BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ini berlangsung

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ini berlangsung"

Liana Gunardi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Profil Subjek Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ini berlangsung mulai tanggal 4 Januari sampai dengan 16 Januari Profil subjek pada penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, agama, pendidikan, dan lama diagnosis. Subjek pada penelitian ini berjumlah 55 orang. Berdasarkan jenis kelamin, subjek wanita menempati tempat terbanyak yaitu 41 orang (74,5%) dan subjek pria sebanyak 14 orang (25,5%). Berdasarkan usia, subjek pada penelitian ini memiliki usia dengan rentang tahun (M= 36.35, SD= 6.971). Profil subjek berdasarkan agama menunjukkan bahwa subjek penelitian ini paling banyak memeluk agama Islam. Sebanyak 49 subjek (89,1%) beragama Islam, 4 subjek (7,3%) beragama Kristen, dan 2 subjek (3,6%) beragama Katolik. Berdasarkan pendidikan terakhir, subjek terbanyak memiliki pendidikan terakhir pada tingkat SMA yaitu sebanyak 25 subjek (45,5%) disusul dengan tingkat SMP sebanyak 10 subjek (18,2%), tingkat sarjana 8 subjek (14,5%), tingkat SD sebanyak 6 subjek (10,9%), dan tingkat diploma sebanyak 4 subjek (7,3%).

2 Berdasarkan lama diagnosis, subjek paling banyak telah mengetahui diagnosis kanker terhadap anaknya selama 0-6 bulan yaitu sebanyak 23 subjek (41,8%), kemudian selama 6-12 bulan sebanyak 13 subjek (23,6%), selama bulan sebanyak 15 subjek (27,3%), dan sebanyak 2 subjek (3,6%) yang telah mengetahui diagnosis anaknya selama lebih dari 24 bulan Hasil Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk melihat apakah terdapat hubungan antara coping style dengan Analisis data untuk penelitian ini menggunakan korelasi bivariate. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. Rata-rata skor problem-focused coping pada penelitian ini (M= 22,41, SD= 4,87). Rata-rata skor emotion-focused coping pada penelitian ini (M= 34,36, SD= 7,65). Rata-rata skor religious-focused coping pada penelitian ini (M= 22,07, SD= 4,78). Rata-rata skor anticipatory grief pada penelitian ini (M= 51,89, SD= 1,13) Hubungan Problem-focused Coping dengan Anticipatory grief Hipotesis: Tidak terdapat hubungan antara problem-focused coping dan Berdasarkan hasil korelasi Pearson, menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara problem-focused coping dan anticipatory grief (r= 0,176, ns). Maka hipotesis penelitian diterima.

3 Hal ini sejalan dengan penelitian Barrera, et. al. (2003) yang menemukan bahwa penggunaan problem-focused coping tidak berhubungan dengan depresi, kecemasan, stres, dan kesehatan orangtua yang kesemua itu merupakan simtomsimtom Hubungan Emotion-focused Coping dengan Anticipatory grief Hipotesis: Terdapat hubungan positif antara emotion-focused coping dan Berdasarkan hasil korelasi Pearson, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara emotion-focused coping dan anticipatory grief (r= 0,347, p< 0,05). Hubungan ini berkorelasi positif dimana apabila pemakaian emotion-focused coping tinggi maka tingkat anticipatory grief juga tinggi dan sebaliknya. Maka hipotesis penelitian diterima. Hal ini sejalan dengan teori dari Lazarus dan Folkman (1984) yang menyebutkan bahwa orang-orang akan memakai strategi coping emosi apabila masalah yang dihadapi adalah keadaan mengancam, berbahaya, dan menantang yang sudah tidak dapat diubah lagi kondisinya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Barrera, et. al. (2003) yang menemukan bahwa penggunaan emotion-focused coping berkorelasi positif dengan depresi, kecemasan, stres, dan kesehatan orangtua yang kesemua itu merupakan simtom-simtom Analisis tambahan yaitu koefisien determinasi (r 2 ) = 0,12 menunjukkan bahwa emotion-focused coping hanya memberi sumbangan sebesar 12% terhadap

4 anticipatory grief sedangkan sisanya sebesar 88% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya seperti penelitian Lane (2005) yang menemukan faktor-faktor seperti attachment style, caregiver strain, dan gender role identification yang dapat mempengaruhi Hubungan Religious-focused Coping dengan Anticipatory grief Hipotesis: Terdapat hubungan positif antara religious-focused coping dan Berdasarkan hasil korelasi Pearson, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara religious-focused coping dan anticipatory grief (r= 0,289, p< 0,05). Hubungan ini berkorelasi positif dimana apabila pemakaian religious-focused coping tinggi maka tingkat anticipatory grief juga tinggi dan sebaliknya. Maka hipotesis penelitian diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Pargament (1997) yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang akan menggunakan religious coping apabila situasi yang dihadapi merupakan suatu hal yang stresful dan negatif seperti kematian, penyakit, perceraian atau perpisahan dengan pasangan karena masalah hukum. Analisis tambahan yaitu koefisien determinasi (r 2 ) = 0,08 menunjukkan bahwa religious-focused coping hanya memberi sumbangan sebesar 8% terhadap anticipatory grief sedangkan sisanya sebesar 92% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya seperti penelitian Lane (2005) yang menemukan faktor-faktor seperti

5 attachment style, caregiver strain, dan gender role identification yang dapat mempengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 3 METODE PENELITIAN. korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

BAB 3 METODE PENELITIAN. korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Desain Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua variabel