BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini para peserta didik berlomba-lomba untuk bisa
|
|
- Hartanti Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini para peserta didik berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka (Syah, 2012:1). Tidak dapat diragukan, bahwa sejak manusia yang pertama lahir ke dunia telah dilakukan usaha pendidikan, manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya, pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang banyak dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi di dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran, meskipun dalam cara yang sangat sederhana. Meskipun demikian, ada saat dimana anak perlu mendapatkan pendidikan dari lembaga seperti sekolah, melalui pendidikan di sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada lembaga resmi. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, para peserta didik serta para orang tua mengharapkan anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik dan menempuh pendidikan dari 1
2 2 universitas yang memiliki akreditasi baik yang menjadi tujuan dari banyak siswa lain. Bangku kuliah merupakan mediasi yang tepat bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya serta sebagai wadah berekspolorasi seluas-luasnya. Bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi dituntut untuk menyelesaikan studinya tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tuntutan tersebut bisa bersumber dari internal dan eksternal, tuntutan internal berupa kinginan dalam diri untuk segera menyelesaikan studi agar bisa meringankan beban orang tua, harapan untuk bisa membanggakan kedua orang tua, serta keingin untuk mampu memperoleh penghasilan sendiri, tutuntutan yang berasal dari luar berupa tuntutan dari orang tua yang ingin anaknya segera memperoleh gelar yang dapat mereka banggakan, tuntutan dari pihak akademik, serta dorongan dari teman. Setelah beberapa tahun dilalui dengan menerima berbagai dan beberapa buku yang dijadikan literatur secara tekun, seorang mahasiswa akan mencapai jumlah SKS yang menjadi prasyarat utama untuk menempuh tahap selanjutnya. Tahap terakhir dalam masa kuliah tersebut adalah masa penyelesaian tugas akhir atau skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir dimana mahasiswa melakukan sebuah penelitian pada kasuskasus atau fenomena yang muncul yang kemudian diteliti dengan menggunakan teori-teori yang relevan yang sudah dipelajari selama masa perkuliahan dan akhirnya akan dianalisis untuk mendapat hasil dari
3 3 penelitian tersebut. Tidak sedikit mahasiswa yang berkeluh kesah di saat mereka menulis skripsi, mulai dari kesulitan dalam mendapatkan literatur yang menunjang teori dalam penelitian hingga kesulitan dalam menemui pembimbing menjadi masalah utama pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Keluh kesah merupakan salah satu gejala yang menunjukkan adanya stress dalam diri orang yang mengeluh. Istilah stress, menurut Jeffey dkk, (Sukmono, 2009:2) menunjukkan adanya tekanan atau kekuatan pada tubuh. Stress merupakan respon seseorang terhadap kejadian yang mengancam atau menantang (Feldman, 2012: 211). Semakin besar stress yang dialami oleh individu maka akan semakin berpengaruh terhadap kehidupannya. Menurut Atkinson (223) pada waktu-waktu stress, orang-orang cenderung mengulang pola-pola tingkah laku yang pernah berlaku pada waktu lampau. Orang yang berhatihati mungkin menjadi semakin berhati-hati dan mundur sama sekali, orang yang agresif mungkin kehilangan kontrol dan menerjang ke sana ke mari tanpa menghiraukan bahaya. Penyebab stress biasanya disebut sumber stress atau stressor. menurut Lazarus dan Foldman (Mariana, 2015) terdiri dari dua jenis sumber stress yaitu sumber internal dan eksternal. Tuntutan internal merupakan penyebab stress yang berasal dari dalam diri individu, yaitu tuntutan dari diri sendiri seperti keinginan untuk selalu menjadi yang
4 4 terbaik, sedangkan tuntutan eksternal bisa berasal dari beban pelajaran, tuntutan orang tua untuk berhasil menyelesaikan studi tepat waktu. Untuk menghindari dampak yang semakin jauh dari stress seseorang menggunakan coping, hal ini disebabkan oleh timbulnya perasaan yang tidak menyenangkan akibat tidak tercapainya tujuan. Dalam kamus psikologi coping adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan, sembarang perbuatan dalam mana individu, melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya dengan tujuan menyelesaikan tugas atau masalah yang sedang dihadapinya (Chaplin, 2009:112). Sedangkan menurut Josept dan Linley (Wade dan Tavris, 2007:302) kata coping (mengatasi, menghadapi) memberikan kesan bahwa orang yang mengalami kesulitan menunjukkan perilaku yang tidak membantu mengatasi kesulitannya. Namun beberapa orang mengatasi masalahnya dengan cara-cara yang lebih dari sekedar membantu mereka bertahan dalam kesulitan. Mereka berusaha, dengan belajar dari pengalaman mereka dan menjadi lebih kuat karena pengalamanpengalaman tersebut. Lebih jauh Lazarus dan Folkman (Mariana: 2015) menjelaskan bahwa strategi coping adalah usaha secara kognitif dan perilaku untuk mengurangi, mengatasi, atau melakukan toleransi terhadap tuntutan internal dan eksternal yang terjadi karena adanya transaksi dengan lingkungan yang penuh dengan stress. Adapun bentuk-bentuk coping menurut Lazarus dan Folkman (Mariana:2015) terbagi menjadi dua yaitu:
5 5 1. Problem focused coping ini cenderung digunakan jika individu yakin dapat merubah situasi sehingga individu tersebut dapat mengurangi ketegangan dengan cara melakukan sesuatu, seperti memodifikasi, atau meminimalis situasi yang sedang dihadapi. 2. Emotional Focused Coping digunakan untuk mengatasi respon emosional terhadap stress. Pengaturan respon emosi menggunakan dua pendekatan yaitu perilaku dan kognitif. Tipe kognitif ini melibatkan berbagai upaya coping salah satunya coping religious untuk meredakan sejenak emosi-emosi yang disebabkan oleh peristiwa yang stressful (Carver, Weintroub, danscheier; Sugiarti,2000; Masyitoh, 2007), mengemukakan bahwa turning to religion termasuk dalam strategi coping tipe emotion focused menurut beberapa peneliti tentang coping bahwa agama secara eksklusif adalah sebagai bentuk dari emotion focused coping (Pargament dalam Masyitoh,2007). Coping religious adalah suatu cara individu menggunakan keyakinannya dalam mengelola stress dan masalah-masalah dalam kehidupan (Wong -Mc Donald dan Gursuch dalam Utami, 2012:49). Sedangkan menurut Pargament (Masyitoh, 2007) religius coping adalah salah satu metode coping yang menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan yang sedang mereka hadapi. Coping religious mempengaruhi pola kognitif seseorang saat mencari solusi dalam menghadapi situasi sulit yang dihadapinya dan dapat meningkatkan religius seseorang.
6 6 Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan coping adalah optimisme. Optimisme termasuk salah satu faktor yang memicu seseorang melakukan coping, orang yang optimis akan melakukan berbagai upaya coping dalam menyelesaikan masalahnya seperti, penyusunan rencana dan mencari dukungan sosial. Sementara orang yang pesimis memilih avoidant coping (Hefferon dan Ilona, 2011). Menurut Seligman (Ghufron,2011:96) menyatakan optimisme adalah suatu pandangan secara menyeluruh, melihat hal yang baik, berfikir positif, dan mudah memberikan makna bagi diri. Individu yang optimis mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang telah lalu, tidak takut pada kegagalan, dan berusaha untuk tetap bangkit mencoba bila gagal. Optimisme mendorong individu untuk selalu berfikir bahwa sesuatu yang terjadi adalah hal yang terbaik bagi dirinya. Hal ini yang membedakan dirinya dengan orang lain. Dalam membantu menyelesaikan masalah, selain memiliki optimis, juga dibutuhkan usaha yang maksimal dalam menyelesaikan skripsi, jika usaha telah maksimal maka seseorang harus bertawakal kepada Allah, hal ini sesuai dengan Firman Allah surat Ali- Imran ayat 159 yang berbunyi: 159. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya.
7 7 Fenomena sosial yang terjadi pada mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi, seperti permasalahan kesulitan dalam menemukan literatur untuk penelusin skripsi, kesulitan dalam bertemu dengan pembimbing, harapan dan keinginan untuk dapat selesai tepat waktu, serta tuntutan dari orang tua untuk segera menyelesaikan skripsi, mereka diharapkan mempunyai sikap dan pemikiran yang optimis, dengan sikap yang optimis mahasiswa akan berusaha melakukan coping untuk mengurangi masalah yang sedang di hadapi salah satunya dengan religius coping. Sikap religius coping akan membantu mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi yang mempunyai masalah sehingga mereka akan berusaha bangkit dari keterpurukan atau masalah-masalah yang menimbulkan stress yang sedang dihadapi dengan kembali kepada agama sebagai salah satu cara dalam meredakan stress tersebut. Usaha yang dilakukan dapat meliputi menyusun rencana untuk langkah selanjutnya agar tidak jatuh pada situasi yang menekan lagi, menghadapi masalah, bertindak serta berfikir positif agar tekanan atau stress yang mereka alami dapat berkurang. Alasan penulis memilih mahasiswa semester akhir di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang adalah karena yang menjadi persoalan menarik ditengah mahasiswa semester akhir adalah mengingat mereka merupakan mahasiwa di Universitas Islam Negeri dimana mereka juga dibekali pengetahuan dan ajaran agama maka dari itu mereka diharapkan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari akan
8 8 tetapi dari observasi yang dilakukan oleh peneliti fenomena yang nampak berbeda dari yang diharapkan, sebagian mahasiswa nampak lalai dalam menjalankan tuntutan agamanya, seperti sering menunda-nunda sholat, tak jarang ada yang melewatkan waktu sholat dengan alasan tidak melaksanakan sholat subuh karena ketiduran disebabkan merevisi skripsi sampai tengah malam, maka dari itu peneliti ingin melihat religius coping mana yang lebih banyak digunakan mahasiswa positif atau negatif pada mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. Hal ini juga didukung oleh wawancara yang penulis lakukan dengan mahasiswa saat datang waktu sholat ashar, seperti berikut ini: lagi nunggu giliran bimbingan kak, tapi udah azan ashar kalau pergi sholat dulu takut bapaknya pergi, nanti ngak bisa bimingan padahal udah nunggu dari jam 10, ditunggu aja sampai selesai bimbingan baru abis itu sholatnya kak Dalam Firman Allah Surat Ar-Rum ayat 30: 30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],
9 9 Religius coping positif menggambarkan hubungan yang aman dengan Tuhan, dan menganggap segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan dan merupakan takdir dari Allah, sedangkan religius coping negatif menggambarkan hubungan yang tidak aman dengan Tuhan dan sikap belum siap menerima segala rintangan dan masalah yang dihadapinya. Menurut Hefferon dan Ilona, optimisme termasuk salah satu faktor yang memicu seseorang melakukan coping, orang yang optimis akan melakukan berbagai upaya coping dalam menyelesaikan masalahnya seperti, penyusunan rencana dan mencari dukungan sosial, sementara orang yang pesimis memilih avoidant coping. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dalam bentuk karya ilmiah dan mengangkatnya dalam sebuah judul Hubungan Antara Optimisme Dengan Religius Coping Pada Mahasiswa Semester Akhir yang Menyelesaikan Skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi batasan-batasan masalah adalah sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi optimisme pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang?
10 10 2. Seberapa tinggi religius coping dan yang lebih tinggi positif atau negatif pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang? 3. Apakah ada hubungan antara optimisme dengan religius coping pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang? C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis perlu menjelaskan apa yang menjadi rumusan masalah penelitian. Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan optimisme dengan religius coping pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat optimisme pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. 2. Untuk mengetahui tingkat religius coping yang digunakan lebih tinggi positif atau negatif mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang.
11 11 3. Untuk mengetahui hubungan antara optimisme dengan religius coping pada mahasiwa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi pengembangan ilmu psikologi dan penelitian, khususnya mengenai hubungan optimisme dengan religius coping pada mahasiwa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bahan informasi untuk mengetahui dan mengkaji tentang hubungan optimisme dengan religius coping pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan Skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. 3. Manfaat Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah. Hasil penelitian ini dapat memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S. Psi. (Sarjana Psikologi) di Jurusan Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang.
12 12 F. Signifikansi & Keunikan Penelitian Penelitian ini sangat penting dilakukan agar dapat menggambarkan bagaimana hubungan antara optimisme dengan religius coping pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. Namun yang menjadi persoalan menarik ditengah mahasiswa semester akhir adalah mengingat mereka merupakan mahasiwa di Universitas Islam Negeri dimana mereka juga dibekali pengetahuan dan ajaran agama maka dari itu mereka diharapkan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari akan tetapi fenomena yang terjadi menunjukkan sebaliknya. Maka dari itu penting bagi penulis untuk meneliti sejauhmana tingkat optimisme pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi dan religius coping yang mereka gunakan dalam menghadapi tekanan yang mereka alami. G. Sistematika Penulisan Penelitian Dalam pembuatan skripsi ini agar mudah untuk dipahami, maka karya tulis ini disusun atas 5 (lima) BAB yang bertujuan agar mempunyai susunan yang sistematis, dapat memudahkan untuk mengetahui hubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya sebagai suatu rangkaian yang konsisten. Adapun sistematika yang dimaksud adalah: BAB I Pendahuluan Pada pendahuluan ini berisikan tentang latar belakang dari pokok permasalahan, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian penelitian, manfaat penelitian, signifikansi dan keunikan penelitian serta sistematika penulisan.
13 13 BAB II Landasan Teori Pada bab ini membahas mengenai landasan teori yang mendasari tiap-tiap variabel, variabel optimisme, variabel religius coping, penelitian relevan, kerangka konseptual dan hipotesis. BAB III Metode Penelitian Membahas tentang jenis penelitian, desain penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan data, hasil uji coba penelitian, daya beda, uji reliabilitas, dan teknik analisis data. BAB IV Hasil Penelitian Berisikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, hasil penelitian dan pembahasan. BAB V Penutup Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran berdasarkan kesimpulan skepada pihak yang terkait.
BAB II LANDASAN TEORI. dan kondisi keberuntungan diri sendiri (Ghufron, 2011:98).
BAB II LANDASAN TEORI A. Optimisme 1. Pengertian Optimisme Carole (2007:296) mengatakan optimisme adalah harapan bahwa semua hal akan berjalan dengan baik, tidak peduli apapun halangan yang muncul membuat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu
PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Peraturan Republik Indonesia No. 30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dalam kehidupannya bisa menghadapi masalah berupa tantangan, tuntutan dan tekanan dari lingkungan sekitar. Setiap tahap perkembangan dalam rentang kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalanya masalah tersebut berbuntut pada stress. Dalam kamus psikologi (Chaplin,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dan teknologi pada saat ini yang begitu pesat membuat banyak masalah kompleks yang terjadi dalam kehidupan manusia. Ada kalanya masalah tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di era modern masa kini, banyak ditemukannya permasalahan yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak sesuai dengan rencana. Segala permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia hidup selalu dipenuhi oleh kebutuhan dan keinginan. Seringkali kebutuhan dan keinginan tersebut tidak dapat terpenuhi dengan segera. Selain itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Salah satu tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama masa hidupnya, individu mempunyai tugas-tugas perkembangan yang harus dilakukan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Salah satu tugas perkembangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siapa lagi yang akan dimintai bantuan kecuali yang lebih mampu. Ketika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia yang hidup di dunia ini tidak pernah lepas dari permasalahan. Berbagai permasalahan datang silih berganti mulai dari yang ringan sampai yang berat. Pada awalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Coping 1. Pengertian Strategi Coping Coping berasal dari kata cope yang dapat diartikan menghadang, melawan ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur budaya universal yang menjadi cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang membuat stres. Dalam hal ini stres adalah perasaan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejumlah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengalami stres dalam proses penulisan. Mahasiswa mengeluhkan sulitnya merumuskan tujuan penelitian, menemukan teori
Lebih terperinciGAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
13 GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Anies Andriyati Devi 1 Dra.Retty Filiani 2 Dra.Wirda Hanim, M.Psi 3 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciSS S TS STS SS S TS STS
Fakultas / Universitas : Semester : Angkatan : Skripsi sampai bab : Pedoman Pengisian Skala Pada penelitian ini terdapat dua skala yaitu skala 1 dan skala 2. Pada skala ini ada beberapa pernyataan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stres dan ketidakpuasan merupakan aspek yang tidak dapat dihindari oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Mahasiswa merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak 1. Pengertian Coping Stress Coping adalah usaha dari individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan sembarang perbuatan, dimana individu melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencapaian beban studi, praktikum, PKLI dan skripsi. Namun, dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar di jenjang lembaga perguruan tinggi, dimana tugas mereka yang paling utama yaitu dituntut untuk memiliki kemandirian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan otomotif khususnya mobil, akan terus berusaha untuk memproduksi unit-unit mobil dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara suami istri saja melainkan juga melibatkan anak. retardasi mental termasuk salah satu dari kategori tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan berumah tangga, setiap pasangan tentu mendambakan kehadiran seorang anak sebagai pelengkap kebahagiaan serta puncak pemenuhan dari kebutuhan pernikahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam zaman pembangunan di Indonesia dan globalisasi dunia seperti sekarang ini, tatkala persaingan semakin ketat, semakin dibutuhkan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi yang diikuti dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang diikuti dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat menyebabkan perubahan gaya hidup pada masyarakat. Perubahan gaya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Masalah Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat umum akhir-akhir ini. Stres dapat diartikan sebagai perasaan tidak dapat mengatasi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang menyelenggrakan pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk meningkat taraf pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi orang yang terdidik. dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Di negara kita ini pendidikan menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan yang matang suatu bangsa akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI Ushfuriyah_11410073 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Inovasi ini dimulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan media dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dalam pelaksanannya terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan dengan usaha menyeluruh, yaitu usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Lebih terperinciFakultas Psikologi, Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat
GAMBARAN COPING STRESS PADA KARYAWAN SWASTA DALAM MENGHADAPI KEMACETAN LALU LINTAS Anes Eka Widya Pertiwi 10509673 Hally Weliangan Spsi, MPsi Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Setiap pasangan menikah pasti menginginkan agar perkawinannya langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan akan kelanggengan perkawinan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DENGAN COPING STRESS PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG BEKERJA PART TIME DALAM MENGHADAPI SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DENGAN COPING STRESS PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG BEKERJA PART TIME DALAM MENGHADAPI SKRIPSI RACHMAWATI MARIANA Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang marianariia@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan setiap anak di dunia ini berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak hanya anak normal saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu hal penting yang perlu didapatkan oleh setiap manusia. Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman yang penuh persaingan ini, pendidikan merupakan salah satu hal penting yang perlu didapatkan oleh setiap manusia. Manusia dengan pendidikan dapat menggali
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. pada diri seseorang terkadang membuat hilangnya semangat untuk berusaha, akan
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Optimisme 2.1.1 Definisi Optimisme Optimisme merupakan bagaimana seseorang bereaksi terhadap kegagalan sosial dalam kehidupannya (Myers, 2008). Dalam keadaan yang memicu stress
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. OPTIMISME 1. Defenisi Optimis, Optimistis dan Optimisme Optimis dalam KBBI diartikan sebagai orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi di Universitas, Perguruan tinggi, Institut, maupun Akademik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang mengenyam pendidikan tinggi di Universitas, Perguruan tinggi, Institut, maupun Akademik yang memiliki status negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis di Perguruan Tinggi (Poerwadarminta, 2002). Semua
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress
PSIKOLOGI UMUM 2 Stress & Coping Stress Pengertian Stress, Stressor & Coping Stress Istilah stress diperkenalkan oleh Selye pada tahun 1930 dalam bidang psikologi dan kedokteran. Ia mendefinisikan stress
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA Sugianto 1, Dinarsari Eka Dewi 2 1 Alumni Program Studi Psikologi,Univ Muhammadiyah Purwokerto 2 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era teknologi dan globalisasi, manusia dituntut untuk menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting (Husetiya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari penjajahan. Walaupun terbebas dari penjajahan, seluruh warga negara Indonesia harus tetap
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Mahasiswa Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut maupun akademi. Mahasiswa adalah generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Ada yang menginginkan pekerjaan agar cepat selesai, ada pula yang menunda dalam menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kedaulatan Negara Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kedaulatan Negara Republik Indonesia seringkali mendapat ancaman baik dari luar maupun dari dalam seperti adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara usia 12 sampai 21 tahun dan terbagi menjadi masa remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah dambaan dalam setiap keluarga dan setiap orang tua pasti memiliki keinginan untuk mempunyai anak yang sempurna, tanpa cacat. Bagi ibu yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika berinteraksi, individu dihadapkan pada tuntutan-tuntutan, baik dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu sebagai makhluk hidup senantiasa berinteraksi dengan dirinya, orang lain, dan lingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidup. Ketika berinteraksi, individu dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini banyak sekali ditemui dimasyarakat Indonesia kebiasaan merokok. Rokok bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi masyarakat, karena banyakdari
Lebih terperinciterus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode saat ini merupakan zaman modern, Negara Indonesia dituntut untuk mampu menjadi sebuah negara yang hebat dan mampu bersaing di era globalisasi dan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan berbagai jenis penyakit yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak bermunculan berbagai jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan, salah satu jenis penyakit tersebut adalah Diabetes Mellitus (DM). DM adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan hal yang melekat pada kehidupan. Siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kepribadian dan dalam konteks sosial (Santrock, 2003). Menurut Mappiare ( Ali, 2012) mengatakan bahwa masa remaja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Remaja (adolescense) adalah masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
Lebih terperinciRizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari
HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA Rizki Ramadhani Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan dan merupakan kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat memotivasi terciptanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. mengurangi distres. Menurut J.P.Chaplin (Badru, 2010) yaitu tingkah laku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coping Stress 1. Definisi Coping Stress Lazarus dan Folkman (Sugianto, 2012) yang mengartikan coping stress sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang ketika dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap jenjang pendidikan selalu mengadakan sebuah ujian untuk melihat seberapa besar kemampuan dan pemahaman peserta didik. Dari masa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. identitas dan eksistensi diri mulai dilalui. Proses ini membutuhkan kontrol yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Remaja adalah generasi penerus bangsa, oleh karena itu para remaja harus memiliki bekal yang baik dalam masa perkembangannya. Proses pencarian identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami berbagai hal yang kurang menyenangkan dan ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalani kehidupan seseorang tidak luput dari kemungkinankemungkinan untuk mengalami berbagai hal yang kurang menyenangkan dan ada saja hambatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. heran bila kesadaran masyarakat awam tentang pentingnya pendidikan berangsurangsur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan tentang pendidikan memang tidak ada habisnya. Tidaklah heran bila kesadaran masyarakat awam tentang pentingnya pendidikan berangsurangsur menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan di sektor ekonomi. Agar dapat bersaing antar bangsa, Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia industri di Indonesia kini tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, seiring dengan rencana pembangunan pemerintah yang saat ini lebih menitikberatkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu memiliki berbagai macam masalah didalam hidupnya, masalah dalam diri individu hadir bila apa yang telah manusia usahakan jauh atau tidak sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Untuk itu diharapkan mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju. Melalui perkembangan teknologi ini maka semakin banyak bidang lain yang berpengaruh dalam kehidupan kita,
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )
100 101 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II ) 102 IDENTITAS DIRI Nama (inisial) : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : PETUNJUK PENGISIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terutama yang tidak terbiasa dengan sistem pembelajaran di Fakultas
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Fakultas Kedokteran menuntut mahasiswa/i untuk selalu belajar keras di setiap waktu karena pelajaran yang diwajibkan di Fakultas Kedokteran sangat berat. Ini menghadirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh perguruan tinggi. Masa perguruan tinggi dengan masa SMA sangatlah berbeda, saat duduk dibangku perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya suatu periode khusus dan periode sulit, dimana pada tahun-tahun awal. masa dewasa banyak merasakan kesulitan sehingga mereka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan salah satu elemen masyarakat yang sedang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Menurut Hurlock, masa dewasa awal dimulai pada umur
Lebih terperinci2015 EFEKTIVITAS PROBLEM FOCUSED COPING DALAM MEREDUKSI STRES AKADEMIK
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia tidak pernah statis, tetapi cenderung mengalami berbagai perubahan dalam dirinya. Dengan berbagai perubahan itu manusia rentan terkena stres. Begitupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Universitas merupakan dasar utama dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berfungsi menghadapi permasalahan sosial yang ada di masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fase perkembangannya memiliki keunikan tersendiri. Papalia (2008) menyebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membahas suatu hal tentang remaja adalah suatu yang menarik karena dalam setiap fase perkembangannya memiliki keunikan tersendiri. Papalia (2008) menyebutkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Melly, FPSI UI, 2008
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun pertama kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada hidup seseorang (Santrock,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang ibu. Wanita sebagai Ibu adalah salah satu dari kedudukan sosial yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seorang wanita dalam kehidupan berkeluarga memiliki peran sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu. Wanita sebagai Ibu adalah salah satu dari kedudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang semakin meningkat. Individu dituntut untuk semakin maju agar dapat mengikuti persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu, khususnya individu yang telah menyandang gelar Strata Satu atau
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri adalah keinginan setiap individu yang telah memasuki masa dewasa. Hal ini juga menjadi salah satu tuntutan pada tugas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Nama dan Motto Lembaga Lembaga ini bernama Griya Baca dengan motto Berbagi Asa dan Karya, artinya setiap anak bangsa mempunyai hak dan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan. Orang rela membayar mahal untuk dapat mengecap pendidikan di perguruan tinggi. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baru, seperti, pengambilan dalam keputusan dan penyesuaian. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah orang-orang yang belajar di perguruan tinggi untuk mendapatkan predikat gelar sarjana. Berbicara mengenai mahasiswa, rasanya kurang lengkap jika kita
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan manusia, masa remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan dimana seorang individu mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan mengalami masa transisi peran sosial, individu dewasa awal akan menindaklanjuti hubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Pratama Abadi Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Pratama Abadi Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu. PT. Pratama Abadi Industri adalah PMA Korea yang berdiri semenjak tahun 1989 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu dihadapkan pada pemikiran-pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang akan diraih selama
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah
38 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Optimisme merupakan suatu sikap positif yang diperlukan setiap orang untuk mencapai suatu tujuan. Dengan memiliki sikap optimis seseorang dapat memiliki daya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait
9 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah kemacetan, stressor, stres, penyesuaian diri terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke masa dewasa awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih dituntut suatu
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan dunia pendidikan sudah sangat pesat dan jumlah perguruan tinggi di Indonesia juga semakin banyak. Ini membuat calon mahasiswa lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari kesejahteraan. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kesejahteraan tersebut baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelbagai kemunduran fungsi diri yaitu fisiologis, psikologis, sosial dan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa dewasa akhir merupakan masa tatkala seseorang mengalami pelbagai kemunduran fungsi diri yaitu fisiologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Orang dewasa
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI Diajukan oleh : Rozi Januarti F. 100 050 098 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi dan terarah dengan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang menampung peserta didik dan membina agar mereka memiliki kemampuan kecerdasan dan keterampilan dalam proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu memiliki harapan untuk bahagia dalam kehidupan perkawinannya. Karena tujuan perkawinan
Lebih terperinciCOPING STRESS CALON ANGGOTA LEGISLATIF TIDAK TERPILIH PADA PEMILU LEGISLATIF 2009 ZULVIA AZTRADIANA
COPING STRESS CALON ANGGOTA LEGISLATIF TIDAK TERPILIH PADA PEMILU LEGISLATIF 2009 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: ZULVIA AZTRADIANA 051301092 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia
Lebih terperinci