BAB IV HASIL ANALISIS. BELLA BAKERY merupakan salah satu usaha roti yang berlokasi di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PENGESAHAN SKRIPSI : ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA USAHA. Program Studi : Manajemen/Entrepreneurship

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

VII. FORMULASI STRATEGI

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) karyawan UD Sinar Pembagunan, dalam hal keramahan dan kesopanan?

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB 3 METODE PENELITIAN

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Inovasi teknologi yang bagus( contoh : penggunaan injeksi )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bakery, didirikan pada tahun 2007 oleh Ibu Etty Wijaya. Tempat produksi Rachel

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

BAB 3 METODE PENELITIAN

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

KUESIONER PENELITIAN (untuk Karyawan dan Pemilik) Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang

METODOLOGI PENELITIAN

Nofianty ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

LAMPIRAN: Kuesioner Penelitian (untuk Konsumen)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA PT. MENARA MAS BERDASARKAN TEORI SWOT

3. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Andrews, Kenneth R Konsep Strategi Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

ANALISIS ALTERNATIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA SHOWROOM MOBIL MAJU MOTOR

III. METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

II. BERILAH BOBOT (WEIGHT) PADA ISIAN BERIKUT.

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL ANALISIS 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek penelitian yaitu Bella Bakery. BELLA BAKERY merupakan salah satu usaha roti yang berlokasi di Jalan Tanggul Mas Timus No 118 (untuk produksi) dan Jalan Gajah Raya No 45a (toko), Semarang. Dahulunya usaha ini merupakan usaha roti rumah tangga dan berdasarkan pada pesanan, pada tahun 2013 berkembang dan mulai berbadan hukum. Segmen pasar dari BELLA BAKERY adalah konsumen akhir, dengan harga roti mulai Rp 2000 merupakan segmen pasar menengah ke bawah. Selain menjual roti, juga menjual tart dan puding, roti kotak untuk arisan dan sebagainya. Beberapa pesaingnya adalah toko Roti Wonder, toko roti Royal. Bella Bakery harus dapat mencapai keunggulan bersaing untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat. Ada berbagai posisi pada Bella Bakrey ini yang dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4.1. Struktur Organisasi BELLA BAKERY 47

4.2. Gambaran Umum Responden Dari hasil penyebaran kuesioner pada responden penelitian ini, diketahui gambaran umum responden sebagai berikut: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Pemilik No Keterangan Jumlah (orang) % 1 Usia: 30-40 th 1 100% 2 Jenis kelamin: Perempuan 1 100% 3 Status: Menikah 1 100% TOTAL: 1 100% Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa pemilik Bella Bakery berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 30-40 tahun dan statusnya telah menikah. Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Karyawan No Keterangan Jumlah (orang) % 1 Usia: a. 20-25 th 2 67,3% b. 30-40 th 1 33,3% 2 Jenis kelamin: a. Perempuan 2 67,3% b. Laki-laki 1 33,3% 3. Status: a. Menikah 3 100% TOTAL: 3 100% 48

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa karyawan pada Bella Bakery berjenis kelamin perempuan 2 orang dan laki-laki 1 orang dengan usia antara 20-25 tahun ada 2 orang dan 30-40 tahun ada 1 orang, dan statusnya telah menikah. Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Konsumen No Keterangan Jumlah (orang) % 1 Usia: a. 20-30 th 13 65% b. 31-40 th 6 30% c. >40 th 1 5% 2 Jenis kelamin: a. Perempuan 15 75% b. Laki-laki 5 25% 3. Status: a. Belum menikah 10 50% b. Menikah 10 50% TOTAL: 20 100% Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa konsumen pada Bella Bakery sebagian besar berjenis kelamin perempuan (75%) dengan usia antara 20-30 tahun (65%) dan statusnya telah menikah dan belum menikah masing-masing 50%. 49

Tabel 4.4. Gambaran Umum Responden Pesaing No Keterangan Jumlah (orang) % 1 Usia: a. 30-40 th 3 100% 2 Jenis kelamin: a. Perempuan 2 66,7% b. Laki-laki 1 33,3% 3. Status a. Menikah 3 100% TOTAL: 3 100% Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa pesaing dari Bella Bakery sebagian besar berjenis kelamin perempuan (66,7%) dengan usia antara 30-40 tahun dan statusnya telah menikah. 4.3. Hasil Analisis Data 4.3.1. Tanggapan Responden Untuk mengetahui hasil tanggapan responden akan strengh, weakness, opportunity dan threat dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5. Tanggapan Responden akan Strengh Jawaban No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori F S F S F S F S F S Skor 1 Variasi rasa roti yang ditawarkan BELLA BAKERY cukup banyak dan enak rasanya 0 0 12 48 12 36 0 0 0 0 3,50 Setuju 2 Harga yang dimiliki oleh BELLA BAKERY bersaing 0 0 9 36 15 45 0 0 0 0 3,38 Netral 50

3 Pelayanan yang diberikan kepada konsumen cepat dan 0 0 11 44 13 39 0 0 0 0 3,46 menyenangkan Setuju Rata-rata : 3,44 Setuju Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 3 pertanyaan akan kekuatan atau strengh (pemilik, karyawan dan konsumen) rataratanya sebesar 3.44 dan termasuk dalam kategori Setuju. Artinya responden berpendapat bahwa kekuatan harus dipertahankan. Kekuatan yang dimiliki Bella Bakery adalah variasi rasa roti yang ditawarkan BELLA BAKERY cukup banyak dan enak rasanya, harga yang dimiliki oleh BELLA BAKERY bersaing dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen cepat dan menyenangkan. Tabel 4.6. Tanggapan Responden akan Weakness Jawaban No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori F S F S F S F S F S Skor Promosi yang dilakukan oleh BELLA BAKERY kurang 0 0 0 0 6 18 12 24 6 6 2,00 Tidak Setuju 1 beragam 2 3 BELLA BAKERY masih termasuk pemain baru BELLA BAKERY memiliki modal yang terbatas 0 0 0 0 8 24 12 24 4 4 2,17 0 0 0 0 14 42 10 20 0 0 2,58 Rata-rata : 2,25 Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 3 pertanyaan akan kelemahan atau weakness (pemilik, karyawan dan konsumen) memperoleh rata-rata sebesar 2,25 dan termasuk kategori tidak 51 Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Setuju

setuju berarti kelemahan harus diperbaiki. Adapun kelemahan yang dimiliki adalah promosi yang dilakukan oleh BELLA BAKERY kurang beragam, BELLA BAKERY masih termasuk pemain baru dan BELLA BAKERY memiliki modal yang terbatas. Tabel 4.7. Tanggapan Responden akan Opportunity Jawaban No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori F S F S F S F S F S Skor 1 Permintaan potensial dari konsumen untuk roti atau bakery banyak 0 0 2 8 2 6 0 0 0 0 3,50 Setuju 2 Bahan baku mudah didapatkan di pasaran (dari supplier) seperti bahan baku roti, tepung, dll 0 0 2 8 2 6 0 0 0 0 3,50 Setuju 3 Masih banyak pangsa pasar yang belum dijangkau 0 0 0 0 4 12 0 0 0 0 3,00 Netral Rata-rata : 3,33 Netral Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 3 pertanyaan akan kesempatan atau opportunity (pemilik dan pesaing) memperoleh ratarata sebesar 3,33 dan berarti kesempatan yang ada termasuk Netral dan harus dapat dimanfaatkan. Kesempatan yang dimiliki adalah permintaan potensial dari konsumen untuk roti atau bakery banyak, bahan baku mudah didapatkan di pasaran (dari supplier) seperti bahan baku roti, tepung, dll, dan masih banyak pangsa pasar yang belum dijangkau. 52

Tabel 4.8. Tanggapan Responden akan Threats Jawaban No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori 1 2 F S F S F S F S F S Skor Adanya pemain lain bukan merupakan hambatan bagi pihak BELLA BAKERY 0 0 1 4 3 9 0 0 0 0 3,25 Netral Ancaman tawaran harga yang lebih murah bukan merupakan masalah bagi BELLA BAKERY 0 0 3 12 1 3 0 0 0 0 3,75 Setuju Rata-rata : 3,50 Setuju Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 2 pertanyaan akan threats atau ancaman (pemilik dan pesaing) memperoleh rata-rata sebesar 3,50 dan termasuk kategori Setuju, berarti ancaman yang ada harus dapat diatasi. Ancaman yang dihadapi adalah adanya pemain lain bagi pihak BELLA BAKERY dan ancaman tawaran harga yang lebih murah bukan merupakan masalah bagi BELLA BAKERY. 4.3.2. IFAS Hasil rekapitulasi penyebaran kuesioner untuk pihak internal dapat dilihat di Lampiran. Bobot diisi oleh pemilik (1 orang), karyawan (3 orang), 20 konsumen, serta 3 pesaing, untuk rating adalah rata-rata antara jawaban pemilik, karyawan dan konsumen (data lengkap terlampir). Hasil 53

tersebut kemudian digunakan untuk menyusun matriks IFAS dan EFAS dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.9. IFAS Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Bobot x Rating KEKUATAN: 1. Variasi rasa roti yang ditawarkan BELLA BAKERY 0.15 3.50 1,225 cukup banyak dan enak rasanya 2. Harga yang dimiliki oleh 0.15 3.38 0.507 BELLA BAKERY bersaing 3. Pelayanan yang diberikan 0.20 3.46 0.692 kepada konsumen cepat dan menyenangkan KELEMAHAN: 1. Promosi yang dilakukan oleh BELLA BAKERY kurang beragam 2. BELLA BAKERY masih termasuk pemain baru 3. BELLA BAKERY memiliki 0.20 0.15 0.15 2.00 2.17 2.58 0.400 0.3255 0.387 modal yang terbatas TOTAL: 1,00 3.5365 Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan pada tabel IFAS diketahui bahwa untuk kekuatan telah cukup baik dan kelemahan harus diperbaiki lagi dengan rata-rata 3.5365. 4.3.3. EFAS Matriks EFAS digunakan untuk mengetahui ancaman dan peluang yang ada. Pengisian bobot dilakukan oleh pemilik, konsumen, karyawan dan pesaing. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan matriks EFAS: 54

Tabel 4.10. EFAS Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Bobot x Rating PELUANG: 1. Permintaan potensial dari konsumen untuk roti atau bakery banyak 2. Bahan baku mudah didapatkan di pasaran (dari supplier) seperti bahan baku roti, tepung, dll 3. Masih banyak pangsa 0.20 0.20 0.20 3.50 3.50 3.00 0.70 0.70 0.60 pasar yang belum dijangkau ANCAMAN: 1. Adanya pemain lain bukan merupakan hambatan bagi pihak BELLA BAKERY 2. Ancaman tawaran 0.10 0.30 3.25 3.75 0.325 1.125 harga yang lebih murah bukan merupakan masalah bagi BELLA BAKERY TOTAL: 1,00 3.45 Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan pada tabel EFAS diketahui bahwa untuk peluang telah cukup baik dan ancaman harus diperhatikan. Nilai rata-rata untuk EFAS sebesar 3.45. Kemudian langkah berikutnya adalah membuat IE Matriks dari hasil IFAS dan EFAS: 55

4.3.4. IE Matriks Tabel 4.11. IE Matriks THE IFE TOTAL WEIGHTED SCORES Strong Average Weak THE EFE TOTAL WEIGHTED SCORES Strong Average Weak I II III IV V VI VII VIII IX Sumber : Data Primer yang Diolah Dari hasil matriks IFAS (skor 3.5365) dan EFAS (skor 3.45) pada BELLA Bakery diketahui bahwa hasil dari IE matriks menunjukkan di kuadran I dapat digambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi yang cocok: Intensive atau Integration. Dalam posisi ini, Bella Bakery perlu melakukan strategi yang berhubungan dengan : 56

Strategi intensive: Strategi ini melakukan usaha-usaha yang insentif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. 1. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy) 2. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy) 3. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy) Strategi Integrasi Strategiini agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok dan atau pesaing, misalkan melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. 4.3.4. SWOT Berikut ini adalah tabel analisis SWOT pada BELLA Bakery : 57

Always Leave Blank O (Opportunity) Peluang: 1. Permintaan potensial dari konsumen untuk roti atau bakery banyak 2. Bahan baku mudah didapatkan di pasaran (dari supplier) seperti bahan baku roti, tepung, dll 3. Masih banyak pangsa pasar yang belum dijangkau T (Threats) Ancaman: 1. Adanya pemain lain bukan merupakan hambatan bagi pihak BELLA BAKERY 2. Ancaman tawaran harga yang lebih murah bukan merupakan masalah bagi BELLA BAKERY Tabel 4.12. SWOT Matriks S (Strengh) Kekuatan: 1. Variasi rasa roti yang ditawarkan BELLA BAKERY cukup banyak dan enak rasanya 2. Harga yang dimiliki oleh BELLA BAKERY bersaing 3. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen cepat dan menyenangkan SO Strategies: 1. Menggunakan kekuatan variasi rasa roti yang enak dan banyak untuk memenuhi permintaan potensial dari konsumen (S1, O1) 2. Menggunakan harga bersaing untuk memenuhi pangsa pasar yang ada (S2, O3) 3. Menggunakan kekuatan variasi roti dan harga untuk memenuhi permintaan potensial (S1, O1) ST Strategies: 1.Menggunakan kekuatan pelayanan yang baik untuk menghadapi pesaing baru (S3, T1) 2. Menghadapi ancaman persaingan harga dengan harga bersaing (S2, T2) W (Weakness) Kelemahan: 1. Promosi yang dilakukan oleh BELLA BAKERY kurang beragam 2. BELLA BAKERY masih termasuk pemain baru 3. BELLA BAKERY memiliki modal yang terbatas WO Strategies: 1.Melakukan promosi lebih beragam untuk memenuhi pangsa pasar yang ada (W1, O3) 2. Menambah modal untuk memenuhi permintaan potensial dari konsumen (W3, O1) WT Strategies: 1. Melakukan promosi lebih gencar untuk menghadapi pemain lain atau pesaing (W1, T1) 2. Dalam menghadapi persaingan dapat menambah modal untuk inovasi produk baru (W3, T1) 58

Berdasarkan pada hasil kombinasi strategi maka BELLA BAKERY dapat menerapkan beberapa strategi yang meliputi: 1. SO Strategies: a. Menggunakan kekuatan variasi rasa roti yang enak dan banyak untuk memenuhi permintaan potensial dari konsumen (S1, O1) b. Menggunakan harga bersaing untuk memenuhi pangsa pasar yang ada (S2, O3) c. Menggunakan kekuatan variasi roti dan harga untuk memenuhi permintaan potensial (S1, O1) 2. ST Strategies: a. Menggunakan kekuatan pelayanan yang baik untuk menghadapi pesaing baru (S3, T1) b. Menghadapi ancaman persaingan harga dengan harga bersaing (S2, T2) 3. WO Strategies: a. Melakukan promosi lebih beragam untuk memenuhi pangsa pasar yang ada (W1, O3) b. Menambah modal untuk memenuhi permintaan potensial dari konsumen (W3, O1) 59

4. WT Strategies: a. Melakukan promosi lebih gencar untuk menghadapi pemain lain atau pesaing (W1, T1) b. Dalam menghadapi persaingan dapat menambah modal untuk inovasi produk baru (W3, T1) 60