BAB II KAJIAN PUSTAKA. Agus Rusgyono, Abdul Hoyyi, dan Listifidah dengan judul ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

ANALISIS KEPUASAN NASABAH PEMBIAYAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH AL SALAAM AMAL SALMAN KANTOR CABANG LEUWILIANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSISSERTA SERVICE QUALITY

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR

IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

METODE PENELITIAN. a) Hasil Kuesioner b) Hasil Wawancara c) Observasi (Pengamatan)

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan dari sudut

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB V ANALISIS HASIL

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

IV METODE PENELITIAN

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Layanan Produk Telkomsel Menggunakan Metode Servqual

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB V HASIL DAN ANALISA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN DESA DEMA AN KUDUS

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sudarno, Agus Rusgyono, Abdul Hoyyi, dan Listifidah dengan judul ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG yang dilakukan pada minggu pertama bulan April 2010. Penelitian ini dilakukan pada pengunjung UPT Perpustakaan Undip Widya Puraya. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen melalui metode Importance-Peformance Analysis, diagram kartesius, dan dimensi kualitas. Setelah melakukan penelitian dengan metode tersebut, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Dari analisis kuadran didapat bahwa variabel variabel yang mewakili dimensi kualitas jasa terletak pada kuadran yang berbeda beda. Dari enam variabel yang masuk ke kuadran I satu variabel berasal dari dimensi Responsiveness, dua dari dimensi Assurance dan tiga variabel dari dimensi Emphaty. Untuk kuadran II, dari enam variabel tiga diantaranya berasal dari

dimensi Tangibles, satu variabel berasal dari dimensi Reliability, dan dua variabel berasal dari dimensi Assurance. Untuk kuadran III, dari enam variabel dua diantaranya berasal dari dimensi Tangibles, tiga variabel dari dimensi Responsiveness, dan satu variabel berasal dari dimensi Emphaty. Untuk kuadran IV, dari tiga variabel semuanya berasal dari dimensi Reliability. 2. Selisih antara tingkat kepentingan pengunjung dengan kinerja perpustakaan semuanya bernilai negatif. Ini berarti bahwa kinerja perpustakaan yang diwakili 21 variabel mewakili lima dimensi kualitas jasa semuanya masih berada di bawah harapan pengunjung. 3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai CSI sebesar 0,62903 atau 62,903%. Ini berarti indeks kepuasan pengunjung berada pada kriteria cukup puas. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Kualitas Jasa Menurut Lovelock ( 1992 ), kualitas jasa dapat diartikan sebagai tingkat mutu yang baik sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Hal berbeda mengenai pengertian kualitas diungkapkan Goetsch Davis yaitu suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. (Tjiptono, 2004). Selain itu, pengertian kualitas menurut W. Edwards

Deming, Kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. (Yamit, 2004) 2.2.2 Tujuan Pengukuran Kualitas Pengukuran kualitas sangat penting bagi seluruh perusahaan baik pada bidang produk maupun jasa. Berikut adalah beberapa tujuan dari pengukuran kualitas jasa yang perlu diketahui (Wima Y. Prasetyo, 2012): a. Setiap aktivitas atau tindakan pelayanan oleh organisasi penyelenggara layanan perlu diukur untuk mendeteksi, mengetahui capaian-capaian riil yang telah dicapai terkait dengan visi, misi, dan tujuan pelayanan oleh organisasi. Seringkali organisasi tidak optimal mencapai kinerja yang diharapkan bukan karena keterbatasan atau kemampuan organisasi, melainkan karena organisasi tidak cukup memberi perhatian tentang pengukuran atas kinerja layanannya, sehingga oraganisasi tidak memahami apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai. Akibatnya organisasi berjalan tanpa sasaran perbaikan yang jelas. b. Pengukuran tidak hanya penting untuk mengetahui capaian, tetapi juga memastikan tentang pola kerja, standar kerja, ataupun proses bagaimana sebuah layanan berlangsung. Dengan pengukuran akan diketahui apakah standar yang selama ini ditetapkan dapat dijalankan dengan baik pada level operasional, apakah penggunaan dan pemafaatan sumber daya untuk proses layanan telah berjalan efektif dan efisien, apakah para

pelaksana memiliki kepatuhan dan komitmen sesuai dengan orientasi layanan yang ada. Data dan informasi memberi pemahaman yang tepat bagi organisasi untuk melakukan proses pembelajaran dan pengembangan. c. Organisasi perlu mengetahui bagaimana sebenarnya persepsi semua pihak yang terlibat, terutama user yang dilayani, terhadap organisasi. Hal ini karena tidak jarang bahwa persepsi tunggal yang dikembangkan organisasi penyedia layanan berbeda atau bahkan bertentangan dengan pihak user. Karenanya perlu melakukan pengukuran atas persepsi keberhasilan organisasi oleh user. d. Kebijakan yang diambil oleh organisasi dalam meningkatkan kualitas layanan hanya dapat dibenarkan apabila didasarkan pada hasil pengukuran kualitas yang tepat, sehingga kebijakan yang diambil benarbenar sesuai dengan apa yang harus dilakukan oleh organisasi (mengobati penyakit yang sesungguhnya).

2.2.3 TQM ( Total Quality Management ) a. Definisi TQM Menurut Fandy Tjiptono & Anastasia Diana ( 2003 ; 4 ) TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Definisi lainnya mengatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengankat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi ( Santosa, 1992, 33 ). b. Prinsip Prinsip TQM Menurut Hensler dan Brunell ( 1993 ; 165-166 ) ada empat prinsip utama dalam TQM. Keempat prinsip tersebut adalah : 1. Kepuasan konsumen Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalam harga, keamanan, dan ketepatan waktu.

2. Respek terhadap setiap orang Dalam perusahaan yang kualitasnya kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas tersendiri yang unik. Sehingga semua karyawan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambilan keputusan. Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. 3. Manajemen berdasarkan fakta Maksudnya pada setiap keputusan berdasarkan data bukan perasaan ( feeling ). Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama, prioritas ( prioritization ), yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dalam memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. 4. Perbaikan Berkesinambungan Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanankan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCAA ( plan, do, check, act, analyze ), yang terdiri dari langkah

langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh. Konsep kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabiliatas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat memprediksikan hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. 2.2.4 Dimensi Kualitas Layanan Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan oleh konsumen dalam menilai suatu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (Tjiptono, 2004) berhasil mengidentifikasi lima dimensi kualitas jasa, yaitu : 1. Bukti langsung ( tangibles ) Adalah bukti fisik dari jasa, bisa berupa fisik, peralatan yang dipergunakan, representase fisik dari jasa. Misalnya : fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan, penampilan pegawai, dan sarana komunikasi. 2. Kehandalan ( reliability ) Adalah suatu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.

3. Daya tanggap ( responsiveness ) Adalah keinginan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. 4. Jaminan ( assurance ) Adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan tugas secara spontan yang dapat menjamin kinerja yang baik sehingga menambahkan kepercayaan konsumen. 5. Perhatian ( emphaty ) Adalah kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. Dengan kata lain tingkat perhatian terhadap pelanggan. Dari pengertian menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah tingkat mutu yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsep dasar kualitas dari suatu pelayanan ( jasa ) ataupun kualitas dari suatu produk dapat didefinisikan sebagai pemenuhan yang dapat melebihi dari keinginan ataupun harapan dari pelanggan ( konsumen ).

2.2.5 Dimensi Kualitas Kesehatan Menurut Hanjon ( Ika, 2009 ) untuk mengukur kualitas pelayanan pada bidang kesehatan tidak hanya mengandalkan tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty saja tapi terdapat tujuh dimensi kualitas pelayanan untuk kesehatan, yaitu: 1. Jaminan Berkaitan dengan kebaikan atau sikap sopan santun yang ditunjukan oleh dokter, perawat, ataupun staf lainnya dan kemampuan mereka untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan pasien. 2. Empati Berkenaan dengan kepedulian dokter dengan para staf dalam pelayanan kesehatan dengan memberikan perhatian secara individual kepada pasien. 3. Reliability atau kehandalan Berkaitan dengan kemampuan untuk untuk memberikan atau menampilkan pelayanan sesuai dengan harapan dan tepat. 4. Daya tanggap Meliputi kesediaan untuk memberikan pelayanan yang tepat. 5. Tampilan fisik Berkaitan dengan fasilitas fisik peralatan dan bentuk atau keadaan hubungan personal.

6. Pelayanan inti medis Berkaitan dengan aspek inti dari pelayanan medik, kalayakan, efektivitas, dan manfaat pelayanan untuk pasien. 7. Profesionalisme Berkaitan dengan pengetahuan keahlian teknis dan pengalaman dalam memberikan pelayanan kesehatan. 2.2.6 Metode pengukuran Kualitas 1. Kepuasan konsumen Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu harapan konsumen terhadap kinerja karyawan sebuah perusahaan dan kenyataan yang para konsumen terima setelah mengkonsumsi barang/jasa yang diproduksi. Konsumen akan merasa puas apabila harapan mereka terhadap kinerja karyawan sebuah perusahaan sesuai atau bahkan melebihi dengan kenyataan yang mereka dapatkan di lapangan. Sebaliknya, jika kenyataan di lapangan tidak mencapai harapan yang mereka harapkan maka mereka tidak akan puas dan timbul adanya kesenjangan ( GAP ) (Chandra & Tjiptono, 2007). Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen tersebut, dapat menggunkan metode sebagai berikut: a. Index Kepuasan Konsumen ( Customer Statisfaction Index )

Customer Satisfaction Index ( CSI ) digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut atribut produk/jasa. Untuk mengetahui besarnya CSI, maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Aritonang, 2005): 1. Menentukan Mean Importance Score ( MIS ) tiap-tiap variabel. 2. Membuat Weight Factors ( WF ) per variabel. Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per variabel terhadap total MIS seluruh variabel. 3. Menentukan Mean Satisfaction Score ( MSS ) tiap atribut. 4. Membuat Weight Score ( WS k ) tiap variabel. Bobot ini merupakan perkalian antara WF k dengan MSS k 5. Menentukan Customer Satisfaction Index ( CSI ) p HS = Produk layanan kepentingan ke-p = ( Highest Scale ) Skala maksimum yang digunakan Pada umumnya, bila nilai CSI di atas 50 persen dapat dikatakan bahwa konsumen sudah merasa puas sebaliknya bila nilai CSI di bawah 50 persen konsumen belum dikatakan puas. Nilai CSI dalam penelitian ini dibagi ke dalam lima kriteria mulai dari tidak puas

sampai dengan sangat puas. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index sebagai berikut: Nilai CSI Kriteria CSI 0,81-1,00 Sangat Puas 0,66-0,80 Puas 0,51-0,65 Cukup Puas 0,35-0,50 Kurang Puas 0,00-0,34 Tidak Puas Sumber: Ihsani dalam Riandina, W.O dan R.N. Suryana (2006). b. Importance-Peformance Analysis Importance-Peformance Analysis terdiri atas dua komponen yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan ( GAP ). Dengan analisis kuadran dapat diketahui respon konsumen terhadap variabel yang dipadankan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dari variabel tersebut. Sedangkan analisis kesenjangan ( GAP ) digunakan untuk melihat kesenjangan antara kinerja suatu variabel dengan harapan konsumen terhadap variabel tersebut. (Supranto, 2004)

Langkah pertama untuk membuat analisis kuadran adalah menghitung rata rata kepentingan k dan rata rata kinerja k untuk setiap variabel dengan k = 1,2,3,...,p dan p merupakan banyaknya variabel. Langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat kepentingan dan rata rata kinerja untuk keseluruhan variabel. Nilai ini memotong tegak lurus pada sumbu horizontal yaitu sumbu yang menunjukkan kinerja variabel ( x ) sedangkan nilai memotong tegak lurus pada sumbu vertikal yaitu sumbu yang menunjukkan kepentingan variabel ( y ). Setelah diperoleh bobot kinerja dan kepentingan atribut serta nilai rata rata kinerja dan kepentingan. Kemudian nilai nilai tersebut dimasukkan ke dalam diagram kartesius di bawah ini.

Kuadran I Kuadran II Kepentingan (y) y Prioritas Utama Kuadran III Prioritas Rendah Pertahankan Kinerja Kuadran IV Pelayanan Berlebihan x Tingkat Kepuasan ( x ) Kuadran Important Perfornance Analysis