BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery) pada mata pelajaran matematika (materi menghitung luas persegi dan persegi panjang). Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebumen 01 dan SD Negeri Tlogo. Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatmen) atau disebut kelompok eksperimen (experimental group) dan kelas kelompok pembanding yang disebut kelompok kontrol (control group) Desain eksperimen yang digunakan adalah pretes-posttest control group design. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen (experimental group) adalah siswa kelas III SD Negeri Tlogo dan kelompok kontrol (control group) adalah siswa kelas III SD Negeri Kebumen 01. 3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian diadakan di kelas III SD Negeri Kebumen 01 terletak di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih berdasarkan adanya masalah dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika siswa jarang sekali belajar dalam bentuk kelompok yang dapat menemukan pemecahan masalah itu dengan sendirinya mereka kebanyakan bekerja sendiri-sendiri. Guru hanya menjelaskan konsep yang sulit dipahami siswa. Dalam kegiatan pembelajaran guru tidak melibatkan siswa dalam mencari, menemukan dan memecahkan permasalahan matematika itu sendiri dalam kelompok kecil (diskusi). Kedua SD ini juga memiliki karakteristik yang relatif sama, karena merupakan SD imbas. 16

17 3.2 Variabel Penelitian Macam variabel yang digunakan oleh peneliti yaitu: 1) Variabel Independen Sering disebut dengan variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dari hasil kajian penelitian yang relevan, model pembelajaran penemuan terbimbing mempengaruhi hasil belajar matematika. Jadi, variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran penemuan terbimbing. 2) Variabel Dependen Sering disebut dengan variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas. Dari pemberian perlakuan berdasarkan variabel bebas dengan penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing, kemudian diberikan posttest pada siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tersebut dan diperoleh hasil belajar matematika. Maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. 3.3 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tlogo sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 28 siswa dan SDN Kebumen 01 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 30 siswa. Alasan pemilihan subyek penelitian ini adalah lingkungan tempat tinggal siswa sama-sama memiliki faktor sosial ekonomi yang rendah, sehingga ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kedua SD ini juga memiliki karakteristik yang sama yaitu merupakan SD imbas, dimana letak sekolah masih jauh dari perkotaan. Hasil pretest juga menunjukan bahwa kedua SD ini relatif sama yaitu hasil minimal 40 dan maksimal 68 pada kelas kontrol sedangkan hasil minimal 40 dan maksimal 96 pada kelas ekperimen.

18 3.4 Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design. R X R Sugiyono (2010) Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( ) dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran ( & ). Dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: R = Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara random. = Kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. = Tingkat prestasi dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing. = Tingkat prestasi dari tes kelompok control setelah mengikuti pembelajaran konvensional. = Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran dengan tidak menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

19 3.4.1 Tahap-Tahap Kegiatan Tindakan Eksperimen 1. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu SD Negeri Kebumen 01 dan SD Negeri Tlogo 2. Menggolongkan subjek menjadi dua antara kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Tlogo yang di kenai variabel perlakuan penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing dan kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kebumen 01 yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar dengan metode konvensional. 3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan posttest. 4. Mengujicobakan instrument pretest pada kelas uji coba kelas III SD Negeri Kebumen 01. 5. Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrument valid dan reliabel. 6. Memberikan pretest pada SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Kebumen 01. 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada SD Negeri Kebumen 01dan SD Negeri Tlogo untuk mengetahui bahwa kedua SD tidak ada perbedaan yang signifikan. 8. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas III SD Negeri Kebumen 01 dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing). 9. Melaksanakan post test pada SD Negeri Kebumen 01 dan SD Negeri Tlogo. 10. Menghitung perbedaan antara hasil pretest dan post test untuk masing-masing kelompok (post test pre test kelompok eksperimen SD Negeri Tlogo), (post test pre test kelompok kontrol SD Negeri Kebumen 01). 11. Membandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing itu berpengaruh yang lebih besar pada kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Tlogo. Jadi (post test pre test kelompok eksperimen SD Negeri Tlogo), (post test pre test kelompok kontrol SD Negeri Kebumen 01) dalam menghitung dan menganalisis data

20 dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0 (statistical product and service solutions). 12. Interprestasi hasil penghitungan data. 3.5 Teknik dan Analisis Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1.1 Teknik Test Menurut Suharmi Arikunto (2006:30) metode test adalah serentetan pertanyaan latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemapuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data prestasi belajar yang meliputi 2 (dua) tahap, yaitu tahap awal (nilai pretest) dan tahap akhir (rata-rata nilai tes formatif 1-2). Pretest dilakukan pada sebelum penelitian dilakukan yaitu untuk mengetahui prestasi awal. Test formatif dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Setelah kedua pertemuan selesai dilaksanakan, hasil test formatif setiap pertemuan diambil rata-rata nilai setiap siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rata-rata nilai digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah diadakan perlakuan (eksperimen). Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Standar Kompetensi Indikator Jenis Nomor Kompetensi Dasar Soal Soal Valid Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang Menghitung luas persegi dan persegi panjang. 1.Menemukan rumus luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan persegi satuan. Pilihan Ganda 2, 4, 7, 11, 14, 16, 17, 18, 25,30

21 serta penggunaannya dalam pemecahan 2. Menentukan luas persegi dan persegi panjang dengan Pilihan Ganda 5, 6, 9, 10, 13, 20, 21, 22, 27, 27, 31, 36, 37, 38, 39 masalah. menggunakan persegi satuan. 3.5.1.2 Analisis Validitas Menurut Sugiyono, (2010) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data valid memiliki ketepatan. Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurannya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Uji validitas merupakan perhitungan derajat kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan sebenarnya, validitas item didasarkan pada besarnya korelasi yang diperoleh. Menurut Masrun (dalam Sugiyono (2011:133) syarat minimum suatu instrumen dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas soal tes pada penelitian ini menggunakan SPSS release 16.0 for windows. Uji validitas dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Maret 2012 di SD Negeri Watuagung II Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan siswa kelas III yang berjumlah 16 orang. Berdasarkan hasil uji coba soal tes diperoleh hasil pada tahap pertama pengolahan data dengan bantuan SPSS 16.0 for windows (statistical product and service solutions) dari 40 soal terdapat 12 soal yang tidak valid karena memiliki koefisien corrected item to total correlation dibawah 0,3 yaitu soal nomor 1, 3, 8, 12, 19, 23, 24, 26, 32, 33, 35, dan 40. Analisis selanjutnya, dilakukan pengolahan kembali terdapat 3 soal yang masih tidak valid, yaitu nomor 15, 29 dan 34. Hasil akhir pengolahan data tersebut

22 dapat diketahui banyaknya jumlah soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 soal. Sebaran soal-soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Validitas Instrumen Soal Evaluasi Pretes dan Posttes Valid Tidak Valid 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 31, 36, 37, 38, 39 1, 3, 8, 12, 15, 19, 23, 24, 26, 29, 32, 33, 34, 35, 40 3.5.1.3 Analisis Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows (statistical product and service solutions). Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan, Azwar (2000). Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (2008) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Instrumen Nilai Reliabilitas Kategori α 0,7 tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 dapat diterima 0,8 < α 0,9 reliabilitas bagus α > 0,9 reliabilitas memuaskan

23 Analisis hasil reliabilitas instrumen (berupa soal tes ) dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Reliabilitas Soal Evaluasi Pretest dan Posttest Uji reliabilitas soal pretest dan posttest, yang telah dilakukan peneliti memperoleh hasil reliabilitas bagus karena Alpha lebih dari 0,8 yaitu sebesar 0,891. Maka seluruh indikator empirik adalah reliabel. Karena instrumen valid dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran. 3.5.1.4 Observasi Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering kita jumpai dalam penelitian pendidikan. Instrumen observasi akan lebih baik jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.

24 Tabel 3.5 Lembar Observasi Penggunaan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) No Aspek yang diamati Skor Jumlah 1 2 3 4 I Kesiapan ruangan, alat dan model pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa II Kejelasan rumusan indikator pembelajaran Kelengkapan cakupan rumusan indikator pembelajaran III Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar Kesesuaian dengan indikator Kesesuaian dengan karakteristik siswa Keruntutan dan sistematik materi IV Kesesuaian materi dengan alokasi waktu Kesesuaian sumber belajar atau media pembelajaran dengan indikator pembelajaran Kesesuaian sumber belajar atau materi pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar atau materi pembelajaran dengan

25 V karakteristik siswa Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan model pembelajaran Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan model pembelajaran secara efektif dan efesien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Media disajikan sesuai dengan karakteristik siswa Memberikan kemudahan siswa dalam belajar VI Menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar Siswa termotivasi dalam belajar Siswa memberikan tanggapan dalam pembelajaran Siswa mengajungkan pertanyaan pada materi yang kurang dipahami Siswa melakukan kerjasama sesama siswa dalam kegiatan kerja kelompok Siswa dan guru saling berinteraksi dalam pembelajaran Akhir pelajaran siswa dapat menyimpulkan pelajaran tanpa bantuan guru Bahan yang disajikan sesauai dengan pengalaman siswa

26 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan Siswa aktif dalam mengikuti pelajaran Jumlah 23 92 Keterangan 1 = kurang 3 = baik 2 = cukup 4 = sangat baik Prasetyo, (2007: 29) 3.5.2 Teknik Analisis Data 3.5.2.1 Uji Normalitas Priyatno (2010 : 71), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametik, maka prasyarat normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametik. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 16.0 yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution. 3.5.2.2 Analisis Deskriptif Priyatno (2010: 12), analisis deskriptif menggambarkann tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dan lain-lain. Dalam uji deskriptif data ini bisa menggunakan bantuan software spss 16.0 for windows yaitu analiyze-deskriptive statistics-descriptive. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono 2010:207). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk

27 mengetahui gambaran mengenai hasil pengukuran variabel pretest-posttest pada kelas kontrol dan eksperimen dan hasil belajar. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah modus, median, mean, standar deviasi, rentang skor, frekuensi dan prosentase. Sebagai standar pengukuran masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan rumus interval sebagai berikut: Interval Hasil perhitungan dari data diperoleh jumlah interval yang kemudian disusun dalam kategori seperti: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. 3.5.2.3 Uji Homogenitas Priyatno (2010 : 76), uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Samples T Tes dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Menguji homogenitas varian digunakan rumus sebagai berikut: Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS 16.0 yaitu analyze-comperemean-aneway Anova. 3.5.2.4 Uji Hipotesis dengan Uji T Tes Uji hipotesis data penelitian ini dengan menggunakan independent samples t tes. Priyatno (2010:32), Independent Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

28 Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol. Artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rata-rata hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing. Ha : nilai rata-rata eksperimen > nilai rata-rata kontrol. Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rata-rata hasil belajar siswa pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisa data yaitu: 1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. 2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Test) adalah 0,05 (convidence interval 95%). Adapun cara interprestasi hasil, setelah data dianalisa adalah: 1. Lihat dan interprestasi hasil signifikannya Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya sangat signifikan Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan Probabilitas = diatas 0, 050 maka hasilnya nir-signifikan (tidak signifikan) 2. Lihat nilai rata-rata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol maka hasilnya signifikan (Ha diterima), sebaliknya bila nilai kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol maka hasilnya nir-signifikan (Ho diterima).