.9%) sedangkan yang tidak berjumlah 35 orang (46.1%).Dan perawat selalu meminta persetujuan pasien berjumlah 38 orang (50.0%) sedangkan yang tidak 38 orang (50.0%). 2. Kualitas Pelayanan Assurance (Jaminan) Tabel 4.9 DeskripsiAssurance Di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe KRITERIA No PERTANYAAN Puas Tidak Puas Jumlah n f n F 1 Memperkenalkan diri Melayani pasien Melakukan tindakan keperawatan Percaya diri dalam melakukan perawatan Sumber : Data Primer, Mei 2013 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kepuasan pasien jamkesmas terhadap pelayanan keperawatan yang ditinjau dari aspek assurance dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memperkenalkan diri kepada pasien berjumlah 42 orang (55,3%) sedangkan yang tidak berjumlah 34 orang (44.7%), perawat melayani pasien dengan sopan dan ramah berjumlah 43 orang (56.6%) sedangkan yang tidak berjumlah 33 orang (43.4%), perawat melakukan tindakan perawatan selalu berhatihati berjumlah 43 orang (56.6%) sedangkan yang tidak berjumlah 33 orang (43.4%), perawat percaya diri dalam melakukan tindakan perawatan berjumlah 40 orang (52.6%) sedangkan yang tidak berjumlah 36 orang (47.4%).

12 3. Kualitas Pelayanan Tangibles (Bukti Fisik) Tabel 4.10 Deskripsi Tangibles Di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Puas Tidak Puas Jumlah n f n F 1 Menjelaskan fasilitas Menjelaskan tempat kelancaran perawat Menjelaskan informasi secara jelas Menjaga kelengkapan Sumber : Data Primer Mei 2013 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa kepuasan pasien jamkesmas terhadap pelayanan keperawatan pada pasien yang ditinjau dari aspek tangible dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat menjelaskan fasilitas yang ada diruangan berjumlah 38 orang (50.0%) sedangkan yang tidak berjumlah 38 orang (50.0%), perawat memberitahukan tempat kelancaran perawat berjumlah 40 orang (52.6%) sedangkan yang tidak berjumlah 36 orang (47.4%), perawat menjelaskan informasi secara lengkap dan jelas berjumlah 37 orang (48.7%) sedangkan yang tidak berjumlah 39 orang (51.3%) dan perawat yang selalu menjaga kelengkapan alat-alat yang berjumlah 37 orang (48.4%) sedang yang tidak berjumlah 39 orang (51.3%).

13 4. Kualitas Pelayanan Emphaty (Empati) Tabel 4.11 Deskripsi Emphaty Di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Puas Tidak Puas Jumlah n f n F 1 Memberikan perhatian Membantu pasien Merasa puas dengan kepedulian Kesabaran Sumber : Data Primer, Mei 2013 Tabel 4.11 menunjukkanbahwa kepuasan pasien jamkesmas terhadap pelayanan keperawatan pada pasien yang ditinjau dari aspek emphaty dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memberikan perhatian yang cukup kepada pasien berjumlah 43 orang (56.6%) sedangkan yang tidak berjumlah 33 orang (43,4%). Perawat selalu membantu pasien mempersiapkan obat-obatan sesuai keluhan berjumlah 37 orang (48.7%) sedangkan yang tidak berjumlah 39 orang (51.3%).Perawat peduli kepada kesembuhan pasien berjumlah 34 orang (44.7%) sedangkan yang tidak berjumlah 42 orang (55.3%).Perawat selalu merawat pasien dengan penuh kesabaran berjumlah 41 orang (53.9%) sedangkan yang tidak sebanyak 35 orang (46.1%). 5. Kualitas Pelayanan Responsiveness (Ketanggapan)

14 Tabel 4.12 Deskripsi Responsiveneee Di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo KRITERIA No PERTANYAAN Puas Tidak Puas Jumlah n f n F 1 Menangani pasien Menanggapi keluhan pasien Membantu pasien memperoleh obat Membantu pasien untuk tenang, dan merasa nyaman , Sumber : Data Primer Mei 2013 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa kepuasan pasien jamkesmas terhadap pelayanan keperawatan yang ditinjau dari aspek responsiveness dapat dijelaskan sebagai berikut: perawat yang memberikan pelayanan secara tepat kepada pasien berjumlah 41 orang atau 53,9% sedangkan yang tidak berjumlah 35 orang atau 46,1%. Ketanggapan perawat dalam menangani keluhan pasien berjumlah 44 orang (57.9%) sedangkan yang tidak puas 35 orang (46.1%). Membantu pasien memperoleh obat-obatan sesuai dengan keluhan berjumlah 33 orang (43.3%) sedangkan yang tidak puas sebanyak 43 orang (56.6%) dan perawat membantu pasien untuk tenang dan merasa nyaman berjumlah 44 orang (57.9%) sedangkan pasien yang tidak puas sebanyak 32 orang (42.1%). Secara keseluruhan data hasil penelitian tentang kepuasan pasien jamkesmas terhadap pelayanan keperawatan di ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aleoi Saboe, Nampak pada tabel berikut: Tabel 4.13

15 Penilaian Kepuasan Responden Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Kualitas Pelayanan Total n % Reliability Kurang puas puas Jumlah Assurance Kurang puas puas Jumlah Tangibel Kurang puas puas Jumlah Emphaty Kurang puas puas Jumlah Responsiveness Kurang puas Puas Jumlah Sumber : Data Primer Mei 2013 Rekapitulasi jawaban pasien rawat inap mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo nampak bahwa 65,8% pasien kurang puas pada aspek reability dan aspek assurance. Pada aspek tangible 71,1% pasien kurang puas, 73,7% kurang puas pada aspek emphaty dan 60,5% kurang puas pada aspek respondiveness. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pasien kurang puas terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

16 4.4 Hasil Analisis Data Bivariat Tabel 4.14 Distribusi Analisis Hubungan Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas Rawat Inap Di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kepuasan Pasien Jamkesmas Kualitas Pelayanan Total Kurang Puas Puas Keperawatan n % n % n % Kurang Baik 35 46,1 3 3, ,0 Reliability Baik 2 2, , ,0 Jumlah 37 48, , ,0 Kurang Baik 31 40,8 0 0, ,8 Assurance Baik 6 7, , ,2 Jumlah 37 48, , ,0 Kurang Baik 37 48,7 2 2, ,3 Tangible Baik 0 0, , ,7 Jumlah 37 48, , ,0 Kurang Baik 37 48,7 1 1, ,0 Emphaty Baik 0 0, , ,0 Jumlah 37 48, , ,0 Kurang Baik 37 48,7 1 1, ,0 Responsiv Baik 0 0, , ,0 e-ness Jumlah 37 48, , ,0 Sumber : Data Primer, Mei 2013 Hasil Uji P Value ( <0,05) 0,000 0,05 0,000 0,05 0,000 0,05 0,000 0,05 0,000 0,05 1. Hasil analisis hubungan antara reability dengan kepuasan menunjukan bahwa, dari 76 pasien, sebanyak 3,9% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 46,1% lainnya kurang puas, sebanyak 47,4% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 2,6% lainnya kurang puas. Adapun hasil pengujian hubungan antara reability yang ditinjau dari kepuasan diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 120,6pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000.

17 Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga hipotesis H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan pada aspek reability dengan kepuasan pada tingkat kepercayaan 95%. 2. Hasil analisis hubungan antara assurance dengan kepuasan menunjukan bahwa, dari 76 pasien, sebanyak 0,0% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 40,8% lainnya kurang puas, sebanyak 51,3% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 7,9% lainnya kurang puas. Adapun hasil pengujian hubungan antara assurance yang ditinjau dari kepuasan diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 133,7pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga hipotesis H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan pada aspek assurance dengan kepuasan pada tingkat kepercayaan 95%. 3. Hasil analisis hubungan antara tangibel dengan kepuasan menunjukan bahwa, dari 76 pasien, sebanyak 2,6% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 48,7% lainnya kurang puas, sebanyak 48,7% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 0,0% lainnya kurang puas. Adapun hasil pengujian hubungan antara tangibel yang ditinjau dari kepuasan diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 117,6pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga hipotesis H 0

18 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan pada aspek tangibel dengan kepuasan pada tingkat kepercayaan 95%. 4. Hasil analisis hubungan antara emphaty dengan kepuasan menunjukan bahwa, dari 76 pasien, sebanyak 1,3% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 48,7% lainnya kurang puas, sebanyak 50,0% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 0,0% lainnya kurang puas. Adapun hasil pengujian hubungan antara emphaty yang ditinjau dari kepuasan diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 142,4pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga hipotesis H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan pada aspek emphaty dengan kepuasan pada tingkat kepercayaan 95%. 5. Hasil analisis hubungan antara responsiveness dengan kepuasan menunjukan bahwa, dari 76 pasien, sebanyak 1,3% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 48,7% lainnya kurang puas, sebanyak 50,0% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 0,0% lainnya kurang puas. Adapun hasil pengujian hubungan antara responsiveness yang ditinjau dari kepuasan diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 115,2pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga hipotesis H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat

19 hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan pada aspek responsiveness dengan kepuasan pada tingkat kepercayaan 95%. 4.5 Pembahasan Rekapitulasi hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya terhadap hubungan antara pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien jamkesmas rawat inap di ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Pengujian dan Analisis Kualitas Pelayanan Hasil Pengujian α Keterangan Reliability Terdapat hubungan Assurance Terdapat hubungan Tangible Terdapat hubungan Emphaty Terdapat hubungan Responsiveness Terdapat hubungan Sumber : Data Primer Mei 2013 Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis diatas terlihat bahwa dari lima kualitas pelayanan yang dianalisis, semuanya mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien jamkesmas rawat inap di ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Sedangkat untuk tingkat keeratan hubungan yang terjadi, kelima kualitas pelayanan tersebut memberikan hasil yang sama Kualitas Pelayanan Reliability (Kehandalan) Hubungan dari kualitas pelayanan reliability(kehandalan), pengujian dilakukan dengan menggunakan Chi Square.

20 Dari hasil analisis dapat terlihat bahwa dari 76 pasien yang disurvei,sebanyak 3,9% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 46,1% lainnya kurang puas, sebanyak 47,4% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 2,6% lainnya kurang puas. Dari hasil tersebut diperoleh nilai chi-square 0,000.Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan (0.05) sehingga dengan demikian bahwa terdapat hubungan signifikan antara pelayanan keperawatan yang ditinjau dari kualitas reliability dengan kepuasan pasien jamkesmas rawat inap RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Hal ini sesuai dengan dimana disebutkan bahwa salah satu kepuasan pelanggan adalah mengenai sikap, tindakan dan latihan untuk para petugas (Lee, 1995 dan jurnal AKK Unair), dan pendapat Tener dan De Toro (1992) yang menyebutkan bahwa nilai mutu yang paling mudah dipahami dari suatu barang atau jasa pelayanan adalah cepat (faster) artinya bagaimana suatu sarana atau jasa pelayanan dapat diperoleh secara cepat, mudah atau menyenangkan. Berbagai kegiatan dan prasarana pelayanan kesehatan yang mencerminkan kualitas rumah sakit merupakan determinan utama dari kepuasan pasien. Pasien akan memberikan penilaian (reaksi afeksi) terhadap berbagai kegiatan pelayanan keperawatan yang diterimanya maupun terhadap sarandan prasarana kesehatan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Penilaian pasien terhadap kondisi rumah sakit (mutu baik atau buruk) merupakan gambaran kualitas rumah sakit seutuhnya berdasarkan pengalaman subjektif individu pasien.hasil penilaian ini cenderung merupakan faktor penentu terjadinya tingkat kepuasan pasien.

21 4.5.2 Kualitas PelayananAssurance (Jaminan) Jaminan mutu pelayanan kesehatan adalah kegiatan pengukuran derajat kesempurnaan layanan kesehatan yang dibandingkan dengan standar layanan kesehatan, dilanjutkan dengan tindakan perbaikan yang sistematis serta berkesinambungan untuk mencapai kualitas pelayanan yang optimal.pohan (2007). Hubungan antara pelayanan keperawatan dari kualitas Assurance (jaminan), pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis Chi Square. Hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa dari 76 pasien yang disurvey, sebanyak 0,0% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 40,8% lainnya kurang puas, sebanyak 51,3% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 7,9% lainnya kurang puas. Dari hasil di atas diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 133,7pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pelayanan keperawatan yang ditinjau dari kualitas pelayanan assurance dengan kepuasan pasien jamkesmas rawat inap rawat inap ruang interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Hal ini sejalan dengan pendapat menurut zethaml, Berry dan Parasuraman (1985) dimana mereka mengidentifikasi kualitas pelayanan diantaranya assurance (jaminan) yang mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

22 4.5.3 Kualitas Pelayanan Tangible (Bukti fisik) Hubungan antara pelayanan yang ditinjau dari kualitas pelayanan tangible (bukti fisik), pengujian dilakukan denag menggunakan analisis Chi Square. Hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa dari 76 pasien yang disurvey,sebanyak 2,6% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 48,7% lainnya kurang puas, sebanyak 48,7% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 0,0% lainnya kurang puas. Dari hasil di atas diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 117,6pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pelayanan keperawatan yang ditinjau dari kualitas pelayanan Tangibel dengan kepuasan pasien rawat inap RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Untuk pasien yang menjadiakan Tangibel sebagai suatu indicator dalam menentukan kepuasan terhadap sarana yang diterima, maka hal ini perlu mendapat perhatian dari pihak rumah sakit sebab dimensi Tangibel ini merupakan suatu bukti fisik yang dapat dirasakan dan dapat diukur oleh pasien. Sedangkan menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman Tangibel (bukti fisik) merupakan tampilan pelayanan secara fisik, fasilitas fisik, penampilan tenaga kerja, alat atau peralatan yang digunakan dan dalam memberikan bukti fisik sebagai media awal bagi pasien untuk melihat secara nyata pertana kali apa yang ada, sesuai penampilan petugas

23 maupaun tentang sarana fisik yang digunakan di unit rawat inap RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kualitas Pelayanan Emphaty (Empati) Hubungan antara pelayanan keperawatan yang ditinjau dari kualitas pelayanan Emphaty pengujian dilakukan dengan menggunakan Chi Square. Hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa dari 76 pasien yang disurvey,sebanyak 1,3% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 48,7% lainnya kurang puas, sebanyak 50,0% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 0,0% lainnya kurang puas. Dari hasil diatas diperolehnilai pearson chi-square sebesar 142,4pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pelayanan keperawatan yang ditinjau dari kualitas pelayananemphatydengan kepuasan pasien rawat inap RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Dari hasil penelitian ini dan peneliti sebelumnya membuktikan bahwa dengan memberikan pelayanan yang menyenangkan dan mengikuti proses yang sesuai maka kualitas pelayanan yang sesuai dapat diwujutkan, sebagaimana definisi kualitas dari salusu (1996). Sehingga dalam menentukan kualitas pelayanan tidak hanya dari pemberi layanan tetapi harus memperhatiakn keinginan pasien yang ingin dipuaskan atau harus memperhatikan keinginan pasien (kemampuan pemahaman petugas) diunit pelayanan rawat inap Kualitas Pelayanan Responsivess (Daya tangkap)

24 pengujian dilakukan dengan menggunakan Chi Square. Hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa dari 76 pasien yang disurvey,sebanyak 1,3% yang merasa puas pada aspek pelayanan kurang baik dan 48,7% lainnya kurang puas, sebanyak 50,0% yang merasa puas pada aspek pelayanan yang baik dan 0,0% lainnya kurang puas. Dari hasil diatas diperoleh nilai pearson chi-square sebesar 115,2pada taraf siignifikansi sebesar ρ =0,000. Nilai signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pelayanan keperawatan yang ditinjau dari kualitas pelayananresponsivess dengan kepuasan pasien rawat inap RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Hal ini sejalan dengan Robert dan Prevost tahun 1987 dalam Azwar (1996) menyatakan bahwa bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan.kualitas pelayanan lebih terkait dengan ketanggapan petugas memehuhi kebutuhan pasien dan kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, dimana dalam hal ini kebutuhan pasien adalah menjadi lebih sesuai atau sembuh dari keluhan yang dideritanya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari 4 (empat) ruangan, yaitu: Apotik, Poliklinik dan Rawat Inap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari 4 (empat) ruangan, yaitu: Apotik, Poliklinik dan Rawat Inap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Pertama kali dibangun pada tahun 1926 dan

Lebih terperinci

SUMMARY. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan universitas negeri gorontalo ABSTRAK

SUMMARY. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan universitas negeri gorontalo ABSTRAK LAMPIRAN SUMMARY HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP DI RUANG INTERNA RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN 2013 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas

Lebih terperinci

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU Nur Afni Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM Unismuh Palu ABSTRAK Kepuasan pasien diukur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan Wongkaditi Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, kesadaran tentang pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya kebutuhan pokok berupa kesehatan, seorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Depkes RI (2008) dalam Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Namun seiring berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan organisasi dengan kompleksitas yang sangat tinggi. Sering kali rumah sakit diistilahkan sebagai organisasi yang padat modal, padat sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum terbesar yang ada di

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS TERHADAP KEPUASAN PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD GUNUNGSITOLI KABUPATEN NIAS TAHUN 2010 I. Identitas Responden 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memilki peran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit di

BAB I PENDAHULUAN. yang memilki peran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang memilki peran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit di tuntut untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian dari pasien terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mengakibatkan arus kompetensi terjadi di segala bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi

Lebih terperinci

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Riska Rosita APIKES Citra Medika Surakarta ross_rzkrosita@gmail.com Masyarakat selalu mengharapkan agar pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatan kesehatan,

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN I. LATAR BELAKANG Meningkatkan mutu layanan menjadi lebih baik Mengetahui kinerja unit layanan II.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam mempercepat

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Oleh : MEILINA DYAH EKAWATI K 100 050 204 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya orientasi pasar dan liberalisasi jasa kesehatan sebagai akibat globalisasi, rumah sakit sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan keperawatan merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada klien. Mutu sendiri merupakan kemampuan dari suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang merata merupakan aspek penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang merata merupakan aspek penting yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang merata merupakan aspek penting yang harus dipenuhi dalam upaya mengoptimalkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh tidak hanya memandang

Lebih terperinci

BAB 4 PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RSCM

BAB 4 PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RSCM 41 BAB 4 PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RSCM 4.1. Metodologi Penelitian 4.1.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey dan observasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemenkes RI menyatakan mutu pelayanan kesehatan merupakan segala hal yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan kesehatan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga harus menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan di Indonesia bertujuan untuk mencapai masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan keadaan yang sehat baik secara jesmani maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen Rumah Sakit Umum Sarila Husada adalah salah satu Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Sragen yang merupakan badan usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KLINIK DAN RUMAH BERSALIN BIDAN UMI RAHMA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KLINIK DAN RUMAH BERSALIN BIDAN UMI RAHMA ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KLINIK DAN RUMAH BERSALIN BIDAN UMI RAHMA NAMA : NETTI NATARIDA MARPAUNG NPM : 15211137 KELAS : 3EA17 DOSEN PEMBIMBING : IBU HANDAYANI, SE., MM Latar

Lebih terperinci

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden... Lampiran KUESIONER KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai an masyarakat/responden) Nomor Responden... Diisi oleh petugas Umur...

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka didapatkan kesimpulan bahwa: 1. Dari hasil kepuasan secara keseluruhan, sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Loyalitas adalah kesediaan pelanggan untuk menggunakan suatu produk atau jasa yang sama secata berkelanjutan dalam waktu yang panjang, menggunakan jasa yang sama secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat menjadi hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Bapak- ibu yang terhormat, Guna lebih meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya pembangunan dalam rangkaian program-program yang berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja layanan kesehatan yang diterima setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang sangat didambakan setiap orang. Setiap orang mempunyai hak kemana dan dimana mendapatkan pelayanan kesehatan terhadap dirinya.

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS AUDIT KINERJA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

KUESIONER ANALISIS AUDIT KINERJA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT KUESIONER ANALISIS AUDIT KINERJA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG) KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama : 2. Jenis Kelamin

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit pada era globalisasi berkembang sebagai industri padat karya, padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data 1. Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dimiliki oleh manusia di dunia. Negara Republik Indonesia menjamin kesehatan sebagai salah satu hak bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan tuntutan masyarakat akan kualitas

Lebih terperinci

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar Biocelebes, Desember 2010, hlm. 98-103 ISSN: 1978-6417 Vol. 4 No. 2 Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar Fitriah Handayani 1) dan Diah Mutiarasari 2)

Lebih terperinci

Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard

Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard 84 Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard Bapak/Ibu/Saudara yang terhormat, Guna lebih meningkatkan mutu pelayanan RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu, mohon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kesehatan Primer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kesehatan Primer BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jaminan Kesehatan Nasional 2.1.1. Definisi Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan. kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan. kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah merupakan Rumah Sakit

Lebih terperinci

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84 Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84 Artikel Penelitian Hubungan Persepsi Pengguna Layanan Tentang Mutu Pelayanan Unit Rawat Inap (VIP) Gryatama Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung 1 Kartini Apriana Hutapea 2 Blacius Dedi 3 Yuliana Elias 1,2,3 Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI Rosmawati 18209009 Latar Belakang Masalah Secara umum rumah sakit belum mampu memberikan sesuatu hal yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh mutu pelayanan yang meliputi bukti langsung (tangible),

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh mutu pelayanan yang meliputi bukti langsung (tangible), 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan menggunakan pendekatan explanatory atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu di antaranya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya seminimal

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Trisno (2008) dengan judul pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Trisno (2008) dengan judul pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Trisno (2008) dengan judul pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap ruangan ICU di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi mendorong masyarakat umtuk memperhatikan derajat kesehatan demi menaikkan kualitas hidupnya melalui lembaga penyedia layanan kesehatan. Salah

Lebih terperinci

Lampiran-1 DAFTAR PERTANYAAN / KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD CUT MEUTIA

Lampiran-1 DAFTAR PERTANYAAN / KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD CUT MEUTIA 185 Lampiran-1 DAFTAR PERTANYAAN / KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD CUT MEUTIA Bapak/Ibu yang terhormat, Demi peningkatan kualitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI Oleh : MUTTI ATUN HAFSAH K 100 050 213 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKN DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKN DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKN DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN 2015 Dengan hormat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan rumah sakit di Indonesia saat ini telah semakin membaik, hal ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung 45 BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Berdirinya RSUD Kota Bandung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),

Lebih terperinci

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Anada Kaporina (1), Muh. Hidayat Setyawan (2), Andra Novitasari (3) 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar domestik (nasional) maupun pasar internasional (global). Rumah sakit sebagai salah satu bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR Quality of Health

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang akan mereka pilih. Persaingan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain adalah kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan yang prima. Seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN POLIKLINIK RUTAN KLAS I CIPINANG PENGANTAR

KUISIONER PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN POLIKLINIK RUTAN KLAS I CIPINANG PENGANTAR KUISIONER PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN POLIKLINIK RUTAN KLAS I CIPINANG PENGANTAR Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk menyelesaikan studi di Universitas Indonesia, kami memohon kepada

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh PRATIWI K 100060070 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Kondisi masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan mengenai pendahuluan pembuatan laporan tugas akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan batasan masalah penelitian serta sistematika

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga Negara

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan undang-undang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil analisis diperoleh bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkatnya pula tuntutan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III Bangsal Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013

KUESIONER PENELITIAN. Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III Bangsal Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013 88 KUESIONER PENELITIAN Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III Bangsal Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013 I. Karakteristik Responden No. Responden : Umur :

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA ASKES DAN PASIEN UMUM DALAM MENERIMA KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATANDI INSTALANSI RAWAT INAP KELAS II RSUD PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL MUFLIH INTISARI

Lebih terperinci