DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian"

Transkripsi

1 PENJELASAN 1. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data Kredit Data kredit yang ditampilkan merupakan kredit yang tercatat di neraca Bank Umum dan tidak memperhitungkan penerusan kredit yang tercatat dalam rekening administratif (off balancesheet), kecuali dinyatakan lain. Cakupan kredit meliputi tagihan kredit kepada penduduk dan non penduduk. Data yang terkait dengan penjelasan tersebut di atas ditujukan untuk data dalam tabel kinerja; aktiva produktif; NPL (kecuali data NPL penerusan kredit off balancesheet); kegiatan usaha; dan kredit (kecuali data penerusan kredit off balancesheet ). 3. Data Non Performing Data Non Performing yang ditampilkan merupakan Non Performing gross, yakni tanpa memperhitungkan penyisihan yang dibentuk untuk mengantisipasi risiko kerugian. Data Non Performing ditampilkan dalam nominal dan persentase. Data yang terkait dengan penjelasan tersebut di atas ditujukan untuk data dalam tabel aktiva produktif; dan NPL. 4. Lokasi penyaluran kredit Yang dimaksud dengan lokasi penyaluran kredit adalah lokasi proyek tempat penggunaan kredit. Data yang terkait dengan penjelasan tersebut ditujukan untuk data dalam tabel kredit berdasarkan lokasi penyaluran. 5. Data Surat Berharga dalam pos penyaluran dana Data surat berharga yang ditampilkan merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank. Data yang ditampilkan tidak memperhitungkan obligasi dalam rangka program rekapitalisasi yang diterbitkan oleh Pemerintah. Data yang terkait dengan penjelasan tersebut ditujukan untuk data dalam tabel kegiatan usaha. 6. Perkiraan Tambahan Modal Disetor Terdiri dari pos agio; (disagio); modal sumbangan; dan penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan kantor cabang di luar negeri. ii

2 7. Proses Download Data Data Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan dari bank pelapor kepada Bank Indonesia, diolah melalui Sistem Informasi Manajemen Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIMSPBI). Perbedaan waktu download data LBU melalui sistem SIMSPBI dapat menyebabkan perbedaan pada data yang dipublikasikan dalam publikasi buku ini dengan data publikasi yang lain. Oleh sebab itu, pembaca dihimbau untuk memperhatikan waktu download data. Pemrosesan data bulan laporan Agustus 2004 untuk buku Data Perbankan Indonesia Edisi Agustus 2004 dilakukan pada tanggal 29 September Jumlah Bank Umum Pelapor LBU untuk bulan laporan Juni 2004 sebanyak 135 bank (sudah tidak termasuk PT ING Indonesia Bank yang dicabut izin usahanya oleh Bank Indonesia pada tanggal 5 Februari 2004 karena self liquidation). 9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia ( iii

3 DAFTAR SINGKATAN APYD ATMR BOPO BPD CAR DPK KAP KBAB KP KC KCP KK KPW LBU LDR NIM NPL PPAPYD PPAPWD ROA SIMSPBI UKM Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Bank Pembangunan Daerah Capital Adequacy Ratio Dana Pihak Ketiga Kualitas Aktiva Produktif Kewajiban Bersih Antar Bank Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas Kantor Perwakilan Laporan Bulanan Bank Umum Loan to Deposit Ratio Net Interest Margin Non Performing Loan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk Bank Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk Return on Asset Sistem Informasi Manajemen Sektor Perbankan Bank Indonesia Usaha Kecil Menengah iv

4 DAFTAR ISTILAH Aktiva Produktif Penanaman dana Bank baik dalam maupun valas dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. APYD Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian ATMR Terdiri dari : 1. aktiva neraca yang diberikan bobot sesuai kadar risiko kredit yang melekat 2. beberapa pos dalam off balancesheet yang diberikan bobot sesuai dengan kadar risiko kredit yang melekat Call Money BI Penempatan dana pada Bank Indonesia dalam bentuk call money yang merupakan intervensi rupiah oleh Bank Indonesia dalam rangka operasi pasar terbuka (OPT) DPK Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari, Tabungan dan Simpanan berjangka Kredit Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk : 1. Pembelian Surat Berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement (NPA) 2. Pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang Penerusan Kredit Kredit dalam rupiah maupun valas yang disalurkan oleh bank yang dananya berasal (off balancesheet) dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit tersebut bank tidak menanggung resiko. v

5 DAFTAR RASIO CAR (Modal Inti + Modal Pelengkap) / ATMR (sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997) Modal Inti, terdiri dari : 1. Modal Disetor 2. Cadangan tambahan modal, terdiri dari : a. Faktor penambah, yaitu : 1. Agio 2. Modal sumbangan 3. Cadangan umum modal 4. Cadangan tujuan modal 5. Laba tahuntahun lalu setelah diperhitungkan pajak 6. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan taksiran pajak (50%) 7. Selisih lebih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri 8. Dana setoran modal b. Faktor pengurang, yaitu 1. Disagio 2. Rugi tahuntahun lalu 3. Rugi tahun berjalan 4. Selisih kurang penjabaran laporan keuangan kantor cabang di luar negeri 5. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual Modal Inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill Modal Pelengkap terdiri dari : 1. Cadangan revaluasi aktiva tetap 2. Cadangan umum PPAP (maskimal 1,25% dari ATMR) 3. Modal pinjaman 4. Pinjaman subordinasi (maksimal 50% dari modal inti) 5. Peningkatan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual setinggitingginya sebesar 45%. Rasio KAP APYD / Total Aktiva Produktif (sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997) vi

6 Rasio ROA Laba Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir / Ratarata Aktiva dalam periode yang sama (sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997) Rasio BOPO Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir / Pendapatan Operasional dalam periode yang sama (sesuai SE No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997) Rasio KBAB Kewajiban Bersih Antar Bank / Modal Inti Kewajiban Bersih Antar Bank merupakan selisih antara kewajiban bank dengan tagihan bank kepada bank lain (sesuai SE No.30/23/UPPB tanggal 19 Maret 1998) Rasio LDR Kredit / Dana yang diterima Dana yang diterima terdiri dari : 1., deposito dan tabungan masyarakat 2. Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan tidak termasuk pinjaman subordinasi 3. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan 4. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan 5. Modal inti 6. Modal Pinjaman (sesuai SE No.30/23/UPPB tanggal 19 Maret 1998) Rasio NPL (Kredit dalam kualitas Kurang lancar, Diragukan dan Macet) / Total Kredit Rasio NIM Pendapatan Bunga Bersih / RataRata Aktiva Produktif Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatan Bunga Beban Bunga Dalam perhitungan NIM, pendapatan bunga bersih disetahunkan. (sesuai SE No.3/30/DPNP tanggal 30 April 1997) vii

7 DAFTAR TABEL Topik / Judul No. Tabel 1. Kegiatan Usaha 1.1 s.d Laporan Laba/Rugi 2.1 s.d Rekening Administratif 3.1 s.d Kinerja 4.1 s.d Aset a. Perkembangan Aset 5.1 b. Bank Umum Berdasarkan Total Aset 5.2 c. Peringkat Bank Berdasarkan Total Aset Aktiva Produktif 6.1 s.d Non Performing Loan (NPL) a. Pengelompokkan Bank Berdasarkan Rasio NPL 7.1 b. NPL Berdasarkan Sektor Ekonomi 7.2 s.d 7.8 c. NPL Berdasarkan Jenis Penggunaan 7.9 s.d 7.15 d. NPL Penerusan Kredit (off balancesheet) Dana Pihak Ketiga (DPK) a. Komposisi DPK 8.1 s.d 8.7 b. Peringkat Bank Berdasarkan DPK 8.8 c. DPK Berdasarkan Lokasi Penghimpunan 8.9 s.d 8.10 d. Deposito Berdasarkan Jangka Waktu Simpanan Kredit a. Peringkat Bank Berdasarkan Kredit 9.1 b. Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 9.2 s.d 9.8 c. Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan 9.9 s.d 9.15 d. Penerusan kredit (off balancesheet) Berdasarkan Sektor Ekonomi 9.16 e. Penerusan kredit (off balancesheet) Berdasarkan Jenis Kredit dan Golongan Penyalur Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank a. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank 10.1 b. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank Berdasarkan Wilayah 10.2 viii

8 Kondisi Umum KONDISI UMUM KEGIATAN USAHA Perkembangan kegiatan usaha Bank Umum pada bulan Agustus menunjukkan adanya beberapa perubahan yang cukup signifikan. Pada indikator penghimpunan dana, perubahan yang mendominasi adalah kenaikan DPK dalam jumlah yang cukup besar (Rp 9,7 triliun). Sementara pada indikator penyaluran dana, perubahan yang paling besar ditunjukkan oleh kenaikan kredit yang mencapai Rp16,9 triliun (lihat grafik perkembangan DPK dan Kredit). milyar Rp Grafik Perkembangan DPK dan Kredit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 2004 DPK Kredit Komposisi DPK pada bulan Agustus didominasi oleh deposito yaitu sebesar Rp 407,5 triliun ( 44,33%), disusul oleh tabungan sebesar Rp 265,3 triliun (28,86%), dan giro sebesar Rp 246,4 triliun (26,81%). Menurut jangka waktu, jumlah deposito terbesar berada pada jangka waktu 1 bulan yaitu mencapai Rp 304,4 triliun (75%). Untuk deposito dengan jangka waktu lain, berturutturut sebagai berikut: deposito 3 bulan sebesar Rp 54 triliun, deposito 6 bulan sebesar Rp 23,1 triliun, deposito 12 bulan sebesar Rp 21,7 triliun dan deposito > 12 bulan sebesar Rp 4,2 triliun (lihat grafik komposisi deposito Agustus 2004). 13% Grafik Komposisi Deposito Agustus % 5% 1% Kegiatan kredit pada bulan Agustus ini mengalami ekspansi yang cukup besar. Menurut jenis penggunaan, kenaikan terbesar terjadi pada kredit modal kerja yang meningkat sebesar Rp 9,9 triliun dari bulan lalu. Untuk kredit investasi mengalami kenaikan sebesar Rp 2,2 triliun dan kredit konsumsi naik sebesar Rp 4,7 triliun (lihat grafik pertumbuhan kredit menurut jenis penggunaan). Kredit Investasi untuk properti pada bulan Agustus tercatat sebesar Rp 3,3 triliun, jumlah ini naik 11% dibandingkan bulan lalu. Sementara itu, kredit investasi untuk agrobisnis dan investasi lainnya masingmasing hanya mengalami kenaikan sebesar 2,4 % dan 1,6 % dibandingkan bulan lalu (lihat grafik pertumbuhan kredit investasi). 75% 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 bulan 1

9 Kondisi Umum Grafik Pertumbuhan Kredit Jenis Penggunaan milyar Rp Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 2004 Kredit Konsumsi Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Kondisi ekspansi kredit yang cukup besar ini didukung pula dengan non perfoming loan (NPL) yang semakin kecil. Pada bulan Agustus rasio NPL terhadap kredit tercatat sebesar 5,82%, angka ini lebih kecil dibandingkan bulan Juli lalu yang sebesar 6,02%. Selama 3 bulan terakhir perkembangan NPL terus menunjukkan penurunan yang signifikan (lihat grafik perkembangan kredit dan NPL) Grafik Perkembangan Kredit dan NPL Grafik Pertumbuhan Kredit Investasi Persen 7,00 6, , Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 2004 Properti Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 2004 Agrobisnis Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 2004 Kredit Ket : Grafik menggunakan 2 skala axis yang berbeda KINERJA Kinerja Bank Umum menunjukkan perkembangan yang stabil. Pada bulan Agustus tercatat rasio CAR Bank Umum adalah sebesar 20,72% bergeser 0,02 point dibanding bulan lalu yang sebesar 20,70 % (lihat grafik perkembangan CAR). NPL Grafik Perkembangan CAR Rasio NPL thd Kredit Ags 5,50 5, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 2004 Investasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 2004 Modal Ket : Grafik menggunakan 2 skala axis yang berbeda ATMR CAR Persen 25,00 Ags 24,00 23,00 22,00 21,00 20,00 19,00 2

10 Kondisi Umum Indikator kinerja yang masih nampak terus mengalami perbaikan hingga memasuki bulan terakhir laporan adalah indikator intermediasi perbankan dalam rasio LDR. Kenaikan penyaluran kredit secara kontinyu setiap bulan cukup memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan rasio LDR. Demikian pula halnya dengan kinerja rentabilitas dalam rasio ROA, efisiensi dalam rasio BOPO, dan kualitas aktiva produktif dalam rasio KAP Di lain pihak, pendapatan bunga/bagi hasil/marjin dari kredit yang diberikan juga terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah kredit yang diberikan oleh bank umum. Pada bulan Agustus pendapatan bunga dari kredit sebesar Rp 42,8 triliun, naik 15% dari bulan lalu. Grafik Perkembangan Indikator Kinerja Bank Umum Persen 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 2004 ROA KAP LDR KAP Ket : Grafik menggunakan 2 skala axis yang berbeda Persen 100,00 Ags 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 3

11

12 7 Tabel 1.1 Kegiatan Usaha Bank Umum Indikator Penyaluran Dana a. Kredit b. Antar Bank Inter Bank Call Money Deposito c. Penempatan di BI SBI Call Money d. Surat Berharga (tidak termasuk obligasi rekap) e. Penyertaan f. Tagihan Sumber Dana a. DPK Deposito Tabungan Deposito Tabungan b. Kewajiban kpd BI c. Antar Bank d. Surat Berharga e. Pinjaman yang Diterima f. Kewajiban g. Setoran Jaminan Beberapa Komponen Modal a. Modal Disetor b. Cadangan c. L/R tahun berjalan d. L/R tahun lalu e. Perkiraan tambahan modal disetor f. Modal pinjaman Des Des

13 8 Tabel 1.2 Kegiatan Usaha Bank Persero Indikator Penyaluran Dana a. Kredit b. Antar Bank Inter Bank Call Money Deposito c. Penempatan di BI SBI Call Money d. Surat Berharga (tidak termasuk obligasi rekap) e. Penyertaan f. Tagihan Sumber Dana a. DPK Deposito Tabungan Deposito Tabungan b. Kewajiban kpd BI c. Antar Bank d. Surat Berharga e. Pinjaman yang Diterima f. Kewajiban g. Setoran Jaminan Beberapa Komponen Modal a. Modal Disetor b. Cadangan c. L/R tahun berjalan d. L/R tahun lalu e. Perkiraan tambahan modal disetor f. Modal pinjaman Des Des

14 9 Indikator Penyaluran Dana a. Kredit b. Antar Bank Inter Bank Call Money Deposito c. Penempatan di BI SBI Call Money d. Surat Berharga (tidak termasuk obligasi rekap) e. Penyertaan f. Tagihan Sumber Dana a. DPK Deposito Tabungan Deposito Tabungan b. Kewajiban kpd BI c. Antar Bank d. Surat Berharga e. Pinjaman yang Diterima f. Kewajiban g. Setoran Jaminan Beberapa Komponen Modal a. Modal Disetor b. Cadangan c. L/R tahun berjalan d. L/R tahun lalu e. Perkiraan tambahan modal disetor f. Modal pinjaman Tabel 1.3 Kegiatan Usaha BUSN Devisa Des Des

15 10 Tabel 1.4 Kegiatan Usaha BUSN Non Devisa Indikator Penyaluran Dana a. Kredit b. Antar Bank Inter Bank Call Money Deposito c. Penempatan di BI SBI Call Money d. Surat Berharga (tidak termasuk obligasi rekap) e. Penyertaan f. Tagihan Sumber Dana a. DPK Deposito Tabungan Deposito Tabungan b. Kewajiban kpd BI c. Antar Bank d. Surat Berharga e. Pinjaman yang Diterima f. Kewajiban g. Setoran Jaminan Beberapa Komponen Modal a. Modal Disetor b. Cadangan c. L/R tahun berjalan d. L/R tahun lalu e. Perkiraan tambahan modal disetor f. Modal pinjaman Des Des

16 11 Tabel 1.5 Kegiatan Usaha BPD Indikator Penyaluran Dana a. Kredit b. Antar Bank Inter Bank Call Money Deposito c. Penempatan di BI SBI Call Money d. Surat Berharga (tidak termasuk obligasi rekap) e. Penyertaan f. Tagihan Sumber Dana a. DPK Deposito Tabungan Deposito Tabungan b. Kewajiban kpd BI c. Antar Bank d. Surat Berharga e. Pinjaman yang Diterima f. Kewajiban g. Setoran Jaminan Beberapa Komponen Modal a. Modal Disetor b. Cadangan c. L/R tahun berjalan d. L/R tahun lalu e. Perkiraan tambahan modal disetor f. Modal pinjaman Des Des

17 12 Indikator Penyaluran Dana a. Kredit b. Antar Bank Inter Bank Call Money Deposito c. Penempatan di BI SBI Call Money d. Surat Berharga (tidak termasuk obligasi rekap) e. Penyertaan f. Tagihan Sumber Dana a. DPK Deposito Tabungan Deposito Tabungan b. Kewajiban kpd BI c. Antar Bank d. Surat Berharga e. Pinjaman yang Diterima f. Kewajiban g. Setoran Jaminan Beberapa Komponen Modal a. Modal Disetor b. Cadangan c. L/R tahun berjalan d. L/R tahun lalu e. Perkiraan tambahan modal disetor f. Modal pinjaman Tabel 1.6 Kegiatan Usaha Bank Campuran Des Des

18 13 Tabel 1.7 Kegiatan Usaha Bank Asing Indikator Penyaluran Dana a. Kredit b. Antar Bank Inter Bank Call Money Deposito c. Penempatan di BI SBI Call Money d. Surat Berharga (tidak termasuk obligasi rekap) e. Penyertaan f. Tagihan Sumber Dana a. DPK Deposito Tabungan Deposito Tabungan b. Kewajiban kpd BI c. Antar Bank d. Surat Berharga e. Pinjaman yang Diterima f. Kewajiban g. Setoran Jaminan Beberapa Komponen Modal a. Modal Disetor b. Cadangan c. L/R tahun berjalan d. L/R tahun lalu e. Perkiraan tambahan modal disetor f. Modal pinjaman Des Des

19 14 Tabel 2.1 Laporan Laba / Rugi Bank Umum Des Des A. Pendapatan operasional 1. Pendapatan bunga/bagi hasil/margin Penduduk a. Dari Bank ndonesia b. Dari bankbank lain c. Dari pihak ketiga bukan bank Surat berharga Kredit yang diberikan Bukan penduduk a. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia b. Dari bankbank lain c. Dari pihak ketiga bukan bank Surat berharga Kredit yang diberikan 2. Kenaikan nilai surat berharga 3. Keuntungan Transaksi valuta asing/derivatif 4. Deviden, komisi/provisi/fee 5. B. Beban operasional 1. Beban bunga/bagi hasil Penduduk a. Kepada Bank Indonesia b. Kepada bankbank lain c. Kepada pihak ketiga bukan bank Simpanan berjangka Tabungan Pinjaman yang diterima Surat berharga Bukan penduduk a. Kantor Pusat/Cabang sendiri diluar Indonesia b. Kepada bankbank lain c. Kepada pihak ketiga bukan bank Simpanan berjangka Tabungan Pinjaman yang diterima Surat berharga Koreksi atas pendapatan bunga 2. Kerugian transaksi valas/derivatif 3. Komisi/provisi 4. Penyusutan/amortisasi/penghapusan 5. C. Laba Operasional D. Pendapatan nonoperasional E. Beban non operasional F. Laba non operasional G. Laba tahun berjalan H. Laba ( setelah taksiran pajak penghasilan )

20 15 Tabel 2.2 Laporan Laba / Rugi Bank Persero Des Des A. Pendapatan operasional 1. Pendapatan bunga/bagi hasil/margin Penduduk a.dari Bank ndonesia b.dari bankbank lain c.dari pihak ketiga bukan bank Surat berharga Kredit yang diberikan Bukan penduduk a.kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia b.dari bankbank lain c.dari pihak ketiga bukan bank Surat berharga Kredit yang diberikan 2. Kenaikan nilai surat berharga 3. Keuntungan Transaksi valuta asing/derivatif 4. Deviden, komisi/provisi/fee 5. B. Beban operasional 1. Beban bunga/bagi hasil Penduduk a.kepada Bank Indonesia b.kepada bankbank lain c.kepada pihak ketiga bukan bank Simpanan berjangka Tabungan Pinjaman yang diterima Surat berharga Bukan penduduk a.kantor Pusat/Cabang sendiri diluar Indonesia b.kepada bankbank lain c.kepada pihak ketiga bukan bank Simpanan berjangka Tabungan Pinjaman yang diterima Surat berharga Koreksi atas pendapatan bunga 2. Kerugian transaksi valas/derivatif 3. Komisi/provisi 5. C. Laba Operasional D. Pendapatan nonoperasional E. Beban non operasional F. Laba non operasional G. Laba ( setelah taksiran pajak penghasilan ) (1.735)

21 16 Tabel 2.3 Laporan Laba / Rugi BUSN Devisa Des Des A. Pendapatan operasional 1. Pendapatan bunga/bagi hasil/margin Penduduk a.dari Bank ndonesia b.dari bankbank lain c.dari pihak ketiga bukan bank Surat berharga Kredit yang diberikan Bukan penduduk a.kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia b.dari bankbank lain c.dari pihak ketiga bukan bank Surat berharga Kredit yang diberikan 2. Kenaikan nilai surat berharga 3. Keuntungan Transaksi valuta asing/derivatif 4. Deviden, komisi/provisi/fee 5. B. Beban operasional 1. Beban bunga/bagi hasil Penduduk a.kepada Bank Indonesia b.kepada bankbank lain c.kepada pihak ketiga bukan bank Simpanan berjangka Tabungan Pinjaman yang diterima Surat berharga Bukan penduduk a.kantor Pusat/Cabang sendiri diluar Indonesia b.kepada bankbank lain c.kepada pihak ketiga bukan bank Simpanan berjangka Tabungan Pinjaman yang diterima Surat berharga Koreksi atas pendapatan bunga 2. Kerugian transaksi valas/derivatif 3. Komisi/provisi 5. C. Laba Operasional D. Pendapatan nonoperasional E. Beban non operasional F. Laba non operasional G. Laba ( setelah taksiran pajak penghasilan )

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian PENJELASAN. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data

Lebih terperinci

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id).

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id). PENJELASAN 1. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. DAFTAR ISI i. II. PENJELASAN ii. III. DAFTAR SINGKATAN iv. IV. DAFTAR ISTILAH v. V. DAFTAR RASIO vi. VI.

DAFTAR ISI. I. DAFTAR ISI i. II. PENJELASAN ii. III. DAFTAR SINGKATAN iv. IV. DAFTAR ISTILAH v. V. DAFTAR RASIO vi. VI. DAFTAR ISI I. DAFTAR ISI i II. PENJELASAN ii III. DAFTAR SINGKATAN iv IV. DAFTAR ISTILAH v V. DAFTAR RASIO vi VI. DAFTAR TABEL viii VII. KONDISI UMUM 1 VIII. DATA 5 i PENJELASAN 1. Data yang digunakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI : 1 Nama Data : Antar Bank Aktiva BPR Semua jenis simpanan/tagihan BPR Pelapor dalam rupiah kepada bank lain di Indonesia. Simpanan/tagihan kepada bank lain di Indonesia dengan jenis giro, tabungan, deposito

Lebih terperinci

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut : Berikut ini adalah analisis CAMEL terhadap Laporan Keuangan PT Bank Mandiri periode 2011-2012 yang digunakan untuk menganalisis kesehatan bank tersebut. 1. Capital (Permodalan) Rasio permodalan diukur

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS

PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS KOMPUTER LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 08 & 09 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657 NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia

Lebih terperinci

N E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos

N E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos N E R A C A A K T I V A 1. K a s 22,951 21,458 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 117,863 165,135 b. Sertifikat Bank Indonesia 154,903 89,736 c. Lainnya - - 3. Giro pada bank lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian mengunakan dua peneliti terdahulu sebagai bahan acuan. Penelitian yang pertama yaitu Tri Yulianina Wulandari (2013) dengan topik Pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch NERACA BANGKOK BANK PCL Per 30 September 2009 dan 2008 (dlm.jutaan rupiah) No. POS - POS 30 September 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah )

NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII KONSOLIDASI 30-Jun-02 30-Jun-01 30-Jun-02 30-Jun-01 1. Kas 481.501 552.300 481.538 552.376 2. Penempatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyangkut perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut: 1. Fitri Yuliana (2012) Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penilitian pertama yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) dengan topik mengenai Pengaruh LDR, IPR,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada tiga penelitian sebelumnya yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan, yaitu dilakukan oleh : 1. Riski Yudi Prasetyo 2012 Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan

Lebih terperinci

MATRIKS RINCIAN PENYEMPURNAAN TABEL 1.1 KEGIATAN USAHA BANK UMUM SPI Lama

MATRIKS RINCIAN PENYEMPURNAAN TABEL 1.1 KEGIATAN USAHA BANK UMUM SPI Lama MATRIKS RINCIAN PENYEMPURNAAN TABEL 1.1 KEGIATAN USAHA BANK UMUM Tabel 1.1 Kegiatan Usaha Bank Umum Tabel 1.1 Kegiatan Usaha Bank Umum A Penyaluran Dana (Distribution of Funds) 1 Penyaluran Dana (Distribution

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp. Neraca (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi 03-2006 03-2005 03-2006 03-2005 AKTIVA Kas 39,883 33,731 Penempatan pada Bank Indonesia 1,213,314 1,541,286 a. Giro Bank Indonesia 833,099 543,590 b. Sertifikat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada empat penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Nisrina Yuli Astrie (2015) Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode

Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode 2006-2011 NO Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010 2011 I Komponen Modal A. Modal Inti 13,104,120 15,448,235 17,795,610 21,137,919 27,673,231 38,214,079

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASIAN

NERACA KONSOLIDASIAN NERACA KONSOLIDASIAN KONSOLIDASIAN No. POS-POS 31-Des-2009 31-Des-2008 31-Des-2009 31-Des-2008 AKTIVA 1. Kas 747.870 681.321 767.238 683.155 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro pada Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Capital (Modal) permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sehingga dengan rumus yang ada maka CAR (Capital

Lebih terperinci

N E R A C A Per 30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos A S E T 1 K a s 19,237 21,544 2 Penempatan pada Bank Indonesia

N E R A C A Per 30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos A S E T 1 K a s 19,237 21,544 2 Penempatan pada Bank Indonesia N E R A C A No. Pos - Pos 2010 2009 A S E T 1 K a s 19,237 21,544 2 Penempatan pada Bank Indonesia 262,255 113,412 3 Penempatan pada bank lain 1,112 1,307 4 Tagihan spot dan derivatif 5 Surat berharga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perbankan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah. Indikator perbankan nasional

I. PENDAHULUAN. perbankan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah. Indikator perbankan nasional I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pertumbuhan industri perbankan di masa mendatang diramalkan masih akan membaik. Hal tersebut didukung oleh hasil positif program restrukturisasi perbankan yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang

Lebih terperinci

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2016 31 Des 2015 ASET 1. Kas 12.254 12.320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.621.559 1.228.564

Lebih terperinci

N E R A C A Per 31 Maret 2010 Dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah)

N E R A C A Per 31 Maret 2010 Dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah) N E R A C A No. Per 31 Maret 2010 Dan 2009 Pos - Pos A S E T 1. K a s 15,537 15,837 2. Penempatan pada Bank Indonesia 172,038 119,680 3. Penempatan pada bank lain 1,601 2,076 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Bentuk Hukum, Permodalan dan Kepemilikan Bank Syariah

II. TINJAUAN PUSTAKA Bentuk Hukum, Permodalan dan Kepemilikan Bank Syariah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Syariah Bank Syariah adalah bank umum yang sebagaimana dimaksud dalam UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang saat ini telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Jun 2015 31 Des 2014 ASET 1. Kas 9.144 10.443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.770.562 1.473.201 3.

Lebih terperinci

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 78.536 88.602 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.145.346 1.029.529 b. Sertifikat

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah )

NERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah ) No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 September 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII 30-Sep-02 30-Sep-01 30-Sep-02 30-Sep-01 KONSOLIDASI 1. Kas 492.740 496.965 492.784 497.022 2.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 9.988 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 385.826 281.605 3. Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2017 Posisi Maret 2016 Aset Kas 1,252,890 1,236,762 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,425,536 1,463,767

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 5,416 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 229,426 331,111 3. Penempatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN 70 LAMPIRAN-LAMPIRAN 70 71 LAMPIRAN I Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perkembangan Per 31 Desember 2011-2013 72 LAMPIRAN II Perhitungan Penyediaan Modal Minimum Per 31 Desember 2011-2013 73 PERHITUNGAN

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Laporan Keuangan Publikasi triwulanan Laporan Posisi Keuangan/Neraca PT BANK SINAR HARAPAN BALI JL MELATI NO 65 DENPASAR BALI 80233 Telp (0361) 227076 FAX (0361) 227783 per March 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 11.925 11.327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 215.761 264.622 3. Penempatan

Lebih terperinci

PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Wouter Jacob Kolff - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih

Lebih terperinci

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Sep 2015 31 Dec 2014 ASET 1. Kas 9,942 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,520,489 1,473,201

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos. 31 Mar Des 2011 A S E T

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos. 31 Mar Des 2011 A S E T No. LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 31 Mar 2012 31 Des 2011 A S E T Di audit 1. K a s 17,466 26,685 2. Penempatan pada Bank Indonesia 512,164 541,865 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 10,117 11,327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 226,726 264,622 3. Penempatan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri perbankan di masa mendatang diramalkan masih

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri perbankan di masa mendatang diramalkan masih I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pertumbuhan industri perbankan di masa mendatang diramalkan masih akan membaik. Hal tersebut didukung oleh hasil positif program restrukturisasi perbankan yang telah

Lebih terperinci

PENGURUS BANK PEMILIK BANK

PENGURUS BANK PEMILIK BANK PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Wouter Jacob Kolff - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 594,933 1,464,727 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,559,663 1,471,254 Penempatan

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 5,177 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 331,111 576,314 3. Penempatan pada bank lain 501,231 192,880 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 6,776 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 230,159 331,111

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan

Lebih terperinci

PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK

PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK DEWAN KOMISARIS - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 12,320 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,228,564 1,473,201 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan rupiah) No. POS - POS 31 Mar

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan rupiah) No. POS - POS 31 Mar LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 No. POS - POS 31 Mar 2016 31 Dec 2015 ASET 1. Kas 16,800 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 271,059 168,240 3. Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo ) KantorPusat: JalanBasuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id NERACA PER 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 No.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Bank 2.1.1 Pengertian Bank Para ahli dalam bidang perbankan memberikan definisi mengenai bank yang berbeda-beda, tetapi mempunyai tujuan yang sama. Menurut

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM. PT BANK BALI Tbk ( Induk Perusahaan ) Per 31 Maret 2002 dan 2001.

PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM. PT BANK BALI Tbk ( Induk Perusahaan ) Per 31 Maret 2002 dan 2001. A. MODAL INTI PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM I. KOMPONEN MODAL 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal ( Disclosed Reserves ) a. Agio Saham b. Disagio ( -/- ) c. Modal Sumbangan d.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini ada 3 (tiga) rujukan yaitu penelitian dari Maria Kristina Isabella R. Da Gama (2009), Novita

Lebih terperinci

5,854 4, a. Surat berharga 187 1, b. Kredit 371, , c. Lainnya 12,630 14,

5,854 4, a. Surat berharga 187 1, b. Kredit 371, , c. Lainnya 12,630 14, LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA TRIWULANAN Per - September 212 dan Desember 211 (UNAUDITED) KONSOLIDASI Sep 212 Des 211 Sep 212 Des 211 ASET 1. Kas 5,854 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 723,489

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 30 September 2014 dan 2013

BANK METRO EXPRESS LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 30 September 2014 dan 2013 LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 30 September 2014 dan 2013 No. Pos-pos Posisi 30 September 2014 Posisi 30 September 2013 L DPK KL D M Jumlah L DPK KL D M Jumlah I. PIHAK TERKAIT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. PT. Bank Central Asia, Tbk. Kinerja keuangan Bank dapat dilihat melalui tingkat kesehatan Bank yang bersangkutan, dimana penilaian tingkat kesehatan Bank ini dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS NERACA No. POS - POS No. POS - POS ASET Kantor Pusat: Jalan Basuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id LIABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 31 Maret 2014 dan 2013

BANK METRO EXPRESS LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 No. Pos-pos Posisi 31 Maret 2014 Posisi 31 Maret 2013 L DPK KL D M Jumlah L DPK KL D M Jumlah I. PIHAK TERKAIT 1. Penempatan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 10,443 8,204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,473,201 281,605 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dijadikan rujukan. Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan. 1. Sancha Carolina De. C. P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dijadikan rujukan. Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan. 1. Sancha Carolina De. C. P. 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua penelitian terdahulu untuk dijadikan rujukan. Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga kepercayaan/lembaga intermediasi masyarakat dan merupakan bagian dari sistem moneter mempunyai kedudukan strategis sebagai penunjang pembangunan

Lebih terperinci

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0 Lampiran 1 Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional 1. Permodalan (Capital) Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko BPR Konvensional Tahun 2008-2010 Komponen 2008 2009 2010 Kas (0%) 0 0 0 Sertifikat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada dua penelitian sebelumnya yaitu : 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah peneliti

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009

NERACA PER 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 NERACA NO. POSPOS NO. POSPOS ASET KEWAJIBAN DAN MODAL 1. Kas 184,523 169,615 1. Giro 1,026,243 1,142,972 2. Penempatan pada Bank Indonesia 495,636 343,759 2. Tabungan 410,050 380,100 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PT. BANK MEGA Tbk. PER 30 JUNI 2010 dan 30 JUNI 2009 NERACA

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PT. BANK MEGA Tbk. PER 30 JUNI 2010 dan 30 JUNI 2009 NERACA No. LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI POS - POS NERACA 30-Jun-10 30-Jun-09 Aset 1 Kas 677,722 758,248 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3,419,512 3,275,170 3 Penempatan pada bank lain 482,595 350,735 4 Tagihan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat modern. Sistem pembayaran dan intermediasi hanya dapat terlaksana bila ada sistem keuangan

Lebih terperinci