BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel 1 adalah faktor - faktor penyebab terjadinya bullying. Faktor - faktor penyebab terjadinya bullying diperoleh berdasarkan pengalaman dan alasan melakukan bullying yang terdiri dari perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, gender, etnisitas / rasisme; tradisi senioritas; keluarga yang tidak rukun; situasi sekolah yang tidak harmonis atau diskriminatif; karakter individu / kelompok seperti dendam atau iri hati, adanya semangat ingin menguasai korban dengan kekuatan fisik dan daya tarik seksual, dan untuk meningkatkan popularitas pelaku di kalangan teman sepermainannya (peer group); dan persepsi nilai yang salah atas perilaku korban (Morrison, Rigby, Field, Sullivan, Pearce dalam Astuti, 2008). Variabel 2 adalah perilaku bullying. Perilaku bullying dapat diperoleh berdasarkan frekuensi subjek dalam berperilaku yang masuk ke dalam kategori perilaku bullying. Perilaku bullying terbagi menjadi fisik, non-fisik (verbal dan non-verbal), dan merusak barang milik korban. 3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti memiliki karakteristik laki laki / perempuan, merupakan pelajar SMK Muhammadiyah 4 Jakarta yang sedang menjadi pelajar kelas XI. Total siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 4 sekitar 80 siswa yang terdiri dari 5 kelas.
3.2.2 Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan non - probabilitas dimana dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena ada bagian tertentu secara sengaja tidak dimasukkan untuk mewakili populasi (Umar, 2009). Terdapat beberapa teknik sampling yang menjadi bagian dari non - probabilitas, dimana yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan ciri ciri, sifat dan karakteristik serta pertimbangan kriteria kriteria tertentu (Kumar, 2011). 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh (Umar, 2009). Penelitian kuantitatif dalam penelitian mampu menemukan pokok dari hasil ringkasan dan analisis statistik (Shaughnessy, Zechmeister, & Zechmeister, 2012). Tipe penelitian ini merupakan penelitian non - eksperimental. Penelitian noneksperimental merupakan penelitian dimana peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel yang terlibat di dalamnya (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2008). Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2010) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. 3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Alat ukur yang digunakan untuk melihat faktor penyebab terjadinya bullying adalah hasil adaptasi dari penelitian sebelumnya. Sedangkan untuk perilaku bullyng dengan membuat alat tes berdasarkan bentuk perilaku bullying menurut Sullivan (2005).
3.4.1.1 Alat Ukur Faktor Penyebab Terjadinya Bullying Alat ukur faktor yang mempengaruhi bullying merupakan hasil adaptasi dari penelitian sebelumnya. Ini merupakan pernyataan alasan yang mendorong ketika siswa melakukan bullying. Hal ini dapat dilihat dari faktor terjadinya bullying menurut Astuti (2008). Tabel 3.1 Blue Print Faktor Penyebab Terjadinya Bullying Aspek - aspek persepsi faktor bullying Item Jumlah Perbedaan ekonomi, ras, gender, agama 1,2,3,4,5 5 Tradisi 6,7,8 3 Senioritas 22,23,24 3 Keluarga yang tidak rukun 9,10,11 3 Situasi sekolah yang tidak harmonis (diskriminatif) 12,13,14 3 Karakteristik Individu 15,16,17,18,25 5 Pemahaman nilai yang salah atas korban 19,20,21 3 Jumlah 25 Sumber : Dina Amalia, Kuesioner Persepsi Bullying (adaptasi) 3.4.1.2 Alat Ukur Perilaku Bullying Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku bullying adalah alat ukur yang dibuat untuk penelitian ini berdasarkan 3 macam bentuk perilaku bullying menurut Sullivan, Cleary, & Sullivan (2005).
Tabel 3.2 Blue Print perilaku bullying Bentuk Perilaku Bullying Indikator Favorable Unfavorable Fisik Non - Fisik digigit, dipukul, ditendang, dihantam, melalui cakaran, meludahi, menyandung, menjambak rambut Verbal meneror lewat telepon, memeras uang atau harta benda, intimidasi atau ancaman kekerasan, name - calling, komentar rasis atau menggoda yang bernada seksual atau kasar, ejekan atau membuat komentar kejam, dan menyebarkan desas-desus palsu dan berbahaya. 1, 6, 11,17, 18,23,24 3, 13, 16,19, 20,25,26 7, 8, 9,28 4, 10, 12,29 Merusak Barang Korban Nonverbal membuat gerakan kasar dan mean faces, mengabaikan secara sengaja dan sistematis, tidak memasukkan seseorang ke dalam kelompok dan mengisolasi; pengiriman (sering anonim) catatan yang berbahaya, dan membuat siswa lain tidak menyukai seseorang. merobek pakaian, merusak buku, menghancurkan properti, dan mengambil properti (mencuri). 2, 15,21,22,27 5, 14,30 3.4.2 Validitas& Reliabilitas Alat Ukur 3.4.2.1 Validitas Alat Ukur Validitas alat ukur adalah sejauh mana alat ukur mengukur apa yang ingin diukur (Bordens & Abbot, 2008). Ada beberapa tipe validitas, namun peneliti menggunakan 2 tipe validitas yaitu Face Validity dan Content Validity. Face Validity
menggambarkan seberapa baik suatu tampilan instrumen pengukuran mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan untuk Content Validity berkaitan dengan seberapa memadai isi dari sampel uji pengetahuan, keterampilan, atau perilaku yang ingin diukur dari tes (Bordens & Abbot, 2008). Content validity dapat dilakukan dengan expert judgement. Menurut Anastasi & Polit (dalam Gutierrez, 2007) expert judgement digunakan untuk menghitung indeks content validity, dimana rating diberikan pada ahli yang melihat keterkaitan item pada skala. Expert judgement dilakukan pada 3 dosen psikologi Universitas Bina Nusantara. Setelah dilakukan expert judgement, maka dilakukan pilot study yaitu uji coba alat ukur dengan melakukan penelitian dalam skala kecil (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2008). Hasil pilot study dikatakan valid apabila corrected item-total correlation memiliki nilai 0,25 (Faza, 2013). Maka item yang di eliminasi dikarenakan nilai corrected item-total correlation 0,25 adalah: Tabel 3.3 Blue Print Faktor Penyebab Terjadinya Bullying Setelah Pilot Study Faktor penyebab bullying Item Jumlah Perbedaan ekonomi, ras, gender, agama 1,2,3,4,5 5 Tradisi 6 1 Senioritas 17 1 Keluarga yang tidak rukun 7, 8 2 Situasi sekolah yang tidak harmonis (diskriminatif) 9, 10 2 Karakteristik Individu 11, 12, 13, 14 4 Pemahaman nilai yang salah atas korban 15, 16 2 Jumlah 17
Tabel 3.4 Blue Print Perilaku Bullying Setelah Pilot Study Bentuk Perilaku Bullying Favorable Unfavorable Jumlah Fisik 1, 10 4, 5, 6 5 Non - Fisik 11 7 2 Merusak Barang Korban 2, 9, 12 3, 8 5 Jumlah 12 3.4.2.2 Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas alat ukur menyangkut kemampuannya untuk menghasilkan hasil yang sama ketika pengukuran ulang yang dibuat di bawah kondisi yang sama (Bordens & Abbot, 2008). Menghitung reliabilitas digunakan analisa Cronbach s Alpha (Syaifuddin, 2008). Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha> dari 0,60. Dengan menggunakan SPSS 20, hasil yang didapat untuk reliabilitas masing - masing alat ukur setelah pilot study dan item yang tidak valid dieliminasi adalah : Tabel 3.5 Skala faktor yang mempengaruhi bullying Cronbach s Alpha N of Items Cronbach s Alpha N of (sebelum) (sebelum) Items 0,853 25,879 17 Sumber : Olah Data SPSS 20
Tabel 3.6 Skala perilaku bullying Cronbach s Alpha (sebelum) N of Items (sebelum) Cronbach s Alpha N of Items 0,556 30,717 12 Sumber : Olah Data SPSS 20 3.5 Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian Penelitian ini akan menggunakan kuesioner sebagai alat ukurnya. Kuesioner ini terdiri dari 2 skala, yaitu skala 1 alat ukur tentang persepsi bullying berdasarkan faktor bullying yang di adaptasi dari penelitian sebelumnya. Tabel 3.7 Skor Skala Likert Faktor yang Mempengaruhi Bullying Kategori Favorable Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3.8 Skor Skala Likert Perilaku Bullying Kategori Favorable Unfavorable Sangat Sering 5 1 Sering 4 2 Kadang kadang 3 3 Jarang 2 4 Tidak Pernah 1 5
Sebelumnya kuesioner yang telah dibuat dilakukan expert judgement terlebih dahulu. Expert judgement dilaksanakan pada akhir bulan April. Setelah itu kuesioner yang telah mendapat expert judgement digunakan sebagai alat untuk pilot study terhadap 30 subjek kelas XI di SMK Muhammadiyah 4 yang terdiri dari 2 kelas.yang dilakukan pada awal bulan Mei. 3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 4 Jakarta Barat dengan sampel remaja kelas XI. Sampel diminta oleh peneliti mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kuesioner inilah yang berguna sebagai sumber informasi yang nantinya akan digunakan peneliti mengolah data. Peneliti akan meminta izin kepada sampel agar bisa menyediakan waktunya untuk mengisi kuesioner. Penyebaran kuesioner ini dilaksanakan selama sehari pada tanggal 16 Juni 2014. Data ini disebar kepada 3 kelas yang sebelumnya tidak menjadi subjek untuk pilot study sebanyak 50 siswa. 3.5.3 Teknik Pengolahan Data Dalam mengolah data, peneliti menggunakan SPSS 20 dan Microsoft Excel. Skor yang diolah telah didapat, nantinya akan dicari mean untuk mengkategorikan subjek ke dalam norma yang sudah ditentukan. Gambaran mengenai subjek dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif pada SPSS 20.