Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Prof.Dr. Bernadette M.Waluyo, SH.,MH.,CN. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Prof.Dr. Bernadette M.Waluyo,SH.,MH.,CN. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh: Tim Pengembang SPMI

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal

PENERAPAN-IMPLEMENTASI

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

Kebijakan Nasional. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Kebijakan Nasional. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi - SPMPT (SPMI, SPME) Dr Wonny Ahmad Ridwan, MM

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

PENYUSUNAN STANDAR SPMI

Bab II Model Dasar Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)

PENYUSUNAN STANDAR SPMI

PENGELOLAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI

Sosialisasi Permenristekdik0 No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dik0

Oleh: Tim Pengembang SPMI, Ditjen Dikti, Kemdikbud

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI (SPM DIKTI) DAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Koordinator Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. Disusun oleh:

KEBIJAKAN SPMI-PT LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016

Khatib A. Latief Kepala Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Akademik Mahasiswa, LPM dan Kepala Perpustakaan UIN Ar-Raniry

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

DASAR HUKUM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

2016, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 201

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Universitas Riau. Universitas Riau. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan 2012

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Penyusunan Standar SPMI Perguruan Tinggi

Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi ( SPM-PT ) PDPT

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

ABDURAHMAN ADISAPUTERA BAN-PT

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Kebijakan dan Manual SPMI

PENYUSUNAN STANDAR SPMI PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

KEBIJAKAN MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

Penyusunan Standard Operating Procedure

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

MASA DEPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

Kebijakan Nasional. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi di Lingkungan KOPERTIS VII Jawa Timur di Surabaya

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

MANUAL MUTU AKADEMIK

1.2 Dasar Hukum Dasar hukum implementasi Sistem Penjaminan Mutu (SPM) Dikti adalah UU Dikti. Didalam UU Dikti terdapat pasal-pasal yang relevan

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SPMI dan ISO 9001:2008

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI BERBASIS AKREDITASI

Sistem Penjaminan Mutu Internal ( SPMI)

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

MANUAL MUTU UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menuju Perguruan Tinggi Sehat. Abdul Hakim Halim. Bandung, 18 Agustus 2014

Disajikan pada pelatihan sistem penjaminan mutu akademik Agustus 2008 KOPERTIS WILAYAH III 1

Penyelenggaraan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMIN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ROYAL KISARAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

DOKUMEN SPMI 5. oleh : Titiek Widyastuti Kepala Bidang Penjaminan Mutu Internal BPM UMY Fasilitator SPMI Anggota Majlis Dikti PP Aisyiyah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I. Pendahuluan. Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal 1

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INSTITUT AGAMA ISLAM DDI POLMAN

M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

Instrumen Evaluasi Diri Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi D1 : D2 : D3 : D4 : Sp1 : Sp2 : Sp3 : S1 : S2 : S3 :

Transkripsi:

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Dr. Illah Sailah, MS Direktur BELMAWA Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Desember 2012

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Dalam UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Pasal 7 ayat (3) huruf c Tugas dan wewenang Menteri atas penyelenggaraan Pendidikan Tinggi meliputi: c. peningkatan penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan; BAB III: PENJAMINAN MUTU Bagian Kesatu : Sistem Penjaminan Mutu Bagian Kedua Bagian Ketiga : Standar Pendidikan Tinggi : Akreditasi Bagian Keempat : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Bagian Kelima : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-PT) Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, selanjutnya disingkat SPM-PT, merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Sistem Penjaminan Mutu Internal, selanjutnya disingkat, adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, selanjutnya disingkat SPME, adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan Program Studi oleh lembaga akreditasi mandiri dan Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi, atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (1) Pasal 51 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (2) Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan Pendidikan bermutu. Pasal 53 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas: a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi. Pasal 52 ayat (4) UU Dikti SPMPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Sistem Penjaminan Mutu Internal () Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) M MUTU

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (2) Pasal 52 ayat (2) UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: Penetapan standar pendidikan tinggi; Pelaksanaan standar pendidikan tinggi; Evaluasi standar pendidikan tinggi; Pengendalian standar pendidikan tinggi; dan Peningkatan standar pendidikan tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (3) Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat. (4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (4) Pasal 35 ayat (1) UU Sisdiknas menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan (SNP) terdiri atas: 1. Standar isi; 2. Standar proses; 3. Standar kompetensi lulusan; 4. Standar (pendidik dan) tenaga kependidikan; 5. Standar sarana dan prasarana; 6. Standar pengelolaan; 7. Standar pembiayaan, dan 8. Standarpenilaian pendidikan, yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.

Standar Pendidikan Tinggi Menurut Pasal 54 UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Standar Penelitian Standar Pengabdian Kepada Masyarakat Standar Isi Standar Hasil Standar Hasil SPT SNPT Ditetapkan oleh Menteri atas usul BSNPT Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Arah Standar Proses Standar Kompetensi Peneliti Standar Pendanaan Standar Sarana & Prasarana Standar Outcome Standar Arah Standar Proses Standar Kompetensi Pelaksana Standar Pendanaan Standar Sarana & Prasarana Standar Outcome Standar Penllaian Pendidikan SPT Ditetetapkan oleh setiap perguruan tinggi 1. standar bidang akademik 2. standar bidang non akademik

Penelitian & PKM Pendidikan Kerangka Pikir Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Standar Kompetensi Lulusan Visi Pendidikan Tinggi Standar Hasil Penelitian dan PKM Masukan Proses Luaran Standar Isi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Penilaian Pendidikan Standar Pembiayaan Standar Sarana dan Prasarana Standar Arah Penelitian Standar Kompetensi Standar Pendanaan Standar Sarana dan Prasarana Standar Proses Standar Pengelolaan Standar Proses Standar Pengelolaan Lulusan Bermutu Produk Penelitian Bermutu PKM Yang Bermanfaat

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (5) Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi. SPT (Melampaui SNPT) Bidang Akademik Bidang Nonakademik SNPT (Standar Minimal) Inisiatif Setiap perguruan tinggi Wajib

Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (-PT) Fokus bahasan selanjutnya: Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Sistem Penjaminan Mutu Internal () Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) M Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) MUTU

Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (-PT) VISI perguruan tinggi merupakan STANDAR UTAMA atau STANDAR INDUK yang harus dijabarkan ke dalam SPT berbentuk sejumlah standar dan standar turunan 1 2 3 Standar Induk STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR TURUNAN STANDAR TURUNAN STANDAR TURUNAN VISI PERGURUAN TINGGI STANDAR PENDIDIKAN TINGGI (SPT)

Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (-PT) Contoh mekanisme Penjabaran Standar SDM di perguruan tinggi Visi PT dan SPT Standar Rekrutasi Standar Masa Percobaan Standar Perjanjian Kerja Standar Penilaian Prestasi Kerja Standar Mutasi, Promosi, Demosi Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan Standar Waktu Kerja Standar Kerja Lembur & Cuti Standar Penghasilan & Penghargaan Standar Jamsos & Kesejahteraan Standar Pengembangan & Pembinaan Kebutuhan Stakeholders Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja Standar Disiplin Standar Perjalanan Dinas Standar Pengakhiran Hubungan Kerja

Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (-PT) Teknik Perumusan Standar Perumusan standar menggunakan kata kerja yang dapat diukur, contoh menetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata kerja yang tidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan Rumusan standar memenuhi unsur: 1. Audience 2. Behavior 3. Competence 4. Degree Contoh Standar Pimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuai kewenangan masingmasing (A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan dosen tetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C) paling lambat pada tahun 2015 (D).

PDCA PDCA PDCA PDCA Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (-PT) Manajemen Kendali Mutu PDCA (Plan, Do, Check, Action) akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement di perguruan tinggi. SDCA Quality first SDCA Stakeholder - in SDCA The next process is our stakeholder SDCA Speak with data SDCA S : Standard Upstream management

Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (-PT) Contoh Manajemen Kendali Mutu Peningkatan Standar NA Dalam Proses Pembelajaran NA MK X=50 % A SDCA NA MK X=55 % A PDCA NA MK X=60 % A SDCA PDCA NA MK X=65 % A SDCA PDCA NA MK X=70 % A SDCA PDCA SDCA Semester Ganjil 2013 Semester Genap 2012 Semester Ganjil 2012 Semester Genap 2011 Semester Ganjil 2011 S : Standard

Kaizen Terhadap Tahapan Membangun Garis Besar Proses Penyusunan Dokumen/ Buku Kebijakan Dokumen/ Buku Manual Dokumen/ Buku Standar Dokumen/ Buku Formulir Pengembangan Audit Pelaksanaan Pelaksanaan

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan ISI Dokumen/ Buku Kebijakan 1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi 2. Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan. 3. Luas lingkup Kebijakan (misal: akademik & nonakademik. 4. Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen. 5. Garis besar kebijakan pada Perguruan Tinggi antara lain: a. Tujuan dan Strategi b. Prinsip atau Asas-Asas Pelaksanaan c. Manajemen (misal: PDCA). d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab (termasuk struktur organisasi, dan tata kelola ) e. Jumlah dan nama semua standar dalam. 6. Informasi singkat tentang dokumen lain yaitu Manual, Standar, Formulir. 7. Hubungan Kebijakan dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (misal: Statuta, Renstra).

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Manual ISI Dokumen/ Buku Manual Dokumen/ Buku Dokumen/ Manual Buku Dokumen/ Manual Buku Manual 1. Tujuan dan maksud Manual. 2. Luas lingkup Manual. a. Manual Penetapan Standar; b. Manual Pelaksanaan Standar; c. Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar; d. Manual Peningkatan Standar. 3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan. 4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu. 5. Uraian tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai manual. 6. Uraian tentang bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan. 7. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari manual. 8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam manual.

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar ISI Dokumen/ Buku Standar 1. Definisi Istilah (istilah khas yang diginakan agar tidak menimbulkan tafsir) 2. Rasionale Standar (alasan penetapan standar tersebut ) 3. Pernyataan Isi Standar (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D) 4. Strategi Pencapaian Standar (apa/bagaimana mencapai standar) 5. Indikator Pencapaian Standar (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian) 6. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar ; 7. Referensi (keterkaitan standar ini dengan standar lain);

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir ISI Dokumen/ Buku Formulir Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir sesuai dengan peruntukan untuk setiap standar. Dapat dipastikan bahwa setiap standar membutuhkan berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan pelaksanaan standar,dan merekam mutu hasil pelaksanaan standar.

Alternatif Menjilid Dokumen/Buku (1) Alternatif I Misalnya terdapat 120 Standar dalam suatu perguruan tinggi Buku I KEBIJAKAN Buku II MANUAL Buku III STANDAR Buku IV FORMULIR Berisi Kebijakan di Perguruan Tinggi yang bersangkutan Manual untuk 120 standar. Setiap manual berisi: Manual penetapan satu standar Manual pelaksanaan satu standar Manual pengendalian pelaksanaan satu standar Manual peningkatan satu standar Berisi 120 standar Satu atau lebih formulir untuk setiap standar

Alternatif Menjilid Dokumen/Buku (2) Alternatif II Jika terdapat 120 Standar di dalam sebuah perguruan tinggi, maka terdapat: Setiap Buku Standar berisi: (Misalnya Standar Kurikulum) Buku IV FORMULI R Bab I Bab III Kebijakan Standar 1 Kurikulum atau lebih Form Bab II untuk Bab IV Manual setiap Formulir Standar Standar Standar Kurikulum Kurikulum 120 Buku Standar Berisi: Manual penetapan standar kurikulum Manual pelaksanaan standar kurikulum Manual pengendalian pelaksanaan standar kurikulum Manual peningkatan standar kurikulum

Terima Kasih

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-PT) dan ISO Prinsip ISO Write what you do and do what you write. Standar dalam ISO Melalui prinsip ISO tersebut, maka pada awalnya standar dalam ISO berasal dari menulis (write) apa yang sudah dikerjakan (do) sebagai standar, kemudian mengerjakan (do) standar yang sudah ditulis (write) tersebut. Dari segi kepatuhan (compliance) penggunaan ISO sangat bermanfaat dalam SPM-PT, tetapi: Standar belum dijabarkan dari visi perguruan tinggi (karena hanya menulis apa yang sudah dikerjakan, dan apa yang sudah dikerjakan belum tentu merupakan atau sesuai dengan visi perguruan tinggi); Belum ada keharusan untuk melakukan continuous quality improvement atau kaizen melalui peningkatan standar secara terus menerus (sekarang ISO sudah memasukkan hal ini). ISO dan SPM-PT ISO dapat digunakan dalam secara komplementer, tetapi tidak bisa menggantikan SPM-PT; ISO berbayar sedangkan SPM-PT tidak berbayar;