PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15
|
|
|
- Adi Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15
2 Daftar Paparan 1. Mitigasi Perubahan Iklim (M.P.I.) 2. Skenario Mitigasi Perubahan Iklim 3. MRV
3 Pendahuluan Statement Presiden SBY Indonesia akan mengurangi emisi sebesar 26 % dari emisi Business as Ussual tanpa bantuan Internasional (unilateral) pada tahun 2020, dan bisa mencapai 41 % dengan dukungan Internasional (multilateral) Sektor kehutanan diminta menurunkan emisinya sebesar 14 % dari target di atas (52 % dari target 26 %).
4 Tindak Lanjut Komitmen Presiden di Departemen Kehutanan 1 Peningkatan stok karbon melalui HKm & Hutan Desa, RHL DAS, HTI & HTR, HPH Restorasi, Hutan Rakyat Kemitraan 2 Reduksi emisi dari deforestasi melalui pemberantasan illegal logging, penanggulangan kebakaran dan perambahan hutan, pengaturan penggunaan dan pelepasan kawasan hutan 3 Reduksi emisi dari degradasi melalui penurunan Jatah Tebang & Restorasi Kawasan Konservasi, 4 Pengelolaan Hutan Lestari melalui SILIN, TPTI, Reduced Impact Logging (RIL) dan sertifikasi PHPL 5 Pengelolaan Kawasan Konservasi & Lindung 6 Skenario Mitigasi Kehutanan 7 MRV (monitoring, repporting & verfications) Dephut dalam KIB II fokus pada butir 1, 2 dan 7 tanpa mengurangi kontribusi butir 3,4,5 dan 6 yang telah dilakukan.
5 Tahun 1.1. HKm, Hutan Desa (Ha) 1.2. RHL DAS (Ha) 1.3. HTI & HTR (Ha) 1.4. Restorasi HPH - RE (Ha) 1.5. Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Jumlah (Ha) Jumlah (Ha)
6 Sasaran HKm Tahun (luas & lokasi /peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM HKm (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI BENGKULU SUMATERA SELATAN BANGKA-BELITUNG LAMPUNG BANTEN 12 DKI JAKARTA 13 JAWA BARAT 14 JAWA TENGAH 15 D.I. YOGYAKARTA
7 Sasaran HKm Tahun (lanjutan...) NO PROPINSI HKm (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 16 JAWA TIMUR 17 KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH 26 GORONTALO SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT 30 MALUKU
8 Sasaran HKm Tahun (lanjutan...) NO PROPINSI HKm (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA PAPUA - 33 PAPUA BARAT - Total Seluruh Indonesia
9 Sasaran Hutan Desa Tahun (luas & lokasi/peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Hutan Desa (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah SUMATERA UTARA - 3 SUMATERA BARAT RIAU - 5 KEPULAUAN RIAU - 6 JAMBI BENGKULU - 8 SUMATERA SELATAN BANGKA-BELITUNG - 10 LAMPUNG - 11 BANTEN - 12 DKI JAKARTA - 13 JAWA BARAT - 14 JAWA TENGAH - 15 D.I. YOGYAKARTA
10 Sasaran Hutan Desa Tahun (lanjutan...) NO PROPINSI 16 JAWA TIMUR - 17 KALIMANTAN BARAT - 18 KALIMANTAN TENGAH - 19 KALIMANTAN SELATAN - 20 KALIMANTAN TIMUR - 21 BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR Hutan Desa (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH - 26 GORONTALO SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA - 29 SULAWESI BARAT - 30 MALUKU
11 Sasaran Hutan Desa Tahun (lanjutan...) NO PROPINSI Hutan Desa (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT Total Seluruh Indonesia
12 1.2. SASARAN RHL DAS TAHUN (luas & lokasi/peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM RHL (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI BENGKULU SUMATERA SELATAN BANGKA-BELITUNG LAMPUNG BANTEN DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH D.I. YOGYAKARTA
13 1.2. SASARAN RHL DAS TAHUN (lanjutan...) NO PROPINSI RHL(Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 16 JAWA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH GORONTALO SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT MALUKU
14 1.2. SASARAN RHL DAS TAHUN (lanjutan...) NO PROPINSI RHL (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT Total Seluruh Indonesia
15 1.5. Sasaran Hutan Rakyat Kemitraan (luas & lokasi/peta sebaran) NO 1 PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM - Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 2 SUMATERA UTARA - 3 SUMATERA BARAT RIAU 5 KEPULAUAN RIAU 6 JAMBI 7 BENGKULU SUMATERA SELATAN BANGKA-BELITUNG 10 LAMPUNG BANTEN DKI JAKARTA - 13 JAWA BARAT JAWA TENGAH D.I. YOGYAKARTA
16 1.5. Sasaran Hutan Rakyat Kemitraan (lanjutan...) NO PROPINSI Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 16 JAWA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR 24 SULAWESI UTARA 25 SULAWESI TENGAH 26 GORONTALO 27 SULAWESI SELATAN 28 SULAWESI TENGGARA 29 SULAWESI BARAT 30 MALUKU
17 1.5. Sasaran Hutan Rakyat Kemitraan (lanjutan...) NO PROPINSI Hutan Rakyat Kemitraan (Ha) Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Jumlah 31 MALUKU UTARA - 32 PAPUA - 33 PAPUA BARAT - Total Seluruh Indonesia
18 1.3. H T I & H T R Tahun (luas & lokasi/peta sebaran) No. Provinsi Jumlah 1 Riau Jambi Sumatera Selatan Lampung Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku
19 1.3. H T I & H T R Tahun (lanjutan) No. Provinsi Jumlah 11 Papua Sumatera Utara Sumatera Barat Kalimantan Tengah DIY Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Maluku Utara Jumlah
20 1.4. Kegiatan Pengelolaan LOA IUPHHK-RE (luas & lokasi/peta sebaran) Regional/Provinsi Pengelolaan LOA oleh IUPHHK-RE Jumlah (dlm ribuan) Sumatera NAD 0 Sumut 0 Sumbar Riau 0 Kepulauan Riau 0 Jambi Bengkulu 0 Sumsel 0 Babel 0 Lampung 0 Kalimantan-Sulawesi Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim
21 1.4. Kegiatan Pengelolaan LOA IUPHHK-RE (lanjutan) Regional/Provinsi Pengelolaan LOA oleh IUPHHK-RE Jumlah (dlm ribuan) Sulut Gorontalo Sulteng Sulawesi Barat Sultra Sulsel 0 Nusa-Maluku-Papua NTB 0 NTT 0 Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua TOTAL
22 Fokus ke 2. Reduksi emisi dari deforestasi melalui pemberantasan illegal logging, penanggulangan kebakaran dan perambahan hutan, pengaturan penggunaan dan pelepasan kawasan hutan 2.1. Pemberantasan illegal logging Tahun Jumlah Jumlah kasus Kubikasi Ton CO2e
23 2.2. Penanggulangan Kebakaran No. TAHUN Jumlah Titik Estimasi akibat kebakaran hutan Tahun Kubikasi Juta Ton CO2e 0,80 0,60 0,50 0,40 0,30 0,30 0,20
24 2.3. Proyeksi Pengunaan Kawasan Hutan Tahun Luas (Ha) Sebaran Emas Nikel Migas Batubara Timah Lainnya Non Tambang ,67 Sumatera Sulawesi Riau, Kalimantan Bangka Belitung Komoditas Bijih besi Akibat pemekaran Utara, Tenggara, Jambi, Timur, dan mangan, antara wilayah, kemajuan Sulawesi Sulawesi Sumatera Kalimantan lain tersebar di teknologi Utara, Tengah dan Selatan, Selatan, Provinsi NTB, NTT, telekomunikasi dan Maluku Maluku Utara Maluku, Kalimantan Kalimantan Barat dan kegiatan pertahanan Utara, dan Papua Tengah, Kalimantan Selatan keamanan negara maka Papua Barat dan Jambi dan pembangunan jaringan Jawa Riau jalan, pembangunan menara transceiver (BTS) serta sarana dan prasarana untuk kegiatan pertahanan dan keamanan negara (kegiatan TNI) di dalam kawasan HP akan ikut meningkat ,67
25 2.4. Proyeksi Pelepasan Kws Hutan No. TAHUN Luas (ha) Keterangan HPK Dicadangkan : 8.90 jt ha HPK yg dilepas : 4.7 jt ha Realisasi HGU : 2.4 jt ha Jumlah Pelepasan kawasan Hutan (HPK) terbatas pada kawasan yang telah mendapat Pencadangan Menteri Kehutanan
26 3. Reduksi emisi dari degradasi melalui Penurunan Jatah Tebang dan Rehabilitasi & Restorasi Kawasan Konservasi 3.1. Penurunan Jatah Tebang (JPT) a. JPT HPH berdasarkan Rencana Kerja Usaha (RKU) idealnya ditetapkan 17 jt m3/th, namun JPTnya hanya 9 jt m3/th, atau setara 24,5 jt ton CO2e b. JPT Perum Perhutani berdasarkan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) 1,2 jt m3/th,namun JPT hanya 800rb m3/th, atau setara 2,5 jt ton CO2e 3.2. Rehabilitasi & Restorasi Kawasan Konservasi Rencana Gerhan pada 2010 pada kawasan konservasi seluas ha
27 4.1. Pelaksanaan SILIN di IUPHHK-HA Proyeksi Pelaksanaan Tahun No Provinsi Unit Ha Unit Ha Ha Ha Ha Unit Ha Ha Ha Ha Ha Ha Total Proyeksi Total Proyeksi (Ha) s/d 2020 (Ha) 1 Riau ,00 2 Sumatera Barat ,20 3 Sumatera Utara ,00 4 Kalimantan Barat ,65 5 Kalimantan Tengah ,66 6 Kalimantan Timur ,73 7 Sulawesi Tengah ,00 8 Sulawesi Tenggara ,00 9 Maluku Utara ,10 10 Maluku ,00 11 Papua Barat ,00 12 Papua ,34 Jumlah ,68 Luas ha diperkirakan volume kayu pada siklus tebang 20 tahun sebesar m3 kayu setara 71,3 jt Ton CO2e
28 4.2. Penerapan Reduce Impact Logging (RIL) pd IUPHHK-HA No. TAHUN Jumlah Unit Luas (ha) Luas RIL Tahunan = rata-rata luas rencana Tahunan IUPHHK-HA (seluas 900 Ha per IUPHHK-HA) Atau diperkirakan diselamatkan tingkat semai s/d tiang sebesar 60 m3 per ha x 900 ha = m3 per tahun, setara 0,2 jt ton CO2e
29 4.3. Sertifikasi PHPL di IUPHHK-HA Prediksi Perolehan Sertikat PHAPL No. TAHUN Jumlah Unit Luas (ha) Jumlah Diperkirakan tegakan yg disertifikasi sebanyak 14,15 jt ha x 100 m3 per ha = m3 setara 4,3 Giga Ton CO2e
30 6. SKENARIO MITIGASI KEHUTANAN (asumsi: emisi kehutanan 1,24 giga ton CO 2 e) Net emitter Net sinker -0,07 1,24 1,31 0,35 0,89 0,53 0,71 Catatan: Dengan proyeksi laju deforestasi 1,125 juta ha per tahun
31 6.1. Perbandingan BAU, RHL & Kegiatan M.P.I. Stock Karbon 1,6 jt Ha/ tahun 1. Business as Usual (BAU) Serapan : 0,71 Giga Ton CO 2 e net emitter dengan emisi bersih 0,53 Giga Ton CO 2 e. 2. Dengan penanaman ha per tahun, Serapan : 0,89 Giga Ton CO 2 e. net emitter dengan emisi bersih 0,35 Giga Ton CO 2 e. 3. Dengan Program RENSTRA , Serapan : 1,31 Giga Ton CO 2 e net sinker dengan serapan bersih sebesar 0,07 Giga Ton CO 2 e.
32 Fokus ke 3. Measurable,, Reportable R & Verifiable V (MRV) DEFINISI Measurable (DAPAT DIKUANTIFIKASI KUANTIFIKASI) Apa yang diukur, bagaimana cara mengukur, periode pengukuran, unit ukuran measurable Reportable (DAPAT DILAPORKAN) Aktual, serial/ periodik dari site ke subnasional, nasional tidak ada perbedaan sesuai dengan IPCC guide line reportable Verifiable (DAPAT DIVERIFIKASI) Dapat dibuktikan oleh pihak independen sesuai dengan IPCC guide line verifiable
33 Unit Terkecil : Nasional 200 ha Propinsi 25 ha Kabupaten 10 ha Unit Pengelola 2 ha Periode Kegiatan Tahunan Pihak yang terlibat : - Pemerintah, Pemda, - LP&VI
34 Form Pelaporan Internal (contoh) 1. Lokasi : 2. Luas : 3. Penanggung Jawab : 4. Supervisor : 5. Waktu Pengukuran : 6. Data Teknis Pengukuran : No. 1 No. Petak Koordinat Lokasi BT LU/LS Luas Jarak Tanam Jumlah Tanaman Jenis Tanaman Waktu Tanam Prosentase Tumbuh Peta Lokasi : 8. Hasil Penginderaan Jauh : NB : Dilakukan setiap tahun, atas pelaporan hasil kegiatan
35 Catatan: cakupan citra satelit Landsat 7 ETM+ seluruh Indonesia (217 scene) 35
36
37
38
39
40 Kondisi Pemungkin (enabling condition) RTRW seluruh provinsi segera selesai Kebijakan land tenure pada kawasan hutan Kecukupan dan kelancaran anggaran Partisipasi seluruh stakeholder (outsourcing) KPH segera terbentuk di lapangan Tata kelola pemerintahan utk mencegah spekulasi tanah Desentralisasi diperkuat
41
IMPLEMENTASI RAN-GRK DI SEKTOR KEHUTANAN
IMPLEMENTASI RAN-GRK DI SEKTOR KEHUTANAN Jakarta, 29 Agustus 2013 RPJMN 2010-2014 11 Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4.
DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan
Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan Iman Santosa T. (isantosa@dephut.go.id) Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011
disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011 Hutan : suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi
INDONESIA Percentage below / above median
National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Sambutan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Assalamu alaikum Wr. Wb. Sebuah kebijakan akan lebih menyentuh pada persoalan yang ada apabila dalam proses penyusunannya
REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003
REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003 KATA PENGANTAR Assalaamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik
Kuliah 1 Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik 1 Implementasi Sebagai bagian dari proses/siklus kebijakan (part of the stage of the policy process). Sebagai suatu studi
Latar belakang pembangunan HTI LOGO. Latar Belakang Pembangunan HTI. Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yg kurang produktif
Jakarta, 14 Mei 2012 Latar Belakang Pembangunan HTI Latar belakang pembangunan HTI Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yg kurang produktif Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Menjamin tersedianya
NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat Tahun Ajaran 213/21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 13 Juni 21 1 Ringkasan Hasil Akhir UN - SMP Tahun 213/21 Peserta UN 3.773.372 3.771.37 (99,9%) ya
Lampiran 3b. Rencana Strategis Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
Lampiran 3b Rencana Strategis 2010-2014 Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Kementerian Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan INDIKATOR KINERJA RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2010-2014
B U K U: REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN INDONESIA TAHUN 2005
B U K U: REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN INDONESIA TAHUN 2005 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN
Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN DEPARTEMEN KEHUTANAN Ministry of Forestry 2008 KATA PENGANTAR Penyusunan Buku Eksekutif Data Strategis Kehutanan Tahun 2008 ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan data
4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan
4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011
Strategi Nasional, Pengembangan Kelembagaan, dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011 Perhatian khusus terhadap hutan bukan hal baru 2007 2008 2009 Jan 2010 Mei 2010
Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK
Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Badan Pemeriksa
Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)
Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Kawasan Hutan Total No Penutupan Lahan Hutan Tetap APL HPK Jumlah KSA-KPA HL HPT HP Jumlah Jumlah
Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)
VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN
VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,
VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN
185 VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN Ketersediaan produk perikanan secara berkelanjutan sangat diperlukan dalam usaha mendukung ketahanan pangan. Ketersediaan yang dimaksud adalah kondisi tersedianya
KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Penghitungan Deforestasi Indonesia Periode Tahun 2009-2011
Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015
Oleh : Ketua Tim GNPSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pontianak, 9 September 2015 Data dan Informasi Kawasan Hutan 2 KAWASAN HUTAN KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TENGAH, KALIMANTAN SELATAN,
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Disabilitas. Website:
Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan
PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
C UN MURNI Tahun
C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan
KEMENTERIAN PERTANIAN
Republik Indonesia SOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Disampaikan dalam Sosialisasi Penyusunan RAD-GRK Balikpapan, 28-29 Februari 2012 KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA
RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN
Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22
INDEKS TENDENSI KONSUMEN
No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui
INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)
F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008
Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008 Sumber Produksi (m3) Hutan Alam Hutan Tanaman HPH (RKT) IPK Perhutani HTI Jumlah (m3) 1 2004 3,510,752 1,631,885
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS
IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU
IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU IV.1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Kayu Industri Primer Hasil Kayu (IPHHK) adalah pengolahan kayu bulat dan/atau kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah
ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011
ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011 1 11 PRIORITAS KIB II (2010-2014) 1. Mewujudkan reformasi birokrasi
PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012
No Kode PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 Nama Satuan Kerja Pagu Dipa 1 4497035 DIREKTORAT BINA PROGRAM 68,891,505.00 2 4498620 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI JATENG 422,599,333.00
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan http://simpadu-pk.bappenas.go.id 137448.622 1419265.7 148849.838 1548271.878 1614198.418 1784.239 1789143.87 18967.83 199946.591 294358.9 2222986.856
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI Oleh : Direktur Pengelolaan Air Irigasi Lombok, 27 29 November 2013 1 REALISASI KEGIATAN PUSAT DIREKTORAT
Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi
Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86
KESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016
TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016 NO CABOR PROVINSI PELAKSANAAN KONTAK PERSON 1 Atletik DKI Jakarta 3 s.d 7 Agustus 2016 2 Dayung RIAU 22 s.d 27 Oktober 2016 Pak Sanusi Hp. 081275466550 3 Gulat
Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154
ALOKASI ANGGARAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR (Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Per Menurut Program dan Kegiatan) (ribuan rupiah) 1 010022 : DKI Jakarta 484,909,154
DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017 Cutoff data tanggal 30-Nov-2017 PDSPK, Setjen Kemendikbud Jakarta, 11 Desember 2017 DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN AJARAN 2017/2018
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55
KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012 yang
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data yang berhasil dikumpulkan dan akan digunakan pada penelitian ini merupakan data statistik yang diperoleh dari a. Biro Pusat Statistik (BPS)
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagai jenjang terakhir dalam program Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan Dasar
POTENSI DAN KELEMBAGAAN HUTAN RAKYAT Oleh: Billy Hindra 1)
POTENSI DAN KELEMBAGAAN HUTAN RAKYAT Oleh: Billy Hindra 1) I. PENDAHULUAN Sumberdaya hutan di Indonesia seluas 120 juta hektar mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sehingga hutan kita tidak
KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.
DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2015 DEFORESTASI INDONESIA TAHUN 2013-2014
Menguji Rencana Pemenuhan Target Penurunan Emisi Indonesia 2020 dari Sektor Kehutanan dan Pemanfaatan Lahan Gambut
www.greenomics.org KERTAS KEBIJAKAN Menguji Rencana Pemenuhan Target Penurunan Emisi Indonesia 2020 dari Sektor Kehutanan dan Pemanfaatan Lahan Gambut 21 Desember 2009 DAFTAR ISI Pengantar... 1 Kasus 1:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018
RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.
UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional
UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus
DATA INSPEKTORAT JENDERAL
DATA INSPEKTORAT JENDERAL 1. REALISASI AUDIT BERDASARKAN PKPT TAHUN 2003-2008 No. Tahun Target Realisasi % 1 2 3 4 5 1 2003 174 123 70,69 2 2004 174 137 78,74 3 2005 187 175 93,58 4 2006 215 285 132,55
. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.
S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015 Workshop Perencanaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2015
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif.
PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH (Memperkuat KPH dalam Pengelolaan Hutan Lestari untuk Pembangunan Nasional / daerah
TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016
No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016
No. 25/05/94/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
CEDERA. Website:
CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Oleh: DR. Syarief Hasan, MM. MBA. Menteri Negara Koperasi dan UKM Pada Rapimnas Kadin Yogyakarta, 3 4 Oktober 2012 UMKM DALAM
TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011
TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529
Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan
Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Asep Sjafrudin, S.Si, M.Si Jenjang Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama (MTs/SMP) memiliki peranan yang sangat penting
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.289/VI-BPHA/2007
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.289/VI-BPHA/2007 TENTANG PENETAPAN JATAH PRODUKSI KAYU BULAT NASIONAL PERIODE TAHUN 2008 YANG BERASAL DARI IUPHHK-HA/HPH DI SETIAP PROVINSI
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN
Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.
LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan
BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, baik negara ekonomi berkembang maupun negara ekonomi maju. Selain pergeseran
Lampiran 3d. Rencana Strategis Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Lampiran 3d Rencana Strategis 2010-2014 Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat INDIKATOR
PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT
No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga
KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN i.oetama Marsis PB. IKATAN DOKTER INDONESIA Diajukan dalam Rakornas KKI,Bandung, 10-13 Agustus 2015 PENDAHULUAN Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014
IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung
2.11.3.1. Santri Berdasarkan Kelas Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) Tingkat Ulya No Kelas 1 Kelas 2 1 Aceh 19 482 324 806 2 Sumut 3 Sumbar 1 7-7 4 Riau 5 Jambi 6 Sumsel 17 83 1.215 1.298 7 Bengkulu
4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012
4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Jumlah Lembaga No. Provinsi PTAIN PTAIS Jumlah 1. Aceh 3 20 23 2. Sumut 2 40 42 3. Sumbar 3 19 22 4. Riau 1 22 23 5. Jambi 2 15 17 6. sumsel 1 13 14 7. Bengkulu
Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini
Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini Uzair Suhaimi uzairsuhaimi.wordpress.com Judul artikel perlu klarifikasi. Pertama, istilah penduduk merujuk pada penduduk Indonesia
Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada