BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB III RESUME KEPERAWATAN

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh : Destarita Rahmawati R

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak


BAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

KOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III ANALISA KASUS

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING

BAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP

BAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah

BAB III TINJAUAN KASUS

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas (Rampengan, 2008)

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. seluruh dunia, yaitu sebesar 124 juta kasus kematian anak terjadi akibat pneumonia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan. anak yang penting di dunia karena tingginya angka

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang disebabkan oleh bakteri terutama Streptococcus pneumoniae,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB IV METODE PENELITIAN

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi perubahan meliputi perubahan fisik, emosional ibu dan status

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap

BAB I PENDAHULUAN. dan pengentasan kemiskinan. Salah satu tujuan MDGs yaitu mengurangi

BAB III RESUME KEPERAWATAN

KELOMPOK III. Siti Rafidah K Sri Rezkiana andi L Nadia Intan tiara D Arsini Widya Setianingsih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pada tanggal 23 Maret 2016 pukul 09.30 WIB balita bernama R umur 2 tahun, anak pertama dari pasangan Ny.S dan Tn.K bertempat tinggal di Setabelan Banjarsari, Surakarta. Dari hasil anamnesa pada orangtua pasien A dibawa ke rumah sakit dengan keluhan batuk nggrok nggrok sejak 1 minggu yang lalu, muntah, nafsu makan menurun, panas sejak 3 hari yang lalu dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Selain itu, ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dan anaknya pernah mengalami riwayat penyakit pneumonia sebelumnya. Ibu mengatakan tinggal di lingkungan yang cukup padat dan suaminya adalah seorang perokok. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh yaitu 38,3ºC. Tidak terlihat adanya sianosis, terdapat nafas cuping hidung, gerakan dada simetris dan terdengar wheezing pada dada kanan dan kiri. Hasil pemeriksaan foto thorax pulmo tampak infiltrat di perihiler kanan kiri dan parakardial kanan. Hasil pemeriksaan hematologi ditemukan jumlah monosit yang meningkat hingga 19% dari batas normal 2 8 % dan menandakan adanya infeksi pada anak. 32

digilib.uns.ac.id 33 2. Interpretasi Data Dasar Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : 09.40 WIB a. DIAGNOSA KEBIDANAN An. R umur 2 tahun dengan pneumonia Data Dasar : 1) Data Subjektif Ibu mengatakan anaknya batuk nggrok nggrok sejak 1 minggu yang lalu, pilek, demam sejak 3 hari yang lalu dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu 2) Data Obyektif, diperoleh dari : a) Hasil pemeriksaan fisik : Keadaan umum : lemah Kesadaran : composmentis Vital sign : Nadi : 110 x/menit Respirasi Suhu : 40 x/menit : 38,3ºC b) Hasil pemeriksaan sistematis : Muka Hidung : tidak ada sianosis, tidak ada oedema : terdapat pernapasan cuping hidung dan terdapat sekret warna putih kekuningan Dada : terdapat retraksi dada serta bunyi wheezing dan c) Hasil pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboraturium : Jumlah monosit meningkat hingga 19% dari keadaan normal yaitu 2% - 8%

digilib.uns.ac.id 34 Pemeriksaan foto thorax : tampak infiltrat di perihiler kanan kiri dan parakardial kanan. b. MASALAH 1. Anak rewel dan tidak nafsu makan 2. Takut atau cemas pada anak dan orang tua c. KEBUTUHAN 1. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak 2. Jelaskan tentang kondisi anak serta libatkan orang tua dalam perawatan anak 3. Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Antisipasi Penangannya a. Diagnosa potensial : pada kasus pneumonia adalah gagal nafas b. Antisipasi tindakan : bebaskan jalan napas dan observasi vital sign 4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi berupa antibiotik, brokhodilator, antipiretik, suplemen penambah nafsu makan. 5. Perencanaan Asuhan yang Menyeluruh Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : 09.45 WIB a. Posisikan semi fowler b. Lakukan pemeriksaan batuk dan sesak napas c. Observasi keadaan umum dan vital sign setiap 6 jam d. Jelaskan tentang penyakit yang diderita anak pada ibu dan keluarga serta anjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak.

digilib.uns.ac.id 35 e. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan menganjurkan orang tua untuk mendampingi anaknya. f. Lakukan advis sesuai perintah dokter spesialis anak untuk pemberian terapi g. Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit makanan bernutrisi dan inadekuat serta terjaga kebersihannya. h. Dokumentasi asuhan yang diberikan 6. Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : 09.50 WIB a. Memposisikan semi fowler dengan cara memposisikan kepala lebih tinggi dari badan dan kaki diganjal dengan bantal kurang lebih 30 derajat. b. Melakukan pemeriksaan batuk dan sesak napas, apakah terjadi peningkatan batuk dan sesak napas c. Mengobservasi KU dan VS yang meliputi nadi, respirasi dan suhu d. Menjelaskan tentang penyakit yang diderita anak pada ibu, bahwa anaknya menderita penyakit pneumonia yaitu adanya peradangan pada parenkim paru yang ditandai dengan batuk dan sesak napas serta menganjurkan rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak e. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan menganjurkan orang tua untuk selalu mendampingi anaknya. f. Melaksanakan advis sesuai perintah dokter spesialis anak untuk memberikan terapi berupa :

digilib.uns.ac.id 36 Terapi yang dberikan bidan : 1) Pasang infus KA-EN 3A 20 tetes per menit (tpm) secara mikro pada tangan kiri 2) Injeksi antibiotik (ampicillin 500 mg/ 6 jam) 3) Injeksi antibiotik (gentamicin 80 mg/ 24 jam) Terapi yang diberikan orang tua : 4) Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3 x ½ ctp) 5) Antipiretik (Paracetamol sirup 125 mg/ 4x1 cc per oral) 6) Suplemen penambah nafsu makan (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc per oral) g. Melakukan kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit makanan dengan tinggi kalori, tinggi protein serta menganjurkan orang tua untuk memberikan makanan yang disediakan rumah sakit pada anak agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi. h. Melakukan dokumentasi tindakan 7. Evaluasi Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : 16.00 WIB a. Balita sudah diposisikan semi fowler. b. Melakukan pemeriksaan batuk dan sesak napas telah diusahakan. c. Infus KA-EN 3A terpasang pada pukul 09.50 WIB dengan 20 tetes per menit (tpm) mikro d. Observasi KU dan VS tiap 6 jam Tabel 4.1. Hasil observasi KU dan VS

digilib.uns.ac.id 37 Pukul (WIB) Respirasi (x/menit) Nadi (x/menit) Suhu ( C) KU 10.00 40x/menit 118x/menit 38,3 Cukup 16.00 38x/menit 116x/menit 38,2 Cukup Sumber : Data Sekunder (2016) e. Orang tua telah mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya dan bersedia untuk rawat inap agar kondisi anaknya pulih kembali. f. Orang tua selalu mendampingi anak g. Advis dokter telah dilakukan dengan memberikan terapi : 1) Terapi telah diberikan oleh bidan berupa : a) Pemasangan infus KA-EN 3A 20 tetes per menit (tpm) telah terpasang pukul 10.50 WIB. b) Skin test telah dilakukan pukul 14.00 WIB, dengan hasil tidak terdapat alergi. c) Injeksi antibiotik (ampicillin 500 mg/ 6 jam) secara IV telah dilakukan pukul 15.00 WIB dan akan diberikan malam pukul 21.00 WIB dan pagi pukul 04.00 WIB. d) Injeksi antibiotik (gentamicin 80 mg/ 24 jam) telah dilakukan pukul 15.00 WIB 2) Terapi telah diberikan oleh orang tua berupa : a) Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3 x ½ ctp) telah diberikan pukul 14.00 WIB b) Antipiretik (Paracetamol sirup 125 mg/ 4x1 cc per oral) pada pukul 10.00 WIB dan menganjurkan orang tua

digilib.uns.ac.id 38 memberikannya setiap 6 jam pada sore pukul 16.00 WIB, malam pukul 22.00 WIB dan pagi pukul 04.00 WIB c) Suplemen penambah nafsu makan (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc per oral) pada pukul 10.00 WIB dan menganjurkan orangtua memberikannya setiap 24 jam. 3) Kolaborasi dengan tim gizi telah dilakukan dengan pemberian nasi sayur dengan diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) dan orang tua memberi makan anaknya dengan makanan yang disediakan rumah sakit. h. Asuhan yang diberikan telah didokumentasikan dalam rekam medis.

digilib.uns.ac.id 39 CATATAN PERKEMBANGAN Pada perawatan hari kedua tanggal 24 Maret 2016 pukul 12.00 WIB ibu mengatakan anaknya masih batuk, panas, dan sesak nafasnya sudah berkurang. Keadaan umum pasien sedang, frekuensi napas 38x/menit, suhu 38ºC sehingga diagnosanya adalah balita R umur 2 tahun dengan pneumonia dalam perawatan hari kedua. Asuhan yang diberikan oleh bidan antara lain memberitahu orang tua hasil pemeriksaan anaknya yaitu suhu 38ºC, respirasi 38x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas dengan hasil masih ada batuk dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign terlampir ; melanjutkan pemberian terapi sesuai advis dokter spesialis anak yaitu pemberian infus KA-EN 3A 20 tetes per menit (tpm) mikro, injeksi antibiotik (Ampicillin 500 mg/ 6 jam) secara IV per infus diberikan pada pukul 15.00 WIB, malam pukul 21.00 WIB dan pagi pukul 09.00 WIB, injeksi antibiotik (Gentamicin 80 mg/ 24 jam) diberikan pada pukul 15.00 WIB. Untuk obat yang diberikan secara oral bidan mengingatkan pada ibu untuk pemberian obat secara teratur sesuai dengan perintah dokter spesialis anak berupa antipiretik (Paracetamol sirup 125 mg/ 4x1 cc per oral) setiap 6 jam pada pukul 10.00 WIB, 16.00 WIB, malam pukul 22.00 WIB dan pagi pukul 06.00 WIB, Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3x½ cc / 8 jam per oral) pada pukul 10.00 WIB, 14.00 WIB dan 16.00 WIB, Suplemen (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc/ 24 jam per oral) pada pukul 10.00 WIB. Bidan menganjurkan pada orang tua untuk tidak memberikan anaknya makan dan minuman selain dari rumah sakit, hasil orang tua bersedia untuk tidak memberikan anaknya makan dan minuman selain dari rumah sakit.

digilib.uns.ac.id 40 Perawatan hari ketiga tanggal 25 Maret 2016 pukul 12.00 WIB. Ibu mengatakan demam anak sudah tidak demam dan batuk sudah berkurang, nafsu makan anak membaik. Dari hasil pemeriksaan frekuensi nafas 30x/menit dan suhu 37,7ºC. Diagnosa kebidanannya adalah balita R umur 2 tahun dengan pneumonia dalam perawatan hari ketiga. Asuhan yang diberikan oleh bidan antara lain memberitahu orang tua hasil pemeriksaan anaknya yaitu suhu 37,7ºC, respirasi 38x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas dengan hasil masih ada batuk dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign terlampir ; melanjutkan pemberian terapi sesuai advis dokter spesialis anak sebelumnya serta menganjurkan pada orang tua untuk memberikan nutrisi secara adekuat pada anaknya dengan cara memberi makanan secara teratur hasil, orang tua bersedia memberikan kebutuhan nutrisi pada anak dengan memberikan makan secara teratur. Perawatan hari keenam tanggal 28 Maret 2016 pukul 12.00 WIB, ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam, batuk sudah berkurang dan sudah tidak ada sesak nafas. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya peningkatan frekuensi nafas dan suhu tubuh. Frekuensi nafas dalam batas normal yaitu 36x/menit dan suhu tubuh 36,5ºC. Diagnosa kebidanan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan adalah balita R umur 2 tahun dengan riwayat pneumonia. Asuhan yang diberikan adalah memberitahu orang tua hasil pemeriksaan anaknya yaitu keadaan umum baik, nadi 100x/menit, suhu 36,5ºC, respirasi 36x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas hasil, batuk sudah berkurang dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign terlampir ; mengingatkan pada ibu untuk pemberian obat secara teratur

digilib.uns.ac.id 41 sesuai dengan perintah dokter spesialis anak. Pada hari keenam, pasien diperbolehkan untuk pulang setelah menyelesaikan administrasi. Adapun asuhan yang diberikan yaitu Infus KA-EN 3A 20 tpm dilepas pukul 15.30 WIB ; pemberian terapi oral untuk dilanjutkan di rumah, yaitu : Antibiotik (Amoxcillin 40mg/ 3x3/4 cth), Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3x½ cth), Suplemen (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc per oral) ; menganjurkan pada orang tua untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah merawat balita, mencuci bersih pakaian dan alat alat makan serta menganjurkan pada ayah untuk tidak merokok di dekat anaknya hasil, orangtua mengerti dan bersedia melakukannya serta melakukan kunjungan ulang/kontrol tanggal 1 April 2016 di Poli Anak RSUD Surakarta. B. PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan studi kasus pada balita R umur 2 tahun dengan pneumonia di RSUD Surakarta, penulis akan membandingkan antara teori dan praktik pelaksanaan asuhan di lapangan dengan menggunakan 7 langkah Varney dan data perkembangan SOAP. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pada kasus balita R umur 2 tahun dengan pneumonia penulis melakukan pengumpulan data secara lengkap meliputi data subjektif, data objektif dan data penunjang. Dalam pengumpulan data subjektif, didapatkan bahwa orang tua balita mengeluhkan anaknya menderita batuk, sesak napas, demam dan nafsu makan menurun. Hal ini sesuai dengan Rahajoe (2008) dan Muttaqin (2008) menyebutkan bahwa keluhan balita

digilib.uns.ac.id 42 yang mengalami pneumonia meliputi demam, menggigil, batuk, sakit kepala, dan keluhan gastrointestinal seperti muntah dan diare. Demam, anoreksia dan keluhan gastrointestinal terjadi akibat dari reaksi inflamasi yang hebat. Selain itu orang tua balita mengatakan bahwa mereka bertempat tinggal di lingkungan yang cukup padat. Ayah dari balita R adalah seorang perokok. Hal ini merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya resiko pneumonia sesuai dengan Maryunani (2010) yaitu umur balita kurang dari 2 bulan, gizi kurang,bblr dan riwayat BBLR, tidak mendapat ASI yang memadai,polusi udara, kepadatan tempat tinggal, imunisasi yang tidak memadai dan defisiensi vitamin A. Data objektif didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik pada anak. Pada kasus balita R dengan pneumonia ini, ditemukan adanya batuk dengan produksi sekret sesuai dengan Muttaqin (2008) yaitu batuk terjadi akibat dari sekresi edema dan prochopasma, terdengar wheezing pada dada kanan dan kiri sesuai Setyoningrum (2006) yaitu wheezing akan ditemui pada anak anak dengan pneumonia, terdapat nafas cuping hidung dan terdapat retraksi dada, gerakan dada seimbang antara kanan dan kiri, terdapat suara redup dan respirasi 40 kali/menit sesuai dengan Said (2010) yaitu frekuensi nafas meningkat pada anak dengan pneumonia >40 kali/menit untuk anak usia 12 bulan 5 tahun. Data penunjang yang mendukung diagnosa menurut Rahajoe (2008) adalah pemeriksaan foto thorax pulmo tampak infiltrat di perihiler kanan kiri dan parakardial kanan.. Pemeriksaan darah lengkap dengan hasil leukosit 9.690/mm 3 dan monosit 19%.

digilib.uns.ac.id 43 Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik dalam pengumpulan data dasar. 2. Interpretasi Data Dasar Interpretasi data dasar meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan yang ditegakkan pada kasus ini adalah balita R umur 2 tahun dengan Pneumonia. Diagnosis ini ditegakkan atas dasar data subjektif dan data objektif yang telah didapatkan pada langkah pertama. Dalam kasus balita R dengan pneumonia ini, masalah yang muncul adalah pola nafas balita yang tidak efektif, nafsu makan menurun dan takut atau cemas pada balita dan orang tua, sehingga muncul kebutuhan yaitu bebaskan jalan napas, penuhi kebutuhan bayi, jelaskan tentang kondisi anak serta libatkan orang tua dalam perawatan anak. Hal ini sesuai dengan teori Hidayat (2006) dan Rahajoe (2008) bahwa masalah yang mungkin timbul pada balita sakit dengan pneumonia yang mungkin timbul pada balita sakit dengan pneumonia yaitu pola nafas yang tidak teratur, takut atau cemas serta nafsu makan menurun. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. 3. Diagnosa Potensial dan Antisipasi Penanganan Diagnosa potensial dari balita R dengan pneumonia adalah gagal napas. Hal ini sesuai dengan teori Setyoningrum,dkk (2006) yaitu pada kasus balita sakit dengan pneumonia yang mungkin terjadi adalah hipoksia, hiperkapne dan pada keadaan berat dapat terjadi gagal napas. Antisipasi tindakan yang dilakukan bidan dengan membebaskan jalan

digilib.uns.ac.id 44 napas dan melakukan observasi vital sign pada balita. Antisipasi tindakan ini sesuai dengan Muttaqin (2008) yaitu memposisikan semi fowler, memantau suhu, nadi dan respirasi. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. 4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Pada kasus balita R dengan pneumonia, kebutuhan tindakan segera yang harus dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi berupa antibiotik, bronkhodilator, antipiretik dan suplemen. Hal ini sesuai dengan teori menurut Hidayat (2006) pada pasien dengan penumonia terapi yang sering diberikan adalah terapi antibiotik, antipiretik dan pemberian bronkhodilator atau ekspektoran sesuai dengan kebutuhan anak. Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan teori dan praktik dalam menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera. 5. Perencanaan Asuhan Yang Menyeluruh Dalam kasus balita R dengan pneumonia ini, rencana asuhan yang diperlukan adalah posisikan semi fowler, penuhi kebutuhan cairan elektrolit, observasi tanda tanda vital, observasi batuk dan sesak nafas, menjelaskan pada orang tua tentang penyakit anaknya dan anjurkan untuk rawat inap, ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, kolaborasi dengan dokter sepsialis anak untuk pemberian terapi, kolaborasi dengan

digilib.uns.ac.id 45 tim gizi untuk pemberian diit makanan. Hal ini sesuai teori Muttaqin (2008) bahwa perencanaan yang harus dipenuhi yaitu mengatur posisi semi fowler, melibatkan orang tua dalam memberikan perawatan sehingga anak merasakan ketenangan, memberikan nutrisi sesuai kebutuhan, memberikan antibiotik serta pelega tenggorokan. Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik. 6. Pelaksanaan Asuhan dengan Efisien dan Aman Pada kasus balita R dengan pneumonia, pelaksanaan asuhan dengan efisien dan aman telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan pada langkah sebelumnya, pemberian terapi berupa antibiotik (ampicillin 500 mg/ 6 jam) dikombinasikan dengan antibiotik (gentamicin 80 mg/ 24 jam) secara IV. Hal ini sudah sesuai dengan Noels (2013) pada pengobatan pneumonia terdiri dari antbiotik ampicilin dan dikombinasikan dengan gentamicin. Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik. 7. Evaluasi Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita R dengan pneumonia selama 6 hari, kondisi klien dinyatakan sembuh berdasarkan gejala klinis yaitu tidak ditemukan batuk, sesak nafas, cuping hidung, retraksi dada, wheezing, demam dan takipnea. Keadaan umum dan vital sign balita R membaik yaitu keadaan umum baik, frekuensi napas 36x/menit, suhu tubuh 36,5ºC dan nafsu makan meningkat. Evaluasi ini

digilib.uns.ac.id 46 sesuai dengan Maryunani (2013) yaitu pola napas anak telah membaik, frekuensi napas kurang dari 40x/ menit pada anak usia 12 bulan-5 tahun. Untuk gejala klinik dari pneumonia yang meliputi demam, nyeri dada, dispnea, dan takipnea telah teratasi. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan pratik.