Narima Ing Pandum : ( Suatu Tinjauan Kritis Terhadap Etos Kerja Penjual Sayur Gendong Di Salatiga ) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Oleh : Julia Peratenna NIM : 752011018 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i
ii
iii
LEMBAR MOTTO Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala Sesuatu Untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, Yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah ( Roma 8 : 28 ). Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. 11 Tesalonika3 :8b Sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya Lukas 10:7b Biarlah semua manusia yang bernafas mengaktualisaikan hidupnya dalam bekerja, sejalan dengan idiologinya dan dilakukan refleksi yang on going By. Julia Peratenna Salatiga, Februari 2013 iv
KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Mulia, atas segala berkat dan Anugerah-Nya yang telah diberikan-nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Berkaitan dengan penyelesaian tesis ini, untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Sains ( M.Si ) di Program Pascasarjana Sosiologi Agama ( PPs-MSA ) Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Jawa Tengah. Tesis ini ditulis dengan judul, Narima Ing Pandum: (Suatu Tinjauan Kritis Terhadap Ethos Kerja Penjual Sayur Gendong di Salatiga). Penulis sadar bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan tesis ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun tesis ini. Penulis menyelesaikan program MSA dengan mengakhiri dalam tulisan Tesis ini didukung oleh banyak pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan banyak trima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Pertama, Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai Penulis dalam menyelesaikan study S2 di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan yang selalu mencukupkan kebutuhan kami di kota Salatiga ini, meskipun ada pergumulan dan tantangan yang penulis hadapi, baik karna biaya kuliah maupun biaya kehidupan seharihari tetapi tuhan tetap memberikan berkat-berkatnya kepada penulis. Kedua, Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, selaku Pembimbing dan dosen yang banyak memberikan masukan, kritik dan saran dalam v
penulisan tesis ini. Beliau begitu sabar dan tetap mendorong dalam membimbing Penulis, sehingga tesis ini terselesaikan. Ketiga, Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. David Samiyono, MTS. MSLS selaku pembimbing dan Kaprogdi Pascasarjana Sosiologi Agama UKSW yang memberikan masukan, kritik, dan saran dalam penulisan tesis ini, yang juga senantiasa mengingatkan Penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Penulis mengucapkan terima kasih juga yang sebesar-besarnya untuk Orang tuaku yang tercinta R. Tarigan Silangit dan (Alm) Pt. Em. K. Sinuhaji yang telah membesarkan dan mendidik penulis, sehingga mampu menjadi seorang hamba Tuhan di Gereja Batak Karo Protestan, ( GBKP ) dan Biring sebagai yang mendampingi Bapak. Terimakasih juga buat mertuaku M. Peranginangin dan S. Tarigan yang banyak mendukung dalam doa dan dana. Terima kasih juga kuucapkan buat Suami tercinta Ramlan Peranginangin yang selalu setia mendampingiku dan mendorong untuk menyelesaikan tesis ini selama Studi S2 di UKSW dikota Salatiga, dan juga kepada anak-anak yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kami Gebriel Semuel Peranginangin, Kristhy Merry Peranginangin, yang selalu bercanda dan memberikan semangat kepada Penulis untuk menyelesaikan studi S2 di UKSW Salatiga ini. Terima kasih juga kepada para dosen UKSW yang telah mengampu Penulis selama perkuliahan, Yaitu Pdt. Prof. John Titaley, Th.D, Prof.Dr. Ir. Haryono Semangun, Pdt. Totok Wiryasaputra M.Th, Pdt. Dr. Retnowati, M.Si, Pdt. Dr. Dra. Dien Sumiyatiningsih, GD.Th, MA, dan Bapak Dr. Flip P.B. Litaay, SH, MS. vi
Terima kasih juga kepada teman-teman seangkatan, terima kasih atas kebersamaan kita selama menempuh pendidikan di UKSW, khususnya kepada teman-teman kelas pastoral, selamat melayani dan mengabdi kepada Tuhan. Teman diskusi dan seperjuangan, Ona, Novel, Taya, Pdt Rosa Sinulingga, Pdt Ayub, Pdt Teguh,Pdt Suwito Abimantoro dan Pak Gusti. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada seluruh jemaat GBKP Sibolga, GBKP Padang Sidempuan, GBKP Yogyakarta, GBKP Semarang, Bajem GBKP Salatiga dan juga Pt/Dkn yang senantiasa mendukung Doa dan dana bagi Penulis. Terima kasih kepada teman-teman, di Margosari Rt. 03 Rw 12, Perum Domas khusunya Rt 04 Rw 10 Blok OS, Salatiga. Terima kasih juga buat adik-adik kami Permata Bajem GBKP Salatiga, sebagai jemaat Bajem GBKP Salatiga dan juga kepada Arisan Orang Karo di Kota Salatiga sekitarnya yang tetap mendukung Penulis dalam doa untuk menyelesaikan Studi S2 ini. Terima kasih untuk Keluarga Pdt. Sudibyo /Pdt Ana Seragih di GKJ Kutoarjo dan juga Keluarga Pdt Johan di GKJ Mertoyudan Magelang. Pdt. Maria Enda Sitepu sekeluarga di GBKP Batam yang mendukung dalam doa dan dana berangkat ke Salatiga. Terima kasih buat Keluarga besar Tarigan Silangit, Peranginangin, dan juga Sinuhaji, Mama Tengah Bp. Dian Sinuhaji dan dan Pt. Bp. Haris Sinuhaji. Keluarga Pt. Bp. Yosafat Tarigan di Padang Sidimpuan yang telah membantu dalam doa dan dana. Tuhan Yesus Memberkati Kita, Amin. Maret, 2013 vii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN PLAGIAT DAN PERSETUJUAN AKSES... LEMBAR MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ABSTRAKSI... ii iii iv v viii xii BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah..... 1 B. Rumusan Masalah.......... 10 C. Tujuan Penelitian............. 10 D. Signifikansi Penelitian... 10 E. Metode Penelitian............ 11 F. Sistematika penulisan....... 13 BAB II : ETHOS KERJA DAN IDIOLOGI NARIMA ING PANDUM... 14 A. Etika...... 14 B. Kerja...... 18 1. Dimensi Personal... 20 2. Dimensi Sosial... 20 3. Dimensi Etis... 21 C. Ethos Kerja... 22 D. Kritik Idiologi... 24 viii
1. Idiologi Bermakna Deskriptif... 25 2. Idiologi Bermakna Peyoratif... 25 3. Idiologi Bermakna Positif... 26 E. Orang Jawa dan Hakekat Hidup Manusianya... 27 1. Aspek Antropologi Orang Jawa... 28 2. Idiologi Jawa... 31 3. Idiologi Narima Ing Pandum... 33 BAB III : SIKAP NARIMA ING PANDUM PENJUAL SAYUR GENDONG DI SALATIGA... 38 A. Sketsa Kota Salatiga... 38 B. Penjual Sayur Gendong di Salatiga... 38 C. Hasil Penelitian... 39 1. Informan 1........ 39 2. Informan 2...... 40 3. Informan 3...... 40 4. Informan 4...... 41 5. Informan 5...... 42 6. Informan 6...... 43 7. Informan 7...... 43 8. Informan 8..... 44 9. Informan 9...... 44 10. Informan 10... 45 11. Informan 11...... 45 ix
12. Informan 12... 46 D. Kesimpulan Data 1. Makna Narima Ing Pandum Penjual Sayur Gendong... 47 2. Keluarga... 47 3. Pasar Pagi Salatiga... 48 4. Kegiatan Dalam Rute Kerja... 49 5. Alat-alat Kerja... 50 BAB IV : TINJAUAN KRITIS TERHADAP IDIOLOGI NARIMA ING PANDUM DALAM ETHOS KERJA PENJUAL SAYUR GENDONG... 52 A. Narima Ing Pandum Dalam Makna dan Idiologi Penjual Sayur Gendong.. 52 B. Pengaruh Narima Ing Pandum Dalam Cara Kerja Penjual sayur Gendong 55 1. Kerja... 57 a. Dimensi Personal... 59 b. Dimensi Sosial... 59 c. Dimensi Etis... 60 2. Ethos Kerja... 61 3. Kritik Idiologi Narima Ing Pandum... 63 a. Idiologi Deskriptif... 64 b. Idiologi Peyoratif... 64 c. Idiologi Positif... 66 BAB V : PENUTUP... 68 A. KESIMPULAN...... 68 x
1. Penjual Sayur Gendong Dalam Pemaknaan Narima Ing Pandum dan Pengaruh Idiologi Narima Ing Pandum pada Ethos Kerjanya... 68 2. Nilai Lebih dan Kurang dari narima ing pandum... 70 a. Hal-hal Lebih Dari Narima Ing Pandum... 70 b. Hal-hal Kurang Dari Narima Ing Pandum... 72 B. Saran-saran....... 73 LAMPIRAN... 74 DAFTAR PUSTAKA..... 77 xi
Abstraksi Fokus penelitian tesis ini adalah Penjual sayur gendong di Salatiga. Penulis meneliti Penjual sayur gendong berangkat dari keprihatinan dimana mereka berjualan bertahun-tahun dengan hasil harian yang hanya cukup memenuhi asupan pangan sehari. Mereka bekerja dari tahun ketahun tidak mengalami perubahan baik jam kerja, jalur berjualan dan alat-alat berjualan. Pekerjaan menjual sayur mayur dengan alat kerja memakai tenggok dan rege yang di gendong merupakan keunikan tersendiri. Mereka memiliki kekhasan dalam bekerja seperti, mampu berjualan bertahun-tahun tanpa inovasi. Idiologi, pendidikan dan kebutuhan pangan mempengaruhi cara kerja mereka. Idiologi narima ing pandum melekat dan menghidupi pola pikir dan tindakan mereka dalam berjualan sayur mayur dengan mengatakan, Ya saya bisanya begini, rejeki setiap orang sudah di gariskan Tuhan, saya sudah bersyukur, saya tidak memaksa diri (tidak ngoya) dalam bekerja yang penting sehat dan batin tenang. Penelitian ini dengan judul: Narima Ing Pandum ( Suatu Tinjauan Kritis Terhadap Etos Kerja Penjual Sayur Gendong di Pasar Pagi Salatiga). Tesis ini bertujuan mendiskribsikan dua hal, pertama: mendiskripsikan pemaknaan Penjual sayur gendong di Salatiga terhadap idiologi narima ing pandum. Kedua. mendiskripsikan bagaimana narima ing pandum mempengaruhi cara kerja Penjual sayur gendong di Salatiga. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya Penjual sayur gendong: 1. Pasar desa berubah menjadi pasar modern, Penjual sayur gendong mengambil peluang dengan berjualan keliling menuju rumah-rumah penduduk. 2. Mereka di desak kebutuhan sehari-hari, yaitu asupan pangan tidak akan tercukupi jika hanya suami yang bekerja. 3. Pendidikan rendah, dimana idiologi narima ing pandum yang mereka maknai mempengaruhi ethos kerja mereka. Hasil penelitian dalam tesis ini membuktikan bahwa Penjual sayur gendong benar memiliki makna idiologi narima ing pandum dan menyatu sebagai ethos kerjanya. Kritik idiologi dalam tesis ini memiliki nilai lebih dan kurang. Nilai lebih idiologi narima ing pandum tampak dalam bertahannya mereka melakukan pekerjaan berjualan bertahun-tahun walau dengan hasil yang hanya cukup memenuhi kebutuhan pangan sehari. Nilai kurang idiologi narima ing pandum juga terlihat dalam pengembangan diri tidak tampak dan hanya menjadi resistensi diri terhadap konteks sosialnya. Tesis ini memberikan saran : Pertama, tataran akademik mengembangkan dan melanjutkan penelitian idiologi Narima Ing Pandum. Kedua perlu dialog yang mengkritisi idiologi narima ing pandum yang mempengaruhi cara kerja Penjual sayur gendong melalui diskusi dengan pemimpin agama. Ketiga, pemerintah perlu meningkatkan sumber daya manusia Penjual sayur gendong. Kata kunci: ethos kerja, narima ing pandum, kritik idiologi. xii