BAB II LANDASAN TEORITIS

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendekripsikan hasil analisis data mengenai kesalahan

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat

BAB 2. Landasan Teori. Kesopanan berkaitan dengan aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bahasa.

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pada bab ini, peneliti akan memaparkan referensi yang terkait dan relevan dengan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

Bab 3. Analisis Data. diterima yang dihubungkan dengan teori yang ada pada bab 2. Dalam analisis

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bahasa merupakan sarana dalam komunikasi manusia sehari-hari yang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan

BAB III METODE PENELITIAN

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB 2. Landasan Teori

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG. pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat hoshii adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Untuk

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

BAB I PENDAHULUAN. 1992, Narrog: 2009). Hal ini berarti, setiap bahasa alami di dunia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing.

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2. Landasan Teori. bahasa sopan di Jepang, yang dikenal dengan istilah keigo 敬語, yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL (JOSHI) BAHASA JEPANG. joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB II JOSHI. berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara. dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo.

BAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1Definisi Keigo Ragam bahasa halus atau sopan bahasa Jepang disebut keigo. Definisi keigo menurut Terada dalam Dahidi (1984: 238) adalah Bahasa yang mengungkapkan rasa hormat terhadap lawan bicara atau orang ketiga. Hal ini sejalan dengan pendapat Nomura dalam Dahidi (1992: 54) yang menganggap keigo sebagai Ungkapan kebahasaan yang menaikkan derajat pendengar atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. 敬語は会社の上司や学校の先生に使う以外に初めて会った人や知らない人にも使うていねいなことばである (Akiko, 2002: 89) Dari tiga definisi diatas keigo diartikan sebagai ragam bahasa yang untuk menghormati lawan bicara orang yang dibicarakan (dapat digunakan pelajar kepada gurunya, orang yang baru dikenal). Dapat juga dikatakan bahwa keigo digunakan untuk menghaluskan bahasa yang dipakai untuk menghormati orang bicara orang ketiga (yang dibicarakan). 2.2 Jenis Keigo teineigo. Pada umumnya keigo terdiri dari tiga macam yaitu sonkeigo, kenjoogo, dan 10

11 2.2.1 Sonkeigo Dalam Sutedi (2002: 146) sonkeigo dinyatakan sebagai bahasa yang digunakan untuk menghormati lawan bicara atau orang yang menjadi topik dalam pembicaraan tersebut secara langsung, dengan cara meninggikan posisi atau derajat orang tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat Oishi dalam Sudjianto (2007:190) yang menyatakan bahwa sonkeigo adalah Ragam bahasa hormat untuk menyatakan rasa hormat terhadap orang yang dibicarakan (termasuk benda-benda, keadaan, aktifitas, atau hal-hal lain yang berhubungan dengannya) dengan cara menaikan derajat orang yang dibicarakan. Dari dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sonkeigo merupakan ragam bahasa hormat dengan mempertimbangkan pola bahasa yang digunakan oleh pembicara dalam upayanya untuk menghormati lawan bicara maupun orang ketiga yang dibicarakan. Ragam sonkeigo jika dilihat dari penggunaan verba adalah sebagai berikut : a. Verba Khusus Tabel 2.1 Perubahan Bentuk Verba Khusus Sonkeigo Bentuk dasar する suru 行く / 来る iku / kuru いる iru Verba Sonkeigo なさる nasaru いらっしゃる irassharu いらっしゃる irassharu

12 食べる飲む taberu 言う iu 見る miru あげる ageru くれる Kureru 召し上がる meshiagaru おっしゃる ossharu ご覧になる goran ni naru さしあげる sashiageru くださる Kudasaru (5) 先生は御飯を召し上がります Sensei wa gohan o meshiagarimasu. (Pak guru makan nasi) (Dahidi, 2007:155) (6) 明日私は先生に本をさしあげました Ashita watashiwa sensei ni hon wo sashiagemashita. (Kemarin saya memberikan buku kepada pak guru.) b. Verba Berpola [ O +... + NI NARU] Contoh : 書く お書きになる乗る お乗りになる

13 (7) 田中先生は手紙をお書きになります Tanaka sensei wa tegami o okaki ni narimasu. (Pak Tanaka menulis surat) (8) 先生は自転車にお乗りになります Sensei wa jitensha ni onori ni narimasu. (Pak guru naik sepeda) (Sutedi, 2002 : 149) c. Verba Pasif (ukemi-kei) Contoh : 読む- 読まれる出るー出かける (9) ニダ先生が新聞を読まれます Yamada sensei ga koraremashita. (Pak Yamada datang) (Sutedi, 2002 : 149). 10) 社長は室からまだ出かけます Shachoo wa shitsu kara mada dekakemasu (Shachoo belum keluar dari ruangan) 2.2.2 Kenjoogo Kenjoogo biasa juga dikenal dengan istilah kensongo. Hirai dalam Sudjianto

14 (2007:192) mendefinisikan kensongo sebagai Cara bertutur kata yang menyatakan rasa hormat kepada lawan bicara dengan cara merendahkan diri sendiri. Oishi dalam Sudjianto (2007:192) mengartikan kenjoogo atau kensongo sebagai Keigo yang menyatakan hormat terhadap lawan bicara atau terhadap teman orang yang dibicarakan termasuk benda-benda, keadaan, aktifitas, atau hal-hal lain yang berhubungan dengannya. Dari dua definisi diatas dapat dikatakan bahwa kenjoogo adalah ragam bahasa hormat yang ditujukan untuk menghormati lawan bicara termasuk hal-hal yang bersangkutan dengan lawan bicara, seperti benda, situasi, serta aktifitas dengan cara merendahkan diri sendiri. Ragam sonkeigo jika dilihat dari penggunaan verba adalah sebagai berikut : a. Verba Khusus Dalam penggunaan kenjoogo yang perlu diperhatikan adalah bahwa yang menjadi subjek/pokok kalimat adalah diri sendiri atau pihak sendiri. Tabel 2.1 Perubahan Bentuk Verba Khusus Kenjoogo Bentuk dasar する suru 行く / 来る iku / kuru いる iru 食べる飲む taberu Verba Kenjoogo いたす itasu 参る / 伺う mairu / ukagau おる oru いただく itadaku

15 言う iu 見る miru 上げる ageru もおす / もおし上げる moosu / mooshiageru 拝見する haiken suru 差し上げる sashiageru (11) 私はこれから参ります Watashi wa korekara mairimasu. (Saya sekarang berangkat) (Dahidi, 2007:156) (12) 私は先生に眼鏡を差し上げます Watashi wa sensei ni megane o sashiagemashita. (Saya memberi kaca mata kepada pak guru) (Dahidi, 2007:157) b. Verba Berpola [ o +... +SURU/ITASU] Contoh : お + 持ちます + する お + 買います + いたす

16 (13). 私が荷物をお持ちしましょう Watashi ga nimotsu o omochi shimashoo. (Mari saya bawakan bagasinya!) (Dahidi, 2007:157) (14). 私は何もお買いいたしません Watashi wa nani mo okai itasimasen. (Saya tidak membeli apa-apa) (Dahidi, 2007:157) c. Verba Pola Shieki Sebagian dari verba bentuk shieki juga bisa digunakan sebagai ragam kenjoogo, yaitu dengan cara mengubah verba ke dalam bentuk shieki (seru/saseru) + ていた だく. Contoh : する させる + ていただく 休みー休ませる+ていただく (15) 私はこの事について説明させていただきます Watashi wa kono kotoni tsuite setsumei sasete itadakimasu. (Saya akan menjelaskan tentang hal ini) (Sutedi, 2002 : 149).

17 (16) 私はちょっとやすませていただきたいんです Chotto yasumaseteitadakitaindesu. (Saya ingin beristirahat sebentar) 2.2.3 Teineigo Teineigo adalah bahasa yang digunakan untuk menghormati lawan bicara dengan cara menghaluskan kata-kata atau kalimat yang diucapkannya. Menurut Hirai dalam Dahidi (2007:194) teineigo yaitu cara bertutur kata dengan sopan santun yang dipakai oleh pembicara dengan saling menghormati atau menghargai perasaan masing-masing. 話し手が言葉使いを丁寧にすることによって 聞き手である相手に敬意を表す言い方 (Tanaka, 1990 : 203) Cara berbicara untuk menunjukan rasa hormat serta sopan santun terhadap lawan bicara. Dalam hal ini pemakaian teineigo sama sekali tidak ada hubungannya dengan menaikkan atau menurunkan derajat orang yang dibicarakan. Teineigo ditunjukkan dengan penggunaan akhiran MASU, MASEN, MASHITA atau DESU, DEWAARIMASEN, dan DESHITA dalam kalimat yang diucapkan. (17) この会社のビルは高いです Kono kaisha no biru wa takai desu. (Gedung kantor itu tinggi)

18 (18) 私はきのう 漫画を買いました Watashi wa kinoo, manga o kaimashita. (Kemarin, saya membeli komik) (19) きょう私は大学へ行けません Kyou watashi wa daigaku e ikemasen. (Hari ini saya tidak pergi ke kampus) (20) 私は毎晩十時ごろねます Watashi wa maiban juuji goro nemasu. (Setiap malam saya tidur pukul sepuluh) (Sudjianto, 1999 : 137) 2.3 Peran Keigo Dalam Bahasa Jepang Keefektifan dan peran konkrit pemakaian keigo menurut Hinata dalam Dahidi, (2007:195) adalah sebagai berikut : 1.Menyatakan penghormatan Dilakukan dalam upaya untuk meninggikan posisi orang yang dibicarakan atau pun dengan lawan bicara. Lawan bicara yang dihormati adalah atau orang yang posisinya tinggi secara sosial. 2.Menunjukkan situasi pembicaraan formal Dalam hubungan atau situasi resmi dilakukan pemakaian bahasa yang kaku dan formal. Misalnya di dalam sambutan upacara pernikahan, rapat,

19 ceramah dan sebagainya, dipakai bahasa halus atau bahasa hormat sebagai etika sosial. 3.Menyatakan jarak Di antara pembicara dan lawan bicara yang baru pertama kali bertemu atau yang perlu berbicara dengan sopan biasanya terdapat jarak secara psikologis. Dalam situasi seperti itu hubungan akan dijaga dengan menggunakan bahasa halus atau bahasa hormat secara wajar. 4.Menjaga martabat. Keigo pada dasarnya menyatakan penghormatan terhadap lawan bicara atau orang yang dibicarakan. Tetapi dengan dapat menggunakan keigo secara tepat dapat juga menyatakan pendidikan atau martabat pembicaranya 5.Menyatakan rasa kasih sayang. Keigo yang digunakan para orang tua atau guru taman kanak-kanak kepada anak-anak dapat dikatakan sebagai bahasa yang menyatakan perasaan kasih sayang atau menyatakan kebaikan hati penuturnya. のりこちゃん ご飯をめしあがりますか Noriko chan, gohan wo meshiagarimasuka. (Noriko, apakah sudah makan nasi.) 6.Menyatakan sindiran, celaan atau olok-olok. Adakalanya menyatakan sindiran, celaan atau olok-olok. Hal ini merupakan ungkapan yang mengambil keefektifan keigo yang sebaliknya, Kalimat-kalimat itu secara efektif dapat mengungkapkan sindiran, celaan atau olok-olok.

20 本当にご立派なお宅ですこと Hontooni gorippa na otaku desu koto. (Rumah yang benar-benar bagus [bagi sebuah apartemen murah]) (Sudjianto, 2007 : 196) 2.4 Faktor faktor yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Keigo Sehubungan dengan hal ini, Toshio dalam Sudjianto (1999: 149) menjelaskan bahwa penggunaan keigo ditentukan oleh tujuh parameter sebagai berikut : 1. Usia : tua atau muda, senior atau yunior. Faktor usia merupakan hal paling umum dijadikan patokan dalam penggunaan keigo. Hal tersebut dengan jelas dapat menunjukan kesenioritasan seseorang. 先輩は自転車にお乗りになります Senpai wa jitensha ni onori ni narimasu. (Senpai naik sepeda) 2. Status : atasan atau bawahan, guru atau murid. Dalam sebuah perusahaan dapat dengan jelas tergambar penggunaan keigo oleh bawahan terhadap atasan. Begitu pula antara guru dengan murid. 先生はご飯を召し上がります Sensei wa gohan wo meshiagarimasu.

21 (Pak guru makan nasi) (Dahidi, 2007 : 155) 3. Jenis kelamin : pria atau wanita Wanita lebih banyak menggunakan keigo. Hal ini dikarenakan kaum wanita cenderung menggunakan ragam bahasa hormat dibandingkan dengan kaum pria, karena pada dasarnya kaum wanita menggunakan bahasa yang lebih halus dibanding dengan kaum prianya. 私がいけばなについて説明させていただきます Watashi ga ikebana ni tsuite setsumei sasete itadakimasu. (Saya akan menjelaskan tentang ikebana) 4. Keakraban : orang dalam (dikenal) atau orang luar (belum kenal). Biasanya terhadap orang luar memakai keigo. Segi keakraban juga merupahan salah satu faktor dalam penggunaan keigo. Untuk menunjukan rasa hormat pada orang yang dikenal, maupun menunjukan kesopanan terhadap orang yang belum dikenal akan memberikan kesan baik bagi penuturnya. 私が荷物をお持ちしますよう Watashi ga nimotsu wo omochi shimashou. (Mari saya bawakan bagasinya!)

22 (Dahidi, 2007 : 157) 5. Gaya bahasa : bahasa sehari-hari, ceramah, perkuliahan. Situasi pembicaraan merupakan hal yang sangat mendukung dalam penggunaan keigo. Selain dari segi usia, status, jenis kelamin, dan keakraban. Penggunaan keigo pun dapat pula disesuaikan dengan situasi pembicaraan. Sebagai contoh, keigo dapat digunakan pada ceramah, perkuliahan, serta kegiatan formal lainnya. ちょっと休ませていただきたいです 社長といいました Chotto, yasumaseteitadakitaidesu. Shachou to iimashita. (Saya mau istirahat sebentar. Kata shachou) 6. Pribadi / umum : rapat, upacara. Keigo umumnya digunakan dalam situasi formal. Keigo biasanya digunakan pada rapat, upacara, maupun situasi formal lainnya. 山田社長もう来られました Yamada sachou mou koraremashita. (Yamada sachou juga datang)

23 7. Pendidikan : berpendidikan atau tidak Penggunaan keigo dapat mengindikasikan tingkat pendidikan penuturnya. Penggunaan keigo dengan baik tentunya akan memberikan kesan bahwa penuturnya adalah seseorang yang berpendidikan. 私はこの本をもうおよみいたしました Watashiwa kono hon wo mou oyomi itashimashita. (Saya sudah membaca buku ini) (Dahidi, 2007 : 157)