DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN

UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Esensial. Aktifitas yang dapat dilakukan guru profesinal

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PENGAWASAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN

KISI- KISI SOAL UKG PEDAGOGIK 2015 PAKET KEAHLIAN PENGAWASAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN

SOAL UKG 2015 PAKET KEAHLIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN No. Kompetensi. Standar Kompetensi Guru Utaman

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Standar Kompetensi Guru. Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mapel Paket Keahlian IPK

KISI KISI MATERI PLPG TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

KISI KISI PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

Prinsip Dasar Pengolahan Pangan. Nyoman Semadi Antara, Ph.D. Pusat Kajian Keamanan Pangan (Center for Study on Food Safety) Universitas Udayana

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan adalah faktor keamanan pangan. Dalam dunia industri. khususnya industri pangan, kontaminasi pada makanan dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Kandungan Gizi dan Vitamin pada Ikan Layur

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH P

Perbaikan zona produksi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH.

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pengolahan yang aman mulai dari bahan baku, produk setengah

GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Toko Daging & Swalayan Sari Ecco merupakan salah satu industri

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN. 1. A. Latar Belakang 1. B. Perumusan Masalah.. 3. C. Batasan Penelitian 4. D. Tujuan. 4. E. Manfaat...

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN SIKAP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Pengawetan pangan dengan pengeringan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

Studi Kelayakan Unit Pengolahan Udang Putih Beku Tanpa Kepala di PT. XX Gorontalo

Pengawetan bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 1-5 ISSN :


PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tomat termasuk buah klimaterik dimana terjadi peningkatan proses

Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt.

PENDAHULUAN PENGOLAHAN METE 1

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia.

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semester : Dosen Pengampuh :

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 416/Kpts/OT.160/L/4/2014 TENTANG

Tidak ada makanan yang steril Mikroorganisme : bakteri, kapang, khamir Bakteri dalam bahan makanan :

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

BAB III METODE PENELITIAN

SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

GOOD LABORATORY PRACTICE (PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR) Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk :

perubahan baik fisik maupun kimiawi yang dikehendaki ataupun yang tidak dikehendaki. Di samping itu, setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN KIMIA ANALISI

BIOETANOL DARI PATI (UBI KAYU/SINGKONG) 3/8/2012

METODOLOGI PENELITIAN

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam beberapa tahun belakangan ini, media di Indonesia sangat gencar

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

Analisis Risiko Pengolahan Hasil Pertanian

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 66/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

SOAL PELATIHAN PENANGANAN PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Juwariyah BP3 K Garum. Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Paling Benar!

Transkripsi:

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1.TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (114) 2.PENGAWASAN MUTU HASIL PERTANIAN (115) A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI 1 Mengenal komoditas hasil 2 Mengidentifikasi karakteristik industri 3 Menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan bahan hasil 1.1 Menggolongkan komoditas hasil 1.2 Menguji sifat-sifat komoditas hasil 1.3 Mendeskripsikan kerusakan komoditas hasil 1.4 Menguji akibat yang timbul oleh kerusakan komoditas hasil. 2.1 Memahami ruang lingkup industri 2.2 Mengklasifikasi jenis-jenis industri. 3.1 Menjelaskan regulasi tentang penggunaan bahan tambahan makanan (food additive) dan bahan pengawet kimia (food preservatives) 3.2 Mendemonstrasikan sample dasar pengolahan dan pengawetan secara fisik 3.3 Mendemonstrasikan sample dasar pengolahan dan pengawetan secara khemis 3.4 Mendemonstrasikan sample dasar pengolahan dan pengawetan secara mikrobiologis 3.5 Mendemonstrasikan sample dasar pengolahan dan pengawetan secara biokhemis. 7

3.6 Mendemonstrasikan sample penggunaan food additive dan food preservatives. 3.7 Menguji secara inderawi hasil perlakuan dasar pengolahan. 4 Mengidentifikasi karakteristik mikroorganisme 5 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 6 Mengenal prinsip-prinsip mutu dalam pengolahan 7 Menerapkan konsep mutu hasil dan pengendalian mutu hasil 4.1 Menyiapkan biakan mikroorganisme. 4.2 Menyiapkan media pertumbuhan mikroorganisme. 4.3 Mengukur pertumbuhan mikroorganisme. 4.4 Mengamati struktur mikroorganisme. 4.5 Menghitung jumlah mikroorganisme. 4.6 Mengamati kematian mikroorganisme. 5.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 5.2 Melaksanakan prosedur K3 5.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup 5.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. 6.1 Mengenal kaitan mutu produk dengan proses pengolahan. 6.2 Mengenal kriteria mutu bahan hasil. 6.3 Menguji penyimpangan mutu dalam pengolahan bahan hasil. 7.1 Menjelaskan konsepsi mutu hasil cacat dan toleransi. 7.2 Menjelaskan pengertian dan peranan pengendalian mutu hasil. 8

B. KOMPETENSI KEJURUAN 1. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (114) STANDAR KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur kerja GMP (Good Manufacturing Procedure) 2. Menerapkan teknik-teknik pemanenan bahan hasil 3. Menerapkan perlakukan pendahuluan terhadap bahan hasil pasca panen 4. Menggunakan mikroorganisme dalam proses pengolahan (fermentasi) 5. Menerapkan teknik pengendalian kandungan air dalam pengolahan 1.1 Mengidentifikasi persyaratan GMP dalam kegiatan pengolahan hasil 1.2 Menerapkan prosedur praktik yang baik dalam berproduksi. 2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri bahan hasil siap panen 2.2 Menentukan saat panen bahan hasil 2.3 Menentukan cara dan peralatan panen 2.4 Memanen bahan hasil. 3.1 Menerapkan teknik pengeprisan (trimming) bahan hasil panen 3.2 Menerapkan teknik pengumpulan hasil panen 3.3 Menerapkan teknik pemisahan hasil panen (sortasi dan gradding) 3.4 Menerapkan teknik penumpukan hasil panen 3.5 Menerapkan teknik pengangkutan hasil panen. 4.1 Mengidentifikasi mikroorganisme yang aktif dalam fermentasi 4.2 Mengkondisikan bahan sebagai media dalam proses fermentasi 4.3 Menginokulasikan mikrobia dalam proses fermentasi 4.4 Mengendalikan lingkungan proses fermentasi 4.5 Memanen hasil fermentasi. 5.1 Menerapkan proses pengeringan 5.2 Menerapkan proses perendaman 5.3 Menerapkan proses dehydrasi 9

5.4 Menerapkan proses rehydrasi. 6. Menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan 7. Menerapkan teknik pengolahan dengan suhu tinggi 8. Menerapkan teknik penggunaan suhu rendah 9. Menerapkan teknik perlakuan kimiawi/ enzymatis dalam pengolahan 10. Menerapkan teknik pemanasan tidak langsung dalam pengolahan 6.1 Menerapkan proses pengecilan ukuran dan bentuk produk/forming 6.2 Menerapkan proses pencampuran 6.3 Menerapkan proses emulsifikasi 6.4 Menerapkan proses filtrasi 6.5 Menerapkan proses kristalisasi 6.6 Menerapkan proses ekstraksi 6.7 Menerapkan proses destilasi. 7.1 Menerapkan proses blanching 7.2 Menerapkan proses exhausting 7.3 Menerapkan proses pasteurisasi 7.4 Menerapkan proses sterilisasi 7.5 Menerapkan proses pengukusan dan perebusan 7.6 Menerapkan proses penguapan 7.7 Menerapkan proses pengentalan. 8.1 Menjelaskan prinsip dasar dan teknik penggunaan suhu rendah 8.2 Menerapkan proses pendinginan 8.3 Menerapkan proses pembekuan. 9.1 Menerapkan proses sulfitasi 9.2 Menerapkan proses karbonatasi 9.3 Menerapkan proses netralisasi 9.4 Menerapkan proses hidrolisis 9.5 Menerapkan proses pemurnian (refining) 9.6 Menerapkan proses koagulasi. 10.1 Menerapkan pengolahan dengan irradiasi (sinar gelombang pendek). 10.2 Mennerapkan pengolahan dengan udara panas. 10

10.3 Menerapkan pengolahan dengan pemanas vacum. 11. Menerapkan teknik pengolahan menggunakan media pengahantar panas 12. Mengoperasikan peralatan pengolahan hasil 13. Mengoperasikan proses pengolahan hasil 14. Mengemas bahan hasil dan produk olahan 15. Menyimpan dan menggudangkan bahan hasil dan hasil olahannya 11.1 Menerapkan penggorengan (deep fraying) 11.2 Menerapkan penggorengan (surface fraying) 11.3 Menerapkan penyanggraian. 12.1 Mengidentifikasi fungsi dan prinsip kerja peralatan pengolahan hasil 12.2 Mengoperasikan peralatan pengolahan 12.3 Mendiagnosa gangguan peralatan pengolahan 12.4 Memperbaiki kerusakan ringan pada peralatan pengolahan 12.5 Merawat peralatan pengolahan. 13.1 Menjelaskan proses pengolahan hasil 13.2 Menerapkan proses pengolahan hasil 13.3 Mengendalikan jalannya proses 13.4 Memantau mutu produk olahan. 14.1 Mengidentifikasi jenis dan sifat berbagai bahan kemasan 14.2 Memberi perlakuan pra pengemasan 14.3 Mengemas bahan hasil 14.4 Merancang identitas dan informasi produk dalam kemasan(labeling). 15.1 Menjelaskan teknik penyimpanan hasil dan ghasil olahannya 15.2 Memilih cara dan peralatan penyimpanan alami 15.3 Menyimpan bahan hasil dan hasil olahannya 11

16. Menerapkan sanitasi di lingkungan perusahaan pengolahan hasil 17. Mengelola limbah pengolahan hasil 18. Mengelola usaha Pengolahan Hasil Pertanian 15.4 Menggidentifikasi serangan hama dan penyakit dalam penyimpanan/ penggudangan hasil 15.5 Mengendalikan hama dan penyakit dalam penyimpanan/ penggudangan bahan hasil 15.6 Mengelola kegiatan penyimpanan dan penggudangan hasil 15.7 Menerapkan administrasi penggudangan. 16.1 Menjelaskan alat-alat, bahan dan teknik sanitasi perusahan pengolahan hasil 16.2 Menerapkan teknik sanitasi terhadap bahan 16.3 Menerapkan teknik sanitasi terhadap peralatan 16.4 Menerapkan teknik sanitasi terhadap ruang pengolahan hasil dan lingkungannya 16.5 Menerapkan teknik sanitasi terhadap pekerja. 17.1 Menjelaskan teknik pengelolaan limbah 17.2 Mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah pengolahan hasil 17.3 Menerapkan teknik pengelolaan limbah cair 17.4 Menerapkan teknik pengelolaan limbah padat. 18.1 Mengumpulkan berbagai data / informasi bisnis 18.2 Memilih jenis usaha pengolahan berdasar kepada data/informasi 18.3 Mengidentifikasi faktor-faktor produksi dan distribusi 12

2. Pengawasan Mutu Hasil Pertanian (115) 18.4 Merencanakan usaha 18.5 Memasarkan produk. 19.1 Menganalisis keberhasilan usaha. STANDAR KOMPETENSI 1. Menyiapkan peralatan untuk pengawasan mutu hasil 1.1 Membuat inventarisasi peralatan untuk pengawasan mutu hasil 1.2 Membuat SOP penggunaan peralatan pengawasan mutu hasil 1.3 Mensanitasi peralatan pengawasan mutu hasil 1.4 Merawat peralatan pengawasan mutu hasil. 2. Mengkalibrasi peralatan pengawasan mutu hasil 3. Menerapkan prinsip kerja laboratorium yang baik/good Laboratory Practice (GLP) 2.1 Mengidentifikasi peralatan pengawasan mutu hasil 2.2 Mengkalibrasi peralatan pengawasan mutu hasil. 3.1 Menjelaskan ketentuan umum GLP 3.2 Menjelaskan organisasi GLP 3.3 Menyiapkan peralatan laboratorium pengawasan mutu hasil 3.4 Menyiapkan ruang/bangunan dan fasilitas laboratorium pengawasan mutu hasil 3.5 Menyiapkan bahan-bahan pengujian di laboratorium pengawasan mutu hasil 3.6 Menjamin sanitasi dan hygienis laboratorium. 4. Mengendalikan spesifikasi 4.1 Memahami spesifikasi bahan hasil 13

produk 4.2 Mengendalikan spesifikasi bahan dasar (starting materials) 4.3 Mengendalikan spesifikasi air proses 4.4 Mengendalikan spesifikasi produk 4.5 Mengendalikan spesifikasi formulasi master. 5. Mengambil contoh bahan hasil 5.1 Menjelaskan cara-cara pengambilan contoh bahan hasil 5.2 Melaksanakan pengambilan contoh bahan hasil. 6. Menganalisis bahan hasil secara organoleptik 6.1 Melakukan pengujian bahan hasil dengan uji kesukaan 6.2 Melakukan pengujian bahan hasil dengan uji perbedaan 6.3 Melakukan pengujian bahan hasil dengan uji rangking 7. Menganalisis bahan hasil secara fisis 7.1 Menganalisis bahan hasil menggunakan alat fisik 7.2 Menganalisis nilai-nilai ukuran bahan hasil 7.3 Menganalisis sifat khusus komoditas hasil 7.4 Menganalisis secara thermometri/gravimetri. 8. Menganalisis bahan hasil secara fisikokimia (instrumental) 8.1 Menganalisis bahan hasil secara refraktometri 8.2 Menganalisis bahan hasil secara polarimetri 8.3 Menganalisis bahan hasil secara spektrofotometri 14

8.4 Menganalisis bahan hasil secara kolorimetri 8.5 Menganalisis bahan hasil secara konduktometri 1 5. Menganalisis secara mikroanalis 8.6 Menganalisis bahan hasil secara potensiometri 8.7 Menganalisis bahan hasil secara khromatografi. 9.1 Mengisolasi benda asing untuk deteksi mikroskopik 9.2 Mengidentifikasi benda asing secara mikroskopik 9.3 Mengidentifikasi serangga atau bagian/potongan (fragmen) serangga. 1 8. Membuat reagensia 10.1 Mengidentifikasi macam dan sifat reagensia untuk pengujian mutu komoditas hasil 2 4. Menganalisis bahan hasil secara kimia (analisis proksimat) 10.2 Mengidentifikasi komponen utama reagensia 10.3 Menghitung konsentrasi bahan kimia 10.4 Menstandardisasi khemikalia dan reagensia 10.5 Membuat reagensia dan larutan khemikalia untuk pengujian 10.6 Merawat khemikalia dan reagensia. 11.1 Menganalisis kandungan karbohidrat 11.2 Menganalisis kandungan protein 11.3 Menganalisis kandungan lemak 11.4 Menganalisis kandungan air 11.5 Menganalisis kandungan abu. 15

2 8. 2 9. 3 2. Menganalisis bahan hasil secara kimia (mikro komponen) Mengoperasikan teknik kerja aseptis Menganalisis bahan hasil secara mikrobiologis 12.1 Menganalisis kandungan mineral 12.2 Menganalisis adanya bahan berbahaya 12.3 Menganalisis adanya bahan kimia tambahan untuk makanan (food additives) 12.4 Menganalisis kandungan vitamin 12.5 Menganalisis kandungan alkaloid. 13.1 Menyiapkan pengambilan contoh bahan hasil atau transfer secara aseptik 13.2 Memindahkan bahan-bahan secara aseptik 13.3 Memelihara area kerja dan peralatan pengawasan mutu hasil dalam usaha mencegah terjadinya infeksi silang dan kontaminasi. 14.1 Menyiapkan larutan contoh uji mikrobiologis sistem pengenceran 14.2 Mensterilkan alat-alat dan perkakas yang digunakan dalam analisis bahan hasil secara mikrobiologis 14.3 Membuat media pertumbuhan mikrobia 14.4 Menginokulasikan larutan contoh ke dalam media pertumbuhan 14.5 Mengamati hasil analisis secara mikrobiologis 14.6 Mengolah data hasil analisis bahan hasil secara mikrobiologis. 16

3 8. 4 1. 4 5. 4 6. Menganalisis air untuk industri PPHP Menganalisis sampel air baku boiler dan Chill Water Menguji limbah bahan hasil Menguji sifat bahan kemasan 15.1 Mengidentifikasi parameter kualitas air baku industri dan air minum 15.2 Menguji kualitas air untuk industri pengolahan hasil 15.3 Menjaga air dari kontaminasi silang sampai digunakan untuk industri pengolahan hasil. 16.1 Mengidentifikasi parameter kualitas air baku boiler dan chill water 16.2 Mengidentifikasi metode analisis berbagai jenis parameter kualitas air baku boiler dan chill water 16.3 Mengidentifikasi peralatan untuk analisis berbagai parameter kualitas air baku boiler dan chill water 16.4 Menganalisis berbagai parameter kualitas air baku boiler dan chill water. 17. 1 Menguji limbah padat 17. 2 Memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh limbah padat 17. 3 Menguji limbah cair 17. 4 Memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh limbah cair 17. 5 Menguji limbah gas 17. 6 Memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh limbah gas. 18.1 Mengukur sifat fisik plastik 18.2 Mengukur sifat fisik kertas 18.3 Mengukur sifat fisik kaleng. 17

4 9. 5 0. Mengendalikan mutu selama proses produksi hasil Mengelola kegiatan pengendalian mutu hasil 19.1 Mengendalikan mutu pada tahap kritis dengan pendekatan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) 19.2 Menguji kecukupan sanitasi dan hygiene 19.3 Mengendalikan mutu bahan di gudang. 20.1 Mengendalikan mutu hasil dengan menerapkan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) dalam kegiatan pengolahan hasil 20.2 Mengendalikan mutu hasil dengan menerapkan prinsip-prinsip ISO 9000 20.3 Mengendalikan mutu hasil dengan menerapkan prinsip-prinsip ISO 14000 20.4 Mengendalikan mutu hasil dengan menerapkan Total Quality Management(TQM). 18