BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tridharma Perguruan Tinggi dapat terlaksana, yaitu mampu menyelenggarakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan

2015 EFEKTIVITAS PROBLEM FOCUSED COPING DALAM MEREDUKSI STRES AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi yang diikuti dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini para peserta didik berlomba-lomba untuk bisa

SS S TS STS SS S TS STS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang membuat stres. Dalam hal ini stres adalah perasaan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. mengurangi distres. Menurut J.P.Chaplin (Badru, 2010) yaitu tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. banyak. Berdasarkan data dari Pusat Data Informasi Nasional (PUSDATIN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. unsur lapisan masyarakat merupakan potensi yang besar artinya bagi

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khoirunnisa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENGANTAR 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agni Marlina, 2014

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRATEGI KOPING PADA PENDERITA PASCA STROKE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA AKSELERASI. Widanti Mahendrani 1) 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Tuhan. Selain itu, orang tua juga menginginkan yang terbaik bagi anaknya,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mutu tingkat pendidikan antardaerah yang dilakukan oleh pusat penilaian

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak

BAB I PENDAHULUAN. antara suami istri saja melainkan juga melibatkan anak. retardasi mental termasuk salah satu dari kategori tersebut.

COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. dilakukan terus menerus sepanjang hidup manusia baik secara formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pratama Abadi Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang pendidikan No. 12 tahun 2012 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan tersendiri, karena bisa memperoleh uang dan fasilitas-fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

COPING STRESS PADA GURU YANG MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD ALOYSIUS SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang berkualitas agar perusahaan dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang ditandai dengan berbagai problematika, seperti perubahan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang baru, seperti, pengambilan dalam keputusan dan penyesuaian. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

Sebagaimana yang diutarakan oleh Sarafino dan Smith (2012, h.29) bahwa stres memiliki dua komponen, yaitu fisik, yang berhubungan langsung dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

BAB 2 LANDASAN TEORI. Coping didefinisikan sebagai upaya kognitif dan perilaku yang berubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dan variabel-variabel yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan individu kompleks yang memiliki dinamika

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus dihadapi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RESILIENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI YANG TERLAMBAT MENYELESAIKAN SKRIPSI DI UNIVERSITAS X

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami tahap perkembangan dari masa bayi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradapatasi dengan

BAB V HASIL PENELITIAN. analisis korelasi product moment untuk mencari hubungan antara. melakukan pengujian terhadap korelasi antar variabel.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan yang secara formal diberikan wewenang dan tanggung jawab mempersiapkan mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan tinggi dapat tercapai apabila Tridharma Perguruan Tinggi dapat terlaksana, yaitu mampu menyelenggarakan pendidikan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian pada masyarakat, (UU RI Nomor 12 tahun 2012). Penelitian merupakan salah satu aspek Tridharma Perguruan Tinggi, dengan kegiatan penelitian diharapkan individu dapat memperoleh pengetahuan empirik dan teorik baru, termasuk mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan empirik dan teorik baru diwajibkan melakukan kegiatan penelitian berupa skripsi (Muliati,2014) Skripsi sebagai salah satu jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata (S1). Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda atau sarjana (Soemanto,2009). Proses penyusunan skripsi menurut Maritaspika (2003), mahasiswa dalam menyusun skripsi biasanya memiliki masalah yang timbul yang berawal dari dalam diri mahasiswa yaitu perencanaan, seperti kesulitan dalam menentukan 1

2 tema atau masalah yang akan diangkat, kesulitan menentukan judul, sampel, dan alat ukur skripsi. Pada tahap selanjutnya didalam pelakasanaan permasalahan yang muncul adalah kesulitan dalam mendapatkan refrensi, proses revisi yang berulang-ulang, kesalahan dalam menentukan tata tulis. Proses dalam hasil penelitian yaitu keterbatasan waktu penelitian, dan hasil penelitian yang tidak sesuai. Sedangkan yang berasal dari luar diri seperti, kesulitan mencari dosen pembimbing yang akan membimbing skripsi. Selain itu, dalam pelaksanaan dan hasil penelitian terdapat keterbatasan dana penelitian, dosen pembimbing yang sibuk dan sulit ditemui, lamanya umpan balik dari dosen pembimbing, dan kurangnya konsultasi dengan dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi menjadi kendala yang selama ini terjadi. Menurut Wulandari (2012) mahasiswa yang tidak mempunyai kesiapan menghadapi skripsi, mengalami masalah-masalah yang berkaitan dengan skripsi seperti pengerjaan skripsi membutuhkan waktu lama, mahasiswa menganggap skripsi merupakan beban hidup, takut ketika hasil skripsinya diujikan didepan para dosen, sulit membagi waktu dengan aktivitas lain, mahasiswa kesulitan membagi waktu untuk bertemu dosen, kesulitan dalam mengerti permasalahan atau gagasan apa yang dituangkan dalam menyusun skripsi dan bagaimana teknik penyusunan skrispsi yang benar sehingga menyebabkan berhenti dalam penyelesaian skripsi. Permasalahan yang timbul ketika menyusun skripsi ini disebut dengan stresor. Stresor dan tuntutan yang dihadapi menyebabkan mahasiswa rentan mengalami stres. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Mayoral

3 (2006) melakukan penelitian terhadap 334 responden mahasiswa yang sedang dan tidak sedang skripsi. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa mahasiswa yang sedang skripsi mengalami stres yaitu sebanyak 46,48% responden. Stress menurut Baum (Taylor, 2009) adalah keadaan tegang secara biopsikososial yang diikuti dengan adanya perubahan fisiologis, kognitif dan perilaku yang diarahkan untuk merubah peristiwa stres ataupun mengurangi efek yang ditimbulkannya. Usaha yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi tuntutan-tuntutan yang penuh stres disebut dengan coping. Menurut Lazarus dan Folkman (1984) coping didefinisikan sebagai upaya kognitif dan perilaku yang berubah secara konstan untuk mengelola tuntutan eksternal atau internal yang dianggap berat atau melebihi sumber daya (kekuatan) seseorang. Sejalan dengan Lazarus dan Folkman, Pearling dan Scholer (dalam Ivancovich, 2004) mendefinisikan coping sebagai tanggapan terhadap ketegangan hidup yang berfungsi untuk mencegah, menghindari,atau mengendalikan gangguan emosi. Coping yang cukup baik ditandai dengan kemampuan seseorang untuk tetap berdiri sendiri dalam menghadapi krisis hidup dan mengendalikan stres yang muncul dari masa krisis tersebut. Lazarus dan Folkman (1984) membagi coping yang dilihat dari fungsinya menjadi dua bagian yaitu Problem Focused Coping dan Emotion Focused Coping. Secara umum, Lazarus dan Folkman (1984) menjelaskan bahwa Emotion Focused Coping muncul pada keadaan mengancam,berbahaya,dan menantang yang sudah tidak dapat diubah lagi kondisinya. Sedangkan Problem Focused Coping masih ada kemungkinan berubah dan dapat diperbaiki.

4 Mahasiswa yang memiliki permasalahan dalam mengerjakan skripsi yang terlalu lama, sering menunda dalam mengerjakan skripsi dan menganggap skripsi adalah beban hidup cenderung kurang mengingat tanggung jawab yang dimiliki bahwa tugas sebagai seorang mahasiswa semester akhir adalah menyusun skripsi. Mahasiswa menjadi malas dan berhenti untuk mengerjakan skripsi, dan tidak melangkah kembali dengan solusi yang dimiliki agar segera dapat menyelesaikan skripsi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan strategi coping. Strategi Coping dibutuhkan mahasiswa untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan, baik tuntutan yang berasal dari diri mahasiwa maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan, dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan berupa pikiran dan perilaku untuk menghadapi situasi yang dinilai mengakibatkan stres dalam menyusun skripsi (Silviana, 2012) Berdasarkan dari hasil wawancara pada hari Jum at 5 Juni 2015 di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan seorang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang bernama F berjenis kelamin perempuan, subjek adalah mahasiswa yang terkenal cerdas dengsn IPK selalu diatas 3,5 mengatakan bahwa subyek mempunyai masalah saat mengerjakan skripsi, kesulitan yang utama adalah subjek kesusahan dalam menentukan judul yang tepat atau sesuai dengan yang diinginkan oleh dosen pembimbing, selain itu mahasiswa tersebut merasa tidak mampu dalam mengerjakan skripsi karena mendapatkan banyak coretan dari dosen pembimbing. Skripsi yang mendapatkan coretan dari dosen pembimbing membuat mahasiswa merasa depresi dan menjadi tidak semangat dalam mengerjakan. Namun disatu

5 sisi subjek harus segera menyelesaikan skripsi dengan target yang dibuat yaitu kurang dari empat bulan. Berdasarkan pada observasi yang dilakukan pada hari Jum at 5 Juni 2015 di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, terdapat beberapa masalah yang terjadi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, antara lain (1) mahasiswa sulit dalam menuangkan gagasan yang dimiliki, (2) mahasiswa menjadikan skripsi sebagai tanggung jawab yang berat, (3) mahasiswa merasa sulit dalam menentukan topik, (4) mahasiswa susah tidur, (5) mahasiswa tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki atas solusi pemecahan masalah yang dimiliki dalam menyusun skripsi. Berdasarkan beberapa fakta-fakta masalah yang terjadi pada mahasiswa yang ada dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa yang menyusun skripsi kurang memiliki Strategi Coping untuk mengatasi stres dalam menyusun skripsi. Mahasiswa dituntut memiliki beberapa kemampuan terhadap keyakinan yang dimiliki atas solusi pemecahan masalah yang dimiliki dalam menyusun skripsi agar dapat menyelesaikan tugas akhir tepat pada waktunya, yaitu kemampuan mengatasi atau menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi (Problem Focused Coping) dan melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan (Emotion Focused Coping). Dalam menangani masalah ini dibutuhkan kepercayaan seseorang dalam menyelesaikan masalah, kemampuan diri yang sering disebut dengan efikasi diri (self efficacy).

6 Efikasi diri merupakan keyakinan individu akan kemampuannya untuk sukses dalam melakukan suatu tugas tertentu. Efikasi diri juga didefinisikan sebagai kepercayaan individu terhadap kemampuannya dalam mengontrol perilaku dan peristiwa lingkungan. Efikasi diri sebagai kepercayaan individu akan kemampuannya mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai(bandura dalam Feist, 2002). Menurut hasil penelitian Warsito (2004), mahasiswa yang memiliki efikasi diri akan memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ketika menghadapi suatu masalah dalam mencapai hal tersebut maka seseorang tidak akan mudah menyerah melainkan terus berusaha sampai berhasil. Bila terjadi kegagalan dianggap sebagai kurangnya usaha yang dilakukan, bukan sebagai ketidakmampuan. Begitu pula halnya pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, efikasi diri yang dimiliki oleh mahasiswa memungkinkan dirinya memiliki motivasi untuk bertindak dan berusaha untuk menyusun skripsi, sebaliknya apabila mahasiswa kurang memiliki efikasi diri maka kurang memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya dalam menyusun skripsi dan mahasiswa tersebut tidak berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam menyusun skripsi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa di dalam strategi coping dibutuhkan efikasi diri untuk menangani tingkat stres yang dialami individu, dengan memiliki strategi coping dan efikasi diri individu tidak akan rentan terhadap permasalahan yang dihadapi, sehingga tidak menimbulkan stres.

7 Sesuai dengan uraian di atas, seperti yang telah diuraikan, skripsi merupakan hasil penelitian ilmiah yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata (S1), mahasiswa semester akhir dituntut untuk dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu. Namun, mahasiswa memiliki permasalahan yang timbul dalam proses penyusunan skripsi, yaitu karena kurangnya strategi coping untuk mengelola permasalahan yang muncul, dan kurangnya keyakinan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan sehingga menimbulkan stres dalam proses penyusunan skrispi. Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan berbagai permasalahan yang muncul di kalangan mahasiswa, menarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan rumusan masalah Apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan strategi coping pada mahasiswa yang menyusun skripsi?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka perlu mengadakan penelitian mengenai Hubungan antara efikasi diri dengan strategi coping pada mahasiswa yang menyusun skripsi agar kedepan mahasiswa mempunyai kemampuan akan kepercayaan dalam menyusun skripsi, dan selanjutnya untuk dicarikan alternatif pemecahannya. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan antara efikasi diri dengan strategi coping pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi 2. Tingkat efikasi diri mahasiswa yang sedang menyusun skripsi 3. Tingkat strategi coping mahasiswa yang menyusun skripsi 4. Seberapa besar sumbangan efektif efikasi diri terhadap strategi coping

8 C. Manfaat Penelitian 1. Untuk Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dalam meningkatkan efikasi diri sehingga siswa dapat mengatasi masalah (strategi coping) dalam menyusun skripsi. 2. Untuk Peneliti Selanjutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi untuk melakukan penelitian khususnya dalam bidang psikologi pendidikan yang berkaitan dengan strategi coping dengan mempertimbangkan variabel lain untuk diteliti lebih lanjut.