MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI TENAGA KONTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KINERJA

MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA APARATUR

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN INSENTIF, DISIPLIN KERJA, IKLIM ORGANISASI DAN KINERJA

BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Fastrata Buana Ciracas Jakarta Timur.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (PT.PLN (persero) TASIKMALAYA) Oleh : Andry Ramdhan Kurniawan

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

18 Pengaruh Kepemimpinan dan Sanksi Pekerjaan terhadap Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Mega Finance Cabang Muara Bulian

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ARINA MULTIKARYA CABANG BANDUNG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bernama M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

KOMPETENSI, PROFESIONALISME KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR Oleh: Nur Alfi

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR

PENGARUH PELAYANAN PRIMA KERAKYATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN PUBLIC WELFARE

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

N.C.Tamaka.,V.P.K.Lengkong.,Y.Uhing.,Pengaruh Karakteristik.

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO. Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEVI PUSPITO SARI B

KORELASI DAN ASOSIASI

LAMPIRAN. Lampiran1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

Asri Warnanti dan Firstly Dito Pranata Universitas Persada Indonesia ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja (Prabadwipa)

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

Universitas Diponegoro,

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

JURNAL HUMANIORA

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

ANALISIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN KERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN MATARAM SAKTI MUARA BULIAN ETTY SISWATI

Transkripsi:

142 MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI TENAGA KONTRAK Mashur Fadli Program Studi Magister Ilmu Administrasi Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas, Km. 12,5 Panam Pekanbaru, 28293 Abstract: Work Motivation, Job Satisfaction and Employee Performance Power Contract. The research objective is to investigate and analyze the influence of motivation and job satisfaction to employee performance contract staff Faculty of Social and Political Sciences, University of Riau. This type of research is quantitative descriptive with a population of 63 people and all sampled in the study. Data collection techniques using interviews and questionnaires. Hypothesis testing using multiple linear regression analysis method using a confidence level of 95%. The results showed that simultaneously work motivation and job satisfaction have a significant effect on employee performance contract workers. Partially each of the variables significantly influence employee performance contract workers. Work motivation is the factor most dominant influence on employee performance contract workers, meaning that work motivation play a bigger role in determining the performance of contract labor employees. Regression test results of research show that, the value of determination coefficient of 0.598. What this means is that the contribution of the influence of independent variables on the dependent variable is equal to 59.8%. While the remaining 40.2% is influenced by other variables not included in this regression model. Keywords: work motivation, job satisfaction, employee performance, labor contracts Abstrak: Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Tenaga Kontrak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai tenaga kontrak Riau. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah populasi 63 orang dan semuanya dijadikan sampel dalam penelitian. Teknik Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Pengujian hipotesis menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara serempak motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai tenaga kontrak. Secara parsial masing-masing variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai tenaga kontrak. Variabel motivasi kerja merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai tenaga kontrak, artinya variabel motivasi kerja lebih berperan dalam menentukan kinerja pegawai tenaga kontrak. Hasil uji regresi penelitian menunjukan bahwa, nilai koefisien determinasi sebesar 0,598. Artinya adalah bahwa sumbangan pengaruh variabel Independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 59,8%. Sedangkan sisanya 40,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. Kata kunci: motivasi kerja, kepuasan kerja, kinerja pegawai, tenaga kerja kontrak PENDAHULUAN Suatu organisasi didirikan sebagai suatu wadah untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan. Organisasi tersebut harus mengelola berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia sebagai aktor atau peserta dalam organisasi yang bersangkutan. Agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efektif, diperlukan orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing. Kumpulan orang-orang itu 142

Mashur Fadli, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja 143 terangkum dalam suatu tata hubungan (interaksi) dan adaptasi dalam sistem birokrasi. Pegawai yang terampil dan handal sangat dibutuhkan dalam mengaplikasikan seluruh kegiatan manajemen pada saat ini. Kinerja pegawai perlu diperhatikan serta ditingkatkan dengan baik untuk mendukung tujuan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam sebuah organisasi. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mampu dicapai secara kualitas dan kuantitas dengan penuh tanggung jawab yang telah ditetapkan dan disepakati bersama di dalam suatu organisasi. Kinerja juga harus mampu memperhatikan periode waktu untuk melaksanakan dan mencapai target yang diinginkan dalam suatu organisasi. Berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah, telah memberikan perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setiap daerah diberi kewenangan dan dituntut untuk meningkatkan kemandirian daerah baik dalam hal keuangan maupun meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya pemberlakuan undang-undang dimaksud, maka pemerintah daerah berupaya untuk lebih meningkatkan sumber daya aparatur atau pegawai disegala bidang, karena peran sumber daya manusia pada masa kini akan menjadi penentu bagi keberhasilan pembangunan. Peningkatan sumber daya manusia diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan bagian dari sistem birokrasi Universitas Riau, dengan sendirinya tidak luput dari tuntutan untuk meningkatkan efisiensi dalam mengelola sumber daya manusia dan dana yang baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun yang berasal dari daerah sendiri. Beraneka ragamnya tugas-tugas dan kewajiban yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, maka menuntut juga kepada semua aparat atau pegawai birokrasinya untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka secara efekti dan efisien. Aparatur atau pegawai didalam Riau adalah para Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak yang melaksanakan fungsi-fungsi administrasi. Mereka adalah perencana, pelaksana yang dituntut untuk mempunyai perilaku keteladanan yang berupa sikap kreatif, inovatif, kemampuan yang baik dalam menyelesaikan persoalan atau masalah pada bidang masing-masing sesuai dengan tufoksinya, serta mempunyai tanggung jawab yang tinggi, yang ditunjukan oleh efektivitas mereka dalam melaksanakan tugas ditempat mereka bekerja. Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kinerja pegawainya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau mempunyai tujuan yaitu adalah menyamakan persepsi untuk menjadikan mahasiswa FISIP Universitas Riau unggul dalam bidang ilmu sosial dan politik serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat, terbuka, kritis, jujur, obyektif, tangguh dan profesional. Sasaran dan program yang direncanakan oleh seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik belum terlaksana dengan baik yaitu baru mencapai target sebanyak 86,76%. Hal ini disebabkan kurang motivasi kerja dan kepuasan kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Pada kenyataanya motivasi yang sudah diberikan oleh atasan atau pihak fakultas kepada pegawai tenaga kontrak di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, masih belum dapat meningkatkan kinerja pegawai di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Hal ini disebabkan karena adanya permasalahan keterlambatan didalam pemberian gaji kepada pegawai tenaga kontrak yang mengakibatkan dan berdampak pada kinerja pegawai kontrak tersebut, serta tidak adanya tunjangan kinerja (reward) yang diberikan kepada pegawai tenaga kontrak yang memiliki beban kerja yang lebih banyak dan pegawai tenaga kontrak yang memiliki

144 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 2, Januari 2017 : 142-148 masa kerja yang lebih lama, agar pegawai tersebut termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya (Hasil wawancara dengan pegawai tenaga kontrak jurusan atau program studi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau). Kepuasan kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai akan memperlihatkan sikap yang positif terhadap pekerjaan dalam bekerja, sedangkan pegawai yang tidak puas akan memperlihatkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut, maka pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana pengaruh motivasi dan kepuasan kerja pegawai pada kinerja pegawai tenaga kontrak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Secara teoritis kualitas kinerja seorang pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah : 1. Motivasi dalam bekerja, diartikan sebagai sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, atau dapat dikatakan sebagai pendorong semangat kerja. 2. Kepuasan kerja adalah perilaku individual terhadap pekerjaannya. Organisasi yang karyawannya mendapatkan kepuasan di tempat bekerja, maka cenderung lebih semangat daripada organisasi yang karyawannya kurang mendapatkan kepuasan kerja. 3. Kedisiplinan didalam bekerja dapat diartikan sebagai kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. (Robbins, 2006). Munurut Mathis (2002) kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi antara lain termasuk: 1. Kuantitas kerja yaitu standar ini dilakukan dengan cara membandingkan antara besarnya volume kerja yang seharusnya (standar kerja normal) dengan kemampuan sebenarnya. 2. Kualitas kerja yaitu standar ini lebih menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan dibanding volume kerja. 3. Pemanfaatan Waktu yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat, apabila kepuasan dapat diperolehnya dari pekerjaannya dan kepuasan kerja merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja pegawai dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan (Hasibuan, 2006). Menurut Strauss dan Sayles (1963) dalam Handoko (2001), menyatakan bahwa, kepuasan juga penting untuk diaktualisasikan sebab jika seseorang tidak memperoleh kepuasan kerja, maka orang tersebut tidak akan mencapai kematangan psikologis yang akhirnya akan menjadi prustasi METODE Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai tenaga kerja kontrak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau sebanyak 63 orang dan semuanya dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuesioner dengan mengajukan sejumlah pertanyaan berdasarkan skala likert dengan 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju skor 5, setuju skor 4, kurang setuju skor 3, tidak setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skor 1. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier product moment dari Pirson dengan bantuan program SPSS 16,5 for windows. HASIL Analisis Regresi Berganda Pengujian hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai tenaga kontrak di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Y= 6,269 + 0,585 X1 + 0,330 X2

Mashur Fadli, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja 145 Artinya: 1. Nilai konstanta (a) adalah 6,269 ini dapat diartikan jika motivasi dan kepuasan kerja nilainya 0, Maka kinerja karyawan bernilai 6,269 2. Nilai koefisien regresi variabel motivasi, yaitu 0,585, ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja sebesar 0,585 Nilai koefisien regresi variabel kepuasan, yaitu 0,303, ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan kepuasan kerja sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,303 Uji Signifikansi 1. Uji Simultan antara Variabel terhadap Vari- dan Variabel abel (Y) A. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Diketahui R Square merupakan koefisien determinasi. Dan diperoleh nilai R Square sebesar 0,598. Artinya adalah bahwa sumbangan pengaruh variabel Independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 59,8%. Sedangkan sisanya 40,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. B. Uji F Dari hasil pengujian secara simultan diperoleh dari hasil F hitung adalah 44,615 sedangkan nilai F tabel 3,150. Hal ini berarti F hitung > F tabel dan nilai signifikansi 0,000 < alpha 0,05. jadi dengan demikian maka H0 ditolak dan Ha diterima. artinya motivasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Uji Parsial Variabel terhadap Variabel (Y) A. Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian ini dilakukan dengan mengunakan teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16,5 for windows. Hasil analisis antara motivasi kerja terhadap kinerja (Y) secara parsial menghasilkan koefisien determinasi (R²) sebesar 0.513. Artinya besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja (Y) adalah sebesar 51.3% sedangkan sisanya sebesar 48.7% dipengaruhi oleh faktor yang lain. B. Uji t Pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi Kerja terhadap kinerja. Hal ini ditunjukan dengan uji pengaruh variabel bebas motivasi terhadap variable kinerja yang menunjukan t hitung sebesar 3.472 lebih besar dari t tabel sebesar 1.671 pada tingkat kepercayaan α = 0.05 maupun t table sebesar 2.390 pada tingkat kepercayaan α = 0.01. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis alternative (H1) diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara variable bebas motivasi kerja (X1) terhadap variable terikat kinerja (Y). Uji Parsial Variabel terhadap Variabel (Y) Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model 1 R R Square Adjusted R Square.641 a.411.401 5.722 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Std. Error of the Estimate Pengujian ini dilakukan dengan mengunakan teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16,5 for windows. Pada table di atas dapat diketahui bahwa hasil analisis antara kepuasan kerja

146 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 2, Januari 2017 : 142-148 terhadap kinerja (Y) secara parsial menghasilkan koefisien determinasi (R²) sebesar 0.411. Artinya besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja (Y) adalah sebesar 41.1% sedangkan sisanya sebesar 58.9% dipengaruhi oleh faktor yang lain. ANOVA b Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1393.467 1 1393.467 42.566.000 a Residual 1996.946 61 32.737 Total 3390.413 62 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Pada tabel Analysis of Variance (ANO- VA) di atas menunjukan bahwa F hitung sebesar = 42.566 dengan df1 = derajat kebebasan pembilang 2 dan df2 = derajat kebebasan penyebut 2 untuk taraf signifikan 0.05 sebesar 3.15 dan taraf signifikan 0.01 sebesar 4.96. Maka F hitung (42.566) > F tabel (3.15 dan 4.96) berarti H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan Kerja (X2) dan terhadap kinerja (Y). Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients t Sig. (Constant) 15.276 3.881 3.936.000 1 Kepuasan.602.092.641 6.524.000 Kerja a. Dependent Variable: Kinerja Pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja. Hal ini ditunjukan dengan uji pengaruh variable bebas motivasi terhadap variable kinerja yang menunjukan t hitung sebesar 3.936 lebih besar dari t table sebesar 1.671 pada tingkat kepercayaan α = 0.05 maupun t table sebesar 2.390 pada tingkat kepercayaan α = 0.01. Hal inimenunjukan bahwa hipotesis alternative (H1) diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara variable bebas terhadap variable teri- kepuasan kerja kat kinerja (Y). PEMBAHASAN Analisis regresi memberikan hasil bahwa variabel bebas yang terdiri dari motivasi kerja dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai tenaga kontrak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Dengan demikian kontribusi dari variabel motivasi kerja terhadap kinerja yang mencapai 51,3%. Hasil penelitian tersebut kiranya sudah sesuai dengan kondisi objektif yang ada adapun indicator dari motivasi kerja yaitu pendapatan, posisi kedudukan, organisasi, aman, kesempatan, bantuan, motivasi pegawai, harga diri, gagasan dan posisi menetapkan tujuan dan menilai resiko dalam bekerja masih perlu ditingkatkan. Namun demikian bentuk-bentuk motivasi kerja ini tentunya sangat tergantung dari pada pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada pegawai tenaga kontrak pada Riau dalam meningkatkan kinerja. Variabel kepuasan kerja dalam penelitian ini terbukti mampu memberikan kontribusi yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Kepuasan kerja merupakan sikap umum individu dalam melaksanakan pekerjaannya. Pekerjaan membutuhkan interaksi dengan rekan kerja dan pimpinan, mematuhi peraturan-peraturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, dan hidup dengan suasana kerja yang ideal. Dengan demikian kontribusi dari variabel kepuasan kerja terhadap kinerja yang mencapai 59,8%. Adapun indikator kepuasan kerja yaitu kepuasan kerja, memberikan tunjangan, beban pekerjaan, tanggung jawab, lingkungan kerja, suasana, pimpinan, memberikan yang terbaik, hubungan, menikmati pekerjaan, peralatan kerja yang harus ditingkatkan untuk tercapainya tujuan. Pengujian hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi dan kepuasan

Mashur Fadli, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja 147 kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai tenaga kontrak di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Artinya: 1. Nilai konstanta (a) adalah 6,269 ini dapat diartikan jika motivasi dan kepuasan kerja nilainya 0, Maka kinerja karyawan bernilai 6,269 2. Nilai koefisien regresi variabel motivasi, yaitu 0,585, ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja sebesar 0,585 Nilai koefisien regresi variabel kepuasan, yaitu 0,303, ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan kepuasan kerja sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,303. Pemberian motivasi yang dilakukan oleh pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau menjawab kurang setuju, ini menunjukan bahwa motivasi kerja khususnya pegawai tenaga kontrak yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pollitik Universitas Riau masih belum sesuai apa yang diharapkan oleh pegawai kontrak tersebut. Meskipun motivasi yang sudah diberikan oleh pihak fakultas secara rutinitas yaitu berupa gaji dan insentif atau pendapatan tambahan dari kegiatan-kegiatan berupa SK kegiatan yang ada di lingkungan organisasi tersebut, tetapi pada kenyataanya masih belum menutupi kebutuhan yang terus meningkat dari masing-masing pegawai kontrak tersebut dalam kehidupan seharihari. Kondisi seperti ini merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi, karena kesejahteraan khususnya untuk pegawai kontrak harus menjadi skala prioritas dari suatu organisasi tersebut dan tingkat kesejahteraan merupakan salah satu bentuk motivasi atau pendorong semangat kinerja pegawai kontrak. Kepuasan kerja di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau menjawab kurang setuju. Ini menunjukan bahwa responden tersebut belum memeiliki kepuasan kerja yang maksimal. Jika dilihat dari hasil jawaban responden faktor lingkungan kerja dan fasilitas kerja menjadi penilaian yang mendasar untuk mengukur kepuasan kerja pegawai tenaga kontrak yang ada di Riau. Hal ini perlu adanya pembenahan secara berkelanjutan yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman serta fasilitas kerja yang baik guna meningkatkan kepuasan kerja pegawai tersebut secara maksimal. Kinerja pegawai tenaga kontrak di Riau belum maksimal. Dimana masih kurangnya komunikasi yang baik antara atasan dan pegawai atau sesama rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan, serta masih ada pegawai tenaga kontrak yang tidak mematuhi aturan yang berlaku dan telah ditetapkan oleh pimpinan atau organisasi dalam menyelesaikan tufoksi pekerjaannya. SIMPULAN Motivasi kerja pegawai tenaga kerja kontrak sudah dilakukan oleh pihak pimpinan Fakultas, namun hasil yang diharapkan dari motivasi tersebut belum mencapai hasil yang maksimal untuk meningkatkan kinerja pegawai. Begitu pula kepuasan kerja pegawai dalam bekerja belum menunjukkan kepuasan yang dapat mendorong semangat kerja yang maksimal untuk bisa meningkatkan kinerja pegawai. Faktor lingkungan kerja dan fasilitas kerja serta suasana yang nyaman dalam melaksanakan pekerjaan, adalah merupakan variabel yang harus dibenahi secara berkelanjutan. Lingkungan kerja dan suasana kerja yang nyaman dan kondusif dapat memudahkan interaksi dengan rekanrekan sekerja dalam pelaksanaan tugasnya dan bagi pimpinan dapat memudahkan menerima masukan-masukan guna perbaikan kebijakan-kebijakan yang akan datang. DAFTAR RUJUKAN Handoko, T. Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Cetakan Kes-

148 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 14, Nomor 2, Januari 2017 : 142-148 ebelas, Yogyakarta, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi (BPFE). Hasibuan, Melayu SP, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara. Mathis, Robert L, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku I, Edisi Satu, Jakarta, Salemba Empat. Mathis, Robert L, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku I, Edisi Sepuluh, Jakarta, Salemba Empat. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Jilid Kedua, Edisi Kesepuluh, Jakarta, Penerbit Prenhallindo.