BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal
|
|
- Teguh Salim
- 3 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Capital (Modal) permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sehingga dengan rumus yang ada maka CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank Syariah Mandiri selama tahun 2013 hingga tahun 2015 sebagai berikut: Tabel 4.1 Perhitungan CAR (Capital Adequacy Ratio) tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun Total Modal ATMR CAR (%) , , ,85 Sumber: Annual Report BSM Berdasarkan Tabel 4.1 CAR per 31 Desember 2013 sebesar 14,10%, tahun 2014 sebesar 14,76% sedangkan tahun 2015 sebesar 12,85%. Dari hasil tersebut nampak bahwa rasio CAR tahun 2015 mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya kenaikan pada modal pelengkap namun dibarengi juga dengan ATMR yang dinaikan pada tahun Setelah mengetahui rasio CAR, langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai kredit (NK) pada PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun 2013 sampai dengan 48
2 berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April Hasil perhitungan NK pada rasio CAR sebagai berikut: Tabel 4.2 CAR Tahun CAR (%) (%) Maksimum Bobot CAR Faktor ,10 142, ,76 148, ,85 129, kredt CAR PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun 2013 menunjukkan angka sebesar 142,01%, tahun 2014 sebesar 148,62% dan tahun 2015 sebesar 129,50%. Karena nilai kredit dibatasi dengan nilai maksimum 100 maka nilai kredit CAR pada tahun diakui sebagai 100. Berdasarkan perhitungan rasio permodalan pada tahun 2013 sampai tahun 2015 menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria yang ditentukan yakni sebesar 8%. Maka dari itu aspek permodalan PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dikategorikan dalam predikat SEHAT. B. Asset (Kualitas Aset) Penilaian pada aspek ini menggunakan dua rasio sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 sebagai berikut:
3 50 1. aset produktif yang diklasifikasikan terhadap aset produktif Aset produktif yang diklasifikasikan adalah aset produktif yang sudah atau mengandung potensi tidak memberikan penghasilan. ini dikenal dengan sebutan rasio Kualitas Aset Produktif (KAP). Di bawah ini tabel perhitungan KAP pada PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sampai tahun Tabel 4.3 Perhitungan KAP (Kualitas Aset Produktif) tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun Aset Produktif yang Diklasifikasikan Aset Produktif KAP (%) , , ,55 Sumber: Annual Report BSM Berdasarkan Tabel 4.3 KAP pada PT. Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2013 sebesar 7,25%, tahun 2014 sebesar 3,84% sedangkan tahun 2015 sebesar 2,55%. Dari hasil tersebut nampak bahwa rasio KAP mengalami penurunan pada setiap tahunnya. Ini disebabkan karena aset produktif yang diklasifikasikan mengalami penurunan sedangkan aset produktifnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio maka langkah selanjutnya yakni menghitung nilai kredit KAP PT. Bank Syariah Mandiri disajikan dalam tabel di bawah ini:
4 51 Tabel 4.4 KAP Tahun KAP (%) (%) Maksimum Bobot KAP Faktor ,25 83, , ,84 117, ,55 130, kredit KAP pada PT. Bank Syariah Mandiri 2013 menunjukkan sebesar 83,49%, tahun 2014 sebesar 117,61%, sedangkan tahun 2015 sebesar 130,47%. Oleh karena nilai maksimum untuk rasio KAP 100 maka nilai kredit KAP pada tahun 2014 dan 2015 diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan rasio KAP menunjukkan bahwa rasio KAP pada tahun didapatkan hasil yang lebih kecil dari 10,35%. Sehingga hasil analisis menunjukkan bahwa aspek KAP pada PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 pada kategori predikat SEHAT. 2. penyisihan penghapusan aset produktif terhadap aset produktif yang diklasifikasikan Penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP) merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu sesuai penggolongan aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Berikut ini adalah tabel
5 52 perhitungan rasio PPAP pada PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sampai tahun Tabel 4.5 Perhitungan PPAP tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun PPAP PPAPWD PPAP (%) , , ,32 Sumber: Annual Report BSM Berdasarkan Tabel 4.5 PPAP pada PT. Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2013 sebesar 121,57%, tahun 2014 sebesar 87,91% sedangkan tahun 2015 sebesar 140,32%. Fluktuasi pada rasio PPAP tersebut terjadi karena adanya perubahan jumlah pada PPAP dan PPAPWD pada setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah cadangan yang harus disediakan seiring dengan pertumbuhan jumlah pembiayaan yang diberikan. Langkah berikutnya setelah menghitung rasio PPAP, maka selanjutnya menghitung nilai kredit PPAP pada PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun Berikut tabel analisis perhitungan nilai kredit rasio PPAP.
6 53 Tabel 4.6 PPAP Tahun PPAP (%) (%) Maksimum Bobot KAP Faktor ,57 121, ,91 87, , ,32 140, kredit PPAP 2013 menunjukkan angka sebesar 121,57%, tahun 2014 sebesar 87,91% sedangkan tahun 2015 sebesar 140,32%. Karena nilai kredit maksimum dibatasi hanya sampai 100 maka maka nilai rasio PPAP tahun 2013 dan 2015 diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan nilai kredit PPAP pada tahun 2013 sampai dengan 2015 menunjukkan angka yang lebih besar daripada 81%. Oleh sebab itu dapat dinyatakan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri mendapatkan predikat SEHAT pada aspek kualitas aset. C. Management (Manajemen) Pada aspek ini yang menjadi penilaian adalah manjemen permodalan, manajemen kualitas aset, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas. Aspek ini biasanya dinilai dengan kuesioner yang ditujukan pada bank yang bersangkutan, akan tetapi karena keterbatasan maka
7 54 pengisian tersebut sulit dilakukan karena terkait akan unsur kerahasiaan bank. Oleh karenanya dalam dalam aspek ini dapat diproyeksikan dengan rasio Net Profit Margin (NPM). NPM ini membandingkan antara Laba Bersih dengan Pendapatan Operasional. Sehingga rasio NPM pada PT. Bank Syariah Mandiri sebagai berikut: Tabel 4.7 Perhitungan NPM (Net Profit Margin) tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun Laba Bersih Pendapatan Operasional NPM (%) ,82 9, ,10 1, ,20 4,20 Sumber: Laporan Keuangan BSM Berdasarkan Tabel 4.7 NPM per 31 Desember 2013 sebesar 9,82%, tahun 2014 sebesar 1,10% sedangkan tahun 2015 sebesar 4,20%. Dari perhitungan tersebut tampak bahwa NPM pada PT. Bank Syariah Mandiri periode tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami fluktuasi. Untuk menentukan pada NPM disamakan dengan rasio NPM yang ada. kredit pada aspek Manajemen pada tahun 2013 dan 2015 masuk dalam kategori SEHAT karena melebihi ketetapan Bank Indonesia yaitu sebesar 4,9% sedangkan tahun 2014 termasuk kategori KURANG SEHAT. D. Earning (Rentabilitas)
8 55 rentabilitas digunakan sebagai alat ukur untuk menilai kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan pada satu periode laporan keunagan. Penilaian ini dibagi menjadi dua yakni: 1. ROA (Return On Assets) membandingkan antara total laba dan total aset Berikut ini adalah analisis ROA pada PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut: Tabel 4.8 Perhitungan ROA (Return On Assets) tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun Total Laba Total Aset ROA (%) , , ,53 Sumber: Laporan Keuangan BSM Berdasarkan Tabel 4.8 ROA pada PT. Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2013 adalah sebesar 1,38%, pada tahun 2014 rasio ROA mengalami penurunan yang drastis pada total laba sehingga mengakibatkan rasio ROA pada tahun tersebut turun menjadi 0,16% dan tahun 2015 total laba mengalami kenaikan sehingga juga berpengaruh pada rasio ROA yang dihasilkan yakni sebesar 0,53%. Setelah melakukan analisis ROA langkah selanjunya yakni menghitung Return On Assets.
9 56 Tabel 4.9 ROA Tahun ROA (%) (%) Bobot ROA Faktor ,38 93,00 5 4, ,16 11,67 5 0, ,53 36,33 5 1,82 kredit ROA pada PT. Bank Syariah Mandiri 2013 menunjukkan angka sebesar 93%, tahun 2014 sebesar 11,67% sedangkan tahun 2015 sebesar 36,33%. Hasil perhitungan pada rasio ROA tahun 2013 lebih besar dari 1,21% sehingga termasuk dalam predikat SEHAT. Sedangkan tahun 2014 dan 2015 dengan nilai rasio sebesar 0,16% dan 0,53% termasuk dalam kategori KURANG SEHAT. 2. BOPO membandingkan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Hasil analisis BOPO pada PT. Bank Syariah Mandiri sebagai berikut:
10 57 Tabel 4.10 Perhitungan BOPO tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO (%) , , ,30 Sumber: Laporan Keuangan BSM BOPO PT. Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2013 sebesar 55,08%, tahun 2014 sebesar 61,06% sedangkan tahun 2015 sebesar 59,30%. Pada aspek ini terlihat adanya fluktuasi disebabkan karena kenaikan beban operasional pada tahun 2015 sehingga mempengaruhi rasio BOPO. Walaupun beban operasional pada tahun 2015 mengalami kenaikan, namun PT. Bank Syariah Mandiri dapat mengimbangi dengan pendapatan operasional yang juga mengalami kenaikan. Setelah mendapatkan nilai rasio BOPO maka langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai kredit BOPO pada PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 disajikan dalam tabel sebagai berikut:
11 58 Tabel 4.11 BOPO Tahun BOPO (%) (%) Maksimum Bobot BOPO Faktor ,08 562, ,06 487, ,30 509, kredit BOPO pada tahun 2013 pada PT. Bank Syariah Mandiri sebesar 562,45%, tahun 2014 sebesar 487,75% sedangkan tahun 2015 sebesar 509,80%. kredit pada rasio BOPO dibatasi nilai maksimum sebesar 100, maka nilai kredit BOPO tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rasio BOPO pada tahun lebih kecil dari kriteria yang ditetapkan Bank Indonesia berkaitan dengan penilaian kesehatan bank yakni sebesar 93,52%. Maka dapat dinyatakan bahwa aspek BOPO Bank Syariah Mandiri berada pada predikat SEHAT.
12 59 E. Liquidity (Likuiditas) Aspek likuiditas merupakan aspek yang berfungsi untuk menilai kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan melihat aset lancar yang dimiliki, yakni aset yang mudah diubah menjadi kas meliputi piutang, surat berharga, dan sebagainya. likuiditas diukur dalam dua rasio, yaitu: 1. NCM-CA (Net Call Money to Current Asset) adalah rasio yang menghitung perbandingan antara kewajiban bersih dengan aset lancar. Di bawah ini tabel perhitungan rasio NCM-CA PT. Bank Syariah Mandiri tahun Tabel 4.12 Perhitungan NCM-CA tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun Kewajiban Bersih Aset Lancar NCM-CA (%) , , ,42 Sumber: Laporan Keuangan BSM Berdasarkan Tabel 4.12 NCM-CA pada PT. Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2013 adalah sebesar 6,45%, tahun 2014 sebesar 4,46% sedangkan tahun 2015 sebesar 5,42%. Hal ini menunjukkan dari tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami fluktuasi. Terjadinya penurunan rasio NCM-CA ini menandakan bahwa likuidasi Bank Syariah Mandiri semakin baik karena kewajiban yang dimiliki lebih kecil dari tagihannya.
13 60 Setelah melakukan perhitungan nilai rasio, langkah selanjutnya yakni menghitung nilai kredit rasio NCM-CA. Tabel 4.13 NCM-CA Tahun NCM- CA (%) (%) Bobot NCM-CA Faktor ,45 93,55 5 4, ,46 95,54 5 4, ,42 94,58 5 4,73 kredit NCM-CA PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sebesar 93,55%, tahun 2014 sebesar 95,54% sedangkan tahun 2015 sebesar 94,58%. Berdasarkan perhitungan nilai kredit faktor rasio NCM-CA menunjukkan angka lebih besar dari kriteria yang ditetapkan Bank Indonesia yakni sebesar 4,05% maka dapat dinyatakan bahwa pada aspek NCM-CA PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 ada pada kategori predikat SEHAT. 2. LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio yang membandingkan antara kredit yang diberikan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Di bawah ini tabel perhitungan rasio LDR PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun
14 61 Tabel 4.14 Perhitungan LDR tahun (dalam Miliar Rupiah) Tahun DPK LDR (%) , , ,32 Sumber: Annual Report BSM Berdasarkan Tabel 4.14 LDR per 31 Desember 2013 menunjukkan angka sebesar 89,37%, tahun 2014 sebesar 82,13% sedangkan tahun 2015 sebesar 82,32%. Pada tahun 2014 rasio LDR mengalami penurunan disebabkan karena pembiayaan yang diberikan oleh PT. Bank Syariah Mandiri mengalami pertumbuhan. Setelah mengetahui rasio LDR maka selanjutnya yakni menghitung nilai kredit LDR. Tabel 4.15 LDR Tahun LDR (%) (%) Maksimum Bobot LDR Faktor ,37 102, ,13 131, ,32 131, kredit LDR PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun 2013 sebesar 102,51%, tahun 2014 sebesar 131,47% sedangkan tahun 2015 sebesar
15 62 131,09%. Karena nilai kredit maksimum LDR 100, maka nilai kredit LDR tersebut diakui sebagai 100. Hasil perhitungan nilai kredit aspek LDR menunjukkan angka lebih kecil daripada kriteria yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 94,75% maka rasio LDR pada PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 termasuk pada kategori golongan yang berpredikat SEHAT. F. Akumulasi Bersih CAMEL Perhitungan nilai bersih masing-masing rasio pada PT. Bank Syariah Mandiri dari tahun 2013 sampai dengan 2015 disajikan dalam tabel sebagai berikut:
16 63 1. bersih 2013 Tabel 4.16 Bersih CAMEL 2013 Nama Persentase Bersih Kotor Bobot (%) Bersih (%) Capital/ Modal CAR 14, Asset / Kualitas Aset KAP 7,25 83, ,87 PPAP 121, Management/ Manajemen NPM 9, Earning/ Rentabilitas ROA 1, ,65 BOPO 55, Liquidity/ Likuiditas NCM-CA 6,45 93,55 5 4,68 LDR 89, Jumlah nilai bersih CAMEL ,20 Berdasarkan Tabel 4.16 didapatkan hasil bahwa jumlah nilai bersih CAMEL sebesar 95,20%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa analisis kesehatan PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2013 termasuk dalam kategori bank yang SEHAT.
17 64 2. bersih 2014 Tabel 4.17 Bersih CAMEL 2014 Nama Persentase Bersih Kotor Bobot (%) Bersih (%) Capital/ Modal CAR 14, Asset / Kualitas Aset KAP 3, PPAP 87,91 87,91 5 4,4 Management/ Manajemen NPM 1, ,5 Earning/ Rentabilitas ROA 0,16 11,67 5 0,58 BOPO 61, Liquidity/ Likuiditas NCM-CA 4,46 95,54 5 4,78 LDR 82, Jumlah nilai bersih CAMEL ,26 Berdasarkan Tabel 4.17 didapatkan hasil bahwa jumlah nilai bersih CAMEL sebesar 75,26%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa analisis kesehatan PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2014 termasuk dalam kategori CUKUP SEHAT. bersih pada tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya penurunan pada rasio ROA dimana total laba pada tahun 2014 hanya sebesar Rp 109 Milyar berbeda jauh dengan total aset yang ada yakni sebesar Rp 67 Triliun sehingga berdampak pula pada akumulasi nilai bersih CAMEL tahun 2014.
18 65 3. bersih 2015 Tabel 4.18 Bersih CAMEL 2015 Nama Persentase Bersih Kotor Bobot (%) Bersih (%) Capital/ Modal CAR 12, Asset / Kualitas Aset KAP 2, PPAP 140, Management/ Manajemen NPM 4, Earning/ Rentabilitas ROA 0,53 36,33 5 1,82 BOPO 59, Liquidity/ Likuiditas NCM-CA 5,42 94,58 5 4,73 LDR 82, Jumlah nilai bersih CAMEL ,55 Berdasarkan Tabel 4.18 didapatkan hasil bahwa jumlah nilai bersih CAMEL sebesar 92,55%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa analisis kesehatan pada PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2015 termasuk dalam kategori bank yang SEHAT. Pada laporan keuangan tahun 2015 terdapat peningkatan total laba yang dihasilkan sehingga berdampak pada kenaikan nilai bersih CAMEL dibandingkan tahun sebelumnya.
sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah analisis CAMEL terhadap Laporan Keuangan PT Bank Mandiri periode 2011-2012 yang digunakan untuk menganalisis kesehatan bank tersebut. 1. Capital (Permodalan) Rasio permodalan diukur
BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,
Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi
Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode 2009-2014 Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi Pendahuluan Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE TUGAS AKHIR
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2013-2015 TUGAS AKHIR Oleh: Novia One 20133030004 PROGRAM STUDI AKUNTANSI TERAPAN PROGRAM VOKASI
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di Indonesia. Hal tersebut menandakan
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE 2006-2010) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana
Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.
Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk. Dian Risnawati 20208369 Pembimbing : 1. Hary W. Achmad Romadhon, Dr. 2. Caecilia Widi Pratiwi,
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGANMENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK YUDHA BHAKTI. Fanny Nawang Wulan Radi Sahara, SE.
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGANMENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK YUDHA BHAKTI Fanny Nawang Wulan 23209563 Radi Sahara, SE., MM PENDAHULUAN Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity, dan
BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya.
diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu
BAB HI METODE PENELITIAN Pendahuluan Bab ini merupakan bab yang berisi mengenai Metode Penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis di bab selanjutnya. Bab ini berisi tentang obyek yang akan diteliti
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE ( ) MUHAMAD IHSAN
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE (2009-2011) MUHAMAD IHSAN 26209595 Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh capital adequacy ratio (CAR), bad debt ratio (BDR), return on assets (ROA),
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek dan data yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan perbankan periode 2005-2009 dari Bank Indonesia. Objek penelitian untuk
BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran
BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen) bank, masyarakat pengguna
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan pada bab IV, serta berdasarkan teori yang mendasari penelitaian ini, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini data
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data yang
Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia
Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia Ayuningtyas Y.M Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Isna Yuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Rusliansyah Fakultas
BAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Rasio CAMELS Pada Bank Syariah Mandiri 1. Capital Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, nilai rasio CAR (Capital Adequacy Rasio) Bank Syariah Mnadiri tahun 2011 sebesar 14,57%,
METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu
60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian
ANALISIS CAMEL UNTUK MENGUKUR TINGKAT KELAYAKAN. PADA BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk TUGAS AKHIR
ANALISIS CAMEL UNTUK MENGUKUR TINGKAT KELAYAKAN PADA BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk TUGAS AKHIR Oleh Wingsati Dwi Priarianto 20123030001 PROGRAM STUDI AKUNTANSI TERAPAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara memerlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayainya, karena suatu pembangunan tentunya sangat memerlukan akan ketersediaan
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ELY YULIASTUTI NIM. B 100 110 028 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BANK CENTRAL ASIA,Tbk PADA PERIODE Nama : Inggriany Wijaya NPM :
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BANK CENTRAL ASIA,Tbk PADA PERIODE 2010-2011 Nama : Inggriany Wijaya NPM : 26209096 Kelas : 3EB06 Pebimbing : Sudarsono,SE,MM 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Bank BCA, atau BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Definisi Bank Kata bank berasal dari bahasa latin yaitu Banca yang berarti meja, meja yang dimaksud adalah meja yang biasa digunakan
PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL
KOMPUTER LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 dan 11 EMAIL: rowland dot pasaribu
II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Institusi Perbankan Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank diatur dalam Pasal 1 ayat 2. Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Penilaian kesehatan bank yang dilakukan berdasarkan metode CAMEL mengandung lima unsur komponen yaitu: faktor permodalan (capital), faktor kualitas aktiva produktif
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Loan (NPL),
ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3
ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2014 ABSTRAKSI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan pada bab empat, serta berdasarkan teori yang mendasari penelitaian ini, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE 2011-2012) SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai
BAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif karena menghitung nilai dengan desain kausal yang menyatakan hubungan sebab-akibat dan berpengaruh. Metode kuantitatif
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE 2010 DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL Pandy Pramadie, LCA Robin Jonathan dan ibu Rina Masithoh Fakultas Ekonomi Universitas
BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Muamalat Malaysia Berhad, maka penulis
BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang mempunyai peranan strategis dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai lembaga perantara (financial
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data keuangan yang dibutuhkan. Data-data keuangan tersebut dapat diperoleh
BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa bagi seluruh lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama sebagai lembaga intermediasi, yaitu menghimpun
Abstrak. Universitas Kristen Maranatha
i Abstrak Masalah- masalah yang ada dalam industri perbankan dapat memberikan dampak negatif terhadap perekonomian negara. Dampak yang ditimbulkan lebih besar daripada dampak dan kebangkrutan perusahaan
BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah : 1. Tingkat Kesehatan Bank Kesehatan bank adalah dapat diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan,
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE )
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE 2009-2011) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
ABSTRACT. Current Assets (NCM to CA), Loan to Deposit Ratio (LDR).
ABSTRACT This study aimed to determine the performance level and what things are affecting the performance of the company. The object of research conducted at PT. Bank Mandiri, Tbk period 2006-2009. The
Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yaitu yang dimaksud dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian merupakan suatu hal nyata yang selalu di jadikan sebagai tolak ukur kekayaan ataupun kemakmuran Negara.Negara di katakan kaya ataupun makmur ketika
BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, karena perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum
ABSTRAK. Kata kunci: Bank, Kinerja Keuangan Bank, CAMEL. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Bank Bukopin melalui aspek penilaian CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity)dan menganalis tingkat kinerja keuangan pada bank
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada
BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menurut analisis data termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menganalisis data berbentuk angka. Sedangkan menurut kegunaannya
BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE
Jurnal Akutansi dan Bisnis, Vol. 4 (1) Bulan (Mei) p-issn: 208-6601 e-issn: 202-490 Jurnal Akuntansi dan Bisnis Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakunbisnis ANALISIS TINGKAT KESEHATAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL Suci Wulandari, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan
BAB I PENDAHULUAN. Syariah, 2015, h. i. 1 Achmad Buchori, Seri Edukasi Perbankan Syariah, Jakarta : Departemen Perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem perbankan syariah di Indonesia dalam 10 tahun terakhir telah berkembang secara signifikan. Total aset industri perbankan syariah telah meningkat hampir
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan peneliti dan dapat dilaksanakan dengan cara terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuann.menurut
BAB II LANDASAN TEORI. dalam kondisi sehat. Tingkat kesehatan BPR Hasa Mitra periode 2006 sampai
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian A.Dharnaeny (2012) dengan tajuk kajian analisis penilaian tingkat kesehatan BPR HASA MITRA dengan metode CAMEL tahun 2006-2010. Hasil kajian ini menunjukan
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma
ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN PT. BANK BUKOPIN Tbk PERIODE 2006-2008) Sri Pujiyanti
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk mengakumulasikan kekayaan dengan cara memperdagangkan sekuritas-sekuritas yang ada. Dengan
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Modal Bank. 2. Kualitas Aset (Asset) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif
1 Lampiran 1 Perhitungan Rasio pada PT Bank CIMB Niaga 1. Permodalan (Capital) Komponen Kecukupan Modal Minimum Modal Bank Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) KPMM 2005 5.176.275 29.566.677 17,50712466
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan dampak bagi perekonomian di indonesia terutama pada struktur perbankan. Hal ini menyebabkan krisis
BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Bank 2.1.1 Pengertian Bank Para ahli dalam bidang perbankan memberikan definisi mengenai bank yang berbeda-beda, tetapi mempunyai tujuan yang sama. Menurut
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan salah satu bank swasta yang ada di Indonesia yang memainkan peran penting
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Penilaian kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL mengandung lima unsur komponen yaitu: faktor permodalan (capital), faktor kualitas aktiva produktif (assets),
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis kinerja keuangan BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan antara tahun 2007
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (Merkusiwati,
Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL PADA PT BANK DANAMON INDONESIA TBK PERIODE 2010-2014 Nama : Deni Aulia NPM : 21212826
ANALISIS KINERJA BANK
ANALISIS LAPORAN KEU. PERBANKAN KARTIKA SARI. UniversitasGunadarma. ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : 1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan
DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...
BAB I PENDAHULUAN. yang besar terhadap perekonomian. Setiap bank memiliki cara untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan di Indonesia, bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang besar terhadap perekonomian.
BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN 2010 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata
BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejauh ini krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1998 telah membawa dampak yang tidak baik bagi perkembangan bangsa Indonesia. Hampir
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo
BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1
BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK A. Tingkat Kesehatan Bank Kesehatan merupakan hal penting dalam setiap kehidupan. Hal ini pun juga berlaku bagi lembaga keuangan. Kesehatan suatu lembaga keuangan
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN
21 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Analisis Kinerja Keuangan Suatu pengukuran tingkat kesehatan Usaha Simpan Pinjam (USP) dalam kemampuan kerja dan produktifitasnya adalah dengan
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Lili Nur Indah Sari
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Lili Nur Indah Sari (indah_lilienur@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi Universitas
BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan bank yang terdiri dari neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)
BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) A. Capital (Permodalan) Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan ang dimiliki bank yang didasarkan pada: 1. Kewajiban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan 2.1.1 Kinerja Perbankan Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, antara lain melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,
BAB IV ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG JOMBANG BERDASARKAN METODE CAMEL
BAB IV ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG JOMBANG BERDASARKAN METODE CAMEL Penilaian kesehatan baik kuantitatif dan kualitatif atas aspek aspek diantaranya Capital, Asset, Management,
LAPORAN AKHIR DANA PNBP FAKULTAS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
LAPORAN AKHIR DANA PNBP FAKULTAS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh SAHMIN NOHOLO, SE., MM 001706670 SITI PRATIWI HUSAIN SE.,
BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian