BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MACROMEDIA FLASH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Pra Siklus Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena metode yang digunakan masih belum tepat, akibatnya siswa menjadi jenuh, tidak tertarik terhadap pelajaran, ramai sendiri di dalam kelas sehingga mengakibatkan siswa tidak dapat menguasai pelajaran yang telah disampaikan guru. Kondisi pembelajaran seperti itu berdampak pada hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Tumbrep 02 pada mata pelajaran IPA, sebelum siklus I (pra Siklus) banyak siswa yang belum mencapai KKM yaitu 65. Tabel 4.1 Distribusi Nilai Tes IPA Kelas VI Prasiklus No Nilai Jumlah Tes Prosentase 1. 80 100 3 15% 2. 70 79 5 25% 3. 60 69 7 35% 4. 50 59 4 20% 5. 0 49 1 5% Jumlah 20 100% Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 80 100 sejumlah 15 % atau 3 siswa, yang mendapatkan nilai 70 79 sejumlah 25% atau 5 siswa, dan yang mendapat nilai 60 69 sebanyak 35% atau sebanyak 7 siswa, yang mendapat nilai 50-59 sebanyak 20% atau sebanyak 4 siswa, sedangkan yang mendapat nilai 0 49 sebanyak 5% atau sebanyak 1 siswa. 30

31 Dari hasil tes tersebut di atas, sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar hanya sebagian kecil yang mencapai ketuntasan belajar. 40% dari 20 siswa atau 12 siswa. Data ketuntasan belajar pada kondisi awal dapat diketahui pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Prasiklus No Nilai Jumlah Tes Prosentase 1. Tuntas 8 60 % 2. Belum Tuntas 12 40 % Jumlah 20 100 % Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kelas VI Prasiklus Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas VI yang memiliki nilai kurang dari KKM atau belum tuntas untuk mata pelajaran IPA 12 siswa atau 60%, sedangkan yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 8 siswa atau 40%. Hasil nilai pra siklus yang diperoleh dari hasil tes awal dapat ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini.

32 Tabel 4.3 Nilai Tes Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Prasiklus No Keterangan Nilai 1. Nilai Tertinggi 80 2. Nilai Terendah 40 3. Nilai Rata-rata 62,5 Gambar 4.2 Diagram Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Pra Siklus Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa kelas VI mata pelajaran IPA adalah 80 dan yang terendah adalah 40. Sedangkan nilai rata-rata yang didapat siswa 62,5, nilai rata-rata ini masih di bawah KKM. 4.2. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA dengan pendekatan metode percobaan. b. Menyiapkan media (seterika listrik, kipas angin, radio), materi pelajaran (buku IPA kelas VI), Silabus kelas VI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

33 c. Menyiapkan lembar pengamatan kinerja guru dan siswa (lembar observasi) dan soal evaluasi. 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi - Pelaksanaan Tindakan a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa. b) Guru menjelaskan pada siswa bahwa akan menerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw, para siswa harus mengetahui dengan tepat tat aturan penerapan model pembeljaran kooperatif tipe jigsaw ini. c) Guru membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 siswa yang heterogen yang disebut dengan kelompk asal. d) Guru melakukan pembagian materi yang harus dipelajari pada masing-masing siswa dalam kelompok asal (A1, A2,A3,A4 ; B1, B2, B3, B3, dst) e) Guru meminta siswa yang memiliki materi yang sama untuk membentuk kelompok yang disebut dengan kelompok ahli. Posisi tempat duduk harus diatur sehingga siswa dapat saling bertatap muka. f) Setelah selesai diskusi, guru meminta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli untuk kembali ke kelompok awal masing-masing yaitu kelompok asal. g) Masing-masing siswa bergantian mengajarkan teman dalam kelompok asal tentang materi pelajaran yang dipelajari atau didiskusikan dalam kelompok ahli tadi. h) Siswa bersama guru menyamakan persepsi dan merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut. i) Guru mengadakan kuis secara individual. Guru memberikan penghargaan pada kelompokyang mendapatkan skor kuis tertinggi yang berupa pujian dan tepuk tangan dari semua siswa. - Observasi Pengamatan hasil belajar pada siklus I ini disajikan pada tabel berikut ini.

34 Tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus I No Ketuntasan Jumlah Jumlah Siswa Prosentase 1. Tuntas 12 60 2. Belum Tuntas 8 40 Gambar 4.3 Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan data di atas diketahui bahwa 20 siswa terdapat 12 siswa yang mencapai KKM, sedangkan 8 siswa belum mencapai KKM. Adapun hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80 dan terendah adalah 40 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 65,5 seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Hasil Tes Siklus I No Keterangan Nilai 1. Nilai Tertinggi 80 2. Nilai Terendah 40 3. Nilai Rata-rata 65,5

35 Gambar 4.4 Diagram Nilai Rata-rata Siklus I 3. Refleksi Berdasarkan hasil tes pra siklus sampai siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Dari 20 siswa pada pra siklus yang mencapai KKM sebanyak 8 siswa, sedangkan pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa. Dengan nilai rata-rata pada pra siklus 62,5 sedangkan Siklus I 65.5. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar siklus I mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar pada pra siklus. Jumlah anak yang belum tuntas juga mengalami penurunan. Tabel 4.6 Perbandingan Ketuntasan Belajar Prasiklus dan Siklus I Jumlah Siswa No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 1. Tuntas 8 60 % 12 60 % 2. Belum Tuntas 12 40 % 8 40 % Jumlah 20 100 % 20 100 %

36 Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Antara Siklus I Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Prasiklus dan Siklus I No Keterangan Pra Siklus Siklus I 1. Nilai Tertinggi 80 80 2. Nilai Terendah 40 50 3. Nilai Rata-rata 62,5 65,5 Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Siklus dan Siklus I

37 Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar antara pra siklus dengan siklus I. Meskipun sudah terjadi peningkatan, namun hasil tersebut belum optimal karena jumlah siswa belum mencapai 75% dari jumlah siswa keseluruhan. Sedangkan kegiatan pembelajaran ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa masih terdapat beberapa anak yang kurang aktif dan kurang berkonsentrasi dalam melakukan pembelajaran. Misalnya dalam hal bertanya anak masih kurang aktif, dan hanya ada beberapa siswa yang menanggapi proses pembelajaran. Kinerja guru dalam mengajar juga belum semuanya terlaksana karena waktu terbuang sia-sia karena guru banyak bercerita. Cara untuk mengatasi masalahmasalah pada siklus II tersebut adalah: a. Membuat suasana pembelajaran menyenangkan dengan menghubungkan dengan kegiatan sehari-hari. b. Dalam melontarkan pertanyaan, hendaknya bersifat individual jangan klasikal agar anak dapat ikut terpancing berfikir dan berkonsentrasi dalam pelajaran. c. Setelah guru menerangkan sebagian, guru dapat memberi contoh dari materi tersebut. d. Guru harus menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam melaksanakan pembelajaran. e. Guru dapat memberikan penghargaan kepada siswa yang menjawab dengan benar. 4.3. Deskripsi Siklus II 4. Perencanaan Perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA dengan pendekatan metode percobaan. b. Menyiapkan media (seterika listrik, kipas angin, radio), materi pelajaran (buku IPA kelas VI), Silabus kelas VI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). c. Menyiapkan lembar pengamatan kinerja guru dan siswa (lembar observasi) dan soal evaluasi.

38 5. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi - Pelaksanaan Tindakan a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa. b) Guru menjelaskan pada siswa bahwa akan menerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw, para siswa harus mengetahui dengan tepat tat aturan penerapan model pembeljaran kooperatif tipe jigsaw ini. c) Guru membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 siswa yang heterogen yang disebut dengan kelompk asal. d) Guru melakukan pembagian materi yang harus dipelajari pada masing-masing siswa dalam kelompok asal (A1, A2,A3,A4 ; B1, B2, B3, B3, dst) e) Guru meminta siswa yang memiliki materi yang sama untuk membentuk kelompok yang disebut dengan kelompok ahli. Posisi tempat duduk harus diatur sehingga siswa dapat saling bertatap muka. f) Setelah selesai diskusi, guru meminta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli untuk kembali ke kelompok awal masing-masing yaitu kelompok asal. g) Masing-masing siswa bergantian mengajarkan teman dalam kelompok asal tentang materi pelajaran yang dipelajari atau didiskusikan dalam kelompok ahli tadi. h) Siswa bersama guru menyamakan persepsi dan merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut. i) Guru mengadakan kuis secara individual. j) Guru memberikan penghargaan pada kelompokyang mendapatkan skor kuis tertinggi yang berupa pujian dan tepuk tangan dari semua siswa. - Observasi Pengamatan hasil belajar pada siklus I ini disajikan pada tabel berikut ini. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II terdapat kenaikan yang cukup baik bila dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I, dan dapat dilihat dari table ketuntasan belajar seperti dalam tabet 4.6 di bawah ini

39 Tabel 4.8 Ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus II No Ketuntasan Jumlah Jumlah Siswa Prosentase 1. Tuntas 18 90% 2. Belum Tuntas 2 10% Jumlah 20 100% Sedangkan grafik ketuntasan belajarnya dapat dijelaskan dalam gambar grafik ketuntasan belajar siklus II, Gambar 4.7 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan data di atas diketahui bahwa 20 siswa terdapat 18 siswa yang mencapai KKM, sedangkan 2 siswa belum mencapai KKM. Adapun hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90 dan terendah adalah 60 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73 seperti pada tabel di bawah ini.

40 Tabel 4.9 Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Hasil Tes Siklus II No Keterangan Nilai 1. Nilai Tertinggi 90 2. Nilai Terendah 60 3. Nilai Rata-rata 73 Dari tabel 4.7 dapat dijelaskan dalam gambar diagram seperti di bawah ini Gambar 4.8 Diagram Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Siklus II 6. Refleksi Berdasarkan hasil tes pra siklus sampai siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Dari 20 siswa pada pra siklus yang mencapai KKM sebanyak 8 siswa, sedangkan pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa. Serta pada siklus II terjadi kenaikan yang cukup baik dengan prosentase ketuntasan 90% dan nilai rata-rata 73,5, ini adalah perolehan yang sangat baik karena sudan melampaui ketuntasan yang sudah ditetapkan yaitu 75 %..

41 Tabel 4.10 Perbandingan Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Jumlah Siswa No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase 1. Tuntas 8 40 % 12 60 % 18 90% 2. Belum Tuntas 12 60 % 8 40 % 2 10% Jumlah 20 100 % 20 100 % 20 100% Dari tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan secara rinci dalam gambar diagram perbandingan ketuntasan belajar prasiklus, siklus I dan siklus II di bawah ini. Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Antara Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Sedangkan perbandingan nilai rata-rata antar siklus dapat dijelaskan dalam tabel 4.11 di bawah ini:

42 Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Prasiklus, Siklus I dan Siklus II No Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II 1. Nilai Tertinggi 80 80 90 2. Nilai Terendah 40 40 60 3. Nilai Rata-rata 62,5 65,5 73,5 Dari tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan dalam gambar diagram perbandingan nilai rata prasiklus, siklus I dan siklus II seperti dalam gambar 4.8 di bawah ini Gambar 4.10 Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Siklus dan Siklus I dan Siklus II Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar antara pra siklus dengan siklus I dan siklus II peningkatan yang sangat baik, dan hasil yang optimal karena prosentase ketuntasan sudah melampaui ketuntasan yang sudah ditetapkan yaitu 90% dan perolehan nilai rata-rata 73.. 4.4. Hasil dan Pembahasan 4.4.1. Hasil Belajar Pra Siklus a. Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada pra siklus I sangatlah rendah. KKM yang ditetapkan sekolah adalah > 65. Hasil perolehan nilai pada pra siklus hanya 8 (40%) siswa yang mencapai KKM, sedangkan yang belum mencapai KKM 12 (60%)

43 siswa. Dengan demikian hasil belajar itu belum memenuhi ketuntasan, karena rata-rata nilai siswa masih rendah yaitu 55,8. Adapun hasil nilai tertinggi adalah 80 dan yang terendah adalah 40. b. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan guru sering menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi jenuh, tidak tertarik pada pelajaran, ramai, bermain sendiri, bahkan ada juga siswa yang mengantuk di kelas akibatnya siswa tidak menguasai materi pelajaran sehingga nilainya menjadi rendah. 4.4.2. Hasil Belajar Siklus I a) Hasil Belajar Berdasarkan hasil belajar siklus I, menyatakan bahwa siswa yang telah mencapai KKM (65) sebanyak 12 (60%) siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM 8(40%) siswa. Dari hasil tersebut tampak bahwa hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan. Nilai tertinggi dan nilai terendah siswa dan rata-rata kelas juga mengalami peningkatan. Walaupun sudah mengalami peningkatan, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belum mencapai 75% dari jumlah siswa keseluruhan. Ini berarti PBM pada siklus I belum meningkat sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. b) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan aktivitas siswa. Hal ini dikarenakan guru menggunakan model pembelajaran jigsaw. Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa, pada pertemuan pertama tanggal 31 Maret 2012 diperoleh 50% yang berarti aktivitas guru dan siswa sudah cukup baik. Pada pertemuan kedua tanggal 07 April 2012 aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan menjadi 60%. Dan pada pertemuan terakhir aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi 70% yang masuk dalam kriteria baik. Meskipun sudah terjadi peningkatan, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa anak yang kurang aktif dan kurang berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Misalnya, dalam hal berani bertanya dan menjawab pertanyaan minoritas hanya anak yang sama. Anak juga belum sepenuhnya

44 mengetahui manfaat dari mempelajari materi tersebut. Kinerja guru dalam mengajar juga belum semuanya terlaksana. 4.4.3. Hasil Belajar Siklus II a) Hasil Belajar Berdasarkan hasil belajar siklus II, siswa kelas VI sudah mencapai KKM (65) sebanyak 18 (90%) siswa. Dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 60. Nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 65,5. Ini membuktikkan bahwa siswa kelas VI sudah tuntas dalam mengikuti proses pembelajaran. Nilai ini menunjukkan bahwa ada peningkatan dari nilai pra siklus II. Dengan hasil yang didapat ini terlihat bahwa kriteria keberhasilan yang ditetapkan telah terpenuhi yaitu kreteria ketuntasan 75% yang sudah ditetapkan namun perolehan ketuyasannya sudah melampaui yaiti 90 % Adanya perolehan hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus II ini karena anak sudah mengalami kegiatan pra siklus dan siklus I maka aktivitas siswa dan guru meningkat menjadi 85% yang masuk dalam kriteria baik. Kinerja guru dilaksanakan dengan sangat baik. Guru disini juga telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP yang telah direncanakan terlebih dahulu. Jadi, apabila guru telah mengajar sesuai yang telah direncanakan dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan, maka siswa akan beraktivitas sesuai dengan yang diharapkan sehingga siswa dapat memahami materi dan hasil belajar juga meningkat. Mengingat bahwa nilai siswa telah tuntas, maka proses pembelajaran siklus II telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.