Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan Dunia perkuliahan tidak sama lagi dengan dunia sekolahan seperti SMA, SMP dan SD. Para siswa di sekolah dituntun dan diajarkan secara langsung ilmu dan pengetahuan untuk mereka. Mereka diberikan beban sesuai tingkatannya. Guru-guru pun akan memaksa siswanya yang malas untuk belajar agar memperoleh nilai bagus dan naik kelas. Hal-hal tersebut tidak berlaku di perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut bisa mengatur waktu untuk menyelesaikan studi agar bisa lulus tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Jika tidak dan juga sering bermalas-malasan dalam kuliah, akan memperlama waktu studi mereka itu sendiri. Perkuliahan di ITB dapat diselesaikan dengan waktu normal 4 tahun, dengan paling cepat 3,5 tahun dan juga bisa melebihi waktu normal lama studi. Perjalanan dalam menyelesaikan studi tepat waktu pun membutuhkan perjuangan. Walaupun masuk pada tahun yang sama, belum tentu lulus pada waktu yang sama pula tergantung pada lama studi mereka itu sendiri. Adanya perbedaan lama studi bagi alumni ITB, apakah ada hubungannya dengan pekerjaan dikemudian hari. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai hubungan lama studi selama kuliah dengan pekerjaan. Data sampel yang diambil untuk pembahasan ini adalah alumni STEI angkatan 2009. Dari total alumni 323 orang, sebanyak 293 orang (97%) merespon dan mengisi kuesioner tracer study ITB. Berikut gambaran berapa lama studi dari alumni STEI angkatan 2009 selama di ITB. 3++ 4++ 5++ 6++ 7++ 1% 10% 2% 17% 70% Diagram 1. Lama Studi Alumni STEI Angkatan 2009 Lama studi dibagi menjadi 5 bagian yakni lulus lebih dari 3 tahun (3++), 4 tahun atau lebih (4++), 5 tahun atau lebih (5++), 6 tahun atau lebih (6++), dan 7 tahun atau lebih(7++). Dari diagram terlihat bahwa mayoritas alumni STEI angkatan 2009 lulus tepat waktu. Sisanya, lebih dari 25% alumni STEI angkatan 2009 mengalami keterlambatan studi dan alasan keterlambatan studi dirangkum dalam kuesioner tracer study ITB.
Dari sampel yang diambil dengan penilaian dalam rentang 1 sampai 5 dan 143 responden yang menjawab, alasan paling besar dalam keterlambatan studi mereka disebabkan oleh penulisan skripsi/ta lambat dengan nilai 3,14. Disusul juga dengan alasan ketidaklulusan dalam ujian dengan nilai 2,79 dan alasan hobi dengan nilai 2,69. Terlihat bahwa alasan keterlambatan studi masih cukup besar dikarenakan oleh penulisan skripsi/ta yang lambat. STEI terdiri dari lima program studi diantarannya Sistem dan Informasi (33), Teknik Elektro (119), Teknik Informatika (97), Teknik Tenaga Listrik (40) dan Teknik Telekomunikasi (34). Bagaimana situasi mereka setelah lulus, apakah bekerja atau studi lanjut dapat digambarkan oleh diagram dibawah ini. 199 68% Status Pekerjaan Saat Ini 11 4% 62 21% Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha Diagram 2. Status Pekerjaan Alumni STEI Angkatan 2009 Pekerjaan yang dilakukan tidak hanya sebagai staf atau karyawan di sebuah perusahaan. Alumni STEI angkatan 2009 juga ada yang mengambil profesi sebagai wirausaha yakni sebesar 7% (21 orang). Alumni yang tidak bekerja/melanjutkan studi ada sebesar 21% (62 orang). Berikut rincian persentase banyaknya alumni per lama studi dengan status pekerjaan masing-masing. Tabel 1. Rincian Persentase Lama Studi per Status Pekerjaan STATUS PEKERJAAN LAMA STUDI (tahun) 3++ 4++ 5++ 6++ 7++ Total Bekerja 1% 75% 17% 6% 2% 100% Bekerja dan Wiraswasta 9% 55% 18% 18% 0% 100% Tidak Bekeja/Melanjutkan Studi 0% 66% 15% 16% 3% 100% Wirausaha 0% 48% 19% 29% 5% 100% 21 7% Tabel diatas menunjukkan bahwa perbedaan lama studi berkemungkinan mempengaruhi pilihan pekerjaan. Persentase dihitung per tiap status pekerjaan sehingga dapat membandingkan berapa banyak sampel yang lulus pada waktu
tertentu dalam satu kelompok pekerjaan. Dari sampel menunjukkan bahwa alumni yang lama waktu studinya kebanyakan memilih berwirausaha. Bagaimana dengan penghasilan? Bagi alumni yang bekerja (79%), tentunya mereka akan memperoleh penghasilan dari pekerjaan yang dilakukan. Besarnya penghasilan pun tergantung pada pekerjaan yang mereka geluti. Berikut gambaran penghasilan alumni STEI angkatan 2009 secara keseluruhan jika dilihat dari segi program studi dan juga dari segi status pekerjaan. Penghasilan per Prodi Rp16,000,000 Rp9,344,615 Sistem dan Informasi (26) Rp7,000,000 Rp9,930,655 Rp7,000,000 Rp13,888,012 Teknik Elektro (84)Teknik Informatika (66) Rp7,096,154 Rp6,803,448 Rp6,700,000 Teknik Telekomunikasi (26) Teknik Tenaga Listrik (29) Grafik 1. Penghasilan Alumni STEI Angkatan 2009 Tiap Program Studi Penghasilan per Status Pekerjaan Rp11,563,636 Rp10,292,934 Rp9,526,190 Rp8,500,000 Rp7,450,000 Rp7,000,000 Bekerja (199) Bekerja dan Wiraswasta (11) Wirausaha (21) Grafik 2. Penghasilan Alumni STEI Angkatan 2009 per Status Pekerjaan Secara keseluruhan, penghasilan alumni STEI angkatan 2009 dapat digambarkan seperti grafik diatas. Umumnya, penghasilan alumni Teknik Informatika lebih besar daripada prodi lain dan juga terlihat bahwa alumni yang bekerja dan wiraswasta
memiliki penghasilan yang umumnya lebih besar daripada alumni yang bekerja saja dan wirausaha saja. Dari data yang diperoleh, Alumni STEI angkatan 2009 yang bekerja tidak lulus pada waktu yang sama. Hal ini tergantung pada lama studi mereka masing-masing. Ada yang lebih cepat selesai, ada yang tepat waktu (4 tahun) dan ada juga yang lebih lama. Adanya perbedaan lama studi atau waktu kelulusan apakah dapat mempengaruhi penghasilan alumni yang bekerja atau tidak. Berikut penghasilan alumni secara keseluruhan per lama studi yang ditunjukkan oleh grafik dibawah ini. Penghasilan per Lama Studi Rp11,666,667 Rp10,946,326 Rp8,843,750 Rp7,797,368 Rp6,400,000 Rp5,500,000 Rp8,125,000 Rp8,750,000 3++ (3) 4++ (165) 5++ (40) 6++ (19) 7++ (4) Grafik 3. Penghasilan Alumni STEI Angkatan 2009 per Lama Studi Dari grafik diatas terlihat bahwa semakin lama waktu studi, penghasilan yang diperoleh cenderung turun. Tapi mengalami kenaikan pada lama studi yang 7 tahun atau lebih. Agar lebih jelasnya, data sampel yang diperoleh akan dirinci bagaimana gambaran antara lama studi dengan penghasilan bagi alumni STEI angkatan 2009 dengan masing-masing status pekerjaannya yakni bekerja, bekerja dan wiraswasta, dan wirausaha. Berikut rincian hasil dari data penghasilan alumni per status pekerjaan.
Bekerja Rp12,500,000 Rp12,500,000 Rp11,175,462 Rp7,575,000 Rp7,100,000 Rp6,150,000 Rp5,500,000 3++ (2) 4++ (149) 5++ (34) 6++ (11) 7++ (3) Grafik 4. Penghasilan Alumni STEI Angkatan 2009 yang Bekerja Data menunjukkan bahwa alumni yang bekerja dan lebih cepat lulus dapat memperoleh penghasilan yang umumnya lebih tinggi daripada yang lebih lama lulus. Hal ini mungkin dikarenakan oleh pemerolehan pekerjaan yang lebih cepat. Bekerja dan Wiraswasta Rp25,000,000 Rp20,850,000 Rp20,850,000 Rp20,000,000 Rp15,000,000 Rp5,000,000 Rp10,083,333 Rp8,250,000 3++ (1) 4++ (6) 5++ (2) 6++ (2) Grafik 5. Penghasilan Alumni STEI Angkatan 2009 yang Bekerja dan Wiraswasta Bagi alumni yang bekerja dan wiraswasta, penghasilan yang diperoleh dalam perbulan dapat dilihat dari grafik seperti diatas. Terlihat bahwa alumni yang lama studinya 5 tahun atau lebih umumnya memiliki penghasilan lebih besar daripada yang lainnya.
Wirausaha Rp13,625,000 Rp8,050,000 Rp10,250,000 Rp9,175,000 Rp5,250,000 Rp5,750,000 4++ (10) 5++ (4) 6++ (6) 7++ (1) Grafik 6. Penghasilan Alumni STEI Angkatan 2009 yang Wirausaha Sedangkan bagi alumni yang berwirausaha, terlihat dari grafik diatas bahwa penghasilan alumni yang lebih besar dimiliki oleh alumni yang lama studinya 5 tahun atau lebih dan disusul oleh alumni yang lama studinya 7 tahun atau lebih. Perbedaan antara kedua mediannya sangat kecil. Dari hasil pemaparan data secara keseluruhan (semua prodi), data menunjukkan bahwa lebih 70% alumni STEI angkatan 2009 lulus tepat waktu dan 79% memilih untuk bekerja. Namun, jika ditinjau dari segi lama studi pada tiap pilihan pekerjaan diperoleh bahwa alumni yang waktu studinya lebih lama cenderung memilih berwirausaha. Pemaparan dari segi penghasilan menunjukkan secara keseluruhan penghasilan alumni STEI angkatan 2009 umumnya lebih besar pada mereka yang lebih cepat lama studinya. Jika dibandingkan dengan hasil rincian per status pekerjaan, gambaran antara penghasilan dan lama studi alumni tidak dapat disamakan dengan hasil secara keseluruhan. Mungkin masih ada faktor lain yang mempengaruhi penghasilan dan lama studi alumni sehingga memberikan hasil seperti yang telah digambarkan. Oleh karena itu, analisis diatas masih perlu dikaji lebih lanjut untuk meyakinkan dan menyimpulkan hubungan antara lama studi dengan pekerjaan dengan data yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih akurat.