Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja Outcome Anggaran Sasaran Utama. 500 kali operasi fungsional, gabungan, Operasi pengamanan hutan

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BAB 2 Perencanaan Kinerja

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi.

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 7/Menhut-II/2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SISTEMATIKA PENYAJIAN :

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBIK INDONESIA. NOMOR : P.15/Menhut-II/2013 TENTANG

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG

IMPLEMENTASI RAN-GRK DI SEKTOR KEHUTANAN

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

DEPARTEMEN KEHUTANAN November, 2009

REVITALISASI KEHUTANAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

2013, No /Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tent

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

Lampiran 3d. Rencana Strategis Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015

MATRIKS RENCANA KERJA TA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.394/menhut-II/2004 TANGGAL : 18 Oktober 2005

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IKU KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. KEMENTERIAN. Lembaga. Rencana Kerja.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT DINAS KEHUTANAN. Komplek Pertanian Sukomananti Padang Tujuah

Gambaran Pembentukan Wilayah KPH

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Data Anggaran Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat Pada APBD Provinsi Kalimantan Barat TA 2016

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN KEHUTANAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN BELANJA

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

1 S A L I N A N. No. 150, 2016 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 150 TAHUN 2016 NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 3b. Rencana Strategis Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN

TENTANG HUTAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. ttd. H.M.S. Kaban

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang berkaitan

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi.

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

A. Bidang. No Nama Bidang Nama Seksi. 1. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan. - Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hutan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

REVIEW RENCANA KERJA BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN TAHUN 2008

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN

PENATAAN KORIDOR RIMBA

SASARAN DIKLAT DAN PERSYARATAN CALON PESERTA DIKLAT BALAI DIKLAT KEHUTANAN KUPANG TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI MANDAILING NATAL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

STATISTIK KEHUTANAN TAHUN 2005

Transkripsi:

PENETAPAN KINERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2008 No. 1. PROGRAM PEMANTAPAN KEAMANAN DALAM NEGERI 121.214.320 Menurunnya pencurian kayu skala besar di provinsi rawan Operasi pengamanan 500 kali operasi fungsional, gabungan, Jumlah kejadian pencurian kayu berskala besar menurun 100% 108.036.477 Pengembangan ekonomi pasca operasi pengamanan Perekrutan Polisi Hutan (Polhut) Penyelesaian kasus hukum pelanggaran/ kejahatan terhadap dan khusus 79 UPT (8 BBTN, 8 BBKSDA, 42 BTN, 19 BKSDA) 400 Polhut dan 300 SPORC (Polisi reaksi cepat) Penyelesaian perkara P.21 = 50% dan perkara baru 75% Terpenuhinya kebutuhan masyarakat disekitar kawasan Terbentuk dan berfungsinya organisasi Polhut di 10 propinsi Penyelesaian kasus sampai tingkat P.21 100% 9.591.218 100% 1.700.000 100% 1.886.655 1

2. PROGRAM PEMANTAPAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN 2.046.845.400 Penunjukkan kawasan SK Penunjukan kawasan 12 provinsi Draft SK dan peta penunjukan kawasan 100% 32.111.159 penggunaan kawasan Terkelolanya kawasan Hutan Produksi yang tidak dibebani hak dalam bentuk IUPHHK HA, HT, dan HTR Terwujudnya tanaman yang produktif Terkelonya produksi alam di kaltim, Papua Barat, berikut peta Kawasan yang telah ditetapkan bertambah menjadi 14,7% dan diakui oleh masyarakat, pemdan, dan pihakpihak lain Tersusunnya peraturan bidang pengggunaan kawasan Bertambahnya luas kawasan produksi yang telah ada unit manajemennnya Bertambahnya luas tanaman (HTI dan HTR) Manajemen produksi alam mendapat sertifikat 3 juta ha Adanya data, peta kawasan yang telah ditata batas 5 judul peraturan Perubahan peruntukan kawasan didasarkan atas prinsip, kriteria, dan indikator 4 juta ha Tertatanya kawasan produksi dalam unit-unit menajemen dan meningkatnya minat investor disektor 500.000 ha (126 unit) 30 unit manajemen Adanya rencana pengelolaan tanaman Pengembangan pengelolaan pemanfaatan alam 100% 96.427.441 100% 21.952.679 100% 1.666.838.220 100% 9.917.800 100% 182.749.561 2

Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja Outcome Uraian Target Uraian Target kalteng, Papua, No. Maluku Utara) Terwujudnya efisiensi industri primer Kean Menurunya pelanggaran tata usaha hasil Terbangun dan beroperasinya KPH Berkembangnya pemanfaaatn hasil bukan kayu hasil produksi industri pengolahan hasil penerimaan negara bukan pajak Terbangunya KPH Model pemanfaatan hasil bukan kayu 10% ekspor hasil Anggaran (Rp. 1.000) 100% 19.736.802 1 5kegiatan Optimalisasi PNBP 100% 22.059.029 10 lokasi Tersedianya rancangan KPH model yang sesuai dengan tipologi wilayah 14 provinsi budidaya hasil bukan kayu 100% 14.421.761 100% 2.058.389 3. PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM 340.992.050 Terbentuntuk dan beroperasinya Taman Nasional Model 21 TN Model Pengelolaan Taman Nasional Model berjalan efektif 100% 120.900.518 pengelolaan dan pemanfaatan kawasan KPA/KSA/TB secara Taman Nasional Model telah memiliki zonasi definitif dan pengelolaanya telah berjalan dengan baik Terselesainya revisi kebijakan, pedoman, dan prosedur pengelolaan KSA/KPA/TB/HL 5 judul Tersosialisasikan revisi kebijakan, pedoman, dan prosedur pengelolaan KSA.KPA/TB/HL 100% 11.573.966 3

efektif pengelolaan kawasan konservasi dan lindung 100 unit kawasan Terkelolanya kawasan konservasi dan lindung secara efektif 100% 23.515.279 Terwujudnya pengendalian kebakaran yang efektif di Kalimantan dan Sumatera pengelolaaan SDAH secara lestari Tersedianya sistem informasi dan database kawasan konservasi Tersedianya kelembagaan dan pengendalian kebakaran di tiap provinsi Berkurangnya frekuensi kejadian dan luas kebakaran pemadaman yang cepat dan tepat Terwujudnya prakondisi dan penyelamatan populasi dan habitat 21 UPT dan pusat UPT tersedia sistem dan program aplikasi data dan informasi konservasi sumberdaya alam dan ekosistem 29 Daops seluruh kegiatan kelembagaan pemadam kebakaran secara memadai dan tepat waktu 20% kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran 2.784 kali Terkendalinya kebakaran dan lahan 11 jenis Tersusunnya strategi dan rencana aksi konservasi untuk jenis satwa 100% 1.560.000 100% 14.619.176 100% 9.304.475 100% 82.176.003 100% 6.101.614 4

satwa liar peningkatan efektifitas pengelolaan dan pemanfaatan lindung Tersedianya rencana pengelolaan dan kelembagaan lindung 1 kegiatan pengelolaan lindung (HL) 100% 11.573.966 peningkatan pemanfaatan Tumbuahan dan Satwa Liar (TSL) dan jasa lingkungan secara optimal kontribusi PNBP dari pemanfaatan jasa lingkungan 25% jumlah usaha budidaya dan penangkaran coral, satwa, dan gaharu 100% 10.725.980 PNBP 3% 100% 4.346.198 pemanfaatan TSL produk TSL Terwujudnya daerah penyangga kawasan konservasi yang berfungsi menjaga keutuhan kawasan Terbentuknya regulasi pengelolaan daerah penyangga di sekitar kawasan konservasi 1 judul Adanya Permenhut tentang pengelolaan daerah penyangga 100% 4.594.875 4. PROGRAM REHABILITASI DAN PEMULIAN CADANGAN SUMBER DAYA ALAM 237.113.093 Tersedianya bibit yang memenuhi persyaratan untuk RHL dan tersebar di Kab/Kota sesuai Berkembangnya sumber benih tanaman 1.500 ha Terbangunya sumber benih 100% 36.883.534 5

kebutuhan perbaikan penutupan lahan kritis gerakan reboisasi dan penghijauan pada 1.700.000 ha (33 provinsi) pembuatan tanaman dan bangunan sipil teknis 100% 132.681.119 penambahan Hutan Rakyat Terwujudnya kemampuan dan peran masyarakat madani dalam upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) lahan DAS prioritas Berkembangnya unit usaha rakyat kemitraan di 12 provinsi kapasitas kelembagaan RHL 500.000 ha pembuatan rakyat kemitraan 33 provinsi Terbentuknya kelembagaan yang mendukung penyelenggaraan RHL 100% 41.466.000 100% 26.082.440 5. PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 94.146.930 Berkembangnya model pengelolaan berbasis masyarakat 15 provinsi pengelolaan kemasyarakatan 100% 94.146.930 Terbentuknya model pengelolaan kemasyarakatan di provinsi : Bengkulu, Lampung, DIY, NTB, NTT, Kalsel, Kalteng, Kalbar, Sulsel, Sultra, Sumut, Riau, Kaltim, Sulbar, Maluku Utara) 6

6. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 116.119.800 Tersedianya data dan informasi sumber daya (spasial maupun non spasial) seluruh Indonesia Pengumpulan dan pemutakhiran data dan informasi sumber daya 21 jenis data Adanya data dan informasi Sumber daya terhimpun, terstruktur dan terolah dalam basis data 100% 60.382.000 integrasi dan sinkronisasi data dan informasi Terintegrasinya data dan informasi spasialnon spasial pusat dan daerah Tersusunnya data dan statistik 1 judul Tersedianya manajemen data spasial dan non spasial 5 judul Tersedianya data dna informasi tahunan 100% 13.934.000 100% 41.803.800 7. PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN 65.840.773 pengelolaan pendidikan kegiatan pendidikan 360 orang Tersedianya tenaga teknis menengah 100% 4.311.929 Peningkatan kemampuan aparatur Peningkatan kapasitas tenaga kediklatan dan kelembagaan diklat Diklat kepemimpinan, diklat teknis dan fungsional pembinaan dan pengembangan tenaga diklat dan unit 4975 orang kemampuan aparatur 950 orang pemahaman teknis dan manajerial tenaga kediklatan 100% 37.388.155 100% 24.140.689 7

kerja Diklat 8. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK 134.191.200 Dihasilkannya IPTEK yang mendukung IPTEK yang mendukung Pemanfaatan IPTEK hasil litbang 10 paket Adanya paket IPTEK teknologi dan pengelolaan tanaman, konservasi, pengelolaan energi, produktifitas produk, dan kelembagaan. 1 paket Tersebarnya hasil IPTEK Litbang 80% 114.063.200 100% 20.128.000 9. PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK 1.111.179.345 kegiatan pembinaan, koordinasi, pelaksanaan penyuluhan pelaksanaan penyuluhan 33 provinsi Penyelenggaraan penyuluhan berjalan sesuai dengan program dan kebijakan 100% 32.776.680 Tersedianya peraturan perundangundangan bidang Terwujudnya SDM Kean yang Tersusunnya peraturan perundangundangan yaitu RUU, RPP, Perpres, Permen/Kepmen pengadaan, seleksi, 100 buah Tersusunya dasar hukum di bidang yang mantap 6.190 orang Tersedianya PNS yang berkualitas sesuai 100% 43.949.970 100% 27.525.000 8

berkualitas, kompeten, serta terdistribusi secara proporsional dan pengembangan jabatan pegawai persyaratan yang ditentukan kerjasama luar negeri bidang dan peningkatan kerjasama bilateral, multilateral, teknik dan regional bidang investasi dan kerjasama perdagangan bidang komoditi sektor kehutaan Tersedianya sarana dan prasarana yang proporsional untuk mendukung Tersusunnya perencanaan dan kualitas kerjasama Dephut dengan negara lain minat investor PMA dan PMDM, serta meningkatnya akses pasar produk Indonesia Tercukupi dan terpeliharanya sarana dan prasarana penyusunan rencana 86 kegiatan Terbentuknya dukungan negara lain terhadap kebijakan Indonesia di forum internasional 31 kegiatan Tersusunnya rencana dan kerjasama investasi sektor 16 paket Tersedianya dan terpeliharanya sarana dan prasarana 280 Satker Tersedianya dokumen anggaran BA 29 dan 100% 23.416.500 100% 12.833.500 100% 383.767.355 100% 363.936.706 9

Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja Outcome Uraian Target Uraian Target evaluasi pelaksanaan pelaksanaan anggaran BA 69, serta laporan anggaran dan evaluasinya evaluasi pelaksanaan nya secara tepat waktu anggaran dan kegiatan yang tepat waktu dan dan sasaran tepat sasaran Tersusunnya laporan keuangan Departemen Kean penyusunan perimbangan keuangan pusat dan daerah koordinasi di daerah kegiatan standarisasi produk barang dan jasa lingkungan penyusunan laporan keuangan Dephut laporan perimbangan pusat dan daerah koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, evaluasi dan pengendalian bidang kualitas produk barang dan jasa lingkungan 1 judul Tersedianya laporan keuangan Dephut 1 judul Tersedanya laporan perimbangan pusat dan daerah 33 provinsi dan 432 dinas koordinasi dan sikronisasi di daerah 20 produk Tersedianya data penerapan standar di lapangan Anggaran (Rp. 1.000) 100% 110.021.150 100% 63.130.135 100% 24.365.000 100% 10.082.349 pembinaan informasi Tersebarnya informasi di bidang 12 bulan Terpublikasikannya informasi 100% 15.375.000 10

publik di bidang melalui pemanfaatan media kepada para pihak melalui berbagai media 10. PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR NEGARA 17.304.240 ketaatan penyelenggara aparatur negara Ratio jumlah kelemahan kinerja per jumlah aspek yang dinilai 8 laporan pemahaman aparatur negara tentang pengawasan 100% 977.500 Menurunya penyimpangan dan pelanggaran dalam pengurusan Menurunya tingkat pelanggaran disiplin PNS dan menurunya tindak pidana korupsi dan tindak pidana di bidang Ratio jumlah temuan per auditan Ratio jumlah pembahasan kasus per jumlah pengaduan 240 LHA Terselesaikannya tindak lanjut hasil pengawasan 4 kasus, 230 pengaduan pemahaman aparatur negara 100% 14.379.540 100% 1.947.200 TOTAL 4.284.947.151 Menteri Kean, Ttd. H.M.S. Kaban, SE, M.Si 11