Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Industri Teknologi Informasi dan Software di BHTV
|
|
- Lanny Rachman
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Industri Teknologi Informasi dan Software di BHTV Armein Z. R. Langi Abstract Pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengembangan industri teknologi informasi (information technology, IT), termasuk industri software, untuk menuju ekonomi digital. Bandung Technology Valley (BHTV) adalah sebuah program Departemen Perindustrian dan Perdagangan untuk meningkatkan ekspor elektronika Indonesia dari sekitar USD 4 milyar pertahun pada tahun 2000 ini menjadi USD 30 milyar pertahun di tahun Pengembangan industri IT menjadi salah satu ujung tombak program BHTV, dengan target ekspor senilai USD 8.2 milyar. Untuk itu dibutuhkan tenaga profesional IT lebih dari orang, di luar tenaga IT yang dibutuhkan industri penghasil produk non-it. Strategi pengembangan SDM ini perlu dilakukan melalui sertifikasi SDM yang dikaitkan dengan struktur industri IT. Pengembangan SDM industri IT harus diarahkan pada dua sasaran: (1) penghasil dan pemelihara infrastuktur IT yang efisien dan (2) pembangun pengetahuan, ide, dan informasi yang inovatif dan penting bagi ekonomi digital. Pendidikan dan pelatihan dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga teknis, manajemen, dan entrepreneur. SDM yang dihasilkan perlu disalurkan bagi industri Indonesia yang berorientasi ekspor maupun dicadangkan ke luar negeri sebagai TKI. Index Terms--BHTV, ekonomi digital, SDM, Teknologi Informasi, Software I. KRISIS SDM UNTUK INDUSTRI IT INDONESIA A. Urgensi Pengembangan Industri IT Penyaiapan sumber daya manusia merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pengembangan industri teknologi informasi (information technology, IT) di Indonesia. Dalam kondisi krisis berkepanjangan saat ini, industri IT (khususnya software dan Internet) adalah satu-satunya harapan Indonesia dalam menggenjot ekspor elektronika. Indonesia telah terperangkap dalam lingkaran setan krisis, di mana krisis ekonomi Indonesia telah mengganggu kestabilan politik sehingga menakutkan calon investor. Akibatnya industri baru yang sangat diharapkan untuk memulihkan kinerja ekspor Indonesia tidak muncul. Hal ini diperburuk dengan timbulnya krisis sosial dan keamanan, di Penulis adalah Kepala PPAU Mikroelektronika, ITB, Gedung PPAU-ITB, Jalan Ganeca 10 Bandung, 40132, Tel (022) , Fax (022) , langi@ieee.org. mana industri yang sudah ada pun harus mengalami berbagai ganguan seperti pemogokan buruh, perampokan kontainer, hambatan transportasi akibat demontsrasi massa, kelambatan pabean, dan pungutan-pungutan liar. Akibatnya, industri yang sudah ada tidak dapat bertumbuh, bahkan ada yang terpaksa memperkecil skala operasinya atau meninggalkan Indonesia. Pengalaman India dalam industri IT menguatkan keyakinan kita bahwa industri IT-lah harapan yang masih tertinggal bagi Indonesia saat ini. Keberhasilan India dalam membangun industri Teknologi Informasi, khususnya industri software, telah mematahkan argumentasi bahwa hanya negara maju yang dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital. Dalam waktu kurang dari lima tahun ekspor software India telah berlipat ganda lebih dari tujuh kali lipat, menjadi USD 4 milyar di tahun Diperkirakan pada tahun 2008, ekspor software India akan mencapai USD 50 milyar! Pertumbuhan ekspor ini terjadi pada saat kebutuhan domestik software India hanya sebesar satu per tiga nilai ekspor dengan tingkat pertumbuhan yang landai. Fenomena ini juga mematahkan argumentasi bahwa industri elektronika berorientasi ekspor harus memiliki pasar domestik yang besar sebagai landasannya. Selain itu, industri ini berkembang di tengah-tengah situasi India yang serba chaos seperti konflik Kashmir, potensi konflik nuklir dengan Pakistan dan Cina, konflik SARA antar masyarakat, ketidak stabilan pemerintahan yang sering berganti-ganti, kemiskinan yang merajalela, dan beban kemiskinan penduduk yang besar. Industri software seakan rentan terhadap masalah seperti ini. Belajar dari pengalaman India, Indonesia harus segera memanfaatkan boom kebutuhan dunia akan produk IT sebagai salah satu lokomotif ekspor Indonesia. Dalam keadaan krisis ekonomi saat ini Indonesia sangat membutuhkan penghasilan devisa dari ekspor, baik untuk memenuhi kebutuhan bangsa yang kebanyakan masih harus di impor, maupun untuk mencicil hutang luar negeri. Tanpa cadangan devisa yang cukup, Indonesia akan sangat rentan terhadap krisis moneter, yang pada gilirannya akan merusak pertumbuhan ekonomi Indonesia. B. Akselerasi Industri dan Program BHTV Menyadari hal ini, pemerintah telah mencanangkan program akselerasi ekspor elektronika Indonesia yang 1
2 sangat mengandalkan industri IT. Sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1, pada tahun 2010 sektor industri IT diharapkan merupakan kontributor terbesar (US$ 8.2 milyar) dari portfolio ekspor elektronika Indonesia (US$ 30 milyar). Perlu dicatat bahwa sektor-sektor lainnya, seperti telekomunikasi, semikonduktor dan elektronika konsumen dapat juga dikategorikan ke dalam industri IT, terutama dengan menyatunya industri computer, communications, dan contents (CCC). Bahkan dapat dikatakan bahwa pertumbuhan sektor-sektor lain dipengaruhi langsung oleh demand produk IT. Jelaslah bahwa industri IT telah menjadi lokomotif dari industri elektronika. Tabel 1. Target pertumbuhan ekspor elektronika Indonesia. (Sumber [1]). Sektor (Target) Ekspor (Juta $) Teknologi 780 1,500 8,200 Informasi Modul 616 1,400 8,000 Komponen Semikonduktor ,000 Elektronika 815 1,400 4,000 Konsumer Telekomunikasi ,800 Alat Rumah ,500 Tangga Lainnya 790 2,500 Total 30,000 Untuk menjalankan akselerasi ini, Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) pada awalnya (1996) mencanangkan tujuh program, yaitu Electronic Super Sites (ESS) Super way /3 Jalur Kemudahan (Koridor Cilegon Jakarta Cikampek Purwakarta Padalarang Bandung) Incentive, Taxation, Training Domestic Market distribution Bandung Technology Valley (BHTV) Technology Transfer Agency Software dan Engineering Support Development Dalam rencana semula BHTV dimaksudkan untuk memasok SDM dan teknologi hasil R&D ke dalam ESS, terutama di kawasan koridor Super ways. Rencana ini harus berubah dengan datangnya krisis ekonomi di tahun Pada tahun 1999 program di atas dimodifikasi, dan pada bulan September 1999 PPAU Mikroelektronika ITB ditugaskan, bersama dengan Kantor Wilayah Deperindag Jawa Barat untuk meninisiasi program BHTV. Sejalan dengan itu, BHTV kemudian meluas menjadi salah satu ESS dengan fokus pengembangan teknologi, SDM, dan industri IT dan mikroelektronika (TIME). C. Krisis SDM Akan Tiba Sejak awal disadari bahwa akan segera terjadi krisis SDM di industri IT di Indonesia. Sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2, target ekspor US$ 30 milyar menuntut tersedianya tenaga kerja sebesar hampir 2,5 juta. Tenaga kerja ahli/unggul (yakni berproduktivitas setiap tahun lebih dari $ 20,000 per orang) diperkirakan lebih dari 600,000 orang, khusus untuk bidang elektronika saja. Tuntuan ini cukup sukar dipenuhi. Sebagai gambaran seluruh lulusan S1 kedua program studi Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) pertahun hanya sekitar 250 orang. Dalam sepuluh tahun, kedua program studi terkemuka ini hanya akan memasok 2500 sarjana, atau 0.41% dari kebutuhan tahun Jelas diperlukan program pencetak tenaga unggul di bidang elektronika ini secara masif. Tabel 2. Perkiraan kebutuhan SDM dan produktivitasnya. (Sumber [1]). Sektor Target Tahun 2010 Ekspor (j$) SDM Prod ($/o) Teknologi 8, ,000 23,000 Informasi Modul 8,000 1,000,000 8,000 Komponen Semikonduktor 4,000 80,000 50,000 Elektronika 4, ,000 6,000 Konsumer Telekomunikasi 1,800 40,000 45,000 Alat Rumah 1, ,500 8,000 Tangga Lainnya 2, ,000 25,000 Total 30,000 2,417,500 Tabel 2 juga mengisyaratkan cukup besarnya kebutuhan tenaga semi ahli (semi-expert), tenaga trampil (skilled workers), dan tenaga tidak-trampil (non-skilled workers) di bidang ini. Saat ini di Indonesia belum ditemukan studi mengenai kecenderungan komposisi tenaga kerja pada sektor-sektor industri di atas. Karena itu, menarik untuk dipelajari kasus Amerika Serikat (AS) mengenai estimasi kebutuhan tenaga kerja industri IT, diperlihatkan pada lampiran. Tabel A-4.5 pada Lampiran tersebut dapat di ringkas menjadi Tabel 3. Pada tabel ini, terlihat bahwa pada akhirnya industri IT semakin menuntut tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tabel 3. Perkiraan kebutuhan SDM (dalam juta orang) pada industri IT di AS menurut tingkat pembinaannya. (Sumber [3]). Pendidikan Kebutuhan Tingkat Contoh Komposisi Tinggi Sarjana % Menengah Diploma % Rendah SMK/Training % Total
3 Meskpun demikian, kecenderungan yang terjadi di AS tidak harus terjadi persis di Indonesia. Industri di AS selalu bergerak ke arah teknologi tinggi karena efisiensi industri memaksa terjadinya relokasi pabrik-pabrik AS ke negaranegara seperti Indonesia. Bisa dimengerti bahwa komposisi kebutuhan tenaga kerja akan seperti pada tabel di atas. Pada saat yang sama, komposisi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia masih akan terbalik dibanding AS, setidaknya sepuluh tahun ke depan. Sebagai contoh, PT Omedata Bandung sebagai pabrik asembli semikonduktor dengan penghasilan USD juta, mempekerjakan 2111 orang. Dari jumlah ini tenaga enjinir ternyata hanya sekitar 10%. Dari uraian di atas jelaslah bahwa akan terjadi krisis SDM di bidang elektronika, khususnya IT, apabila Indonesia masih ingin untuk menggenjot ekspor melalui industri elektronika (khususnya IT) ini. Pada bagian berikutnya, makalah ini menguraikan beberapa pokok pikiran sebagai terobosan untuk mengatasi krisis SDM ini, didasarkan pada dua ide. Untuk menjamin kualitas SDM, spesifikasi-spesifikasi SDM yang hendak dikembangkan harus ditentukan oleh kecenderungan (trend) kebutuhan industri IT agar tetap kompetitif secara global. Penekanan pembinaan SDM ditujukan pada dua jalur: tenaga kerja inovatif (yang padat pengetahuan) dan tenaga kerja efisien (yang bersertifikasi). Untuk menjamin aspek kuantitas, pembinaan SDM harus memanfaatkan teknologi IT sejak dini. Keharusan SDM untuk melek IT (menggunakan aplikasi komputer, memrogram komputer, dan mengakses Internet berbahasa Inggris) dibuat setara dengan keharusan melek baca-tulis. Materi pendidikan berkualitas tinggi harus dibentuk dalam format IT dan disebarkan ke seluruh Indonesia dengan murah atau bahkan gratis. II. ALUR PIKIR PENGEMBANGAN SDM BHTV Alur pikiran yang kami usulkan di BHTV adalah sebagai berikut. Struktur industri IT di BHTV yang bermuara pada pasar global harus terdefinisi. Termasuk di dalamnya, prototip-prototip usaha IT (level besar, menengah, kecil). Kebutuhan/spesifikasi SDM pada setiap prototip usaha terdefinisi. Spesifikasi ini mendasari persyaratan sertifikasi SDM IT, terutama bagi tenaga kerja rendah dan menengah. Persyaratan sertifikasi dipakai untuk merumuskan paket pendidikan dan pelatihan SDM (termasuk kurikulum, materi ajar, program belajar, dan evaluasi). Paket pendidikan dan pelatihan ini disebarkan secara gratis ke seluruh lembaga pendidikan dan kursuskursus di BHTV yang ingin berpartisipasi. Materi dapat pula dikemas dalam bentuk paket self-study yang disebarluaskan melalui Internet, toko buku, dan perpustakaan. Lembaga pembinaan instruktur yang ada ditunjuk untuk mempersiapkan para instruktur. Lembaga pendidikan dan pelatihan kemudian menjalankan paket tersebut untuk menghasilkan SDM bagi BHTV. SDM yang dihasilkan ditampung oleh industri di BHTV atau diekspor sebagai TKI, sambil ditingkatkan melalui on-the-job training (OJT) dan continuing education. III. PENGEMBANGAN SDM DI BHTV Alur pikir di atas dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam beberapa rincian. A. Struktur Industri dan Prototip Usaha di BHTV Industri di BHTV dapat dipetakan ke dalam tiga dimensi: skala, sektor, dan orientasi. Sebuah perusahaan dapat dianggap satu atau lebih titik pada ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh ketiga sumbu dimensi tersebut. Dimensi skala menyangkut skala usaha, yaitu Industri Besar Industri Menengah Industri Kecil Dimensi sektor terdiri dari Teknologi Informasi Modul Komponen Semikonduktor Elektronika Konsumer Telekomunikasi Alat Rumah Tangga Lainnya Dimensi orientasi menyangkut orientasi pasar, yaitu Global Nasional/Domestik Regional/Wilayah Lokal BHTV Adapun prototip perusahaan IT di BHTV masih terus disusun, terutama berdasarkan jenis aplikasi IT yang dihasilkan. Daftar prototip industri IT yang sementara ini menjadi pegangan BHTV adalah Business and productivity software Engineering and scientific software Embedded (DSP) software Games, Entertainment, Animation houses Personal Computing Real-Time software System Software Artificial Intelligent Software Network and Internet programming WEB Design Internet service provider Application service providers Computer services and suppliers\ Network services and suppliers Storage services and suppliers WEB Portal & search engine 3
4 B-to-B and B-to-C ecommerce Contents & Information service provider Digital library and university Data transmission services B. Spesifikasi SDM SDM yang diperlukan dapat dibagi tiga jenis. Entrepreneur IT Manjemen dan Profesional Tenaga Teknis/Enjiniring IT Tenaga teknis IT sendiri bisa dibagi menjadi dua orientasi Penghasil contents (pengetahuan, informasi, dan inovasi) Tenaga IT efisien (enjinir software, enjinir HW, enjinir network/internet, enjinir pemasaran, sistem analis, program desainer, interface designer, interface artist, SW programmer, WWW programer, operator, tester, dokumenter, quality assurance, user trainer, maintainer, installer, HW support). Tabel A-4.6 pada lampiran memberikan contoh tenaga IT beserta deskripsinya. Diharapkan SDM ini dapat menjalankan dengan baik semua prosedur standar semacam ISO9000 dan standar desain seperti software maturity model. SDM jenis ini direkomendasikan agar disertifikasi. Tingkat intensitas pendidikan SDM bisa dibagi ke dalam tiga kategori: rendah, moderat, tinggi. Saat ini BHTV mengadopsi sebelas level pembinaan, sesuai tabel Occupational Education and Training Requirement Categories pada Lampiran. Kolom terakhir Tabel A-4.6 Lampiran dapat dipakai sebagai panduan pembinaan bagi setiap jenis pekerjaan. Perlu ditekankan bahwa tenaga teknis IT pun harus memperoleh pelatihan manajemen, bekerjasama, dan berbahasa (baca/tulis) Inggris teknis. C. Pembuatan Paket Pendidikan dan Pelatihan Pembuatan paket pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk setiap jenis pekerjaan (Entrepreneur IT, Manjemen dan Profesional, dan Tenaga Teknis/Enjiniring IT). Paket ini harus dibuat dengan memperhatikan sebelas level pembinaan. Paket ini harus termasuk petunjuk manajemen, learning objectives, kurikulum, materi, sumber daya, instruktur, student intake, test, evaluasi, dan alumni management. D. Distribusi Paket Pendidikan dan Pelatihan Meskipun paket ini didesain untuk proses pelatihan konvensional (lewat tatap muka dan ruang kelas), bentuk alternatif (lewat format digital interaktif) harus direncanakan dan dibuat. Hal ini mengingat mendesaknya pengembangan SDM secara masif. Metoda penyebaran lewat program SMU2000, PT2000, continuing education, self-study dan distance learning perlu diutamakan. Pada saat yang sama, materi tersebut perlu disebarluaskan secara murah kepada seluruh bimbingan belajar, kursus, perguruan tinggi yang mau berpartisipasi. E. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Pelaksanaan dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ingin berpartisipasi, baik milik pemerintah maupun swasta. F. Penyaluran SDM Pembinaan SDM perlu diarahkan kepada kualitas tenaga kerja global. Dengan demikian diharapkan tingkat pengangguran alumni program pembinaan ini dapat dibuat serendah mungkin. Alumni diharapkan dapat segera bekerja di perusahaan-perusahaan BHTV. Alumni yang tidak tertampung di BHTV perlu disalurkan ke kawasan lain atau menjadi TKI, dalam bentuk program brain reserve. IV. KESIMPULAN Solusi terhadap krisis SDM menjadi kunci keberhasilan pengembangan BHTV. Kualifikasi SDM harus diturunkan dari suatu desain struktur industri BHTV yang kompetitif dan berorientasi pasar global. Proses sertifikasi SDM menjadi kritikal di BHTV. IT harus digunakan untuk menyebarluaskan paket pendidikan dan latihan. REFERENSI [1] Perumusan strategi dan kebijaksanaan pengembangan industri elektronika Indonesia, Handout Presentasi, Direktorat Industri Elektronika, Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 10 Juli [2] Digital Economy U.S. Department of Commerce, June [3] The Emerging Digital Economy II. U.S. Department of Commerce, June Armein Z. R. Langi adalah Kepala PPAU Mikroelektronika ITB dan dosen pada Laboratorium Sinyal dan Sistem, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, dan pengajar pada program S2 opsi Teknik Komputer dan opsi Teknologi Informasi. Lahir di Tomohon, Minahasa pada tahun 1962, Dr. Langi menamatkan pendidikannya di Jurusan Teknik Elektro ITB (Ir, 1987), dan Department of Electrical and Computer Engineering, University of Manitoba, Canada (M.Sc., 1992) (Ph.D., 1996). Dr. Langi pernah bekerja sebagai peneliti senior di Telecommunications Research Laboratory (TRLabs) Winnipeg Canada ( ) dan peneliti di Los Alamos National Laboratory (LANL), New Mexico, USA (1995), di bidang digital signal processing (DSP), multimedia compression, Cray supercomputer programming using A++, dan transmisi efisien wavelet image coding melalui Internet menggunakan Java. Sebagai peneliti Dr. Langi telah menghasilkan sekitar 50 publikasi teknis, sebuah paten pending, dan berbagai tulisan populer. Topik yang diminati untuk penelitian termasuk wavelet, multifraktal, kompresi sinyal. Dr. Langi telah memenangkan berbagai grant dan award, termasuk ITSF award sebagai peneliti terbaik Indonesia 1998, Young Academic Award, Hibah Bersaing, Riset Unggulan Terpadu, dan URGE IRL program untuk sabatikal ke Stanford University. Sebagai pengajar Jurusan Teknik Elektro ITB pada matakuliah DSP dan Teori Informasi, Dr. Langi telah/sedang mensupervisi sekitar 20 tugas akhir S1, membimbing 9 tesis S2, dan memeriksa 3 disertasi S3. Dr. Langi juga bertugas sebagai international relation officer pada proyek Quality for Undergraduate Education (QUE), serta berpartisipasi pada tim kurikulum Teknik Komputer dan penyiapan akreditasi ABET. Sebagai Kepala PPAU Mikroelektronika, Dr. Langi adalah direktur eksekutif program Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) bidang Teknologi Informasi dan Mikroelektronika (sebuah program KMNRT), dan salah seorang pelaksana harian program Bandung Technology Valley (BHTV). Dr. Langi adalah anggota IEEE pada beberapa societies, termasuk Signal Processing, Communications, Oceanic Engineering, Consumer Electronics, dan Solid State Technology. 4
5 Lampiran IT Occupations Sumber: the Emerging Digital Economy II, Department of Commerce, USA, June
6 The Emerging Digital Economy II Appendices Page 31 Employment IT OCCUPATIONAL EMPLOYMENT AND WAGES Occupations considered to be essential to IT and to electronic commerce were selected based on consultations with BLS and are the same as those used for the original EDE report. Our definition of IT occupations is much broader than the core IT occupations i.e., computer scientists, engineers, programmers and systems analysts used by the Technology Administration, National Science Foundation, Information Technology Association of America and others. This is because the definition of IT occupations used in this analysis covers occupations not only involved in conducting electronic commerce, but in maintaining the infrastructure that enables it. As shown in the box below, these occupations range from data entry keyers and telephone operators to powerline installers and data processing equipment repairers in addition to "core IT occupations." Table A-4.5 shows employment levels by IT occupation and IT industry group and Table A-4.6 provides a brief description of duties of each IT occupation. IT-Related Occupations Engineering, science, and computer Computer engineers, scientists, and systems analysts systems managers Computer programmers Electrical and electronics engineers Data processing equipment repairers Electrical powerline installers and repairers Electromechanical equipment assemblers, precision Electrical and electronics technicians Data entry keyers, composing Broadcast technicians Electrical and electronic equipment assemblers, precision Computer equipment operators Duplicating, mail and other office machine operators Electronic semiconductor processors Billing, posting and calculating machine operators Communications equipment operators Electronics repairers, commercial and industrial equip. Telephone and Cable TV installers and repairers Central office and PBX installers and repairers The primary source for employment by occupation and industry is the BLS National Industry-Occupation Matrix 1996 to 2006, compiled by the Office of Employment Projections (OEP). These estimates are located on the BLS website at ( and are published in the November 1997 Monthly Labor Review. New estimates for the 1998 to 2008 timeframe will be available in November Wages Wages are collected as part of the Occupational Employment Statistics (OES) survey. The OES survey is conducted in a three year cycle, during which one-third of the sample is surveyed each year. Because of changes in estimation methods, 1997 wage and employment estimates are not comparable to those for 1996 and therefore wages are only reported for The 1997 mean wage estimates for each occupation shown in Table A-4.6 are available at the OES website (
7 Table A-4.5 Information Technology Occupations: Employment Projections and Education/Training Requirements, 1996 and 2006 (Units 000s) All IT Occupations IT-Producing IT-Using Non-IT Occupations Change Change Change Change Education and Training Requirements: * 2,508 3,945 1, , , Engineering, science, and computer systems managers Electrical and electronics engineers Computer systems analysts, engineers, and scientists 933 1,937 1, Electrical and electronic technicians and technologists Computer programmers Education and Training Requirements: Moderate Broadcast technicians Data entry keyers, composing Central office and PBX installers and repairers Data processing equipment repairers Electronic semiconductor processors Electronics repairers, commercial and industrial equip Telephone and cable TV line installers and repairers Electrical powerline installers and repairers Electromechanical equipment assemblers, precision Electrical and electronic equip. assemblers, precision Education and Training Requirements: Low Communications equipment operators Computer operators Duplicating, mail, and other office machine operators Billing, posting, and calculating machine operators All IT Occupations 4,322 5,685 1,363 1,447 2, ,701 2, ,174 1, Share of All IT Occupations 100% 100% 33% 39% 6% 39% 37% -3% 27% 24% -3% : Associate's degree, bachelor's degree or work experience plus a bachelor's degree or higher Moderate: long-term on-the-job training, work experience in a related occupation or post secondary vocational training Low: short to moderate-term on-the-job training *The grouping of education and training categories into high, moderate and low requirement levels reflects the author's interpretation of training intensity. BLS classifies occupations into 11 categories that describe education and training needed by most workers to become fully qualified. A description of these education and training categories can be found in the November 1997, Monthly Labor Review, p.83 Source: Bureau of Labor Statistics
8 The Emerging Digital Economy II Appendices Page 33 EDUCATION AND TRAINING REQUIREMENTS BY OCCUPATION The Bureau of Labor Statistics divides education and training requirements into eleven categories that describe the education and training needed by most workers to become fully qualified (See box on page 34). Note that these education and training categories were not intended to be measured as skills. The eleven categories include occupations that require training ranging from short-term on-the-job training to a first professional degree. The box below shows the 11 BLS categories and how they correspond to the three levels of training intensity presented in Table A-4.5. Concordance of BLS and ESA Education and Training Requirement Levels BLS Categories First professional degree Doctoral degree Master s degree Work experience, plus a bachelor s or higher degree Bachelor s degree Associate s degree Post-secondary vocational training Work experience in a related occupation. Long-term on-the-job training Moderate-term on-the-job training Short-term on-the-job training ESA Intensity Levels Moderate Moderate Moderate Low Low
9 Page 34 The Emerging Digital Economy II Appendices Occupational Education and Training Requirement Categories First professional degree Occupations that require a professional degree. Completion of the academic program usually requires at least 6 years of full-time equivalent academic study, including college study prior to entering the professional degree program. Doctoral degree Occupations that generally require a Ph.D. or other doctoral degree. Completion of the degree program usually requires at least 3 years of full-time equivalent academic work beyond the bachelor s degree. Master s degree Occupations that generally require a master s degree. Completion of the degree program usually requires 1 or 2 years of full-time equivalent study beyond the bachelor s degree. Work experience, plus a bachelor s or higher degree. Occupations that generally require work experience in an occupation requiring a bachelor s or higher degree. Most occupations in this category are managerial occupations that require experience in a related nonmanagerial position. Bachelor s degree. Occupations that generally require a bachelor s degree. Completion of the degree program generally requires at least 4 years, but not more than 5 years, of full-time equivalent academic work. Associate s degree. Occupations that generally require an associate s degree. Completion of the degree program generally requires at least 2 years of full-time equivalent academic work. Post-secondary vocational training. Occupations that generally require completion of vocational school training. Some programs last only a few weeks while others may last more than a year. In some occupations, a license is needed that requires passing an examination after completion of the training. Work experience in a related occupation. Occupations that generally require skills obtained through work experience in a related occupation. Some occupations requiring work experience are supervisory or managerial occupations. Long-term on-the-job training. Occupations that generally require more than 12 months of on-the-job training or combined work experience and formal classroom instruction for workers to develop the skills needed for average job performance. This category includes formal and informal apprenticeships that may last up to 4 years and short-term intensive employer-sponsored training that workers must successfully complete. Individuals undergoing training are generally considered to be employed in the occupation. This category includes occupations in which workers may gain experience in nonwork activities, such as professional athletes who gain experience through participation in athletic programs in academic institutions. Moderate-term on-the-job training. Occupations in which workers can develop the skills needed for average job performance after 1 to 12 months of combined on-the-job experience and informal training. Short-term on-the-job training. Occupations in which workers generally can develop the skills needed for average job performance after a short demonstration or up to 1 month of on-the-job experience and instruction.
10 The Emerging Digital Economy II Appendices Page 35 Table A-4.6 IT Occupations: Earnings and Educational Requirements, Most Significant Occupation Description of Duties Mean Source of Training * Wages Engineering, science, and computer systems managers Plan, coordinate, and direct research, development, design, production and computer-related activities. $68,600 Work experience plus degree Electrical and electronic engineers Computer engineers Systems analysts Computer programmers Database administrators Computer support specialists Electrical and electronic technicians Computer operators Broadcast technicians Communications equipment operators (telephone and switchboard operators, etc.) Duplicating, mail, and other machine operators Billing, posting, and calculating machine operators Data entry keyers, composing Design, develop, test, and supervise the manufacture of electrical and electronic equipment, including computer hardware and communications and video equipment. Design hardware, software, networks, and processes to solve technical problems. Solve computer problems and enable computer technology to meet the specific needs of an organization. Develop and write computer programs to store, locate, and retrieve specific documents, data, and information. Use database management systems to coordinate changes to, testing, or implementing computer data bases. May coordinate measures for system security. Provide technical assistance and training to computer system users and investigate and resolve computer software and hardware problems. Help design, develop, test, and manufacture electrical and electronic equipment including computers. Oversee the operation of computer hardware systems and must anticipate problems, take preventive action and solve problems that occur. Repair, set up, and operate electronic equipment used to record and transmit radio and television programs. Relay incoming, outgoing, and interoffice calls, supply information to callers, record messages, and may perform routine clerical work. Operate machines that produce copies and machines that print names, addresses, etc. on envelopes or forms. Operate machines that automatically perform mathematical processes to calculate and record billing, accounting, statistical, and other numerical data. Operate photocomposing or comparable data entry composing machines. $56,800 Bachelor's degree $56,600 Bachelor's degree $51,400 Bachelor's degree $50,500 Bachelor's degree $48,000 Bachelor's degree $39,000 Bachelor's degree $36,100 Associate's degree $25,800 Moderate-term O-J-T $29,400 $18,500 to $27,700 Post secondary vocational training Short-term to Moderateterm O-J-T $18,900 Short-term O-J-T $20,300 Short-term O-J-T $20,400 Post secondary vocational training Central office and PBX installers and repairers Data processing equipment repairers Electronics repairers, commercial and industrial equipment Install, test, analyze, and repair telephone or telegraph circuits and equipment. Repair, maintain, and install electronic computers (mainframes, minis, and micros) and peripheral equipment. Install and repair industrial controls, including communications and medical diagnostic equipment. $40,200 $30,400 $34,400 Post secondary vocational training Post secondary vocational training Post secondary vocational training Electromechanical, electrical, and electronic equipment assemblers, precision Assemble, test, and prepare electrical and electromechanical equipment such as computers, magnetic drums and tape drives. $22,300 to 23,400 Work experience in related occupation Telephone and cable television line installers and repairers Electrical powerline installers and repairers Electronic semiconductor processors String and repair telephone and television cable and other equipment for transmitting messages or TV programming. Install and repair cables or wires used in electrical power or distribution systems. Process (saw, load, clean, polish) materials used to manufacture electronic semiconductors. $32,700 Long-term O-J-T $41,100 Long-term O-J-T $32,656 Moderate-term O-J-T Source: Bureau of Labor Statistics O-J-T: on-the-job training * A description of education and training categories can be found in the November 1997, Monthly Labor Review, p.83.
BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI
BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI 1 Mengapa Blue Book? Industri ICT Indonesia membutuhkan SDM sampai sekitar 500,000 orang di tahun 2010
Lebih terperinciComputer Careers and Certification
Computer Careers and Certification Chapter 2 Source : Shelly, G.B., Cashman, T., and Vermaat, M. 2005. Discovering Computers 2006, Complete. America: Course Technology Thomson Learning The Computer Industry
Lebih terperinciBIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI
BIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI IT Component Hardware Software Brainware PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI Lukito Edi Nugroho 1. OPERATOR 2. TEKNISI KOMPUTER 3. PROGRAMER 4. SISTEM ANALIS 5. DATABASE ADMINISTRATOR
Lebih terperinciPROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
MODUL 5 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI APA YANG ANDA KETAHUI? PEKERJAAN? PROFESI? PROFESIONAL? PROFESIONALISME? ETIKA PROFESI? KODE ETIK? BEBERAPA TERMINOLOGI PEKERJAAN Kodrat manusia untuk bertahan
Lebih terperinciPengantar Teknologi Informasi. Rudi Susanto, M.Si
Pengantar Teknologi Informasi Rudi Susanto, M.Si Rudi Susanto Wonogiri, 14 Februari 1987 S1 dan S2 Fisika di Universitas Sebelas Maret Rudist_87@yahoo.co.id 085647296211 Rudist.wordpress.com Tujuan Mahasiswa
Lebih terperinciSIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM Siklus hidup pengembangan sistem ( development life cycle / SDLC ) adalah tahapan aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sebuah sistem
Lebih terperinciMinggu 01 Sistem Informasi
Minggu 01 Sistem Informasi Sistem Informasi (IS) adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output
Lebih terperinciSI, Organisasi, Manajemen
APK D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi SI, Organisasi, Manajemen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Pokok Bahasan Sistem Informasi Pengertian SI, Tujuan dan Manfaat SI
Lebih terperinci11/1/2009. Framework 1 : Linked System. Manajemen
Framework 1 : Linked System Sistem Informasi Manajemen 1 Framework 2 : Nested Sytem Manajemen Sistem Informasi Framework 3 : Internal System Manajemen Sistem Informasi Organisasi 2 Getting the right information
Lebih terperinciAgama I. Bahasa Inggris I. Bahasa Indonesia. Kalkulus. Fisika Elektro. Pengantar Teknik Elektro. Laboratorium Pengantar Teknik Elektro
Kurikulum Baru 2013 Kurikulum 2004 No. Kode Nama Mata Kuliah Course Title SKS Semester I 1 TEI 1111 2 TEP 1111 3 TEI 1112 4 TEP 1112 5 TEP 1113 6 1111 1111P 8 TEP 1114 9 TEI 1113 Semester II 1 TEI 2211
Lebih terperinciAngket Penyediaan Informasi untuk website UNY Berbahasa Inggris
Angket Penyediaan Informasi untuk website UNY Berbahasa Inggris Website UNY berbahasa Inggris menyediakan informasi bagi calon mitra atau mitra mancanegara tentang UNY. Kelengkapan informasi menentukan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA.
PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA oleh Raden Ayu Kristi Kurniawati, NIM 1015057127 Jurusan Pendidikan Teknik
Lebih terperinciUNIT OF LANGUAGE RESEARCH AND APPLICATION STATE POLYTECHNIC OF JAKARTA UNIT PENGKAJIAN DAN PENERAPAN BAHASA (UP2B) POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
UNIT PENGKAJIAN DAN PENERAPAN BAHASA (UP2B) POLITEKNIK NEGERI JAKARTA UNIT OF LANGUAGE RESEARCH AND APPLICATION STATE POLYTECHNIC OF JAKARTA UP2B, dalam 4 tahun ke depan, diupayakan untuk menjadi sebuah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas (2008, p12) Sistem Informasi adalah a manmade system that generally consists of an integrated set of computer-based components and
Lebih terperinciKADIN INDONESIA. Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media
KADIN INDONESIA Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media Arah Pengembangan Industri Teknologi Informatika Dan Komunikasi (TIK) Di Era Konvergensi Jakarta, 28 th April 2010 Rakhmat Junaidi Perubahan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK
MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK Kelompok Proses dalam PMBOK KNOWLEDGE AREA PROJECT MANAGEMENT PROCESS GROUPS INITIATING PLANNING EXECUTING MONITORING & CONTROLLING CLOSING Integration
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS
TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS Pengolahan Informasi merupakan aktivitas utama masyarakat... MEREKAM MENCARI MENYERAP INFORMASI 80 persen waktu para eksekutif digunakan untuk berkomunikasi dan mengolah
Lebih terperinciPengembangan. Chapter Objectives. Chapter Objectives. Systems Approach to Problem Solving 11/23/2011
Chapter Objectives Pengembangan Solusi e- BISNIS 1 Use the systems development process outlined in this chapter, and the model of IS components from Chapter 1 as problem-solving frameworks to help you
Lebih terperinciPerangkat Lunak Aplikasi (2)
Perangkat Lunak Aplikasi (2) Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan macam-macam perangkat lunak aplikasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profile Binus Center Balikpapan Di era globalisasi yang ketat dengan persaingan bisnis, keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciPengantar Teknologi Informasi. Oleh Andika Agus Slameto
Pengantar Teknologi Informasi Oleh Andika Agus Slameto Apa itu Teknologi Informasi?? Pada umumnya, apabila seseorang menemukan suatu hal yang baru baginya akan timbul bebagai pertanyaan: What.? Why..?
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK 1
1 REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1 PENDAHULUAN 2 DESKRIPSI MATA KULIAH Sifat : WAJIB Prasyarat : Struktur Data, Basis Data, IMK Bobot : 3 SKS 3 PENILAIAN 10% kehadiran (min. 80%) + 20% tugas/quiz + 30% uts +
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kontrol Menejemen, Operasi Menejemen, E-Procurement, PT Pos Indonesia
ABSTRAK Analisis Kontrol Menejemen Operasi Pada E-Procurement di PT. POS Indonesia karena perusahaan seperti PT. POS Indonesia membutuhkan sebuah kerangka kerja dalam kontrol menejemen, tujuannya agar
Lebih terperinciInvestasi Sumber Daya Manusia
Labor Economics Series Investasi Sumber Daya Manusia Andri Wijanarko 1 Chinese Proverb Give a man a fish and you feed him for one day Teach a man to fish and you feed him for a lifetime 2 Pendidikan Mencari
Lebih terperinciSistem Informasi
Permasalahan Bisnis Manajemen Analisis tren pasar Mengawasi kualitas, efisiensi dan biaya Organisasi Perancangan kembali proses pemesanan dan produksi Teknologi Penggunaan aplikasi Oracle E-Business Suite
Lebih terperinciINDUSTRIAL ENGINEERING
INDUSTRIAL ENGINEERING ENGINEERING The application of scientific and mathematical principles to practical ends such as the design, manufacture, and operation of efficient and economical structures, machines,
Lebih terperinciMateri Konsep Engineering dan Perannya 2. Profesi di Bidang TIK 3. Jalur Pengembangan Profesi. IF 186 Pengenalan Informatika
Materi 2 1. Konsep Engineering dan Perannya 2. Profesi di Bidang TIK 3. Jalur Pengembangan Profesi RDA-Teknik Informatika UNPAS 1 PROFESI FAVORIT DAN GAJI SELANGIT Marketing Lini A Finance & accounting
Lebih terperinciSoftware Quality Assurace 9/18/ :50 PM 1
Software Quality Assurace 9/18/2012 12:50 PM 1 SQA activities 1. Aplikasi metode-metode teknikal (Application of technical methods) Kualitas software didesain kedalam produk atau sistem. SQA pada kenyataannya
Lebih terperinciPERGESERAN KONSEP MANAJEMEN KANTOR
OTOMATISASI KANTOR PERGESERAN KONSEP MANAJEMEN KANTOR Manajemen Perkantoran Tradisional Manajemen Perkantoran Modern Berhubungan dengan pekerjaan ketatausahaan (Pekerjaan Kertas) Berhubungan dengan pengolahan
Lebih terperinciDigital Marketing. Communication
Digital Marketing Communication Modul ke: Model Komunikasi Pemasaran Pada Internet Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Input Control, IS Audit, R&D Organization
ABSTRAK Sebagai unit bisnis dari PT.Telekomunikasi Indonesia Telkom R&D Center yang secara struktural bertanggung jawab kepada Direktur Network & Solution. Sejalan dengan perubahan pengorganisasian bisnis
Lebih terperinciRaymond McLeod and George Schell
Management Information Sstems10/e Systems, 4 System Users and Developers (Pengguna dan Pengembang Sistem) Tujuan Pembelajaran Mengetahui bahwa konten keorganisasian untuk pengembangan penggunaan dan sistem
Lebih terperinciKKNI Teknik Elektro Indonesia
Electrical Engineering School of Electrical Engineering and Informatics Institut Teknologi Bandung KKNI Teknik Elektro Indonesia Definisi pendidikan dalam perspektif kebijakan sebagaimana termaktub dalam
Lebih terperinciRencana yang memiliki tujuan, ada proses mencipta, dengan kesadaran memasukkan unsur estetika. Products
METODA PERANCANGAN ARSITEKTUR II SEMESTER GENAP 2016/ 2017 PERTEMUAN KEDUA + DUKUNGAN MULTIMEDIA + DISKUSI DESIGNING PENDALAMAN DESAIN DESIGNING (DESAIN) ARSITEKTUR sebagai SISTEM ARSITEKTUR sebagai SISTEM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Menurut penelitian para ahli bahwa dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, penginderaan yang paling banyak dilakukan adalah melalui penglihatan atau kasat
Lebih terperinciJOB OPPORTUNITY. The program consists of training conducted by company executives followed by assignments in company operating units.
PT. INDOLAMPUNG DISTILLERY ETHANOL PLANT JOB OPPORTUNITY SUGAR GROUP COMPANIES, a holding group of sugarcane plantations and factories located in Lampung, invites young motivated and dynamic individuals
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dunia pendidikan Indonesia saat ini setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga pendidikan masyarakat
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciKata kunci : pengembangan, model, pelatihan, instructional games, pendidik, profesionalisme, anak usia dini.
ABSTRAK Nurlaila (2014): Pengembangan Model Pelatihan Instructional Games untuk Peningkatan Profesionalisme Pendidik PAUD di Kota Medan (Disertasi Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Sekolah Pasca Sarjana
Lebih terperinciDESAIN APLIKASI MAINTENANCE BTS FLEXI BERBASIS ANDROID
DESAIN APLIKASI MAINTENANCE BTS FLEXI BERBASIS ANDROID I Putu Agus Picastana, Joko Lianto Buliali picas.line@gmail.com, joko@cs.its.ac.id MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciIlustrasi 1: Teknologi Kamera
MANAJEMEN REKAYASA Ilustrasi 1: Teknologi Kamera Teknologi kamera untuk memotret dulu menggunakan film Perusahaan pembuat film seperti FUJI, SAKURA, KODAK, dll membangun keunggulan perusahaannya dengan
Lebih terperinciSeminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN :
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK YPT 2 PURBALINGGA MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN SISTEM ELEKTRONIS BERBASIS MIKROKONTROLER IMPROVEMENT of STUDENT COMPETENCE OF AUDIO
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Analisis, Kontrol, System Development Management Control, dan Sistem Informasi. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Analisis merupakan suatu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN R&D MIKROELEKTRONIKA DAN APLlKASINYA
PERKEMBANGAN R&D MIKROELEKTRONIKA DAN APLlKASINYA oleh: Samaun Samadikun Peneliti Senior, PPAU-ME, ITB SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN R&D MIKROELEKTRONIKA DAN APLIKASINYA BANDUNG, 8 OKTOBER 2003 INSTITUT
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions (Buku O Brien) Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KEMAMPUAN GERAK DASAR
PEMBELAJARAN KEMAMPUAN GERAK DASAR State of Victoria, Department of Education (1996). Fundamental motor skills: A manual for classroom teacher. Melbourne: Community Information Service. (4-8) Back Next
Lebih terperinciRevolusi Sistem Informasi
Pertemuan 1 Revolusi Sistem Informasi 1.1 2012 by mayo KOMPONEN SISTEM INFORMASI Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input,
Lebih terperinciBAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM
BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi
Lebih terperinciTeknologi Informasi dan e-commerce
Pertemuan 9 Teknologi Informasi dan e-commerce 1.1 2012 by mayo Data dan Informasi Data = data mentah Informasi = data yang sudah diolah untuk tujuan tertentu Teknologi Informasi = metode mengumpulkan,
Lebih terperinci7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases )
7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) SIF15001 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Agi Putra Kharisma, S.T., M.T. Genap 2014/2015 Desain slide ini dadaptasi dari University
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Disusun oleh : Dr. Lily Wulandari
Perkembangan dan Prospek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Disusun oleh : Dr. Lily Wulandari Perkembangan Penggunaan Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Layanan TI, Service Design, Customer, Model Sullivan, Portofolio Aplikasi, SWOT.
ABSTRAK Untuk mencapai tujuan bisnisnya, seringkali perusahaan-perusahaan menggunakan teknologi informasi sebagai bagian dalam menciptakan pelayanan yang berkualitas maupun dalam optimalisasi proses bisnisnya.
Lebih terperinciPengantar TRACER STUDY dan Problematikanya
Pengantar TRACER STUDY dan Problematikanya Oleh Dr. Eng. Bambang S. Budi Presiden Indonesia Career Center Network dan Direktur ITB Career Center Apa itu Tracer Study? Tracer Study atau yang sering disebut
Lebih terperinciA. Kurikulum Program Studi Manajemen Informatika (untuk T.A. 2011/2012 dan T.A. 2012/2013) KODE J/MG SKS
A. Kurikulum Program Studi Manajemen Informatika (untuk T.A. 2011/2012 dan T.A. 2012/2013) SEMESTER III 1 Lab Disain Grafis II MKBMI301 4 2 2 Struktur Data MKKMI302 3 1 3 Lab Struktur Data MKBMI303 4 2
Lebih terperinciChapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM. By MAHSINA, SE, MSI
Chapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.net Main types of Resources: Personnel Materials Machines (facilities and energy included) Money
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan dan Prospek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Perkembangan Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun Oleh : HENNY SARASWATI P056110863.40E Dosen Pengajar : Dr.
Lebih terperinciKata kunci: operator telepon, prabayar, GSM, persepsi konsumen, positioning
ABSTRAK Perkembangan teknologi komunikasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut menyebabkan setiap individu mengalami perubahan besar dalam
Lebih terperinciFORMULASI STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Studi Pada PT Dimata Sora Jayate di Kota Denpasar)
TESIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Studi Pada PT Dimata Sora Jayate di Kota Denpasar) I PUTU AGUS MAHENDRA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011
Lebih terperinciPENDAHULUAN. (Tata Sutabri, tahun tidak. diketahui)
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini globalisasi informasi mengalami perkembangan pesat dan telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang tidak
Lebih terperinciSistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 439 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang M. Rico Ratu Adil* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR JUDUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERNYATAAN... v ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI...
Lebih terperinciWhat is your Target????
What is your Target???? Knowledge Era Attribute Nomadic Agrarian Mercantile Industry Knowledge Technology Hunting Manual Farm Sailing Machines Computer Tool Equipment Ship Energy Source Fire Animals Wind
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN GLOBAL FEATURE EXTRACTION, MOMEN INVARIAN DAN ALGORITMA FORWARD-ONLY COUNTER PROPAGATION
IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN GLOBAL FEATURE EXTRACTION, MOMEN INVARIAN DAN ALGORITMA FORWARD-ONLY COUNTER PROPAGATION ABSTRAK Eka Putri Tambun (0722118) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPUTER. Pengantar Komputer. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Pengantar Komputer Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Program Studi Akuntansi Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu rangkaian peralatan elektronik
Lebih terperinciDinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.
Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. 1 2 OUTLINE Pendahuluan Bidang Keahlian Konsep Penyusunan Kurikulum Catatan Penting
Lebih terperinciMINGGU #1 SIM - MIS. Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis Saat ini
MINGGU #1 SIM - MIS Pokok Bahasan: Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis Saat ini Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa menguasai konsep SI dan mengidentifikasi penerapan SI dalam kegiatan bisnis saat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar
ABSTRAK Skripsi dengan judul Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru PAI terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas XII di SMAN 1 Campurdarat Tulungagung ini ditulis oleh Abdul Rohman
Lebih terperinciPENILAIAN TUTOR TERHADAP PENGUASAAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN
PENILAIAN TUTOR TERHADAP PENGUASAAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN Andi Suci Anita UPBJJ-UT Banjarmasin, Jl. Sultan Adam No. 128 Banjarmasin email: andisuci@ut.ac.id ABSTRACT System Remote applied the
Lebih terperinciSistem Komputer. Suprayogi,M.Kom Fakultas Ilmu Komputer UDINUS
Sistem Komputer Suprayogi,M.Kom Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Hardware & Software Hardware Perangkat/komponen-komponen fisik yang saling bekerja sama dalam membentuk komputer. Software Perangkat lunak/program
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM INFORMASI TAMAN PENITIPAN ANAK DAN SANGGAR KREATIVITAS UNIVERSITAS SURABAYA
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI TAMAN PENITIPAN ANAK DAN SANGGAR KREATIVITAS UNIVERSITAS SURABAYA Kevin Fernando 6107801 Mahasiswa Program Kekhususan Sistem Informasi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik
Lebih terperinciPengembangan Centralized Management System untuk VoIP System pada Modul Database ABSTRAK
ABSTRAK Perkembangan dunia telekomunikasi semakin memudahkan setiap individu untuk berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. Salah satu cara berkomunikasi yang lebih mudah dan murah adalah Voice
Lebih terperinci1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 ITB School of Business and Management (SBM-ITB) ITB mulai merencanakan membuka program bisnis dan manajemen sejak tahun 1970. Pada akhir tahun 1980, Departemen
Lebih terperinciLantip Diat Prasojo Universitas Negeri Yogyakarta
MODEL PENGEMBANGAN SOFTWARE PERPUSTAKAAN ON-LINE DI SMAN 1 KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Lantip Diat Prasojo Universitas Negeri Yogyakarta Email: lantip1975@gmail.com, lantip@uny.ac.id Abstrak
Lebih terperinciwarehouse adalah Information delivery system Untuk menyelesaikan permasalahan dan menyediakan informasi strategis bagi pengguna
Achmad Yasid, S.Kom Data warehouse adalah Information delivery system Untuk menyelesaikan permasalahan dan menyediakan informasi strategis bagi pengguna OLTP Data capture system Datawarehouse Infromation
Lebih terperinciORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
1 ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER Wisnu Djatmiko TM 2 Daftar Pustaka 2 1. Bab 1 Wisnu Djatmiko Daftar Pustaka 3 2. Bab 2 Wisnu Djatmiko TIK 4 Peserta MK Arsikom dapat menjelaskan definisi CPU Time dengan
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi
Lebih terperinci3/16/2012 LECTURER: Reference
E - Commerce sessi 1 Electronic Commerce LECTURER: M. Mulyana Mubarak http://moebarak.wordpress.com Tujuan : definisi dan konsep dari E- Commerce Dimensi dari E-Commerce Framework E-Commerce Klasifikasi
Lebih terperinciAPPLIED MARKETING RESEARCH
APPLIED MARKETING RESEARCH Menjawab Masalah Apa Kualitas suatu keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh informasi yang melandasi lahirnya keputusan tersebut. Informasi mengenai pasar yang tajam dan
Lebih terperinciFitur dalam PDA business software
Personal Information Manager (PIM) Software Terdiri dari kalender (calendar), buku alamat (address book), notepad, dan memiliki sinkronisasi dengan komputer PDA dan smart phones memiliki fitur PIM ini
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) adalah salah satu perusahan penyedia jasa pengiriman barang atau kurir yang berdiri pada tanggal 26 November 1990. Seiring dengan perkembangannya, JNE telah
Lebih terperinciTeknik Industri. Universitas Indonesia. i/ndustrial e/ngineering ui - where the science of engineering and management blends
Teknik Industri Universitas Indonesia What is industry? The manufacturing (making) and selling of a particular type of goods or services An industry is generally any grouping of businesses that share a
Lebih terperinciPenyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D.
Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D. 1 Informatika Organisasi pada STEI STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) 5 Program Studi Sarjana Teknik Informatika Sistem
Lebih terperinciABSTRACT. The result of this study shows that the socialization of new job description doesn t enhance the level of work engagement in CV X Bandung
ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Pengaruh Sosialisasi Job Description baru Terhadap Peningkatan Work Engagement (Studi Pada seluruh karyawan CV. X Bidang Industri Teknologi Informasi di kota Bandung).
Lebih terperinciLAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS)
LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS) EDO CAHAYA PUTRA NIM. 201451033 DOSEN PEMBIMBING Ahmad Jazuli, S.Kom, M.Kom
Lebih terperinciP nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e
PengertianE-Commerce E-Commerce Mengenal E-Commerce Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang direncanakan untuk menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan sikap profesional
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Sistem Informasi Front Office, Analisis, COBIT 4.1. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Laporan Tugas Akhir ini membahas tentang analisis yang dilakukan terhadap Sistem Informasi Front Office (SI FO) di hotel X menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1. Tujuan analisis sistem informasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENJUALAN ALAT BERAT BERBASIS WEBSITE PADA CV.ASA NOOR AROFAH
SISTEM INFORMASI PENJUALAN ALAT BERAT BERBASIS WEBSITE PADA CV.ASA NOOR AROFAH Akhmad Rois Hanafi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang, Indonesia Telp. (024)
Lebih terperinciIII. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce
III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi
Lebih terperinciTugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT :
Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : 2005110040 Kelas : B Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Tugas Etika Profesi 1. IT Support Officer 1. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer 2. Mahir Windows System, Linux System, Networking,
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Magister Informatika
Dokumen Kurikulum 03-08 Program Studi : Magister Fakultas : Sekolah Teknik Elektro & Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur03-S-IF
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: payroll system, accounting information system, fraud, effectivenes. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Accounting Information System are needed to improve the control of the operational activities of a company, so that the information presented is relevant and reliable. Information System that
Lebih terperinciPengenalan Program Studi Teknik Industri
Pengenalan Program Studi Teknik Industri Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan materi ini diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian disiplin teknik industri dan sejarah perkembangan disiplin
Lebih terperinciMateri II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto
Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.
ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order
Lebih terperinciUsulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI
Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI Badan Kerja Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) Yogyakarta, 15 September 2012 Pembahasan Apakah KKNI
Lebih terperinci