BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

HALAMAN JUDUL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 27) bahwa metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki adatidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. 3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Kristen Satya Wacana. Letak SD Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah. 3.2 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 60) bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 3.2.1 Variabel Independen Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah penggunaan model pembelajaran Think Pair Share (X). Dimana pemanfaatan model pembelajaran 14

15 Think Pair Share ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi model pembelajaran Think Pair Share itu merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa mampu bekerja sesuai dengan prosedur sehingga siswa dapat menemukan jawaban sendiri. Melalui pemanfaatan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil belajarnya. Untuk melihat atau mengukur variabel independen digunakan lembar observasi. 3.2.2 Variabel dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar (Y). Dimana hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh pemanfaatan model pembelajaran Think Pair Share. Dengan diterapkannya variabel independen berupa pemanfaatan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran Bahasa Indoesia, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru sehingga siswa yang sebelumnya belum tuntas dapat mencapai KKM. Untuk mengukur variabel dependen digunakan instrumen tes. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130-131) bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Kristen Satya Wacana. Terdapat dua kelompok yang sudah ditentukan oleh peneliti dimana kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Jumlah siswa di SD Kristen Satya Wacana kelas VA 36 siswa dan di kelas VB 36 siswa. Untuk memilih kedua kelompok siswa kelas V tersebut, terdapat beberapa alasan sebagai berikut yaitu:

16 a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis berasumsi bahwa prestasi kedua kelas tidak jauh berbeda. b. Kedua kelas merupakan SD Swasta yang sebagian besar memiliki latar belakang yang sama. c. Guru kedua kelas adalah guru yang sama dan metode pembelajaran yang dilakukan guru relatif sama yaitu sama-sama mendominasi aktivitas dalam pembelajaran, jarang menggunakan model pembelajaran dalam menyampaikan materi. d. Jumlah siswa sama dimana kelas VA berjumlah 36 siswa dan VB berjumlah 36 siswa. 3.4 Desain Penelitian Eksperimen dan Prosedur penelitian 3.4.1 Desain Penelitian Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Quasi (nonequivalent control group design), dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O 1 ) dan kelompok kontrol (O 3 ). Secara homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran (O 2 &O 4 ). Tabel 3.1 Desain Eksperimen Nonequivalent Control Group Design O 1 X O 2 O 3 - O 4

17 Keterangan : O 1 O 3 O 2 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. : Postest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. O 4 : Postest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran konvensional. X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Kristen Satya Wacana kelas VA, dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. 3.4.2 Prosedur Penelitian Tahap-tahap eksperimen yang digunakan adalah: a. Memilih populasi penelitian yaitu Siswa kelas VA dan 5 B SD Kristen Satya Wacana. b. Memilih sampel sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas VA yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen tes. d. Mengujicobakan instrumen pretest dan posttest pada kelas uji coba yaitu kelas VA SD Kristen 03 Salatiga. e. Menganalisis instrument tes untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel. f. Memberikan pretest pada kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana. g. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang signifikan. h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share di kelas VA SD Kristen Satya Wacana, untuk kelas VB SD Kristen Satya Wacana dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan model pembelajaran Think Pair Share)

18 i. Melaksanakan posttest pada kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana j. Membandingkan perbedaan hasil. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatmen di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Jadi, saat peneliti mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share di dalam kelas, guru kelas mengamati dan mengisi lembar observasi. b. Tes Tes sebagai pengukuran sebuah sampel perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang siswa melakukan tugas pelajaran baik dibandingkan dengan siswa lainnya maupun dibandingkan dengan tolak ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran). Teknik tes digunakan untuk mendapatkan hasil dari pengerjaan soal bahasa Indonesia. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share) Sebelum pembuatan instrumen lembar observasi tindakan penggunaan model pembelajaran Think pair Share, terlebih dahulu dapat disusun kisi-kisi lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think pair Share. Seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share Kegiatan Pembelajaran Pra pembelajaran Indikator Menyiapkan materi, menyiapkan instrumen Rumusan a. Kesesuaian materi dengan tujuan

19 Kegiatan awal Kegiatan Inti dalam format RPP Menyiapkan kelas dan memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran Membagi siswa dalam kelompok Penyajian materi pembelajaran. b. Kesesuaian instrumen penilaian dengan tujuan pembelajaran. a. Guru bersama siswa merapikan tempat duduk. b. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis. c. Guru memberikan apersepsi. a. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok a. Guru menyampaikan materi pelajaran. b. Guru menyampaikan langkah-langkah dalam pembelajaran Think

20 Pair Share Siswa melakukan pembelajaran dengan model Think Pair Share a. Guru memberi materi dan beberapa soal kepada murid. b. Siswa menganalisis soal tersebut secara individu (Think). c. Siswa membahas soal secara perpasangan dari masing-masing kelompok (Pair). d. Siswa kembali kemasing-masing kelompok dan membahas soal tersebut secara kelompok (Share) e. Guru memberi kesimpulan dari pembelajaran. Kegiatan akhir Evaluasi a. Guru memberi evaluasi terhadap siswa. b.guru memberi pesan yang didapat dari materi pembelajaran.

21 Dari tabel 3.2 menunjukkan bahwa sebelum menyusun lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share seharusnya menyusun kisikisi lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share terlebih dahulu yang terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kisi-kisi diatas untuk mempermudah penyusunan lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share digunakan untuk mengetahui langkah-langkah guru dalam menggunakan model pembelajaran Think Pair Share apakah sudah sesuai dengan prosedur penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar) Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa. Di bawah ini merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal Nomor soal Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. Membandingkan Isi dua teks cerita yang dibaca dengan membaca sekilas. 1.Mampu menemukan informasi teks yang dibaca sekilas. 2. Mampu menemukan persamaan dan perbedaan antara dua teks yang dibacanya. Pilihan ganda Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16,17, 18,19, 20, 24, dan 25. 11, 21, 22, dan 23.

22 Dari tabel 3.3 merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Sebelum pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Bentuk soal dalam instrumen tes adalah pilihan ganda yang terdiri dari 25 item soal. 3.6 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu uji persyaratan dan uji hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan untuk masing-masing perhitungan. 3.6.1 Uji Persyaratan Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen yang dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal. Uji persyaratan terdapat dua macam yaitu: a. Uji persyaratan untuk variabel Y ( Hasil Belajar) Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal tes. Instrumen tes dikembangkan dari kisi-kisi dalam bentuk soal, maka dilakukan uji intrumen yaitu dengan cara: Uji Validitas Sugiyono (2010:173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

23 N Tabel 3.4 Taraf Signifikansi Validitas Taraf Signifikan 5 % 1% 21 0,433 0,549 22 0,423 0,537 23 0,413 0,526 24 0,404 0,515 25 0,396 0,505 26 0,388 0,496 Dapat dilihat pada tabel 3.4 bahwa Sugiyono (2010: 455) menyatakan jika N= 25 (N= jumlah siswa dalam kelompok uji validitas) batas koefisiennya > 0,396. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17 dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis atau dapat menggunakan Analyze Correlate Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,396 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Instrumen pretest dan posttest yang akan diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Setelah uji validitas instrumen pretest, maka dilakukan uji validitas juga pada instrumen posttest yaitu langkah - langkah seperti pada saat uji validitas instrumen pretest, yang pertama mengujicobakan instrument agar dikerjakan oleh siswa kelompok uji coba yaitu SD Kristen 03 Salatiga. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ).

24 Tabel 3.5 Taraf Koefisien Nilai Reliabilitas Koefisien 0,6 Kategori Kurang baik 0,7 Dapat diterima 0,8 Baik Tabel 3.5 merupakan metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, 2010: 32). Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha 0,6. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis. Uji Homogenitas Varian Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelompok Eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze Comperemean Oneway Anova. Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut Duwi Priyatno (2010: 114) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah Homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang diuji adalah tidak homogen. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan metode

25 Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS (Statistical product and service solutions) yaitu Analyse Discriptive Statistics Explore-Masukkan Variabel Pada Dependent List Plots Normality Plots With Tests Continue Ok atau menggunakan Analyze non parametric test One Sampel KS masukkan variabel pada jendela variabel klik normal pada test distribution. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Duwi Priyatno (2010: 40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang diuji tidak beristribusi normal. b. Uji Persyaratan Variabel X (Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share) Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan obyek yang diteliti. 3.6.2 Uji Hipotesis a. Teknik Analisis Data Variabel Y (Hasil Belajar) Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran Think Pair Share pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H 0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol, artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. H 1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen > Nilai rata-rata kelompok kontrol, artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-

26 test independent. Menurut Duwi Priyatno (2010: 99) bahwa cara menganalisa hasil output pada Independent Samples Test adalah sebagai berikut: 1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji asumsi varian (uji Levene s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05, maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki varians yang berbeda. 2. Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means pada sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan. b. Teknik Analisis Data Variabel X (Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share) Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan obyek yang diteliti. Sugiyono (2010: 207). Dalam menyajikan data tentang peragaan dalam penyampaian materi pelajaran, digunakan tabel karena tabel mempunyai karakteristik sendiri yaitu salah satunya lebih komunikatif. Dalam teknik analisis ini dapat didiskripsikan penggunaan model pembelajaran Think Pair Share yang dilakukan oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Sumber data ini bersumber dari lembar observasi yang diisikan oleh observer. Keberhasilan tindakan dilakukan dengan tuntas, artinya terdapat nilai 3 (baik), dan 4 (sangat baik) dari total item dalam lembar observasi yang diisikan oleh observer.