STRUCTURAL EQUATION MODEL PARTIAL LEAST SQUARE (SEM-PLS) DENGAN SMARTPLS

dokumen-dokumen yang mirip
STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

MENGENAL PLS-SEM. Gambar 2.1 Model PLS SEM

BAB III METODE PENELITIAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

MODEL TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BANGLI DENGAN PENDEKATAN PARTIAL LEAST SQUARE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Universitas Putera Batam Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam.

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial Least Squares (PLS) dengan smartpls 3.0

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D-402 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ( X Print)

BAB III METODE PENELITIAN

Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER ONLINE DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sumber Data & Metode Pengambilan Sampel

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. Asosiatif dan Comparatif. Penelitian Asosiatif merupakan metode yang digunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METODE PENELITIAN


III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus di Bakso Bakar Pahlawan Trip, Malang)

STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT (IPKM) DI JAWA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali)

Transkripsi:

MODUL PELATIHAN STRUCTURAL EQUATION MODEL PARTIAL LEAST SQUARE (SEM-PLS) DENGAN SMARTPLS AZUAR JULIANDI Disampaikan dalam Pelatihan Dosen-Dosen Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara 11 Mei 2018 DOI: 10.5281/zenodo.1243777

Daftar Isi Daftar Isi... i 1. Pengenalan PLS dan SmartPLS... 1 2. Variabel-Variabel SEM Dalam Partial Least Square (PLS)... 2 2.1. Konstruk/laten:... 2 2.2. Indikator/manifes/item:... 3 3. Komponen Model Dalam PLS... 3 3.1. Model struktural (structural model/inner model)... 3 3.2. Model pengukuran (measurement model/outer model)... 4 4. Persiapan Data dan Model SmartPLS... 5 4.1. Mempersiapan file data di Excel... 5 4.2. Membuka program SmartPLS... 7 4.3. Membuat proyek baru (new project)... 7 4.4. Mengimpor data indikator... 8 4.5. Menggambar model jalur baru (new path model)... 9 4.6. Merapikan gambar model jalur... 12 4.7. Merubah nama variabel-variabel... 14 4.8. Membuat koneksi/hubungan antar variabel... 17 5. Mengolah Data dan Melihat Output SmartPLS... 18 5.1. Kalkulasi PLS-Algorithm... 18 5.2. Kalkulasi Bootstraping... 19 6. Menganalisis PLS... 20 6.1. Analisis Model Pengukuran (Outer Model)... 21 6.1.1. Konsistensi internal (Internal consistency/composite reliability)... 21 6.1.2. Validitas konvergen (convergent validity)... 22 6.1.3. Validitas diskriminan (discriminant validity)... 23 6.2. Analisis Model Struktural (Inner Model)... 24 6.2.1. Kolinearitas (Colinearity/Variance Inflation Factor/VIF)... 24 6.2.2. Pengujian Signfikansi Koefisien Jalur Model Struktural (Structural Model Path Coefficient)... 25 6.2.3. Koefisien determinasi (R-Square);... 28 Referensi... 29 i

1. Pengenalan PLS dan SmartPLS Salah satu dari metode analisis data adalah analisis multivariat. Analisis multivariat merupakan metode analisis statistik untuk menganalisis beberapa variabel secara bersamaan (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt, 2014). Analisis multivariate dalam generasi kedua menggunakan pemodelan persamaan struktural atau dikenal dengan Structural Equation Model (SEM). Metode-metode ini memungkinkan peneliti untuk memasukkan variabel-variabel yang tidak dapat diamati (unobservable) namun hanya diukur secara tidak langsung oleh variabel-variabel indikator atau variabel laten (Chin, 1998). SEM dalam analisis data yang bersifat konfirmasi teori (confirmatory) yakni dengan metode Covariance-based Structural Equational Modeling (CB-SEM), selalu mempersyaratkan berbagai asumsi seperti teori harus cukup mendukung, jumlah sampel yang besar, dan data harus terdistribusi normal. Perbedaan PLS-SEM dan CB-SEM PLS-SEM Asumsi Normalitas Data Tidak diperlukan Diperlukan CB-SEM Jumlah Sampel Boleh kecil Harus besar (>100) Bentuk Konstruk Reflektif & Formatif Formatif Maksimum Jumlah Indikator Maksimum 1000 Maksimum 100 Software SmartPLS, Warp PLS, Tetrad, PLS-PM AMOS, Lisrell, EQS, M-Plus Sumber: Didaptasi dari Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt (2014). Dalam kenyataannya, para peneliti justru selalu menghadapi permasalahan asumsi-asumsi tersebut. Untuk memecahkan masalah tersebut di dalam SEM generasi kedua, terdapat metode analisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS dapat digunakan untuk sampel yang berjumlah kecil, walaupun demikian jumlah sampel yang besar akan lebih mampu meningkatkan presisi estimasi. PLS tidak membutuhkan persyaratan asumsi distribusi data harus normal atau tidak. Bentuk konstruk dapat menggunakan model reflektif atau formatif. Jumlah indikator maksimum juga cukup besar,yakni 1000 indikator (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt, 2014). PLS dapat diolah dengan menggunakan software seperti SmartPLS, Warp PLS, Tetrad, PLS-PM dan sebagainya. Dalam tulisan ini berfokus kepada SmartPLS. Tampilan halaman SmartPLS dapat dilihat dalam gambar berikut ini. 1

Tampilan Awal Smart-PLS 2. Variabel-Variabel SEM Dalam Partial Least Square (PLS) Variabel-variabel di dalam PLS ada dua, yakni: (1) Konstruk (variabel laten); dan (2) Indikator (variabel manifes atau observed). 2.1. Konstruk/laten: Konstruk adalah suatu ukuran yang abstrak, tidak dapat diamati langsung (unobservable). Di dalam model jalur, konstruk direpresentasikan dengan gambar lingkaran (o) atau oval (ᴑ) Jenis konstruk atau variabel laten: Variabel eksogen (exogeneous variable): sama dengan variabel independen/variabel bebas, yakni variabel yang bersifat mempengaruhi variabel lain, ditandai dengan variabel dimana anak panah berawal ( ). Dalam gambar, variabel eksogen dicontohkan dengan variabel A; Variabel endogen (endogeneous variable): sama dengan variabel dependen/variabel terikat, yakni variabel yang dipengaruhi, ditandai dengan variabel dimana anak panah berakhir ( ).Dalam gambar, variabel endogen dicontohkan dengan variabel B dan C. Namun demikian, variabel endogen juga dapat berperan ganda, yakni berperan sebagai variabel bebas sekaligus juga variabel terikat, misalnya pada variabel perantara/intervening, seperti B. Untuk kasus seperti ini, maka B tetap dikatakan variabel endogen. 2

Indikator/Manifes Indikator/Manifes A1 A2 A.3 A Konstruk/ Laten C1 C Konstruk/ Laten B Konstruk/ Laten B1 B2 Indikator/Manifes Contoh Variabel-Variabel di Dalam PLS 2.2. Indikator/manifes/item: Umumnya disebut sebagai item atau variabel manifes, yakni variabel yang dapat teramati/terukur (observed variables). Direpresentasikan dalam model jalur dengan gambar persegi panjang ( ). Dalam gambar dicontohkan dengan A1,A2,A3,B1,B2,C1. 3. Komponen Model Dalam PLS Analisis PLS memiliki 2 komponen model sebagai berikut: (1) Model struktural (structural model/inner model); (2) Model pengukuran (measurement model/outer model). Berikut ini penjelasan tahapan-tahapan tersebut. 3.1. Model struktural (structural model/inner model) Model struktural adalah model yang mendeskripsikan hubungan antar konstruk (variabel laten). Hubungan antar konstruk didasarkan kepada teori atau asumsi-asumsi tertentu. Contoh: Pengaruh iklan terhadap citra merek, berlanjut terhadap pembelian. 3

Iklan Pembelian Citra Merek Atau diringkas menjadi IKL PBL CMK Contoh Model Struktural dalam PLS 3.2. Model pengukuran (measurement model/outer model) Model pengukuran adalah model yang mendeskripsikan hubungan antar variabel laten (konstruk) dengan indikatornya. Indikator-indikator dapat dirujuk dari referensi. Model-model pengukuran di dalam PLS ada dua, yakni: (1) Model reflektif; dan (2) Model formatif: 1) Model reflektif: Arah panah berawal dari variabel laten menuju kepada Indikator 2) Model formatif: Arah panah berawal dari Indikator menuju kepada variabel laten A1 A1 A2 A2 A3 A A3 A A4 A4 A5 A5 Contoh model reflektif Contoh model formatif Contoh Model Pengukuran dalam PLS Model berikut ini adalah contoh dari model reflektif: - Variabel iklan mempunyai indikator frekuensi iklan, daya tarik iklan, bahasa iklan, pemahaman pesan, dan waktu beriklan. - Variabel citra merek memiliki indikator pengakuan merek, reputasi merek, dan daya tarik merek. - Variabel pembelian terdiri dari indikator pencarian informasi, evaluasi informasi, ketetapan pilihan, jumlah pembelian, frekuensi pembelian, dan pembelian ulang. 4